I.
BAHAN LANTAI
1. Defenisi dan Fungsi
a. Defenisi : penutup permukaan tanah dalam ruangan dan area di
sekitar bangunan.
b. Fungsi : alat pijakan kaki agar memberi kenyamanan, menambah
nilai estetika bangunan, menambah nilai jual
bangunan.
2. Penerapan
a. Interior : bahan lantai yang mempunyai warna, pola dan dimensi
yang disesuaikan serta tekstur yang halus .
b. Eksterior: bahan lantai yang mempunyai warna, pola dan dimensi
yang disesuaikan serta tekstur yang kasar .
A. KERAMIK
II.
III.
IV.
V.
VI.
Ukuran
: 10x20, 20x20, 30x30, 40x40, 60x60, dst
Warna dan motif
: beraneka ragam dan banyak pilihan
Penerapan
: lantai dan dinding
Contoh penerapan : rumah tinggal, kantor, kolam, dst
Harga
: Rp 34.000/m-Rp 125.000/m
Sistem pemeliharaan
Relatif mudah, tidak mudah tergores, tidak mudah meninggalkan bekas
jika terkena kotoran sehingga cukup dibersihkan dengan pembersih lantai.
Jangan dibersihkan menggunakan fixol, marble renewal karen dapat
menyebabkan timbulnya lubang pada keramik.
Cara Pemasangan
a. rendam keramik di dalam air
b. oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke
bawa keramik
c. bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat rongga
dibawah keramik
d. padatkan secara rata. Ketuk keramik dan pastika tidak ada yang kopong
e. periksa ketinggian apakah sudah sama dengan rata benang
f. nat keramik dipasang belakangan, biarkan selama dua atau tiga hari lalu
beri semen nat. Sebelum diberi semen nat bersihkan rongga yang masih
kosong dari kotoran yang mengendap. Untuk keramik kualitas rendah, nat
keramik harus dipasang longgar agar tidak saling bertubrukan
g. jangan diinjak-injak, amankan areal keramik selama dua sampai tiga hari
Kelebihan
harga murah
a. tahan terhadap noda, gampang dibersihkan apabila terkena kotoran seperti
kopi, tinta dan cat
b. tidak memerlukan bahan khusus untuk pemasangan seperti semen instan
c. mudah dipotong
d. tidak memerlukan perawatan khusus karena tidak mudah kusam
e. memiliki pilihan motif dan warna yang bermacam-macam
4. Kekurangan
a. untuk ukuran
diatas
60x60
biasanya
mudah
melenting
karena
B. GRANIT
Ukuran
:100cmx100cm
120cmx120cm
180cmx180cm
Warna
gradasi
Motif
polos atau
bintik-bintik
Sifat penerapan : lantai dan dinding
contoh penerapan
: hall, masjid, lobby
Harga
: Rp 136.000m-Rp400.000/m
1. Sistem pemeliharaan
sebelum dipel bersihkan marble renewal dari debu dan pasir. Bila masih
ada pasir maka granit bisa tergores saat di pel. Gunakan kain pel yang
lembut. Gunakan cairan pel poles granit sesuai yang disarankan pada
kemasan produk. Biasanya satu tutup botol dicampurdengan tiga liter air
bersih
2. Cara pemasangan
menggunakan semen instan khusus granit. Granit ditempelkan pada saat
semen instan masih basah
3. Kelebihan
h. ukuran bisa mencapai 100cmx100cm
i. tidak mudah melenting
j. Sambungan nat tidak terlalu lebar sehingga terlihat menyatu
Kekurangan
k. apabila kualitas granitnya kurang bagus, maka kotoran sulit dibersihkan
l. memerlukan perawatan ekstra dibandingkan keramik karena mudah
kusam
m. diperlukan pisau khusus untuk pemotongan karena keras dan tebal
n. harga mahal
o. warna tidak bisa sama. Sebaiknya diperhitungkan berapa jumlah yg
dibutuhkan serta kelebihannya karena dalam proses pembakaran bisa
menyebabkan perbedaan warna
p. warna dan corak terbatas
C. MARMER
Batuan hasil dari proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping
yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun. Pengolahannya hanya memerlukan
Parquette
bahan
ukuran
Motif/warna
motif alami
1. Tipe
a. solid wood
: dibuat dengan potongan-potongn kecil kayu dan
berasal dari satu
kayu saja yaitu jati, sonokeling, merbau, oak dll
b. engineering parquet
: bagian atas hanya lapisan tipis sedangkan
bagian bawahnya berupa
jenis kayu yang lebih rendah kualitasnya
untuk
menghasilkan
parquet
dengan
harga yang lebih murah.
