Anda di halaman 1dari 5

UJIAN MID SEMESTER

MATA KULIAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS


DOSEN

: Meldawati S. Pd

NAMA

: NURLIA FITRIANI

NPM

: 10020161

SESI

: 2010 / E

1. Mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara berkembang


Mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara berkembang karena Negara Indonesia
beberapa aspek dibawah ini.
Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi Tingkat pertambahan penduduk di negara
berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini
disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan
di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang
berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Tingkat Pengangguran Tinggi Akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk
mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja
lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan
keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu.
Tingkat Produktivitas Rendah Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak
diimbangi dengan jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor
usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
Kualitas Hidup Rendah Akibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang
kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.

2. Bedasarkan 3 tujuan pembangunan coba anda analisis apakah 3 tujuan


pembangunan tersebut sudah diterapkan di indonesia secara maksimal, jika sudah
kemukakan pendapat anda.
Sistem perencanaan pembangunan nasional diatur dalam Undang-Undang No. 25
tahun

2004

tentang

Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(SPPN)

telah

mengakomodasi seluruh tuntutan pembaharuan sebagai bagian dari gerakan reformasi.


Perencanaan pembangunan nasional harus dapat dilaksanakan secara terintegrasi, sinkron,
dan sinergis baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun
antara pusat dan daerah.
Proses penyusunan rencana pembangunan secara demokratis dan partisipatoris
dilakukan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), mulai dari
tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota, kemudian pada tingkat Provinsi. Hasil dari
Musrenbang Provinsi kemudian dibawa ke Musrenbang Nasional yang merupakan
sinkronisasi dari Program Kementerian dan Lembaga dan harmonisasi dekonsentrasi dan
tugas perbantuan. Musrenbang ini menghasilkan Rancangan Akhir RKP sebagai pedoman
penyusunan RAPBN.
Berdasarkan fakta diatas, dapat disimpulkan hanya sebagian kecil pelaksaan
pembangunan itu berjalan, yang berpusat di kota-kota, tetapi untuk daerah perdesaan masih
banyaknya masyarakat belum mengalami apa nama nya pembangunan tersebut, sampai pada
tahun 2012 ini masyarakat masih banyak mengalami kekurangan, bukan hanya dalam sistem
pembangunan dalam sistem pendidikan pun masyarakat masih mengalami kekurangan.
Referensi:
Sudjatmoko, Pembangunan Ekonomi Sebagai Masalah Budaya, dalam Muhidin
M. Dahlan (Editor), Sudjatmoko: Kebudayaan Sosialis, Kumpulan Tulisan Diterbitkan
Dalam Rangka Mengenang 12 Tahun Wafatnya Raksasa Intelektual Indonesia, Penerbit
Melibas, Edisi Pertama, Jakarta, Oktober 2001.

3. Menurut anda mengapa indonesia tidak bisa terlepas dari masalah seperti
ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan, kemukakan pendapat anda.
Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang
berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki jumlah
penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dan
kemiskinan Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan
penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan menghalangi langkah Indonesia
untuk menjadi mengara yang lebih maju.
Dampak terbesar dari terjadinya relokasi tempat usaha adalah meningkatnya angka
pengangguran di Indonesia. Jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai titik dimana
memerlukan penanganan dari pemerintah dengan sangat serius. Ternyata langkah pemerintah
untuk membuka banyak lapangan kerja baru tidak banyak membantu mengurangi jumlah
pengangguran di Indonesia. Langkah yang dianggap paling tepat adalah dengan membekali
ketrampilan kepada para tenaga kerja produktif yang masih belum medapatkan pekerjaan
dengan harapan mereka bisa membuka lapangan kerja baru, tidak hanya untuk diri mereka
sendiri namun juga untuk masyarakat di sekitar mereka. Oleh karena itu, dukungan penuh
dari pemerintah terhadap para wiraswasta sangat diharapkan supaya angka pengangguran bisa
jauh berkurang.
Masalah yang tidak kalah pentingnya adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan
dianggap sebagai akar dari segala permasalahan sosial kependudukan yang memiliki efek
luar biasa bagi Indonesia. Harus diakui bahwa hingga saat ini jumlah penduduk miskin di
Indonesia masih sangat tinggi. Upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah penduduk
miskin adalah dengan memberikan fasilitas rusunawa yang pada kenyataannya banyak salah
sasaran, memberikan BLT (bantuan langsung tunai) yang ternyata tidak banyak membantu
masyarakat, hingga pemberian aneka subsidi untuk masyarakat miskin.

Sumber:
http://koran Kompas.com/masalah ketenagakerjaan pengangguran kemiskinan indonesia.

4. Jelaskan mengapa Immanuel Wallerstein membagi negara menjadi 3 kelompok,


apa yang menjadi dasar Immanuel Wallerstein, membagi negara menjadi 3 bagian.
Teori Sistem Dunia
Teori sistem dunia muncul sebagai kritik atas teori modernisasi dan teori dependensi.
Immanuel Wallerstein memandang bahwa dunia adalah sebuah sistem kapitalis yang
mencakup seluruh Negara di dunia tanpa kecuali. Sehingga, integrasi yang terjadi lebih
banyak dikarenakan pasar (ekonomi) daripada kepentingan politik. Dimana ada dua atau
lebih Negara interdependensi yang saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan seperti
food, fuel, and protection. Juga, terdapat satu atau dua persaingan politik untuk mendominasi
yang dilakukan untuk menghindari hanya ada satu Negara sentral yang muncul ke permukaan
selamanya.
Menurut Wallerstein, dunia terlalu kompleks jika hanya dibagi atas 2 kutub (Negara
pusat dan Negara pinggiran) karena pada kenyataannya terdapat Negara-negara yang tidak
termasuk dalam dua kategori itu. Ada Negara yang tidak bisa digolongkan menjadi Negara
pusat ataupun Negara pinggiran. Menurut Wallerstein, sistem dunia kapitalis dibagi ke dalam
tiga jenis, yaitu negara core atau pusat, semi-periferi atau setengah pinggiran, dan negara
periferi atau pinggiran. Perbedaan bagi ketiga jenis negara ini adalah kekuatan ekonomi dan
politik dari masing-masing kelompok. Kelompok negara-negara kuat (pusat) mengambil
keuntungan yang paling banyak, karena kelompok ini dapat memanipulasi sistem dunia
sampai batas-batas tertentu dengan kekuatan dominasi yang dimilikinya. Kemudian negara
setengah pinggiran mengambil keuntungan dari negara-negara pinggiran yang merupakan
pihak yang paling dieksploitir.
Munculnya Negara semi pinggiran oleh Wallerstein dikarenakan pemikiran jika hanya
terdapat 2 kutub di dunia yaitu Negara pusat dan pinggiran saja, maka disintegrasi akan
muncul dengan mudah dalam sistem dunia itu. Sehingga, Negara semi pinggiran dinilai akan
menghindari disintegrasi tersebut. Kemudian, Negara semi pinggiran juga dinilai bisa
menjadi iklim ekonomi baru. Para pemilik modal bisa memindahkan modalnya dari tempat
yang sudah tidak lagi efisien ke tempat baru yang sedang tumbuh. Hal ini karena di negara
pusat yang sebelumnya merupakan ekonomi unggul mengalami penurunan atau kehilangan
keuntungan biaya komparatif sebagai akibat meningkatnya upah yang terus menerus karena
eksploitasi buruh di Negara-negara pinggiran.

Penekanan pada teori ini adalah, Negara-negara di dunia bisa naik dan juga bisa turun
kelas. Negara pusat bisa saja menjadi Negara semi pinggiran, Negara semi pinggiran bisa
menjadi Negara pusat atau Negara pinggiran, dan Negara pinggiran bisa menjadi Negara
semi pinggiran. Hal ini terbukti pada Perang Dunia II, Inggris dan Belanda yang sebelumnya
menjadi Negara pusat turun kelas digantikan Amerika Serikat pasca kehancuran dahsyat di
Eropa.

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP Lomba
    RPP Lomba
    Dokumen6 halaman
    RPP Lomba
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • (RPP) Fix
    (RPP) Fix
    Dokumen34 halaman
    (RPP) Fix
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Asih
    Asih
    Dokumen3 halaman
    Asih
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Latihan I
    Latihan I
    Dokumen10 halaman
    Latihan I
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Program Tahunan Ok
    Program Tahunan Ok
    Dokumen5 halaman
    Program Tahunan Ok
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Silabus Mata Pelajaran
    Silabus Mata Pelajaran
    Dokumen12 halaman
    Silabus Mata Pelajaran
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pengesahan
    Halaman Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Pengesahan
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pengesahan
    Halaman Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Pengesahan
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia
    Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia
    Dokumen11 halaman
    Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia
    anon_473038
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Desy J Darsya Prima
    Belum ada peringkat