LATAR BELAKANG
Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Berdasarkan
SDKI tahun 2012 menyebutkan bahwa AKB sebesar 32/1.000 Kelahiran
Hidup (KH), hal ini masih belum mencapai target MDGs yaitu 23/1.000 KH.
AKN sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA sebesar 40 per
1.000 kelahiran hidup, angka ini juga masih belum mencapai target MDGs
yaitu AKABA 32/1.000 KH. Kemenkes RI, 2015
Data di provinsi Sumatera Barat diketahui AKB adalah sebesar 27/1.000
kelahiran hidup, angka ini belum mencapai target MDGs yaitu 23/1.000
KH. AKN berdasarkan data BKKBN 2012 adalah 17/1.000 kelahiran hidup.
Sedangkan pencapaian AKI di provinsi Sumatera Barat sebesar
212/100.000 Kelahiran Hidup. Jumlah kematian ibu ini belum juga
mencapai target MDGs.Dinkes Provinsi Sumatera Barat, 2014
Hasil Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa persentase balita (059 bulan) dengan BBLR di Indonesia sebesar 10,2%. Kejadian BBLR di
Sumatera Barat tahun 2013 adalah sebanyak 1420 kasus dan bayi
meninggal yang disebabkan oleh BBLR adalah sebesar 283 kasus. Dinkes
Sumbar, 2013 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang
tahun 2013 diperoleh data kejadian BBLR adalah sebanyak 171 kasus
dari 17.767 kelahiran hidup, ini mengalami peningkatan dari tahun
2012. Dimana tahun 2012 hanya 94 bayi yang mengalami BBLR. DKK,
Padang 2013 Sedangkan bayi yang lahir dengan berat badan lahir lebih
(BBLL) memiliki insiden 0,2-2% dari seluruh kelahiran. Ezegwui et al, 2011
Sehingga prediksi dari berat badan lahir adalah faktor yang penting
dalam perawatan pasien termasuk rencana perawatan, pencegahan
komplikasi dan perawatan yang tepat. Aghababaii S, 2005; Nakaporntham P, 2010
Prediksi dari berat badan janin dapat dilakukan menggunakan riwayat yang berhubungan
dengan pertumbuhan dari janin seperti peningkatan berat badan ibu selama kehamilan,
pemeriksaan abdomen (manuver Leopold), mengukur tinggi simfisis-fundus, sejalan dengan
penggunaan ultrasonografi.
Semenjak kehadiran ultrasonografi dan penyebarannya melalui 3 dekade terakhir, dan
meskipun kekurangan bukti yang konklusif, telah terdapat kepercayaan yang luas bahwa
USG lebih akurat dibandingkan dengan metode lain untuk memperkirakan berat janin
Dengan keterbatasan penggunaan USG terutama pada banyak daerah yang belum
dilengkapi dengan fasilitas tersebut dan dengan sumber daya manusia terlatih yang
terbatas pula maka penggunaan formula Dare dan Risanto dalam praktek sehari-hari
sebagai alternatif selain penggunaan rumus Johnson Toschach yang telah dipergunakan
untuk memperkirakan taksiran berat janin dimana dalam pelaksanaannya mudah dan
murah, namun belum banyak diketahui dan digunakan.
Di RSUP Dr. M. Djamil, Padang belum pernah dilakukan penelitian yang membandingkan
penggunaan ketiga formula ini untuk menentukan taksiran berat janin, sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian guna mendapatkan formula yang lebih akurat dalam
menentukan taksiran berat badan janin.
RUMUSAN MASALAH
Adanya perbedaan keakuratan taksiran berat badan
janin antara formula Dare, Risanto, dan Johnson
Toschach.
TUJUAN PENELITIAN
Adanya perbedaan keakuratan taksiran berat badan janin antara formula Dare, Risanto, dan
Johnson Toschach.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan keakuratan taksiran berat badan janin antara formula Dare,
Risanto, dan Johnson Toschach.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui perbedaan rerata taksiran berat badan janin formula Dare dengan berat
badan lahir bayi.
Untuk mengetahui perbedaan rerata taksiran berat badan janin formula Risanto dengan berat
badan lahir bayi.
Untuk mengetahui perbedaan rerata taksiran berat badan janin formula Johnson Toschach
dengan berat badan lahir bayi
Untuk mengetahui perbedaan keakuratan taksiran berat badan janin antara formula Dare,
Risanto, dan Johnson Toschach dengan berat badan lahir bayi.
KERANGKA PEMIKIRAN
Taksiran Berat Janin (TBJ) selama kehamilan merupakan salah satu cara yang bermanfaat
untuk mengatasi masalah kesakitan dan kematian saat persalinan. (Cunningham, 2014)
Ada berbagai cara untuk menentukan TBJ, terdapat dua metode yang umum digunakan untuk
memperkirakan berat badan janin, yaitu dengan evaluasi USG dan palpasi klinis.
Terdapat beberapa formula yang dapat digunakan dalam praktek klinik untuk menentukan
taksiran berat janin yaitu formula Dare, Risanto dan Johnson Toschach.
Pada formula Dare melihat ukuran berat badan bayi baru lahir dengan pengukuran lingkar
perut ibu dalam sentimeter kemudian dikalikan dengan ukuran fundus uteri dalam sentimeter,
pada perhitungan Risanto ukuran berat badan bayi baru lahir berdasarkan pengukuran fundus
uteri dengan konstanta 126,7 X 931,5
pada formula Johnson Toschach pengukuran berat janin berdasarkan tinggi fundus uteri, yaitu
dengan mengukur jarak antara tepi atas simfisis pubis sampai puncak fundus uteri dengan
mengikuti lengkungan uterus, memakai pita pengukur serta melakukan pemeriksaan dalam
(vaginal toucher) untuk mengetahui penurunan bagian terendah (pengukuran Mc Donald)
dikurangi dengan 13 yang kemudian dibagi dinyatakan dalam lbs atau pon. Titisari, H.I dan Risanto S, 2013;
Sahputra EE, et al, 2014; Johnson RW, Toschach CE 1954
HIPOTESIS
Ada perbedaan rerata taksiran berat badan janin
formula Dare dengan berat badan lahir bayi
Ada perbedaan rerata taksiran berat badan janin
formula Risanto dengan berat badan lahir bayi
Ada perbedaan rerata taksiran berat badan janin
formula Johnson Toschach dengan berat badan lahir
bayi
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam bidang pelayanan
kesehatan
Sebagai penentuan perhitungan berat badan janin yang paling
efektif dan efisien.
Sebagai acuan dalam mengambil tindakan dalam perawatan
pasien termasuk rencana perawatan, pencegahan komplikasi
dan perawatan yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu prematur murni dan dismaturitas.
Damanik S, 2008
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat
badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus kurang bulan
sesuai masa kehamilan
Dismaturitas atau kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan. Hal ini disebabkan oleh janin yang mengalami
gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).
Maternal obesitas
Tingkat obesitas ibu sangat mempengaruhi berat janin, semakin besar berat ibu, semakin besar janin yang dilahirkan.
Sahu MT, et al, 2007
Paritas
Semakin banyak jumlah paritas, semakin besar janin bakal dilahirkan. Pada kehamilan aterm akan bertambah berat 0.20.5 gram/hari untuk setiap penambahan jumlah 1 persalinan. Suneet P et al, 2005
Tinggi ayah
Postur tubuh ayah yang tinggi menyumbangkan sekitar 2 % dari variasi berat janin lahir. Hal
ini lebih pada sifat genetik yang diturunkan sang ayah kepada anaknya. Sahu MT, et al, 2007
Diabetes melitus
Penyakit diabetes melitus gestasional yang tidak terkontrol pada ibu hamil merupakan
penyebab paling sering bayi makrosomia. Ketika kadar glukosa ibu meningkat berlebihan,
pertumbuhan janin yang abnormal akan terjadi.
Bayi dengan taksiran berat janin lebih dari 4000 gram selayaknya mendapatkan perhatian
khusus, karena berhubungan dengan persalinan lama, peningkatan angka operasi obstetri,
distosia bahu dan cedera pleksus brakhialis yang menyebabkan kecacatan permanen. Berat
bayi lebih dari 4500 gram meningkatkan angka kematian bayi, dimana dapat terjadi gangguan
pernafasan dan aspirasi mekonium. Suneet P et al, 2005
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Hodge
Hodge
Hodge
Hodge
Berat janin = (Tinggi fundus uteri - 13) x 155, bila kepala janin masih floating
Berat janin = (Tinggi fundus uteri 12) x 155, bila kepala janin sudah memasuki pintu atas
panggul / H II
Berat janin = (Tinggi fundus uteri 11) x 155, bila kepala janin sudah melawati H III
Sebelum dilakukan pemeriksaan, terlebih dahulu dilakukan pengosongan kandung kemih. Bila
ketuban sudah pecah ditambah 10% dan tinggi fundus diukur dalam sentimeter. Johnson RW, Toschach
CE 1954
Syahrir dan kawan-kawan pada tahun 2001 di Makassar melakukan pengukuran dengan mendapatkan
modifikasi rumus Johnson yang disederhanakan oleh Niswander. Sehingga rumus Johnson dimodifikasi ke dalam
bentuk : Farid, Sukarya WS, 1999
TBBJ = (TFU 13) 151 + 1030 gram
Keterangan :
TBBJ = Taksiran Berat badan janin
TFU
= Tinggi Fundus Uteri
KERANGKA KONSEP
Variabel Independen
Dependen
Variabel
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian studi analitik. Jenis penelitian
yang digunakan adalah cross sectional study.
Keterangan :
n : besar sampel
: derajat kepercayaan 95%
P : proporsi penelitian 0,5
Q : (1-P)
d : derajat presisi 0,1
0,96
0,01
N=96,04=digenapkan 100 sampel
Kriteria eksklusi
Janin dengan kelainan kongenital yang berat
Adanya penumpukan lemak yang tebal pada bagian bawah abdomen
Terdapat bukti secara klinis atau USG adanya mioma uteri, oligohidramnion atau polihidramnion
Definisi operasional
Variabel Dependen (Berat Badan Lahir)
Definisi
:
:
Hasil Ukur
Skala Ukur
:
:
Variabel independen
Taksiran berat janin (formula DARE)
Definisi
dalam
dikalikan
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
Definisi
:
:
:
sentimeter
dengan
kemudian
ukuran
fundus
pengukuran
fundus
uteri berat
dengan konstanta
126,7 X
Taksiran
janin (formula
RISANTO)
931,5
Alat Ukur
Hasil Ukur
:
:
Pita sentimeter
Berat badan bayi dalam satuan gram
pemeriksaan
dalam
(vaginal
toucher)
untuk
mengetahui
Alat Ukur
Hasil Ukur
:
:
Pita sentimeter
Berat badan bayi dalam satuan gram
Skala Ukur
Rasio
Cara Kerja
Setiap wanita hamil yang memenuhi kriteria inklusi diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Bagi
yang setuju untuk ikut penelitian, diminta menandatangani surat persetujuan yang telah disediakan.
Pada semua pasien yang ikut penelitian ini dilakukan :
Anamnesis : Nama, umur, alamat, paritas, hari pertama haid terakhir (HPHT), riwayat penyakit, dan operasi sebelumnya.
Pemeriksaan fisik : tinggi badan, berat badan, adanya edema, perut kembung dan perut gantung serta adanya penumpukan lemak yang
tebal pada bagian bawah abdomen
Pemeriksaan dalam (vaginal toucher) dilakukan untuk menentukan station, pembukaan serviks, presentasi dan keadaan selaput ketuban.
Penghitungan taksiran berat janin :
Dilakukan pengukuran jarak antara simfisis-fundus uteri dengan cara ibu berbaring terlentang dalam keadaan rileks, kedua kaki membujur
lurus kebawah, kandung kencing dalam keadaan kosong lalu uterus dibawa ke tengah agar simetris. Tinggi fundus diukur dengan
menggunakan pita sentimeter yang lentur tetapi tidak elastisdari titik tertinggi pada fundus uteri ke titik tengah dari batas atas dari simfisis
pubis. Pengukuran dibuat 3 kali menggunakan pita sentimeter lentur tetapi tidak elastis dibalik sisi yang sebaliknya untuk mencegah bias.
Rata-rata dari 3 pengukuran didapatkan dengan sentimeter terdekat. Perhatian yang sama untuk mencegah bias dilakukan pada
pengukuran lingkar abdomen. Pengukuran abdomen diambil pada posisi supinasi dengan fleksi sedikit pada kaki, setelah pengosongan
kandung kencing dan selama periode uterus yang relaksasi.
Penghitungan taksiran berat janin dihitung dengan menggunakan formula Dare sebagai berikut :
Taksiran berat janin (gram) = tinggi fundus uteri (cm) x lingkar abdomen setinggi umbilikus (cm)
Penghitungan taksiran berat janin dihitung dengan menggunakan formula Risanto sebagai berikut :
Taksiran berat janin (gram) = 126,7 (TFU) 931,5
TFU = tinggi fundus uteri
931, 5 = konstanta
Penghitungan taksiran berat janin dihitung dengan menggunakan formula Johnson Toschach sebagai berikut :
Berat janin = (Tinggi fundus uteri - 13) x 155, bila kepala janin masih floating
Berat janin = (Tinggi fundus uteri 12) x 155, bila kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul / H II
Berat janin = (Tinggi fundus uteri 11) x 155, bila kepala janin sudah melewati H III
ALUR PENELITIAN
Kriteria Inklusi
Kriteria eksklusi
Hamil Aterm (n= 100)
Formula
Dare
Formula
Risanto
Formula
Johnson
Toschach
Analisis Data
Pengukuran
Berat Badan
Setelah Lahir
ANALISA DATA
Analisa data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu :
Analisa univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian. Data ditampilkan dalam bentuk tendensi
sentral yaitu nilai rerata, nilai tengah, dan standar deviasi serta selisih standar deviasi untuk melihat ketepatan
analisis taksiran berat badan janin dengan berat badan lahir bayi. Data yang akan dianalisis pada penelitian ini
yaitu berat badan lahir bayi, taksiran berat janin berdasarkan formula Dare, Risanto, dan Johnson Toschach
Analisa bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan rerata antara taksiran berat janin berdasarkan formula Dare,
Risanto, dan Johnson Toschach dengan berat badan lahir bayi. Terlebih dahulu data dianalisis dengan
menggunakan uji normalitas untuk mengetahui normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (n
>30), kemudian dilanjutkan dengan analisis bivariat, apabila data terdistribusi normal maka dilakukan analisis
dengan menggunakan uji dependent t test, namun jika diketahui tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji
Wilcoxon dengan confident interval (CI) 95% dan = 0,05. Kesimpulan dari hasil uji apabila nilai p 0,05 maka H0
ditolak, berarti terdapat perbedaan rerata antara variabel independen dengan variabel dependen. Hastono, 2007
ETIKA PENELITIAN
Adapun etika dalam penelitian menurut Setiadi (2007) adalah sebagai berikut :
Informed Consent
Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar responden mengetahui maksud dan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbandingan taksiran berat janin berdasarkan formula Dare,
Risanto, dan Johnson Toschach dalam menentukan taksiran berat badan janin. Jika responden bersedia
diteliti mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika tidak peneliti harus menghormati
hak-hak responden.
Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin kerahasiaannya. Kerahasiaan informasi
responden mengenai perbedaan akurasi taksiran berat badan janin berdasarkan formula Dare, Risanto,
dan Johnson Toschach dalam menentukan taksiran berat badan janin hanya dapat dipublikasikan atau
digunakan oleh peneliti lain setelah mendapatkan izin oleh peneliti.