Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


karena dengan ridho dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan penulisan
tugas makalah ini untuk mata kuliah Metodologi Ilmiah.
Dalam proses pengumpulan data-data dan juga proses pembuatan
makalah inikami berterima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Darsono selaku Ketua Yayasan Universitas Pamulang
2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, MM.selaku Rektor Universitas
Pamulang
3. Bapak Drs. Buchori Hasmi Nurisman, MM. selaku Wakil Rektor
Satu Universitas Pamulang
4. Bapak Ir. Iwa Sewaka, MM. selaku Wakil Rektor Tiga Universitas
Pamulang
5. Bapak Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pamulang
6. Bapak H. Endang Ruhiyat, SE., MM selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pamulang
7. Bapak Angga Hidayat selaku Dosen Metodologi Penelitian Fakultas
Ekonomi
Kami juga berterima kasih kepada Perpustakaan Universitas
Pamulang dan Universitas Indonesia yang telah memfasilitasi peminjaman
buku sebagai sumber dari penulisan ini.
Kami juga berterima kasih kepada Bapak, Ibu, dan saudara-saudara
yang telah memotivasi kami hingga penyusunan makalah ini selesai .
Semoga dengan makalah yang penulis buat ini dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman kita tentang arti investigasi ilmiah. Oleh
karena itu,penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Pamulang, 10 November 2015

PENULIS

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI.................................................................................... .. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................ 1
1.3 Tujuan . 1
1.4 Manfaat ........................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Investigasi Ilmiah ......3
2.2 Ciri-ciri Penelitian Ilmiah 3
2.2.1 Tujuan Jelas.. 3
2.2.2 Ketepatan..... 3
2.2.3 Dapat Diuji... 4
2.2.4 Dapat Ditiru...... 4
2.2.5 Ketelitian dan keyakinan...... 4
2.2.6 Objektivitas... 5
2.2.7 Dapat digeneralisasikan.... 5
2.2.8 Hemat... 5
2.3 Keterbatasan Penelitian Ilmiah dalam bidang Manajemen. 6
2.4 Rintangan Sains dalam Penelitian... 6
2.5 Metode Hipotesis-Deduktif..7
2.5.1 Tujuh Langkah metode Hipotesis-Deduktif..7
2.5.1.1 Pengamatan 7
2.5.1.2 Pengumpulan Informasi Awal... 7
2.5.1.3 Perumusan Teori 7
2.5.1.4 Penyusunan Hipotesis 7
2.5.1.5 Pengumpulan Data lebih Lanjut 7
2.5.1.6 Analisis Data. 7
2.5.1.7 Deduksi. 8
2.5.2 Dua Contoh penerapan Metode Hipotesis-Deduktif.8
2.5.2.1 Dilema CIO....8
2.5.2.2 Konsekuensi Dari Pot.Anggaran8
2.5.3 Tinjauan Metode Hipotesis-Deduktif... 8
2.6 Tipe Penelitian Lainnya... 8
2.6.1 Studi Kasus... 8
2.6.2 Penelitian Tindakan...... 9
BAB III KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ....10
DAFTAR PUSTAKA .11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cukup banyak buku yang mengartikan tentang investigasi
atau riset, seperti pada kamus Webster yang mengartikan sebagai
suatu kata kerja yang mempunyai arti memeriksa atau mencari
kembali. Lain lagi menurut Ndraha (1988), Investigasi atau Riset
sebagai suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam
mencari fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan, yang tekun guna
memastikan suatu hal.
Untuk memperoleh pengetahuan yang benar dapat beberapa
cara salah satunya dengan menggunakan ilmu. Sesuatu yang bersifat
ilmu adalah ilmiah. Ilmu yang diperoleh dari hasil penelitian atau
studi disebut ilmu pengetahuan. Pengetahuan disebut ilmiah jika
dipenuhi syarat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas
maka dapat kami rumuskan masalah permasalahan - permasalahan
sebagai berikut :
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3

1.3.1

Apa yang dimaksud dengan Investigasi Ilmiah ?


Apa saja ciri ciri penelitian ilmiah ?
Apa rintangan sains dalam penelitian ?
Apa saja tipe tipe penelitian ?
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan pembuatan makalah ini

yaitu :
Tujuan umum
Makalah

ini

bertujuan

untuk

memberi

informasi mengenai pengantar penelitian..

1.3.2

Tujuan khusus
Secara khusus pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi nilai tugas kelompok
dengan mata kuliah Metodologi Penelitian.

1.4

Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan
dapat
1.4.1

1.4.2
1.4.3

memberikan

berbagai

manfaat

bagi

seluruh pihak, sebagai berikut :


Manfaat untuk lembaga
a. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan
b. Sebagai dokumentasi kerja mahasiswa pada
dosen
Manfaat untuk diri sendiri
a. Sebagai uji materi akan pembelajaran
b. Sebagai media dalam pembahasan materi
Manfaat untuk orang lain
a. Dapat membantu memberikan pengetahuan
tentang penelitian.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Investigasi Ilmiah
Kata Investigasi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah
Penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan
peninjauan, percobaan, dan sebagainya. Dengan memperoleh
jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu
zat dan sebagainya). Menurut Webster adalah memeriksa mencari
kembali.

Menurut

Ndraha

adalah

diartikan

sebagai

suatu

pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari


fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tertekun guna
memastikan suatu hal. Menurut Said Kelana & Chandra Wijaya
adalah Usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode ilmiah
yaitu sasaran,usaha untuk mencapai sasaran metode ilmiah.
Dari beberapa pendapat para pakar penulis
mencoba menyimpulkan bahwa investigasi adalah
Suatu cara mencari solusi untuk menemukan

atau

memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi.


2.2 Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
2.2.1 Tujuan Jelas
Tujuan jelas dimaksudkan

bahwa

penelitian

tersebut

memiliki efek terhadap pihak yang bersangkutan contoh dengan


tujuan untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap
organisasi, disamping manfaat lain penelitian tersebut dalam
banyak bidang. Sekaran (2007).
Menurut penulis maksud dari tujuan jelas itu tahu maksud
kenapa kita meneliti hal tersebut dan memiliki sasaran sebagai
2.2.2

tujuan penelitian.
Ketepatan

Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan, dan


tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian, dengan tujuan
yang jelas untuk menarik kesimpulan mengenai bagaimana
komitmen dapat ditingkatkan, Sekaran (2007).
Menurut penulis maksud dari kata ketepatan itu adalah
2.2.3

penelitian yang dilakukan tidak jauh dari rencana yang dibuat.


Dapat Diuji
Setelah melakukan investigasi maka hal tersebut dapat diuji
dengan menerapkan uji statistik tertentu pada data yang
dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Ini adalah hipotesis yang
dapat diuji setelah data dikumpulkan. Analisis korelasi akan
ditunjukan apakah hipotesis tersebut akan diterima atau tidak,
penelitian ilmiah dengan demikian menguji secara logis
hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung
perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang
mendalam terhadap situasi yang mendalam. Dengan demikian,
dapat diuji menjadi ciri lain dari penelitian ilmiah, Sekaran
(2007).
Menurut penulis maksud dari kata dapat diuji adalah hal yang

2.2.4

kita teliti ini bisa diterapkan pada masalah yang dihadapi.


Dapat Ditiru
Dapat ditiru dimaksudkan kita akan lebih meyakini temuan
dan kesimpulan tersebut jika temuannya mirip muncul
berdasarkan data yang dikumpulkan oleh organisasi lain yang
menggunakan metode serupa. Misalnya hasil ditiru atau
terulang, Sekaran (2007).
Menurut penulis maksud dapat ditiru adalah penelitian yang
dilakukan itu masih bisa dikembangkan dan dapat digunakan
atau diterapkan pada orang lain sehingga bermanfaat untuk

2.2.5

banyak orang.
Ketelitian & keyakinan
Ketelitian mengacu pada kedekatan temuan dengan realitas
berdasarkan sebuah sampel. Dengan kata lain, ketelitian

mencerminkan keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan


sampel, terkait apa yang benar-benar eksis dalam keseluruhan.
Keyakinan mengacuh pada probabilitas ketepatan estimasi kita.
Karena itu, tidaklah cukup hanya teliti, tetapi juga penting
bahwa kita dapat dengan yakin menegaskan bahwa 95% waktu
hasil kita benar dan hanya 5% kemungkinan salah. Hal ini juga
disebut sebagai tingkat keyakinan. Sekaran (2007: 32)
Menurut penulis ketelitian dan keyakinan itu adalah
melakukan penelitian dengan serius dan tidak asal dalam
merencanakan semua yang ingin diteliti sehingga tidak ada hal
2.2.6

yang sia-sia.
Objektivitas
Objektif yaitu harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan
yang berasal dari kata aktual, dan bukan nilai-nilai subjektif atau
emosional kita. Sekaran (2007).
Menurut penulis maksud dari objektivitas ini adalah sesuatu
yang diteliti ini bedasarkan pada kejadian yang nyata bukan

2.2.7

pada hal yang bersifat menduga-duga.


Dapat Digeneralisasi
Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan
temuan penelitian dalam satu konteks organisasi kekonteks
organisasi lainnya. Semakin penelitian dapat digeneralisasi
semakin besar kegunaan dan nilainya, Sekaran (2007: 34).
Menurut penulis maksud dari dapat digeneralisasi itu adalah
hal yang diteliti ini bisa dikembangkan kembali sehingga bisa

2.2.8

memiliki manfaat yang luas lagi.


Hemat
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan
yang muncul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu
lebih disukai untuk kerangka penelitian yang kompleks yang
meliputi jumlah faktor yang tidak dapat dikendalikan. Sifat
ekonomis dalam model penelitian dicapai jika kita memasukan
kedalam kerangka peenelitian lebih sedikit jumlah variabel yang

akan menjelaskan varians secara lebih efisien dibanding


seperangkat variabel kompleks yang hanya akan sedikit
menambah varians yang dijelaskan, Sekaran (2007:34-35)
Menurut penulis arti kata hemat itu adalah biaya yang
dikeluarkan tidak berlebihan atau sering dibilang efisiensi.
2.3 Keterbatasan Penelitian Ilmiah Dalam Bidang Manajemen
Dalam bidang manajemen dan ilmu social, tidak selalu
mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti
bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak
akan eksak dan bebas-kesalahan. Hal ini terutama karena kesulitan
yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam
bidang subjektif seperti perasaan, emosi, sikap, dan persepsi.
2.4 Rintangan Sains Dalam Manajemen
2.2.1 Deduktif dan Induksi
Menurut Uma Sekaran (2007) deduktif adalah proses dimana
kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis
dari sebuah fakta yang diketahui. Dan induksi adalah proses dimana
kita mengamati fenomena tertentu berdasarkan

hal tersebut tiba

pada kesimpulan dengan kata lain berdasarkan data yang diamati.


Sedangkan menurut Said Kelana Asnawi dan Chandra
Wijaya, Deduksi dan induksi merupakan cara berfikir yang
menuntun kita untuk melakukan penelitian. Deduksi merupakan
alasan dari fenomena umum menjadi spesifik (Dibuktikan dengan
nyata), sebaliknya induksi berpatokan dari cara melihat bukti untuk
kemudian dijadikan sebagai kesimpulan umum.
Dari beberapa pendapat pakar tersebut kami menyimpulkan
bahwa deduksi itu adalah kita mempelajari teori kemudian dicari apa
yang dimaksud teori tersebut dalam kehidupan nyata dan kemudian
induksi itu adalah apa yang terjadi dikehidupan saat ini berdasarkan
fakta-fakta kemudian diambil kesimpulannya dari fakta tersebut
berkaitan dengan teori yang ada.

2.5 Metode Hipotesis dan deduktif


2.5.1 Tujuh Langkah Metode Hipotesis dan Deduktif
Tujuh langkah yang termasuk kedalam metode penelitian hipotesisdeduktif berakar dari rintangan yang dibahas dibawah ini.
2.5.1.1
Pengamatan
Menurut Uma sekarang (2007) Pengamatan adalah
dimana seseorang merasakan perubahan tertentu yang
2.5.1.2

sedang terjadi.
Pengumpulan Informasi Awal
Menurut Uma sekaran (2007) dalam mencari
informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati hal
itu dapat dilakukan dengan berbicara secara informal
dengan beberapa orang atau kepada sumber relevan.

2.5.1.3

Perumusan Teori
Menurut Uma sekaran (2007) perumusan teori adalah
usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara
yang logis sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan

2.5.1.4

masalah dapat dikonsep dan diuiji


Penyusunan Hipotesis
Menurut Uma sekaran (2007) penyusunan hipotesis
adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori.
Dari jaringan asosiasi teori diantara variabel, hipotesis atau

2.5.1.5

perkiraan tertentu yang dapat diuji dan bisa dihasilkan.


Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Menurut Uma sekaran (2007) Pengumpulan data
ilmiah lebih lanjut adalah menguji hipotesis yang dihasilkan

2.5.1.6

dalam studi sebagai dasar analisis lebih lanjut.


Analisis Data
Menurut Uma sekaran (2007) Analisis data adalah
data yang dikumpulkan di analisis secara statistik untuk
dilihat apakah hipotesisnya terbukti atau tidaknya.

2.5.1.7

Deduksi

Menurut Uma sekaran (2007) Deduksi adalah proses


dimana

tiba

pada

suatu

kesimpulan

dengan

menginterprestasikan arti dari analisis data.


2.5.2

Dua Contoh Penerapan Metode Hipotesis dan deduktif dalam

Organisasi
2.5.2.1 Dilema CIO
Pengamatan, Pengumpulan informasi melalui wawancara
informal, mendapatkan lebih banyak informasi melalui survey
literature,

merumuskan

sebuah

teori,

menyusun

hipotesis,

pengumpulan data, analisis data, deduksi.


2.5.2.2 Konsekuensi Yang Tidak Diinginkan Dari Pemotongan
Anggaran
Pengamatan, pengumpulan informasi melalui wawancara
informal, mendapatkan lebih banyak informasi melalui studi
literature, merumuskan teori mengenai apa yang terjadi, menyusun
hipotesis, pengumpulan data, deduksi.
2.5.3 Tinjauan Metode Hipotesis Deduktif
Risngkasnya, metode hipotesis metode hipotesis meliputi
tujuh langkah, yaitu pengamatan, pengumpulan data awal,
perumusan teori, penyususan hipotesis, pengumpulan data ilmiah,
analisis data, dan deduksi.
2.6 Tipe Penelitian Lainnya
2.6.1 Studi Kasus
Studi kasus adalah uraian dan penjelasan konprehensif
mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu
organisasi (Komunitas), suatu progam,atau situasi sosial. Peneliti
studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai
subjek yang diteliti.
Menurut Lincoln dan Guba studi kasus itu adalah Sarana
utama bagi penelitian yaitu menyajikan pandangan subjek yang
teliti,menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang

dialami, sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti


dan responden. Menurut Uma Sekaran (2007) Studi kasus itu
meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang
mirip dalam organisasi lain,dimana sifat dan definisi masalah yang
terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini.
Dari beberapa pendapat para pakar penulis mencoba
menyimpulkan bahwa studi kasus adalah mempelajari hal yang
dialami dan telah terjadi dan diuji dalam menyelesaikan suatu kasus
secara jelas dan teliti.
2.6.2 Penelitian Tindakan
Menurut Uma sekaran (2007) Penelitian Tindakan adalah
metode paling tepat ketika berkenaan perubahan yang direncanakan.
Jadi menurut pendapat penulis penelitian tindakan adalah
metode yang dipakai apabila terjadi perubahan ketika kita sedang
meneliti dan itu berbeda dari rencana awalnya.

BAB III
KESIMPULAN

3.1

Investigasi adalah Suatu cara mencari solusi

untuk menemukan atau memecahkan suatu masalah


yang sedang terjadi.
3.2
Ciri ciri penelitahan ilmiah
Tujuan jelas
Ketepatan
Dapat diuji
Dapat ditiru
Ketelitian & Keyakinan
Objektivitas
Dapat digeneralisai
Hemat
3.3
Rintangan sains dalam penelitian ada 2 yaitu :
3.3.1 Deduksi
3.3.2 Induksi
3.4
Tipe penelitian ada 2 yaitu
Studi Kasus
Penelitian Tindakan

DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hadi,

Sutrisno.

1997

Metodologi

Research

1.Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.1997

buku

Kelana

Asnawi,

Said.

Metodologi

Penelitian

Keuangan.Graha Ilmu : Yogyakarta.2006


Sekaran, Uma.Research Methods For Businesss Buku 1
Edisi 4.Salemba Empat : Jakarta.2007
Sugiyono.Metodologi

Penelitian

17.Alfabeta : Bandung.2013

Bisnis

edisi

Anda mungkin juga menyukai