Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STUDY ISLAM

"NILAI NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL


DALAM IBADAH PUASA"

OLEH KELOMPOK X :
BAMBANG IRMANTO
MEGA SURYANI
VIRA RINANDA

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1


SEMESTER II

DOSEN PENGAMPU :
Ust. YULIUS,M.Ag

STIKes YARSI BUKITTINGGI SUMBAR


2016-2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Nilai- nilai kesehatan fisik dan mental dalam ibadah puasa".Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Study Islam.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.Untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Yulius,M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Studi
Islam dan semua pihak yang telah banyak memberikan fasilitas dan informasi
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Pepatah mengatakan "Tiada Gading yang Tak Retak"dan ini berlaku bagi
penulisan makalah ini,dimana penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang
bermanfaat terutama bagi penulis sendiri maupun pihak lain. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih.

Bukittinggi, 24 Februari 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................

1.2 Tujuan Makalah...................................................................

1.3 Rumusan Masalah...............................................................

1.4 Manfaat ..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Puasa dalam Islam dan medis...........................

2.2 Nilai-nilai kesehatan fisik dalam Ibadah Puasa..................

2.3 Nilai-nilai kesehatan mental dalam Ibadah Puasa...............

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.........................................................................

3.2 Saran....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puasa merupakan salah satu rukun islam yang artinya kita wajib menjalankan
ibadah yang satu ini bagi yang beragama islam.Sebagaimana dalam firman Allah
SWT :


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang
bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).
Menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa ( seperti halnya makan, minum, bersetubuh, dll ) semenjak mulai terbitnya
fajar sampai dengan terbenamnya matahari, disertai niat ibadah kepada Allah,
karena mengharapkan ridho-Nya dan menyiapkan diri guna taqwa kepadaNya.Puasa juga merupakan awal untuk memperbaharui jiwa kita yang telah
terjangkiti penyakit, baik fisik maupun mental. Dengan kata lain, puasa bisa
memberikan kesehatan bagi fisik dan mental, tanpa melalui terapi, obat-obatan,
dan proses medis lainnya.Seperti yang dituturkan oleh Fasting Center
International, Inc yang merupakan pusat puasa di Amerika bahwa Puasa dapat
meningkatkan kekebalan tubuh atau imun system terhadap berbagai penyakit.
Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit
T yang secara significan bertambah, setelah puasa.
(Riyad Albiby and Ahmed Elkadi :84 ).
Atas dasar latar belakang diatas penulis ingin menjelaskan nilai - nilai
kesehatan dalam ibadah puasa.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Study
Islam serta bertujuan agar pembaca tau apa saja nilai - nilai kesehatan yang

didapatkan dalam berpuasa.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian Puasa dalam Islam dan Medis ?
2. Apa saja nilai - nilai kesehatan fisik dan jiwa dalam ibadah puasa?

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar pembaca dapat memahami apa
saja hikmah bagi kesehatan fisik dan jiwa dalam ibadah puasa.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puasa dalam Islam dan medis

Puasa dalam bahasa Arab di sebut al-shaum yang berarti menahan (imsak).
Sedangkan secara terminologis, puasa adalah suatu ibadah yang diperintahkan
Allah kepada hamba-Nya yang beriman dengan cara mengendalikan diri dari
syahwat makan, minum, dan hubungan seksual serta perbuatan-perbuatan yang
merusak nilai puasa pada waktu siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam
matahari .(MUI DKI Jakarta, 2006: 15).
Dalam medis puasa bisa membersihkan toksin dan zat-zat yang menumpuk
dalam saluran pencernaan, ginjal, dan organ yang lain akibat bahan pengawet, zat
pewarna, pemanis buatan, zat karninogenik yang menyebabkan kanker, asap
rokok dan lain-lainnya yang menumpuk bertahun-tahun. Walaupun tubuh kita
sendiri mempunyai kemampuan mekanisme untuk mengobati sediri, tapi kapasitas
tubuh sendiri juga ada batasnya. Dengan puasa ini kerja tubuh melindungi organorgannya bisa lebih sempurna.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah r.a , katanya
Rasullullah bersabda Allah Azza wa Jalla berfirman: Setiap amal anak Adam
teruntuk baginya kecuali puasa, puasa itu adalah untuk Ku dan Aku akan
memberinya pahala. Puasa itu perisai. Apabla kamu puasa janganlah kamu rusak
puasamu itu dengan sanggama dan jangan menghina orang. Apabila kamu yang
dihina atau dipukul orang, maka katakanlah :Aku puasa, Demi Allah yang jiwa
Muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang puasa lebih
harum disisi Allah pada hari kiamat kelak dari pada bau kesturi. Dan bagi orang
puasa ada dua kegembiraan. Apabila dia berbuka dia gembira dengan bukaannya
dan apabila dia menemui Tuhannya (meninggal) dia gembira dengan puasanya .
(Muslim:hadist 1117).
Mulut yang orang yang berpuasa yang tercium memang akibat adanya proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh kita, yang sedang membersihkan dari zatzat yang menumpuk yang dapat mengganggu kesehatan kita, seperti lemak dan
3

