Oleh:
ELLIX MARISON
(1301300063)
Sub Topik
Tempat
Sasaran
Hari / tanggal
Pukul
: 10.00
Alokasi waktu
: 15 menit
Penyuluh
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat menambah pengetahuan tentang
CKD (Chronic Kidney Diseasae).
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 15 menit, diharapkan klien dengan
CKD (Chronic Kidney Diseasae) di Ruang Wijaya Kusuma D RSUD Dr. Soedono
Madiun dapat mengetahui tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Materi
Terlampir
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
1.
1.
Media
Leaflet
Strategi
Kontrak dengan klien (waktu, tempat, topik).
No WAKTU
1. 1 MENIT
2.
10 MENIT
KEGIATAN PENYULUH
PEMBUKAAN:
KEGIATAN PESERTA
Membuka
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
kegiatan
dengan
dari
3 MENIT
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
bertanya
Menjawab
diberikan
Pelaksanaan:
Menjelaskan tentang:
a. Pengertian CKD
b. Penyebab penyakit CKD
c. Gejala klinis CKD
d. Cara pemeriksaan penyakit
3.
CKD
e. Penatalaksanaan CKD
f. Perawatan pasien CKD
Evaluasi:
Menanyakan
kepada
peserta
pertanyaan
1 MENIT
pertanyaan.
TERMINASI:
Mendengarkan
Menjawab salam
dan
mempertahankan
irreversible
dimana
metabolisme
dan
kemampuan
tubuh
keseimbangan
gagal
untuk
cairan
dan
dengan cronoic renal failure ( CRF ), namun pada terminologi akhir CKD lebih
baik dalam rangka untuk membatasi kelainan klien pada kasus secara dini,
kerena dengan CKD dibagi 5 grade, dengan harapan klien datang/merasa masih
dalam stage stage awal yaitu 1 dan 2. secara konsep CKD, untuk menentukan
derajat ( stage ) menggunakan terminology CCT ( clearance creatinin test )
dengan rumus stage 1 sampai stage 5. sedangkan CRF ( cronic renal failure )
hanya 3 stage. Secara umum ditentukan klien dating dengan derajat 2 dan 3 atau
datang dengan terminal stage bila menggunakan istilah CRF.
B. ETIOLOGI
a. Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis
b. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna
c. nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
d. Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
e. Gangguan kongenital dan herediter misalnya
penyakit
ginjal
lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain :
- hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin angiotensin aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem pulmoner
(akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan
perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan,
kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu
3.
berkonsentrasi).
Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a. Gangguan kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effuse
perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan
irama jantung dan edema.
b. Gannguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak suara
c.
krekels
Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan metabolisme
protein dalam usus, perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Didalam memberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka
perlu pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan baik secara medis ataupun kolaborasi
antara lain :
1. Pemeriksaan lab.darah
a. hematologi
Hb, Ht, Eritrosit, Lekosit, Trombosit
b. RFT ( renal fungsi test )
ureum dan kreatinin
c. LFT (liver fungsi test )
d. Elektrolit
Klorida, kalium, kalsium
e. koagulasi studi
PTT, PTT
f. BGA
PTT, PTT
2. Urine
urine rutin
urin khusus : benda keton, analisa kristal batu
3. Pemeriksaan Kardiovaskuler
- ECG
- ECO
4. Radiodiagnostik
- USG abdominal
- CT scan abdominal
- BNO/IVP, FPA
- Renogram
- RPG ( retio pielografi )
E. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
a. Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Batasi cairan yang masuk
b. Dialisis
- peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus kasus emergency.Sedangkan dialysis
yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CAPD
( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )
- Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah
femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
- AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
- Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
c. Operasi
- Pengambilan batu
- transplantasi ginjal