ACARA II
Tampilan Komposit Citra dan Ekstraksi Nilai Piksel
Oleh
Dodik Prasetyo Prabowo
120722420629
I.
TUJUAN
II.
III.
DASAR TEORI
Energi Elektromagnetik (EM) yang dipancarkan oleh matahari menjadi
sumber utama dalam penginderaan jauh pasif. Panjang gelombang dalam
penginderaan jauh pasif dibagi menjadi saluran tampak (visible) , inframerah
dekat (Near Infrared-NIR), dan inframerah tengah (Middle Infrared-MIR atau
Shortwave Infrared-SWIR). Panjang gelombang saluran tampak adalah 0,40,7m , inframerah dekat 0,7-1,5m , inframerah tengah 1,3-3m . Ketika
mengenai objek, energi elektromagnetik ini akan mengalami pantulan
(reflected), diteruskan (transmitted) dan diserap (absorbed). Setiap objek akan
memberikan respon spektral yang berbeda kepada setiap EM. Perbedaan
respon ini berkaitan dengan kondisi fisik, kimiawi dan biologis objek seperti
kelembaban, warna, suhu obyek, kepancaran obyek dan musim perekaman.
Besarnya pantulan dari objek bergantung atas jenis objek, panjang gelombang
yang digunakan dan kondisi objek.
Energi elektromagnetik (EM) yang mengenai benda akan mengalami pantulan
oleh kekasaran permukaan benda. Pantulan dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu:
1. Pantulan cermin/sempurna
Terjadi apabila EM mengenai benda rata dan halus seperti air danau, sawah
berair tanpa tanaman. Tenaga radar dipantulkan secara sempurna tetapi
arahnya menjauhi sensor sehingga tidak ada pantulan balik akibatnya objek
tersebut terekan dengan rona gelap.
2. Pantulan sudut
Terjadi apabila EM misalnya mengenai halaman rumah, dipantulkan secara
sempurna ke arah tembok, dipantulkan lagi secara sempurna ke arah sensor
radar. Oleh karena itu perkotaan tampak cerah pada citra karena adanya
pantulan sudut ini.
3. Hamburan
Terjadi apabila EM mengenai objek yang kasar. EM akan dihamburkan
atau dipantulkan ke segala arah. Sebagian pantulan akan memantul kembali
ke sensor radar sehingga yang terbentuk pada citra berona abu-abu.
4. Hamburan pada permukaan halus
Terjadi apabila EM mengenai objek yang tak sehalus air tenang tetapi tidak
bisa dikatakan kasar seperti lapangan rumput yang datar. Terjadi hamburan
dan sebagian kecil pantulan mengenai sensor sehingga terbentuk rona
kelabu gelap pada citra.
5. Hamburan volume
Terjadi apabila EM misalnya pada hutan. EM akan menembus hutan
kemudian dipantulkan kembali ke sensor membentuk rona kelabu pada
citra.
IV.
LANGKAH KERJA
RAW Data Landsat 7
ETM+
Dibuka dengan
ENVI 4.5
Biru
Hijau
Merah
NIR
MIR
(450-520 mm)
(520-600 mm)
(630-690 mm)
(760-790 mm)
(1550-1750
mm)
Vegetasi rapat
Atap bangunan
MIR 2 (2050LINK
2850 CURSOR
mm)
V.
HASIL PRAKTIKUM
Saluran
objek
Air
Rerata
Lahan
terbuka
Rerata
Vegetasi
Rengang
Blue
(450-520)
196
196
257
183
203
230
Green
(520-600)
189
210
243
131
151
217
230
230
176
211.89
176 243
237 223
189 243
196
142
149
216.33
136 163
183 169
156 156
145
145
190
Red
(630-690)
131
151
204
63
67
97
243
177
177
162.78
171 250
195 276
184 269
204
158
158
215.78
158 151
217 190
158 177
67
71
84
NIF
(760-900)
13
13
13
MIR
(1550-1750)
MIR2
(2080-2350)
17
13
17
9
11
9
13
20
17
71
84
97
13
17
13
9
7
11
7
9
11
238
161
161
77.89
187 250
184 284
191 267
180
146
170
14.33
102 143
163 143
150 163
210
163
182
9.22
111 170
199 184
177 175
208
127
135
213.67
144 135
199 165
139 148
136
163
177
151.11
160 146
146 170
197 174
170
182
199
174.56
191 175
191 199
199 146
17
17
17
13
6
20
15.56
200 110 183
169 224 207
131 193 190
172
127
148
176.75
148 152
152 145
138 141
Rerata
Vegetasi
Rapat
161.11
122 129 102
149 149 203
115 115 189
174.56
118 118 79
158 158 236
105
99 210
155.56
110
88
58
152 152 259
84
80 208
163.22
177 225 153
160 160 174
204 211 177
183.56
137 156
82
132 132 255
125 123 255
147.00
107
89
51
107 107 255
76
62 231
Rerata
Atap
Bangunan
141.44
210 317 282
189 257 203
304 297 216
142.33
236 295 289
151 230 184
282 295 223
132.33
225 284 242
127 195 156
284 284 225
182.33
177 136
81
54
71
68
139 139 146
155.22
184 210
33
35
80
73
203 225 184
120.56
176 255
27
44
89
69
249 255 204
252.78
242.78
224.67
112.33
136.33
152.00
Rerata
VI.
PEMBAHASAN
secara alamiah terserap oleh tubuh air. Grafik pada data mentah dan grafik
acuan tidak mengalami perbedaan dan cenderung sama
b. Lahan Terbuka
Pada grafik data mentah, lahan terbuka mempunyai kecenderungan menurun.
Penurunan terendah terjadi pada saluran inframerah dekat. Hal ini
menandakan bahwa pada panjang gelombang 790-900 mm, tanah cenderung
menyerap gelombang inframerah. pada gelombang inframerah dekat, grafik
laha terbuka menurun, hal ini disebabkan oleh serapan gelombang
eletromagnetik oleh kandungan besi oksida pada tanah, tetapi kembali naik
pada saluran berikutnya.
Secara umum, perbandingan grafik data mentah dan grafik acuan nilai
spectral mempunyai perbedaan, yaitu grafik data mentah yang berasal dari
rata-rata nilai piksel lebih kecil dari grafik acuan. Bukti lain adalah nilai pada
saluran biru objek lahan terbuka ini sama dengan objek air.
c. Vegetasi dengan kerapatan rendah dan Vegetasi dengan kerapatan tinggi
Karakteristik pantulan spektral dari vegetasi dipengaruhi oleh kandungan
pigmen daun, material organik, air dan karakteristik struktural daun seperti
bentuk daun dan luas daun (Huete and Glenn, 2011).
Perubahan Pada grafik data mentah objek vegetasi rendah tidak terlalu
signifikan, Jika dibandingkan, pada \ inframerah tengah, tidak naik secara
signifikan seperti pada grafik acuan. Hal ini dapat disebabkan gangguan
atmosfer yang menyerap gelombang pantulan eletromagnetik setelah kontak
dengan objek. Sedangkan Grafik nilai piksel vegetasi dengan kerapatan tinggi
berkebalikan dengan vegetasi kerepatan rendah. Pada gelomabang inframerah
dekat mempunyai nilai piksel yang paling tinggi, berbalik dengan vegetasi
dengan kerapatan renggang. Secara umum, grafik nilai piksel pada kedua
objek ini masih terlalu rendah dibandingkan dengan grafik objek yang sama
pada grafik nilai spectral citra yang telah terkoreksi.
d. Atap bangunan
Grafik nilai piskel atap bangunan menyerupai grafik lahan terbukam, tetapi
terdapat perbedaan yang mendasari, yaitu pada saluran biru, atap bangunan
lebih tinggi nilai pikselnya, sehingga dapat disimpulkan lebih tinggi pantulan
saluran biru pada objek atap bengunan, tetapi pada saluran infra merah, atap
bangunan lebih menyerap gelombang,sehingga nilai pikselnya lebih kecil.
Karena nilai piksel paling tinggi berada pada saluran biru, maka kenampakan
objek ini pada citra terlihat kebiruan
VII.
KESIMPULAN
Dari beberapa objek yang diambil nilai piksel pada data mentah citra Landsat
7, dan perbandingan dengan grafik citra terkoreksi menandakan bahwa citra
terkoreksi mempunyai nilai piksel yang lebih tinggi dari seharusnya. Hal ini dapat
disebabkan oleh gangguan atmosfer yang ada sehingga mengganggu
perjalanan
DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro, Projo. 2012. Penginderaan Jauh Digital. Jogjakarta : Penerbit Andi
http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/78-pola-spektral
http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/81-kurva-pantulanspektral-tanah
http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/80-kurva-pantulanspektral-air
http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/79-kurva-pantulanvegetasi