Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4 . Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti helium
adalah ........
A.
D.
B.
E.
C.
Kunci : D
Penyelesaian :
Jika pada transmutasi dihasilkan inti helium maka bilangan massa berkurang 4 dan No.
atom berkurang 2 (unsurnya berbeda).
5 . Untuk memperoleh konsentrasi Cl = 0,10 M, maka 250 mL, larutan CaCl 2 = 0,15 M
harus diencerkan sampai .......
A . 500 mL
D . 1250 mL
B . 750 mL
E . 1500 mL
C . 1000 mL
Kunci : B
Penyelesaian :
D . +3 ke +2
A . +2 ke 0
E . +4 ke +1
B . +2 ke +1
C . +3 ke +l
Kunci : A
Penyelesaian :
NO bilangan oksidasi O = -2 ; N = +2
N2
bilangan oksidasi unsur (baik berupa molekul) adalah = 0
7 . Jika kelarutan CaF 2 dalam air sama dengan s mol/L, maka nilai Ksp bagi garam ini ialah
.......
D . 2 S
A.
S
E . 4 S
B.
C . S
Kunci : E
Penyelesaian :
CaF 2
Ca 2+ + 2F
S
S
2S
Ksp = [Ca 2+ ] [F - ] 2
= (S) (S)
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991
= 4 S
8 . Larutan jenuh X(OH) 2 mempunyai pH = 9. Hasil kali larutan (Kp) dari X(OH) 2 adalah
........
D . 5 x 10 -16
A . 10 -10
-11
-18
B . 5 x 10
E . 10
-11
C . 10
Kunci : D
Penyelesaian :
PH = 9 POH = 14 - 9 = 5
OH - = 10 -5
X(OH) 2
X +2 + 2OH
-4
-1
5 x 10 . 10
Ksp = [X 2+ ] [OH - ]
= (5 x 10 -4 ) (10 -5 ) = 5 x 10 -16
9 . Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO 2 adalah .......
A . +7
B . -1
C . +3
Kunci : C
Penyelesaian :
Bilangan oksidasi k = +1
O = -2
Cl = ?
k + Cl + 2O = 0 (nol)
+1 + Cl + 2(-2) = 0
Cl = 4 - 1 = +3
D . +1
E . +5
11 . Jika 100 cm 3 suatu oksida nitrogen terurai dan menghasilkan 100 cm 3 nitrogen (II) oksida
dan 50 cm 3 oksigen (semua volume gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama) maka
oksida nitrogen tersebut adalah ......
A . NO
D . N 2O 4
B . NO 2
E . NO 2 O 5
C . N 2O 5
Kunci : B
Penyelesaian :
Misalkan oksida nitrogen tersebut = NxOy
pada gas-gas, perbandingan volume = perbandingan mol = koefisien reaksi
Volume NxOy : NO : O 2 jumlah atom O 2y = 2 + 2
100 : 100 : 50
y=2
2 : 2 : 1 NxOy NO 2
Jumlah atom N 2x = 2
x=1
12 . Al 2 (SO 4 ) 3 digunakan pada penjernihan air PAM
SEBAB
Muatan kation dari Al 2 (SO 4 ) 3 yang tinggi dapat membentuk koloid Al(OH) 3 yang mudah
larut dalam air.
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : C
Penyelesaian :
Pada penjernihan air PAM, di samping menagunakan tawas sering pula digunakan
Al(SO 4 ) 3 . Tingginya muatan kation dari Al 2 (SO 4 ) 2 dapat membentuk koloid Al(OH) 3
yang mana akan mengadsorpsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran dalam air,
sehingga air menjadi jernih (Al(OH) 3 ) tak larutsrukar larut dalam air.
Pernyataan betul, alasan salah.
13 . Oksida isobutanol akan menghasilkan butanon.
SEBAB
Isobutanol tennasuk alkohol sekunder.
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pernyataan salah, alasan salah.
Isobutanol termasuk alkohol primer yang jika dioksidasi akan
menghasilkan isobutanal (Al dehid)
14 . Dalam pengolahan air urstuk konsumsi ditambahkan tawas. Tujuan penambahan tawas
adalah untuk :
1 . membunuh semua kuman yang berbahaya
2 . menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991
1 . Volume larutan H 2 SO 4 0,1 M yang diperlukan untuk mereaksikan 2,7 gram, logam Al (Ar
= 27) adalah .......
A. 1L
D . 4,5 L
B . 1,5 L
E. 5L
C. 3L
Kunci : B
Penyelesaian :
2 . Jika pada STP volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul relatif
gas tersebut adalah .......
A . 26
D . 32
B . 28
E . 34
C . 30
Kunci : E
Penyelesaian :
Penyelesaian :
MnO 2 + 2H 2 SO 4 + 2NaI
MnSO 4 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O + I 2
MnO 2
MnO 4 (mempunyai penurunan bilangan oksidasi
(+4)
(+2)
(oksidator)
5 . Proses yang dapat mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan adalah ........
A . emisi proton
D . emisi sinar alfa
B . emisi sinar beta
E . penangkapan elektron K
C . emisi sinar gamma
Kunci : B
Penyelesaian :
Emisi sinar beta, mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan.
6 . Di antara oksida berikut ini, yang dalam air dapat membirukan kertas lakmus adalah ........
A . CO 2
D . CaO
E . P 2O 5
B . SO 3
C . NO 2
Kunci : D
Penyelesaian :
Oksida yang dapat membirukan kertas lakmus adalah oksida basa, oksida basa ini bila
dicampur dengan air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
Contoh :
CaO + H 2 O Ca(OH) 2
7 . Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diijinkan adalah .....
A. n=31=0m=0s=B. n=31=1m=1s=+
C . n = 3 l = 2 m = -1 s = D. n=31=1m=2s=E. n=31=2m=2s=+
Kunci : D
Penyelesaian :
8 . Untuk reaksi NH 3 + H 2 O
A . NH 3 bersifat asam
B . NH 4 + bersifat basa
C . H 2 O bersifat asam
Kunci : C
Penyelesaian :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993
Reaksi :
Menurut Bronsted-Lowry :
Asam : donor proton (pemberi H + )
Basa : akseptor proton (penerima H + )
Jadi untuk reaksi di atas, H 2 O bersifat asam
9 . Jika tetapan kesetimbangan, Kc, bagi reaksi A + B
C dan bagi reaksi 2A + D
berturut-turut ialah 4 dan 8, maka tetapan kesetimbangan, Kc bagi reaksi C + D
adalah ........
A.
D . 12
E . 24
B. 2
C. 8
Kunci : A
Penyelesaian :
10 . Senyawa :
A . sikloheksana
B . n-heksana
C . 3-etilbutana
Kunci : E
Penyelesaian :
D . 2-metilpentana
E . metilsiklopentana
C
2B
Jawaban : A
Kunci : E
Penyelesaian :
Pada Katode (-) : Na + + e Na
Pada anode (+) : 2Cl Cl 2 + 2e
Karena mol elektron = mol Na, maka volume gas Cl 2 yang terbentuk adalah :
Cl 2 = x 0,5 mol = 0,25 mol
= 0,25 x 22,4 liter
= 5,6 liter
13 . Dari ion-ion berikut yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3 adalah .......
1 . Cu 2+
2 . Zn 2+
3 . Ni 2+
4 . Al 3+
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ion-ion logam transisi (golongan B) yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3
adalah :
(1) Cu +
(2) Zn 2+ dan
(3) Ni 2+
14 . Senyawa yang merupakan alkena adalah .......
1 . C 6 H 14
2 . C 3H 6
3 . C 4 H 10
4 . C 5 H 10
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : C
Penyelesaian :
Rumus alkena : CnH2n
Jadi jawaban yang benar : C 3 H 6 dan C 5 H 10
15 . Di antara senyawa-senyawa berikut, yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah .......
1 . HF
3 . H 2O
2 . NH 3
4 . HCl
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara :
- F dengan H
- N dengan H
- O dengan H
1 . Jika gas belerang dioksida dialirkan ke dalam larutan hidrogen sulfida, maka zat terakhir ini
akan teroksidasi menjadi ........
A. S
D . H 2S 2O
B . H 2 SO 3
E . H 2S 2O 7
C . H 2 SO 4
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi yang terjadi adalah :
2H 2 S(aq) + SO 2 (g)
3S(s) + 2H 2 O(g)
Jadi belerang mengalami autoredoks, yaitu sekaligus mengalami oksidasi dan reduksi. SO 2
direduksi menjadi S, H 2 S dioksidasi juga menjadi S.
2 . Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada ion .......
A.
D.
B.
E.
C.
Kunci : E
Penyelesaian :
4 . Untuk pembakaran sempurna 5 mol gas propana (C 3 H 8 ), maka banyaknya mol gas
oksigen yang diperlukan adalah .......
A. 1
D . 15
B. 3
E . 25
C. 5
Kunci : E
Penyelesaian :
Reaksi pembakaran sempurna gas propana :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994
C 3 H 8 + 5O 2
3CO 2 + 4H 2 O
O 2 yang diperlukan untuk 5 mol C 3 H 8 = 5 . 5 mol = 25 mol
5 . Gula pasir akan berubah menjadi arang jika ditetesi asam sulfat pekat. Dalam reaksi ini
gula mengalami .......
A . oksidasi
D . reduksi
B . dehidrogenasi
E . dehidrasi
C . hidrolisis
Kunci : E
Penyelesaian :
Jika gula pasir, juga karbohidrat lain, ditambah H 2 SO 4 pekat terjadi reaksi :
Cn(H 2 O)m nC + mH 2 O H = -A kkal
Untuk C 11 H 22 O 11 , gula pasir
C 11 H 22 O 11 11C + 11H 2 O
Reaksi ini merupakan reaksi bersifat eksoterm dan termasuk dehidrasi (pembebasan air).
6 . Jika diketahui :
MO 2 + CO
MO + CO 2 , H = -20 kJ
M 3 O 4 + CO 3MO + CO 2 , H = +6 kJ
3M 2 O 3 + CO 2M 3 O 4 + CO 2 , H = -12 kJ
maka nilai H dalam kJ, bagi reaksi :
2MO 2 + CO M 2 O 3 + CO 2 adalah ........
D . -18
A . -40
E . +18
B . -28
C . -26
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi-reaksi dapat disusun sebagai berikut :
7 . Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan larutan X gram NaOH (Mr = 40)
dalam air sampai 500 mL Besarnya X adalah ........
A . 4,0
D . 0,4
B . 2,0
E . 0,2
C . 1,0
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : pH larutan = 12
POH = 14 - 12 = 2 ..... [OH - ] = 10 -2 M
8 . Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetimbangan maka komposisi campuran reaksinya
tidak akan dapat berubah selama suhu tidak berubah.
SEBAB
Tetapan kesetimbangan reaksi kimia hanya bergantung pada suhu.
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : D
Penyelesaian :
Pernyataan : Salah
Komposisi zat dalam keseimbangan dapat berubah walaupun suhu tetap. Hal ini sesuai
dengan azas Le Chatelier
Alasan : Benar
Harga K hanya dipengaruhi suhu (T). H akan naik jika T naik untuk reaksi endoterm, dan
sebaliknya. K akan turun jika T naik untuk reaksi eksoterm dan sebaliknya.
9 . Penggunaan batu bara secara besar-besaran sebagai sumber energi dapat menimbulkan
efek rumah kaca.
SEBAB
Batubara, sebagai bahan bakar fosil mengandung senyawa belerang.
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : B
Penyelesaian :
Pernyataan : benar
Pembakaran bahan bakar batu bara akan menghasilkan CO 2 . Gas CO 2 menimbulkan
efek rumah kaca (green house effect) yang ditandai dengan suhu bumi yang kian meningkat.
Alasan : benar
Bahan bakar fosil mengandung S (belerang). Polutan yang akan ditimbulkan adalah SO 2
sebagai oksida asam yang bersifat korosif
10 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 3 4s 2 :
1 . terletak pada periode 4
3 . bilangan oksidasi tertingginya +5
2 . termasuk unsur transisi
4 . nomor atomnya 23
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = [Ar] 3d 3 4s 2 .
(1) terletak pada periode 4/V B
(2) X termasuk unsur blok d (transisi) karena orbital 3 belum penuh
3
2
(3) bilangan oksidasi tertinggi : +5 sebab elektron 3d 4s dapat lepas
(4) nomor atom X = 23 karena 18Ar
11 . Bila unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 , maka pernyataan
yang benar mengenai X adalah :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
(1) Elektron valensi X = 4s2, letaknya perioda 4/IIA Jadi termasuk unsur alkali tanah
2+
(2) Ionnya berbentuk X , dengan Cl 2 akan terjadi senyawa
ionik X + Cl 2
XCl 2
2
2+
(3) Jika elektron 4s lepas terbentuk X
(4) Jika X direaksikan dengan O 2 terbentuk XO
X 2+ + O 2
XO
12 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah :
1. K
3 . Na
2 . Ca
4 . Ba
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : E
Penyelesaian :
Logam-logam golongan I A dan IIA dapat bereaksi dengan air. Reaksi umumnya :
2L + 2H 2 O
2 LOH + H 2 (g) H = -K kkal
M + 2H 2 O M (OH) 2 + H 2 (g) H = -b kkal
Reaksi air dengan logam IA lebih cepat dan lebih eksoterm dari pada dengan logam IIA,
larutan bersifat basa
13 . Yang dapat digolongkan sebagai alkohol tersier adalah senyawa :
1 . CH 2 OH - CHOH - CH 2 OH
2 . CH 3 - CH 2 - CH 2 OH
3 . C 6 H 3 (OH) 3
4 . (CH 3 ) 3 C - OH
Jawaban : A
Kunci : D
Penyelesaian :
Contoh alkohol tersier : t = butanol
Strukturnya :
1.
3.
2.
4.
Jawaban : A
Kunci : D
Penyelesaian :
Kunci : A
Penyelesaian :
Diketahui : N 2 O 4 (s)
(3) Menurut Le Chatelier, Jika sistem dikompresi kesetimbangan bergeser ke arah gas
yang jumlah molnya kecil. Jadi jumlah N 2 O 4 naik, NO 2 berkurang.
n=2-1=1
(4) Kp = Kc (RT) n
Jadi Kp = Kc (RT)
adalah ........
A . 1 mol
B . 2 mol
C . 3 mol
Kunci : E
Penyelesaian :
D . 4 mol
E . 6 mol
menghasilkan Fe 3+ dan Cr 3+
A . oksigen
D . karbon
B . belerang
E . klor
C . nitrogen
Kunci : E
Penyelesaian :
Bilangan oksida paling positif dalam HClO 4 adalah Cl.
O => - 2, -1
S => -2,+4, +6
N => +1 , +2 , +3, +4, +5
Cl => - 1, +1 +3, +5, +7
C => +2, +4
Jadi unsur yang menunjukkan bilangan oksidasi paling positif dalam senyawanya adalah
klor.
9 . Secara teoritis banyaknya cuplikan dengan kadar belerang 80 %, yang dapat menghasilkan
8 g SO 3 , adalah ...... (O = 16, S = 32)
A. 3g
B. 4g
C. 5g
Kunci : B
Penyelesaian :
2S + 3O 2
2SO 3
8 gram
Jadi banyaknya cuplikan adalah 4 gram
10 . Asam konjugasi dari
A.
B . H 3O +
C . H 3 PO 4
Kunci : D
Penyelesaian :
D. 6g
E. 8g
adalah ......
D.
E . P 2O 5
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : A
Penyelesaian :
Gas kan monoksida (CO) di dalam pernafasan manusia akan mengikat O 2 menjadi CO 2 ,
sehingga orang tersebut mengalami kekurangan oksigen (timbul keracunan).
Reaksinya sebagai berikut : CO + 2O 2
CO 2
Ikatan CO-Hb lebih kuat karena O pada CO lebih reaktif dibanding O pada O 2 .
Sehingga tarik-menarik antara CO dengan Hb akan lebih kuat.
Jadi pernyataan betul, alasan betul dan ada hubungannya.
Jawaban : A
Kunci : E
Penyelesaian :
14 . Garam yang mengalami hidrolisis bila dilarutkan dalam air adalah ......
1 . Amonium klorida
3 . Amonium karbonat
2 . Natrium asetat
4 . Kalium sulfida
Jawaban : A
Kunci : E
Penyelesaian :
Keterangan :
1. = terhidrolisis sebagian
2. = terhidrolisis sempurna
Jadi semua pernyataan betul.
15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 10 4s 2
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995
Jumlah massa atom dan jumlah nomor atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan. Di
ruas kiri massa atom jumlahnya 27 + 4 = 31 maka di ruas kanan massa atom x = 1, di
ruas kiri nomor atom jumlahnya = 13 + 2 = 15, maka nomor atom x = 0, jadi x adalah
netron bisa ditulis
.
2 . Jika konsentrasi Ca 2+ dalam larutan jenuh CaF 2 = 2 x 10-4 mol/L, maka hasil kali
kelarutan CaF 2 adalah ......
A . 8 x 10 -8
D . 2 x 10 -12
B . 3,2 x 10 -11
E . 4 x 10 -12
-11
C . 1,6 x 10
Kunci : B
Penyelesaian :
CaF 2
Ca 2+ + 2F Diketahui konsentrasi Ca 2+ = 2 . 10 -4 mol/L, maka :
konsentrasi F - = 2 x (2 . 10 -4 ) = 4 . 10 -4 , jadi :
Ksp CaF 2 = [Ca 2+ ] [F - ] 2
= (2 x 10 -4 ) (4 x 10 -4 )
= (2 x 10 -4 ) (16 x 10 -8 )
= 32 x 10 -12
= 3,2 x 10 -11
3 . Pada pelarutan NH 3 terjadi kesetimbangan sebagai berikut :
Yang merupakan pasangan asam-basa konyugasi adalah ....
A . NH 3 dan H 2 O
D.
B . NH 4 dan OH E . H 2 O dan OH
C . NH 3 dan OH Kunci : E
Penyelesaian :
A . 1, 1-dietetil-3-butanon
B . 2-metil-4-pentanon
C . 4, 4-dietetil-2-butanon
Kunci : E
Penyelesaian :
6 . Waktu paruh 210 Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka
setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak ........
A . 5 gram
D . 30 gram
B . 15 gram
E . 35 gram
C . 20 gram
Kunci : A
Penyelesaian :
7 . Berapa Faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi logam
kalsium (Ar Ca = 40) ?
A . 1,0
D . 3,0
B . 1,5
E . 4,0
C . 2,0
Kunci : D
Penyelesaian :
A . 122,5 gram
B . 81,7 gram
C . 61,3 gram
Kunci : B
Penyelesaian :
KClO 3 + 6HCl
D . 40 8 gram
E . 24,5 gram
KCl + 3H 2 O + 3Cl 2
D . 32
E . 16
Mr gas x = ?
A . 12,5 %
B . 20,0 %
C . 25,0 %
Kunci : E
Penyelesaian :
D . 33,3 %
E . 50,0 %
Reaksi asam asetat dengan etanol merupakan reaksi esterifikasi. Menghasilkan etil etanoat
atau etil asetat, merupakan isomer dari asam butanoat karena mempunyai rumus molekul
yang sama dan rumus gugus fungsi yang berbeda.
1 . Di antara gas berikut yang mempunyai jumlah atom paling banyak pada keadaan STP
adalah ........
A . 2,8 liter CH 4
D . 5,6 liter SO 2
B . 2,8 liter C 2 H 4
E . 5,6 liter C 2 H 2
C . 5,6 liter CO 2
Kunci : E
Penyelesaian :
A . 1,7 x 10 -2
-6
B . 3,2 x 10
C . 3,2 x 10 -8
Kunci : C
Penyelesaian :
D . 3,2 x 10 -9
-9
E . 4,0 x 10
5 . mpat unsur A, B, C, dan D masing-masing mempunyai nomor atom 6, 8, 17, dan 19.
Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .......
A . A dan D
D . B dan C
B . A dan B
E . B dan D
C . C dan D
Kunci : C
Penyelesaian :
A menangkap 4 elektron C mertangkap 1 elektron
B menangkap 2 elektron D menangkap 1 elektron
Ikatan yang paling bersifat ion terbentuk yang mengandung 1 elektron yaitu C dan D
6 . Massa jenis suatu larulan CH 3 COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr = CH 3 COOH =
60, konsentrasi larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah ......
A . 18 %
D . 36 %
B . 24 %
E . 40 %
C . 30 %
Kunci : C
Penyelesaian :
Diketahui . M = 5,2
Bj = 1,04 g/ml
Mr = 60
7 . Pada elektrolisis leburan Al 2 O 3 (Ar O = 16, Al = 27), diperoleh 0,225 gram Al. Jumlah
muatan listrik yang diperlukan adalah ...... (1 F = 96500 C/mol)
A . 221,9 coulomb
D . 2412,5 coulomb
B . 804,0 coulomb
E . 8685,0 coulomb
C . 1025 9 coulomb
Kunci : D
Penyelesaian :
8 . Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P] [Q]. Bila konsentrasi
masing-masing pereaksi diperbesar 3 kali, kecepatan reaksinya diperbesar .....
A . 3 kali
D . 18 kali
B . 6 kali
E . 27 kali
C . 9 kali
Kunci : E
Penyelesaian :
V = k[P] [Q] 1
diperbesar 3 x
V = [3] [3]
V=9.3
V = 27
9 . Pada reaksi inti
, X adalah .....
A.
D.
B.
E.
C.
Kunci : D
Penyelesaian :
13 . Belerang dapat diperoleh dari gas alam dengan mengoksidasi gas H 2 S sesuai dengan
reaksi berikut yang belum setara : H 2 S + O 2
S + H 2 O. Banyaknya belerang yang
dapat diperoleh dengan mengoksidasi 224 L H 2 S pada STP adalah ....... (Ar S = 32)
A . 10 gram
B . 32 gram
C . 160 gram
Kunci : E
Penyelesaian :
D . 224 gram
E . 320 gram
14 . Brom (Br 2 ) dapat dibuat dengan mengalirkan gas klor (Cl 2 ) ke dalam larutan garam
bromida
SEBAB
Sifat oksidtor brom lebih kuat daripada klor.
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : C
Penyelesaian :
Cl 2 + 2 Br - 2Cl - + Br 2
Karena sifat oksidator klor lebih kuat dari brom, sehingga gas klor depal mengoksidasi ion
bromida.
15 . Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optik-aktif adalah .......
1 . 2 - propanol
3 . 3 - pentanol
2 . 2 - metil - 2 - butanol
4 . 2 - butanol
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : D
Penyelesaian :
Karena yang mengandung atom C asimetrik hanya 2-butanol
1 . Pada peluruhan
menjadi
kemudian meluruh menjadi
yang dipancarkan berturut-turut adalah ........
A . foton dan beta
D . beta dan alfa
B . foton dan alfa
E . alfa dan beta
C . beta dan foton
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi peluruhan :
, partikel-partikel
2 . Perhatikan reaksi :
C(s) + O 2 (g)
CO 2 (g), H = -394 kJ/mol
2CO(g) + O 2 (g) 2CO 2 (g), H = -569 kJ/mol.
Reaksi pembentukan 140 gram karbon monoksida (Mr = 28) disertai dengan
........
A . - 547,5 kJ
D . + 175 kJ
B . - 219 kJ
E . + 219 kJ
C . -175 kJ
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi Pembentukan CO :
H sebesar
3 . Asam sulfat ditambahkan pada 500 ml larutan BaCl 4 0,2M sampai terjadi endapan BaSO 4
dengan sempurna. Mr BaSO 4 = 233. Endapan BaSO 4 yang terjadi adalah ........
A . 68,0 gram
D . 23,3 gram
B . 46,6 gram
E . 11,7 gram
C . 34,0 gram
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi pengendapan :
BaCl 2 + H 2 SO 4
BaSO 4 + 2 HCl
Mol BaCl 2 = 0,2 mol/L x 500 mL
= 100 mmol = 0,1 mol
Berdasarkan persamaan reaksi :
Mol BaCl 2 = Mol BaSO 4 = 0,1 mol
Jadi BaSO 4 = 0,1 mol x 233 g/mol = 23,3 g
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000
4 . Nomor atom Q = 20 dan nomor atom S = 8. Jika Q dan S membentuk senyawa QS,
maka senyawa ini memiliki ikatan ......
A . kovalen polar
D . ion
B . kovalen non polar
E . hidrogen
C . kovalen koordinasi
Kunci : D
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron :
6
6
20 Q = 1s 2s 2p 3s 3p 4s (golongan IIA)
1
8 S = 1s 2s 2p (golongan VI A)
Ikatan yang mungkin terjadi antara Q (logam alkali tanah dan S (non logam) adalah ikatan
ion (serah terima elektron).
5 . Ion Co 2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d 1 . Jumlah elektron yang tidak
berpasangan dalam Co 2+ ........
A. 1
D. 5
B. 2
E. 7
C. 3
Kunci : C
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron:
D. 4:1
A. 3:2
E. 2:1
B. 1:2
C. 1:1
Kunci : B
Penyelesaian :
Misal N 2 O 4 mula-mula = 1 mol.
50 % N 2 O 4 berdisossiasi artinya % mol telah terurai dari mol mula-mula.
Maka :
N 2O 4
2 NO 2
Mula-mula : 1 mol
Terurai
mol
1 mol
Setimbang :
mol
1 mol
A . 2 x 10 -3
B . 4 x 10 -3
-4
C . 2 x 10
Kunci : E
Penyelesaian :
[HA] = 0,1 M = 1.10 -1
HA terurai 2%, berarti
Ka = [HA] =
= (1.10 -1 ) . (2.10 -2 )
= 4 x 10 -5
D . 4 x 10 -4
E . 4 x 10 -5
= 2.10
-2
8 . Konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 mL HCl 0,2 M dan
100 mL HCl 0,3 M, adalah .......
A . 0,20 M
D . 0,60 M
B . 0,50 M
E . 0,30 M
C . 0,24 M
Kunci : B
Penyelesaian :
I. HCl = 150 mL x 0,2 mol/L = 30 mmol
II. HCl = 100 mL x 0,3 mol/L = 30 mmol
Maka :
HCL total = 30 mmol + 30 mmol = 60 mmol
Volume total 150 ml + 100 mL = 250 mL
Jadi :
9 . Reaksi berikut dapat berlangsung kecuali reaksi antara .......
A . larutan Kl dengan gas Br 2
B . larutan Kl dengan gas Cl 2
C . larutan KCl dengan gas Br 2
D . larutan KBr dengan gas Cl 2
E . larutan KCl dengan gas F 2
Kunci : C
Penyelesaian :
Dalam sistem periodik unsur halogen dari atas ke bawah (F 2 - Cl 2 - Br 2 - I 2 ) daya
oksidatornya makin kecil, artinya suatu halogen dapat mengoksidasi halogen di bawahnya,
tetapi tidak mampu mengoksidasi halogen di atasnya.
Jadi reaksi yang tidak dapat berlangsung adalah :
KBr + Cl 2 KCl + Br 2
Seharusnya reaksinya :
KBr + Cl 2 KCl + Br 2
10 . Reaksi 2-propanol dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana merupakan
reaksi .......
A . adisi
D . redoks
B . substitusi
E . polimerisasi
C . eliminasi
Kunci : B
Penyelesaian :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000
Reaksi antara :
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi redoks terjadi jika ada unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Jadi yang merupakan reaksi redoks adalah :
Reaksi glukosa dengan larutan fehling, yaitu gugus aldehid pada glukosa diubah menjadi
gugus karboksilat.
14 . Senyawa manakah di bawah ini yang mempunyai nama 3,3-dimetilpentana ........
1.
2.
3.
4.
Jawaban : A
Kunci : A
Penyelesaian :
Rumus 3,3-dimetil pentana dapat ditulis sebagaimana pada pilihan (1), (2), dan (3)
15 . Perhatikan dua reaksi berikut :
Al(OH) 3 (s) + OH,(aq)
Al(OH) - (aq)
Al(OH) 3 (s) + 3H 3 O + (aq) Al 3+ (aq) + 6H 2 O(l)
Pernyataan yang benar adalah ........
1 . Al(OH) 3 melarut dalam asam
2 . Al(OH) 3 melarut dalam basa
3 . Al(OH) 3 bersifat amfoter
4 . bilangan oksidasi Al dalam Al(OH) 4 - adalah +3
Jawaban : A
Kunci : E
Penyelesaian :
Al(OH) 3 dapat larut dalam asam maupun basa, sehingga Al(OH) 3 bersifat amfoter.
Biloks Al(OH) 4 - = Biloks Al + biloks OH -1 = Biloks Al + + 4(-1)
Jadi biloks Al = +3
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000
Penyelesaian :
1. 20 elektron dan 20 neutron
4 2 8 8 2 : Golongan IIA, Periode 4
20 X
2. 10 elektron dan 12 neutron
2 8 : Golongan VIII A, Periode 2
10 X
3. 15 proton dan 16 neutron
2 8 5 : Golongan VA, Periode 3
15 X
4. 20 neutron dan 19 proton
4 2 8 8 1 : Golongan IA, Periode 4
19 X
5. 12 proton dan 12 neutron
2 8 2 : Golongan IIA, Periode 3
12 X
Unsur yang terletak di dalam satu satu golongan akan memiliki sisfat yang mirip jadi pilihan
yang tepat adalah 1 dan 5.
2 . Berdasarkan tabel berikut :
Mr terkecil
Molekulnya kecil
Terdapatnya ikatan hidrogen
Terdapatnya ikatan gaya London
Terdapatnya ikatan gaya van der walls
Jawaban : E
Penyelesaian :
Pada molekul PH 3 , terdapat ikatan gaya Van der Waals. Ikatan Van der Waals jauh lebih
rendah daripada ikatan hidrogen. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen sekitar 15 s/d
40 kJ/mol, sedangkan untuk gaya Van der Waals sekitar 2 s/d 20 kJ/mol. Itulah sebabnya
ikatan Van der Waals mempunyai titik cair dan titik didih lebih rendah.
3 . Berdasarkan gambar di bawah :
Created by InVirCom, http://www.invir.com
Jika skala menunjukkan x lt, berarti gas yang dihasilkan x lt adalah ........ (Ar Mg =24)
A . 3,361t
D . 7,20 It
B . 3,601t
E . 14,41t
C . 22,41t
Jawaban : B
Penyelesaian :
mol Mg =
= 0,25 mol
mol H 2 =
mol HCl =
T = 27C = 300 K
PV = n R T
V=
= 3,60 liter
4 . Tabung gas LPG mengandung gas propana (C 3 H 8 ) dan gas butana (C 4 H 10 ) di mana
sangat dipergunakan dalam kehidupan rumah tangga selain minyak tanah.
Jika campuran gas yang terdapat pada tabung pada gambar di atas volumenya 20 1iter
dibakar dengan udara yang mengandung 20% gas oksigen, maka udara yang diperlukan
sebanyak ........
A . 500 liter
D . 1150 liter
B . 650 liter
E . 1300 liter
C . 1000 liter
Created by InVirCom, http://www.invir.com
Jawaban : D
Penyelesaian :
(C 3 H 8 + C 4 H 10 ) +
O2
7 CO 2 + 9 H 2 O
20 liter
Urutan unsur-unsur tersebut dalam suatu perioda dari kiri ke kanan adalah ........
A . T, Q, R, S dan P
D . T, S, Q, R dan P
B . T, R, Q, P dan S
E . T, Q, S, R dan P
C . T, P, Q, R dan S
Jawaban : B
Penyelesaian :
Dalam satu periode, dari ke kanan, energi ionisasi cenderung Semakin besar.
T(738) < R(786) < Q(1012) < P(1251) < S(1521)
6 . Berdasarkan gambar berikut :
Penyelesaian :
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elekron yang dipakai
bersama hanya berasal dari salah satu atom. Ikatan antara N dan O, pasangan elektron
yang dipakai bersama hanya berasal dari atom N.
7 . Berdasarkan tabel berikut :
Created by InVirCom, http://www.invir.com
Penyelesaian :
Berdasarkan tabel, selisih keelektronegatifan :
- CO 2 = 3,5 - 2,5 = 1
- ClO = 3,5 - 3,0 = 0,5
- CH 4 = 2,5 - 2,1 = 0,4
- HCl = 3,0 - 2,1 = 0,9
- PH3 = 2,1 - 2,1 = 0
Walaupun selisih keelektronegatifan pada CO 2 tertinggi, tetapi CO 2 termasuk non-polar
sebab distribusi elektronnya merata/simetris sehingga saling meniadakan. Senyawa yang
paling polar adalah senyawa yang memiliki selisih keelektronegatifan besar, tetapi distribusi
elektronnya tidak simetris/merata (tertarik pada salah satu kutub).
CO 2
HCl
Jadi senyawa yang paling polar adalah HCl.
8 . Diketahui kurva reaksi sebagai berikut :
H1 - H2 - H3
H1 + H2 - H4
H1 - H3 - H4
H 2 adalah ........
D.
E.
Jawaban : C
Penyelesaian :
H1 - H3 + H4
H1 + H3 + H4
Penyelesaian :
Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor :
- Luas permukaan zat : berupa serbuk laju reaksi semakin besar.
- Konsentrasi : konsentrsi semakin tinggi laju reaksi semakin besar
- Suhu : suhu semakin tinggi laju reaksi semakin besar
Jadi, laju reaksi paling rendah adalah zat yang berupa lempeng dengan suhu yang paling
rendah.
10 . Hasil uji daya hantar listrik terhadap larutan A dan B diperoleh hasil sebagai berikut. Pada
larutan A, lampu menyala dan terbentuk gelembung-gelembung gas, pada larutan B lampu
tidak menyala dan terbentuk gelembung-gelembung gas. Kesimpulan yang dapat Anda
tarik dari data tersebut adalah ........
A.
B.
C.
D.
Penyelesaian :
- Larutan elektrolit: dapat terionisasi
- Non-elektrolit: tidak dapat terionisasi
Lihat gambar di bawah ini :
Penyelesaian :
Semakin besar harga Ka, maka sifat asamnya akan semakin kuat. Urutan sifat keasaman
berdasarkan tabel harga Ka :
HD < HA < HB < HE < HK < HG < HC < HL
(HD : asam paling lemah, karena harga Ka-nya paling kecil yaitu 1,8 . 10 -12 )
12 .
Berdasarkan hasil titrasi yang alatnya dan gambarnya seperti di atas diperoleh data sebagai
berikut :
D. 1M
E . 0,04 M
Jawaban : E
Penyelesaian :
Volume HCl (V 1 ) = 25 ml
Konsentrasi HCl (M 1 ) = X M
Volume NaOH (V 2 ) = Volume rata-rata
=
= 10,2 ml
= 0,04 M
Penyelesaian :
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH. Larutan
penyangga terdiri dari campuran :
- Asam lemah dengan garamnya
Contohnya CH 3 COONa, CH 3 COOK dsb
- Basa lemah dengan garamnya
Contohnya NH 4 Cl, (NH 4 ) 2 SO 4 dsb.
1.
s:
5 mmol
(asam lemah dengan garamnya)
5 mmol
2.
3.
H 2 CO 3 + 2 NH 3
(NH 4 ) 2 CO 3
m : 10 mmol
10 mmol
b: 5
10
s:
5 mmol
5 mmol
(bukan penyangga, karena asam dan basanya dua-duanya lemah)
4.
HCl
+ NH 3
NH 4 Cl
m : 5 mmol
10 mmol
b: 5
5
s:
5 mmol
(basa lemah dengan garamnya)
5.
5 mmol
HCl
+ NaOH NaCl + H 2 O
m : 5 mmol
10 mmol
b: 5
5
s:
5 mmol
5 mmol
(asam kuat dan basa kuat yang tersisa basa kuat, pH basa kuat)
Jika garam-X terdiri dari asam lemah dan basa kuat, maka Mr garam-X adalah ........
-4
-14
(Ka = 2 .10 ; Kw =10 )
A . 13,6
D . 3,4
B . 10,2
E . 1,7
C . 6,8
Jawaban : C
Created by InVirCom, http://www.invir.com
Penyelesaian :
pH = 9
pOH = 14 - 9 = 5, maka [OH - ] = 10 -5
-12
Penyelesaian :
Ksp = (n - 1) n-1 s n
2a. Ag 2 CO 3
2 Ag + CO 3
2+ 2
Ksp Ag 2 CO 3 = [Ag ] . [CO 3 ]
-12
2
8 . 10 = (2s) (s)
-12
3
8 . 10 = 4 s
b. AgCl
Ag + Cl
Ksp AgCl = [Ag + ] = [Ag + ] [Cl - ]
-10
2 . 10 = s . s
2 . 10 -10 = s
c. Ag 3 PO 4
3 Ag + + PO 4 3Ksp Ag 3 PO 4 = [Ag + ] 3 [PO 4 3- ]
1 . 10 -16 = (3s) 3 . s
-16
4
1 . 10 = 27 s
+
d. AgI
Ag + I
+
Ksp AgI = [Ag ] [I - ]
-17
8,5 . 10 = s . s
8,5 . 10 -17 = s
e. AgCN
Ag + + CN +
Ksp AgCN = [Ag ] [CN ]
1,2 . 10 -16 = s . s
-16
1,2 . 10 = s
Penyelesaian :
Berdasarkan data titik beku larutan elektrolit dan non-elektrolit :
Pada konsentrasi yang sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah
daripada larutan non-elektrolit (bandingkan antara NaCl, K 2 SO 4
dengan gula, antara MgSO 4 dengan Urea).
10
17 .
Dari diagram PT H 2 O berikut yang merupakan daerah perubahan titik beku adalah ........
A . A dan H
D . I dan J
B . B dan C
E . D dan E
C . G dan H
Jawaban : C
Penyelesaian :
Titik H adalah titik beku pelarut (H 2 O), yaitu 0C
Titik G adalah titik beku larutan, yaitu < 0C (negatif)
Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H.
18 . Diketahui data potensial elektroda standar :
Ag (s)
E = +0,80 volt
Ag + (aq) + e 2+
Zn (aq) + 2e
Zn (s)
E = -0,76 volt
3+
In (aq) + 3e
In (s)
E = -0,34 volt
2+
Mn (s)
E = -1,20 volt
Mn (aq) + 2e
Reaksi redoks yang tidak berlangsung spontan adalah ........
A . Zn 2+ (aq) + Mn (s)
Mn 2+ (aq) + Zn (s)
In 3+ (aq) + 3 Ag (s)
B . 3 Ag + (aq) + In (s)
2 In (s) + 3 Mn 2+ (aq)
C . 3 Mn (s) + 2 In 3+ (aq)
D . 2 I 3+ (aq) + 3 Zn (s)
2 In (s) + 3 Zn 2+ (aq)
E . Mn 2+ (aq) + 2 Ag (s)
Mn (s) + 2 Ag + (aq)
Jawaban : E
Penyelesaian :
Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E sel harus positif
- E sel = E red - E oks
= E Zn - E Mn
= -0,76 - (-1,20)
= +0,44 V (spontan)
- E sel = E red - E oks
= E Ag - E In
= 0,80 - (-0,34)
Created by InVirCom, http://www.invir.com
11
= + 1,14 V (spontan)
- E sel = E red - E oks
= E In - E Mn
= -0,34 - (-1,20)
= +0,86 V (spontan)
- E sel = E red - E oks
= E In - E Zn
= -0,34 - (-0,76)
= +0,42 V (spontan)
- E sel = E red - E oks
= E Mn - E Ag
= -120 - 0,80
= -2 volt (tidak spontan)
19 .
Peristiwa elektrolisis dari keempat gambar di atas yang menghasilkan gas oksigen
adalah........
A . 1 dan 2
D . 2 dan 3
B . 1 dan 3
E . 2 dan 4
C . 3 dan 4
Jawaban : B
Penyelesaian :
1. Elektrolisis larutan Na 2 SO 4 dengan elektroda C
Na 2 SO 4(aq)
2 Na + (aq) + SO 4 2- (aq)
K (R) : 2 H 2 O (e) + 2e
2 OH - + H 2(g)
A (O) : 2 H 2 O (l)
4 H + + O 2(g) + 4e
2. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda Pt dan C
NaCl (aq)
Na + (aq) + Cl - (aq)
K (R) : 2 H 2 O (1) + 2e
2 OH - + H 2(g)
A (O) : 2 Cl Cl 2(g) + 2e
3. Elektrolisis larutan AgNO 3 dengan elektroda Ag dan Pt
+
AgNO 3(aq)
Ag (aq) + NO 3 (aq)
Created by InVirCom, http://www.invir.com
12
K (R) : Ag + + e
A (O) : 2 H 2 O (l)
Ag (s)
4 H + + O2 (g) + 4e
Dalam proses elektrolisis pada gambar di atas, arus listrik sebesar 1.930 coulomb
dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram X 2+ pada
katode. Jika diketahui tetapan Faraday adalah 96.500 coulomb, maka massa atom relatif
X adalah ........
A . 450
D . 75
B . 300
E . 37,5
C . 150
Jawaban : C
Penyelesaian :
1930 Coulomb =
= 0,02 F
21 . Sel elektrokimia :
13
Penulisan lambang sel yang tepat dari gambar sel tersebut adalah ........
A . Cu (a) | Cu 2+ || Zn (s) | Zn 2+ (aq)
B . Zn (s) | Zn 2+ (aq) || Cu 2+ (aq) | Cu (s)
C . Cu 2+ (s) | Cu (s) || Zn 2+ (aq) | Zn (s)
D . Zn 2+ (aq) | Zn (s) || Cu (s) | Cu 2+ (aq)
E . Zn (s) | Zn 2+ (aq) || Cu (s) | Cu 2+ (aq)
Jawaban : B
Penyelesaian :
Pada sel volta berlaku : KPAN (Katoda Positif, Anoda Negatif)
Zn sebagai anoda dan Cu sebagai katode
Penulisan diagram sel/lambang sel:
anode | larutan || larutan | katode
Zn (s) | Zn 2+ (aq) || Cu 2+ (aq) | Cu (s)
22 .
Penyelesaian :
Salah satu faktor yang dapat memperlambat korosi adalah dengan menempatkan logam
lain di sekitar besi yang harga E-nya lebih kecil. (Misalnya: Zn, Al, Mg)
Pada wadah 1, 3 dan 5 logam Zn, Al dan Mg akan lebih dulu teroksidasi daripada besi.
Pada wadah 2 dan 4 , wadah 4 akan lebih cepat terkorosi dibandingkan dengan
wadah. 2, karena wadah 4 besi tidak terhalang oleh apapun, sehingga mudah terkorosi.
14
23 .
Penyelesaian :
2, 4, 6-tribromo fenol.
24 . Suatu senyawa karbon yang mengandung inti benzena mempunyai sifat sebagai berikut :
- berupa kristal dan larutan dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
Maka senyawa itu adalah ........
A . nitrobenzena
D . toluene
B . benzil alkohol
E . fenol
C . anilina
Jawaban : E
Penyelesaian :
Sifat-sifat fenol :
- berupa kristal dan larut dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
25 . Perhatikan rumus bangun senyawa berikut :
(1) CH 3 - CH 2 - CH - CH 3
|
CH - CH 2 - CH 3
|
CH 3
CH 3 CH 3
Created by InVirCom, http://www.invir.com
15
|
|
(2) CH - C - CH 2 - CH 3
|
|
CH 2 CH 2
|
CH 3
(3) CH 2 - CH - CH - CH 2
|
|
|
|
CH 3 CH 3 CH 3 CH 3
(4) CH 3 - CH - CH - CH 2 - CH 3
|
|
CH 2 CH 2
|
|
CH 3 CH 3
Pasangan senyawa yang merupakan isomer adalah ........
A . (2) dan (4)
D . (1), (2), dan (3)
B . (1) dan (2)
E . (1), (2), (3), dan (4)
C . (3) dan (4)
Jawaban : A
Penyelesaian :
Isomer adalah rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.
Dari rumus bangun tersebut, yang merupakan pasangan isomer adalah :
- (1) dan (3) yaitu C 8 H 18
- (2) dan (4) yaitu C 9 H 20
26 .
Polimer akrilik digunakan sebagai bahan dasar cat, sebagai monomer penyusunnya
adalah........
A.
D.
E.
B.
C.
Jawaban : A
Penyelesaian :
Created by InVirCom, http://www.invir.com
16
CH 3
CH 3
CH 3
|
|
|
( - CH 2 - C - CH 2 - C - CH 2 - C - )
|
|
|
COOCH 3 COOCH 3 COOCH 3
Monomer dari rangkaian di atas adalah : CH 2 = C - CH 3
|
COOCH 3
27 .
Aspirin dikenal juga dengan nama asetosal (asam asetil salisilat), memiliki khasiat sebagai
penghilang rasa sakit dan penurun panas, namun dalam penggunaan waktu lama
menimbulkan maag. Manakah rumus struktur aspirin tersebut dari struktur di bawah ini:
A.
D.
B.
E.
C.
Jawaban : E
Penyelesaian :
17
A.
D.
B.
E.
C.
Jawaban : D
Penyelesaian :
Dalam satu periode, energi ionisasi semakin ke kanan cenderung semakin besar.
29 .
Gambar di atas merupakan proses untuk mendapatkan asam sulfat dengan proses kontak.
Pada urutan ke berapa SO 3 dan H 2 SO 3 diperoleh ........
A . 1 dan 2
B . 1 dan 3
C . 2 dan 3
D . 2 dan 4
E . 3 dan 4
Jawaban : C
Penyelesaian :
1. S (s) + O 2(g)
SO 2(g)
2. 2 SO 2(g) + O 2(g)
2 SO 3(g)
3. SO 3(g) + H 2 SO 4(l)
H 2 S 2 O 7(l)
4. H 2 S 2 O 7(l) + H 2 O (l)
2 H 2 SO 4(l)
Maka asam sulfat terjadi pada reaksi 2 dan 3.
18
30 . Senyawa magnesium selain dipergunakan untuk penetralan asam lambung juga untuk batu
bata tahan api. Senyawa magnesium yang dipergunakan untuk batu bata tahan api
adalah........
A . MgSO 4
D . MgO
E . MS
B . Mg(OH) 2
C . MgCl 2
Jawaban : D
Penyelesaian :
MgSO 4 digunakan sebagai obat urus-urus (MgSO 4 7 H 2 O)
Mg(NH) 2 digunakan sebagai obat maag (lambung)
MgO digunakan untuk membuat untuk batu bata tahan api
19
1 . Campuran larutan berikut ini yang membentuk larutan penyangga adalah .....
A . 50 ml, CH 3 COOH 0,2 M dan 50 ml, NaOH 0,1 M
3
B . 50 mL CH COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0;1 M
C . 50 ml, HCl 0,2 M dan 100 mL NH 3 (aq) 0,1 M
D . 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NH 3 (aq) 0,1 M
E . 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NaOH(aq) 0,1 M
Kunci : A
Penyelesaian :
Larutan penyangga dapat berupa campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau
campuran bass lemah dengan asam konjugasinya.
Persamaan reaksi yang terjadi :
Sisa 5 mmol CH 3 COOH (asam lemah) dengan 5 mmol CH 3 COONa (basa konjugasi)
adalah larutan penyangga.
2 . Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi :
FeS + 2HCl FeCl 2 + H 2 S.
Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H 2 S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H 2 S
bervolume 20 liter maka nilai x adalah ......
D . 35,2
A . 8,8
E . 44,0
B . 17,6
C . 26,4
Kunci : D
Penyelesaian :
1 mol gas H 2 S = 20 liter maka 8 liter H 2 S, mol yang terjadi =
D.
E.
Kunci : A
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted Lowry adalah spesi yang menerima proton pads suatu reaksi
pemindahan proton
H 2 O + H + (dari H 2 SO 4 )
H 3O +
H 2 O disini menerima proton jadi bersifat basa.
4 . Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X 3+ adalah ........
A . ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 6 4s 2
B . 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 4 4s 2
C . ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 3 4s 2
2
2
6
2
6
5
1
D . ls 2s 2p 3s 3p 3d 4s
2
2
6
2
6
5
E . ls 2s 2p 3s 3p 3d
Kunci : E
Penyelesaian :
Jadi konfigurasinya dari yang jumlah elektronnya = 23
ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 5
5 . Data percobaan suatu reaksi 2A + B 2
D. 3
A. 0
E. 4
B. 1
C. 2
Kunci : B
Penyelesaian :
Catatan: untuk kode soa123, soal no. 45 ini tidak ada pertanyaannya. Jadi penulis
berusaha menjawab dengan perkiraan pertanyaan.
Orde reaksi adalah Orde reaksi terhadap A, misal x, bandingkan percobaan 2 dam 3
Orde reaksi = x + y
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999
=0+1
=1
6 . Air susu merupakan sistem dispersi ....
A . zat padat dalam medium pendispersi cair
B . zat cair dalam medium pendispersi cair
C . zat cair dalam medium pendispersi gas
D . zat padat dalam medium pendispersi padat
E . gas dalam medium pendispersi cair
Kunci : B
Penyelesaian :
Air susu termasuk koloid jenis emulsi dimana fase terdis persinya cair dan medium
pendisfersinya juga cair.
7 . Untuk reaksi H 2 (g) + I 2 (g)
2 HI (g) diketahui konsentrasi awal H2 = 0,20 mol/L
dan I 2 = 0,15 mol/L. Jika pada saat kesetimbangan masih tersisa I 2 = 0,05 mol/L, maka
harga tetapan kesetimbangan ......
A. 2
D . 16
B. 4
E . 32
C. 8
Kunci : C
Penyelesaian :
8 . Diketahui :
Ni 2+ + 2e - Ni E = - 0,25 V
Pb 2+ + 2e Pb E = - 0,13 V
Potensial standar sel Volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb adalah .....
A . - 0,38 V
D . + 0,25 V
B . - 0,12 V
E . + 0,38 V
C . + 0,12 V
Kunci : B
Penyelesaian :
E 0 sel = E 0 reduksi - E 0 oksidasi
= E 0 terbesar - E 0 terkecil
= -0,13 - (-0,25) = 0,12 V
9 . Reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi reduksi adalah .......
A . Al 3+ + 3OH D . H 2 + Cl 2
Al(OH) 3
2HCl
+
2B . H + SO 4
HSO 4
E . HF + NH 3
NH 4 F
2+
C . Pb + 2 Br
PbBr 2
Kunci : D
Penyelesaian :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999
Resksi oksdasi reduksi terjadi ada peristiwa penambahan dan penurunan bilangan oksidasi
(biloks).
A . (a + b) kJ
B . (a + 2b) kJ
C . (-a + 2b) kJ
Kunci : D
Penyelesaian :
D . (a - 2b) kJ
E . (2a + b) kJ
A . 3 - menit - 4 - isopropilbutana
B . 4 - etil - 2 - metil pentana
C . 2 - metil - 4 etilpentana
Kunci : D
Penyelesaian :
A . aldehida
D . alkanon
B . ester
E . asam karboksilat
C . eter
Kunci : C
Penyelesaian :
C 5 H 12 O mempunyai rumus umum CnH2n + 2 O, merupakan gugus alkohol den eter.
13 . Dalam ketel uap terjadi kerak yang berasal dari kesadahan sementara. Reaksi yang terjadi
pada dinding ketel adalah .......
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999
A . Ca 2+ + CO 3 2CaCO 3
B . Ca(HCO 3 ) 2
CaCO 3 + H 2 O + CO 2
22+
C . Ca + SO 4
CaSO 4
22+
D . Ca + SiO 3
CaSiO 3
2+
E . Ca + 2H 2 O Ca(OH) 2 + 2H +
Kunci : B
Penyelesaian :
Kesadahan sementara diakibatkan adanya senyawa Ca(HCO 3 ) 2 yang jika dipanaskan
akan bereaksi menjadi :
14 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah ........
1. K
3 . Na
2 . Ca
4 . Ba
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : E
Penyelesaian :
Logam-logam yang berasal dari golongan IA den IIA merupakan logam-logam yang sangat
reaktif, mudah mengalami oksidasi jadi sangat mudah bereaksi dengan air.
15 . Suatu cuplikan CaCl 2 (Mr = 111) sebanyak 5,55 g dilarutkan dalam air sehingga
diperoleh 500 mL larutan. Pernyataan yang benar untuk larutan CaCl 2 adalah ......
1.
2.
3.
4.
Jawaban : A
Kunci : E
Penyelesaian :
1 . Manakah dari spesi berikut dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori
Brorsted-Lowry :
A . hanya a dan b
D . a, b, c
B . hanya c dan d
E . hanya a dan b
C . a, b, c dan d
Kunci : D
Penyelesaian :
Spesi yang dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah
spesi yang memiliki asam dan basa konyugasi.
A . 3 - log 2
B . 1- log 2
C . 4 - log 4
Kunci : A
Penyelesaian :
D . 2 - log 2
E . 5 - log 2
3 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan 2A(g) + B(g) C(g) + D(g) pada
suhu tertentu adalah 4. Bila pada suhu tetap volume dirubah menjadi setengah kali volume
asal maka tetapan kesetimbangan adalah .......
D. 8
A.
E . 16
B. 2
C. 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi : 2A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu = 4
Tetapan kesetimbangan : K = f (T) karena T tetap, maka nilai K tetap.
4 . Pada reaksi belum setara :
H 2 SO 4 + HI H 2 S + I 2 + H 2 O
Satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen yodida sebanyak ......
A . 1 mol
D . 6 mol
B . 2 mol
E . 8 mol
C . 4 mol
Kunci : E
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992
Penyelesaian :
Dengan menyetarakan reaksi didapat persamaan :
H 2 SO 4 + HI
H 2S + I 2+ H 2O
Jadi hidrogen yodida yang dapat dioksidasi = 8
5 . Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara .........
A . elektrolisis
D . dekantasi
B . elektroforesis
E . presipitasi
C . dialisis
Kunci : C
Penyelesaian :
Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi
koloid, sehingga kelebihan elektrolit tidak mengganggu koloid yang dihasilkan
6 . Sebanyak x molekul asam amino glisina (H 2 N - CH 2 COOH) berpolimerisasi kondensasi
membentuk senyawa polipeptida. Mr (glisina) = 75 dan Mr polipeptida) itu = 930.Maka
besarnya x adalah ......
A . 10
D . 16
B . 12
E . 18
C . 14
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi : x Glisin Polipeptida + (x - 1) air. penggabungan monomer akan disertai
pelepasan H 2 O sebanyak (x - 1) molekul
Persamaan : x. Mr Glisin = Mr polipeptida + (x - 1)Mr H 2 O
x. (75) = 930 + (x - 1) . 18
75x = 930 .+ 18x - 18
57x = 912
x = 16
7 . 10 cm 3 suatu hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm 3 oksigen menghasilkan 30 cm 3
karbondioksida. Jika volume semua gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus
hidrokarbon tersebut adalah .......
A . CHF
D . C 3H 6
B . C 2H 6
E . C 3H 8
C . C 3H 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Cx Hy + O 2
3CO 2 + H 2 O
Perbandingan koefisien sesuai dengan perbandingan volume.
Jadi : 10 cm 3 : 40 cm 3 : 30 cm 3 = 1 : 4 : 3
Jadi reaksi yang didapat :
Cx Hy + 4O 2
3 CO 2 + 2H 2 O
Dengan menyetarakan persamaan reaksi tersebut didapat :
Oksigen : 8 = 6 + z z = 2
Karbon : x = 3
Hidrogen : y = 2z = 2 (2) = 4
Jadi rumus hidrokarbon tersebut C 3 H 4
8 . Jika nuklida
berturut-turut memancarkan enam partikel beta dan 7 partikel alfa, maka
akan menghasilkan ......
A.
D.
B.
E.
C.
Kunci : E
Penyelesaian :
9 . Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang sifatnya mirip dengan alumunium adalah
......
A . Mg
D . Ca
B . Be
E . Sr
C . Ra
Kunci : B
Penyelesaian :
Be (amfoter) memiliki sifat yang mirip dengan alumunium
10 . Senyawa organik dengan rumus molekul C 5 H 12 O yang merupakan alkohol tersier adalah
........
D . 3-metil-2-butanol
A . 3-pentanol
E . trimetil karbinol
B . 2-metil-2-butanol
C . 2-metil-3-butanol
Kunci : B
Penyelesaian :
C . X 2Y 3
Kunci : B
Penyelesaian :
2
- Susunan elektron Y = 1s 2s 2p
- Elektron valensi unsur X =2, unsur X akan melepaskan 2e, sehingga bilangan oksidasi
unsur X adalah +2
- Elektron valensi unsur Y = 7, unsur Y hanya akan menerima elektron
sehingga bilangan oksidasi unsur Y adalah -l
- Rumus molekul senyawa yang terbentuk : XY
14 . Dalam atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan ialah 4
SEBAB
Dalam atom Fe (nomor atom = 26) terdapat 4 buah elektron pada orbital 3d.
Jawaban : A
B
C
D
E
Kunci : C
Penyelesaian :
Susunan elektron
Dari susunan elektron di atas terlihat dalam orbital 3d terdapat 6 buah elektron dan 4 buah
elektronnya tidak berpasangan.
15 . Br 2 dapat dibuat dengan cara mereaksikan Cl 2 dengan NaBr yang terdapat dalam air laut
SEBAB
Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2 .
Jawaban : A
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992
E
4
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi : Cl 2 + 2NaBr
2 NaCl + Br 2
Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2 karena dapat mengoksidasi Br
menjadi Br 2 .
1 . Pada suhu dan tekanan sama, 40 mL P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 mL, Q 2
menghasilkan 40 mL gas PxOy. Harga x dan y adalah .....
D . 2 dan 3
A . 1 dan 2
E . 2 dan 5
B . 1 dan 3
C . 1 dan 5
Kunci : E
Penyelesaian :
Persamaan reaksi yang terjadi :
xP 2 + yO 2
2PxOy
volum 40 mL 100 mL 40 mL
karena perbandingan volume = perbandingan koefisien
3 . Tetapan disosiasi suatu asam berbasa satu adalah 10 . Jika suatu larutan asam ini
mempunyai pH = 4 maka konsentrasinya adalah .......
A . 10 -1 M
D . 10 -5 M
B . 10 -3 M
E . 10 -7 M
C . 10 -4 M
Kunci : A
Penyelesaian :
[H + ] + [A]
Untuk asam berbasa satu HA
pH = - log [H + ]
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996
4 = - log [H + ]
[H + ] = 10 -4 mol/lt
4 . Senyawa berikut yang mengandung jumlah molekul paling banyak adalah ......
A . 10,0 gr C 2 H 6 (Mr = 30)
B . 11,0 gr CO 2 (Mr = 44)
C . 12,0 gr NO 2 (Mr = 46)
D . 17,0 gr Cl 2 (Mr = 71)
E . 20,0 gr C 6 H 6 (Mr = 78)
Kunci : A
Penyelesaian :
Mencari jumlah molekul terbanyak berarti mencari mol terbesar :
5 . Dalam suatu proses elektrolisis larutan asam sulfat encer terjadi 2,24 dm 3 gas hidrogen
(pada STP). Jika muatan listrik yang sama dialirkan dalam larutan perak nitrat (Ag = 108),
maka banyaknya perak yang mengendap pada katoda ialah .......
D . 21,6 g
A . 2,7 g
E . 43,2 g
B . 5,4 g
C . 10,8 g
Kunci : D
Penyelesaian :
Elektrolisis larutan asam sulfat
Dalam larutan asam sulfat terdapat ion H SO 4 2- dan H 2 O
Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi :
dan anion dari sisa asam oksida maka air yang teroksidasi di anode
mol H + pada asam sulfat setara dengan mol H + pada larutan AgNO 3 , maka mol Ag yang
+
mengendap = mol H = 0,2
gr Ag = mol x Ar Ag
= 0,2 x 108 = 21,6 gram
6 . Senyawa HClO 4 dapat bersifat asam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan bahwa
HClO 4 basa adalah ......
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci : E
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah senyawa yang dapat menerima proton,
(akseptor) proton, jadi dengan kalimat lain basa adalah senyawa yang menerima ion H + .
Disini HClO 4 berubah menjadi H 2 ClO 4 - berarti HClO 4 menerima ion H + .
7 . Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5 % setelah disimpan selama 30 hari. Waktu
paruh radioisotop X adalah .......
A . 5 hari
D . 12,5 hari
B . 7,5 hari
E . 15 hari
C . 10 hari
Kunci : C
Penyelesaian :
Asam propanoat adalah senyawa asam karboksilat yang mempunyai jumlah atom C tiga.
Dapat dibuat dengan mengoksidasikan suatu aldehid atau alkohol primer. Jadi jawabnya
CH 3 CH 2 CHO karena mempunyai atom C = 3 termasuk aldehid reaksinya :
A . 3-metil-3-heptanol
D . 5-etil-5-heksanol
B . 3-metil-2-heptanol
E . 2-etil-2-heptanol
C . 2-dietil-2-heksnol
Kunci : A
Penyelesaian :
Mempunyai gugus fungsi -OH berarti termasuk alkohol rantai terpanjangnya ada 7 atom C
di nomor atom C tiga ada cabang metil dan di nomor atom C tiga juga ada gugus - OH.
10 . Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan
menghasilkan gas yang mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah ......
A . X 2 SO 4
D . XCO 3
B . XSO 4
E . XCl 2
C . X 2 CO 3
Kunci : D
Penyelesaian :
Gas yang dapat mengeruhkan air barit (air kapur) adalah gas CO 2 , sedangkan gas CO 2
dapat dihasilkan dari pemanasan garam-garam karbonat (CO 3 2- )
Unsur yang dapat bergabung dengan ion karbonat dalam soal adalah 20 X konfigurasi
elektronnya adalah :
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
berarti unsur X melepaskan 2 elektron ditulis X 2+ senyawa yang dihasilkan dari :
X 2+ + CO 3 2- XCO 3
11 . Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara .....
A . pemanasan
D . oksidasi
B . pendinginan
E . hidrogenasi
C . netralisasi
Kunci : E
Penyelesaian :
Proses memadatkan minyak menjadi lemak adalah dengan adisi hidrogen yaitu hidrogenasi.
KIMIA SMA
BAB 1
MATERI
MENENTUKAN KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
1. PROSENTASE MASSA
% massa =
massa komponen
x 100 %
massa campuran
2. PROSENTASE VOLUME
% volume =
volume komponen
x 100 %
volume campuran
bpj massa =
massa komponen
x 106
massa campuran
bpj volume =
volume komponen
x 106
volume campuran
PERUBAHAN MATERI
1. PERUBAHAN FISIKA
Tidak terjadi perubahan permanen pada susunan zat dan jenis zat, yang berubah hanya
sifat fisiknya saja.
2. PERUBAHAN KIMIA
Terjadi perubahan sifat : ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas, warna
berubah.
Terjadi perubahan susunan zat.
Terbentuk zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan sifat zat asalnya
(perubahan sifat permanen).
Halaman 1
2
BAB 2
ATOM dan STRUKTUR ATOM
JENIS ATOM
Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik
proton
elektron
netron
= nomor atom
= nomor atom
= massa atom nomor atom
= nomor atom
= nomor atom muatan
= massa atom nomor atom
= nomor atom
= nomor atom + muatan
= massa atom nomor atom
BILANGAN KUANTUM
= 0 ( sharp )
= 0 ( sharp )
= 1 ( principal )
= 0 ( sharp )
Untuk n = 3
= 1 ( principal )
= 2 ( diffuse )
= 0 ( sharp )
Untuk n = 4
= 1 ( principal )
= 2 ( diffuse )
= 3 ( fundamental )
c. Bilangan kuantum magnetik ( m )
menyatakan orbital tempat terdapatnya elektron, jenisnya :
m=0
Untuk = 0
m = 1
Untuk = 1
m=0
m = +1
m = 2
Untuk = 2
m = 1
m=0
m = +1
m = +2
Untuk n = 1
Untuk n = 2
Halaman 2
3
m = 3
m = 2
m = 1
m=0
m = +1
m = +2
m = +3
Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut :
Untuk = 3
s
0
0 +1
2 1 0 +1 +2
3 2 1
0 +1 +2 +3
nilai m
d. Bilangan kuantum spin ( s )
menyatakan arah elektron dalam orbital.
Jenisnya : + dan untuk setiap orbital ( setiap harga m )
q = +
r =
qr
Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari
yang terendah ke yang lebih tinggi yaitu :
1s
Urutannya adalah:
2s
2p
3s
3p
3d
4s
4p
4d
4f
5s
5p
5d
5f
6s
6p
6d
6f
7s
7p
7d
7f
1s
2s
2p
3s
3p
4s
3d
4p
5s
5p
6s
4f
5d
6p
7s
5f
6d
7p
4d
Halaman 3
4
BAB 3
SISTEM PERIODIK UNSUR
Golongan Utama (Golongan A)
Golongan Utama
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
Elektron Valensi
ns1
ns2
ns2 np1
ns2 np2
ns2 np3
ns2 np4
ns2 np5
ns2 np6
Nama Golongan
Alkali
Alkali Tanah
Boron
Karbon
Nitrogen
Oksigen / Kalkogen
Halogen
Gas Mulia
Elektron Valensi
(n-1)d10 ns1
(n-1)d10 ns2
(n-1)d1 ns2
(n-1)d2 ns2
(n-1)d3 ns2
(n-1)d5 ns1
(n-1)d5 ns2
(n-1)d6 ns2
(n-1)d7 ns2
(n-1)d8 ns2
Halaman 4
5
Halaman 5
6
BAB 4
IKATAN dan SENYAWA KIMIA
1. IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN / HETEROPOLAR )
Ikatan atom unsur logam (atom elektropositif) dengan atom unsur non logam (atom
elektronegatif).
Unsur logam melepas elektron dan memberikan elektronnya pada unsur non logam.
2. IKATAN KOVALEN ( HOMOPOLAR )
Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Pemakaian bersama elektron dari kedua unsur tersebut.
