Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Partisipasi

Koperasi

Disusun guna memenuhi tugas Manajemen Koperasi dan UMKM


Dosen Pengampu :

Bapak Pandji Anoraga SE, MM


Disusun Oleh :
1. Yerri Rolanda
2. Yusuf Herlambang Syah
3. Agus Saputra

1M121921
1M121926
1M09

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


BANK BPD JATENG
SEMARANG
1

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat

kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini
kami membahas Manajemen Partisipasi Koperasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam materi dasar-dasar perbankan yang
sangat diperlukan mahasiswa dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa
yang mengikuti mata kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Pandji Anoraga SE, MM selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan
UMKM
2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan kepada kami
3. Sahabat yang selalu memberi dukungan dan motivasi.
4. Pembaca yang budiman serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah dengan judul Manajemen
Partisipasi Koperasi.ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 18 Juni 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1

Latar Belakang.........................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3

Tujuan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1

Partisipasi Koperasi..................................................................................3

2.1.1

Determinasi Partisipasi......................................................................6

2.2

Arti Penting Partisipasi............................................................................8

2.3

Cara Meningkatkan Partisipasi................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................13


3.1

Kesimpulan............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan sebuah Koperasi,
karena berapapun besarnya biaya pembinaan yang dikeluarkan oleh pemerintah, tidak akan
membuat sebuah koperasi berkembang tanpa adanya partisipasi aktif dari para anggotanya.
Kedudukan anggota dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik (owners)
dan juga merupakan pelanggan (users) bagi koperasi yang menentukan maju dan mundurnya
koperasi.

Keberhasilan suatu koperasi tidak lepas dari partisipasi seluruh anggota baik
partisipasi modal, partisipasi dalam kegiatan usaha, maupun partisipasi pengambilan
keputusan karena partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan
untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam sebuah koperasi. Dengan demikian
partisipasi anggota dalam koperasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia, karena pada
kenyataannya untuk mempertahankan diri, pengembangan dan pertumbuhan suatu koperasi
tergantung pada kualitas dan partisipasi anggota-anggota koperasi. Masalah yang timbul pada
pertumbuhan koperasi di negara kita yaitu pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi
dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu kendalanya
disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif di dalam
kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting
peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi.

Partispasi merupakan peran serta anggota dalam mengawasi jalannya usaha,


permodalan dan menikmati keuntungan usaha serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi
hasil-hasil kegiatan koperasi. Tanpa adanya partisipasi anggota, koperasi tidak akan ada
artinya, dan tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Partisipasi anggota terdiri dari
beberapa jenis, baik partisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi (transaksi jual beli/simpan
pinjam dengan Koperasi), partisipasi dalam pemupukan modal (kesadaran anggota dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya, yaitu membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan sukarela), partisipasi dalam pengambilan keputusan (mengikuti rapat-rapat
1

anggota) dan partisipasi pengawasan. Kurangnya partisipasi anggota dalam kehidupan


berkoperasi akan mengakibatkan koperasi tidak dapat menjadi organisasi mandiri, karena
kemandirian disini tidak diartikan secara sempit dalam bentuk materiilnya saja akan tetapi
juga dalam wujud mental dan spiritual yang dimiliki oleh seluruh anggota koperasi.

1.2 Rumusan Masalah


1
2
3
4

1.3

Apa pengertian dari partisipasi?


Apa arti pentingnya partisipasi pada koperasi?
Bagaimana cara meningkatkan partisipasi pada koperasi?
Bagaimana bentuk model kesesuaian koperasi?

Tujuan
1. Untuk memenuhi Manajemen Koperasi dan UMKM
2. Untuk menambah wawasan mengenai manajemen Partisipasi Koperasi baik bagi
penulis maupun pembaca

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Partisipasi Koperasi
Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya
mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Pengertian partisipasi menurut para ahli :
Menurut Suharto dan Iryanto
Partisipasi adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan, keikutsertaan, peran dengan
demikian dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran serta.
Menurut Carter
Peran serta merupakan proses komunikasi dua arah yang terus menerus untuk meningkatkan
pengertian masyarakat atas suatu proses dimana masalah-masalah dan kebutuhan lingkungan
sangat dianalisa oleh bidang yang bertanggung jawab. Tujuan peran serta masyarakat
menurut carter adalah untuk menghasilkan masukan dengan persepsi yang berguna dari
warga Negara dan masyarakat.
Menurut huneryager dan Heckman
Partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental dan emosi individual dalam situasi kelompok
mendorongnya member sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung
jawab mereka.
Pendapat-pendapat para ahli tentang hubungan partisipasi terhadap koperasi:
Pendapat Sagimun MD
Koperasi adalah suatu alat untuk memperbaiki kehidupan berdasarkan tolong menolong diri
sendiri dan auto activity dalam bentuk kerja sama.Hal ini menunjukkan bahwa koperasi
hanyalah suatu alat untuk mencapai tujuan bersama, alat tersebut dapat berjalan bila orangorang bisa bekerja sama. Dengan demikian yang bisa menghidupkan sarana untuk
memperbaiki kehidupan yang berdasarkan atas kegotong royongan atau kekeluargaan tidak
lain adalah partisipasi anggota.

Pendapat dari Syamsuri


Menyatakan bahwa koperasi hanya bisa hidup, tumbuh dan berkembang apabila
mendapatkan dukungan dari para anggotanya, yaitu orang-orang yang sadar akan
keanggotaannya, mengetahui hakdankewajibannya serta mampu dan bersedia mengikuti
aturan permainan dalam organisasi koperasi
Pendapat dari Hendar Kusnadi
Koperasi adalah badan usaha perusahaan yang pemilik dan pelanggannya adalah sama, yaitu
para anggotanya dan ini merupakan prinsip identitas ganda. dan dikatakan pula bahwa
sukses tidaknya, berkembang tidaknya, bermanfaat tidaknya dan maju mundurnya suatu
koperasi sangat tergantung sekali pada peran partisipasi aktif para anggotanya.
Jadi pada koperasi pengertian partisipasi adalah peran serta anggota terhadapan kegiatan yang
diselenggarakan koperasi.
Istilah partisipasi ini dikembang untuk menyatakan peran serta (keikutsertaan)
seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karena itulah partisipasi anggota
koperasi sangat menentukan keberhasilan koperasi. Dimensi-dimensi partisipasi di jelaskan
sebagai berikut:
1) Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, di bagi menjadi dua yaitu:
a. Parisipasi yang dipaksa ( forced)
Terjadi karena paksaan UU atau Keputusan Pemerintah untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan
b. Partisipasi sukarela (foluntary)
Terjadi karena kesadaran untuk ikut berpartisipasi
2) Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya, dibagi menjadi dua yaitu:
a. Partisipasi bersifat formal (formal participation)
Biasanya tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keputusan
b. Partisipasi bersifat informal (informal participation)
Terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan sehubungan dengan pertisipasi
4

3) Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya terbagi menjadi dua yaitu:


a. Partisipasi secara langsung
Terjadi apabila setiap orang dapat mengajuka pandangan, membahas pokok persoalan,
mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain
b. Partisipasi secara tidak langsung
Terjadi apabila terdapat wakil yang membawa inspirasi orang lain yang akan
berbicara atas nama karyawan atau anggota dengan kelompok yang lebih tinggi
tinkatnya
4) Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingan di bagi menjadi dua yaitu:
a. Partisipasi kontributis (contributes participation)
Kedudukan anggota sebagai pemilik dengan mengambil bagian dalam penetapan
tujuan, pembuatan keputusan dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan
koperasi
b. Partisipasi intensif (intensif participation)
Kedudukan anggota sebagai pelanggan atau pemakai dengan memanfaatkan berbaga
potensi pelayanan yang disediakan oleh perusahaan dalam menunjang kepentingannya

5) Dalam kedudukan sebagai pemilik, para anggota:

a. Memberikan

kontribusinnya

terhadap

pembentukan

dan

pertumbuhan

perusahaan koperasinya dalam bentuk kontribusi keuangan ( penyertaan modal


dan saham, pembentukan cadangan, simpanan) dan melalui usaha-usaha
pribadinya.

Dengan mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan dalam
proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinnya.

1.

Dalam kedudukannya sebagai pelanggan/ pemakai, para anggota memanfaatkan


berbagai potensi yang disediakan oleh perusahaan koperasi dalam menunjang
kepentingan-kepentigannya.

Ditinjau dari sudut pandang para anggota perorangan, yang menilai keinginannya,
untuk bergabung pada suatu koperasi yang telah berdiri, atau untuk turut serta dalam
pembentukan suatu organisasi baru, dimensi-dimensi partisipasi itu saling berkaitan sebagai
berikut:

Para anggota perorangan akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan suatu


perusahaan koperasi yang secara efisien menunjang kepentingannya:

Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan khusus usaha tani satuan usaha dan
atau rumah tangganya

Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-ayarat yang lebih
menguntungkan ketimbang yang diperolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi
itu.

Untuk maksud ini para anggota harus menyetujui dan harus di gerakkan melalui
ketentuan-ketentuan organisasi, untuk berperan serta dalam membiayai perusahaan koperasi,
yang harus berusaha secara efisien, memiliki kapasitas yang cukup dan struktur organisasi
yang sesuai serta manajemen yang profesional, termotivasi dan dinamis sehingga mampu
menciptakan potensi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan para anggotannya secara
efisien sesuai dengan kebutuhan kepentingan dan tujuannya;

Hal itu berarti bahwa para anggota (harus) memiliki hak dan kesempatan serta
termotifasi, dan sanggup berpartisipasi dalam mengabil keputusan ndmengenai tujuan yang
hendak di capai dan dalam mengambil keputusan mengenai tujuan dan hendak di capai dan
dalam mengendalikan/ mengawasi prestasi organisasi koperasi dan perusahaan ikoperasinnya.

2.1.1

Determinasi1 Partisipasi
1. Kesediaan anggota untuk memberikan sumbangan sumber daya
ekonomis (economic resources)
2. Keikutsertaan anggota dalam pengambilan keputusan (decision making)
3. Kesediaan anggota untuk memanfaatkan jasa-jasa / pelayanan
koperasi (services)

Lebih jauh Ropke menjelaskan bahwa kualitas partisipasi sangat dipengaruhi oleh
interaksi tiga variabel utama, yaitu: anggota, manajemen koperasi, dan program. Suatu
ilustrasi yang menerangkan hubungan interaksi antara ketiga variabel partisipasi tersebut
telah diperkenalkan oleh Corten, David (dalam Ropke, 2000) di mana partisipasi anggota
akan efektif apabila terjadi kesesuaian antara:
Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau keinginan para
anggotanya;
Kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan keputusan pelayanan
koperasi
Kesesuaian antara tugas program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi.
Kesesuaian antara ketiga variabel partisipasi ini dapat digambarkan dalam suatu
model Triangle Fit of Participation.

1 Faktor yang menentukan


7

Program di susun oleh pengurus dan dibuat oleh pemerintah termasuk anggarannya
untuk dilaksanakan oleh koperasi. Program dilaksanakan oleh pengurus sesuai dengan tugas
tugas (task) yang telah dijabarkan. Tugas-tugas tersebut harus disesuaikan dengan
kemampuan (ability) pengurus. Selanjutnya, manajemen membuat keputusan (decision)
berdasarkan

permintaan (demand) anggota.

Permintaan (demand) anggota

tersebut

harus sesuai (fit) dengan kebutuhan (needs) anggota.


Akhirnya, dilihat apakah keluaran (output) yaitu hasil pelaksanaan programprogram
sudah sesuai dengan kebutuhan (needs) dan permintaan (demand) anggota atau tidak. Apabi
la sudah sesuai maka partisipasi anggota bisa terus berjalan, sedangkan apabila tidak sesuai
maka anggota bisa menekan (mengancam) pengurus dengan alat partisipasi: voice(hak
bersuara), vote (hak

memberikan

suara),

dan exit (hak

keluar)

agar

bersedia

koperasi

dengan

memberikan output yang sesuai dengan kebutuhan dan permintan anggota.

Dengan voice, anggota

dapat

mempengaruhi

manajemen

memberikan saran, usul maupun kritik. Dengan vote, anggota dapat mempengaruhi siapa
yang akan dipilih sebagai pengurus, pengelola, badan pengawas koperasi, dan lain-lain.
Dengan exit, anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan meninggalkan (keluar) dari
keanggotaan koperasi atau mengurangi partisipasinya terhadap koperasi (menjadianggota
pasif).

Mutu partisipasi tergantung pada interaksi dari tiga variabel ( Roepke, 2000 ) Yaitu

1. Antara anggota penerima manfaat dengan program harus ada kesesuian antara
kebutuhan anggota dengan pelayanan atau output sumber-sumber daya yang
disediakan koperasi

2. Antara manajemen koperasi dengan anggota, harus ada kesesuaian kepetingan dengan
keputusan manajemen. Manajemen harus mampu dan mau mengartikulasikan dalam
keputusan organisasi bagi kepentingan anggota.

3. Program dengan manajemen koperasi harus ada kesesuaian antara syarat-syarat


kepentingan tugas sebagai tuntutan organisasi dengan kemampuan manajemen
koperasi.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa partisipasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam rangka menunjang pengembangan usaha koperasi, karena tanpa adanya
partisipasi anggota akan terjadi penurunan efisiensi dan efektivitas anggota dalam upaya
mencapai kinerja koperasi. Hal ini disebabkan oleh karena kebutuhan anggota yang berubahubah, terutama tantangan yang datang dari para pesaing, sehingga peningkatan pelayanan
koperasi harus selalu disesuaikan dengan informasi yang didapat dari partisipasi anggota.

2.2 Arti Penting Partisipasi


Partisipasi merupakan faktor yang paling menentukan dalam mendukung keberhasilan
atau perkembangan suatu organisasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus
memperoleh dukungan dari anggota.Untuk keperluan itu pihak manajemen memerlukan
berbagai informasi yang berasal dari anggotanya. Informasi ini dapat diperoleh jika
partisipasi dalam koperasi berjalan dengan baik

Arti pentingnya partisipasi bagi anggota:


Meningkatkan rasa percaya diri.
Menimbulkan rasa handarbeni hangrungkebi.
Meningkatkan semangat.
Meningkatkan gairah kerja.

Arti pentingnya bagi koperasi/manajemen:


Memegang peran penting dalam perkembangan koperasi.
Memperbaiki penampilan komparatif koperasi
Pentingnya partisipasi dalam koperasi juga dapat di lihat pada pasal 17 ayat 1 UU no.
25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang menyebutkan bahwa anggota koperasi adalah
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak dapat
bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi dapat berhasil dalam kompetisi, tetapi tak
akan ada artinya bila anggota tak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki tersebut
Untuk mengatasi penampilan yang buruk dari koperasi, menghilangkan salah tindak
pihak manajemen dan membuat kebijaksanaan pengelola diperhitungkan. Agar pihak

manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan berapa banyak serta
kualitas pelayanan yang bagaimana yang diperlukan oleh para anggota.
2.3 Cara Meningkatkan Partisipasi
Partisipasi merupakan faktor yang paling untuk menentukan keberhasilan atau
perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan ke dalam semua program yang harus
dilaksanakan oleh manajemen. Hal itu perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau
komponen yang ada dalam organisasi. Tanpa dukungan semua unsur atau komponen,
pelaksanaan program program manajemen tidak akan berhasil dengan baik.
Peningkatan manfaat keaggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Tergantung dari situasi dan kondisi serta kemampuan koperasi. Cara peningkatan
partisipasi pada koperasi dapat melalui penggunaan materi, yaitu:

Pemberian bonus
Tunjangan
Komisi
Insentif
Melalui penggunaan non materi
Memberi motivasi

Cara- cara meningkatkan partisipasi :


1. Menyediakan barang-barang atau jasa yang dibutuhkan oleh anggota yang relatif lebih
dari para pesaingnya di pasar
2. Meningkatkan pelayanan kepada anggota
3. Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di pasar bebas wilayah kepada
koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah
4. Berusaha memberikan dividen per anggota (SHU) yang meningkatkan dari waktu ke
waktu.
5. Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi dengan non anggota melalui
pemberian kredit dengan bunga yang rendah.
6. Menyediakan berbagai tunjangan (bila mampu) bagi keanggotaan, misalnya tunjangan
hari raya, tunjangan kesehatan,dll
Adapun untuk meningkatkan partisipasi kontribusi keuangan dapat dilaksanakan
bersamaan dengan meningkatkan insentif, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
10

1. Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota dengan menciptakan manfaat


ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu.
2. Memperbesar rate of return melalui usaha yang sungguh-sungguh dan professional.
Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap manajemen koperasi
melalui:
1. Memilih pengurus dan pengelola yang mempunyai kemampuan manajerial, jujur dan
dapat dipercaya.
2. Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dan transparan
3. Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi

Meningkatkan partispasi kontributif anggota dalam pengambilan keputusan dengan cara :


1. Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan dan keputusan yang akan
dikeluarkan.
2. Memintas tanggapan dan saran tentang perencannan dan keputusan yang dikeluarkan.
3. Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat
keputusan dan mengambil keputusan.
4. memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam pengambilan
5.
6.
7.
8.
9.

keputusan.
Menjelaskan maksud tujuan rencana dan keputusan yang dikeluarkan.
Meminta tanggapan dan saran soal rencana dan keputusan.
Meminta informasi tentang semua hal terkait dalam rencana dan keputusan.
Memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur.
Meningkatkan delegasi wewenang.

Upaya memperbaiki partisipasi :


1.
2.
3.
4.

perlunya mengurangi kompleksitas orang.


bantuan audit eksternal
pengembangan sistem audit internal.
perlu ada disentralisasi dengan bentuk sub-sub koperasi berdasarkan kesamaan

kebutuhan kebutuhan
5. adanya lebih satu kud di kecamatan anggota dapat melaksanakan alat partisipasinya.
Namun demikian kiat-jurus atau langkah-langkah kerja yang dapat dilakukan pengurusmanager- karyawan dan pengawas koperasi diantaranya adalah :
Kegiatan usaha koperasi yang dijalankan harus selaras dengan kebutuhan para
anggotanya, artinya segala gerak langkah koperasi harus selalu ditujukan dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya
11

Usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik secara langsung maupun
manfaat tidak langsung kepada anggotanya
Koperasi harus dapat meningkatkan posisi tawar para anggotanya maupun
meningkatkan skala ekonomi usaha anggota
Komunikasi antara koperasi dengan para anggotanya harus dijaga agar tetap harmonis
sehingga dapat meredam segala bentuk ketidaktahuan dan kecurigaan anggota yang
biasanya memicu kesalahpahaman dan perselisihan, antara koperasi harus dikelola
dengan manajemen profesional open management;
para pengelola koperasi harus mampu menciptakan inovasi dalam pengelolaan
koperasi untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada para anggota
Para pengelola koperasi harus mampu menjaga dan mengamankan kekayaan para
anggotanya yang sudah tertanam dalam koperasi, sehingga kepercayaaan anggota
akan terbentuk dan pada akhirnya anggota akan bersedia menanamkan modalnya
lebih besar lagi
Koperasi harus mampu menciptakan hubungan pasar yang efesien dengan perusahaan
lain atau para pengguna jasa lainnya, guna meningkatkan kesejahteraan anggota
Pendidikan keanggotaaan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman anggota terhadap peran dan fungsinya

12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya
mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
koperasi pengertian partisipasi adalah peran serta anggota terhadapan kegiatan yang
diselenggarakan koperasi.
Arti pentingnya menurut anggota dan manajemen:

Arti pentingnya partisipasi bagi anggota:


Meningkatkan rasa percaya diri.
Menimbulkan rasa handarbeni hangrungkebi.
Meningkatkan semangat.
Meningkatkan gairah kerja..
Arti pentingnya bagi koperasi/manajemen:
Memegang peran penting dalam perkembangan koperasi.

Memperbaiki penampilan komparatif koperasi

Cara meningkatkan partisipasi pada koperasi melalui penggunaan materi, yaitu:

Pemberian bonus

Tunjangan

Komisi

13

Insentif

Cara meningkatkan partisipasi pada koperasi melalui penggunaan non materi

Memberi motivasi

Melibatkan semua unsur

DAFTAR PUSTAKA
http://mariafransiskaajah.blogspot.com/2012/01/arti-partisipasi-dalam-koperasi.html
http://situsbaca.blogspot.com/2011/12/partisipasi-dalam-koperasi.html
http://didik412.wordpress.com/2011/04/20/fit-model-koperasi/

14

Anda mungkin juga menyukai