c. laminate parquet : bubuk kayu/paper yang dicetak bersama lem
kemudian
dilaminating dengan kertas
2. Cara Perawatan
a. biasakan menyapu lantai rutin agar tidak berdebu dengan sapu yang
lembut atau vacuum cleaner lalu gunakan lap kering untuk membersihkan
sisanya
b. hindari penggunaan air karena bisa terkelupas apabila menyerap ke poripori kayu
c. jika terkena noda makanan atau minuman gunakan tisu atau lap kering
lalu gunakan cairan khusus pembersih kayu parquet untuk permukaannya
d. untuk tipe solid, lakukan waxing ulang setiap bulan dengan bahan
pengkilap kayu dan coating ulang setiap dua tahun sekali
e. untuk membersihkan noda membandel dan kelihatan berkilau gunakan air
perasn lemon tau belimbing wuluh
3. Cara Pemasangan
a. tounge and groove : sistem sambung dengan 100% harus lem. Mudah
renggang setelah
beberapa bulan. Harga Rp 70000-Rp90000/m
b. snap looking
: sistem sambung dengan 100% harus dilem. Rawan
kenaikan
permukaan lantai apabila terjadi pemuaian
pada lantau HDF. Harga
Rp90000-Rp130000/m
c. single lock
: sistem sambung dengan sedikit lem (pada
sambungan pendeknya)
karena masih rentan terhadap renggang pada
sambungan pendek
d. double dock
: sistem sambung tanpa lem. Produk sempurna tanpa
renggang
karena sambungan panjang dan pendek saling
mengunci
4. Kelebihan
a. lantai parquet lebih lunak sehingga aman untuk balita
b. lebih bersih, kotoran tidak dapat melekat baik untuk penderita alergi debu
c. tidak menyerap dingin, baik untuk penderita reumatik
d. tidak dapat pecah/retak
e. tidak dapat bernoda
f. kedap suara
5. Kekurangan
a. tidak tahan terhadap air
b. daya serap tinggi
E. PAVING BLOK
Segmen-segmen kecil yang tebuat dari beton dengan bentuk segi empat
atau segi banyak yang dipasang hingga saling mengunci. Komposisi
bahannya adalah campuran semen portland atau bahan perekat sejenisnya,
air dan agregatdengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu beton dan dibuat melalui proses getaran atau tekanan.
Fungsi utamanya adalah untuk menutup lantai dalam jangka wajtu lama
dan dipasang tanpa menggunakan semen. Dapat menjadi alternatif yang
mudah dan murah untuk penyerapan air dan bebas lumpur. Ada berbagai
bentuk, motif dn pola sesuai dengan selera konsumen di pasaran.
1. Pemasangan
a. tentukan level untuk kerataa dan kemiringan
b. ratan pasir di tempat yang sudah di levelling
c. ratakan pasir dengan jidar dan kayu sesuai levelling
d. pasang paving dengan cara maju ke dapan dan berdiri di atas paving
e. paddatkan paving dengan staperplate, kemudian diisi pasir halus lalu
distanpar ulang
2. Kelebihan
a. pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat
diproduksi secara massal
b. pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar
c. tahan terhadap beban statis, dinamik, dan kejut
d. tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin
kendaraan
3. Kekurangan
a. Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman
untuk kedaraan dengan kecepatan tinggi
4. Jenis
a. segi empat : 10,5x21cm
b. segi 6 dan 8 : 20x20cm
c. cacing : 11,2x22,5cm
d. dogbone : 11,2x22,5cm
5. Ketebalan
6.
a.
b.
c.
F. KACA
ruangan
kaca yang
berkesan
2. Perawatan
a. Blok-blok grid lantai kaca dan lantai kaca dapat dibersihkan menggunakan
kain lembut dan sabun cuci yang lembut dengan gerakan menggosok.