sebagainya.

Fisiologis Tubuh saat Puasa


Selama hari-hari pertama puasa, tubuh membakar simpanan gula yang disebut
glikogen. Setelah itu, tubuh mulai membakar lemak untuk bahan bakar, sementara
otak terus memerlukan gula darah. Di hari selanjutnya, sejumlah jaringan otot
dipecah menjadi asam amino yang kemudian diubah oleh hati menjadi glukosa
untuk makanan otak.
Setelah itu masuk kondisi yang disebut ketosis, ketika hati mengubah
simpanan lemak menjadi zat kimia keton, yang dapat digunakan oleh otak,
jantung, dan otot sebagai energi. Selama periode ini, mungkin berat badan
berkurang sekitar 1 kg karena pembakaran lemak meningkat, racun-racun dari
tumpukan lemak yang dilepaskan ke aliran darah dimetabolisme oleh hati dan
ginjal.
Umumnya, sepanjang periode inilah, ketika tubuh sudah beradaptasi dan tidak
lagi kelaparan, terjadi peningkatan energi dan kesadaran rasa yang meningkat
pula. Peningkatan ini juga mencakup pikiran dan jiwa yang semakin cerah.
(Kompas Female.htm/2010).
2.2 Nilai-nilai kesehatan fisik dalam Ibadah Puasa
Sesungguhnya hakikat dari berpuasa adalah untuk menahan hawa nafsu, yang
mana hawa nafsu tersebut adalah musuh setiap insan yang bertakwa. Dan dari
puasa itu, ada banyak sekali hikmah yang bisa ditemukan dan dikaji, khususnya
dalam hal fisik, yaitu menyehatkan fisik manusia, juga dalam masalah kejiwaan.
Hikmah puasa bagi kesehatan seperti yang diutarakan al-Jurjawi, adalah
dalam rangka membersihkan perut dari berbagai kotoran, disebabkan perut adalah
sumber dari segala penyakit. Oleh karenanya pemeliharaan perut adalah awal dari
segala pengobatan sekaligus keinginan mendapat keseimbangan tubuh.Hal itu
seperti yang dikatakan ahli medis bahwa sesungguhnya puasa itu bisa menjadi

pengaman yang baik dari berbagai macam penyakit yang kronis dan penyakit
yang menular.
Berikut uraian tentang nilai kesehatan fisik dalam ibadah puasa:
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh .
Beberapa penelitian menghasilkan data bahwa saat puasa terjadi peningkatan
limfosit sampai dengan sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih
tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat.Kita tahu bahwa fungsi
limfosit dan sel darah putih adalah berguna untuk melawan infeksi dan juga
berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
2. Detoksifikasi
Yaitu mengurangi atau mengeluarkan racun dalam tubuh. Lambung akan
bekerja secara optimal saat berbuka setelah seharian lambung kosong. Selain itu
juga penyerapan nutrisi akan sempurna dan tidak terjadi penimbunan sisa
makanan yang tak terserap sempurna oleh tubuh seperti hari biasanya.
3. Menyehatkan Ginjal
Fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000
sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dengan kurangnya asupan air pada saat puasa
maka target tersebut dapat tercapai.
4.

Mencegah Diabetes

Diabetes disebabkan karena tingginya kadar gula dan kolesterol dalam tubuh.
Dengan berpuasa konsumsi gula dan makanan berlemak akan lebih terkontrol
sehingga dapat mencegah diabetes dan penyakit keturunan.
5.

Mencegah Obesitas

Puasa akan mampu mencegah obesitas karena saluran pencernaan dan usus
akan lebih bersih dari endapan sisa makanan. Jika pencernaan bersih maka sisa
endapan yang menumpuk di perut tidak ada sehingga membuat badan lebih sehat
dan tidak memiliki berat badan berlebih.
6. Mencegah penyakit kronis
Puasa menahan rasa lapar dan haus serta menahan amarah. Keadaan ini akan

semakin tenang sehingga dapat menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh.


