Anda di halaman 1dari 30

BAB III

GAMBARAN EMPIRIK DI LOKASI MAGANG

3.1 Gambaran Umum Lokasi Magang


3.1.1 Gambaran Umum Desa Sekongkang Atas
A.

Kondisi Geografis
Desa Sekongkang Atas merupakan salah satu desa yang terdapat di

Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat. Desa Sekongkang Atas


memiliki luas wilayah desa 297 Ha.
Secara geografis, batas-batas administratif Desa Sekongkang Atas
meliputi :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kemuning,
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lunyuk,
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tongo,
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sekongkang Bawah.
Desa Sekongkang Atas merupakan desa yang berada di sebelah
timur dan utara dari ibukota kecamatan, yakni Kecamatan Sekongkang.
Adapun jarak desa terhadap pusat-pusat pemerintahan adalah sebagai
berikut :

1. Jarak dari pusat kecamatan

: 1 km

32

33

2. Jarak dari Ibukota Kabupaten

: 43 km

3. Jarak dari Ibukota Provinsi

: 204 km.

Struktur tanah wilayah Desa Sekongkang Atas mayoritas tersusun


atas tanah basah, sehingga cocok untuk lahan pertanian. Struktur tanah
tersebut dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Desa Sekongkang
Atas yang berprofesi sebagai petani.
Untuk lebih lebih mengetahui secara terperinci penggunaan areal
lahan Desa Sekongkang Atas dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :
TABEL 3.1
LUAS WILAYAH DESA SEKONGKANG ATAS
MENURUT PENGGUNAAN TAHUN 2015
N

PENGGUNAAN TANAH

LUAS (Ha)

PROSENTASE (%)

O
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

(2)
(3)
(4)
Tanah Sawah
163
54,90
Tanah Ladang
0
0
Tanah Perkebunan
120
40,40
Hutan
6
2,00
Waduk/Danau/Situ
0
0
Lahan Lainnya
8
2,70
JUMLAH
297
100,00
Sumber : Data Monografi Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa prosentase
terbesar lahan yang ada di Desa Sekongkang Atas digunakan untuk lahan
pertanian. Lahan pertanian yang luas ini banyak dimanfaatkan oleh
masyoritas masyarakat desa untuk bercocok tanam.

34

B. Kondisi Demografi
Penduduk merupakan salah satu unsur dan syarat terselenggaranya
suatu subjek sekaligus objek dari penyelenggaraan pemerintahan itu sendiri.
Keberhasilan suatu pemerintahan tergantung bagaimana mengelola kondisi
demografi yang dimiliki dengan perumusan kebijakan yang tepat sasaran.
Berdasarkan data yang diambil pada bulan Februari 2014 jumlah
penduduk Desa Sekongkang Atas seperti pada tabel berikut :
TABEL 3.2
JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH KEPALA KELUARGA
MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2015
N

JUMLAH

JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN

O
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Jumlah penduduk
1069 orang
1156 orang
2
Jumlah Kepala Keluarga
346 orang
128 orang
Sumber : Data Monografi Desa Sekongkang Atas Tahun 2015

JUMLAH
SELURUHNYA
(5)
2225 orang
463 KK

Mengingat begitu pentingnya potensi jumlah penduduk yang dimiliki,


maka Pemerintah Desa Sekongkang Atas memetakan jumlah penduduk
berdasarkan struktur usia dengan rincian sebagai berikut :

TABEL 3.3
JUMLAH PENDUDUK DESA SEKONGKANG ATAS
MENURUT STRUKTUR USIA PENDUDUK TAHUN 2015
NO
(1)

USIA
(2)

JUMLAH (JIWA)
(3)

35

1.
2.
3.

0-17 tahun
18-55 tahun
>55 tahun

337
1.726
162
TOTAL
2225
Sumber : Data Monografi Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Dari data tabel diatas diketahui bahwa penduduk Desa Sekongkang
Atas terdiri atas :
1. Usia belum produktif, yaitu usia 0 17 tahun berjumlah 337 jiwa
2. Usia produktif, yaitu 18 - 56 tahun berjumlah 1.726 jiwa
3. Usia tidak produktif, yaitu usia 65 tahun keatas berjumlah 162 jiwa
Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk di Desa Sekongkang
Atas mayoritas penduduk dengan usia produktif. Mayoritas penduduk dengan
usia produktif ini merupakan sebuah potensi dalam rangka meningkatkan
pemberdayaan

masyarakat.

