Anda di halaman 1dari 15
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, bpkp>. SEKRETARIAT UTAMA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta 13120 ____ Telepon (021) 85910051 (Hunting) Nomor : S172 /SUNJF/2009 27 Februari 2009 Lampiran : Satu Set Hal ! Ekstensifikasi Penerapan Jabatan Fungsional Auditor pada Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 dan PermenPAN Nomor:PER/220/M, PAN/T/2008 Yth. Para Kepala Perwakilan BPKP di Seluruh indonesia Upaya untuk meningkatkan penerapan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) di lingkungan pemerintah daerah menjadi fokus perhatian BPKP selaku Instansi Pembina JFA antara lain melalui strategi ekstensifikasi dan intensifikasi penerapan JFA, Program pembinaan JFA melalui strategi ekstensifikasi penerapan JFA mendasarkan pada ketentuan sebagai berikut 4) Pasal 50 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang antara lain dinyatakan bahwa perangkat daerah yang didukung kelompok jabatan fungsional dilakukan penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi dengan menghapus atau mengurangi jabatan struktural. Untuk pelaksanaannya pembina jabatan fungsional dapat menerapkan program inpassing sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Tenggat waktu pelaksanaan paling lambat satu tahun sejak peraturan tentang perangkat daerah ditetapkan atau paling lambat 23 Juli 2009. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang pelaksanaan inpassing sebagai tindak lanjut PP 41 tahun 2007 tersebut masih dalam proses. Berdasarkan rancangan PermenPAN tentang inpassing, fasilitasi pengangkatan melalui program inpassing tersebut dapat dilakukan bagi unit kerja yang menerapkan PP 41 tahun 2007 2) Pasal 28 Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor:PER- 1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 tahun 2008, tanggal 11 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya, yang menyatakan bagi staf pengawas/pemeriksa di lingkungan Bawasda/inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menerapkan JFA dapat diangkat dalam JFA melalui pengangkatan perpindahan dengan perlakuan khusus dengan batas waktu sampai dengan 31 Desember 2009. Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan sebagian rencana tindak dari hasil Forum Komunikasi JFA dan Kepegawaian BPKP Tahun 2008 di Solo, Jawa ‘Tengah dan telah disampaikan pula pada Rakorwas Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian tanggal 11 Februari 2009 di Surabaya, Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami harapkan persiapan yang matang dari Perwakilan BPKP sebagai ujung tombak dalam pembinaan JFA di daerah dalam mendukung ekstensifikasi penerapan JFA, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan pemetaan (mapping) penerapan struktur organisasi sesuai dengan PP 41 tahun 2007 pada Inspektorat_ Provinsi/Kabupaten/Kota termasuk memperoleh data potensi riel mantan pejabat struktural yang tidak menjabat sebagai dampak penerapan ketentuan tersebut untuk dapat diangkat dalam JFA melalui program inpassing posisi per 31 Desember 2008. 2. Melaksanakan pemetaan potensi riel stat pengawas/pemeriksa pada Bawasda/inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menerapkan JFA yang dapat diangkat melalui pengangkatan perpindahan dengan _perlakuan khusus, posisi per 31 Desember 2008. 