Internasional, Pemerintah Berikan Rp 100 Juta Rep: c13/ Red: Ani Nursalikah Republika/Rakhmawaty La'lang
Menristek Dikti Mohamad Nasir
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) bersama Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP) akan memberikan Rp 100 juta bagi artikel ilmiah yang menembus taraf internasional. Dengan kata lain, penghargaan ini diberikan kepada artikel ilmiah yang terbit di jurnal terindeks oleh lembaga pengindeks jurnal ilmiah bertaraf internasional.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penghargaan ini akan
diperoleh bagi artikel yang memiliki Impact Factor (IF)mencapai minimal 0,1. Dengan sitasi serendah-rendahnya satu, ungkap Nasir saat jumpa pers ihwal Peluncuran Program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional dari Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP) di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Thamrin, Jakarta, Jumat (4/12). Pada 2016, Nasir mengatakan telah menyediakan Rp 50 miliar untuk program
penghargaan
mempublikasikan
ini.
karyanya
Para di
taraf
peneliti
yang
internasional
telah bisa
berhasil
mengajukan
program penghargaan ini kepada LPDP sehingga bisa mendapatkan
penghargaan sejumlah Rp 100 juta sesuai dengan ketentuan. Program Penghargaan
Publikasi
Ilmiah
Internasional
(PPII)
LPDP
ini
akan
dilaksanakan dua kali dalam setahun. Program ini akan diselenggarakan
setiap 20 Mei dan 17 Agustus setiap tahunnya.
Pendaftarannya bisa
dilakukan sepanjang tahun secara online pada laman LPDP Kementerian
Keuangan (Kemenkeu). Karya ilmiah yang bisa mengajukan ini diwajibkan hasil karya dalam waktu lima tahun terakhir. Menurut Nasir, pemberian
insentif untuk publikasi internasional ini memang perlu dilaksanakan.
Upaya ini bertujuan agar bisa meningkatkan jumlah publikasi di jurnal internasional agar peringkat Indonesia dalam daya saing bisa meningkat. Minimal, tambah dia, bisa berada di atas Thailand. Di Asia Tenggara, Indonesia berada para urutan keempat dalam pemeringkatan daya saing ekonomi. Posisi pertama dipegang oleh Singapura lalu Malaysia dan Thailand.