Turunnya adrenalin akan mencegah pembentukan kolesterol dan kontraksi
empedu yang lebih baik sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit kronis
seperti jantung coroner dan stroke.
7. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian
menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat
dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
8. Bermanfaat Menjaga Kesehatan Jantung .
Kita tahu bahwa salah satu resiko penyakit jantung koroner adalah kadar
kolesterol yang tinggi dalam tubuh kita. Pada saat berpuasa maka ada yang
berubah dalam kadar kolesterol darah pada tubuh kita. Kolesterol baik untuk
jantung yaitu HDL mengalami peningkatan dan kolestrol jahat yaitu LDL
mengalami penurunan. Maka inilah hubungan puasa dan kesehatan jantung.
9.

Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel

Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang
terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format
ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan
merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam
lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk
tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel
baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel
yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan
meremaja lebih banyak lagi
10. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa
dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut
mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan
lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap

minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang


berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan.
Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon
testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya

2.3 Nilai- nilai kesehatan jiwa dalam ibadah puasa


Puasa merupakan sarana yang efektif untuk merenovasi jiwa-jiwa yang
hampir terperosok ke dalam lubang-lubang keingkaran, mensucikan diri dari
lumuran dosa-dosa jahiliyah. Dengan kata lain, puasa yang tepat akan bisa
mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya
sebagai manusia itu sendiri.
Berikut uraian tentang nilai kesehatan jiwa yang didapatkan dalam ibadah puasa:
1. Pikiran Lebih Tenang dan Tentram
Selama bulan puasa tingkah laku kita terjaga yaitu tidak boleh emosi, marah,
dan perilaku negatif lainnya.Hal tersebut tentunya dilakukan sama dengan orang
lain sehingga pikiran menjadi tenang.
2. Iman dan Ketaatan Bertambah
Selama di bulan Ramadhan ibadah kita akan meningkat tajam yaitu yang
biasanya jarang ikut sholat berjamaah di masjid sekarang menjadi sering. Ibadahibadah sunnah yang lain banyak di kerjakan di bulan Ramadhan seperti membaca
Al Quran, Sholat sunah dll.
3. Meningkatkan Jiwa Sosial
Selama bulan puasa setiap perbuatan amal baik akan diganjar dengan pahala
yang berlipat ganda. Biasanya dalam bulan Ramadhan kegiatan sosial banyak
dilakukan seperti erbuka puasa bersama di Masjid dan di panti asuhan. Dengan hal
ini maka dapat meningkatkan jiwa sosial kita antara sesama.
4. Bisa mengendalikan diri
Salah satu ciri jiwa yang sehat adalah kemampuan seseorang untuk
mengendalikan diri. Pengendalian diri atau self control amat penting bagi

kesehatan jiwa sehingga daya tahan mental dalam menghadapi berbagai stress
kehidupan meningkat karenanya. Saat berpuasa, kita berlatih kemampuan
menyesuaikan diri terhadap tekanan tersebut, sehingga kita menjadi lebih sabar
dan tahan terhadap berbagai tekanan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan standar kesehatan yang meliputi
empat dimensi, yaitu sehat fisik, psikis, social, dan spiritual. Dan ternyata ibadah
puasa dapat memenuhi semua dimensi standar yang ditetapkan oleh WHO itu.
Sebagaimana yang dikupas dalam makalah ini bahwa puasa memiliki
pengaruh yang luar biasa bagi kesehatan manusia, baik fisik maupun psikis. Hal
itu dibuktikan dengan dalil-dalil Al-Quran maupun As-Sunnah, juga ilmu
8

pengetahuan modern.

3.2 Saran
Untuk menjadi manusia yang terbaik disisi-Nya, sudah selayaknya kita
ketahui setiap hikmah dari ibadah yang ditetapkan-Nya, termasuk puasa. Juga
menjalankan segala ibadah yang diperintahkan-Nya dengan tekun dan sungguhsungguh.

DAFTAR PUSTAKA

Syarifudin, Ahmad. 2003. Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis . Jakarta : Gema
Insani Press.
Musbikin Imam, Rahasia Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis , Penerbit Mitra
Pustaka, Yogyakarta 2004
http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/08/19/puasa-menurut-para-ahlikedokteran/
diakses pada tanggal 24 Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai