Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek
fisik, mental dan sosial saja, tetapi juga diukur dari tingkat produktivitasnya
maksudnya

adalah mempunyai

pekerjaan

atau menghasilkan secara

ekonomi. Bagi yang belum memasuki usia kerja, anak dan remaja atau bagi
yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut berlaku produktif secara
sosial, yakni mempunyai kegiatan, misalnya sekolah atau kuliah bagi anak
dan remaja, dan kegiatan pelayanan sosial bagi usia lanjut. Keempat aspek
tersebut sangat mempengaruhi kesehatan seseorang, kelompok atau
masyarakat. Wujud atau indikator dari masing-masing aspek tersebut dalam
kesehatan individu antara lain:
1. Kesehatan fisik
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak sakit. Semua organ tubuh normal dan
berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
2. Kesehatan mental (jiwa)
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen yakni sebagai berikut:
a. Pikiran
Pikiran yang sehat tercermin dari cara berfikir seseorang, yakni
mampu berpikir logis (masuk akal) atau berpikir secara runtut.
b. Emosional
Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih
dan sebagainya.
c. Spiritual
Spiritual yang sehat

tercermin

dari

cara

seseorang

dalam

mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyambahan terhadap


sang pencipta alan dan seisinya (Allah Yang Maha Kuasa). Serta,
dilihat dari praktik keagamaan atau kepercayaannya, serta perbuatan
baik yang sesuai dengan norma-norma masyarakat.
3. Kesehatan sosial

Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan


dengan orang lain secara baik, atau mampu berinteraksi dengan orang
atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama atau
kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik dan sebagainya, saling
menghargai dan toleransi.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi
Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat dari aspek produktivitas
seseorang (dewasa). Aspek produktivitas seseorang adalah kemampuan
seseorang yang memiliki kegiatan yang dapat menghasilkan dan
menyokong kehidupannya maupun kehidupan keluarganya secara
finansial.

Untuk

mendapatkan

pelayanan

kesehatan

yang

baik

membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu perbaikan status
ekonomi sangat berpengaruh dalam peningkatan kesehatan seseorang
utamanya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup. Bagi
anak, remaja dan usia lanjut, tingkat produktivitas dapat diartikan
mempunyai kegiatan yang berguna kehidupan mereka,misalnya sekolah
atau kuliah bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan pelayanan atau
keagamaan bagi para usia lanjut.
Kesehatan sangat penting dan berpengaruh terhadap kehidupan
manusia. Dengan demikian derajat kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan,
yakni dengan upaya pembangunan kesehatan. Sesuai dengan pembangunan
nasional yang merupakan upaya pencapaian tujuan bangsa Indonesia
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4, yaitu
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpenting
dari pembangunan nasional.

Tujuan diselenggarakannya pembangunan

kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup


sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing manusia Indonesia.
Berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Puskesmas

adalah penanggungjawab penyelnggara upaya kesehatan untuk jenjang


tingkat pertama.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelaksana teknis
dinas Kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas

merupakan

suatu

unit

pelayanan

kesehatan

yang

memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan


mudah dijangkay, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di
kota madya atau kabupaten. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan
strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Puskesmas di setiap wilayah kerja memiliki beberapa perbedaan yang
dapat dilihat dari sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana,
pencapaian hasil program kerja serta beberapa hal lain yang terdapat di
puskesmas.
Penulisan makalah ini bermaksud untuk menganalisa bagaimana
keadaan Puskesmas Purbaratu yang berada di Kecamatan Purbaratu, Kota
Tasikmalaya dan membandingkan hasil pengamatan pada puskesmas
tersebut dengan konsep dasar puskesmas yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam makalah yakni sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas ?
2. Bagaimana konsep dasar Puskesmas ?
3. Bagaimana keadaan Puskesmas Purbaratu ?
4. Bagaimana hasil pencapaian program kerja di Puskesmas Purbaratu?
5. Bagaimana perbandingan hasil pengamatan terhadap manajemen
Puskesmas Purbaratu dengan konsep dasar puskesmas yang tercantum
dalam berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis menyusun makalah ini
dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui tentang Puskesmas.


