Studi Kelayakan Metodologi
Studi Kelayakan Metodologi
PEMODELAN SISTEM
Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai
berikut :
a.
Nama sungai
Batang Sangir
b.
Desa
c.
Kecamatan
Sangir
d.
Kabupaten
Solok Selatan
e.
Propinsi
Sumatera Barat
f.
PLN Ranting
Muara Labuh
Tampak atas lokasi pembangunan PLTM Lubuk Gadang dapat dilihat pada peta
berikut :
23
Studi kelayakan ..., Fidiarta Andika, FT UI, 2008
Universitas Indonesia
24
Dari data Badan Meteorologi & Geofisika Batang Sangir-Sampu, diperoleh data
debit Sungai Batang Sangir dari tahun 1989-2005. Jika diresumekan, rata-rata
debit sungai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Data debit rata-rata per bulan Sungai Batang Sangir
Universitas Indonesia
25
M
P = 100 x
...(3.1)
(n +1)
P = probabilitas dari debit air
M = posisi rangking dari data debit
n = total data
Informasi penting yang diberikan oleh FDC adalah debit aliran yang melewati
lokasi tertentu dan dalam rentang waktu tertentu akan bermanfaat untuk
merancang struktur PLTM yang dibutuhkan. Sebagai contoh, struktur dapat
dirancang untuk beroperasi dengan optimal pada rentang debit tertentu, misalnya
antara 20 80% frekuensi waktu.
Analisis FDC dari data pada debit rata-rata Sungai Batang Sangir penulis jelaskan
secara detil pada lampiran A, dan jika kita konversi dalam bentuk grafik, akan
terlihat pada gambar di bawah :
Universitas Indonesia
26
pembangunan
PLTM.
Dengan
hasil
observasi
ini,
kita
dapat
Universitas Indonesia
27
Dari analisa terhadap peta topografi yang penulis lakukan, ada tiga alternatif
scheme yang dapat diimplementasikan dalam pembangunan PLTM, yaitu :
a. Alternatif 1 direncanakan dengan elevasi dasar bendung 595 m, dengan
tinggi bendung 3 m, maka tinggi mercu berada pada elevasi 598 m.
Saluran penghantar direncanakan sepanjang 1320 m, dengan pipa pesat
sepanjang 675 m. Alternatif ini memiliki tinggi jatuh sebesar 43 m.
b. Alternatif 2 direncanakan dengan elevasi dasar bendung 591 m dengan
tinggi bendung direncanakan 3 m di atas elevasi muka tanah sekitar,
sehingga puncak mercu berada pada elevasi 594 m. Saluran penghantar
direncanakan sepanjang 1000 m, dengan pipa pesat sepanjang 565 m.
Alternatif ini memiliki tinggi jatuh sebesar 33m. Sebagai catatan, di lokasi
ini kedalaman air sungai sangat dalam.
c. Alternatif 3 direncanakan dengan elevasi dasar bendung 595 m dengan
tinggi bendung direncanakan 3 m, sehingga puncak mercu berada pada
elevasi 598 m. Saluran penghantar direncanakan sepanjang 1320 m,
dengan pipa pesat sepanjang 555 m. Alternatif ini memiliki tinggi jatuh
sebesar 48 m.
Dari ketiga alternatif ini akan dianalisis untuk menentukan alternatif mana yang
akan dipilih dengan parameter utama adalah biaya pembangkitan/kwh yang paling
rendah.
Universitas Indonesia
28
P=
x g x hef x Q xT x G
1000
kW ...(3.2)
Dimana :
= Massa jenis air = 1000 kg/m3
g = Percepatan gravitasi = 9,8 m/s2
hef = Tinggi jatuh efektif
Q = Debit air
T = Effisiensi turbin
G = Effisiensi generator
Submodel pembangkit dengan menggunakan Powersim Studio dapat dilihat pada
gambar di bawah :
Universitas Indonesia
29
gravitasi
e le va si be ndung
tinggi jatuh
e le va si ge dung se ntral
e ffisie nsi ge ne rator
da ya output
flow duration curve
Jalan proyek
Fasilitas konstruksi
Bendung
Bangunan pengambilan
Saluran pembawa
Bak penenang
Pipa pesat
Saluran pelimpah
Gedung sentral
Saluran pembuang
c. Mekanikal-Elektrikal
d. Pekerjaan (pintu) metal
e. Jaringan 20 kV (26km)
Universitas Indonesia
30
f. Pembebasan tanah
g. Overheads & Engineering
Pemodelan untuk submodel biaya dijelaskan dengan gambar-gambar di bawah :
Gambar 3.5 Submodel bendung
bia ya galian pe rm 3
tinggi be ndung
volum e be ton
be ndung
tin
bia ya be ton pe rm 3