Lantai kaca tidak boleh dibersihkan dengan detergen, penghilang cat atau
dengan pembersih yang bersifat mengikis permukaan cukup dengan bulu
pembersih debu untuk sehari-hari. Semprot kalin lembut dengan cairan
yang sesuai untuk kaca laminasi. Usap kain pada permukaan kaca untuk
menghilangkan debu. Untuk area bernoda tebal, gosok dengan gerakan
melingkar.
b. Konstruksi kaca harusmendapatkan perhatian setahun sekali. Agar lantai
kaca tidak berembun, berilah celah antara kaca dengan dudukannya.
Celah ini berfungsi untuk menetralkan panas ruang dibawah kaca dengan
3.
4.
5.
6.
1. Jenis Peforma
a. Standar
: varian umum dari papan gypsum, tebal 12mm dan
15mm
b. tahan api
: durasi tahan api tergantung dari sistem dinding partisi
yang
digunakan, tebal 12mm dan 15mm
c. tahan kelembaban : cocok digunakan untuk daerah lembab dalam
bangunan seperti toilet
yang disarankan dilapisi dengan keramik
dinding, tebal
9mm,12mm,15mm
d. tahan benturan : tebal12mm dan 15mm, cocok untuk ruang fitness dan
dinding rumah
sakit dsb.
2. Cara Pemasangan
a. Menyekrupkan papan kalsi ke rangka baja kemudia diberikan finishing
seperti karpet, vinyl, parket maupun keramik. Penggunaan ini disarankan
hanya untuk penggunaan beba minimal, sedangkan untuk ruangan yang
memiliki beban besar disarankan untuk memalkai mortar dan keramik.
Pemakaian ini mengurangi efek getaran.
3. Kelebihan
a. bila ada yang rusak, tidak perlu mengganti seuruh lembaran tapi cukup
bagian yang rusak
b. perawatan dan perbaikan lebih mudah
c. memiliki berat yang jauh lebih ringan
d. tahan api
4. Kekurangan
a. - harga mahal
b. - memerlukan cara pemasangan yang teliti dan tepat karena akan
berakibat fatal apabila tejadi kesalahan
c. - tidak dapat menahan beban yang terlalu besar tanpa diberi finishing
5. Harga
a.
b.
c.
d.
e.
II.
aplus 9mm
jayaboard 9mm
elephant 9mm
Knauf 9mm
Indal 9mm
:
:
:
:
:
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
46000
55000
53000
52000
45000
BAHAN DINDING
DINDING merupakan salah satu elemen bangunan yang
membatasi satu ruang dengan ruang lainnya.
1. Fungsi :
a. Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.
b. Penahan cahaya, angin, hujan, debu, suara, dan lain-lain yang
bersumber dari alam.
c. Pembatas antar ruang di dalam rumah.
d. Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat
umum.
e. Sebagai fungsi artistik tertentu.
2. Jenis Dinding
a. Dinding Struktural
Sebagai Struktur Bangunan (Bearing Wall). Dinding ini
berperan untuk
menopang atap dan sama sekali tidak
menggunakan cor
beton untuk kolom (besi beton). Bahan
Dinding Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan
adalah Batu Bata (Pada Zaman Dahulu). Konstruksinya 100%
mengandalkan pasangan batu bata dan semen.
b. Dinding Non-Struktural
Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban,
hanya sebagai pembatas, apabila dinding dirobohkan maka
bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding nonstruktural di antaranya seperti batu bata, batako, bata ringan,
kayu, kaca, dll.
c. Dinding Partisi atau penyekat
Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam
ruangan (interior), Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding
partisi ini diantaranya seperti gypsum, papan kalsium, triplek,
kaca, dll.
A. BATA
rollag
B. BATAKO
tetapi dipress.
atau abu batu
Pada
tersebut digunakan
semen
Ukuran standar : 8 X 20 X 40 cm
Harga
: @ Rp 4.500,00 Rp 6.000,00
1. Kelebihan
a. Harga relatif murah
C. BATA RINGAN
memiliki
yang baik.
semen, kapur,
pasta
(pengisi udara
kekerasan
Karakteristik
: Ringan, halus, dan
tingkat kerataan permukaan
Asal Bahan
: Pasir kwarsa,
sedikit gypsum, air, dan alumunium
sebagai bahan pengembang
secara kimiawi) dan mempengaruhi
beton.
Ukuran : 60 x 20 cm dengan
ketebalan 8-10 cm
Fungsi : Pengganti Bata agar lebih
ringan.
Harga : @ 9000-13000,1. Kelebihan
a. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
Karakteristik
: Ringan, Praktis, serta mudah diangkat, dipotong,
dibor, dilem, dicat, dipola.