Untuk mengetahui konsep dasar Puskesmas.
Untuk mengetahui Keadaan Puskesmas Purbaratu.
Untuk mengetahui hasil pencapaian program kerja di Puskesmas

Purbaratu.
5. Untuk mengetahui perbandingan Puskesmas Purbaratu dengan konsep
dasar Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
D. Manfaat Pembuatan Makalah
1. Bagi Penulis, bisa menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku
kuliah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam suatu
2.

organisasi/masyarakat
Bagi kalangan umum diharapkan makalah ini nantinya dapat bermanfaat
bagi kehidupan dimasyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Pengertian PUSKESMAS
Puskesmas
adalah

fasilitas

pelayanan

kesehatan

yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan


perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2. Prinsip Penyelenggaraan, Tugas, Fungsi dan Wewenang Puskesmas
a. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi :
1) Paradigma sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2) Pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas menggerakan dan

bertanggung

jawab

terhadap

pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.


3) Kemandirian masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4) Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
secara adil tanpa membedakan status social, ekonomi, budaya, dan
kepercayaan.
5) Teknologi tepat guna
Puskesmas menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan

dengan

memanfaatkan teknolohi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan


pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
6) Keterpaduan dan kesinambungan
Puskesmas
mengintegrasikan

dan

mengoordinasikan

penyelanggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sector serta
melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas.

b. Tugas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
c. Fungsi
Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya.
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
d. Wewenang
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama.
Puskesmas berwenang untuk:
1) melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
2)
3)

masyarakat dananalisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;


melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

4)

masyarakat dalam bidang kesehatan;


menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakatyang

5)

bekerjasama dengan sektor lain terkait;


melaksanakanmpembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

6)

upaya kesehatan berbasis masyarakat;


melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

puskesmas;
7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan; dan,
9) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP tingkat pertama,
Puskesmas berwenang untuk:
1) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komperhensif,
berkesinambungan dan bermutu ;
2) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;

3) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
4) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan

yang

mengutamakan

keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;


5) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
6) melaksanakan rekam medis;
7) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
aksesPelayanan Kesehatan;
8) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
9) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
10) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
rujukan.
3. Persyaratan Puskesmas
a. Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
b. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari
1 (satu) Puskesmas.
c. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada poin ke-2 ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksesibilitas.
d. Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana,

peralatan

kesehatan,

laboratorium.
1) Pendirian Puskesmas

harus

ketenagaan,
memperhatikan

kefarmasian
ketentuan

dan
teknis

pembangunan bangunan gedung negara. Lokasi pendirian Puskesmas


harus memenuhi persyaratan :
a) geografis;
b) aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c) kontur tanah;
d) fasilitas parkir;
e) fasilitas keamanan;
f) ketersediaan utilitas publik;
g) pengelolaan kesehatan lingkungan;
h) kondisi lainnya.
Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:

a) persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan


kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b) bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain;
c) menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan
keselamatan dan kesehatan serta kemudahan dalam memberi
pelayanan bagi semua orang termasuk yang berkebutuhan khusus,
anak-anak dan lanjut usia.
Selain bangunan Puskesmas, setiap Puskesmas harus memiliki
bangunan rumah dinas Tenaga Kesehatan dengan mempertimbangkan
aksesibilitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan.
2) Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit
terdiri atas:
a) sistem penghawaan (ventilasi);
b) sistem pencahayaan;
c) sistem sanitasi;
d) sistem kelistrikan;
e) sistem komunikasi;
f) sistem gasmedik;
g) sistem proteksi petir;
h) sistem proteksi kebakaran;
i) sistem pengendalian kebisingan;
j) sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;
k) kendaraan Puskesmas keliling; dan
l) kendaraan ambulans
3) Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a) standar mutu, keamanan, keselamatan;
b) memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.
4) Ketenagaan
a) Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan
dan tenaga non kesehatan.
b) Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan
sebagaimana dimaksud pada poin 1) dihitung berdasarkan analisis
beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik
wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian


waktu kerja.
c) Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada poin 2) paling
(1)

sedikit terdiri atas:


dokter atau dokter layanan primer;
(2) dokter gigi;
(3) perawat;
(4) bidan;
(5) tenaga kesehatan masyarakat;
(6) tenaga kesehatan lingkungan;
(7) ahli teknologi laboratorium medik;
(8) tenaga gizi;
(9) tenaga kefarmasian.

d) Tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada poin 2) harus


dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan,
sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.
e) Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional,
etika

profesi

menghormati hak

pasien,

serta mengutamakan

kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan


keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja.
f)

Setiap Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki


surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

g) Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus dilaksanakan oleh


Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk
melakukan

pekerjaan

kefarmasian

dan

dilaksanakan

sesuai

peraturan perundang-undangan.
h) Pelayanan laboratorium di Puskesmas harus memenuhi kriteria
ketenagaaan, sarana, prasarana, perlengkapan dan peralatan, serta
dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

i)

Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota


berdasarkan kategori upaya kesehatandan beban kerja Puskesmas.
Paling sedikit terdiri atas:
(1) kepala Puskesmas;
(2) kepala sub bagian tata usaha;
(3) penanggung jawab UKM

dan

Keperawatan

Kesehatan

Masyarakat;
(4) penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium;
(5) penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan.
j)

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama:


(1) Upaya kesehatan masyarakat esensial, harus diselenggarakan
oleh setiap puskesmas untuk mendkung pencapaian standar
minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.
(a) pelayanan promosi kesehatan;
(b) pelayanan kesehatan lingkungan;
(c) pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
(d) pelayanan gizi;
(e) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
(2) Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/atau bersifat eksrensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
di masing-masing Puskesmas.

k) Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama, dilaksanakan


sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
(1) Rawat jalan;
(2) Pelayanan gawat darurat;
(3) Pelayanan satu hari (one day care);
(4) Home care;
(5) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Dalam melaksanakan upaya kesehatan pada poin j) dan k), Puskesmas
harus menyelenggarakan:
(1) Manajemen Puskesmas;
(2) Pelayanan kefarmasian;
(3) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
(4) Pelayanan laboratorium.

B. HASIL PENGAMATAN DI PUSKESMAS UPTD PUSKESMAS DTP-PONED


PURBARATU
1. GAMBARAN UMUM
a. Letak Geografis
Secara geografis UPTD Puskesmas DTP-Poned Purbaratu terletak di
Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya. Wilayah kerja Puskesmas
berbatasan dengan beberapa daerah, yaitu :
1) Sebelah Utara
: Kabupaten Ciamis
2) Sebelah Selatan : Kelurahan Tawang
3) Sebelah Timur
: Kecamatan Manonjaya
4) Sebelah Barat
: Kecamatan Cibeureum
Luas Wilayah kerja Puskesmas Purbaratu mencapai 1090,78 ha.
Kondisi alamnya berupa tanah dataran, pesawahan, dan beberapa
perbukitan.Wilayah kerja Puskesmas Purbaratu terdiri dari enam kelurahan
yaitu, Sukamenak, Sukanagara, Sukaasih, Purbaratu, Sukajaya, dan
Singkup. Setiap Kelurahan dibentuk organisasi Rukun Warga (RW)
sebanyak 56 RW, dan Rukun Tetangga sebanyak 244 RT. Semua wilayah
kerja Puskesmas Purbaratu mudah diakses dengan kendaraan.

b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan tata kerja UPTD Puskesmas DTP Poned Purbaratu
tahun2015.

c. Visi Misi UPTD Puskesmas DTP-Poned Purbaratu


1) Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselanggarakan

oleh

Puskesmas Purbaratu adalah Mewujudkan Puskesmas DTP Poned


Purbaratu sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan, sebagai pusat rujukan
kerja Puskesamas, dan satelit Rumah Sakit yang berkualitas dan
professional.
2) Misi
a) Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai
tenaga pelayanan.
b) Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
memadai.
c) Menciptakan hubungan kerja sama yang harmonis dengan instansi
yang terkait dan masyarakat pengguna jasa.
d) Memberikan pelayanan kesehatan dengan tariff yang terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
e) Meningkatkan hubungan kemitraan dan kesejahteraan pegawai yang
f)

lebih baik.
Mengembangkan Puskesmas DTP Poned Purbaratu sebagai pilihan
pertama bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.

d. Data Kepegawaian
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan tahunan Puskesmas
pada tahun 2014, jumlah pegawai dilingkungan UPTD Puskesmas DTPPoned Purbaratu berdasarkan status kepegawaian yaitu sebanyak 42
orang. Terdiri dari 29 orang PNS (Pegawai Negeri Sipil),dan 13 orang PTT
(Pegawai Tidak Tetap).

Berikut data pegawai berdasarkan status

kepegawaian.
N
O

Jenis Kepegawaian

Status

Jumlah

PNS

PTT

Pen Sus

1.

Kepala Puskesmas

2.

Kepala Tata Usaha

3.

Dokter Umum

4.

Dokter Gigi

5.

Perawat di Puskesmas

Perawat di Pustu

6.

Bidan di Puskesmas

11

Bidan di Kelurahan

11

7.

Sanitarian

8.

Perawat Gigi

9.

Nutritionis

10.

Asisten Apoteker

Jumlah

29

13

42

Sumber

Laporan

Tahunan

UPTD

PUSKESMAS

DTP

PONED

PURBARATU tahun 2014


Selain data kepegawaian diatas, dikemukakan pula jumlah pegwai
berdasarkan

standarisasi

ketenagaan.

Berikut

ini

data

pegawai

berdasarkan standar ketenagaan tahun 2014.


NO
.

Jenis Ketenagaan

Jumlah
Standa
Yang ada
r

Kuran

Keteranga

1.

Kepala Puskesmas

Cukup

2.

Kepala Tata Usaha

Cukup

3.

Dokter Umum

Cukup

4.

Dokter Gigi

Kurang

5.

Apoteker

Kurang

6.

Tenaga Kesmas

Kurang

7.

Perawat S1 Ners

Cukup

8.

Tenaga Promkes D4

Kurang

9.

Bidan D3

29

Cukup

10.

Perawat D3

10

Cukup

11.

Nutritionis D3

Cukup

12.

Perawat Gigi D3

Kurang

13.

Sanitarian D3

Cukup

14.

Ass Apoteker

Cukup

15.

Analisis Kesehatan

Cukup

16.

Epidemiologi D4

Kurang

17.

Tenaga Pendukung

Kurang

18.

SPRG

SPK

Jumlah

50

Sumber

Laporan

Tahunan

UPTD

33

cukup

PUSKESMAS

DTP

PONED

PURBARATU tahun 2014


Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah
tenaga Bidan D3 melebihi jumlah standar yakni dengan jumlah tenaga
sebanyak 29 orang, sementara standar yang dibutuhkan hanya 6 orang.
Masih kurangnya tenaga Perawat D3, belum terdapat ketenagaan ahli
Dokter gigi, tenaga Promosi Kesehatan D4, Epidemiologi D4, dan tenaga
pendukung.

e. Pembagian Daerah Binaan


Pembagian daerah binaan bertujuan untuk mempercepat akses
pelayanan kepada masyarakat pemerataan beban kerja para petugas
puskesmas

dan

agar

terdapat

pembagian

tanggungjawab

dalam

memajukan derajat kesehatan masyarakat di kelurahan. Dalam pelayanan


kepada masyarakat semua pembina kelurahan diharuskan membina

masyarakat dalam pencapaian program upaya kesehatan wajib dan


uapaya kesehatan pengembangan.
Berikut ini adalah data pembagian daerah binaan:

NO

Nama

Jabatan

Golongan

Kelurahan
Binaan

1.

dr. Uus Supangat

Ka Puskesmas

III/d

2.

Tatang Suryana

Ka TU

III/c

3.

dr. Yutta Tarita P

Dokter

III/d

4.

dr. H. Eddi Sadaryun

Dokter

III/d

Perawat

IV/a

Sukajaya

5.

