PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Tinnitus adalah sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar, terdengar
begitu nyata dan serasa berasal dari dalam telinga. Tinnitus adalah suatu gangguan
pendengaran dimana suara yang terdengar sangat bervariasi, bisa mendenging,
menderu, mendesis, mengaum, dan sebagainya. Pada sebagian besar kasus,
keluhan ini tidak terlalu mengganggu, namun bila keluhan menetap sepanjang hari
dalam jangka waktu lama maka akan menganggu kualitas hidup penderita serta
menyebabkan suatu hambatan dalam fungsi sosial dan aktivitas penderita (Joos
et.al, 2012; Sosialisman, 2010).
Secara medis, keluhan tinnitus cukup banyak didapati dalam praktek
sehari-hari. Jutaan orang di dunia menderita tinnitus dengan derajat ringan sampai
kronis. Diperkirakan sekitar 6-25% penderita tinnitus mengalami penurunan
kualitas hidup dan sekitar 2-4% mengalami penurunan kualitas hidup derajat
berat. Sementara itu, sebanyak 40% penderita tinnitus dilaporkan mengalami
distres dan gangguan mood akibat tinnitus yang menetap dan kronis, dimana
angka kejadian semakin meningkat seiring bertambahnya usia (usia rata-rata 5565 tahun). Temuan ini menunjukkan adanya keterkaitan antara tinnitus dengan
terjadinya distres dan gangguan psikologis seperti depresi, ansietas dan gangguan
somatik pada penderita tinnitus, namun masih belum diketahui bagaimana
mekanismenya secara pasti sehingga diperlukan pemeriksaan objektif yang dapat
setiap manusia agar mengikuti petunjuk Allah apabila ingin terhindar dari
kegundahan dan kesedihan dalam hidup.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba mengangkat masalah
tersebut dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Tinnitus Terhadap Kejadian
Depresi Ditinjau Dari Kedokteran dan Islam.
1.2.
PERMASALAHAN
1.3.
TUJUAN
1.4.
MANFAAT