Asma 1
Asma 1
Disusun Oleh:
Chandra Hidayat
DEFINSI ASMA
EPIDEMIOLOGI ASMA
PATOGENESIS ASMA
PATOFISIOLOGI ASMA
Asma : Inflamasi kronis Saluran Napas
pemicu
Hiperreaktivitas
Banyak Sel :
Sel Mast
Eosinofil
Netrofil
Limfosit
Melepas MEDIATOR :
Histamin
Prostaglandin (PG)
Leukotrien (L)
Platelet Activating Factor (PAF), dll
FAKTOR STIMULUS
Faktor stimulus :
Infeksi
saluran pernafasan; paling banyak
disebabkan oleh infeksi virus.
Alergen berupa makanan, kutu, debu, dan lainlain
Irritan berupa asap rokok, udara dingin, bahan
kimia, parfum, bau cat, polusi udara
Perubahan cuaca
Olahraga
Emosi
DIAGNOSA ASMA
Anamnesis
Riwayat hidung ingusan atau mampat (rhinitis alergi), mata
gatal, merah dan berair (konjungtivitis alergi), dan eksem
atopi
Batuk yang sering kambuh (kronik) disertai mengi, flu
berulang
Sakit akibat perubahan musim atau pergantian cuaca
Hambatan beraktivitas karena masalah pernapasan (saat
berolahraga), sering terbangun pada malam hari
Riwayat keluarga (riwayat asma, rhinitis atau alergi lainnya
dalam keluarga)
Memelihara binatang di dalam rumah, banyak kecoa, terdapat
bagian yang lembab di dalam rumah.
Apakah sesak seperti bau-bauan seperti parfum, spray
pembunuh serangga
Pemeriksaan klinis
Inspeksi:
perubahan cara bernapas
napas cepat sampai sianosis
kesulitan bernapas
menggunakan otot napas tambahan di leher, perut,
dan dada
Auskultasi :
Mengi
ekspirasi diperpanjang
Pemeriksaan penunjang
Spirometer
untuk diagnosis, menilai beratnya obstruksi dan efek
pengobatan
Peak flow meter/PFM
untuk mengukur jumlah udara yang berasal dari paru. PFM
dibuat untuk pemantauan.
X-ray toraks
Pemeriksaan IgE
Uji tusuk kulit (skin prick test), untuk menunjukkan adanya
antibodi IgE spesifik pada kulit.
Petanda inflamasi
Penilaian semi-kuantitatif inflamasi saluran napas dilakukan
melalui biopsi paru, pemeriksaan sel eosinofil dalam sputum,
dan kadar oksida nitrit udara yang dikeluarkan dengan napas.
Uji hipereaktivitas bronkus/HRB
Provokasi bronkial dengan menggunakan nebulasi droplet
ekstrak alergen spesifik dapat menimbulkan obstruksi saluran
napas pada penderita yang sensitif.
PENATALAKSANAAN ASMA
Tata laksana asma mencakup edukasi terhadap
pasien dan atau keluarganya tentang penyakit asma
dan penghindaran terhadap faktor pencetus, serta
medikamentosa.
Medikamentosa
pereda (reliever)
pengendali (controller)
Sediaan obat
Dosis anak
Keterangan
Kortikosteroid sistemik
Metilprednisolon
Tablet 4 , 8, 16 mg
Prednison
Tablet 5 mg
Tablet 20 mg
---
Sediaan obat
Dosis anak
Antileukotrin
Zafirlukast
Medikasi
Steroid inhalasi
Flutikason propionat
Budesonide
Beklometason dipropionat
Anak
Obat
Beklometason dipropionat
Budesonid
Flunisolid
Flutikason
Triamsinolon asetonid
Dosis
rendah
Dosis
medium
Dosis tinggi
100-400 ug
100-200 ug
500-750 ug
100-200 ug
400-800 ug
400-800 ug
200-400 ug
1000-1250 ug
200-500 ug
800-1200 ug
>800 ug
>400 ug
>1250 ug
>500 ug
>1200 ug
Sediaan obat
Dosis anak
Fenoterol
Prokaterol
Antikolinergik
Ipratropium bromide
10 mcg, 2 x/ hari
2 x 25 mcg/hari
20
3-4x/ hari
2 xmcg,
2,5 ml/hari
0,25 0,5 mg tiap 6 jam
Kortikosteroid sistemik
Metilprednisolon
Tablet 4, 8,16 mg
Prednison
Tablet 5 mg
Short-course:
1-2 mg/ kg BB/ hari,
maksimum
40mg/ hari selama 3-10
hari
Keterangan
Penggunaan obat pelega sesuai
kebutuhan, bila perlu.
Untuk mengatasi eksaserbasi ,
dosis pemeliharaan
berkisar 3-4x/ hari
Alat inhalasi
Nebuliser (alat uap)
MDI (Metered Dose Inhaler) dengan spacer Aerochamber, Babyhaler
5-8 tahun
Nebuliser
MDI dengan spacer
DPI (Dry Powder Inhaler): Diskhaler, Turbuhaler
Nebuliser
MDI dengan spacer
DPI
MDI tanpa spacer
> 8 tahun
Prognosis Asma
TERIMA KASIH