Manajemen Partisipasi Koperasi
Manajemen Partisipasi Koperasi
Koperasi
1M121921
1M121926
1M09
KATA PENGANTAR
karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini
kami membahas Manajemen Partisipasi Koperasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam materi dasar-dasar perbankan yang
sangat diperlukan mahasiswa dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa
yang mengikuti mata kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Pandji Anoraga SE, MM selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan
UMKM
2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan kepada kami
3. Sahabat yang selalu memberi dukungan dan motivasi.
4. Pembaca yang budiman serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah dengan judul Manajemen
Partisipasi Koperasi.ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1
Latar Belakang.........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3
Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1
Partisipasi Koperasi..................................................................................3
2.1.1
Determinasi Partisipasi......................................................................6
2.2
2.3
Kesimpulan............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan sebuah Koperasi,
karena berapapun besarnya biaya pembinaan yang dikeluarkan oleh pemerintah, tidak akan
membuat sebuah koperasi berkembang tanpa adanya partisipasi aktif dari para anggotanya.
Kedudukan anggota dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik (owners)
dan juga merupakan pelanggan (users) bagi koperasi yang menentukan maju dan mundurnya
koperasi.
Keberhasilan suatu koperasi tidak lepas dari partisipasi seluruh anggota baik
partisipasi modal, partisipasi dalam kegiatan usaha, maupun partisipasi pengambilan
keputusan karena partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan
untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam sebuah koperasi. Dengan demikian
partisipasi anggota dalam koperasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia, karena pada
kenyataannya untuk mempertahankan diri, pengembangan dan pertumbuhan suatu koperasi
tergantung pada kualitas dan partisipasi anggota-anggota koperasi. Masalah yang timbul pada
pertumbuhan koperasi di negara kita yaitu pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi
dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu kendalanya
disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif di dalam
kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting
peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi.
1.3
Tujuan
1. Untuk memenuhi Manajemen Koperasi dan UMKM
2. Untuk menambah wawasan mengenai manajemen Partisipasi Koperasi baik bagi
penulis maupun pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Partisipasi Koperasi
Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya
mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Pengertian partisipasi menurut para ahli :
Menurut Suharto dan Iryanto
Partisipasi adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan, keikutsertaan, peran dengan
demikian dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran serta.
Menurut Carter
Peran serta merupakan proses komunikasi dua arah yang terus menerus untuk meningkatkan
pengertian masyarakat atas suatu proses dimana masalah-masalah dan kebutuhan lingkungan
sangat dianalisa oleh bidang yang bertanggung jawab. Tujuan peran serta masyarakat
menurut carter adalah untuk menghasilkan masukan dengan persepsi yang berguna dari
warga Negara dan masyarakat.
Menurut huneryager dan Heckman
Partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental dan emosi individual dalam situasi kelompok
mendorongnya member sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung
jawab mereka.
Pendapat-pendapat para ahli tentang hubungan partisipasi terhadap koperasi:
Pendapat Sagimun MD
Koperasi adalah suatu alat untuk memperbaiki kehidupan berdasarkan tolong menolong diri
sendiri dan auto activity dalam bentuk kerja sama.Hal ini menunjukkan bahwa koperasi
hanyalah suatu alat untuk mencapai tujuan bersama, alat tersebut dapat berjalan bila orangorang bisa bekerja sama. Dengan demikian yang bisa menghidupkan sarana untuk
memperbaiki kehidupan yang berdasarkan atas kegotong royongan atau kekeluargaan tidak
lain adalah partisipasi anggota.
a. Memberikan
kontribusinnya
terhadap
pembentukan
dan
pertumbuhan
Dengan mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan dalam
proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinnya.
1.
Ditinjau dari sudut pandang para anggota perorangan, yang menilai keinginannya,
untuk bergabung pada suatu koperasi yang telah berdiri, atau untuk turut serta dalam
pembentukan suatu organisasi baru, dimensi-dimensi partisipasi itu saling berkaitan sebagai
berikut:
Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan khusus usaha tani satuan usaha dan
atau rumah tangganya
Jika pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-ayarat yang lebih
menguntungkan ketimbang yang diperolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi
itu.
Untuk maksud ini para anggota harus menyetujui dan harus di gerakkan melalui
ketentuan-ketentuan organisasi, untuk berperan serta dalam membiayai perusahaan koperasi,
yang harus berusaha secara efisien, memiliki kapasitas yang cukup dan struktur organisasi
yang sesuai serta manajemen yang profesional, termotivasi dan dinamis sehingga mampu
menciptakan potensi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan para anggotannya secara
efisien sesuai dengan kebutuhan kepentingan dan tujuannya;
Hal itu berarti bahwa para anggota (harus) memiliki hak dan kesempatan serta
termotifasi, dan sanggup berpartisipasi dalam mengabil keputusan ndmengenai tujuan yang
hendak di capai dan dalam mengambil keputusan mengenai tujuan dan hendak di capai dan
dalam mengendalikan/ mengawasi prestasi organisasi koperasi dan perusahaan ikoperasinnya.
2.1.1
Determinasi1 Partisipasi
1. Kesediaan anggota untuk memberikan sumbangan sumber daya
ekonomis (economic resources)
2. Keikutsertaan anggota dalam pengambilan keputusan (decision making)
3. Kesediaan anggota untuk memanfaatkan jasa-jasa / pelayanan
koperasi (services)
Lebih jauh Ropke menjelaskan bahwa kualitas partisipasi sangat dipengaruhi oleh
interaksi tiga variabel utama, yaitu: anggota, manajemen koperasi, dan program. Suatu
ilustrasi yang menerangkan hubungan interaksi antara ketiga variabel partisipasi tersebut
telah diperkenalkan oleh Corten, David (dalam Ropke, 2000) di mana partisipasi anggota
akan efektif apabila terjadi kesesuaian antara:
Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau keinginan para
anggotanya;
Kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan keputusan pelayanan
koperasi
Kesesuaian antara tugas program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi.