Kegunaan : Penggunaan eksterior seperti dinding, cladding,
lisplank, kover kolom. Penggunaan Interior
seperti bahan penyekat partisi,
peredam suara, panel pintu
Asal Bahan : Serat Fiberglass yang dicampur dengan semen dan pasir.
Kandungan
fibernya 5 %.
1. Ukuran per Lembar :
a. 60 x 120 cm, tebal 4 mm.
b. 120 x 240 cm, tebal 6 mm
c. 120 x 240 cm, tebal 9 mm
2. Kelebihan
a. Pemasangannya lebih cepat.
b. Tahan air & kelembaban.
c. Tahan api.
d. Tahan jamur & rayap.
e. Kedap Suara.
f. Permukaan rata, tanpa harus diplamir
g. Cepat & praktis dalam pengerjaan.
h. Lebih ramping dan ringan dibanding gypsum dan batu bata.
i. Mampu mengurangi penggunaan pendingin ruangan.
3. Kekurangan
a. Kurang kokoh
b. Mudah rusak bila terkena benturan.
c. Tidak dapat menyerap gelombang bunyi.
4. Pemasangan Dinding Papan Fiber Semen (GRC)
a. Pemasangan Papan Fiber menggunakan paku atau sekrup dengan
sistem pemasangannya dapat berupa sambungan terbuka (open
nat) atau sambungan tertutup (close nat). Jarak antar sambungan
biasanya 10mm. Bila menggunakan antar panel tertutup, diperlukan
sealant (lem kaca) jenis silicone atau polyurethane untuk mengisi
nat terbukanya. Pemilihan sealant juga harus cermat. Sealant harus
memiliki daya rekat yang tinggi, mudah di cat, dan tingkat
elastisitasnya baik agar tidak terjadi retak di kemudian hari.
b. Rangka untuk pemasangan GRC ini dpt berupa kayu maupun besi
hollow atau besi siku. Khusus pemasangan plafon, biasanya rangka
menggunakan metal furing/stud. Pemasangannya menggunakan
sekrup. Sekrup ini harus masuk lebih dalam. Agar tidak terjadi
korosi, kepala sekrup diberi sealant atau epoxy.
c. Biasanya saat pemasangan sekrup, terjadi keretakan pada papan
fiber bila posisi terlalu di pinggir Oleh karena itu, pemasangan
sekrup ini sebaiknya berada minimal 15 mm dari sisi papan fiber.
E. KACA
Karakteristik
Fungsi
Kaca Es.
bangunan
luar bangunan.
91.000/m.
Kaca Bening
Rp
Kaca Riben
mereduksi cahaya
mm Rp
1. Kelebihan
III.
BAHAN ATAP
Atap Merupakan bagian yang menutupi bangunan secara
keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita
dari alam luar.
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya
adalah faktor keringanan material, factor keawetan terhadap cuaca
(angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan atau keindahan
terhadap desain rumah.
1. Kriteria Bahan Penutup Atap Yang Baik
a. Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan
bunyi
b. Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
c. Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian /
perubahan cuaca
d. Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
e. Tidak mudah terbakar
f. Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap
setelah di pasang
g. Tahan lama dan awet
2. Macam Bahan Penutup Atap
a. Genteng Tanah Liat
b. Genteng Keramik
c. Genteng Beton
d. Genteng Metal
e. Genteng Kaca
f. Atap Seng
g. Atap Asbes
h. Atap Polikarbonat
i. Atap Onduline
j. Atap Sirap
k. Atap Ijuk
A.
memiliki
dengan
bakunya.
dan
peninggian yang
tepinya
B. GENTENG KERAMIK
sistem sambungan
:
interlock,
doublelock
harga
: Rp. 4500/buah merk
MCllas
Rp. 4700/buah merk
KIA
Kelebihan
: 1. ukurannya
lebih
presisi
dan sama
2.
warna
tidak
akan
lunturdalam
waktu cepat
3. mempunyai varian
yang
lebih beragam
4. mampu
memantulkan
panas
Genteng keramik dihasilkan melalui proses pembakaran pada suhu
tinggi menggunakan oven dan diproses di pabrik.
C. GENTENG BETON
D. GENTENG METAL
Genteng metal terbuat dari plat baja dan aluminium yang diberi lapisan
galvanis (zink).
