Anda di halaman 1dari 2

Home > News > Pendidikan

Sabtu, 05 Desember 2015, 00:25 WIB

Artikel Ilmiah Tembus


Internasional, Pemerintah
Berikan Rp 100 Juta
Rep: c13/ Red: Ani Nursalikah
Republika/Rakhmawaty La'lang

Menristek Dikti Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan


Tinggi (Kemenristekdikti) bersama Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP)
akan memberikan Rp 100 juta bagi artikel ilmiah yang menembus taraf
internasional. Dengan kata lain, penghargaan ini diberikan kepada artikel
ilmiah yang terbit di jurnal terindeks oleh lembaga pengindeks jurnal
ilmiah bertaraf internasional.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penghargaan ini akan


diperoleh bagi artikel yang memiliki Impact Factor (IF)mencapai minimal
0,1. Dengan sitasi serendah-rendahnya satu, ungkap Nasir saat jumpa
pers ihwal Peluncuran Program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional
dari Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP) di Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) Thamrin, Jakarta, Jumat (4/12).
Pada 2016, Nasir mengatakan telah menyediakan Rp 50 miliar untuk
program

penghargaan

mempublikasikan

ini.

karyanya

Para
di

taraf

peneliti

yang

internasional

telah
bisa

berhasil

mengajukan

program penghargaan ini kepada LPDP sehingga bisa mendapatkan


penghargaan sejumlah Rp 100 juta sesuai dengan ketentuan. Program
Penghargaan

Publikasi

Ilmiah

Internasional

(PPII)

LPDP

ini

akan

dilaksanakan dua kali dalam setahun. Program ini akan diselenggarakan


setiap 20 Mei dan 17 Agustus setiap tahunnya.

Pendaftarannya bisa

dilakukan sepanjang tahun secara online pada laman LPDP Kementerian


Keuangan (Kemenkeu). Karya ilmiah yang bisa mengajukan ini diwajibkan
hasil karya dalam waktu lima tahun terakhir. Menurut Nasir, pemberian

insentif untuk publikasi internasional ini memang perlu dilaksanakan.


Upaya ini bertujuan agar bisa meningkatkan jumlah publikasi di jurnal
internasional agar peringkat Indonesia dalam daya saing bisa meningkat.
Minimal, tambah dia, bisa berada di atas Thailand. Di Asia Tenggara,
Indonesia berada para urutan keempat dalam pemeringkatan daya saing
ekonomi. Posisi pertama dipegang oleh Singapura lalu Malaysia dan
Thailand.

Anda mungkin juga menyukai