Total

usia

produktif

masyarakat

Desa

Sekongkang Atas sejumlah 1.726 jiwa atau sekitar 77 % dari jumlah


keseluruhan masyarakat Desa Sekongkang Atas. Potensi ini sebaiknya dapat
dioptimalkan oleh pemerintah Desa Sekongkang Atas mengingat dalam hal
tenaga, pemikiran dan keahliannya lebih bisa diandalkan daripada usia yang
belum produktif atau yang sudah tidak produktif.
C. Kondisi Sosial Budaya
a. Adat Istiadat
Adat istiadat yang ada di Desa Sekongkang Atas tidak jauh berbeda
dengan desa desa lain yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat pada

36

umumnya. Kebudayaan yang ada di Desa Sekongkang Atas diturunkan


secara turun temurun oleh para leluhur. Meskipun pengaruh globalisasi
sudah mulai mengusik nilai sendi sendi kehidupan bermasyarakat,
masyarakat Desa Sekongkang Atas tetap mempertahankan adat istiadat
yang sudah mereka terima. Tidak lain tidak bukan, adat istiadat yang ada di
Desa Sekongkang Atas merupakan warisan leluhur yang harus dijaga
kelestariannya. Adat istiadat yang masih tetap eksis di Desa Sekongkang
Atas antara lain : kenduri, pitonan, rewangan, kerja bakti, dan berjanjen. Adat
istiadat

tersebut

terus

dijaga

sampai

sekarang

karena

merupakan

karakteristik masing masing desa.


b. Agama
Sesuai dengan esensi amanat yang telah dituliskan di dalam UUD
1945 bahwa warga negara bebas memeluk agama sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaannya masing - masing. Seperti pada Desa Sekongkang Atas
yang telah menjalankan amanat UUD tersebut, maka dapat diklasifikasikan
jumlah penduduk yang menganut agama seperti pada tabel di bawah ini :
TABEL 3.4
JUMLAH PENDUDUK DESA SEKONGKANG ATAS
MENURUT AGAMA YANG DIANUT TAHUN 2015
NO.
(1)
1.

USIA
(2)
Islam

JUMLAH (JIWA)
(3)
2205

37

2.
Kristen
8
3.
Katholik
4.
Hindu
12
5.
Budha
6.
Kepercayaan
Sumber : Data Monografi Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa agama yang dianut oleh
masyarakat Desa Sekongkang Atas mayoritas adalah agama Islam. Setiap
dusun memiliki mushola sebagai tempat ibadah yang berjumlah lima buah
ditambah dengan dua buah masjid besar milik desa.
Desa Sekongkang Atas tidak memiliki gereja dan pura bagi umat
nasrani dan hindu sehingga penduduk beragama Kristen dan hindu harus
beribadah di kecamatan tetangga.
Dengan kondisi tersebut, hampir tidak ada permasalahan yang
merujuk pada kasus SARA. Masyarakat di Desa Sekongkang Atas dapat
hidup berdampingan antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama
yang lain. Sehingga kehidupan bermasyarakat di Desa Desa Sekongkang
Atas dapat dikatakan kondusif, yang tentunya menjadi dambaan bagi seluruh
lapisan masyarakat.
c. Pendidikan

38

Pendidikan merupakan suatu unsur yang penting dalam mencapai


pemberdayaan masyarakat desa. Kualitas pendidikan memiliki pengaruh
yang signifikan dalam tingkat partisipasi masyarakat terhadap segala
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat, maupun
pemerintah daerah. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu faktor
pendukung demi tercapainya sasaran program kebijakan yang akan
dilaksanakan. Selain itu, pendidikan juga memegang peranan vital yang
menyangkut segala aspek kehidupan bermasyarakat. Kualitas tingkat
pendidikan juga dipengaruhi oleh tenaga pengajar, sarana dan prasarana
yang ada.
Berikut tabel kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Desa
Sekongkang Atas berdasarkan jumlah penduduk:

TABEL 3.5
JUMLAH PENDUDUK DESA SEKONGKANG ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2015
NO

TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH
(JIWA)

.
(1)
1.
2.

(2)
Taman Kanak-Kanak
Sekolah Dasar/sederajat

(3)
52
793

PROSENTASE
(%)
(4)
2,5
41

39

3.
4.
5.
6.

SMP
686
32
SMA/SMU
370
20
AKADEMI/D1 -D3
40
1,5
SARJANA ( S1 - S3)
69
3
JUMLAH
2010
100,00 %
Sumber : Data Monografi Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan
masyarakat Desa Sekongkang Atas masih rendah. Kondisi ini dipengaruhi
oleh sebagian besar jumlah penduduk yang hanya mengenyam pendidikan
sampai tamatan SD. Apabila terus dibiarkan, kondisi ini akan berpengaruh
kepada usaha peningkatan pemberdayaan masyarakat. Tingkat pendidikan
yang rendah menyebabkan kualitas kemampuan masyarakat dalam usaha
pencapaian tersebut akan terhambat.

Dana yang diberikan kepada

masyarakat yang seharusnya sebagai suatu stimulan untuk meningkatkan


pemberdayaan masyarakat desa, dapat menjadi tidak digunakan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan. Mengingat urgensinya mengenai kualitas
pendidikan

dalam

upaya

meningkatkan

pemberdayaan

masyarakat,

dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah, sehingga kedepan kualitas


pendidikan akan semakin ditingkatkan lagi.
d. Kesehatan
Kesehatan
kelangsungan

merupakan

hidup

salah

satu

seseorang, sehingga

unsur

penting

faktor kesehatan

di

dalam
memiliki

40

pengaruh yang besar dalam stabilitas sosial. Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam

melayani

masyarakat

desa

dalam

bidang

kesehatan,

pemerintah Desa Sekongkang Atas telah memiliki satu buah Pondok Bersalin
Desa (POLINDES). Terdapat satu orang bidan desa dan satu perawat dalam
menjalankan fungsi dari Polindes tersebut. Sebenarnya fungsi utama dari
Polindes sendiri adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan pada ibu
ibu yang sedang hamil, dan menyelenggarakan imunisasi pada balita tiap
bulannya. Namun apabila ada masyarakat desa yang menderita suatu
penyakit ringan dapat diperiksa terlebih dahulu di Polindes. Apabila sudah
tergolong parah maka Polindes dapat melakukan rujuk kepada Puskesmas
Kecamatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Letak Desa Sekongkang Atas yang tidak jauh dengan ibukota
kecamatan membuat akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa
menjadi mudah. Selain puskesmas kecamatan, terdapat satu buah rumah
sakit swasta yang terletak di Desa Sekongkang yang tidak lain merupakan
desa tetangga dari Desa Sekongkang Atas. Biayanya sudah cukup ringan
ditunjang lagi dengan diperbolehkannya penggunaan berbagai kartu
pelayanan kesehatan seperti BPJS, ASKES dan lainnya. Secara umum bagi

41

masyarakat Desa Sekongkang Atas keberadaan beberapa fasilitas pelayanan


kesehatan dirasakan sangat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan di
bidang kesehatan dalam skala kecil.
D. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi pada masyarakat Desa Sekongkang Atas
dipengaruhi oleh mata pencaharian yang dimiliki oleh setiap penduduk desa.
Masing

masing

masyarakat

Desa

Sekongkang

Atas

memiliki

keanekaragaman mata pencaharian. Keanekaragaman dipengruhi oleh


tingkat pendidikan, ketrampilan, kepemilikan aset atau modal usaha serta
tradisi oleh masing masing penduduk.
Untuk mengetahui klasifikasi mata pencaharian penduduk Desa
Sekongkang Atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL 3.6
JUMLAH PENDUDUK DESA SEKONGKANG ATAS
MENURUT MATA PENCAHARIAN TAHUN 2015
NO

MATA PENCAHARIAN

(1)

(2)

1.

Pegawai Negeri

3.

Swasta

4.

Wiraswasta/pedagang

TOTAL
(JIWA)
(3)

PROSENTASE
(%)
(4)

27

247

18,1

39

42

5.

Petani

516

38

6.

Tukang

157

12

7.

Buruh Tani

358

26,4

9.

Peternakan

0,5

JUMLAH

1353

100,00 %

Sumber : Data Monografi Desa Sekongkang Atas Tahun 2015


Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir dari
38 % jumlah penduduk memiliki mata pencaharian sebagai etani . hal itu
karena banyaknya tanah yang dijadikan untuk bercocok tanam. Sedangkan
yang berprofesi sebagai karyawan swasta adalah adanya tambang emas di
Kecamatan Sekongkang yaitu tambang emas milik PT. NNT yang dimiliki oleh
perusahan asing.
Selain itu, banyak juga masyarakat Desa Sekongkang Atas
berprofesi juga sebagai TKI/TKW yang mayoritas negara Malaysia yang
menjadi tujuan. Negara tujuan lain selain Malaysia, yaitu Taiwan, Hongkong,
dan Korea. Hal ini menunjukkan bahwa kurang tersedianya lapangan kerja
yang ada di Desa Sekongkang Atas dan sekitarnya secara keseluruhan,
sehingga masyarakat Desa Sekongkang Atas memilih untuk merantau dalam
memperbaiki

ekonomi

keluarganya.

Mayoritas

penduduk

desa

yang

berprofesi sebagai TKI/TKW memiliki berorientasi setelah merantau di negara


negara tetangga mereka mengumpulkan modal usaha untuk berwirausaha
antara lain: membeli lahan persawahan untuk bercocok tanam, membuka

43

toko kelontong sederhana, dan membuat tambak untuk budidaya ikan air
tawar seperti ikan gurame dan ikan lele.
Profesi sebagai TKI/TKW yang berpredikat sebagai pahlawan devisa
negara memang patut diberikan apresiasi berdasarkan fenomena di atas dan
fenomena fenomena di daerah lain. Akan tetapi pengiriman TKI/TKW yang
notabene terus meningkat dari tahun ke tahun terus saja menimbulkan
permasalahan mulai dari pengelolaan sampai dengan perlakuan majikan
kepada TKI/TKW, mengingat TKI/TKW yang dikirim ke beberapa negara
merupakan pekerja informal yang tidak memiki ketrampilan dan spesialisasi
khusus.

3.1.2 Gambaran Pemerintahan Desa Sekongkang Atas


A. Gambaran Pemerintah Desa Sekongkang Atas
Berikut gambar Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sekongkang
Atas Tahun 2014:
GAMBAR 3.1
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sekongkang Atas

BPD

KEPALA DESA

44

SEKRETARIS
DESA

PELAKSANA
TEKNIS

KAUR
Umum

KAUR
Keuanga
n

KAUR
Perlengkapan

KASI
UED

KASI
Pemerintahana
n

KASI Kesra

KASI
Pembangunan

KADUS Sekongkang

Aparat

Pemerintah

KADUS Buin Batu

KADUS Semelam

Desa

Sekongkang

Atas

beserta

tingkat

pendidikannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


TABEL 3.7
APARAT PEMERINTAH DESA SEKONGKANG ATAS
BESERTA TINGKAT PENDIDIKANNYA TAHUN 2015
No
.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.

NAMA
(2)
Muhammad Saleh
Ali Akhmad Z, SE
Tanhar, SE
Muhajiri
Sahdi

JABATAN
(3)
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kepala Seksi Pemerintahan
Kepala Seksi UED
Kepala Seksi Pembangunan

PENDIDIKA
N
(4)
SLTA
S1
S1
SLTA
SLTA

45

6.
7.
8.
9.

Suhaeri
Nurkemah
Etriye Raeza
Ratmi Desi Maspita

Kepala Seksi Kesra


Kepala Urusan Umum
Kepala Urusan Keuangan
Kepala Urusan Perlengkapan

SLTA
SLTA
SLTA
SLTA

10.

Abdul Latief

Kepala Dusun Sekongkang

SLTA

11.

Supriadi

Kepala Dusun Semelam

SLTA

12.

Zaenal Arifin

Kepala Dusun Buin Batu

SLTA

Sumber : Kantor Desa Sekongkang Atas Tahun 2015


Dalam

menjalankan

fungsi

pemerintahan,

Pemerintah

Desa

Sekongkang Atas juga didukung dengan sarana dan prasarana serta


kelengkapan

kerja

demi

kelancaran

jalannya

pelaksanaan

fungsi

pemerintahan. Sarana dan pra sarana untuk menunjang fungsi pemerintahan


tersebut dirasakan masih kurang dari segi kualitas dan kelengkapannya.
Keterbatasan dana menjadi faktor utama dalam kurangnya pengadaan
sarana dan pra sarana yang ada di desa
Berikut tabel data inventaris Kantor Desa Sekongkang Atas Tahun
2015:
Tabel 3.8
Data Inventaris Kantor Desa Sekongkang AtasTahun 2015
N
O
(1)
1.
2.
3.
4.

JENIS
(2)
Kantor Desa
Balai Desa
Kantor BPD
Kantor PKK

JUMLAH

KETERANGAN

(3)
1
1
1
1

(4)
Baik
Baik
Baik
Baik

46

5.
6.

Mesin Ketik
Meja

5
21

Baik
Baik

4, rusak 1

7. Kursi Kantor Kayu


30
Baik
8. Kursi Kantor Stainless
15
Baik 12, rusak 3
9. Kursi Plastik
125
Baik 119, rusak 6
10. Viling Kabinet
2
Baik
11. Rak Buku
1
Rusak
12. TV
2
Baik 1, Rusak 1
13. Komputer
2
Baik 1, Rusak 1
14. Laptop
1
Baik 1, Rusak 1
15. Printer
1
Baik
16. Almari
10
Baik 9, Rusak 1
17. Podium
1
Baik
18. Sanyo/Pompa Air
1
Baik
19. Sepeda Motor
1
Baik
20. Mobil
1
Baik
21. Tape Recorder
2
Baik 1, Rusak 1
22. Kalkulator
4
Baik
23. Jam Dinding
4
Baik
(1)
(2)
(3)
(4)
24. Papan Monografi
2
Baik
25. Papan Pengumuman
5
Baik
26. Bendera
1
Baik
27. Umbul umbul
12
Baik
28. Dispenser
1
Baik
29. Polindes
1
Baik
30. Kereta Dorong
1
Baik
31. Kamera
1
Baik
Sumber: Buku Data Inventaris Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Inventaris desa tersebut merupakan fasilitas gedung bangunan yang
digunakan sebagai sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan fungsi

47

pemerintahan. Inventaris tersebut merupakan aset yang dimiliki oleh desa


dan status kepemilikannya diatur di dalam peraturan desa.
B. Gambaran BPD Desa Sekongkang Atas
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan ADD Kabupaten Sumbawa Barat, pada Pasal
1 angka 17 disebutkan bahwa Badan Permusyawaratan Desa atau BPD
adalah

lembaga

penyelenggaraan

yang

merupakan

pemerintahan

desa

perwujudan
sebagai

demokrasi

unsur

dalam

penyelenggara

pemerintahan desa.
Badan Permusyawaratan Desa merupakan lembaga baru yang
kedudukannya sejajar dengan pemerintah desa sejak disahkannya peraturan
tentang

otonomi

daerah.Dalam

setiap

kegiatan

penyelenggaraan

pemerintahan desa, BPD melakukan koordinasi dengan kepala desa. Badan


Permusyawaratan Desa memiliki fungsi sebagai unsur pengawasan,
pengendalian dan wadah aspirasi masyarakat dalam pelaksanaannya.
Fungsi

BPD

sebagai

konsekuensi

atas

fungsi

penyelenggaraan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa, antara lain:


pengawasan

pelaksanaan

peraturan

desa,

pengawasan

pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, keputusan menetapkan peraturan


desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa.

48

Badan Permusyawaratan Desa Sekongkang Atas terdiri atas


pimpinan dan sekretariat BPD. Pimpinan BPD terdiri dari Ketua dan Wakil
Ketua. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung
oleh anggota dalam rapat BPD. Anggota BPD Desa Sekongkang Atas
berjumlah 11 orang dengan memperhatikan jumlah penduduk di Desa yang
berjumlah hampir 3000 jiwa. Berikut ini data mengenai keanggotaan BPD di
Desa Sekongkang Atas pada tahun 2015 :
TABEL 3.9
ANGGOTA BPD DESA SEKONGKANG ATAS TAHUN 2015
NO
NAMA
JABATAN
.
(1)
(2)
(3)
1. Abdul Wahid, SPd.I
Ketua
2. Sri Sumartini
Wakil Ketua
(1)
(2)
(3)
3. Yesi Ikhmawati
Sekretaris
4. Satria Kartiwansyah
Anggota
5. M. Purnomo
Anggota
6
Fiki Anton Wibowo
Anggota
7
Rifki Hanifan
Anggota
8
Yogi Permana
Anggota
9
Wildan Sulfani
Anggota
10 Robin Panjaitan
Anggota
11 Wawansyah
Anggota
Sumber : BPD Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Pokok permasalahan yang terjadi di lapangan terkait pelaksanaan
tugas, pokok, dan fungsi dari BPD adalah kurangnya dana insentif dalam
memacu motivasi para pengurus BPD dalam melaksanakan tugas pokok dan

49

fungsinya. Akhirnya hanya beberapa pengurus saja yang mempunyai kualitas


loyalitas yang tinggi terhadap BPD yang dapat berperan aktif di dalam
masyarakat maupun Pemerintah Desa Sekongkang Atas.

C. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Sekongkang Atas


Dalam Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 10 Tahun 2014
tentang Pengelolaan ADD Kabupaten Sumbawa Barat pada Pasal 1 angka
18 Lembaga Kemasyarakatan, atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat
seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Pelaksanaan kegiatan
LPMD di Desa Sekongkang Atas dibagi manjadi empat bidang, yaitu: bidang
kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang sosial agama dan bidang
lingkungan.

Bidang

kemasyarakatan

menangani

kegiatan

di

sektor

pendidikan, kesehatan, dan ketertiban. Mengenai proses pelaksanaan


kegiatan berbagai bidang tersebut akan dijalankan oleh masing masing
seksi dalam LPMD. Berikut susunan pengurus Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat

(LPM)

Desa

Sekongkang Atas

Kecamatan

Kabupaten Sumbawa Barat Masa Bhakti Tahun 2014 2019:

Sekongkang

50

TABEL 3.10
SUSUNAN PENGURUS LPMD SEKONGKANG ATAS
NO.
(1)
1.
2.
3.
(1)
4.
5.
6.
7.

JABATAN DALAM LPM


(2)
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris

NAMA
(3)

KETERANGAN
(4)

Bendahara
Sie. Agama
Sie. Pendidikan dan Informasi
Sie. Ketentraman dan

Erwin
Artha Ramadhan
Salim
(3)
Dias Sajidi S
Junaedi
Reni Septi H
Edi Galunggung

Wiraswasta
Petani
Perdagangan
(4)
Wiraswasta
Perikanan
Pns
Wirasawasta

9.
10.
11.
12.

Ketertiban Masyarakat
Sie. Perekonomian Rakyat
Sie. Kesehatan dan KB
Sie. Kesejahteraan Rakyat
Sie. Generasi Muda, Olahraga

Mulyadi
Eni Asrinah
Mahibbin
Wahyu Indra R

Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta

13.

dan Seni Budaya


Sie. Pemberdayaan

Desi Ratnasari

Pensiunan

(2)

Perempuan
Sumber: LPMD Desa Sekongkang Atas Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengamatan dari penulis, terdapat beberapa seksi
kerja dari LPMD yang belum mampu dalam menjalankan tugas pokok dan

51

fungsi sesuai dengan bidangnya. Beberapa kendala yang hambatan LPMD


dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya antara lain : distribusi dana
yag dialokasikan untuk berbagai kegiatan masing masing bidang dirasakan
masih kurang dan masih terdapat miss communication antara satu bidang
dengan bidang lainnya atau lembaga kemasyarakatan lainnya, contoh :
fungsi PKK yang hampir sama dengan seksi kesehatan dan KB pada LPMD,
serta karang taruna yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan seksi
generasi muda, olaharaga, dan seni budaya.
Lembaga kemasyarakatan selain LPMD yang dulunya masih aktif
antara lain: Karang Taruna, Kelompok Simpan Pinjam, dan kelompok
kesenian. Hanya tinggal beberapa lembaga kemasyarakatan yang masih
eksis hingga saaat ini, diantaran: PKK, LPMD, dan Kelompok Simpan Pinjam.
Kurangnya distribusi dana yang dialokasikan dan hampir tidak ada yang
bersedia

menjadi

sponsor

(donatur)

sehingga

mengganggu

proses

pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh masing masing


lembaga kemasyarakatan. Selain itu, dari segi pengurus belum dapat
memberikan suatu konsistensi dan totalitas dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya di dalam lembaga kemasyarakatan tersebut, hal ini tidak lain
dikarenakan minimnya dana insentif yang diterima oleh masing - masing
pengurus. Pembinaan yang kurang merata dari pemerintah daerah yang

52

sebagian besar mengarah pada kegiatan pendampingan PKK dan LPMD,


membuat 2 (dua) lembaga inilah yang dapat bertahan hingga saat ini.
Fenomena yang ditemui di lapangan tersebut merupakan fenomena
yang sangat sulit mengingat lembaga kemasyarakatan inilah yang menjadi
penggerak dalam program peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
ADD. Di sisi lain berbagai kendala kendala baik dari internal maupun
eksternal organisasi telah dapat menonaktifkan beberapa lembaga tersebut.
Perhatian dari pemerintah kabupaten sangat dibutuhkan, dalam hal
ini dalam bentuk perumusan kebijakan dan dukungan materi. Perumusan
kebijakan untuk menjadi landasan dalam operasional kegiatan dari masing
masing lembaga kemasyarakatan harus diikuti dengan distribusi dana untuk
membuat lembaga kemasyarakatan tersebut dapat melaksanakan tugas
pokok dan fungsi sebagaimana mestinya. Dalam melaksanakan operasional
tugas pokok dan fungsinya perlu dilkukan pembinaan dan pendampingan
sebagai fungsi pengawasan supaya kegiatan tersebut telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
3.1.3 Gambaran Umum Keuangan Desa Sekongkang Atas
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)

Desa

Sekongkang Atas
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan
kerangka dasar sebagai landasan bagi pelaksanaan pembangunan desa

53

pada tahun tersebut yang tekah disetujui oleh Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) untuk masa satu tahun. Secara umum APBDesa adalah merupakan
pengelolaan keuangan desa dengan rincian mengenai pendapatan, belanja
dan pembiayaan desa dalam kurun satu tahun anggaran. Dalam laporan
pertanggungjawaban APBDesa menjadi salah satu dokumen yang akan
dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian dari Badan
Pengawas Daerah. Oleh karena itu, dalam penyusunan APBDesa ini harus
menggunakan prosedur yang telah ditetapkan dan sistematika yang
terstruktur.
Penyusunan untuk ringkasan APBDesa Sekongkang Atas untuk
tahun anggaran 2016 masih belum terselesaikan oleh perangkat desa,
sehingga penulis mencantumkan ringkasan APBDesa Sekongkang Atas pada
tahun anggaran 2015:
1

PENDAPATAN

1.1

Pendapatan Asli Desa

1.1.1 Hasil Usaha Desa

: Rp.

1.1.2 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong

: Rp.

1.1.3 Lain-lain pendapatan asli desa yang sah

: Rp.

1.2

5.650.000,00

1.875.000,00

Pendapatan Transfer

1.2.1 Dana Desa

: Rp. 290.092.813,00

54

1.2.2 Bagian dari hasil pajak & retribusi Daerah

: Rp.

Kabupaten/Kota
1.2.3 Alokasi Dana Desa

: Rp. 334.446.791,00

1.2.4 Bantuan Keuangan

: Rp.

1.3

Pendapatan Lain-lain

1.3.1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3

: Rp.

Yang tidak mengikat


1.3.2 Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN

: Rp.
: Rp. 632.064.604,00

BELANJA

2.1

Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

2.1.1. Penghasilan Tetap dan Tunjangan

: Rp. 247.800.000,00

2.1.2. Operasional Perkantoran

: Rp. 28.478.000,00

2.1.4. Operasional RT/RW

: Rp. 67.873.746,00

2.1.6 Penyusunan Rancangan APBDesa

: Rp.

925.000,00

2.1.10 Kegiatan Penyusunan Profil/Data Desa

: Rp.

7.850.000,00

2.1.11 Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas

: Rp.

6.416.858,00

: Rp.

4.314.000,00

: Rp.

500.000,00

Kantor
2.1.14 Kegiatan Pemeliharaan Peralatan dan
Fasilitas Kantor
2.1.16 Kegiatan MUSRENBANG Desa

55

2.2

Kelompok Pelaksanaan Pembangunan Desa

2.2.1 Perbaikan Saluran Irigasi

: Rp. 81.000.000,00

2.2.3 Pembangunan Gedung dan Bangunan

: Rp. 30.000.000,00

2.2.5 Kegiatan Pemeliharaan Bangunan, Jalan

: Rp.

450.000,00

Jaringan dan Irigasi


2.3

Kelompok Pembinaan Kemasyrakatan Desa

2.3.2 Kegiatan Pembinaan Kesehatan dan

: Rp. 36.000.000,00

Dan Kebersihan Lingkungan


2.3.5 Kegiatan MTQ/STQ/LPTQ

: Rp.

5.000.000,00

2.3.6 Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok

: Rp.

8.000.000,00

2.3.7 Kegiatan Pembinaan Organisasi Seni Budaya : Rp.

7.525.000,00

2.3.9 Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok

4.000.000,00

Pemuda dan Wanita

: Rp.

Kemasyrakatan Lainnya

3.2
1.2.1

JUMLAH BELANJA

: Rp. 632.064.604,00

SURPLUS/(DEFISIT)

: Rp.

SILPA

: Rp.

Fenomena Yang Diamati dan Dikaji


Fenomena Umum yang Terjadi di Desa Sekongkang Atas

56

Beberapa program pemberdayaan masyarakat yang diberikan


pemerintah pusat pada dasarnya telah dirintis sejak program Inpres Desa
Tertinggal (IDT) yang dikembangkan lebih lanjut dengan Pembangunan
Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT) dan Program Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Desa (P2MPD), Program Pembangunan
Kecamatan (PPK), Dana Program Kompensasi Pengurangan Subsidi
Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) dan yang saat ini berjalan yakni Program
PNPM-Mandiri

yang

dialokasikan

pembangunan

infrastruktur

dan

ke

desa

kegiatan

untuk
yang

digunakan

lain.

dalam

Pembangunan

infrastruktur seperti: pengaspalan jalan, rehabilitasi jembatan dan lain


sebagainya dimaksudkan untuk dapat menunjang pemberdayaan masyarakat
desa.
Program program tersebut pada prinsipnya merupakan program
yang bersifat stimulan untuk dapat memacu partisipasi dari masyarakat desa
khususnya untuk dapat ikut serta dalam pembangunan yang ada di Desa
Sekongkang Atas. Tingkat partisipasi dari masyarakat sangat mempengaruhi
berjalannya pelaksanaan program Pemerintah Desa Sekongkang Atas untuk
dapat memberdayakan masyarakat desa.
Pembangunan melalui dana yang diberikan pemerintah melalui
program program tersebut pada dasarnya digunakan Pemerintah Desa

57

Sekongkang Atas untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa


Sekongkang Atas dan meningkatkan peran Pemerintah Desa Sekongkang
Atas dalam memberikan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa merupakan
wujud dari otonomi daerah yang dilimpahkan kepada Pemerintah Desa
Sekongkang

Atas

agar

tumbuh

dan

berkembang

berdasarkan

keanekaragaman, partisipasi otonomi asli, demokrasi dan pelayanan serta


perlindungan masyarakat yang ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat.
1.2.2
1.2.2.1

Fenomena Terkait Alokasi Dana Desa


Gambaran Umum Alokasi Dana Desa
Dalam perjalanannya, pelaksanaan kegiatan ADD terus menerus

dilakukan pembenahanpembenahan dan penyempurnaanpenyempurnaan


baik yang menyangkut ketentuan pelaksanaan, realiasasi kegiatan, maupun
laporan pertanggung jawabannya. Secara umum pelaksanaan kegiatan ADD
telah dapat berjalan dengan baik dengan tetap mengacu pada pedoman dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan yang ada.
Secara umum, tujuan diberikannya ADD adalah untuk memperkuat
keuangan desa melalui APBDes, mengembangkan kemandirian masyarakat
melalui

peningkatan

penyelenggaraan

kapasitas masyarakat

pembangunan

desa

serta

dan

kelembagaan

mengembangkan

dalam
usaha,

peningkatan penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan

58

masyarakat. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan ADD Kabupaten Sumbawa Barat, tujuan diberikannya Alokasi
Dana Desa adalah:
a Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan dan mengurangi
Kesenjangan pembangunan antar desa;
b Meningkatkan

kapasitas

perencanaan

dan

penganggaran

pembangunan ditingkat desa dan pemberdayaan masyarakat;


c

Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa;

d Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dalam rangka


pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;
e Mendorong

peningkatan

keswadayaan

dan

gotong

royong

masyarakat;
f

Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa;

g Meningkatkan kemandirian desa;


h Meningkatkan daya saing desa
Program ADD dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian
masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan
dalam penyelenggaraan pembangunan desa, mengembangkan usaha
peningkatan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
meningkatkan

pelayanan

kepada

masyarakat

serta

pemberdayaan

59

masyarakat agar selalu pro aktif dalam upaya mengurangi angka


pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan.
Manfaat diberikannya alokasi dana desa bagi desa antara lain :
adanya pemerataan pembangunan antar desa yang satu dengan desa
lainnya, desa dapat mengoptimalkan pendapatan desa yang lain untuk
kegiatan yang lainnya, adanya kepastian anggaran yang berguna untuk
mengarahkan kebijakan dalam program pembangunan desa, mengurangi
penyerapan dana swadaya masyarakat, dapat menangani permasalahan
dengan cepat, mendorong partispasi masyarakat desa untuk terwujudnya
demokrasi di desa, mendorong terciptanya pengawasan langsung, serta
diharapkan dapat memicu pemberdayaan masyarakat yang mendorong
terciptanya kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya.
Pengelolaan alokasi dana desa sama artinya mengelola APBDesa
karena alokasi dana desa menjadi bagian yang menyatu dalam APBDesa
bersama PADes.
A. Pencairan dan Penyaluran Dana
Tahap pencairan dan penyaluran dana dapat dilaksanakan apabila
sudah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Telah membuat RABK (terlampir) serta menyelesaikan persyaratan
penyaluran dana

60

2. Mengajukan pencairan Alokasi Dana Desa kepada Bupati melalui


Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sumbawa
Barat setelah diketahui Camat
3. Sudah menyelesaikan kegiatan tahun sebelumnya baik secara fisik
maupun administrasi
Pencairan dana ADD menggunakan sistem Tri Bulan. Pada setiap Tri
Bulan desa menerima dana sebesar 25% dengan ketentuan semua
persyaratan administrasi terpenuhi untuk Tri Bulan I. Kemudian pada Tri
Bulan berikutnya dana dicairkan dengan syarat semua kegiatan dan Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) pada Tri Bulan sebelumnya telah dikerjakan dan
diselesaikan. Pencairan dana alokasi dana desa di Desa Sekongkang Atas
dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap.
Penyaluran dana dari pihak Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
dilakukan oleh petugas dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten
Sumbawa Barat dan diterimakan langsung kepada Kepala Desa sebagai
Penanggung Jawab Pelaksana. Kemudian dana tersebut diserahkan kepada
Ketua Pelaksana Kegiatan Alokasi Dana Desa dan Bendahara untuk
diadministrasikan dan segera dilaksanakan kegiatan berdasarakan Rencana
Anggaran Biaya Kegiatan (RABK).
B. Penggunaan Dana

61

Penggunaan Alokasi Dana Desa telah diatur dalam peraturan


perundang undangan yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Nomor 10
Tahun 2014 pada Pasal 19, yaitu untuk:
a. Pemerintahan Desa sebesar 30%
b. Pemberdayaan Masyarakat sebesar 70 %

Anda mungkin juga menyukai