3. Membentuk atau mengaktifkan kembali Tim Satuan Tugas Pembinaan JFA sebagai upaya peningkatan pembinaan JFA termasuk langkah persiapan pelaksanaan pengangkatan dalam JFA melalui program inpassing dan perlakuan khusus. Sebagai rujukan, bersama ini kami sampaikan Kerangka Acuan Kerja Pemetaan Laporan hasil kegiatan pemetaan tersebut beik hard copy dan soft file dapat kami terima selambatlambatnya tanggal 22 April 2009 dan disampaikan kepada Kepala Pusat Pembinaan JFA dengan alamat: Gedung BPKP Lantai 14 Jalan Pramuka nomor 33 Jakarta Timur, E-mail: pusbinajfa@bpkp.go.id Contact person : Fx Budi Cahyono HP 0811918091 Sihono HP 081341138441 Demikian, atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasin. 3500910 197511 1 004 Tembusan: 1. Kepaia BPKP ( sebagai laporan) 2. Kepala Pusat Pembinaan JFA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN bpkp) PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR Gedung BPKP Lantai 11, Jalan Pramuka No. 33 Jakarta 13120 Telopon (021) 85910031 E-mail: pusbingjfaginpkp.go.id Faks (021) 85910209 KERANGKA ACUAN KERJA PEMETAAN KONDISI PENERAPAN PP 41 TAHUN 2007 DAN POTENSI RIEL CALON AUDITOR DALAM RANGKA PENGANGKATAN DALAM JFA MELALU! PROGRAM INPASSING DAN PERLAKUAN KHUSUS. PADA INSPEKTORAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Februart 2009 ‘Latar\Belakang Dengan telah diundangkennya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 tentang JFA dan Angka Kreditnya, memberixan amanah kepada BPKP untuk melakukan pembinaan kompetensi auditor Aparet Pengawasen Intern Pemerintah (APIP) menuju auditor yang profesional dan kompeten. Karakteristik auditor APIP sesuai dengan PP Nomor 60 tahun 2008 antara lain: | Memiliki kompetensi keahlian yang tersertifikasi melalui keikutsertaan diklat dan kelulusan program sertiikasi ‘+ Melaksanakan tugas secara objektif dan independen + Dalam melaksanakan tugas memenuhi kode etik dan standar audit ‘+ Melaporkan hasil penugasan kepada pemangku kepentingan Oleh Karena itu peta jalan menuju auditor yang profesional dan kompeten adalah melalui penerapan JFA di seluruh APIP. Berdasarkan data per 31 Desember 2008 dari jumlah APIP Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) sebanyak 622 unit kerja, yang telah menerapkan JFA masih relatif rendah yaitu sebanyak 181 unit atau 34,67 % Untuk meningkatkan jumiah unit APIP yang menerapkan JFA dalam tahun 2009. dicanangkan upaya ekstensifikasi penerapan JFA di lingkungan APIP Daerah melalui 1) Program inpassing sesuai dengan Pasal 50 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah bagi mantan pejabat struktural 2) Program pengangkatan perpindahan dengan perlakuan khusus bagi PNS di lingkungan bawasda/inpsektorat ~—Provinsi/Kabupaten/Kota yang —_belum menerapkan JFA sesuai dengan Pasal 28 Peraturan Sersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor:PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 tahun 2008, tanggal 14 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya Pa ncrenasal ena 4. Pelaksanaan kebijakan PP 41 tahun 2007 tidak konsisten, yaitu sebagian BawasdalInspektorat daerah_menerapkan struktur organisasi sesuai PP 41 Tahun 2007 tetapi sebagaian lainnya menerapkan struktur organisasi berpedoman pada Permendagri nomor 64 tahun 2007 atau Permendagri nomor 8 tahun 2008. Hal ini menyebabkan data perkiraan mantan struktural yang ada selalu berubah. Belum tersedianya data terakhir jumiah APIP Daerah (Provinsi/Kabupaten /Kota) yeng menerapkan struktur organisasi sesual dengan PP 41 tahun 2007 termasuk potensi riel mantan pejabat strukturat sebagai dampak penerapan ketentuan tersebut Bolum tersedianya data jumlah staf pengawas/pemeriksa pada Bawasda / Inspektorat Daerah yang belum menerapkan JFA sebagai dasar perencanaan pejabat struktural dengan periakuan khusus RUAN Naa SN rBereastan permasalahan tersebut di atas, diperlukan persiapan yang ae matang dengan melibatkan peranserta Perwakilan BPKP dalam mendukung ekstensifikasi penerapan