Ve = 8,69 x ( H d x L)1,14
Vc =16,1 x H d x L
2
Wr = 0,0274 xVc
0 , 695
...(3.3)
0 , 63
Dimana :
Ve
Vc
Wr
Hd
Universitas Indonesia
31
biaya ga lia n pe rm 3
dia m e te r da lam
sa lura n
volum e ga lia n ba ng
pe nga m bil
jari2 sa lura n
biaya pe nulangan
bang pe ngam bil
bia ya be ton pe rm 3
biaya be ton bang
pe ngam bil
biaya galia n ba ng
pe ngam bil
total biaya bangunan
pengambil
Ve =171 x (R x Q )
0 , 666
Vc =147 x ( R x Q) 0 , 47 ...(3.4)
Wr = 0,0145 xVc
Dimana :
Ve
Vc
Wr
Universitas Indonesia
32
= Debit (m3/s)
biaya be ton pe rm 3
Ve = 515 x Q1, 07
Vc =169 x Q 0 ,936
Wr =0,12 xVc
(3.5)
0 , 847
Dimana :
Ve
Vc
Wr
= Debit (m3/s)
Universitas Indonesia
33
bia ya galia n pe rm 3
volum e ga lia n sa lura n
pe m ba wa
tinggi sa lura n te rbuk a
pa njang sa lura n
te rbuk a sa lura n
pe m ba wa
le ba r sa lura n te rbuk a
bia ya ba tu k a li pe rm 3
volum e ba tuka li
sa lura n pe m ba wa
lua s ba tu k a li
te ba l dinding sa lura n
te ba l fondasi
BH =1,09 x Q 0 , 379
V e = Agalian x L
Vbk = Abatukali x L
......(3.6)
Agalian = ( H x B ) + 2 1 x H x B
2
Abatukali = 2(t1 x (H t1 )) + 2 1 x t1 x t + (t 2 x B) + (t 3 x B )
2
Dimana :
Ve
Vbk
= Debit (m3/s)
t1
t2
t3
Universitas Indonesia
34
biaya galian pe rm 3
biaya be ton pe rm 3
Ve = 808 x Q 0 , 697
Vc =197 x Q 0 , 716 (3.7)
Wr = 0,051 xVc
Dimana :
Ve
Vc
Wr
= Debit (m3/s)
Universitas Indonesia
35
biaya penulangan
perm 3
Ve =10,9 x Dm1,33 x L
Vc = 2,14 x Dm1, 68 x L ..(3.8)
Wr = 0,018 xVc
Dimana :
Ve
Vc
Wr
Dm
Universitas Indonesia
36
bia ya ga lia n pe rm 3
dia m ete r da la m
sa lura n
be ra t ba ja tula ngan
sa lura n pe lim pa h
bia ya pe nulangan
sa lura n pe lim pa h
Ve = 9,87 x D1, 69
Vc = 2,78 x D1, 70 ..(3.9)
Wr = 0,029 xVc
Dimana :
Ve
Vc
Wr
Universitas Indonesia
37
biaya galian pe rm 3
he a d_e fe k tif
volum e ga lian ge dung
se ntral
bia ya pe nulangan
ge dung se ntral
bia ya be ton pe rm 3
Ve = 97,8 x (Q x H e 3 x n 2 ) 0 , 727
Vc = 28,1 x (Q x H e 3 x n 2 ) 0 , 795 ....(3.10)
Wr =0,046 xVc
1, 05
Dimana :
Ve
Vc
Wr
= Debit (m3/s)
He
= Jumlah komponen
Universitas Indonesia
38
te bal_be ton
BH_fa ctor
biaya be ton pe rm 3
panjang saluran
te rbuk a saluran
pe m bua ng
biaya pe nulangan
saluran pe m bua ng
BH =1,09 x Q 0, 379
Ve = 6,22 x (BH )
1, 04
V
Wr = 0,577 x c
L
..(3.11)
xL
0 , 888
xL
Dimana :
Ve
Vc
Wr
= Debit (m3/s)
Universitas Indonesia
39
berat saringan
bangunan pengam bil
biaya pintu
bendungan
panjang saluran
pelim pah
Persamaan yang digunakan dalam pembuatan pintu, pipa & saringan adalah
adalah :
Universitas Indonesia
40
Wg = 0,145 x Q f
Dimana :
0 , 692
(3.12)
Wg
Qf
Wg =1,27 x (R x Q )
0 , 533
Ws = 0,701 x (R x Q )
0 , 582
Dimana :
.(3.13)
Wg
Ws
= Debit (m3/s)
Wg = 0,910 x Q 0 , 613
Ws = 0,879 x Q 0 , 785
Dimana :
.(3.13)
Wg
Ws
= Debit (m3/s)
d. Pipa pesat
W p =W p x L (3.13)
'
Dimana :
Wp
Wp
e. Saluran pelimpah
Wp
Universitas Indonesia
41
Dari pemodelan di atas, maka dapat kite resumekan bahwa total biaya
pembangunan sipil sipil dan total biaya pembangunan pintu, pipa & saringan
adalah penjumlahan dari setiap biaya elemen-elemen penyusunnya. Dalam bentuk
model dapat dilihat sbb :
total biaya
powerhouse
Gambar 3.16 Submodel total biaya pekerjaan pintu, pipa & saringan
biaya saringan
ba nguna n pe nga m bil
total biaya
pengerjaan pintu&
pipa
bia ya pintu
be ndungan
Universitas Indonesia
42
luas area
pe m ba ngunan jalan
biaya pe m bebasan
lahan pe rm 2
total biaya pe k e rjaan
sipil
lua s a re a proye k
biaya pe m bebasan
lahan
biaya fasilitas
k onstruk si
biaya pe m banguna n
jalan pe rm 2
fa k tor pe ngali
biaya _langsung
biaya m e k anik al
e le k trik a l
daya output
e ne rgi dihasilk a n pe r
tahun
total biaya
pembangunan
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia