JARIANGAN
PENDAHULUAN
Media merupakan faktor penentu dalam
FUNGSI MEDIA
1.
2.
3.
4.
5.
Menyediakan air
Menyediakan mineral
Menyediakan ZPT
Menyediakan tempat tumbuh
Tempat pembuangan sampah metabolisme
Medium B5
konsentrasi nitrat dan amonium lebih rendah dibandingkan
media MS. Media B5 dikembangkan untuk kultur kalus dan
suspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi
seluruh bagian tanaman
untuk menginduksi
pembelahan sel
Auksin : IAA,NAA & 2,4Diklrofenoksi- asetat(2,4D). Sitokinin : kinetin,
benziladenin(BA), 6benzilaminopurin (BAP).
Pelengkap organik: dapat
merangsang laju
pertumbuhan sel (air
kelapa, jus jeruk, ekstrak
ragi, dll)
GARAM-GARAM MINERAL
Unsur hara makro & mikro diberikan dalam bentuk
SUMBER KARBON
Tanaman kultur tumbuh secara heterotrof dan laju
VITAMIN
Vitamin memiliki fungsi katalitik pada sistem enzim dan
digunakan untuk
meningkatkan
pemanjangan pucuk2 yang
sangat kecil dan
merangsang pembentukan
embrio dari kalus.
Namun GA3 tidak begitu
sering digunakan karena
senyawa tersebut tidak
tahan panas dan tidak
dapat diautoklaf.
PELENGKAP ORGANIK
Air kelapa dapat digunakan
untuk mempertahankan
pertumbuhan.
Kandungannya: as.amino,
as.organik, as.nukleat, purin,
gula, gula alkohol dan zat
pengatur tumbuhan
Jus Jeruk merupakan sumber
gula, vitamin dan zat pengatur
tumbuh.
Ekstrak Ragi digunakan pd
awal sejarah KJT oleh White
dan Robbins
As.amino,peptida, vitamin
untuk pertumbuhan kultur akar
Penggunaan suplemen
ARANG AKTIF
Dapat ditambahkan kedalam media pada berbagai tahap
perkembangan kultur.
Pengaruh arang aktif :
1. Mengadsorpsi senyawa toksik yg terdapat dlm media
sprti Senyawa Fenol
2. Mengadsopsi zat pengatur tumbuh shg mencegah
pertumbuhan liar & membantu embriogenesis.
3. Menstimulasi pertumbuhan sel
4. Dapat mempengaruhi kepadatan agar yang terbentuk.
Konsentrasi; 0,5-3%
pH MEDIA
Harus diatur agar tdk
mengganggu fungsi
membran sel dan pH
sitoplasma
Sel tanaman
membutuhkan pH
media yang sedikit
asam 5,6 5,8.
Beberapa tanaman
membutuhkan pH yang
berbeda untuk
pertumbuhan optimum
Sterilisasi peralatan
(glassware dan logum) dan
aquades dilakukan dengan
sterilisasi kering (oven
1300c-1700c selama 2-4 jam).
Sterilisasi peralatan dengan
autoclave dilakukan pada
suhu 1210c takanan 15 PSI
selama 1 jam.
Sterilisasi peralatan logam
(pinset, gunting, jarum) yang
digunakan dengan
merendam perakitan tsb
dalam alcohol 95% diikuti
dengan pembakaran dan
pendinginan.
b. Sterilisasi medium
kultur
Metode autoclave
Metode Filtrasi
Yaitu sterilisasi
menggunakan membrane
filter berukuran 0,45-0,22
mm di dalam kontiener
steril.
(Sriyanti, 1994)
umumnya disebabkan
oleh ketidaksterilan bahan
eksplan itu sendiri.
Pencegahan kontaminasi
Internal dapat dilakukan
dengan sterilisasi kontak.
Eksternal
Kontaminasi eksternal dapat
Bahan;
Beker glass
Makro
diperlukan
Neraca analitik
: Menimbang bahanbahan
Pipet ukur : Mengambil bahan cair
pH meter : Mengukur pH larutan
Karet
: Mengikat plastik penutup
botol
Kertas label
: Memberi nama pada botol
kultur
Labu ukur : Menampung dan
mencampur larutan kimia
Erlenmeyer
: tabung tempat larutan
sebelum di masukan pada
botol kultur
Stirer
: 15 mL
Mikro
: 1,5 mL
Fe-Na-EDTA
: 1,5 mL
Vitamin
: 1,5 mL
Mio inositol
: 1 mL
Fungsi
: Sebagai bahan
pembuatan larutan stok
Sukrosa : Membuat larutan
menjadi tercampur
rata (4,5 gram)
Agar-agar: Mengentalkan Larutan
(1,02 gram)
Aquades : Bahan dasar media
HCL
: untuk ditambahkan ke
larutan jika larutan
bersifat basa
KOH
: untuk ditambahkan ke
larutan jika larutan
bersifat asam
Tutup botol dengan plastic yang sudah di siapkan dan media siap di
sterilisasi dengan Autoclave pada tekanan 1.5 psi selama 20 menit
Setelah disterilkan di autoclave botol media di pindahkan ke
ruang kultur jaringan dan selanjutnya siap untuk digunakan
sebagai media tanam
TERIMA KASIH