bambangads@me.its.ac.id
Abstrak
Turbin angin sumbu vertikal merupakan alat yang sedang dikembangkan dalam menghasilkan
energi dari hembusan angin. Salah satu penyebab masih sedikitnya penggunaan energi dari angin
adalah desain dari turbin angin yang kurang tepat. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan
dikembangkan desain turbin angin sumbu vertikal jenis Darrieus-Savonius yang optimal dan diuji
karakteristiknya dengan metode eksperimental. Metode yang digunakan untuk mendesain turbin
angin adalah dengan melakukan studi literatur, menganalisa bagian kritis dari turbin angin dan
menganalisa struktur desain yang optimal. Prototipe turbin angin dari desain yang optimal
dilakukan uji karakteristik di wind tunnel secara eksperimental dengan memvariasikan kecepatan
angin. Dari hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan angin maka semakin
besar pula putaran turbin angin dan torsi yang dibangkitkan. Dihasilkan desain turbin angin sumbu
vertikal jenis Darrieus-Savonius yang mampu menghasilkan daya 500 Watt dengan kecepatan angin
rata-rata 7.5 m/s.
Kata kunci : turbin angin, sumbu vertikal, Darrieus, Savonius, karakteristik, wind tunnel
Pendahuluan
VAWT (Vertical Axis Wind Turbine) dapat
digolongkan menjadi dua tipe yaitu tipe lift dan
drag. Contoh turbin vertikal tipe lift yaitu turbin
Darrieus. Kelebihan turbin tipe lift adalah
kemampuan mengekstraksi daya dari fluida
dengan baik terutama pada kecepatan tinggi.
Kelemahan dari turbin Darrieus adalah
diperlukannya sumber eksternal sebagai
pendorong awal (starting). Berbagai penelitian
telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini
[1, 2]. Permasalahan stall sudu pada kecepatan
rendah di wind turbine Darrieus dapat diatasi
dengan memberikan pitch (sudu dapat diputar
pada sumbu span), sehingga angle of attack pada
sudu bervariasi utk berbagai kecepatan angin.
Pada turbin tipe drag, momentum aliran yang
menumbuk
permukaan
sudu
akan
mengakibatkan rotor berputar. Salah satu contoh
turbin tipe drag adalah turbin Savonius.
Kelebihan dari turbin tipe drag adalah
kemampuan self-starting dengan kecepatan
angin yang kecil, sehingga tidak diperlukan
KE-17
Penelitian
dengan
terowongan
angin
menunjukkan turbin dengan letak sudu Darrieus
Savonius Blade:
Airfoil:
Shaft:
Tinggi:
4 m (dari ground)
Diameter:
..........................(3)
T = FD . r .........................................(1)
FD adalah gaya yang terjadi di turbin angin
dan r adalah jarak lengan gaya terhadap
sumbu. Gaya ini didapat dari perumusan:
CP = CT . .......................................(4)
FD = 0.5 CD V A ...........................(2)
KE-17
......................................(5)
0,007
0,007
0,008
0,009
0,011
0,012
0,013
0,014
0,015
0,016
1,045
1,126
1,183
1,239
1,297
1,388
1,481
1,677
1,849
1,885
1,05
1,13
1,19
1,25
1,31
1,40
1,49
1,69
1,86
1,90
P
(Watt)
0,007
0,015
0,038
0,056
0,066
0,074
0,085
0,097
0,105
0,114
7,5
7,8
8,1
8,4
8,7
0,859
0,867
0,872
0,883
0,886
0,15
0,16
0,18
0,21
0,23
0,13
0,14
0,16
0,19
0,20
892
912
942
976
992
9
9,3
9,9
10,4
10,5
0,890
0,894
0,892
0,904
0,947
0,27
0,29
0,33
0,38
0,43
0,24
0,26
0,30
0,34
0,39
Gambar 3. Grafik hubungan antara putaran turbin amngin model terhadap kecepatan angin
Gambar 4. Grafik hubungan antara koefisien power turbin angin model terhadap TSR
Gambar 4 menggambarkan perbandingan
antara koefisien power dari turbin angin
Referensi
[1] M. N. Nahas, A self-starting darrieustype windmill, Energy 18 (1993) 899-906.
[2] Howell, Robert, and N. Durrani, Wind
tunnel and numerical study of a small VAWT,
Renewable Energy 35 (2010) 412-422.
[3] R. Gupta and K. K. Sharma, Flow physics
of a combined darrieus-savonius rotor using
computational fluid dynamics, Int. Research
J. Eng. Sci., Tech. and Innov. 1 (2012) 1-13.
[4] Wakui and T. Nagao, Hybrid configurat of
Darrieus and Savonius rotors for standalone
wind turbinegenerator systems, Electrical
Eng. in Japan 150 (2005) 13-22.
[5] J. F. Walker and J. Nicholas, Wind energy
technology, Washington, 1997.
......(6)
turbin
speed
yaitu
turbin
Kesimpulan
Dari hasil pengujian karakteristik turbin angin
sumbu vertikal jenis Darrieus-Savonius
menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan
angina menyebabkan energi yang dihasilkan
oleh turbin angin juga semakin besar, oleh
KE-17