Kesesuaian antara ketiga variabel partisipasi ini dapat digambarkan dalam suatu
model Triangle Fit of Participation.
Program di susun oleh pengurus dan dibuat oleh pemerintah termasuk anggarannya
untuk dilaksanakan oleh koperasi. Program dilaksanakan oleh pengurus sesuai dengan tugas
tugas (task) yang telah dijabarkan. Tugas-tugas tersebut harus disesuaikan dengan
kemampuan (ability) pengurus. Selanjutnya, manajemen membuat keputusan (decision)
berdasarkan
tersebut
memberikan
suara),
keluar)
agar
bersedia
koperasi
dengan
dapat
mempengaruhi
manajemen
memberikan saran, usul maupun kritik. Dengan vote, anggota dapat mempengaruhi siapa
yang akan dipilih sebagai pengurus, pengelola, badan pengawas koperasi, dan lain-lain.
Dengan exit, anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan meninggalkan (keluar) dari
keanggotaan koperasi atau mengurangi partisipasinya terhadap koperasi (menjadianggota
pasif).
Mutu partisipasi tergantung pada interaksi dari tiga variabel ( Roepke, 2000 ) Yaitu
1. Antara anggota penerima manfaat dengan program harus ada kesesuian antara
kebutuhan anggota dengan pelayanan atau output sumber-sumber daya yang
disediakan koperasi
2. Antara manajemen koperasi dengan anggota, harus ada kesesuaian kepetingan dengan
keputusan manajemen. Manajemen harus mampu dan mau mengartikulasikan dalam
keputusan organisasi bagi kepentingan anggota.
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa partisipasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam rangka menunjang pengembangan usaha koperasi, karena tanpa adanya
partisipasi anggota akan terjadi penurunan efisiensi dan efektivitas anggota dalam upaya
mencapai kinerja koperasi. Hal ini disebabkan oleh karena kebutuhan anggota yang berubahubah, terutama tantangan yang datang dari para pesaing, sehingga peningkatan pelayanan
koperasi harus selalu disesuaikan dengan informasi yang didapat dari partisipasi anggota.
manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan berapa banyak serta
kualitas pelayanan yang bagaimana yang diperlukan oleh para anggota.
2.3 Cara Meningkatkan Partisipasi
Partisipasi merupakan faktor yang paling untuk menentukan keberhasilan atau
perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan ke dalam semua program yang harus
dilaksanakan oleh manajemen. Hal itu perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau
komponen yang ada dalam organisasi. Tanpa dukungan semua unsur atau komponen,
pelaksanaan program program manajemen tidak akan berhasil dengan baik.
Peningkatan manfaat keaggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Tergantung dari situasi dan kondisi serta kemampuan koperasi. Cara peningkatan
partisipasi pada koperasi dapat melalui penggunaan materi, yaitu:
Pemberian bonus
Tunjangan
Komisi
Insentif
Melalui penggunaan non materi
Memberi motivasi
keputusan.
Menjelaskan maksud tujuan rencana dan keputusan yang dikeluarkan.
Meminta tanggapan dan saran soal rencana dan keputusan.
Meminta informasi tentang semua hal terkait dalam rencana dan keputusan.
Memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur.
Meningkatkan delegasi wewenang.
kebutuhan kebutuhan
5. adanya lebih satu kud di kecamatan anggota dapat melaksanakan alat partisipasinya.
Namun demikian kiat-jurus atau langkah-langkah kerja yang dapat dilakukan pengurusmanager- karyawan dan pengawas koperasi diantaranya adalah :
Kegiatan usaha koperasi yang dijalankan harus selaras dengan kebutuhan para
anggotanya, artinya segala gerak langkah koperasi harus selalu ditujukan dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya
11
Usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik secara langsung maupun
manfaat tidak langsung kepada anggotanya
Koperasi harus dapat meningkatkan posisi tawar para anggotanya maupun
meningkatkan skala ekonomi usaha anggota
Komunikasi antara koperasi dengan para anggotanya harus dijaga agar tetap harmonis
sehingga dapat meredam segala bentuk ketidaktahuan dan kecurigaan anggota yang
biasanya memicu kesalahpahaman dan perselisihan, antara koperasi harus dikelola
dengan manajemen profesional open management;
para pengelola koperasi harus mampu menciptakan inovasi dalam pengelolaan
koperasi untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada para anggota
Para pengelola koperasi harus mampu menjaga dan mengamankan kekayaan para
anggotanya yang sudah tertanam dalam koperasi, sehingga kepercayaaan anggota
akan terbentuk dan pada akhirnya anggota akan bersedia menanamkan modalnya
lebih besar lagi
Koperasi harus mampu menciptakan hubungan pasar yang efesien dengan perusahaan
lain atau para pengguna jasa lainnya, guna meningkatkan kesejahteraan anggota
Pendidikan keanggotaaan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman anggota terhadap peran dan fungsinya
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya
mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan.
koperasi pengertian partisipasi adalah peran serta anggota terhadapan kegiatan yang
diselenggarakan koperasi.
Arti pentingnya menurut anggota dan manajemen:
Pemberian bonus
Tunjangan
Komisi
13
Insentif
Memberi motivasi
DAFTAR PUSTAKA
http://mariafransiskaajah.blogspot.com/2012/01/arti-partisipasi-dalam-koperasi.html
http://situsbaca.blogspot.com/2011/12/partisipasi-dalam-koperasi.html
http://didik412.wordpress.com/2011/04/20/fit-model-koperasi/
14