Hj Iim Jamilah, S.Kep.,


Ners

6.

Hj T. Noor Sriwigati,AmK

Perawat

III/d

Sukanagara

7.

Cucu Sumiati,AmKeb

Bidan

III/d

Purbaratu

8.

Retno Sawitri,AMKL

Sanitasi

III/d

Sukamenak

9.

Hj Nani Heryani

Perawat Gigi

III/d

Sukaasih

Bidan

III/d

Sukaasih

Bidan

III/d

Singkup

Bidan

III/d

Sukanagara

Bidan

III/d

Purbaratu

Bidan

III/b

Sukamenak

10.
11.
12.
13.
14.

Ika Wartika Mulya,


AmKeb
Aas Aisyah,AmKeb
Lia Marlia Noviani,
AmKeb
Eti Maryati,Amkeb
Hj Imas Sarimanah,
AmKeb

15.

Wanwan Munawar

Perawat

III/d

Singkup

16.

Ita Rosita

Perawat Gigi

II/c

Purbaratu

17.

Hj Rokayah

Perawat

III/d

18.

Yulianti, AmdAK

Analis

III/a

19.

Ika Kartika,AmdAK

Analis

III/a

Perawat

III/a

20.

Rendi
Meilandi,Skep.,Ners

21.

Dwi Astuti,AMK

Perawat

II/d

22.

Ilham Nugraha,AMG

Gici

II/c

23.

Iis Isnawati

Apoteker

III/d

24.

Dadang Afendi

Perawat

III/b

Sukajaya

Perawat

II/d

Singkup

Bidan

III/d

Sukamenak

25.
26.

Dede
Alimulhuda,Amd.Kep
Hj Uken
Sukendarsih,AmKeb

27.

Popi Suprapti,AmKeb

Bidan

III/d

Singkup

28.

Hj Rika Widiana,AmKeb

Bidan

II/c

Sukanagara

29.

Ujang Effendi.AMK

Perawat

II/d

30.

Sri Masturoh,AMKG

Perawat Gigi

II/d

31.

Kusnadi

Perawat

II/a

32.

Erni Anggraeni,AmKeb

Bidan

PTT

Sukanagara

33.

Novi Suci Arti, AmKeb

Bidan

PTT

Poned

34.

Widyaningsih,AmKeb

Bidan

PTT

Poned

35.

Isni Nurjalilah,AmKeb

Bidan

PTT

Poned

36.

Yuli Yulianti,AmKeb

Bidan

PTT

Poned

37.

Devi Apriyanti,AmKeb

Bidan

PTT

Poned

38.

Eni Suryani,AmKeb

Bidan

PTT

Sukaasih

39.

Linda Astrea,AmKeb

Bidan

PTT

Sukajaya

40.

Rina Purniawati,AmKeb

Bidan

PTT

Sukamenak

41.

Rissa Novita Sari,AmKeb

Bidan

PTT

Singkup

42.

Erna Wikawati,AmKeb

Bidan

PTT

Sukaasih

43.

Utami Sari Dewi,AmKeb

Bidan

PTT

Purbaratu

Sumber

Laporan

Tahunan

UPTD

PUSKESMAS

DTP

PONED

PURBARATU tahun 2014


f.

Sarana dan Prasarana


Berdasarkan buku Laporan Tahunan dari UPTd Puskesmas DTP
Poned Purbaratu tahun 2014, berikut ini adalah tabel jumlah sarana
pelayanan kesehatan di tiap Kelurahan
Jenis Sarana

Kelurahan

Jumlah

SKM

SKA

SKN

PRB

SKJ

SKP

Rumah Sakit

Puskesmas

Pustu

Polindes

Poskesdes

Dr Swasta

Bidan Swasta

Perawat Swasta

11

Posyandu

13

43

Posbindu

Paraji/Dukun bayi

Batra

13

23

12

10

64

Apotek

Toko Obat

DTP

PONED

Sumber

Laporan

Tahunan

UPTD

PUSKESMAS

PURBARATU tahun 2014

g. Anggaran
2. GAMBARAN HASIL PENCAPAIAN KERJA
Berikut adalah tabel gambaran hasil pencapaian kerja Puskesmas
Purbaratu tahun 2014.
NO
.

Nama Kegiatan

Hasil Pencapaian
Kurang minatnya petugas untuk
mandiri berinisiatif serta

1.

Upaya Promosi Kesehatan

kemampuan petugas yang kurang


dan keterbatasan waktu
pelaksanaan menyebabkan hasil
pencapaian kurang optimal.

2.

Upaya Kesehatan Lingkungan :

a. Pengawasan Rumah Sehat

Dari sekitar 6.450 rumah secara


kumulatif baru mencapai 20.1%
yang menunjukan adanya upaya
rumah

sehat.

pencapaian

Sehingga
belum

hasil

mencapai

target.
Berdasarkan laporan tahunan yang

b. Pengawasan Sarana Air


Bersih

ada faktor penjadwalan yang tidak


tepat serta kurangnya sarana
menyebabkan hasil pencapaian

c. Upaya Pengawasan SPAL

belum mencapai target.


Belum mencapai target.

d. Upaya pengawasan TTU

Belum mencapai target.

(Tempat tempat Umum)


e. Upaya pengawasan TPM

Belum mencapai target.

f.

(Tempat Penjualan Makanan)


Pengawasaan Industri

g. Klinik Sanitasi
3.

Belum mencapai target.


Belum mencapai target.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak:


a. Kesehatan Ibu :
1) Cakupan k1 Murni dan K4
2) Cakupan ibu hamil risti
nakes

dan

Sudah

mencapai

target

yang

direncanakan
Belum mencapai target.

risti

masyarakat.
3) Cakupan persalinan nakes

Secara kumulatif sudah mencapai


target yang direncanakan. Adapun
di kelurahan Singkung yang belum
tercapai

dan

persalinan

oleh

tenaga dukun bayi (DT/DTT) mash


4) Cakupan

komplikasi

Obstetri ditangani
5) Cakupan Imunisasi TT1,
TT2
6) Cakupan pelayanan nifas

ada.
Sudah

mencapai

target

yang

direncanakan
Sudah mencapai

target

yang

direncanakan
Sudah mencapai

target

yang

direncanakan

Terdapat kelahiran hidup sebanyak


7) Jumlah

kelahiran

hidup

dan Lahir Mati

822 dan 1 orang bayi lahir mati di


wilayah

Puskesmas

Purbaratu

tepatnya di Kelurahan Sukaasih.


Ada 1 orang ibu tepatnya di
8) Jumlah Kematian Ibu

Kelurahan

Sukajaya,

meninggal

dunia,

yang

penyebabnya

adalah Asfirasi
b. Kesehatan Anak
1) Jumlah Kematian

Terdapat 10 orang yakni:

Neonatal

a) 2 orang di Kelurahan Sukaasih


disebabkan Asfiksia
b)

orang

di

Kelurahan

Sukanagara disebabkan Prematur


c) 3 orang di Kelurahan Purbaratu
disebabkan

Prematur,

Down

Sindrom, Susp Asprasi


d) 4 orang di Kelurahan Sukajaya
disebabkan Prematur dan Apiksia
Terdapat 3 orang yakni 2 orang di
Kelurahan Purbaratu disebabkan
2) Jumlah kematian bayi

Meningitis dan Susp Afirasi dan 1


orang

3) Cakupan KN1 dan KN3


4) Cakupan
neonatus
komplikasi ditangani
5) Cakupan kunjungan bayi
6) Cakupan

pelayanan

di

Kelurahan

Singkup

disebabkan kejang.
Belum mencapai target
Sudah

mencapai

target

yang

direncanakan
Sudah mencapai

target

yang

direncanakan
Belum mencapai target

kesehatan balita (12-59)


bln
7) Pelayanan
Balita

Kessehatan

sakit

dilayani

dengan MTBS
c. Keluarga Berencana (KB)

Angka

kesakitan

balita

yang

mendapatkan pelayanan dengan


MTBS ada 14 kasus.