Ada dua model genteng metal di pasaran yaitu :
Genteng metal berlapis campuran pasir alam
Genteng metal tidak berpasir
Spesifikasi :
1 lembar
:
1 m
:
panjang
:
lebar
:
sudut kemiringan
Harga
4 sayap
1 lembar
1100 mm
410 mm
: 10 - 90 derajat
: 40.000/lembar (tidak berpasir )
1. Keuntungan :
1. Bobot ringan dan anti bocor
2. pemasangan cepat
3. Mempunyai banyak variasi warna
4. Tidak mudah terbakar
2. Kekurangan:
a. Karena terbuat dari metal jadi dibawahnya terasa panas
b. Harga mahal
E. GENTENG KACA
G.Atap Asbes
H. Atap Polikarbonat
: 180 x 85 = Rp 77.000
240 x 85 = Rp 96.000
300 x 85 = Rp 120.000
: Polyvinyl Chloride
I. Atap Onduline
Lembaran Onduline
Ukuran lembaran : 200 x 95 cm
Berat : 6,4 Kg
Ukuran gelombang : 9.5 x 3, 8 cm
Ketebalan 0.3 cm
Warna: Merah, Coklat, Hijau, Hitam.
a. Kelebihan Onduline
Fleksibel, Kuat, Meredam suara, Tahan bocor, Ringan, Tahan angin.
a. Kelemahan Onduline
Harganya relatif mahal, umurnya tidak lama hanya 10- 15 tahun.
J. Atap Ijuk
Atap ijuk biasa digunakan gazebo ataubangunan yang membutuhkan
kesan alami dan
tradisional. Ijuk dijual per lembar dengan harga Rp 6.000
K. Atap Sirap
Atap sirap ini berbahan baku kayu ulin, kayu jati, dsb. Bentuknya
berupa lembaran tipis. Atap sirap dipasang dengan susunan berlapis
sehingga tidak terdapat celah yang memungkinkan air meresap ke
bawah. Pemasangan atap sirap dengan sudut kemiringan minimal
30o.Sirap dapat dipasang berlapis 2,3, atau 4.Atap sirap dipasangkan
pada papan atau pada reng kemudian dipaku.Untuk rumah tinggal
sebaiknya dipasang rangkap 4.
Ukuran :
panjang 40 60 cm
lebar 7 20 cm
tebal 3 5 mm
1. Ada 2 jenis atap sirap :
a. Atap sirap metal
b. Atap sirap kayu
2. Kelebihan
a. Bobotnya ringan, kuat, kokoh menahan beban yang berat
b. Tidak menyerap panas sehingga ruangan di bawahnya terasa sejuk
dan dingin
c. Mempunyai nilai keindahan yang tinggi setelah disusun/digunakan
di rumah tinggal
3. Kekurangan
a. Pemasangan membutuhkan waktu lama
b. Apabila bocor sulit untuk ditentukan letak/posisi kebocorannya
IV.
FINISHING
A. CAT
1. CAT DINDING
Berdasarkan pengencernya, cat dinding dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. water based (berbahan dasar air)
disebut juga cat emulsi, lebih cepat kering dibandingkan dengan
cat yang berbahan dasar minyak. digunakan pada dinding biasa
b. solvent based (berbahan dasar minyak).
Cat ini memiliki sifat yang licin dan mengkilap (gloss)
pengaplikasiannya digunakan untuk area yang mudah kotor, misalnya
dapur. Kamar mandi juga kadang menggunakan cat berbahan dasar
minyak karena sifatnya yang menolak air
2. PLESTERAN
Bahan
:
Warna
:
Aplikasi
:
Fungsi
:
Contoh
:
Harga
:
3. ACIAN
Bahan
Warna
Fungsi
Aplikasi
Contoh
Harga
:memperhalus plesteran
:Permukaan Eksterior dan Interior
: MU
: Rp 8.500,-/ kg
4. PLAMIR
Jenis
:
Tradisional
(perbandingan semen putih : lem putih : air = 1:3:2)
Pabrik (sudah dicampur dari pabrik)
Warna
: putih
Sifat
: daya rekat kuat, kurang padat daripada
dempul, tahan lembab
Fungsi
Aplikasi
Contoh
5. Cat interior
6. CAT KAYU
3. PU ( polyurethane)
kelebihan:
kekurangan:
lapisan lebih jernih
thiner(pelarut) khusus
bebas formaldehide
paling mahal
tidak mudah tergores tidak praktis 3 komponen
7. CAT BESI
Fungsinya:
Keunggulan :
Pengencer :
Cara aplikasi :
Harga
8. CAT GENTENG
b. Tahap aplikasi :
Sebelum pengecatan, genteng yang akan dicat harus sudah bersih
dari lumut maupun kotoran lain. Baru kemudian larutan cat dapat di
tuaskan atau di semprotkan.
KARAKTERISTIK CAT GENTENG
Warna
: bervariasi
Sifat
: Mengkilap, tahan cuaca, lebih kental, lebih
elastis
Aplikasi
: untuk genteng atau atap asbes
Cara aplikasi
: kuas atau semprot/spray
Keunggulan
: - warna indah dan cemerlang
- tahan sinar matahari dan hujan
- tidak berubah warna
- tidak mengelupas
- mencegah pertumbuhan lumut
- ekonomis dan efisien
Contoh
:
Envitex roof paint (Rp.,- / kg)
Bitaroof ( Rp ,-/ 4 kg)
Tamitex (Rp. ,-/ 4kg)
Neptune (Rp.,-/4kg)
9. WALLPAPER
10.
Bahan
Sifat
Warna
Penerapan
Adukan
Daya sebar
Keunggulan
Contoh
PENGISIAN NAT
: silicate dan bahan-bahan kimia lain
: lentur,fleksibel
: banyak pilihan
: perekat keramik,granit,marmer, pada dinding
dan lantai
: 1kg pengisi nat : 400 cc air bersih
: 6-8 m2/kg (ubin ukuran 30cm,lebar nat 3mm)
: - banyak pilihan warna
- warna tidak pudar
- tidak retak
- mudah dibersihkan
- tahan lumut dan jamur
:
Lemkra (Rp./ kg)
am 53 MU (Rp.,- sampai Rp.,-/kg)
Munculnya
teknologi
dalam
bahan
bangunan mendukung lahirnya arsitektur
modern. Kaca misalnya, material yang dapat
digunakan untuk mengekspresikan space atau
ruang, karena memiliki karakteristik ada tapi
tak terlihat.
Perkembangan kaca mulai pesat pada tahun 1806, kaca diproduksi
dengan dimensi 2,50 x 1,70 meter. Sehingga pemakaian kaca untuk
jendela dan pintu yang sebelumnya di pandang langka kemudian menjadi
gaya arsitektur yang yang umum. Kini, penggunaan kaca tidak hanya
terbatas pada aplikasi dinding atau pintu saja, melainkan juga telah
mampu diaplikasikan pada atap, pengganti dinding, bahkan lantai.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kaca menjadi material
yang identik dengan arsitektur modern, dimana ragam dan
pengaplikasiannya akan terus mengalami perkembangan. Maka, penting
untuk melakukan kajian mengenai kaca agar pengetahuan yang kita miliki
sejalan dengan perkembangan arsitektur terkini.
A. Pengertian Kaca
A.
Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan
transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling
banyak digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas
minum. Kaca dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO2) plus
Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan. Suhu lelehnya adalah
2.000 derajat Celsius.
Fungsi Kaca
Penggunaan kaca dapat diaplikasikan di berbagai elemen
bangunan, dapat digunakan untuk atap, dinding, lantai, jendela dan
pintu, serta anak tangga. Kaca memiliki berbagai spesifikasi yang
bervariasi sehingga memudahkan penggunaan untuk berbagai
keperluan.
B.
Penggunaan Kaca
1. Atap
2.
Di
n
di
n
g
Penggunaan kaca untuk dinding kaca dapat memberikan
keleluasaan pandangan baik dari dalam ke luar maupun dari luar
kedalam. Pada desain yang tepat guna, keleluasaan pandangan ini
dinilai sangat bermanfaat, misalnya antara ruang keluarga dan
taman, sehingga taman dapat dinikmati secara penuh dari dalam
rumah.
Kaca dapat digunakan sebagai pengganti dinding, dengan
perlakuan khusus tentunya. Penggunaan pada dinding biasanya
4.
Lantai
dan Anak Tangga
C.
Jenis-Jenis Kaca
1. Kaca
Murni
3 mm
5 mm
8 mm
Harga
Rp
60.000
Rp
75.000
Rp
150.000
2. Kaca Bevel
19 mm
Rp
1.250.000
3. Kaca Berwarna
i.
ii.
iii.
Dibagi atas 3
macam:
Rayben Hitam adalah kaca gelap namun masih tembus pandang.
Kaca Panasap
Rayben Warna (Blue, Green, dan Brown)
Sifat:
- sulit dilihat dari sisi luar
- bisa menahan cahaya
Aplikasi: jendela rumah.
Ketebalan (mm) & Harga/m Rayben Hitam, (blue,green,grey,bronze)*
:
3 mm : Rp 47.500,00
5 mm : Rp 62.500,00; Rp 115.000,00*
12 mm : Rp 425.000,00; Rp 425.000,00*
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Harga: Rp 65.000,00 Rp 2.310.000,00
4. Kaca Reflektif
Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan
dilapisi
oksida
logam
pemantul
(reflektor)
cahaya
atau
energi.Reflektive glass berlaku seperti kaca cermin bila dilihat dari
ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap, namun
ii.
iii.
Kaca raindown
Sebenarnya masih termasuk dalam jenis kaca es, karena bayangan yang
ditimbulkan dari kaca bersifat maya dan blur.Perbedaan dengan kaca es
adalah, kaca ini berpola seperti air hujan yang turun itu lah mengapa
disebut kaca raindown.
Aplikasi
: untuk jendela kamar mandi.
Harga
:
5mm : Rp 75.000,00
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Ukuran
Harga
6.
: 3mm 5 mm
: Rp 110.000,00 Rp 130.000,00
Kaca Hias
Terdiri dari:
i.
Kaca Patri
Bermotif sama seperti kaca flora.
Aplikasi : Kaca ini biasa digunakan untuk dekoratif jendela dan pintu.
Jarang ditemui di rumah tinggal
Harga (berdasar kualitas kaca yang digunakan)
kaca full import :Rp 1.500.000,00 /m
kaca campur
:Rp 1.100.000,00 /m
kaca lokal
:Rp 600.000,00 /m
Warna
Ukuran
ii.
: (sesuai pesanan)
: 3 mm 10mm
Kaca Ukir
Harganya tergantung dari material & ketebalan kaca
digunakan.
Kaca bening 8 mm :Rp 600.000,00 /m
Kaca bening 10 mm
:Rp 700.000,00 /m
Kaca bening 12 mm
:Rp 800.000,00 /m
Aplikasi
: partisi dan jendela/pintu rumah
yang
iii.
Kaca Painting
Sama halnya dengan kaca bening, namun kaca bening sendiri hanya
sebagai bahan dasarnya saja. Kaca gambar dapat digambar/dilukis sesuai
dengan permintaan pelanggan.
Kelemahan
:cepat pudar jika terkena cahaya matahari,
Kaca painting menggunakan kaca dengan ketebalan 5 mm.
Harga standar
:Rp 275.000,00 (tergantung tingkat kesulitan gambar
yang akan dibuat.
Warna: Bening (warna dasar kaca)
Ukuran: 5mm 10 mm.
iv.
Kaca Grafir
Kaca grafir ada tiga jenis, yaitu:
a.
background disemprot dengan pasir
b.
objek disemprot dengan pasir
c.
kaca grafir warna
Ketebalan (mm) & harga/m :
5 mm : Rp 350.000,00 (putih), Rp 500.000,00 (warna)
6 mm : Rp 600.000,00 (putih), Rp 750.000,00 (warna)
v.
Kaca Inlay
Aplikasi
: Jendela dan pintu bangunan.
Harga standar kaca inlay adalah Rp 2.500.000,00 , namun tingkat
kesulitan gambar yang dibuat juga masih dipertimbangkan.
vii.
TEMPERED GLASS
Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara
memanaskan kaca float biasa hingga mencapai temperatur sekitar
700*C dan kemudian didinginkan mendadak dengan menyemprotkan
udara secara merata pada kedua permukaan kaca. Dari proses ini maka
terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan
gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.
Karakteristik umum.
1. Berkekuatan Tinggi. Kaca tempered mempunyai daya tahan
lendutan dan benturan keras 3-5 kali lebih kuat dari dari kaca float
dengan ketebalan yang sama.
2. Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu. Kaca tempered
mempunyai daya tahan terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih
tahan dari kaca float biasa.
