TUGAS PRAKTIKUM

ANALISIS LANDSKAP TERPADU

Masalah pada Berbagai Landform

Disusun Oleh :
Nama : Wisnu Agung Bhaskoro
NIM : 125040201111110
Kelas : A

MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

Masalah pada berbagai Landform

1. Alluvial
Bahaya banjir kiriman yang disebabkan oleh meluapnya debit sungai, ditambah bahaya

banjir bandang akibat pengelolaan daerah hulu sungai yang kurang baik.
Daerah pinggir sungai tidak bisa ditanami tanaman apapun karena bahan yang

diendapkan di sekitar sungai adalah material kasar yang belum terlapuk menjadi tanah.
Potensi erosi yang tinggi akibat run-off yang menuju ke sungai, apalagi bila manajemen

DAS kurang baik.

2. Marin
Salinitas tanah tinggi karena pengaruh air laut.
Suhu tinggi akibat dekat laut menjadi faktor pembatas bagi beberapa tanaman.
Material kasar seperti kapur dan pasir kasar juga menjadi faktor pembatas bagi beberapa
tanaman.
3. Karst
Solum dangkal karena bahan batu gamping yang belum terlapuk, menjadi pembatas
perakaran tanaman, hanya tanaman dengan akar dengan daya tembus yang kuat dan daya

jelajah yang baik yang dapat bertahan.

Konsentrasi Ca tinggi mengakibatkan terjadinya fiksasi beberapa unsur hara seperti unsur

P.
Daerah atas bisa amblas bila pengelolaan kurang baik, karena biasanya daerah karst

memiliki sungai bawah tanah.

Ancaman kekeringan karena infiltrasi dan permeabilitas tanah kurang baik.
4. Tektonik-Struktural
Bahaya longsor akibat jatuhan material dari bagian lereng atas.
Bahaya gempa bumi akibat pergeseran lempeng
5. Vulkanik
Bahaya letusan gunung berapi
Pada tanah di daerah gunung tertentu yang mengeluarkan material alovan, kemungkinan
terjadinya retensi P sangat tinggi, bahkan retensinya mencapai >85% karena sifat material
alovan yang dapat mengikat unsur P dengan sangat kuat sehingga tidak dapat diserap

tanaman (biasanya terjadi pada tanah dengan sifat andik).

Bila terjadi hujan deras, terjadi bahaya akan banjir lahar dingin yang membawa material

kasar.
Biasanya pada lereng atas gunung dengan kelerengan yang tinggi tidak dapat
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, hanya boleh digunakan sebagai hutan lindung.