3. IKATAN KOVALEN KOORDINATIF(DATIV)
Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Pemakaian bersama elektron dari salah satu unsur.
4. IKATAN VAN DER WAALS
a. Gaya dispersi (gaya London)
Terjadi gaya tarik menarik antara molekul-molekul non polar yg terkena aliran elektron
(dipol sesaat) dengan molekul non polar disebelahnya yang terpengaruh (dipol
terimbas) yang berdekatan.
Gaya tarik antar molekulnya relatif lemah.
b. Gaya Tarik dipol
Gaya tarik antara molekul-molekul kutub positif dengan kutub negatif.
Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat dari gaya tarik antara molekul dipol sesaat - dipol
terimbas.
5. IKATAN HIDROGEN
Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada
molekul lain.
Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya.
6. IKATAN LOGAM
Ikatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat
atom-atom positif logam.
Ikatannya membentuk kristal logam.
Pasangan
elektron
terikat
Pasangan
elektron
bebas
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
4
3
2
5
4
3
2
6
5
4
0
1
2
0
1
2
3
0
1
2
Bentuk molekul
Contoh
Tetrahedron
Segitiga piramid
Planar V
Segitiga bipiramid
Bidang empat
Planar T
Linear
Oktahedron
Segiempat piramid
Segiempat planar
CH4
NH3
H2O
PCl5
SF4
IF3
XeF2
SF6
IF5
XeF4
Halaman 6
7
HIBRIDISASI
Proses pembentukan orbital karena adanya gabungan (peleburan) dua atau lebih orbital atom
dalam suatu satuan atom.
Berbagai kemungkinan hibridisasi dan bentuk geometri orbital hibridanya sebagai berikut :
Orbital
Jumlah ikatan
Bentuk geometrik
hibrida
sp
2
Linear
sp2
3
Segitiga datar samasisi
sp3
4
Tetrahedron
sp2d
4
Persegi datar
sp3d
5
Segitiga Bipiramidal
sp3d2
6
Oktahedron
Senyawa Ion
Relatif tinggi
Tidak menguap
Umumnya larut
Tidak larut
Senyawa Kovalen
Relatif rendah
Mudah menguap
Tidak larut
Larut
Tidak menghantar
menghantar
menghantar
menghantar
menghantar
sebagian menghantar
Halaman 7
8
BAB 5
STOIKIOMETRI
MASSA ATOM RELATIF
Ar unsur A =
12
Ar X =
Mr senyawa AB =
12
Menentukan mol sebagai perbandingan massa zat dengan Ar atau perbandingan massa zat
dengan Mr.
Mol =
massa
massa
atau Mol =
Ar
Mr
1. Rumus Empiris
Adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana secara numerik
antara atom-atom penyusun molekul suatu zat.
mol A : mol B : mol C
2. Rumus Molekul
Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah sesungguhnya atom-atom dalam suatu
susunan molekul.
(RE)x = Massa Molekul Relatif
x = faktor pengali Rumus Empiris
Halaman 8
9
koefisien gasA
volume gas A
=
koefisien gasB
volume gasB
koefisien gas A
n gas A
volume gasA
=
=
koefisien gasB
n gasB
volume gasB
RUMUS GAS DALAM BERBAGAI KEADAAN
Dalam keadaan standar ( Standard Temperature and Pressure ) atau ( 0oC, 1atm ):
1 mol gas = 22,4 liter
Dalam keadaan ruang ( 25oC, 1atm) berlaku :
Rumus Gas Ideal
Berlaku untuk gas dalam setiap keadaan :
P
V
n
R
T
=
=
=
=
=
PV=nRT
= 0,08205
= oC + 273
Rumus ini biasanya digunakan untuk mencari volume atau tekanan gas pada suhu tertentu di
luar keadaan standard atau keadaan ruang.
Halaman
Halaman10
9
BAB 6
LAJU REAKSI
LAJU REAKSI
Jadi jika ada suatu persamaan aP + bQ cPQ, maka;
Laju reaksi adalah :
[P]
atau,
t
[Q]
berkurangnya konsentrasi Q tiap satuan waktu VQ =
atau,
t
+[PQ]
bertambahnya konsentrasi PQ tiap satuan waktu VPQ =
t
berkurangnya konsentrasi P tiap satuan waktu VP =
= laju reaksi
= konstanta laju reaksi
= konsentrasi zat A
[B]
m
n
=
=
=
konsentrasi zat B
orde reaksi zat A
orde reaksi zat B
Catatan;
Pada reaksi yang berlangsung cepat orde reaksi bukan koefisien masing-masing zat.
V1
V2
T1
T2
Catatan
=
=
=
=
:
10
. V1
Laju mula-mula
Laju setelah kenaikan suhu
Suhu mula-mula
Suhu akhir
Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3) !
Bila laju diganti waktu maka (2) menjadi ()
4. Katalisator
Adalah suatu zat yang akan memperlaju ( katalisator positif ) atau memperlambat
( katalisator negatif=inhibitor )reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Artinya bila
proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.
Halaman 10
11
BAB 7
TERMOKIMIA
Skema reaksi Endoterm:
kalor
kalor
kalor
SISTEM
LINGKUNGAN
kalor
A
+
B
A
+
B
AB
AB
AB
kalor
H = positif
kalor
kalor
kalor
SISTEM
LINGKUNGAN
kalor
AB
AB
AB
+
kalor
H = negatif
ENTALPI
Jumlah energi total yang dimiliki oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak ada
energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi adalah joule atau kalori (1 joule = 4,18 kalori).
JENIS-JENIS ENTALPI
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsur pembentuknya.
2. Entalpi Penguraian (Hd)
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa penguraian 1 mol senyawa
menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Halaman 11
12
MENGHITUNG ENTALPI
1. Berdasarkan Data Entalpi pembentukan (Hf)
Dengan menggunakan rumus :
H = H hasil reaksi H pereaksi
2. Berdasarkan Hukum HESS
Perubahan enthalpi yang terjadi pada suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan mulamula dan keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada proses reaksinya.
Perhatikan:
C(s)
+ O2(g) CO (g)
H = A kJ/mol
CO2(g)
H = B kJ/mol
C(s)
+
O2(g)
CO (g)
+ O2(g) CO2(g)
H = C kJ/mol
reaksi di balik
menjadi:
C(s)
CO2(g)
CO (g)
O2(g)
C(s)
O2(g)
CO (g)
O2(g)
CO2(g)
H = A kJ/mol
H = +B kJ/mol
H = C kJ/mol
H reaksi = A + B C
Energi Atomisasi
Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul kompleks dalam 1
mol senyawa menjadi atom-atom gasnya.
H atomisasi = energi ikatan
4. Berdasarkan Kalorimetri
Dengan menggunakan rumus
q
m
c
T
:
:
:
:
kalor reaksi
massa zat pereaksi
kalor jenis air
suhu akhir suhu mula-mula
q = m. c. T
Halaman 12
13
BAB 8
KESETIMBANGAN KIMIA
TETAPAN KESETIMBANGAN
Adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam
suhu tertentu.
Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam:
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)
Misal dalam suatu reaksi kesetimbangan: pA + qB rC + sD
Maka di dapatkan tetapan kesetimbangan sebagai berikut:
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi:
Kc =
Tetapan Kesetimbangan Tekanan:
Kp =
[C]r [D]s
[A]p [B]q
(PC )r (PD )s
(PA )p (PB )q
HUBUNGAN Kc dan Kp
Kp = Kc ( RT )n
n = jumlah koefisien kanan jumlah koefisien kiri
cAB
Kc = K1
maka :
1
K1
cAB
aA
bB
aA
bB
cAB
Kc = K1
2aA
2bB
2cAB
Kc = K12
2cAB
2aA
2bB
Kc =
Kc =
12
K12
DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah jumlah mol suatu zat yang mengurai di bagi jumlah mol zat sebelum
mengalami penguraian.
=
PERGESERAN KESETIMBANGAN
Suatu sistem walaupun telah setimbang sistem tersebut akan tetap mempertahankan
kesetimbangannya apabila ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya.
Halaman 13
14
Menurut Le Chatelier : Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka
sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh
sangat kecil terhadap sistem.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pergeseran:
Halaman 14
15
BAB 9
TEORI ASAM-BASA dan KONSENTRASI LARUTAN
TEORI ASAM-BASA
1. Svante August Arrhenius
Asam = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+) atau
ion hidronium (H3O+)
Basa = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH)
2. Johanes Bronsted dan Thomas Lowry ( Bronsted-Lowry )
Asam = zat yang bertindak sebagai pendonor proton (memberikan proton) pada basa.
Basa = zat yang bertindak sebagai akseptor proton (menerima proton) dari asam.
KONSENTRASI LARUTAN
1. MOLALITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.
m=
m
massat
massap
Mr
=
=
=
=
massat
1000
x
Mrt
massap (gram)
Molalitas
massa zat terlarut
massa pelarut
massa molekul relatif zat terlarut
2. MOLARITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mililiter) larutan.
M=
M
massat
volume
Mr
=
=
=
=
massat
1000
x
Mrt
volume (mililiter)
Molaritas
massa zat terlarut
volume larutan
massa molekul relatif zat terlarut
=
=
=
=
molaritas campuran
molaritas zat 1
molaritas zat 2
molaritas zat n
Vc
V1
V2
Vn
=
=
=
=
volume campuran
volume zat 1
volume zat 2
volume zat n
Halaman 15
16
M1. V1 = M2.V2
M1
M2
V1
V2
=
=
=
=
3. FRAKSI MOL
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah mol total larutan atau menyatakan jumlah mol
pelarut dalam jumlah mol total larutan.
Xt =
nt
nt + np
Xp =
np
nt + np
Xt + Xp = 1
Xt
Xp
nt
np
=
=
=
=
MENGHITUNG pH LARUTAN
Untuk menghitung pH larutan kita gunakan persamaan-persamaan dibawah ini :
pH = log [H+]
atau
pH = 14 pOH
pH larutan = 7 ( netral )
2. Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:
[OH] = Konsentrasi
Basa Kuat
x Valensi
Basa
[H+] =
Kw
x Konsentrasi KATION Garam
Kb
Halaman 16
17
[OH] = Kb x
[OH] =
Kw
x Konsentrasi ANION Garam
Ka
[OH] = Konsentrasi
Basa Kuat
x Valensi
Basa
[H+] = Ka x
[H+] =
2. Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus:
3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus:
[H+] =
[OH] =
Kw
x Ka
Kb
Halaman 17
18
BAB 10
KELARUTAN dan HASILKALI KELARUTAN
KELARUTAN
Kelarutan ( s ) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang dapat larut dalam suatu
larutan yang bervolume 1 liter.
HASILKALI KELARUTAN
Hasilkali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan
jenuh zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing
koefisiennya.
