Anda di halaman 1dari 3

Nama/NIM : Fenny Febriana Sari/ J1D111208

Mata Kuliah : Fisika Modern


Tugas 2

1. Percobaan Albert A. Michelson dan Edward Morley


Hasil kerja Michelson yang terpenting diperolehnya pada tahun 1887 sebagai
hasil kerja sama dengan Edward Morley, yaitu eksperimen pengukuran gerak
bumi melalui eter, suatu hipotesa keberadaan eter sebagai medium perambatan
gelombang elektromagnetik. Hipotesa ini mengatakan bahwa alam semesta di
jagad ini banyak dipenuhi eter yang tidak mempunyai wujud, tetepi dapat
menghantarkan perambatan gelombang. Namun, belum ada bukti langsung akan
keberadaan eter tersebut. Michelson dan Edward Morley mencoba membuktikan
keberadaan eter tersebut dengan melakukan suatu eksperimen menggunakan
alat yang dinamakan Interferometer. Percobaan itu berdasarkan prinsip
penjumlahan vector kecepatan.
2. Prinsip Kerja Alat dan Hasil yang Didapatkan

Gambar 1. Diagram skematik dari percobaan Michelson dan Edward Morley.


Cahaya dari sumber cahaya mengenai cermin P yang bersifat memantulkan
sebagian cahaya dan meneruskan sisanya. Sinar dipantulkan P akan bergerak
menuju cermin M2 , (kita namakan sinar 2) sedangkan sinar yang diteruskan akan
bergerak menuju cermin M1 (kita namakan sinar 1). Kedua berkas ini selanjutnya
digabungkan kembali untuk menghasilkan sebuah pola interferensi dimana Sinar
2 yang dipantulkan oleh cermin M2 akan mengenai cermin P dan dipantulkan ke
teleskop atau pengamat. Di pengamat atau teleskop sinar 1 dan sinar 2 akan

Nama/NIM : Fenny Febriana Sari/ J1D111208


Mata Kuliah : Fisika Modern
Tugas 2
berinteraksi. Dengan mengamati pola-pola interfrensi kita dapat menentukan
apakah eter itu ada.

Gambar 2. Menunjukan jalan cahaya dalam lintasan searah gerak eter.


Anggap eter itu bergerak dari kanan ke kiri dengan kecepatan v. Pada Gambar 1
dan 2 jalan cahaya A ke B dengan kecepatan eter v searah dengan kecepatan
cahaya C, sehingga eter akan mempercepat gerak cahaya. Sedangkan dari B ke A,
kecepatan eter V berlawanan dengan kecepatan cahaya c. Sehingga eter akan
memperlambat gerak cahaya. Dengan demikian kecepatan cahaya A ke B dan dari
B ke A ialah :
Vab = c + v dan Vba = c v
Untuk waktu tempuh cahaya P-M1-P pada Gambar 1: Kecepatan sinar dari P ke
M1 adalah c-v sedangkan dari M1 ke P adalah c+v,
1 =

+ +
=

2
2
1
2

1 + 2 ..

Waktu Tempuh cahaya P-M2-P:


2 =

2
2 2

2
2
1

1 + 2 2

Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh:


1 = 1 2

2 2
3

2
3

Sedangkan untuk waktu tempuh P-M1-P pada Gambar 2:


1 =

2
2 2

2
2
1

1 + 2 2

Nama/NIM : Fenny Febriana Sari/ J1D111208


Mata Kuliah : Fisika Modern
Tugas 2
Waktu Tempuh cahaya P-M2-P:
2 =

+ +
=

2
2
1
2

1 + 2

Dari persamaan 4 dan 5 diperoleh:


2 = 1 2

2
3

2 2
3

Dari persamaan 3 dan 6 di dapat hasil perbedaan pola interferensi, berikut:


=

1 2
1 2
+ 2
=
=

Hasil: Perbedaan Pola Interferensi tidak teramati terbagi 2:


2

1. L 1 2 (Kontraksi Lorentz)
2. V=0 tidak ada ether
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adanya eter yang terdapat di setiap
posisi adalah salah atau dengan tegasnya eter tidak ditemukan atau ada. Ini berarti
tidak mungkin ada eter dan tidak ada pengertian gerak absolute. Setiap gerak
adalah relative terhadap kerangka acuan khusus yang bukan merupakan kerangka
acuan universal. Dalam eksperimen

yang pada hakekatnya membandingkan

kelajuan cahaya sejajar dengan tegak lurus pada gerak bumi mengelilingi
matahari, juga eksperiment ini memperlihatkan bahwa kelajuan cahaya sama bagi
setiap pengamat, suatu hal yang tidak benar bagi gelombang memerlukan medium
material untuk merambat ( seperti gelombang bunyi dan air).

Sumber referensi:
Beiser, Arthur. 1973. Konsep Fisika Modern Edisi keempat. Erlangga. Jakarta
http://wirnasuryanii.weebly.com/education/michelson-morley
http://fisikamembuathiduplebihberarti.blogspot.co.id/2011/10/percobaanmichelson-morley.html

Anda mungkin juga menyukai