3. Pecahan Kaca. Pecahan Kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan
tumpul tidak seperti kaca biasa yang pecahannya rangat runcing
dan tajam, sehingga pecahan ini sangat aman.
Penggunaan
1. Pintu pintu bebas rangka (frameless tempered glass doors).
2. Bukaan bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menurut tingkat
keamanan yang tinggi.
3. Skylight, Canopy, Lantai, Panggung.
4. Dinding kaca batas tangga, eskalator dan lift.
5. Furniture dan dekorasi, seperti meja, lemari kaca dll.
6. Kaca kaca jendela kendaraan bermotor.
7. Penggunaan penggunaan lain yang memerlukan kekuatan kaca
khusus, seperti untuk dinding lapangan squash dan lain lain.
Teb
al
(m
m)
5
6
8
Harga / m2
Bening
Pansa
p
105.00
0
145.00
0
210.00
135.0
00
170.0
00
250.0
Stopsol
235.000
320.000
450.000
10
12
15
18
0
270.00
0
320.00
0
1.000.
000
1.400.
000
00
380.0
00
455.0
00
700.000
800.000
LAMINATED GLASS
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan
melekatkan dua lembar kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral
film. Bilamana kaca tersebut pecah, pecahannya akan tetap melekat
pada film tersebut. Polyvinil film yang digunakan untuk kaca laminated
merupakan lembaran film yang transparan dan bebas dari perubahan
warna, tidak memuai dan retak sehingga tidak mengurangi keindahan
dan kejernihan dari kaca itu sendiri.
Karakteristik umum.
1. Aman, Apabila sebuah benturan memecahkan kaca laminated
pecahannya tidak akan melukai penggunanya.
2. Melindungi, Kaca laminasi menawarkan perlindungan lebih besar
bagi orang dan properti dibandingkan produk kaca lainnya. Standar
dua-konstruksi /lapis memberikan ketahanan terhadap penetrasi
ketika mengalami serangan. Multi-lapis kaca dan film polyvinil
desain dapat memberikan resistensi terhadap peluru, bom dan
serangan yang kuat.
3. Pengontrol Suara, Kinerja kaca film membuat kaca laminated
sangat efektif digunakan untuk
mengontrol transmisi suara.
Harga / m2
Tebal (mm)
bening
panasap
Stopsol
3+3m
230.000
3+5m
275.000
300.000
430.000
5+5m
310.000
345.500
495.000
6+6m
350.000
380.000
675.000
KACA INSULATED
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali,
dibentuk dari dua lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga
metal yang diisi campuran udara dan zat pengering lalu disekat dengan
rapat oleh penyekat organik yang kedap udara. Insulating glass diproduksi
dengan teknik vertikal press yang otomatis. Proses manufaktur yang
canggih ini menjamin setiap unit tetap rata bentuknya dan berisikan
udara kering.
Karakteristik umum.
1.
2.
3.
Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang
dirancang untuk bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti
mobil, ruang kontrol pabrik, rumah sakit, sekolah, toko toko mesin
presisi, ruang kontrol mercusuar dan ruang penyiar, ataupun tempat
tempat yang memerlukan temperatur dan kelembaban udara yang
stabil/lemari pendingin.
D.
Pemotongan biasa
Pemotongan kaca pada umumnya dilakukan dengan alat yang
memiliki mata berupa intan. Alat ini bentuknya seperti pen yang
didalamnya berisi cairan berupa minyak tanah. Minyak tanah ini
digunakan agar bisa memudahkan proses pemotongan (agar licin).
Setelah dipotong bagian bawah kaca diketuk / diberi satu penahan &
kemudian ditekan dengan kedua tangan hingga patah.
2.
Float process
Cairan kaca dituangkan ke atas bak yang berisi cairan logam. Cairan
kaca yang lebih ringan akan mengapung dan menyebar rata di atas cairan
logam. Pada ujung bak, kaca lembaran ditarik keluar dengan roll, masuk
ke ruangan khusus. Lalu dicuci, dikeringkan, dipotong, & dikemas.
2.
Roll-Out process
Cairan kaca dialirkan melalui dua roll yang berputar. Salah satu roll
mempunyai pola, sehingga akan mencetak cairan kaca yang melaluinya.
Kaca lembaran yang masih lunak, didinginkan secara bertahap, kemudian
dipotong & dikemas.
E.Tambahan
1. Stiker Kaca
3. Pasang
dirasa
4.