JFA, sebagai berikut: 1 Melakuken pemetaan (mapping) penerapan struktur organisasi sesuai dengan PP 44 tahun 2007 pada Inspektorat_ Provinsi/Kabupaten/Kota termasuk memperoleh data potensi riel mantan pejabat struktural yang tidak menjabat sebagai dampak penerapan ketentuan tersebut untuk dapat diangkat dalam JFA melalui program inpassing Melaksanakan pemetaan potensi riel staf pengawas/pemeriksa pada Bawasde/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menerapkan JFA yang dapat diangkat melalui pengangkatan perpindshan dengan perlakuan khusus. Membentuk atau mengaktifkan kembali Tim Satuan Tugas Pembinaan JFA sebagai upaya peningkatan pembinaan JFA termasuk langkah persiapan pelaksanaan pengangkatan dalam JFA malalui program inpassing dan perlakuan khusus. ‘A. Tujuan Pemetaan Penerapan PP 41 tahun 2007 1) Memperoleh gambaran yang komprehensif penerapan PP 41 tahun 2007 di lingkungan APIP Daerah sehingga diperoleh informasi sebagai berikut: + Jumlah APIP Daerah yang menerapkan struktur organisasi sesuai dengan PP 41 tahun 2007 secara murni, struktur organisasi sesuai Permendagri 64 tahun 2007 maupun Permendagri 8 tahun 2008 atau kondisi lainnya © Dampak yang ditimbulkan dengan ketidakkonsistenan penerapan PP 41 tahun 2007 tethadap penerapan JFA dilingkungan APIP Daerah 2) Memperoleh informasi potensi riel calon auditor yang berasal dari mantan pejabat struktural eselon lll dan IV yang tidak menjabat karena penerapan PP 41 tahun 2007 yang akan diangkat melalui program inpassing 3 B. Ruang Lingkup Pemetaan Pemetaan dilakukan pada seluruh Bawasda/Iinspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota untuk kondisi per 31 Desember 2008 per wilayah kerja Perwakilan BPKP, Per Provinsi, Per Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, Apabila terdapat perubahan kondisi yang si diungkapkan. ifikan setelah tanggal 31 Desember 2008 s/d saat pemetaan agar WARS a A. Waktu Pelaksanaan Pemetaan Pelaksanaan rencana tindak untuk pemetean di lingkungan APIP Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dilakukan dalam waktu satu setengah bulan dan selesai tanggal 15 April 2009. B. Waktu Pelaporan Laporan hasil kegiatan pemotaan tersebut baik hard copy dan soft file dapat kami terima selambat-lambatnya tanggal 22 April 2009 dan disampaikan kepada Kepala Pusat Pembinaan JFA dengan alamat Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka nomor 33 Jakarta Timur, E-mail: pusbinaifa@bpkp.co.id dan contact person: Sihono, telepon HP : 081341138441 dan email : sinono@bpkp.go id, C. Format Laporan Hasil pemetaan dibuat dengan format sebagaimana terlampir dalam KAK ini [RPTRENCAWA (PEUAKSANAANIINPASSING HEHIBERUAKUAN|KHUSUSIfig Sebagal kriteria dalarn peretaan disampaikan hal - hal sebagai berikut: A, Waktu Pelaksanaan Program Inpassing 4. Sesuai dengan PP 41 tahun 2007, pelaksanaan program inpassing ke dalam JFA ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2008 dan selambat- lambatnya harus sudan selesal ditetapkan tanggal 23 Juli 2009 (kecuall ditentukan lain sesuai dengan peraturan yang beriaku). 2. Apabila sampai dengan tanggal 23 Juli 2009, masih terdapat Inspektorat Provinsi/KabupateniKota dengan struktur organisasi yang belum sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 2007, maka pengangkatan ke dalam JFA dapat gilakukan melalui mekanisme Pengangkatan Pertama, Pengangkatan Perpindahan atau Pengangkatan Kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku, B, PNS Yang Dapat Diinpassing Kriteria PNS yang dapat diangkat dalam JFA melalui inpassing adalah: 1) Pejabat struktural eselon Ill dan IV bidang pengawasan pada organisasi lama di lingkungan Inspektorat/Bawasda yang tidak menjabat karena penerapan Struktur Organisasi den Tata Kerja (SOTK) baru, dengan masa kerja pengawasan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun berdasarkan keputusan atau surat pemyataan melaksanakan tugas dari pejabat yang berwenang dan per 4 Agustus 2008 sampai dengan saat ini masih melaksanakan tugas pengawasan di lingkungan Inspektoral/Bawasda. 2) Kepala sub bagian perencanaan, pelaporan dan evaluasi yang tidak menjabat karena penerapan SOTK baru, dengan masa kerja di jabatannya sekurang- kurengnya 1 (satu) tahun berdasarkan keputusan atau surat pernyatean melaksanakan tugas dari pejabat yang berwenang dan per 1 Agustus 2008 sampai dengan saat ini masih melaksanakan tugas pengawasan di lingkungan Inspektoral/Bawasda PNS pada Inspoktorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang dapat dalam JFA melalui program inpassing JFA harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1), Auditor Terampil a Berijazah paling rendah SLTA dan bagi yang berumur di bawah 40 tahun sejak pengengkatan dalam JFA, dalam waktu 6 (enam) tahun harus memiliki jazah Diploma tlt b_ Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang Illia Seliap unsur penilaian prestasi Kerja dan pelaksanaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (DP3) paling rendah bernilal balk dalam 4 (satu) tahun terakhir 2). Auditor Anti a Berijazah paling rendah Sarjana ($1)/Diploma IV b Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang Ill’a cc Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 4 (satu) tahun terakhir, C. Waktu Pelaksanaan Pengangkatan Perpindahan dengan Perlakuan Khusus Sesuai dengan Pasal 28 Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor:PER-1340/K/JF/2008 dan Nomor 24 tahun 2008; disebutkan bahwa bagi PNS di lingkungan unit pengawasan Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menerapkan JFA dapat diangkat dalam JFA melalui pengangkatan perpindahan dengan perlakuan khusus dengan batas waktu sampai dengan 31 Desember 2009. D. PNS Yang Dapat Diangkat melalui Perlakuan Khusus PNS sebagai Stafipejabat fungsional umum di lingkungan Inspektorat/Bawasda yang belum menerapkan JFA dengan masa kerja pengawasan_ sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun berdasarkan keputusan atau surat pemyataan melaksanakan tugas dari pejabet yang berwenang dan per 1 Agustus 2008 sampai dengan saat ini masih melaksanakan tugas pengawasan di lingkungan Inspektora/Bawasda, PNS pada Inspektorat Provinsi/Kabupater/Kota yang dapat diangkat dalam JFA melalui perpindahan dengan perlakuan khusus tersebut di atas harus memenuhi syarat sebagal berikut: 4) Auditor Terampil a. Berijazah paling rendah SLTA sampei dengan Diploma Ill, Bagi pemegang jjazah SLTA s.d Dil yang berumur di bawah 40 tahun sejak pengangkatan dalam JFA, dalam wakiu 6 (enam) tahun harus telah memitiki jjazah Diploma it! b, Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang Il/c c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan dalam Daftar Porilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (OP3) paling rendah ber 4 (satu) tahun terakhir, 2) Auditor Abii @. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV b. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang t/a c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (DPS) paling rendah bernilai baik dalam 4 (satu) tahun terakhir. lai baik dalam E. Dokumen Pengusulan Inpassing Dokumen yang diperlukan untuk pengusulan persetujuan inpassing adalah: 4. Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir atau Surat Peryataan Melaksanakan Tugas pada organisasi Pemda; 2. Surat keputusan kepangkatan terakhir; 3. Ijazah terakhir yang sudan diakui secara kedinasan atau tercantum dalam SK Kepangkatan terakhir. Pengakuan secara kedinasan dapat berupa pencantuman gelar dalam SK Kepangkatan, surat keterangan telah memperoleh peningkatan ijazah dari BKD/Sekda atau surat lulus penyesuaian ljazan. 4, DP3 tahun terakhir; Daftar riwayat Kepangkatan dan jabatan; Pemyataan dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah, bahwa berdasarken penilaian dan pertimbangannya, PNS yang diusulkan dinilai cakap untuk diangkat dalam JFA dan sesuai dengan kebutuhan formasi JFA sera ketersediaan anggaran untuk pembayaran tunjangan jabatannya, sesuai dengan format pada Lampiran 4 surat ini; Surat Pernyataan Kesedian PNS untuk diangkat ke dalam JFA; dan 8. Dokumen lainnya yang diperlukan sebagai bukti formal telah terpenuhinya semua persyaratan untuk diangkat dalam JFA, Seleksi Seleksi terhadap PNS yang diusulkan untuk diangkat melalui program inpassing dan perpindahan dengan periakuan Khusus dilakukan oleh pejabat yang berwenang di masing-masing pemerintan daerah dengan meritikberatkan pada seleksi minat, potensi, dan kompetensi calon auditor . Kualitas PNS yang diusulkan untuk diangkat dalam JFA sepenuhnya menjadi tanggung jawab pimpinan unit yang bersangkutan. Lampiran KAK Pernetaan Format Laporan Pemetaan <<<< Kop Perwakilan BPKP >>>> Nomor Lap - . 2009 Lampiran : Satu Set Hal Pemetaan Penerapan Peraturan Pemerintah Yeh, Feb Nomor 41 tahun 2007 dan Potensi Riil Calon auditor di Lingkungan APIP Daerah Sckretaris Utama BPKP up Kepala Pusat Pembinaan JFA BPKP di Jakarta Menindaklanjuti Surat Sekretaris Utama BPKP nomor $-172/SU/JF/2009 tanggal 27 ruari 2009, dengan ini disampaikan Laporan Hasil Pemetaan Kondisi Penerapan Peraturan Pemerintzh Nomor 41 Tahun 2007 dan Potensi Riel Calon Auditor dalam rangka Pen wangkatan dalam JFA melalui Program Inpassing dan Perlakuan Khusus pada Inspektorat, Provinsi/Kabupaten/Kota di Lingkungan Perwekilan BPKP Provinsi (sebutkan), sebagai beri 0 1 ut ammonia Dasar Pelaksanaan 1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (pasal 50) 2) PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Pasal 59) 3) Permenpan Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang JFA dan Angka Kreditnya 4) Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor:PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya, Tujuan dan Sasaran Kegiatan ini bertujuan : 1) Memperolch gambaran yang komprehensif penerapan PP 41 tahun 2007 di lingkungan APIP Daerah 2) Memperoleh informasi potensi rie! calon auditor yang berasal dari mantan pejabat struktural eselon Ill dan IV yang tidak menjabat karena penerapan PP 41 tahun 2007 yang akan diangkat melalui program inpassing 3) Memperoleh informasi potensi riel calon auditor yang akan diangkat melalui Program pengangkatan perpindahan dengan perlakuan khusus bagi PNS di lingkungan bawasda/inpsektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menerapkan JFA scsuai dengan Pasal 28 Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor:PER- 1310/K/JE/2008 dan Nomor 24 tahun 2008, tanggal 11 November 2008 tentang Potunjuk Polaksanaan JFA dan Angka Kreditnya Sasaran kegiatan mencakup scluruh Bawasda/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi (sebutkan), Lampiran KAK Pemetaan, BiPKonaaPeherapan| EP Nomor Ai tanuH 2007 Sa ERAN a Berdasarkan pembandingan kondisi dengan kriteria dalam Pasal 26 ayat | dan Pasal 30 ayat 1 PP Nomor 41 Tabun 2007, dapat disimpulkan bahwa : 1, Terdapat ..... unit APIP telah sepenuhnya menerapkan struktur organisasi berdaserkan PP Nomor 41 Tahun 2007. 2. Terdapat .... unit APIP yang belum sepenuhnya menerapkan struktur organisasi berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007. (agar diuraikan dasar hukum / peraturan tentang struktur organisasi yang tidak sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 2007) Rincian lihat Jampiran 1. ail program inpassing Ti! Berdasarkan Kriteria yang telah ditetapan, dapat disimpulkan terdapat ..... orang mantan pejabat struktural eselon III dan ..... orang mantan pejabat struktural eselon IV yang tidak menjabat Karena penerapan PP Nomor 41 tahun 2007 yang dapat diangkat melalui program inpassing, rincian Lihat lampiran 2. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan terdapat ....._ orang PNS sebagai staf/pejabat fungsional umum di lingkungan Inspektora/Bawasda yang, dapat Giangkat melalui program porlakuan khusus, rineian tihat lampiran 3. EASE Pana ITA Sebagai upaya peningkatan pembinaan IFA. termasuk lengkah persiapen pelaksanaan pengangkatan dalam JFA melalui program inpassing dan perlakuan Khusus, telah / belum terdapat Tim Satuan Tugas Pembinaan JFA yang dibentuk melalui SK Kepala Perwakilan BPP Provinsi (sebutkan) Nomor (sebutkan) tanggal (sebutkan). (uraikan hal ~ hal lain yang perlu diungkapkan) cas (hal — hal lain yang perlu diungkapkan berkenaan dengan huruf B s/d D, termasuk perubahan kondisi yang signifikan setelah 31 desember 2008 s/d saat pemetaan) Demikian kami sampaikan, atas kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. Kepala Perwakilan, (nama) ‘Tembusan : Deputi Pembina masing ~ masing Perwakilan BPKP KONDISI PENERAPAN PP NOMOR 41 TAHUN 2007 PADA INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA Provinsi : T - Struktur Organisasi Simpulan Nomor | Jumlah Esclon 111 Jumlah Eselon IV Y Inspektorat Provinsi/ [3% | ; | Kelompok | Kesesuaian Now Kabupaten / Kota | taneea ! nspextue | Subbagian Subbidang | ara dengan PP Keterangan SOTK | Sekretariat | MSPeKIT | pada pada = (ada/ tidak) | 41/2007 Pembantu Si a Inspektur Sekretariat Pembantu a) Q) | ® (4) () (6) @ (8) @) i (10) | | | Penjelasan pengisias Kolom I Kolom 2 Kolom3 Kolom 4 Kolom § Kolom 6 Kolom7 Kolom 8 Kolom 9) Kolom 10 isi dengan nomor urut isi dengan nama sebutan unit APLP sesuai Perda isi dengan nomor dan tanggal perda mengenai pembentukan dan struktur organisasi dan tata kerja unit APIP isi dengan jumlah unit eselon IIl yang melaksenakan furgsi kesekreteriatan atau ketatausahaan isi dengan jumnlah unit eselon Ill yang melaksanakan fungsi tekn’s pengawasan dengan sebutan inspektur pembantu atau bidang atau sebutan sejenis lninnya isi dengan jumalah unit esclon IV yang berada dibewah unit eselon TIL yang melaksanakan fungsi kesekretaciatan atau ketatausahaan isi dengan jurmlah unit eselon IV yang berada dibawah unit eselon III yang melaksanaian fungsi teknis pengawasan ‘Apabila terdapat kelompok JFA maka isi dengan “ada”, apabila tidak ada isi dengan “tidak” isi dengan “sesuai” apabila Inspektoratterdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (ermpat) Inspektur Pembantu, sckretariat terdiri deri 3 (tiga) subbagien, dan tidak terdapat eselon IV dibawah inspektur pemmbantu serta terdapat kelompok jebatan fongsional, atau isi dengan “tidak sesuai” apabila tidak memenuhi kriteria dimaksud isi dengan penjelasan /alasan / penyebab ketidaksesuaian dan dapat dikaitken dengan penerapan Permendagri nomor 64 tahun 2007 atau Permendagri nomor 8 tahun 2008 Lampiran KAK Pemetaan Lampiran 2 JUMLAH PEJABAT STRUKTURAL YANG DAPAT DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PROGRAM INPASSING PADA INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA Pravinsi Jumlah Mantan Pejabat Struktural No. Inspektorat Provinsi / Eselon TL Eselon IV Jumlah Kabupaten Kota SETATPL pt | S187 | umtan | SEPATPE) pan) SESS?! | ummtan © Q) @ ® 3) (6) O) ®) ® (10) aay I | Belum Menerapkan JFA 1 2 3 dst Sub Jumlah 1 IL_| Sudah Menerapkan JFA i 2 3 dst ‘Sub Jumlah It JSUMLAH (HD Lampiren KAK Pemetean Ponjclasan pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom4 Kolom 5 Kolom6 Kolom7 Kolom8 Kolom 9: Kolom 10 Kolom 11 = isi dengan nomor urut + isi dengan name sebutan unit APIP sesiuai Perda dan diklasifikasikan berdasarkan sudah atau belum menerapkan JFA isi dengan jumlah mantan pejabat struktaral esclon III yang beslatar belakang pendidikan SLTA/DV/DI atan sederajat yang diusolkan untuk diangkat melalui program inpassing 2 ii dengan jumlah mantan pejabat struktural eselon TIT yang berlatar belakang pendidikan DID atau sederajat yang diusulkan untuk danekat melalui program inpassing isi dengan jumlah mantan pejabet struktural eselon III yang berlatar belakang pendidikan S1/S2/S3 atau sederajat yang diusulkan untuk diangkat melalui program inpassing, i dengan jumlah kolom 3, 4 dan S i dengan jumlah mancan pejabat struktural esclon 1V yang berlatar belakang pendicikan SLTA/DUDIL atau sederajat yang diusulkan untuk diangkat melalui program inpassing tsi dengan jumlah mantan pejabat struktural esclon IV yang berlatar belakeng pendicikan Dill atau sedcrajat yang diusulkan untuk diangkat melalui program inpassing i dengan jumlah mantan pejabat struktural eselon 1Vyang. berlatar belakang pendidikan S1/S2/S3 atau sedosajat yang diusulkan untuk Giangkat melalui program inpassing dengan Jumlah Kolom 7, § dan 9 + isi dengan jamalah kolom 6 dan 10 Lampiren KAK Pemetaan Lampiran 3 JUMLAH STAF PEMERIKSA/PENGAWAS DAPAT DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PENGANGKATAN PERPINDAHAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS. PER 31 DESEMBER 2008 Provinsi : Staf Pengawas/Pemeriksa Taspetorst ‘Jenjang Terampil Jenjang Terampil Jenjang Abit No! abupaten / SLTA/D 1/ DIL DIM SUDIV/S2/S3__|_ 82/83 Total Kota Hella | Ma) | Wed | Jumiah | Metta | Wat | Weld | Jumh) Wat | WMetd | Vv Jumlah @) Q) G) @) () © a (8) Q) (0) ay (2) a3) (4) as) TOTAL Penjlasen pongisian Kolom 1 isi dengan nomor ura Kolom 2 si dengan naam scbutan unit APIP sesui Perda yang belum menerapkan JFA Kolom3 isi dongan jumlah staf pengawas / pemeriksa dengan golongan IU ~ IV dan berlatar belakang pendiikan SL-TA/DYDIL atau sederaat Kotomé isi dengan jumlsh staf pengawas / pemeriksa dengan golongan [la IIV/b dan berlatar belakang pendidikan SLTA/DV/DI atau soderajat Kolom$ isi dongan jumlah staf pengawas / pemeriksa dengan gotongan [Il/c —IIV/d dan berlatar belakeng pendidikan SLTA/DI/DII atau sederajat Kolom 6 + isi dengan jumlah kolom 3, 4 dan 5 Kolom 7 isi dengan jumlah staf pengawas / pemeriksa dengan golongan Ic — IV/d dan berlatar belakeng pendidikan DIU atau sederajat Kolom 8 isi dengan jumlah staf pengawas / pemeriksa dengan golongan [IV/a ~ II dan berlatar belakeng pendidikan DIII atau sederajat Kolom 9. isi dengan jumlah staf pengawas / pemeriksa dengan golongan I[/c — IIV/d dan berlatar belakang pendidikan DIU atau sederajat Kolom 10 isi dengan jumlah kolom 7, 8 dan 9 Kolom 11 isi dengan jumlah staf pengawas / pemeriksa dengan golongan IlU/a ~ IIb dan berlatar belakang pendidikan DIV/SI/S2/S3 atau sederajel Kolom 12, isi dengan jumiah staf nenpawas ! pemeriesa dengan polongan lllJe — IIa dan harlatar helakeng pendidikan DIV/S1/S2/S3 atau sederajes Kolom 13 isi dengan jumlsh staf pengawas ! pemeriksa dengan golongan [V/a ~IV/e dan berlatar belakang pendidikan S2/S3 atau sederajet Kolom 14 {si dengan jumlah kolom 11, 12 dan 13, Kolom 15 isi dengan jumlsh kolom 6, 10 dan 14

Anda mungkin juga menyukai