A. PENDAHULUAN
Laporan ini disusun berdasarkan kasus yang diambil dari seorang ibu yang
berusia 60 tahun yang sedang rawat inap di Puskesmas Wangon I.
B. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. M
Umur
: 60 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Pendidikan terakhir
: SD
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
Kewarganegaraan
: Indonesia
Tanggal periksa
: 22 Maret 2010
C. ANAMNESIS
1.
Keluhan Utama
: Demam
Keluhan Tambahan
Penyakit serupa
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
Keluarga (anak)
: Disangkal
: Disangkal
Community
Home
Hobby
:-
Occupational
: Petani
Personal habit
: Memasak
Diet
6.
Drug
:-
Riwayat Gizi :
Sehari-hari pasien biasa mengkonsumsi nasi, lauk pauk (tahu, tempe,
ikan) sayuran (lalap, oseng sayur). Jarang mengkonsumsi daging dan susu.
7.
Riwayat Psikologi :
Pasien bahagia dengan hidupnya. Pasien juga selalu terbuka kepada
keluarganya. Penyakit ini membuat pasien cemas karena mengakibatkan
pasien tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Saat pasien sakit,
suaminya memberikan perhatian kepadanya dan setia mendampinginya.
8.
Riwayat Ekonomi
Pasien berasal dari keluarga ekonomi kelas menengah ke bawah.
Pasien bekerja sebagai petani bersama dengan suaminya. Biaya hidup mereka
tanggung berdua. Pasien dapat hidup berkecukupan.
9.
Riwayat Demografi
Hubungan antara pasien dengan keluarganya dapat dikatakan
harmonis. Hal tersebut dapat terlihat dari reaksi keingintahuan pasien tentang
hasil pemeriksaan penyakit yang diderita oleh tenaga medis, dan ketika pasien
diputuskan untuk rawat inap, seluruh keluarga memutuskan untuk menginap
juga guna penjaga pasien.
10.
Riwayat Sosial
Penyakit yang diderita pasien dirasakan sangat menghambat
ktivitasnya sehari-hari yang berpengaruh kepada penghasilan.
11. Anamnesis Sistemik
a. Keluhan Utama
: Demam
b. Kepala
c. Mata
: Penglihatan jelas
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
g. Tenggorokan
h. Pernafasan
i. Sistem Kardiovaskuler
j. Sistem Gastrointestinal :
k. Sistem Muskuloskeletal :
l. Sistem Genitourinaria
: Kencing (N)
m. Ekstremitas
: Atas
Bawah
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Sedang, kesadaran compos mentis.
2. Tanda Vital
a.
b.
Nadi
c.
RR
d.
Suhu
3. Status gizi
a.
BB
: 60 kg
b.
TB
: 170 cm
: Baik.
5. Kepala
6. Mata
7. Telinga
8. Hidung
9. Mulut
9. Tenggorokan
: Radang (-)
10.
Leher
11. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
Cor
: SIC II LPSD
: SIC IV LPSD
13. Abdomen :
Inspeksi
: Datar, asites (-), benjolan (-), lesi (-), jejas (-), tanda radang (-)
Auskultasi
Palpasi
: Nyeri tekan pada ulu hati (+), hepar dan lien tidak teraba
Perkus
: Timpani normal
14. Genitalia
: Tidak dilakukan
15. Anorektal
: Tidak dilakukan
16. Ekstremitas :
Superior
Inferior
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan tinja
Biakan tinja
Media : agar MacConkey, xylose-lysine deoxycholate (XLD), agar SS.
Disentri Amoeba
Disentri Shigella
G. DIAGNOSIS
Penderita Ny. M usia 60 tahun tinggal dalam keluarga yang terdiri dari pasien
beserta suami. Sehingga bentuk keluarga disebut nuclear family. Dengan
diagnosis disentri basiler. Kondisi psikologi keluarga cukup baik, yang terlihat
dari dukungan keluarga yang diberikan. Status ekonomi keluarganya menengah
kebawah, rumah pasien cukup padat untuk dihuni bersama anggota kelurga, lantai
rumah pasien terbuat dari keramik, serta dinding pasien terbuat dari batu bata, dan
atap rumahnya terbuat dari genting. Sumber air minum berasal dari sumur,
hubungan pasien dekat kepada suaminya
1. Diagnosis Biologis
: Disentri basiler
2. Diagnosis Psikologis
3. Diagnosis Ekonomi
4. Diagnosis Sosial
5. Diagnosis Demografi
H. PENATALAKSANAAN
1.
b.
Diet makanan lunak seperti bubur agar lebih mudah untuk dicerna
c.
d.
e.
f.
Istirahat cukup
g.
h.
Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi.
Dosis tunggal tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk
menurunkan tingkat keparahan disentri. Dalam pemberian obat-obatan,
harus diperhatikan bahwa obat-obat yang memperlambat motilitas usus
sebaiknya tidak diberikan karena adanya risiko untuk memperpanjang
masa sakit.
2.
Dukungan Psikologis
Selama di rawat di puskesmas pasien mendapat dukungan psikologis dari
keluarga. Disamping itu pasien juga mendapatkan dukungan psikologis dari
dokter dan tenaga medis lainnya.
3.
Medikamentosa
a. Antipiretik : Paracetamol 3x 500mg
b. Diaform 3x2 tab
c. Cotrimoxazole 2x2 tab
d. Antasid 3x1 tab 500 mg
e. Antihistamin : CTM 3x1 tab 500mg
4.
Pencegahan
a.
b.
c.
Mengkonsumsi
makanan
yang
bergizi
untuk
d.
5.
Promosi Kesehatan
a. Sanitasi air dan kebersihan lingkungan
b. Penyaringan, pengelola, pembuatan/distributor/penjualan makanan dan
minuman
c. Pencarian dan pengobatan kasus typoid karier.
d. Pemeriksaan air minum dan MCK
6.
Minum dari sumber air yang bersih yang telah dimasak mendidih
d. Olah raga teratur setiap hari atau seminggu 3-5x dalam seminggu.
H. FOLLOW UP
23 Maret 2010
S : mual, muntah, demam, menggigil, pusing, nyeri perut, haus, BAB>3x,
mencret
O : Keadaan umum tampak sedang, sadar
VS
: Tensi
Nadi
: 100/60 mmHg
RR
: 28 x/mnt, reguler
: 94 x/mnt
Suhu : 38,5 C
RR
: 23 x/mnt, reguler
Suhu : 36 C
: Tensi
Nadi
: 120/80 mmHg
RR
: 18 x/mnt, reguler
: 88 x/mnt
Suhu : 37 C
: Tensi
Nadi
: 120/80 mmHg
RR
: 20 x/mnt, reguler
: 83 x/mnt
Suhu : 36 C
Kesimpulan :
Dari follow up yang telah dilakukan dari tanggal 23 Maret 2010 sampai
26April 2010, pasien mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik.
Flow Sheet
NO
TGL
Problem
TD
Nadi
RR
Suhu
Planning
Target
94x/menit
28x/menit
38,5
Observ. KU
Habiskan obat
(mm/Hg
1
23/3/2010
Mual,
100/60
muntah,
demam,
Paraceta
mol 3x 500mg
menggigil,
pusing,
Diaform
perut,
makan
makanan lunak
dan bergizi,
3x2 tab
nyeri
yang diberikan,
Cotrimo
istirahat cukup
haus,
BAB>3x,
Antasid
3x1 tab 500 mg
mencret
CTM
3x1 tab 500mg
24/3/2010
Mual,
100/60
94x/menit
24x/menit
36
Observ. KU
muntah,
pusing,
Habiskan obat
Paraceta
mol 3x 500mg
mengigil,
nyeri
Diaform
mencret
makan
makanan lunak
dan bergizi,
3x2 tab
perut,
yang diberikan,
Cotrimo
istirahat cukup
>5x
Antasid
3x1 tab 500 mg
25/3/2010
Mencret
berkurang,
120/80
88x/menit
20x/menit
37
500mg
Observ. KU
BAB ada
darah,
mol 3x 500mg
nyeri tekan
abdomen
Habiskan obat
Paraceta
Diaform
(+)
Cotrimo
xazole 2x2 tab
diberikan,
makan
makanan
3x2 tab
yang
Antasid
3x1 tab 500 mg
lunak dan
bergizi,
istirahat
cukup
26/3/2010
500mg
-Observ. KU
Habiskan obat
berkurang,
yang
masih
-Metronidazole
diberikan,
berdarah,
3x500mg
makan
lemeas,
makanan
mual,
tab
lunak dan
muntah,
-antasida 3x1
bergizi,
Mencret
120/80
80x/menit
20x/menit
36
pusing,
istirahat
perut
cukup
terasa
KU membaik,
melilit saat
usul Pulang.
mau BAB
Disusun Oleh
VARISTA RAHMALIA SOEDARTO
G1A209114