Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan
Disusun oleh :

ALFIN HIDAYAT
11210005

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015

KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai
etika (akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan
makna kewirausahaan sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan
system perekonomian (bisnis) yang modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja
berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam masyarakat.
Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis)
dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang
menyatakan sebagai berikut : Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan
kemapuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih
banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih
bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian
mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa : Wirausahawan
adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihatlihat peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan
cara berpikiran malas dan lamban. Seorang wirausahawan mempunyai peran
untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima
hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c. sumber bahan
mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru.
Bertolak dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha sangat
penting, mengingat bahwa modernisasi dalam bidang ekonomi, sangat bergantung
pada kuantitas dan kualitas kewirausahaannya. Karena itu tidak mengherankan
jika PBB menyatakan, bahwa suatu negara akan mampu membangun, apabila
memiliki wirausahawan sekitar 2% dari jumlah penduduknya. Jumlah penduduk
Indonesia saat ini 200.000.000 jiwa, sehingga paling tidak harus memiliki
wirausahawan sebanyak 4.000.000 orang (Alma, 2008:4). Namun kenyataannya,
Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar 0,18% dari jumlah penduduk

(Suruji, 2008). Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting dalam kehidupan


suatu negara. Mengingat, bahwa wirausahawan tidak saja memberikan
kemanfaatan bagi dirinya sendiri-pekerjaan dan pendapatan secara mandiri, tetapi
juga bagi negara dan warga masyarakat dengan penciptaan lapangan kerja.
Berbagai teori pembangungan menyatakan, bahwa keberhasilan suatu negara
dalam proses percepatan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada kuantitas
dan kualitas kewirausahaan yang dimiliki suatu negara.
Kewirausahaan sebagai Etika Sosial Modern, berkaitan dengan adanya
kenyataan, bahwa konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide-ide atau dalil-dalil yang
tercantum di dalam kewirausahaan bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang
bersifat universal, yakni tidak saja dalam bidang bisnis, tetapi juga dalam bidang
kemasyarakatan guna mewujudkan kehidupan suatu masyarakat modern
(kewirausahaan sosial). Hal ini tercermin pada pendapat McClelland (1987:86)
yang menyatakan sebagai berikut:
1) Perilaku Kewiraswastaan: a. memikul risiko-risiko yang tidak terlalu
besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan; b.
kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta; c.
tanggung jawab pribadi; d. pengetahuan tentang hasil-hasil keputusan,
uang sebagai ukuran atas hasil.
2) Minat terhadap peerjaan kewiraswastaan sebagai suatu akibat dari
martabat dan sikap berisiko: mereka.
3) Dalam Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, pemerintah
mendefinisikan kewirausahaan sebagai berikut : Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan, atau orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan kesuksesan.

B. Karakteristik Wirausaha
William Bygrave (Alma, 2007) mendeskripsikan karekteristik wirausaha
ke dalam sepuluh konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D. Kesepuluh konsep
itu adalah, Dream, Decisiveness, Doers, Determination, Dedication, Devotion,
Details, Destiny, Dollars, and Distribute.
Konsep dream, dimaksudkan bahwa seorang wirausaha mempunyai visi
bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang
paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian
tersebut.
Konsep decisiveness, bahwa seorang wirausaha adalah orang yang tidak
bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh
perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah
merupakan factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
Konsep doers, begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia
langsung menindak lanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat
mungkin yang dia sanggup. Artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda
kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
Konsep determination, seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya
dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah,
walaupun dia dihadapkan pada rintangan yang mustahil diatasi.
Konsep dedication, dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat
tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan
hubungan dengan keluarganya sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah.
Konsep devotion, artinya seorang wirausaha mencintai pekerjaannya dan
produk yang dihasilkannya secara gila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia
mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya.
Konsep details, seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor
kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor kecil sekalipun yang dapat
menghambat kegiatan usahanya.

Konsep destiny, seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan


tujuan yang hendak dicapai. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau
tergantung pada orang lain.
Konsep dollars, seorang wirausaha tidak sangat mengutamakan mencapai
kekayaan. Motivasinya bukan untuk memperoleh uang. Baginya, uang dianggap
sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi, jika mereka sukses
berbisnis maka mereka pantas memperoleh uang atau keuntungan.
Konsep

distribute,

seorang

wirausaha

bersedia

mendistribusikan

kepemilikan bisnisnya terhadap orangorang kepercayaannya. Orang-orang


kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai
sukses dalam bidang bisnis.
C. Kewirausahaan di Indonesia

Gambar 1.1. Wirausahawan dan peluangnya


Pada saat ini Negara Indonesia masih dikatakan sebagai Negara
berkembang. Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah yang terdapat di
Indonesia.

Misalnya

pendapatan

penduduk

yang

rendah,

banyaknya

pengangguran,dan kondisi ekonomi dan sosial yang tertinggal dibandingkan


dengan Negara maju. Banyak hal yang harus dibenahi pemerintah Indonesia untuk
dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.

Padatnya penduduk di Kota besar seperti Jakarta misalnya, menyebabkan


sempitnya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, penduduk yang tidak memiliki
pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki kemampuan berwirausaha akan memiliki
pendapatan yang rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Jika
hal ini belum dapat terselesaikan maka perkembangan perekonomian di Indonesia
tidak akan mengalami peningkatan dan Indonesia tidak dapat menjadi Negara
maju. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan penduduk Indonesia harus
ditingkatkan untuk membantu mengembangkan perekonomian Negara Indonesia.
Kewirausahaan dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong
peningkatan perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan.
Diantaranya dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan masyarakat dalam
menyalurkan ide dan kreasinya, masyarakat tidak bergantung kepada pemerintah
seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan juga dapat menarik investor Negara asing
untuk menanamkan modalnya di Indonesia apabila kewirausahaan berjalan
dengan baik.
Jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini masih menunjukan presentase
yang sangat kecil, yaitu belum mencapai 2%. Padahal, untuk dapat dikatakan
sebagai Negara maju jumlah wirausaha di suatu Negara harus berjumlah minimal
2% dari total jumlah penduduk. Indonesia masih jauh tertinggal oleh NegaraNegara tetangga yang memiliki jumlah wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura
yang merupakan Negara dengan jumlah wirausaha tertinggi di ASEAN, kemudian
Malaysia. Memprihatinkan memang, mengingat Indonesia memiliki sumder daya
alam yang sangat melimpah. Hal ini dikarenakan kurangnya inovasi dan
kreativitas penduduk Negara Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya
tersebut.
Untuk dapat berwirausaha dibutuhkan kemauan dan niat yang kuat. Hal ini
yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia
memilih bekerja di kantor pemerintahan karena berfikir menjadi wirausaha kurang
menjanjikan dan memiliki resiko yang lebih tinggi. Sedangkan di Negara maju
seperti Amerika Serikat, penduduk di Negara tersebut hanya berjumlah 6% yang

ingin bekerja di kantor pemerintahan. Dan pada tahun 1990-an, diketahui 60%
pelajar SMA di Amerika ingin menjadi pengusaha. (pendidikanekonomi.com)
Jika hal-hal tersebut terus dibiarkan, kewirausahaan di Indoneisia tidak
akan berkembang dan tidak dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Oleh
karena itu, dibutuhkan perhatian pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam
mengembangkan

bidang

kewirausahaan.

Karena

dengan

berkembangnya

kewirausahaan, dapat mengembangkan perekonomian Negara. Contohnya,


bertambahnya devisa Negara karena banyaknya investor yang menanamkan
modalnya di Indonesia.
Penduduk dapat membantu mewujudkan peningkatan perekonomian
dengan berwirausaha dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di
Indonesia. Dengan demikian omset dari usaha tersebut dapat menentukan pajak
yang

akan

membantu

menambah

pendapatan

Negara.

Perkembangan

kewirausahaan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran, jika demikian


Negara Indonesia dapat terus berkembang bahkan menjadi Negara maju.

D. Perkembangan Kewirausahaan di Indonesia


Dunia wirausaha di Indonesia belum juga berkembang, hal ini disebabkan
oleh banyak faktor, diantaranya adalah pola pikir masyarakat yang masih kuno,
kurangnya motivasi untuk maju, ketakutan untuk melakukan lebih (out of the
box), masih kurangnya himbauan dari pemerintah untuk mengajak masyarakat
agar lebih berani berwirausaha dan kurang ditanamkannya jiwa wirausaha sejak
dini.
Pola pikir yang ditanamkan pada kebanyakan masyarakat Indonesia sejak
dulu oleh orang tua mereka adalah tuntutan untuk bersekolah agar dapat diterima
di perusahaan-perusahaan dengan gaji yang besar, atau agar bekerja sebagai PNS,
dengan alasan untuk masa depan mereka yang lebih aman jika mendapat gaji yang
besar. Hal ini adalah mental digaji. Sejak kecil mereka diarahkan untuk bekerja
agar digaji, sampai saat ini belum banyak orang tua yang mengajarkan anaknya
agar suatu saat nanti tumbuh sukses secara finansial dengan dapat menggaji orang,

bukan digaji. Masih banyak masyarakat Indonesia yang bermental malas-malasan


dan kurang memiliki motivasi untuk maju setidaknya untuk diri mereka sendiri,
hal ini tercermin dengan banyaknya pengemis di luar sana yang hanya mengharap
belas kasihan dengan tangan dibawah tanpa bekerja apapun, banyak anak-anak
muda yang sudah malas-malasan sejak di bangku sekolah bahkan tidak banyak
yang kemudian tumbuh menjadi sampah masyarakat, hal ini disebabkan karena
sejak dini mereka tidak memiliki motivasi untuk menjadi seseorang yang sukses
di masa depan mereka.
Anak-anak yang seperti ini tidak memiliki mental dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan sumber daya manusia di negara Indonesia.
Padahal, meskipun di dalam bidang akademik mereka masih kurang, setidaknya
jika mereka memiliki motivasi untuk merubah kehidupan mereka, mereka dapat
berwirausaha kecil-kecilan daripada hanya menjadi sampah masyarakat.
Rendahnya motivasi masyarakat Indonesia untuk maju juga tercermin pada anakanak muda kaum hedonis yang menutup mata dan telinga soal kepentingan negara
mereka. Banyak dari mereka yang anak orang kaya namun manja dan sedikit kerja
sehingga cenderung malas untuk mempersiapkan masa depannya karena sudah
dimanjakan dengan fasilitas yang dapat dicukupi orang tua mereka saat ini.
Padahal hal tersebut tidak menjamin masa depan mereka, jika mereka mau
mereka dapat memanfaatkan ketercukupan finansialnya sebagai sebuah modal
usaha mempersiapkan masa depan mereka bahkan dapat bermanfaat untuk orang
lain. Wirausaha tidak hanya untuk mereka yang berjiwa bisnis, jiwa
kewirausahaan ini ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk mengambil inisiatif
dan bersifat kreatif serta inovatif dalam mengelola orang dan sumber daya agar
tercapai hasil yang memuaskan. Wirausahawan merupakan agen dari perubahan
sosial, sehingga bermanfaat bagi orang lain. Ketakutan untuk berbuat lebih atau
takut untuk berpikir out of the box masih sangat lekat dengan kebanyakan
masyarakat Indonesia, banyak yang hanya ingin mencari aman dan takut untuk
mengambil resiko dengan berwirausaha. Hal ini membuat mereka hanya akan
tertinggal pada garis standar bahkan dibawah rata-rata yang diharapkan sebuah
negara untuk dapat maju.

Faktor lain yang juga mempengaruhi perkembangan wirausaha di


Indonesia masih belum maju adalah kurangnya himbauan dari pemerintah kepada
masyarakat untuk meningkatkan sadar berwirausaha. Padahal wirausaha sangat
mempengaruhi kesejahteraan sebuah negara, banyak masyarakat yang tidak sadar
akan hal ini.
Jiwa wirausaha perlu untuk ditanamkan sejak dini. di Indonesia tidak
demikian, kurikulum wirausaha tidak diberikan sejak mereka duduk di bangku
sekolah. Wirausaha hanya menjadi sebuah pilihan bagi mereka yang sudah
menyelesaikan wajib belajar 9 tahun, pun tidak ada pengetahuan yang secara
umum diberikan kepada semua masyarakat di usia ini.
E. Perbandingan perkembangan kewirausahaan Indonesia dengan
negara lain
Pertumbuhan wirausaha merupakan salah satu indikasi dari membaiknya
perkembangan sosial ekonomi suatu bangsa. Bahkan, tingkat daya saing sebuah
negara dapat dilihat dari seberapa banyak jumlah wirausahanya. "Jumlah
wirausaha di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di
negara luar. Jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah
penduduk di Indonesia yang jsekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah
dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat
pertumbuhan ekonominya tinggi. Jumlah wirausaha di luar negeri, seperti
Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11
persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di
Malaysia mencapai 5 persen."

Gambar

1.2. Grafik

Perbandingan Jumlah Wirausaha


Peran kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian
di Indonesia. Mengapa? Ada beberapa alasan mengapa kewirausahaan dikatakan
sebagai faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Yang
pertama, kewirausahaan dapat membuka lapangan kerja di Indonesia. Menurut
data dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah), jumlah pegawai saat ini sekitar
7.663.570 orang yang terdiri dari PNS 4.700.000 orang, guru dan dosen sekitar
2.000.000, TNI sekitar 464.000, Polri sekitar 412.000. Seperti yang kita ketahui
saat ini pertumbuhan penduduk setiap tahunnya melonjak meningkat dan
lapangan kerja yang sedikit menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia.
Selain itu Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA)
semakin berkurang juga makin membuat melarat rakyat Indonesia. Sehingga
pengangguran di Indonesia setiap tahunnya semakin bertambah pada tahun
jumblahnya hampir 8,32 juta orang atau 7,14%. Penduduk Indonesia sekarang
berjumblah 237,8 juta orang, adapun angkatan kerja sebanyak 1165 juta orang.
Artinya orang yang bekerja berjumlah 108,2 juta. Sisanya yang belum bekerja
sekitar 8,32 juta orang, itulah pengangguran. Dengan banyaknya pengangguran di
Indonesia, maka tingkat kriminalitas akan meningkat. Karena semua orang ingin
bertahan hidup.
Jangankan pengangguran yang tidak mempunyai pekerjaan atau belum
mendapat pekerjaan, bahkan pejabat-pejabat tinggi yang kita ketahui sudah
mempunyai kursi yang layak, fasilitas serta gaji yang mencukupi, masih bisa
melakukan tindak kriminal seperti tindak pidana pencurian yuang negara atau

korupsi yang sangat amat merugikan uang negara. Karena masalah-masalah


tersebut diatas dan ada batas penerimaan pegawai negri, maka sumber potensi
yang bisa mengurangi pengangguran adalah menjadi profesional di berbagai
organisasi dan perusahaan swasta. Misalnya di sektor pertanian, industri, bidang
jasa. Ruang lain yang terbuka bagi penganggur adalah menjadi pekerja
pembangunan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, perumahan, pembangkit
listrik.
Potensi terakhir dan sangat membantu menyerap tenaga kerja baru adalah
wirausaha. Maka di butuhkanlah adanya seorang wirausahawan, dengan adanya 1
wirausahawan di Indonesia maka akan mengurangi sedikit dari 8,32 juta orang itu
bagaimana jika tenaga kerja swasta atau wirausaha dan tenaga kerja negri bisa
seimbang tidak heran jika suatu saat Indonesia dapat mengatasi masalah
pengangguran di negaranya.
Kewirausahaan juga memiliki peranan penting untuk menjadikan
masyarakat lebih kreatif dan mandiri. Di Indonesia sendiri jumlah wirausahawan
adalah sebesar 19,3% dari jumlah total penduduk dewasa. Dengan adanya
kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan
dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru
sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide
dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting
untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu menimpor dari
luar negeri.
Pemerintah Indonesia melihat upaya-upaya pengembangan SDM ini
mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Bibit-bibit wirausaha ini
mendorong terciptanya sumber-sumber pekerjaan baru. Setelah itu, pemerintah
mulai giat juga mendorong pertumbuhan kewirausahaan khususnya melalui
program-program yang dibuat oleh kementrian Koperasi dan UKM.
Belakangan ini, pembahasan mengenai kewirausahaan makin marak
terutama karena banyak wirausaha-wirausaha sukses ikut berusaha untuk
berpartisipasi dalam bentuk pendidikan maupun mentoring langsung ke calon
wirausaha. Bisa diperhatikan kiprah dari Ciputra, Bob Sadino, Sandiaga Uno, dan
lainnya yang memang sudah terkenal dalam keberhasilannya membangun bisnis.

Kemajuan Internet dan terbentuknya komunitas-komunitas wirausaha juga


turut memberikan dampak pada perkembangan kewirausahaan di Indonesia.
Komunitas seperti Tangan di Atas (TDA), Indonesia Young Entrepreneur (IYE),
atau komunitas yang terbentuk dari Forum Internet seperti Kaskus Entrepreneur
Corner (EC) serta komunitas wirausaha dengan industri spesifik misalkan Forum
Web Anak Bandung (FOWAB) yang merupakan wadah kumpul-kumpul pelaku
IT. Peran media dan lembaga-lembaga terkait pun tak kalah penting. Kerjasama
media dalam kegiatan-kegiatan penghargaan, ekspo, pameran bagi wirausaha
membuat topik ini menjadi selalu hangat sepanjang tahun. Perusahaan Konsultan
Manajemen sekelas Earns & Young (EY) misalnya setiap tahun selalu
memberikan penghargaan EY Entrepreneurs of The Year kepada wirausaha yang
dinilai berhasil dalam bidangnya. Ditambah lagi dengan beragam penghargaan
lain yang diberikan baik oleh pemerintah secara langsung memberikan daya
ungkit yang terus mengangkat kemajuan kewirausahaan di Indonesia.
F. Sikap Yang Harus di Tumbuhkan Oleh Generasi Muda
Anak muda adalah generasi yang menentukan masa depan suatu negara,
idealisme adalah hal yang sangat mahal dan sangat penting dimiliki oleh seorang
pemuda. Anak muda seharusnya memiliki semangat untuk memajukan negaranya
setidaknya dimulai dari diri mereka sendiri. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh anak muda penerus bangsa, setelah sebelumnya mereka harus mau
membuka mata dan telinga tentang permasalahan yang terjadi pada negara mereka
hari ini.
Anak muda harus membangkitkan semangat dan pemahaman pada diri
sendiri terlebih dahulu bahwa wirausaha adalah suatu hal yang penting untuk
dapat membantu memajukan sebuah negara, sehingga jika idealisme tersebut
sudah tertanam, kita lebih termotivasi untuk berbuat sesuatu untuk memajukan
wirausaha di Indonesia baik dimulai dari diri mereka sendiri ataupun dengan
menyebarkan idealisme ini ke masyarakat.
Do what you love, mencari tahu apa potensi dan hal-hal yang menjadi
passion mereka, seperti hobi atau hal-hal yang mereka sukai, berawal dari hal
yang disukai maka seseorang akan lebih semangat menjalankan sebuah usaha.

Menularkan jiwa wirausaha, anak muda dapat membuat sebuah komunitas atau
asosiasi antar anak muda untuk berbicara soal wirausaha kemudian membuat
program-program yang memotivasi masyarakat atau anak muda lain untuk juga
berwirausaha. Dengan bertemu orang-orang yang memiliki passion yang sama,
dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan sebuah usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Faraz, Nahiyah Jaidi.2013. Makalah keirausahaan.diakses : 1 Mei


2015.Universitas Negeri
Yogyakarta.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-nahiyah-

jaidi-mpd/kewirausahaan.pdf
Ayu Anggraini, Widha.Mengapa dunia kewirausahaan di Indonesia belum
juga berkembang pesat?.diakses : 1 Mei 2015.
http://www.academia.edu/9665395/MENGAPA_DUNIA_KEWIRAUSAH

AAN_DI_INDONESIA_BELUM_JUGA_BERKEMBANG_PESAT.
Luthfy Pratiwi, Eka.Perkembangan Kewirausahaan Negara Indonesia.
diakses : 1 Mei 2015.
https://pratiwiekaluthfy.wordpress.com/2013/10/07/perkembangan-

kewirausahaan-negara-indonesia/
Qodria, Mufidatul. perkembangan kewirausahaan Indonesia dengan
negara lain (softskill). diakses : 1 Mei 2015.
http://fidaqodria.blogspot.com/2013/10/perkembangan-kewirausahaanindonesia.html

Anda mungkin juga menyukai