1) Pendataan Pasangan
Usia Subur (PUS)

Jumlah

total

Kelurahan)

PUS

ialah

dikategorikan

(enam

9381.

Gakin

PUS

sebanyak

2313. Kategori 4T ada 344, dan


tidak ada PUS ALKI. Total Akseptor
ada 7206 orang, akseptor KB
Gakin ada 1396 dan akseptor KB
2) Pelayanan akseptor KB

4T ada 344.
Hasil dari MOP ada 9 orang (3
gakin dan 6 non gakin), MOW ada
70 orang(29 Gakin dan 41 Non
Gakin), IUD ada 366 orang (88
gakin dan 278 non gakin), Implant
ada 163 orang (53 Gakin dan 110
Non Gakin), Suntik ada 3991 orang
(794 Gakin dan 3197 Non Gakin)

3) Cakupan Pelayanan

dan Pil ada 2366 orang.


Sasaran yang menjadi akseptor KB

Akseptor KB Baru

baru sebanyak 1364 orang, sisanta

4) Cakupan pelayanan

adalah akseptor KB lama.


Peserta KB aktif sampai dengan

akseptor KB aktif

akhir 2014 sebanyak 7073 orang


atau sekitar 75,40 % dan 24,60 %
lainnya merupakan akseptor KB

5) Cakupan Pelayanan

pasif.
Akseptor

Komplikasi
6) Cakupan pelayanan

komplikasi tidak ada.


Pelayanan terhadap akseptor yang

kegagalan KB
7) Pendataan Drop-out KB

mengalami

KB

yang

mengalami

kegagalan

KB

sebanyak 11 orang.
Ada 1438 orang yang drop-out
terbanyak di Kelurahan Sukaasih

8) Pendataan PUS-Keluarga
Miskin Ber-KB

dan Kelurahan Sukanagara.


PUS dari keluarga miskin yang
menjadi akseptor KB sebanyak
1383.

Terbanyak

pertama

di

Kelurahan
akseptor,

Sukaasih
kedua

di

97,45%
Kelurahan

Sukamenak ada 382 orang atau


97,45% dan ketiga di Kelurahan
Singkup ada 277 akseptor atau
9) Pendataan PUS 4 T BerKB

37,9% dari PUS Kelurahan


Akseptor KB dari sasaran 344 PUS
yang ber-KB sebanyak 422 atau
122,6% temasuk pada PUS 4 T

10) Data Ibu Bersalin

4.

Mengikuti KB
Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
a. Cakupan D/S di UPTD
Puskesmas DTP Poned
Purbaratu
b. Cakupan N/D di UPTD
Puskesmas DTP Poned
Purbaratu
c. Cakupan N/S di UPTD
Puskesmas DTP Poned
Purbaratu
d. Cakupan D/K di UPTD

Ber-KB.
Belum mencapai

target

yang

diharapkan
Sudah mencapai

target

yang

direncanakan
Sudah mencapai

target

Kota

target

Kota

target

Kota

Tasikmalaya
Sudah

mencapai

Tasikmalaya
Tidak

mencapai

Tasikmalaya
Sudah mencapai target

Puskesmas DTP Poned


Purbaratu
e. Cakupan BGM di UPTD

Belum mencapai target

Puskesmas DTP Poned


f.

Purbaratu
Cakupan ibu nifas dapat

vitamin A
g. Cakupan bayi 6-11 bulan
dapat vitamin A
h. Cakupan balita 12-59 bulan
dapat vitamin A

Belum

mencapai

target

100%,

namun baru mencapai 89,93%.


Pencapaian
distribusi
kapsul
vitamin A biru sudah mencapai
100%
Pencapaian

distribusi

kapsul

vitamin A merah sudah mencapai


100%

i.

Cakupan Fe1 di UPTD

Telah mencapai target

Puskesmas DTP Poned


j.

Purbaratu
Cakupan Fe1 ibu hamil di

Cakuoan ibu hamil dapat fe1 paling

UPTD Puskesmas DTP

rendah yaitu di kelurahan Singkup

Poned Purbaratu

sebesar 94,9% atau sebanyak 149


orang

padahal

target

k. Cakupan Fe3 ibu hamil

diharapkan adalah 157 orang.


Telah mencapai target

l.

Belum mencapai target

Cakupan ASI Eklusif di UPTD

yang

Puskesmas DTP Poned


Purbaratu
m. Balita mendapat bantuan

Sebanyak 4 orang balita dengan

PMT Pemulihan dana

status gizi sangat kurang dengan

Bantuan BOK

indikator BB menurut umur dari


keluarga miskin (yang memounyai
Jamkesmas

atau

JKN)

mendaoatkan bantuan dana BOK


sebesar 10.000/ hari selama 90
hari diberikan PMT lokal.
n. Pendataan PHBS indikator
Kadarzi
o. Pemantauan

5.

Gram

beryodium
Upaya
pencegahan

dan

penanggulangan penyakit :
a. Imunisasi rutin (cakupan
imunisasi HBO (0-7 hari),

Sudah

mencapai

target

yang

target

yang

direncanakan

BCG, polio (1-4), DPT/HB1,


DPT/HB2,

DPT/HB3 dan

campak
b. Imunisasi lanjutan
c. Cakupan Imunisasi TT
d. Penemuan dan penanganan
penderita
1) Kegiatan program HIV dan

Sudah

mencapai

direncanakan
Belum mencapai target
Belum mencapai target
Terdapat 2 orang yang positif.

AIDS
2) Cakupan

penemuan

penderita

Pneumonia

Balita
3) Penjaringan

susfek

TB

paru yang diperiksa


4) Penemuan BTA +
5) Cakupan

Cakupan belum mencapai target

penemuan

penderita diare

6) Cakupan

Belum mencapai target

Sudah

melebihi

target.

Angka

kejadian diare merata sepanjang


bulan.
Angka kesakitan campak ada 2

penemuan

penderita PD3I (Campak)

kasus

yakni

terbanyak

Kelurahan Singkup 1 kaus dan


Kelurahan

Sukamenak

ada

ada

kasus pada usia >5tahun


Jumlah kasus campak
7) Temuan

penderita

Campak tiap Bulan

di

kasus. Bulan januari di Kelurahan


Singkup dan bulan april 1 kasus di
Kelurahan Sukamenak

6.

Upaya

pengobatan

dan

penanganan kegawatdaruratan :
Berdasarkan
a. Kunjungan rawat jalan

b. Kunjungan rawat jalan gigi

tahunan

data

7.

Upaya Kesehatan Sekolah

buku

penyakit

berbasis

sangat

dominan

lingkungan

menyerang pada bayi.


Belum mencapai target
Pencapaian

c. Pemeriksaan laboratorium

pada

berhubung

sudah
sarana

optimal,
dan

prasarananya sudah memadai.


Beberapa
program
sudah
mencapai target, ada dua program
yang

belum

optimal

yaitu

penjaringan anak kelas I SD/MI


yang

baru

mencapai

732

sedangkan target 747 dan program


lomba sekolah sehat satu kali

pertahun tidak ada ada sekolah


yang
8.
9.

Upaya perawatan kesehatan


Upaya kesehatan gigi dan mulut

memenuhi

syarat

untuk

mengikuti lomba tersebut.


Belum mencapai target
Program

pembinaan

kesehatan

gigi di masyarakat sudah mencapai


target, namun beberapa program
10.

Upaya Kesehatan Kerja

lainnya belum optimal.


Belum mencapai target

11.

Upaya kesehatan jiwa

Belum mencapai target

12.

Upaya kesehatan indera

Belum mencapai target

Upaya

Sudah

13.
14.

kesehatan

reproduksi

remaja
Upaya kesehatan tradisional

mencapai

target

yang

direncanakan
Belum optimal

Belum optimal
15. Upaya kesehatan usia lanjut
Sumber : Laporan Tahunan UPTD PUSKESMAS DTP PONED PURBARATU
tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai