Anda di halaman 1dari 58

BAHAN BANGUNAN

Bahan bangunan merupakan Bahan/material yang digunakan dalam


pelaksanaan proyek, persyaratan mutunya harus sesuai dengan
dokumen kontrak. Bahan yang digunakan memenuhi persyaratan dan
peraturan yang ditetapkan, antara lain:
1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971)
2. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan Indonesia
(PUBI 1982)
3. Peraturan Muatan/ Pembebanan Indonesia (PMI 1981)
4. Peraturan Semen Portland Indonesia (NI-08)
5. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1983)
6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961)
7. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL 1977)
Selain itu material tersebut juga mudah diperoleh sehingga
menghemat waktu dan biaya serta menjaga kelancaran pekerjaan.
Pengiriman bahan disesuaikan dengan keperluan dan jadual
pelaksanaan proyek, sehingga bahan tidak disimpan terlalu lama dan
memakan tempat yang nantinya dapat merusak kualitas dari bahan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyiapan
bahan bangunan adalah:
1. Pemilihan kualitas bahan bangunan yang baik.
2. Penyimpanan material yang baik sesuai dengan sifat dan kepekaan
material terhadap kondisi lingkungan.
3. Jumlah material yang disediakan sesuai dengan kebutuhan.
4. Biaya untuk pembelian bahan bangunan diusahakan seminimal
mungkin tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan.
5. Bahan bangunan sebisa mungkin berasal dari daerah sekitar lokasi
proyek sehingga mudah untuk transportasinya.
6. Stocking material (penumpukan material) yang baik sehingga
urutan pemakaian material konstruksi sesuai dengan urutan
kedatangan material.
7. Pemakaian bahan bangunan harus sesuai dengan kebutuhan
proyek.

JENIS BAHAN YANG ADA DI BAGUNAN

I.

BAHAN LANTAI
1. Defenisi dan Fungsi
a. Defenisi : penutup permukaan tanah dalam ruangan dan area di
sekitar bangunan.
b. Fungsi : alat pijakan kaki agar memberi kenyamanan, menambah
nilai estetika bangunan, menambah nilai jual
bangunan.

2. Penerapan
a. Interior : bahan lantai yang mempunyai warna, pola dan dimensi
yang disesuaikan serta tekstur yang halus .
b. Eksterior: bahan lantai yang mempunyai warna, pola dan dimensi
yang disesuaikan serta tekstur yang kasar .

3. Kriteria Memilih Lantai


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kualitasnya harus kuat dan awet


Memenuhi faktor keselamatan
Sesuaikan dengan penggunaan
Nyaman
Sesuaikan dengan budget
Sesuaikan dengan dimensi ruangan

A. KERAMIK

II.
III.
IV.
V.
VI.

Ukuran
: 10x20, 20x20, 30x30, 40x40, 60x60, dst
Warna dan motif
: beraneka ragam dan banyak pilihan
Penerapan
: lantai dan dinding
Contoh penerapan : rumah tinggal, kantor, kolam, dst
Harga
: Rp 34.000/m-Rp 125.000/m

Sistem pemeliharaan
Relatif mudah, tidak mudah tergores, tidak mudah meninggalkan bekas
jika terkena kotoran sehingga cukup dibersihkan dengan pembersih lantai.
Jangan dibersihkan menggunakan fixol, marble renewal karen dapat
menyebabkan timbulnya lubang pada keramik.
Cara Pemasangan
a. rendam keramik di dalam air

b. oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke
bawa keramik
c. bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat rongga
dibawah keramik
d. padatkan secara rata. Ketuk keramik dan pastika tidak ada yang kopong
e. periksa ketinggian apakah sudah sama dengan rata benang
f. nat keramik dipasang belakangan, biarkan selama dua atau tiga hari lalu
beri semen nat. Sebelum diberi semen nat bersihkan rongga yang masih
kosong dari kotoran yang mengendap. Untuk keramik kualitas rendah, nat
keramik harus dipasang longgar agar tidak saling bertubrukan
g. jangan diinjak-injak, amankan areal keramik selama dua sampai tiga hari
Kelebihan
harga murah
a. tahan terhadap noda, gampang dibersihkan apabila terkena kotoran seperti
kopi, tinta dan cat
b. tidak memerlukan bahan khusus untuk pemasangan seperti semen instan
c. mudah dipotong
d. tidak memerlukan perawatan khusus karena tidak mudah kusam
e. memiliki pilihan motif dan warna yang bermacam-macam
4. Kekurangan
a. untuk ukuran

diatas

60x60

biasanya

mudah

melenting

karena

ketebalannya tidak mendukung


b. apabila sudah terpasang pada bagian natnya terlihat lebih besar karena
baian sisi-sisinya berpinggul. Ada juga yang tidak memiliki pinggul
biasanya karena dipotong dan ukurannya cenderung tidak sama walaupun
dalam satu dus

B. GRANIT

Ukuran

:100cmx100cm
120cmx120cm
180cmx180cm

Warna

: putih, krem, abu-abu, bone, hitam, dan ada pula yang

gradasi
Motif

: didapat dari campuran/kombinasi warna. Kebanyakan

polos atau
bintik-bintik
Sifat penerapan : lantai dan dinding
contoh penerapan
: hall, masjid, lobby
Harga
: Rp 136.000m-Rp400.000/m
1. Sistem pemeliharaan
sebelum dipel bersihkan marble renewal dari debu dan pasir. Bila masih
ada pasir maka granit bisa tergores saat di pel. Gunakan kain pel yang
lembut. Gunakan cairan pel poles granit sesuai yang disarankan pada
kemasan produk. Biasanya satu tutup botol dicampurdengan tiga liter air
bersih
2. Cara pemasangan
menggunakan semen instan khusus granit. Granit ditempelkan pada saat
semen instan masih basah
3. Kelebihan
h. ukuran bisa mencapai 100cmx100cm
i. tidak mudah melenting
j. Sambungan nat tidak terlalu lebar sehingga terlihat menyatu
Kekurangan
k. apabila kualitas granitnya kurang bagus, maka kotoran sulit dibersihkan
l. memerlukan perawatan ekstra dibandingkan keramik karena mudah
kusam
m. diperlukan pisau khusus untuk pemotongan karena keras dan tebal
n. harga mahal
o. warna tidak bisa sama. Sebaiknya diperhitungkan berapa jumlah yg
dibutuhkan serta kelebihannya karena dalam proses pembakaran bisa
menyebabkan perbedaan warna
p. warna dan corak terbatas

C. MARMER

Batuan hasil dari proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping
yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun. Pengolahannya hanya memerlukan

proses pemotongan dan penghalusan saja. Harganya mahal karena


ketersediaannya di alam yang terbatas. Marmer bersifat dingin sehingga
menyejukkan ruangan.
Warna
: memiliki warna yang sangat beragam seperti, kuning,
merah, putih dst
Motif
: memiliki corak yang khas dan unik
Ukuran
: 30cmx30cm-3mx1,5m, cutting size, slab dan
ketebalan 1,8cm-2cm
Sistem penerapan : interior bangunan
1. Cara Perawatan
Harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang bersifat netral yaitu
marble klin agar tidak merusak permukaan lantaidan keaslian warnanya.
Permukaan marmerdijaga agar bebas dari debu dan pasir agar tidak tergores
apabila bergesekan dengan alas sepatu atau dengan benda lain
2. Kelebihan
a. ukuran tidak terbatas
b. tidak gampang melenting
c. sambungan nat lebih kecil sehingga terlihat lebih menyatu
d. dengan ukuran yang lebih besar, ruangan jadi tampak lebih luas
3. Kekurangan
a. marmer sulit dibersihkan apabila terkena kotoran
b. memerlukan perawatan ekstra dibandingkan keramik karena mudah
kusam dan harus dipoles lagi
c. memerlukan pisau khusus karena keras dan tebal, setelah dipasang
marmer harus dipoles lagi
d. harga mahal
e. warna tergantung pada alam
D. PRQUETTE (PARKET)

Parquette
bahan
ukuran
Motif/warna
motif alami

: menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadkan


penutup lantai
: 90cmx10,2cmx10mm 92,5cmx10,2cmx10mm
: kekuningan, kemerahan, coklat muda, coklat tua dan
kayu

1. Tipe
a. solid wood
: dibuat dengan potongan-potongn kecil kayu dan
berasal dari satu
kayu saja yaitu jati, sonokeling, merbau, oak dll
b. engineering parquet
: bagian atas hanya lapisan tipis sedangkan
bagian bawahnya berupa
jenis kayu yang lebih rendah kualitasnya
untuk
menghasilkan
parquet
dengan
harga yang lebih murah.
c. laminate parquet : bubuk kayu/paper yang dicetak bersama lem
kemudian
dilaminating dengan kertas
2. Cara Perawatan
a. biasakan menyapu lantai rutin agar tidak berdebu dengan sapu yang
lembut atau vacuum cleaner lalu gunakan lap kering untuk membersihkan
sisanya
b. hindari penggunaan air karena bisa terkelupas apabila menyerap ke poripori kayu
c. jika terkena noda makanan atau minuman gunakan tisu atau lap kering
lalu gunakan cairan khusus pembersih kayu parquet untuk permukaannya
d. untuk tipe solid, lakukan waxing ulang setiap bulan dengan bahan
pengkilap kayu dan coating ulang setiap dua tahun sekali
e. untuk membersihkan noda membandel dan kelihatan berkilau gunakan air
perasn lemon tau belimbing wuluh
3. Cara Pemasangan
a. tounge and groove : sistem sambung dengan 100% harus lem. Mudah
renggang setelah
beberapa bulan. Harga Rp 70000-Rp90000/m
b. snap looking
: sistem sambung dengan 100% harus dilem. Rawan
kenaikan
permukaan lantai apabila terjadi pemuaian
pada lantau HDF. Harga
Rp90000-Rp130000/m
c. single lock
: sistem sambung dengan sedikit lem (pada
sambungan pendeknya)
karena masih rentan terhadap renggang pada
sambungan pendek
d. double dock
: sistem sambung tanpa lem. Produk sempurna tanpa
renggang
karena sambungan panjang dan pendek saling
mengunci
4. Kelebihan
a. lantai parquet lebih lunak sehingga aman untuk balita
b. lebih bersih, kotoran tidak dapat melekat baik untuk penderita alergi debu
c. tidak menyerap dingin, baik untuk penderita reumatik
d. tidak dapat pecah/retak
e. tidak dapat bernoda
f. kedap suara
5. Kekurangan
a. tidak tahan terhadap air
b. daya serap tinggi
E. PAVING BLOK

Segmen-segmen kecil yang tebuat dari beton dengan bentuk segi empat
atau segi banyak yang dipasang hingga saling mengunci. Komposisi
bahannya adalah campuran semen portland atau bahan perekat sejenisnya,
air dan agregatdengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu beton dan dibuat melalui proses getaran atau tekanan.
Fungsi utamanya adalah untuk menutup lantai dalam jangka wajtu lama
dan dipasang tanpa menggunakan semen. Dapat menjadi alternatif yang
mudah dan murah untuk penyerapan air dan bebas lumpur. Ada berbagai
bentuk, motif dn pola sesuai dengan selera konsumen di pasaran.
1. Pemasangan
a. tentukan level untuk kerataa dan kemiringan
b. ratan pasir di tempat yang sudah di levelling
c. ratakan pasir dengan jidar dan kayu sesuai levelling
d. pasang paving dengan cara maju ke dapan dan berdiri di atas paving
e. paddatkan paving dengan staperplate, kemudian diisi pasir halus lalu
distanpar ulang
2. Kelebihan
a. pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat
diproduksi secara massal
b. pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar
c. tahan terhadap beban statis, dinamik, dan kejut
d. tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin
kendaraan
3. Kekurangan
a. Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman
untuk kedaraan dengan kecepatan tinggi
4. Jenis
a. segi empat : 10,5x21cm
b. segi 6 dan 8 : 20x20cm
c. cacing : 11,2x22,5cm
d. dogbone : 11,2x22,5cm
5. Ketebalan

6.
a.
b.
c.

a. 6cm : untuk konstruksi perkerasan lalu lintas dengan frekuensi terbatas,


misal trotoar,
taman, tempat parkir
b. 8cm : untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat denga
frekuensi padat,
seperti jalan lingkungan, kompleks industri, terminal
bus
c. 10cm: untuk konstruksi perkerasan super berat, seperti terminal
container, pelabuhan
dimana banyak beroperasi crane, loader
dan alat berat lain.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
mutu I :terminal bus, container yard dan
taxi way
mutu II : jalan kecil, tempat parkir, garasi
mutu III: trotoar dan halaman rumah

F. KACA
ruangan
kaca yang
berkesan

Penerapan lantai kaca cukup pada bagian


tertentu agar dapat mengekspose pemandangan
dibawahnya. Untuk keselamatan pengguna, pilih
bertekstur dan anti licin. Warna bening dan
futuristik
1. Ukuran
a. Ketebalan
minimal
5,38mm.
Ukuran
standar kaca laminasi minimal adalah
100mmx100mm
dan
maksimum
1440mmx3660mm
b. Lantai
kaca
yang
berukuran
3210mmx6000mm dan mampu menahan
berat maksimum 1 ton.
c. Kaca laminasi 7000mm bisa menahan erat
hingga 2 ton

2. Perawatan
a. Blok-blok grid lantai kaca dan lantai kaca dapat dibersihkan menggunakan
kain lembut dan sabun cuci yang lembut dengan gerakan menggosok.
Lantai kaca tidak boleh dibersihkan dengan detergen, penghilang cat atau
dengan pembersih yang bersifat mengikis permukaan cukup dengan bulu
pembersih debu untuk sehari-hari. Semprot kalin lembut dengan cairan
yang sesuai untuk kaca laminasi. Usap kain pada permukaan kaca untuk
menghilangkan debu. Untuk area bernoda tebal, gosok dengan gerakan
melingkar.
b. Konstruksi kaca harusmendapatkan perhatian setahun sekali. Agar lantai
kaca tidak berembun, berilah celah antara kaca dengan dudukannya.
Celah ini berfungsi untuk menetralkan panas ruang dibawah kaca dengan

3.

4.

5.

6.

ruang disekitarnya. Cara lain untuk menghilangkan embun adalah


menyemprotkan cairan anti kaut kaca mata renang dan kaca mobil
Jenis
a. laminated glass : kaca ini lebih aman karena pada saat pecah, pecahannya
akan melekat
pada pelekatnya yaitu PVB. Pecahan kaca ini juga tidak
berukuran besar
dan tajam. Kaca ini sangat kuat sehingga bisa
membentuk patra seperti
jaring laba-laba ketika kaca ini
retak. Umumnya digunakan untuk
jendela
bangunan
bertingkat yang bisa berfungsi untuk isolasi suara
dan menghalani
transmisi 99% cahaya ultraviolet
b. Lantai glass block
:
pemasangan harus memperhatikan beban
berat yang akan dipikul.
Beban mati lantai glass block adalah
20psf dan beban hidup sebesar
100psf. Permukaan lantai glass
block difinishing menggunakan
sandblasted
finish
agar
mengurangi licinnya permukaan dan menjadi
diffuser cahaya
sehingga lantai tidak silau
Sistem Pemasangan
Kostruksi lantai kaca memerlukan rangka besi yang dapat disusun 2 sisi
atau dengan rangka 4 sisi yang dapat berupa grid. Ukur sekeliling tempat
yang akan dipasang laintai kaca, lalu pasang balok grid pada sekeliling
tempat kemudian buat sekat-sekat horizontal dan vertikal dari sekelilin grid.
Pasang potongan silikon pada tepi bagian dalam seluruh grid lantai sebelum
memasang glass panels kemudian lapisi pinggiran kaca laminasi dengan
plester kaca untuk mencegah terjadi kerusakan dan pastikan teliti dan rapi.
Gunakan vacuum cups secara hati-hati untuk meletakkan tiap kaca pada
tempat yang telah disediakan, lalu beri silikon sealant transparan dan buang
semua plester kaca
Kelebihan
a. aman karena pecahan kaca tidak akan melukai manusia
b. memberikan perlindungan karena meskipun dirusak PVB akan menbuat
pecahan kaca tetap metekat padanya
c. sebagai pengurang suara
d. sebagai pengontrol panas dan silau matahari
e. mampu memberikan sifat ringan pada bangunan
Kekurangan
a. konstruksi tampak meragukan
b. privasi terganggu
c. memberika efek takut saat melaluinya
d. memberikan rasa tidak nyaman merskipun berestetika tinggi
G. PAPAN GYPSUM

Bahan pelapis interior untuk dinding pembatas, plafon, partisi,


maupun lantai. Papan gypsum terbuat dari kapur ditambah bahan aditif
lain. Bentuknya berupa lembaran berukuran 1,2x2,4m selain ukuran
customized, tebal 9-15mm dan wrna putih atau abu-abu. Merk yang
beredar adalah Jayaboard, elephant, GRC, Pro, Kalsiboard dll.
ukuran
: ukuran standarnya, tebal : 20mm, lebar: 1200mm,
panjang:
2400mm, berat : 84kg.
warna
: putih dan abu-abu
Sifat penerapan
: partisi, plafon, lantai
Sistem pemeliharaan
: jangan biarka terbuka dan harus diberi bahan
finishing.
contoh penerapan : lantai pada gedung bioskop, gedung olahraga,
gudang otomotif dll

1. Jenis Peforma
a. Standar
: varian umum dari papan gypsum, tebal 12mm dan
15mm
b. tahan api
: durasi tahan api tergantung dari sistem dinding partisi
yang
digunakan, tebal 12mm dan 15mm
c. tahan kelembaban : cocok digunakan untuk daerah lembab dalam
bangunan seperti toilet
yang disarankan dilapisi dengan keramik
dinding, tebal
9mm,12mm,15mm
d. tahan benturan : tebal12mm dan 15mm, cocok untuk ruang fitness dan
dinding rumah
sakit dsb.
2. Cara Pemasangan
a. Menyekrupkan papan kalsi ke rangka baja kemudia diberikan finishing
seperti karpet, vinyl, parket maupun keramik. Penggunaan ini disarankan
hanya untuk penggunaan beba minimal, sedangkan untuk ruangan yang
memiliki beban besar disarankan untuk memalkai mortar dan keramik.
Pemakaian ini mengurangi efek getaran.

3. Kelebihan
a. bila ada yang rusak, tidak perlu mengganti seuruh lembaran tapi cukup
bagian yang rusak
b. perawatan dan perbaikan lebih mudah
c. memiliki berat yang jauh lebih ringan
d. tahan api
4. Kekurangan
a. - harga mahal
b. - memerlukan cara pemasangan yang teliti dan tepat karena akan
berakibat fatal apabila tejadi kesalahan
c. - tidak dapat menahan beban yang terlalu besar tanpa diberi finishing
5. Harga

a.
b.
c.
d.
e.

II.

aplus 9mm
jayaboard 9mm
elephant 9mm
Knauf 9mm
Indal 9mm

:
:
:
:
:

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

46000
55000
53000
52000
45000

BAHAN DINDING
DINDING merupakan salah satu elemen bangunan yang
membatasi satu ruang dengan ruang lainnya.
1. Fungsi :
a. Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.
b. Penahan cahaya, angin, hujan, debu, suara, dan lain-lain yang
bersumber dari alam.
c. Pembatas antar ruang di dalam rumah.
d. Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat
umum.
e. Sebagai fungsi artistik tertentu.
2. Jenis Dinding
a. Dinding Struktural
Sebagai Struktur Bangunan (Bearing Wall). Dinding ini
berperan untuk
menopang atap dan sama sekali tidak
menggunakan cor
beton untuk kolom (besi beton). Bahan
Dinding Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan
adalah Batu Bata (Pada Zaman Dahulu). Konstruksinya 100%
mengandalkan pasangan batu bata dan semen.
b. Dinding Non-Struktural
Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban,
hanya sebagai pembatas, apabila dinding dirobohkan maka
bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding nonstruktural di antaranya seperti batu bata, batako, bata ringan,
kayu, kaca, dll.
c. Dinding Partisi atau penyekat
Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam
ruangan (interior), Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding
partisi ini diantaranya seperti gypsum, papan kalsium, triplek,
kaca, dll.

A. BATA

1. Kelebihan Batu bata


a. Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan
pada tembok.
b. Keretakan relatif jarang terjadi.
c. Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca
panas, cuaca dingan dan udara lembab.
d. Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam
rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.
e. Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak
menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata
dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami pada
rumah.
f. Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu
bata mudah didapat dan persediaannya cukup banyak.
2. Kekurangan
a. Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan
material
dinding bangunan yang lain.
b. Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak
dan pecah
c. Biaya lebih tinggi dari dinding batako
3. Kriteria Bata Berkualitas Baik
a. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan
benjolan apapun.
b. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam
dan tepi yang rata.
c. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu
sama lain untuk menjamin kerapian pekerjaan.
d. Mempunyai ukuran yang standart yaitu
Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 cm
Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 cm

e. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering


jika diketok.
4. Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata
a. Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :
Pasangan batu:
Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata
merah sebagai tebal dinding.
Pasangan 1 batu:
Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata
sebagai tebal dinding.
Pasangan roolag:
Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi
sebagai pasangan resapan air dibagian paling bawah
pasangan bata.
5. Teknik Pemasangan
a. Pasangan batu bata untuk dinding - dinding luar pada bangunan
umumnya dapat dipakai pasangan batu bata batu.
b. Dinding Pengisi dari pasangan bata bata harus diperkuat
dengan kolom praktis, sloof, rollag, dan ring balok yang berfungsi
untuk mengikat pasangan bata dan menahan/menyalurkan
beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan
dinding bata tsb.
c. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air
agar tembok tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding
bata yang memerlukan campuran kedap air misalnya tembok
pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi nya 1 : 3,
artinya 1 takaran semen dan 3 takaran pasir. Dinding bata yang
tdk memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi nya 1:
5.
d. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom kolom praktis merupakan bagian kerangka yang membantu dan
memperkuat posisi dinding pasangan batu
bata, dan
pemasangan kolom ditempatkan pada sudut
pertemuan
pasangan batu bata.
e. Pasangan dan
penempatan kolom - kolom praktis yang
berukuran 13 x 13 atau 15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang
dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi, penampang kolom
praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan penulangan /
pembesian 4 -12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya
dengan 8- 20 cm dan terpasang pada dinding bata sejarak 3 4 m2
f. Kusen gendong yang diartikan
konstruksi kusen pintu dan
jendelanya menjadi satu. Di bagian atas dari ambang atas kusen

dipasangkan batu bata berdiri atau disebut sebagai


dengan adukan menggunakan perbandingan 1 PC: 3 Ps.

rollag

Contoh Aplikasi Dinding Batu Bata :

B. BATAKO
tetapi dipress.
atau abu batu
Pada
tersebut digunakan

Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar


Batako dibuat dari campuran semen PC dan pasir
yang di press padat. Ukuran dan model nya beragam.
batako terdapat 3 lubang disisinya. Lubang
sebagai adukan pengikat.

Karakteristik : Tekstur agak Kasar, Warna Abuabu, Berat.


Asal Bahan

: Campuran tras, kapur, pasir dan

semen
Ukuran standar : 8 X 20 X 40 cm
Harga
: @ Rp 4.500,00 Rp 6.000,00
1. Kelebihan
a. Harga relatif murah

b. Selain harganya lebih murah per meternya, dimensi yang lebih


besar dan berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50%
beban dinding
c. Irit perekat
d. Tidak memerlukan plesteran + acian lagi untuk finishing
e. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan
air.
2. Kekurangan
a. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
b. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
c. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi
dalamnya.

3. Pemasangan Dinding Batako

Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari


pasangan bata,antara lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari
hujan.
b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu
dan tidak boleh direndam dengan air.
c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu
dipatahkan pada kayu/ batu yang lancip.
d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan
berakhir di tengah-tengah.
e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri
dari kolom dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubanglubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-sudut,
pertemuan dan persilangan.

C. BATA RINGAN
memiliki
yang baik.
semen, kapur,
pasta
(pengisi udara
kekerasan

Karakteristik
: Ringan, halus, dan
tingkat kerataan permukaan
Asal Bahan
: Pasir kwarsa,
sedikit gypsum, air, dan alumunium
sebagai bahan pengembang
secara kimiawi) dan mempengaruhi
beton.
Ukuran : 60 x 20 cm dengan

ketebalan 8-10 cm
Fungsi : Pengganti Bata agar lebih
ringan.
Harga : @ 9000-13000,1. Kelebihan
a. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.

b. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban


struktur.
c. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
d. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
e. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya
2,5 cm saja.
f. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
g. Mempunyai kekedapan suara yang baik.
h. Daya Kuat tekan yang tinggi.
i. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
j. Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya 2-3 mm
2. Kekurangan
a. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang
sisa cukup banyak.
b. Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang berbahan
dasar pasir, silika, filter dan semen.
c. Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan.
d. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan
waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan
diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada
plesterannya.
e. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
f. Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar
atau dalam jumlah per meter kubik.
3. Jenis Bata Ringan
a. Bata ringan AAC
adalah Material yang berbahan baku pasir silika, semen, kapur
dan air ini dibuat dengan tekanan uap tinggi
b. Bata ringan CLC
adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami,
CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil)
digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik
yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses
pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk
membungkus udara
4. Teknik Pemasangan Dinding Bata Ringan
a. Bersihkan dasar permukaan lokasi dari debu, kotoran, minyak,
setelah itu beriair pada lokasi.
b. Siapkan pondasi, tarik benang antara sudut -sudut di dinding untuk
penempatan bata ringan di lahan yang ingin di gunakan.

c. Permukaan bata ringan di tekan agar rata dengan tarikan benang


penempatan.
d. Setiap akan memasang lapisan bata ringan yang baru permukaan
blok harus dibersikan dahulu.
e. Kelurusan dinding sesuai tarikan benang, Gunakan Waterpass.
f. Tuangkan adonan pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm
dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.
g. Lalu tebarkan adukan dengan memakai alat yang rata sehinnga
permukaan blok bata ringan tertutup adukan.
h. Permukaan blok bata ringan harus diratakan dengan menggunakan
alat perata sehingga permukaan dinding rapi dan rata.
i. Pemasangan bata ringan harus lurus dan rata, tahap pertama
setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm, setelah tahap pertama
selesai biarkan pasangan mengering lebih kurang 3 jam, lanjutkan
hingga tinggi yang ditentukan
Aplikasi bata ringan

D.PAPAN FIBER SEMEN / GLASSFIBRE REINFORCED


CEMENT (GRC)

Karakteristik
: Ringan, Praktis, serta mudah diangkat, dipotong,
dibor, dilem, dicat, dipola.
Kegunaan : Penggunaan eksterior seperti dinding, cladding,
lisplank, kover kolom. Penggunaan Interior
seperti bahan penyekat partisi,
peredam suara, panel pintu
Asal Bahan : Serat Fiberglass yang dicampur dengan semen dan pasir.
Kandungan
fibernya 5 %.
1. Ukuran per Lembar :
a. 60 x 120 cm, tebal 4 mm.
b. 120 x 240 cm, tebal 6 mm
c. 120 x 240 cm, tebal 9 mm
2. Kelebihan
a. Pemasangannya lebih cepat.
b. Tahan air & kelembaban.
c. Tahan api.
d. Tahan jamur & rayap.
e. Kedap Suara.
f. Permukaan rata, tanpa harus diplamir
g. Cepat & praktis dalam pengerjaan.
h. Lebih ramping dan ringan dibanding gypsum dan batu bata.
i. Mampu mengurangi penggunaan pendingin ruangan.
3. Kekurangan
a. Kurang kokoh
b. Mudah rusak bila terkena benturan.
c. Tidak dapat menyerap gelombang bunyi.
4. Pemasangan Dinding Papan Fiber Semen (GRC)
a. Pemasangan Papan Fiber menggunakan paku atau sekrup dengan
sistem pemasangannya dapat berupa sambungan terbuka (open
nat) atau sambungan tertutup (close nat). Jarak antar sambungan
biasanya 10mm. Bila menggunakan antar panel tertutup, diperlukan
sealant (lem kaca) jenis silicone atau polyurethane untuk mengisi
nat terbukanya. Pemilihan sealant juga harus cermat. Sealant harus
memiliki daya rekat yang tinggi, mudah di cat, dan tingkat
elastisitasnya baik agar tidak terjadi retak di kemudian hari.
b. Rangka untuk pemasangan GRC ini dpt berupa kayu maupun besi
hollow atau besi siku. Khusus pemasangan plafon, biasanya rangka
menggunakan metal furing/stud. Pemasangannya menggunakan
sekrup. Sekrup ini harus masuk lebih dalam. Agar tidak terjadi
korosi, kepala sekrup diberi sealant atau epoxy.
c. Biasanya saat pemasangan sekrup, terjadi keretakan pada papan
fiber bila posisi terlalu di pinggir Oleh karena itu, pemasangan
sekrup ini sebaiknya berada minimal 15 mm dari sisi papan fiber.

Finishing permukaan papan fiber ini dapat menggunakan cat atau


pasangan keramik.
Aplikasi dinding GRC

E. KACA

Karakteristik
Fungsi
Kaca Es.
bangunan
luar bangunan.
91.000/m.

Cahaya tetap dapat masuk ke dalam


namun tidak tembus pandang dari
Harga kaca S dengan tebal 3 mm Rp

Kaca Bening
Rp

: Transparan, licin, halus.


: Dinding Eksterior dan Interior

Tebal 3mm-2cm. Untuk tebal 3mm harga


54.000/m , tebal 5 mm Rp 70.000/m

Kaca Riben
mereduksi cahaya
mm Rp

1. Kelebihan

Berwarna hitam, berfungsi untuk


masuk. Tebal 3 mm Rp 61.000/m tebal 5
86.000/m

a. Meniadakan batas ruang dan menghadirkan pemandangan luar ke


dalam ruangan,
b. Cahaya luar banyak masuk sehingga hemat listrik,
c. Nilai estetis.
2. Kekurangan
a. Harga mahal.
b. Menimbulkan rasa takut - rawan pecah.
3. Tenik Pemasangan Kaca
a. Siapkan bidang lubang yang akan ditempatkan kaca.
b. Buat cerukan pada dinding bagian atas dan bawah kaca sedalam
dan selebar 1,5cm.
c. Beri sedikit perkuatan dengan adukan semen pada dasar cerukan
untuk pegangan lis "U". Dapat pula dengan memaku lis "U" ke
dalam cerukan agar lis terpegang kuat.
d. Tempatkan lis aluminium berbentuk "U" dengan ukuran 1cm pada
kedua cerukan itu.
e. Berikan sealant sepanjang bagian atas dan bawah cerukan dari lis
aluminium itu. Lalu, masukkan kaca dengan posisi miring.
f. Berikan sealant pada bagian sisi kaca bagian atas dan bawah yang
tertanam pada cerukan agar kaca tertanam rapat.
g. Tutup celah yang terbentuk pada sisi ujung kaca bagian kiri dan
kanan dengan sealant.
h. Bersihkan kaca dengan koran basah. Kaca pun siap terpasang
dengan kuat.
Aplikasi Dinding Kaca

Untuk dinding batu bata dan batako, perawatannya dengan cara-cara


perawatan dinding berikut :

1. Bersihkan jamur dan lumut yang ada pada dinding dengan


cara disikat. Setelah itu bilas dengan air bersih.
2. Oleskan larutan kaporit atau pemutih pakaian dengan air
kemudian biarkan sekitar 1 jam.
3. Bilas dengan air bersih.
Untuk partisi papan kalsium, perawatanya hindari kontak langsung
dengan air secara terus menerus. Untuk dinding kaca, perawatanya dilap
secara rutin Namun jika kondisinya sudah sangat kotor menggunakan
pembersih kaca yang umum dijual di pasaran. Namun kaca cukup
sensitif terhadap larutan asam basa sehingga sebisa mungkin harus
dihindari. Iklim & cuaca juga sangat mempengaruhi kualitas kaca.
Kondisi udara yang terlalu lembab bisa membuat kaca menjadi cepat
kusam.

III.

BAHAN ATAP
Atap Merupakan bagian yang menutupi bangunan secara
keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita
dari alam luar.
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya
adalah faktor keringanan material, factor keawetan terhadap cuaca
(angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan atau keindahan
terhadap desain rumah.
1. Kriteria Bahan Penutup Atap Yang Baik
a. Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan
bunyi
b. Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
c. Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian /
perubahan cuaca
d. Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
e. Tidak mudah terbakar
f. Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap
setelah di pasang
g. Tahan lama dan awet
2. Macam Bahan Penutup Atap
a. Genteng Tanah Liat
b. Genteng Keramik
c. Genteng Beton
d. Genteng Metal
e. Genteng Kaca
f. Atap Seng
g. Atap Asbes
h. Atap Polikarbonat
i. Atap Onduline
j. Atap Sirap
k. Atap Ijuk

A.

GENTENG TANAH LIAT


Bahan baku dari pembuatan genteng tanah adalah tanah liat
dan melalui proses pembakaran. Sedangkan pengeringannya
dilakukan dengan memanfaatkan panas matahari. Proses
pembakarannya menggunakan tungku. Macam genteng tanah liat
seperti genteng kodok,genteng plentong, dan genteng morando.
Genteng plentong atau genteng biasa ini
permukaan yang datar.

memiliki

Genteng morando tidak berbeda jauh


genteng plentong, dari segi bahan

dengan
bakunya.

Genteng ini telah menggunakan sistem


interlock

dan
peninggian yang
tepinya

Genteng kodok mempunyai bidang datar


dibagian tengah bawah terdapat
menyerupai kodok serta di salah satu
terdapat lekukan teratur.

TABEL SPESIFIKASI GENTENG TANAH LIAT

Kelebihan dan kekurangan Genteng Tanah Liat

B. GENTENG KERAMIK

Spesifikasi genteng keramik :


berat
: 3,2 kg/buah
isi
: 14 buah/m
jarak usuk
: 40 cm

sistem sambungan
:
interlock,
doublelock
harga
: Rp. 4500/buah merk
MCllas
Rp. 4700/buah merk
KIA
Kelebihan
: 1. ukurannya
lebih
presisi
dan sama
2.
warna
tidak
akan
lunturdalam
waktu cepat
3. mempunyai varian
yang
lebih beragam
4. mampu
memantulkan
panas
Genteng keramik dihasilkan melalui proses pembakaran pada suhu
tinggi menggunakan oven dan diproses di pabrik.

C. GENTENG BETON

Genteng ini terbentuk dari campuran pasir, semen, bahan pengikat


dan zat aditif berupa penguat dan pewarna. Bahan genteng beton
yang baik menggunakan pasir yang bebas dari campuran biji besi
besi karena biji besi dapat berkarat dan akhirnya menbuat genteng
rapuh.
Terdapat 4 jenis genteng beton. Antara lain : genteng beton
bergelombang, genteng beton bergelombang dengan motif dot,
genteng beton datar dengan tekstur, genteng beton berwarna.
1. Kelebihan :

Berat genteng beton per m2 nya lebih ringan dibangkan dengan


genteng keramik
2. Kekurangan :
Mudah berlumut, karena sifatnya yang mudah menyerap air
3. Spesifikasi
a. Genteng beton bergelombang dan genteng beton berwarna.
Spesifikasinya :
panjang
: 420 mm
lebar
: 330 mm
jarak reng
: 35 cm
pemakaian : 9 buah per m2
sudut kemiringan : 17,5-30 derajat
Harga
: 3000/buah
b. Genteng beton datar dengan tekstur. Spesifikasinya :
panjang
: 380 mm
lebar
: 230 mm
jarak reng
: 31 cm
pemakaian : 9 buah/m2
sudut kemiringan : 17,5 - 30 derajat
harga
: 3500/buah

D. GENTENG METAL

Genteng metal terbuat dari plat baja dan aluminium yang diberi lapisan
galvanis (zink).
Ada dua model genteng metal di pasaran yaitu :
Genteng metal berlapis campuran pasir alam
Genteng metal tidak berpasir
Spesifikasi :

1 lembar
:
1 m
:
panjang
:
lebar
:
sudut kemiringan
Harga

4 sayap
1 lembar
1100 mm
410 mm
: 10 - 90 derajat
: 40.000/lembar (tidak berpasir )

1. Keuntungan :
1. Bobot ringan dan anti bocor
2. pemasangan cepat
3. Mempunyai banyak variasi warna
4. Tidak mudah terbakar
2. Kekurangan:
a. Karena terbuat dari metal jadi dibawahnya terasa panas
b. Harga mahal

E. GENTENG KACA

Genteng kaca terbuat dari bahan kaca dengan ketebalan


sekitar 5mm. Dimanfaatkan pada ruang yang membutuhkan cahaya
alami atau yang perlu disinari dengan sinar matahari. Kaca yang dipilih
adalah kaca pengaman (safety glass) seperti kaca sepuhan, kaca
bertulang, kaca lapis, atau kaca polikarbonat. Di daerah iklim tropis
genteng kaca membutuhkan peneduh khusus untuk siang hari (pada
malam hari berfungsi sebagai pendingin) dan pengudaraan yang
memadai.
1. Macam Genteng Kaca

a. Genteng kaca untuk seukuran genteng tanah liat atau keramik


Ukuran kecil 25x20 = Rp 9.000
Ukuran sedang 30x25 = Rp 12.000
b. Genteng kaca untuk seukuran genteng beton
1) Ukuran besar 30x30 = Rp 25.000
2. Kelebihan :
a. Berfungsi sebagai pencahayaan
3. Kekurangan :
a. Mudah pecah
b. Tidak sesuai bila memakai plafond
c. Tidak tahan cuaca
F. ATAP SENG

Seng merupakan bahan penutup atap yang yang bahandasarnya


terbuat dari baja dan kemudian dilapasi dengan seng (Zn)
1. Seng dibagi menjadi dua yaitu :
a. Seng bergelombang
: Berupa lembaran yang bergelombang dan
biasanya
untuk atap
b. Seng datar
: Berupa lembaran dan biasanya digunakan untuk
talang
2. Kelebihan :
a. Ringan
b. Pemasangan cepat dan mudah
c. Penggunaan rangka atap sedikit
3. Kekurangan :
a. Menyerap panas maka ruangan dibawahnya menjadi terasa panas
b. Mudah penyok
c. Mudah berkarat
d. Bila Hujan berisik

G.Atap Asbes

Atap genteng asbes berasal dari campuran semen dan bahan


serat yang dipadatkan. Bentuknya berupa lembaran-lembaran
yang bergelombang. Penamaan atap ini berdasarkan jumlah
gelombang perlembarnya. Panjangnya sangat beragam,
sedangkan lebarnya relatif sama, yaitu 1m.
1. Kelebihan :
a. Pemasangan mudah dan cepat
b. Tidak memerlukan usuk dan reng/menggunakan balok gording
c. Cocok untuk bentang besar (pabrik/bengkel kerja)
2. Kekurangan :
a. Menyerap panas maka ruangan dibawahnya menjadi terasa panas
b. Bisa mengganggu pernapasan

Atap Asbes Gelombang Kecil


Harga: Gel. Kecil
150x105 cm = Rp.27.500-Rp.36.750
180x105 cm = Rp.31.500-Rp.43.850
210x105 cm = Rp.37.000-Rp.51.200
240x105 cm = Rp.42.000-Rp.50.400
270x105 cm = Rp.47.500-Rp.65.700
Atap Asbes Gelombang Besar
Harga: Gel. Besar
150x105 cm = Rp.38.000-Rp.42.500
180x105 cm = Rp.47.000-Rp.47.500
210x105 cm = Rp.52.000-Rp.59.000
240x105 cm = Rp.57.000-Rp.63.500
270x105 cm = Rp.65.000-Rp.71.000
300x105 cm = Rp.73.000-Rp.85.000

H. Atap Polikarbonat

Penerapan polikarbonat umumnya digunakan untuk pergola dan


teras, atap halte, jembatan penyeberangan.
Merupakan bahan penutup atap dari plastik yang terkuat saat ini.
1. Ada 2 tipe polikarbonat :
a. Tipe solid
Atap polikarbonat tipe ini tidak tembus cahaya
b. Tipe semitransparan
Atap polikarbonat tipe ini tembus cahaya
c. Ukuran: lebar 80 cm, tebal 8 10 mm
2. Kelebihan :
a. Lebih lentur
b. Tidak berserat
c. Tahan terhadap benturan
3. Kekurangan :
a. Terasa panas bila berada di bawahnya
Harga
Bahan

: 180 x 85 = Rp 77.000
240 x 85 = Rp 96.000
300 x 85 = Rp 120.000
: Polyvinyl Chloride

I. Atap Onduline

Lembaran Onduline
Ukuran lembaran : 200 x 95 cm
Berat : 6,4 Kg
Ukuran gelombang : 9.5 x 3, 8 cm
Ketebalan 0.3 cm
Warna: Merah, Coklat, Hijau, Hitam.
a. Kelebihan Onduline
Fleksibel, Kuat, Meredam suara, Tahan bocor, Ringan, Tahan angin.
a. Kelemahan Onduline
Harganya relatif mahal, umurnya tidak lama hanya 10- 15 tahun.

J. Atap Ijuk
Atap ijuk biasa digunakan gazebo ataubangunan yang membutuhkan
kesan alami dan
tradisional. Ijuk dijual per lembar dengan harga Rp 6.000

Pemasangannya dengan cara melapisi ijukdengan plastik pada


lapisan bawah lalu diberi lapisan triplek. Kemiringan yang digunakan
adalah 40o

K. Atap Sirap

Atap sirap ini berbahan baku kayu ulin, kayu jati, dsb. Bentuknya
berupa lembaran tipis. Atap sirap dipasang dengan susunan berlapis
sehingga tidak terdapat celah yang memungkinkan air meresap ke
bawah. Pemasangan atap sirap dengan sudut kemiringan minimal
30o.Sirap dapat dipasang berlapis 2,3, atau 4.Atap sirap dipasangkan
pada papan atau pada reng kemudian dipaku.Untuk rumah tinggal
sebaiknya dipasang rangkap 4.
Ukuran :
panjang 40 60 cm
lebar 7 20 cm
tebal 3 5 mm
1. Ada 2 jenis atap sirap :
a. Atap sirap metal
b. Atap sirap kayu
2. Kelebihan
a. Bobotnya ringan, kuat, kokoh menahan beban yang berat
b. Tidak menyerap panas sehingga ruangan di bawahnya terasa sejuk
dan dingin
c. Mempunyai nilai keindahan yang tinggi setelah disusun/digunakan
di rumah tinggal
3. Kekurangan
a. Pemasangan membutuhkan waktu lama
b. Apabila bocor sulit untuk ditentukan letak/posisi kebocorannya

c. Harga relatif mahal

IV.

FINISHING

Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan


akhir dari suatu bangunan. Pada umumnya finishing dilakukan dengan
melapisi material dengan cat, politur, pelindung air, atau bahan lain.
2) Fungsi finishing:
Memberi perlindungan pada material
Menambah nilai estetik dari suatu bangunan
Menunjukkan suatu komunikasi

A. CAT

1. CAT DINDING
Berdasarkan pengencernya, cat dinding dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. water based (berbahan dasar air)
disebut juga cat emulsi, lebih cepat kering dibandingkan dengan
cat yang berbahan dasar minyak. digunakan pada dinding biasa
b. solvent based (berbahan dasar minyak).
Cat ini memiliki sifat yang licin dan mengkilap (gloss)
pengaplikasiannya digunakan untuk area yang mudah kotor, misalnya
dapur. Kamar mandi juga kadang menggunakan cat berbahan dasar
minyak karena sifatnya yang menolak air
2. PLESTERAN
Bahan
:
Warna
:
Aplikasi
:
Fungsi
:
Contoh
:
Harga
:
3. ACIAN
Bahan
Warna

semen, pasir, air


abu-abu
dinding dan lantai
penutup pasangan bata
MU
Rp 8.500,-/ kg

: semen dan air


: banyak pilihan

Fungsi
Aplikasi
Contoh
Harga

:memperhalus plesteran
:Permukaan Eksterior dan Interior
: MU
: Rp 8.500,-/ kg

4. PLAMIR
Jenis
:
Tradisional
(perbandingan semen putih : lem putih : air = 1:3:2)
Pabrik (sudah dicampur dari pabrik)
Warna
: putih
Sifat
: daya rekat kuat, kurang padat daripada
dempul, tahan lembab
Fungsi
Aplikasi
Contoh

: meratakan tembok serta menutupi pori-pori tembok


: pada dinding dan kayu
: Merfill (Rp 10.600,- /kg) Altex

5. Cat interior

Ada 2 jenis: gloss(solvent) dan doff(water)


Warna
: bervariasi
Aplikasi
: pengecatan dinding interior
Cara aplikasi
: kuas, roll, spray
kelebihan
:- daya lekat kuat
- mudah dibersihkan
- tahan terhadap pertumbuhan
jamur
- tidak mengapur
- mencegah rembesan air ke dalam dinding
- elastis dan fleksibel hingga dapat menutupi
retak rambut
Harga
: eco emulsion Rp /5 kg
dcor lotus Rp /2,5 lt

6. CAT KAYU

Ada 2 jenis finishing kayu:


a. Open pore (tidak menggunakan wood filler, sehingga seratnya
terlihat)
b. Closed pore( menggunaka wood filler, seratnya tertutup, mulus)
3) Wood filler adalah lapisan awal dari finishing kayu
Fungsi
: Menutup pori pori kayu
Kelemahan
:Khusus untuk interior Tidak dapat diaplikasikan
pada
eksterior.
Cara pengaplikasian : Amplas kayu searah serat, Oles wood filler
menggunakan
scrub kape, atau kuas dan biarkan kering
4) Tahap selanjutnya dalam finishing kayu, memberi pewarnaan paling
mendasar pada kayu
Fungsi
: Memberi lapisan warna
Cara pengaplikasian :Amplas kayu yang sudah diberi wood filler hingga
hanya
tersisa di porinya, Oleskan wood stain
dengan kuas, Lap
dengan kain
5) Sanding sealer merupakan pemberian warna dasar ( base coating )
pada kayu
Fungsi
:Memberikan warna dasar pada kayu
Cara pengaplikasian
:Kuaskan sanding sealer pada permukaan
kayu, Amplas
ambang, Oleskan sekali lagi
6) Ada tiga jenis top coat pada kayu
1. NC( nitrocellulose)
kelebihan:
kekurangan:
non toxic
pori pori masih terlihat
Bebas formaldehid
tidak kuat
Lebih cepat kering
tidak tahan kimia
Praktis 1 komponen
2. Melamin
kelebihan:
kekurangan:
tahan gores
bau pedas( formaldehid)
tahan kimia
tidak praktis 2 komponen
lebih tebal
sulit untuk di renovasi
murah

3. PU ( polyurethane)
kelebihan:
kekurangan:
lapisan lebih jernih
thiner(pelarut) khusus
bebas formaldehide
paling mahal
tidak mudah tergores tidak praktis 3 komponen
7. CAT BESI

Fungsinya:
Keunggulan :

Pengencer :
Cara aplikasi :
Harga

agar besi tidak berkarat dan terhindar dari


korosi
-lebih cepat kering
-lebih halus
-daya tutup sempurna
-biaya cat murah
-dapat di encerkan dengan Thinner, bensin atau
minyak tanah
-tersedia pilihan warna yang menarik
thinner
kuas, roll, atau airles spray
; synthetic 2000 Rp/kg
primtop Rp /kg

8. CAT GENTENG

Fungsi : Selain melindungi dan memperindah atap, cat ini juga


berfungsi untuk mencegah bocor dan rembes pada genteng.
a. Syarat pengecatan :
Genteng harus bersih
Tidak ada cacat
Harus benar-benar kering.

b. Tahap aplikasi :
Sebelum pengecatan, genteng yang akan dicat harus sudah bersih
dari lumut maupun kotoran lain. Baru kemudian larutan cat dapat di
tuaskan atau di semprotkan.
KARAKTERISTIK CAT GENTENG
Warna
: bervariasi
Sifat
: Mengkilap, tahan cuaca, lebih kental, lebih
elastis
Aplikasi
: untuk genteng atau atap asbes
Cara aplikasi
: kuas atau semprot/spray
Keunggulan
: - warna indah dan cemerlang
- tahan sinar matahari dan hujan
- tidak berubah warna
- tidak mengelupas
- mencegah pertumbuhan lumut
- ekonomis dan efisien
Contoh
:
Envitex roof paint (Rp.,- / kg)
Bitaroof ( Rp ,-/ 4 kg)
Tamitex (Rp. ,-/ 4kg)
Neptune (Rp.,-/4kg)
9. WALLPAPER

Wallcover/wallpaper memiliki beragam motif dan


warna, dengan beragam motif dan warna, dengan tingkat
kepraktisan pemasangan dan perawatan yang mudah. Sebelum
teknologi cat berkembang, wallcover menjadi alternatif utama
elemen dekorasi dinding ruangan. Material pelapis dinding yang
mirip lembaran kertas ini memiliki tingkat konsistensi warna dan
motif yang stabil.
a. Kelebihan Wallcover adalah motif dan jenisnya yang makin
beragam serta dalam pengerjaanya tidak akan mengotori
lingkungan sekitar. Selain itu wallcover juga tidak mudah

pudar atau kusam, usianyapun ada yang mencapai puluhan


tahun.
b. Kelemahan Wallcover adalah jika aplikasi keliru membuat
wallcover mudah terkelupas, sobek, menggelembung,
lembab, atau berjamur.
c. Bahan dasar wallcover (bagian depan):
1. Paper
2. Vynil
3. Non Woven
d. Bahan dasar wallpaper (bagian belakang):
1. Paper
2. Vynil
3. Fabrique Back
Paper
Bahan
: serbuk kertas press
Ukuran
: 53 cm x 10m/roll
Warna, motif
: sesuai desain
Sifat
: tidak tahan air,mudah sobek
Harga
:Rp.700.000 - Rp3,5juta/roll
Keunggulan
: Harga relatif murah dan terbuat dari kertas
biasa.
Vynil
Bahan
: PVC
Ukuran
: 53 cm x 10m/roll
Warna
: sesuai desain
Sifat
: lentur, lebih awet, tidak mudah rusak, tahan
bahan kimia, tahan air
Harga
: Rp 43.000,- sampai Rp 1,2juta/roll
Keunggulan
:Harganya lebih mahal dari paper, terbuat dari
serbuk paper dan menempel ke dinding lebih bagus
Fabriqueback
Bahan
: kapas
Ukuran
: 53cm x 10m/roll
Warna
: sesuai desain
Sifat
: seperti kain tenun
Harga
: Rp.650.000-Rp.1.000.000/ roll
Keunggulan
: Harga relatif mahal, tidak dapat disobek, anti
jamur, dan anti
bakteri.
e. Cara pemasangan

Siapkan peralatan yang diperlukan : alas plastic, tangga,


cutter, pensil, penggaris,dan meteran, benang dengan
pemberat, lem wallpaper, bak untuk adukan lem (2 buah),
spons, kuas lem, roller, amplas, dan kape untuk meratakan
dinding.
Setelah dinding atau permukaan siap, campur lem dengan air.
Buat dalam 2 bak terpisah : lem untuk bagian sambungan dan
lem untuk keseluruhan. Lem bagian sambungan lebih kental
sehingga daya rekatnya lebih tinggi.
Ukur panjang lebar bidang yang akan dilapisi wallpaper.
Sesssuaikan lebar binag dengan lebar wallpaper. Lebihkan
kira-kira 1 - 1,5 cm untuk bagian sambungan.
Potong panjang wallpaper menjadi panel=panel sesuai
dengan kebutuhan. Lihat petunjuk pemasanab pada keratas
keterangan di setiap kemasan yang menjelaskan cara
menyereasikan motif antarpanel/potongan wallpaper.
Tandai (marking) posisi wallpaper dengan pensil. Gunakan alat
bantu berupa benang dengan alat pemberat agar lurus dan
rapi.

10.
Bahan
Sifat
Warna
Penerapan
Adukan
Daya sebar
Keunggulan

Contoh

PENGISIAN NAT
: silicate dan bahan-bahan kimia lain
: lentur,fleksibel
: banyak pilihan
: perekat keramik,granit,marmer, pada dinding
dan lantai
: 1kg pengisi nat : 400 cc air bersih
: 6-8 m2/kg (ubin ukuran 30cm,lebar nat 3mm)
: - banyak pilihan warna
- warna tidak pudar
- tidak retak
- mudah dibersihkan
- tahan lumut dan jamur
:
Lemkra (Rp./ kg)
am 53 MU (Rp.,- sampai Rp.,-/kg)

Bahan Bangunan 1: Kaca


Istana Kaca (1935) di Belanda oleh Frits Peutz, dibuat
dengan konsentrasi kaca dan baja.

Munculnya
teknologi
dalam
bahan
bangunan mendukung lahirnya arsitektur
modern. Kaca misalnya, material yang dapat
digunakan untuk mengekspresikan space atau
ruang, karena memiliki karakteristik ada tapi
tak terlihat.
Perkembangan kaca mulai pesat pada tahun 1806, kaca diproduksi
dengan dimensi 2,50 x 1,70 meter. Sehingga pemakaian kaca untuk
jendela dan pintu yang sebelumnya di pandang langka kemudian menjadi
gaya arsitektur yang yang umum. Kini, penggunaan kaca tidak hanya
terbatas pada aplikasi dinding atau pintu saja, melainkan juga telah
mampu diaplikasikan pada atap, pengganti dinding, bahkan lantai.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kaca menjadi material
yang identik dengan arsitektur modern, dimana ragam dan
pengaplikasiannya akan terus mengalami perkembangan. Maka, penting
untuk melakukan kajian mengenai kaca agar pengetahuan yang kita miliki
sejalan dengan perkembangan arsitektur terkini.
A. Pengertian Kaca

A.

Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa


bahan dasar yang kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa
kristalisasi. Pasir silika merupakan salah satu dari bahan utamanya.

Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan
transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling
banyak digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas
minum. Kaca dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO2) plus
Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan. Suhu lelehnya adalah
2.000 derajat Celsius.

Fungsi Kaca
Penggunaan kaca dapat diaplikasikan di berbagai elemen
bangunan, dapat digunakan untuk atap, dinding, lantai, jendela dan
pintu, serta anak tangga. Kaca memiliki berbagai spesifikasi yang
bervariasi sehingga memudahkan penggunaan untuk berbagai
keperluan.

Kaca memungkinkan pandangan lebih luas dan tidak terbatas.


Ini bisa menimbulkan kesan terbuka dan bebas. Karena kaca
merupakan material bangunan yang memungkinkan kita melihat
ada apa dibaliknya, sehingga mata dapat melihat lebih jauh,
meskipun secara ruang terbatasi oleh kaca tersebut.

B.

Penggunaan Kaca
1. Atap

Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya dibuat


untuk menghalangi masuknya hujan, bukan sinar matahari.
Penggunaan kaca sebagai atap biasanya pada atap carport,
skylight, teras dan sebagainya. Atap kaca sebaiknya memiliki
ketahanan tinggi. Kaca yang sebaiknya digunakan memiliki
ketebalan minimal 12 mm, misalnya dengan menggunakan jenis
kaca tempered atau laminated.
Pemasangan
menggunakan
penjepit
yang
berfungsi
menggabungkan lembaran-lembaran kaca. Sebelum sistem ini
dipasang, kerangka pergola sebagai tumpuan kaca harus di
persiapkan terlebih dahulu, pilihlah kerangka dari besi hollow, ini
karna untuk menyambung bagian dari sistem ini harus
menggunakan sistem las.

2.

Di
n
di
n
g
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan
keleluasaan pandangan baik dari dalam ke luar maupun dari luar
kedalam. Pada desain yang tepat guna, keleluasaan pandangan ini
dinilai sangat bermanfaat, misalnya antara ruang keluarga dan
taman, sehingga taman dapat dinikmati secara penuh dari dalam
rumah.
Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding, dengan
perlakuan khusus tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya

dibuat pada area-area tertentu yang tidak membutuhkan privasi


penghuni, seperti area tangga, bahkan kadang ruang tamu juga
dibuat transparan.
Dinding kaca memberikan efek serupa cermin. Fungsinya
bukan untuk memantulkan bayangan ruang, namun lebih pada
"meniadakan" batas antar ruang. Idealnya, dinding kaca
ditempatkan pada area bangunan yang menghadap ke utara.

3. Pintu dan Jendela


Penggunaan kaca pada pintu dan jendela, ini sudah tidak
asing lagi, bahkan dimana-mana orang telah menggunakan kaca
sebagai material jendela dan pintu. Penggunaannya juga sudah
sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Fungsi utamanya adalah
sebagai tempat masuknya cahaya dari luar maupun dari dalam.
Besar kecilnya kaca tergantung pada kebutuhan dan desain jendela
dan pintu. Usahakan agar jendela dan pintu tidak terlalu terekspos
sinar matahari karena akan mempercepat naiknya suhu ruangan.

4.

Lantai
dan Anak Tangga

Lantai bisa juga dibuat dari kaca, bila ketebalannya sudah


dipikirkan matang. Ketebalan kaca bisa mencapai 2 cm dan dalam
potongan-potongan kecil yang diletakkan diatas frame atau
dudukan dari rangka alumunium.
Pemasangan
Konstruksi pemasangan lantai kaca laminasi memerlukan rangka
besi yang dapat disusun 2 sisi atau dengan menggunakan rangka 4
sisi. Rangka dengan 4 sisi ini dapat berupa grid.

C.

Jenis-Jenis Kaca

1. Kaca

Murni

Merupakan kaca murni, berupa kaca bening.


Memiliki sifat kaca pada umumnya yaitu transparan.
Keuntungan: Banyak ditemui di pasaran.
Kekurangan: Mudah pecah.
Penggunaan: Sebagai kaca jendela, sebagai pintu (frameless dan
frame) dan pengisi kusen pintu
Hasil Survey internet
Ukura
n

3 mm

5 mm

8 mm

Harga

Rp
60.000

Rp
75.000

Rp
150.000

asil Survey Kaca di Wilayah Semarang


Harga : Rp 65.000,00 Rp 2.310.000,00
Ukuran: 3 mm 19 mm

2. Kaca Bevel

19 mm
Rp
1.250.000

Hasil Survey di Wilayah Semarang


Harga : Rp 125.000,00 Rp 250.000,00
Ukuran: 3 mm 12 mm

3. Kaca Berwarna
i.
ii.
iii.

Dibagi atas 3
macam:
Rayben Hitam adalah kaca gelap namun masih tembus pandang.
Kaca Panasap
Rayben Warna (Blue, Green, dan Brown)
Sifat:
- sulit dilihat dari sisi luar
- bisa menahan cahaya
Aplikasi: jendela rumah.
Ketebalan (mm) & Harga/m Rayben Hitam, (blue,green,grey,bronze)*
:
3 mm : Rp 47.500,00
5 mm : Rp 62.500,00; Rp 115.000,00*
12 mm : Rp 425.000,00; Rp 425.000,00*
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Harga: Rp 65.000,00 Rp 2.310.000,00

4. Kaca Reflektif
Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan
dilapisi
oksida
logam
pemantul
(reflektor)
cahaya
atau
energi.Reflektive glass berlaku seperti kaca cermin bila dilihat dari
ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap, namun

tetap berlaku sebagai kaca tembus pandang bila pengamat melihat


dari ruangan yang lebih terang.
Kelebihan
1.
Hemat energi
Reflektive glass memantulkan sekitar 30% energi matahari,
sehingga panas yang masuk cukup berkuran, sehingga memperingan
kerja AC pada ruangan. Selain itu, sifat dasar cahaya yang mampu
meneruskan cahaya, menjadikan ruangan lebih terang, sehingga
mengehemat penggunaan penerangan dengan energi listrik.
2.

Penampilan yang menarik


Dengan daya pantul yang cukup besar, maka reflective glass
memberikan efek cermin. Namun hanya sebagian cahaya yang terpantul
sedangkan sisanya diteruskan, maka warna gedung merupakan
perpaduan antara warna langit atau pemandangan lain di sekitarnya.
3.

Tingkat keawetan Interior


Ruangan dalam terasa lebih sejuk karena energi
tidak
tersalurkan secara keseluruhan, menyebabkan sinar UV yang masuk pun
berkurang sehingga memperpanjang umur interior yang pada umunya
tidak tahan cahaya UV.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
1 . Kaca Stopsol
Sifat
: seperti cermin (dilapisi lapisan transparan tipis.)
Aplikasi
: jendela rumah / jendela perkantoran.
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Warna
: Biru, hijau
Ukuran
: 5 mm 12 mm
Harga
: Rp 225.000,00 Rp 550.000,00

2 . Kaca One Way


Jenis kaca yang paling mahal di pasaran distribusi Jawa Tengah.
Karena, bayangan benda hanya tampak dan tidak dapat dilihat dari dua
sisi.
Sifat
: tembus pandang dari satu arah.
Aplikasi
: untuk jendela / bangunan lainnya.
Ketebalan (mm) & Harga/m
:
5 mm
: Rp 195.000,00
6 mm
: Rp 250.000,00
12 mm
: Rp 650.000,00

5. Kaca Berpola (Patterned Glass)


Terdiri atas 3 macam, yaitu:
Kaca Flora
Kaca ini sama seperti halnya kaca raindown, memiliki pola khusus
pada permukaan kacanya yaitu berbentuk bunga.
Varian warna
: putih, hijau, kuning, dan biru
Aplikasi
: pembuatan kaca hias ruangan / hiasan partisi.
Harga
: Rp 75.000,00
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Ukuran : 3 mm 5 mm
Harga
: Rp 110.000,00 Rp 130.000,00
i.

ii.

Kaca Es , seperti es (berupa


titik-titik)
Sifatnya
: buram.
Aplikasi
:
untuk
jendela
kamar mandi
Harga
:
3mm : Rp 47.500,00
5mm : Rp 65.000,00
Hasil Survey Kaca di Wilayah
Semarang
Warna : Cenderung ditemukan berwarna putih es di pasaran
Harga : Rp 75.000,00 Rp 130.000,00
Ukuran : 3mm 5 mm (yang banyak dipasaran)

iii.
Kaca raindown
Sebenarnya masih termasuk dalam jenis kaca es, karena bayangan yang
ditimbulkan dari kaca bersifat maya dan blur.Perbedaan dengan kaca es
adalah, kaca ini berpola seperti air hujan yang turun itu lah mengapa
disebut kaca raindown.
Aplikasi
: untuk jendela kamar mandi.
Harga
:
5mm : Rp 75.000,00
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang

Ukuran
Harga

6.

: 3mm 5 mm
: Rp 110.000,00 Rp 130.000,00

Kaca Hias
Terdiri dari:
i.
Kaca Patri
Bermotif sama seperti kaca flora.
Aplikasi : Kaca ini biasa digunakan untuk dekoratif jendela dan pintu.
Jarang ditemui di rumah tinggal
Harga (berdasar kualitas kaca yang digunakan)
kaca full import :Rp 1.500.000,00 /m
kaca campur
:Rp 1.100.000,00 /m
kaca lokal
:Rp 600.000,00 /m
Warna
Ukuran

ii.

: (sesuai pesanan)
: 3 mm 10mm

Kaca Ukir
Harganya tergantung dari material & ketebalan kaca
digunakan.
Kaca bening 8 mm :Rp 600.000,00 /m
Kaca bening 10 mm
:Rp 700.000,00 /m
Kaca bening 12 mm
:Rp 800.000,00 /m
Aplikasi
: partisi dan jendela/pintu rumah

yang

iii.

Kaca Painting
Sama halnya dengan kaca bening, namun kaca bening sendiri hanya
sebagai bahan dasarnya saja. Kaca gambar dapat digambar/dilukis sesuai
dengan permintaan pelanggan.
Kelemahan
:cepat pudar jika terkena cahaya matahari,
Kaca painting menggunakan kaca dengan ketebalan 5 mm.
Harga standar
:Rp 275.000,00 (tergantung tingkat kesulitan gambar
yang akan dibuat.
Warna: Bening (warna dasar kaca)
Ukuran: 5mm 10 mm.

iv.
Kaca Grafir
Kaca grafir ada tiga jenis, yaitu:
a.
background disemprot dengan pasir
b.
objek disemprot dengan pasir
c.
kaca grafir warna
Ketebalan (mm) & harga/m :
5 mm : Rp 350.000,00 (putih), Rp 500.000,00 (warna)
6 mm : Rp 600.000,00 (putih), Rp 750.000,00 (warna)

v.
Kaca Inlay
Aplikasi
: Jendela dan pintu bangunan.
Harga standar kaca inlay adalah Rp 2.500.000,00 , namun tingkat
kesulitan gambar yang dibuat juga masih dipertimbangkan.

vi. Kaca Sandblasting / Sun glass + etsa


kaca bening yang disemprot dengan pasir putih yang kasar. Atau
menggunakan etsa. Kaca sandblasting digunakan untuk membuat kaca
ukir.
Harga jasa proses sandblasting per meter perseginya adalah Rp
25.000,00
Harga : 215 230ribu

vii.

Kaca Bening + Coating


Sama seperti halnya kaca bening
biasa,
kaca
bening
ini
menggunakan coating pada salah
satu bagian sisinya Harga : Rp 65.000,00 Rp. 2.310.000,00
(tergantung pesanan)

7. KACA PENGAMAN/KACA STRUKTUR


Kaca Struktur dirancang untuk mendukung fasade kaca pada bangunan
gedung. Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan untuk mendukung
rangka batang vertical dan horizontal. Ketika kaca dijadikan dinding tirai,
keuntungan besar adalah bahwa cahaya alami dapat menembus ke area
bagian dalam gedung. Kaca Struktur dirancang untuk menahan infiltrasi
udara dan air, angin dan gaya seismic yang bekerja pada bangunan. Kaca
struktur dapat diaplikasikan untuk menguatkan struktur dinding, kanopi
dan struktur atap.
1.

TEMPERED GLASS
Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara
memanaskan kaca float biasa hingga mencapai temperatur sekitar
700*C dan kemudian didinginkan mendadak dengan menyemprotkan
udara secara merata pada kedua permukaan kaca. Dari proses ini maka
terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan
gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.

Karakteristik umum.
1. Berkekuatan Tinggi. Kaca tempered mempunyai daya tahan
lendutan dan benturan keras 3-5 kali lebih kuat dari dari kaca float
dengan ketebalan yang sama.
2. Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu. Kaca tempered
mempunyai daya tahan terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih
tahan dari kaca float biasa.
3. Pecahan Kaca. Pecahan Kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan
tumpul tidak seperti kaca biasa yang pecahannya rangat runcing
dan tajam, sehingga pecahan ini sangat aman.
Penggunaan
1. Pintu pintu bebas rangka (frameless tempered glass doors).
2. Bukaan bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menurut tingkat
keamanan yang tinggi.
3. Skylight, Canopy, Lantai, Panggung.
4. Dinding kaca batas tangga, eskalator dan lift.
5. Furniture dan dekorasi, seperti meja, lemari kaca dll.
6. Kaca kaca jendela kendaraan bermotor.
7. Penggunaan penggunaan lain yang memerlukan kekuatan kaca
khusus, seperti untuk dinding lapangan squash dan lain lain.

Teb
al
(m
m)
5
6
8

Harga / m2
Bening

Pansa
p

105.00
0
145.00
0
210.00

135.0
00
170.0
00
250.0

Stopsol
235.000
320.000
450.000

10
12
15
18

0
270.00
0
320.00
0
1.000.
000
1.400.
000

00
380.0
00
455.0
00

700.000
800.000

Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang


Harga:
Tempered polos
5 mm 19 mm
: Rp 225.000,00 Rp 4.430.000,00
Tempered warna
5 mm 12 mm : Rp 360.000,00 Rp 1.480.000,00
Tempered stopsol
5 mm 12 mm : Rp 540.000,00 Rp 2.000.000,00
2.

LAMINATED GLASS
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan
melekatkan dua lembar kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral
film. Bilamana kaca tersebut pecah, pecahannya akan tetap melekat
pada film tersebut. Polyvinil film yang digunakan untuk kaca laminated
merupakan lembaran film yang transparan dan bebas dari perubahan
warna, tidak memuai dan retak sehingga tidak mengurangi keindahan
dan kejernihan dari kaca itu sendiri.
Karakteristik umum.
1. Aman, Apabila sebuah benturan memecahkan kaca laminated
pecahannya tidak akan melukai penggunanya.
2. Melindungi, Kaca laminasi menawarkan perlindungan lebih besar
bagi orang dan properti dibandingkan produk kaca lainnya. Standar
dua-konstruksi /lapis memberikan ketahanan terhadap penetrasi
ketika mengalami serangan. Multi-lapis kaca dan film polyvinil
desain dapat memberikan resistensi terhadap peluru, bom dan
serangan yang kuat.
3. Pengontrol Suara, Kinerja kaca film membuat kaca laminated
sangat efektif digunakan untuk
mengontrol transmisi suara.

4. Kontrol solar energi, Polyvinil fim yang berwarna dapat


mengurangi transmisi solar energi sehingga memberikan kesejukan.
Kaca laminated juga mengurangi pantulan sinar matahari tanpa
distorsi warna pandang, dan dengan warna warna film pilihan, kaca
laminated memberikan nilai tambah untuk desain.
5. Membatasi sinar ultra violet. Kemampuan daya tahan kaca
laminated menyaring ultra violet, sangat membantu melindungi
barang barang rumah tangga dari efek perubahan warna yang
diakibatkan pengaruh radiasi ultra violet.
6. Penampilan struktur, Kaca laminated pada dasarnya memiliki
penampilan struktur yang sama dengan kaca tunggal, yaitu
memiliki kejernihan yang sempurna dan bebas dari perubahan
warna.
7. Daya tahan terhadap pengaruh sinar, kelembaban dan
panas, Kaca Laminated mempunyai daya tahan terhadap sinar
ultra violet, kelembaban dan suhu panas sehingga tidak akan ada
perubahan warna, luntur dan tidak ada gelembung hawa pada
polyvinil film.
8. Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang
merupakan pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna
menarik, dan bervariasi.
Penggunaan
1. Untuk pintu partisi digedung ataupun dirumah pribadi dimana
kekuatan dan kebeningan kaca serta keamanan dibutuhkan.
2. Untuk Kaca atap (skylight, kanopi), kaca lantai, dll
3. Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.
4. Untuk kaca anti peluru.
5. Untuk loket dan tempat menyimpan dan memamerkan barangbarang berharga.
6. Dengan polyvinil film yang berwarna akan menjadikan kaca
laminated sebagai hiasan yang indah untuk jendela dan partisi.
7. Arsitektural, karena kelebihan yang dimiliki kaca laminated, maka
semakin banyak arsitek menggunakannya pada gedung gedung

yang ramai dikunjungi orang atau dirumah rumah dimana banyak


anak anak bermain. Loket penjualan karcis di bioskop bioskop, loket
di bank dan tempat penyimpanan barang barang berharga.
8. Kaca laminated juga digunakan pada jendela-jendela yang harus
menahan kerasnya tiupan angin atau derasnya tekanan air.
9. Karena daya tahan yang.tinggi terhadap benturan dan tekanan
angin, maka kaca laminated merupakan kaca pengaman yang baik
untuk kaca depan dan jendela kendaraan bermotor (mobil, kereta
api, kapal laut, pesawat udara).

Harga / m2
Tebal (mm)
bening

panasap

Stopsol

3+3m

230.000

3+5m

275.000

300.000

430.000

5+5m

310.000

345.500

495.000

6+6m

350.000

380.000

675.000

Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang


Ukuran
: 6 mm- 19mm
Harga
: Rp 470.000,00 Rp 1.185.000,00
3.

KACA INSULATED
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali,
dibentuk dari dua lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga

metal yang diisi campuran udara dan zat pengering lalu disekat dengan
rapat oleh penyekat organik yang kedap udara. Insulating glass diproduksi
dengan teknik vertikal press yang otomatis. Proses manufaktur yang
canggih ini menjamin setiap unit tetap rata bentuknya dan berisikan
udara kering.
Karakteristik umum.
1.

Peredam hawa panas. Udara kering diantara insulating glass


akan mengurangi perambatan hawa panas dan aliran udara diingin. Jikka
digunakan kaca berlapis sebagai kombinasi bahan insulating glass maka
akan membuat kehidupan kita lebih nyaman, efektif dan ekonomis.

2.

Peredam akustik. Udara kering diantara insulating glass dapat


melemahkan gelombang suara sehingga berfungsi pula sebagai peredam
suara yang efektif.

3.

Pencegah embun. Bahkan pada saat temperatur antara di dalam


dan luar ruangan berbeda, insulating glass tetap bebas dari embun
karena adanya zat pengering.

Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang
dirancang untuk bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti
mobil, ruang kontrol pabrik, rumah sakit, sekolah, toko toko mesin
presisi, ruang kontrol mercusuar dan ruang penyiar, ataupun tempat
tempat yang memerlukan temperatur dan kelembaban udara yang
stabil/lemari pendingin.

D.

Perawatan, Pemotongan dan Pembutakan Kaca


1. Perawatan Kaca

Pada umumnya hanya dilap menggunakan air hingga kering. Namun


jika kondisinya sudah sangat kotor menggunakan pembersih kaca yang
umum dijual di pasaran. Namun kaca cukup sensitif terhadap larutan
asam basa sehingga sebisa mungkin harus dihindari. Iklim & cuaca
juga sangat mempengaruhi kualitas kaca. Kondisi udara yang terlalu
lembab bisa membuat kaca menjadi cepat kusam.
2.
1.

Cara pemotongan kaca

Pemotongan biasa
Pemotongan kaca pada umumnya dilakukan dengan alat yang
memiliki mata berupa intan. Alat ini bentuknya seperti pen yang
didalamnya berisi cairan berupa minyak tanah. Minyak tanah ini
digunakan agar bisa memudahkan proses pemotongan (agar licin).
Setelah dipotong bagian bawah kaca diketuk / diberi satu penahan &
kemudian ditekan dengan kedua tangan hingga patah.
2.

Pemotongan dengan bentuk lingkaran


Pemotongan dilakukan dengan menggunakan jangka khusus yang
matanya terbuat dari campuran intan & baja. Pertama-tama kaca
dibentuk menjadi lingkaran. Setelah itu diketuk / ditang memutar (pada
saat ini kondisi kaca mulai lepas sedikit demi sedikit). Kemudian keempat
sisi (atas, bawah, samping kanan dan kiri) dipotong tapi tidak boleh
melebihi daerah kaca jadi. Setelah itu potongan dibuka dan sekelilingnya
di-slap agar halus.
3.

Pemotongan kaca bevel (sudut)


Pemotongan kaca bevel berbeda sesuai bentuknya. Bisa langsung
menggunakan mesin / menggunakan grinda tangan biasa. Namun proses
grinda tangan memerlukan tiga tahap:
Digrinda dengan amplas paling kasar dengan amplas halus diamplas
dengan gabus.
3.
1.

Pembentukan kaca lembaran

Float process
Cairan kaca dituangkan ke atas bak yang berisi cairan logam. Cairan
kaca yang lebih ringan akan mengapung dan menyebar rata di atas cairan
logam. Pada ujung bak, kaca lembaran ditarik keluar dengan roll, masuk
ke ruangan khusus. Lalu dicuci, dikeringkan, dipotong, & dikemas.
2.
Roll-Out process
Cairan kaca dialirkan melalui dua roll yang berputar. Salah satu roll
mempunyai pola, sehingga akan mencetak cairan kaca yang melaluinya.
Kaca lembaran yang masih lunak, didinginkan secara bertahap, kemudian
dipotong & dikemas.

E.Tambahan

1. Stiker Kaca

Sumber: Sarindo Kreasi Indonesia


Pemasangan Stiker
Alat dan bahan yang dibutuhan adalah:
- stiker khusus untuk sand blast
- tisu
- sampo
- air
- pembersih kaca
- botol penyemprot
- stepper (sejenis kape)
- cutter

1. Langkah pertama adalah membersihkan


permukaan kaca dari kotoran-kotoran yang
menempel. Semprotkan cairan sampo ke
seluruh permukaan kaca. Kemudian
gunakanlah silet untuk membersihkan
permukaan kaca. Gosok permukaan kaca
menggunakan silet (dengan posisi silet miring),
sampai kotoran yang menempel hilang.
2. Gunakan pembersih kaca untuk membersihkan sisa-sisa sampo dan
kotoran yang masih melekat. Bersihkan sampai semua sampo hilang,
tapi jangan lap dengan apa pun sesudahnya.
Setelah kaca selesai dibersihkan, basahi lagi permukaan kaca dengan
cairan sampo tadi sampai seluruh permukaan kaca benar-benar basah.
Lakukanlah hal yang sama pada permukaan stiker yang berperekat.
Langkah ini bertujuan untuk melicinkan permukaan stiker agar tidak
langsung menempel. Dengan demikian bila terjadi kesalahan
penempelan, Anda masih bisa memperbaikinya dengan menggesergeser stiker tersebut.

3. Pasang
dirasa

stiker pada permukaan kaca. Bila posisi stiker


sudah tepat, bersihkan cairan sampo tadi
menggunakan pembersih kaca. Hal ini sekalian
untuk mengeluarkan udara yang terdapat di

antara stiker dan kaca.Agar udara dan cairan


sampo benar-benar hilang, gosok permukaan
stiker dengan stepper. Namun sebelum
menggosok permukaan stiker dengan stepper, bungkus stepper dengan
tisu yang agak tebal. Ini perlu dilakukan untuk mencegah tergoresnya
permukaan stiker akibat gesekan dengan stepper.

4.

Apabila Anda ingin membuat motif pada stiker,


gambarlah telebih dahulu motif yang diinginkan
pada permukaan stiker. Lalu potonglah stiker
menurut motif tersebut menggunakan
bantuan cutter.
Setelah motif yang diinginkan selesai dibuat,
gosok sekali lagi permukaan stiker dengan
pembersih kaca agar stiker tertempel dengan baik dan sisa sampo yang
masih ada bisa benar-benar hilang.
Sumber : Athala Interior

Anda mungkin juga menyukai