Ksp HCl = s2 s = Ksp
HCl H+ + Cl
s
s
s
H2SO4 2 H+ + SO42
2s
3s
Ksp
4
H3PO4 3 H+ + PO43
s
Ksp = [2s]2 s = 4 s3 s =
Ksp = [3s]3 s = 27 s4 s =
Ksp
27
Halaman 18
19
BAB 11
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
Contoh larutan non elektrolit:
Glukosa (C6H12O6), Sukrosa (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2), dll
1. Penurunan Tekanan Uap (P)
P = Po P
o
P = Xt . P
P = Xp . Po
P
Po
P
Xt
Xp
=
=
=
=
=
Tb = Tblar Tbpel
Tb = Kb . m
Tb
Tblar
Tbpel
Kb
m
=
=
=
=
=
Tf = Tfpel Tflar
Tf = Kf . m
Tf
Tfpel
Tflar
Kb
m
=
=
=
=
=
4. Tekanan Osmotik ()
=M.R.T
M
R
T
=
=
=
=
Tekanan Osmotik
Molaritas larutan
Tetapan gas = 0,08205
Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K
Halaman 19
20
=
Derajat ionisasi
untuk asam kuat atau basa kuat = 1
Perhatikan:
Larutan NaCl diuraikan:
NaCl Na+ + Cl jumlah koefisien 2 maka: i = 1 + ( 2 1 ) 1 = 2
P = Po P
P = Xt . Po
P = Xp . Po
Xt =
P
Po
P
Xt
Xp
nt
np
i
=
=
=
=
=
=
=
=
nt x i
(nt x i) + np
Xp =
np
(nt x i) + np
Tb = Tblar Tbpel
Tb = Kb . m . i
Tb
Tblar
Tbpel
Kb
m
i
=
=
=
=
=
=
Halaman 20
21
Tf = Tfpel Tflar
Tf = Kf . m . i
Tf
Tfpel
Tflar
Kb
m
i
=
=
=
=
=
=
4. Tekanan Osmotik ()
=M.R.T.i
M
R
T
i
=
=
=
=
=
Tekanan Osmotik
Molaritas larutan
Tetapan gas = 0,08205
Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K
faktor van Hoff
Halaman 21
22
BAB 12
SISTEM KOLOID
LARUTAN
homogen
dimensi: < 1 nm
tersebar merata
jika didiamkan:
tidak memisah
tidak dapat dilihat dengan
mikroskop ultra
jika disaring: tidak bisa
KOLOID
heterogen
tampak seperti homogen
dimensi: 1 nm 100nm
cenderung mengendap
jika didiamkan:
tidak memisah
dapat dilihat dengan
mikroskop ultra
jika disaring:bisa
(saringan membran)
SUSPENSI
heterogen
SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa menghamburnya cahaya, bila cahaya itu
dipancarkan melalui sistem koloid.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena
adanya tumbukan antar partikel tersebut, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti. Gerakan
ini hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya partikel-partikel
dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. Sifat ini digunakan untuk menentukan jenis
muatan koloid.
Adsorbsi
Adsorbsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem
koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik. Sifat adsorbsi koloid digunakan
dalam berbagai proses seperti penjernihan air dan pemutihan gula.
Koagulasi
Suatu keadaan di mana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar.
Penggumpalan ini karena beberapa faktor antara lain karena penambahan zat kimia atau
enzim tertentu.
JENIS-JENIS KOLOID
No
Terdispersi
Pendispersi
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Padat
Padat
Padat
Aerosol Cair
Aerosol Padat
Buih
Emulsi
Sol
Buih Padat
Emulsi Padat
Sol Padat
Contoh
Kabut, awan
Asap, debu
Busa sabun, krim kocok
Susu, minyak ikan, santan
Tinta, cat, sol emas
Karet busa, batu apung
Mutiara, opal
Gelas warna, intan
Kondensasi
Koloid
Dispersi
Suspensi
Halaman 22
23
BAB 13
REDUKSI OKSIDASI dan ELEKTROKIMIA
KONSEP REDUKSI OKSIDASI
1. Berdasarkan pengikatan atau pelepasan Oksigen
Reaksi Oksidasi = peristiwa pengikatan oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau bisa
dikatakan penambahan kadar oksigen.
Reaksi Reduksi = peristiwa pelepasan oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa dikatakan
pengurangan kadar oksigen.
Halaman 23
24
Ion yang terdiri dari satu atom mempunyai Bilangan Oksidasi sesuai dengan muatannya,
misalnya S2,Bilangan Oksidasinya = 2.
Jumlah Bilangan Oksidasi total dalam suatu senyawa netral = nol
Jumlah Bilangan Oksidasi total dalam suatu ion = muatan ionnya
4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jumlah yang sesuai, bila reaksi
oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas
kiri
5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan persamaan.
ELEKTROKIMIA
1. SEL GALVANI atau SEL VOLTA
Sel yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub positif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub negatif ) dan tempat terjadinya oksidasi.
MA+ LB+ L
Anoda
Katoda
Halaman 24
25
M
MA+
L
LB+
:
:
:
:
Potensial Elektroda ( E )
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini dalam
keadaan setimbang dengan larutan ion-ionnya.
Atau menunjukkan beda potensial antara elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang
mempunyai potensial elektroda = 0 volt.
deret Volta
Keterangan :
Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor
Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator
Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah
mengalami oksidasi
Potensial Sel = Eosel dirumuskan sebagai :
Eosel = Eoreduksi Eooksidasi
Reaksi dikatakan spontan bila nilai Eosel = POSITIF
SEL ELEKTROLISIS
Sel yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub negatif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub positif ) dan tempat terjadinya oksidasi.
Elektrolisis Leburan ( Lelehan / Cairan )
Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda terjadi reduksi
oksidasi anion.
Jika leburan CaCl2 dialiri listrik maka akan terion menjadi Ca2+ dan Cl dengan reaksi sebagai
berikut : CaCl2 Ca2+ + 2 Cl
Kation akan tereduksi di Katoda, Anion akan teroksidasi di Anoda.
KATODA (Reduksi) : Ca2+ + 2e Ca
ANODA (Oksidasi) : 2 Cl
Cl2 + 2e
Hasil Akhir: Ca2+ + 2 Cl
Ca + Cl2
Elektrolisis Larutan
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
Reaksi di KATODA ( elektroda )
Bila Kation Logam-logam golongan I A, golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi
adalah air ( H2O ):
2 H2O ( l ) + 2e H2( g ) + 2 OH ( aq )
Halaman 25
26
2 H2O ( l ) O2( g ) + 4 H+ ( aq ) + 4e
Bila anion OH maka akan teroksidasi :
4 OH ( aq ) O2 ( g ) + 2 H2O ( l ) + 4e
Bila Anion golongan VII A ( Halida )maka akan teroksidasi :
2 F ( aq ) F2 ( g ) + 2e
2 Br ( aq ) Br2 ( g ) + 2e
2 Cl ( aq ) Cl2 ( g ) + 2e
2 I ( aq ) I2 ( g ) + 2e
L( s ) Lm+ ( aq ) + me
Larutan MgSO4 dialiri listrik maka akan terion menjadi Mg2+ dan SO42 dengan reaksi sebagai
berikut: MgSO4 Mg2+ + SO42
3 Yang tereduksi di Katoda adalah air karena potensial reduksinya lebih besar dari Mg2+ (ion
alkali tanah)
3 Yang teroksidasi di Anoda adalah air karena elektrodanya inert (C) dan potensial
oksidasinya lebih besar dari SO42 (sisa garam atau asam oksi)
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e H2+ 2 OH
O2+ 4 H+ + 4e
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O
Menyamakan elektron:
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O
H2+ 2 OH
O2 + 4 H+ + 4e
(x2)
4 H2O
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday 1 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik
dikalikan dengan waktu elektrolisis
Hukum Faraday 2 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan massa ekivalen zat
tersebut:
Halaman 26
27
massa ekivalen = me =
massa =
i
t
me
=
=
=
kuat arus
waktu
massa ekivalen zat
m1
m2
me1
me2
=
=
=
=
i . t . me
96500
m1
me1
=
m2
me2
Massa zat 1
Massa zat 2
Massa ekivalen zat 1
Massa ekivalen zat 2
Halaman 27
28
BAB 14
KIMIA ORGANIK
SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup, senyawa ini
berdasarkan strukturnya diklasifikasikan menjadi:
Senyawa Organik
Senyawa Alifatik
Senyawa Jenuh
Contoh:
Alkana
Turunan Alkana
Alkanol/alkohol
Senyawa Siklik
Karbosiklik
Alisiklik
Contoh:
Sikloalkana
Aromatik
Contoh:
Alkena
Turunan Alkena
Alkuna
Contoh:
Benzena
Naftalena
Antrasena
Heterosiklik
Contoh:
Pirimidin
Purin
n
2n + 2
=
=
Halaman 28
29
Nama
Metana
Etana
Propana
Butana
Pentana
Heksana
Heptana
Oktana
Nonana
Dekana
CH3
C CH2 CH2
CH
CH3
CH3
CH3
Nama
metil
etil
propil
butil
amil
2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C terpanjang
tersebut, atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang sebagai cabang (alkil).
Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.
Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang sama
utamakan atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu.
Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedang yang sejenis
dikumpulkan dan beri awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3 dan
tetra- untuk 4.
2. Senyawa Tidak Jenuh
Adalah senyawa organik yang mempunyai ikatan rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan
itu dapat berubah menjadi ikatan tunggal dan mengikat atom H.
Halaman 29
30
ALKENA
Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan
mempunyai rumus umum:
CnH2n
n
2n
=
=
Nama
Etena
Propena
Butena
Pentena
Heksena
Heptena
Oktena
Nonena
Dekena
n
2n 2
=
=
Nama
Etuna
Propuna
Butuna
Pentuna
Heksuna
Heptuna
Oktuna
Nonuna
Dekuna
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana dan alkena, jelasnya
perhatikan contoh berikut:
ALKADIENA
Alkadiena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan rangkap
dua.
Halaman 30
31
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi rumus struktur atau
konfigurasinya.
1. Isomer Kerangka
Rumus molekul dan gugus fungsi sama , tetapi rantai induk berbeda
C
C
dengan
2. Isomer Posisi
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda
OH
C
OH
dengan
CH3
CH2
CH2
CH2
propanal
CH3
CH2
CH3
CH2
CO
COO
CH3
metil etanoat
asam propanoat
CH3
propanon
asam propanoat
CH3
metoksi etana
propanol
CH3
CH2
COO
C2H5
etil metanoat
Halaman 31
32
4. Isomer Geometris
Rumus molekul sama, rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang
molekul yang dibentuknya
CH3
C
CH3
CH3
berisomer geometris dengan
dalam
H
C
CH3
H
trans 2-butena
atomnya
cis 2-butena
5. Isomer Optis
Isomer yang terjadi terutama pada atom C asimetris ( atom C terikat pada 4 gugus berbeda )
H
CH3
C* CH2
CH2
CH3
OH
1- pentanol
C* = C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7
GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang dapat menentukan sifat senyawa karbon.
Homolog
Gugus
Rumus
Fungsi
IUPAC
Trivial
Alkanol
Alkohol
R OH
OH
Alkil Alkanoat
Eter
R OR
O
Alkanal
Aldehid
R CHO
CHO
Alkanon
Keton
R COR
CO
Asam
Asam
R COOH
COOH
Alkanoat
Karboksilat
Alkil Alkanoat
Ester
R COOR
COO
1. ALKANOL
Nama Trivial ( umum ) : Alkohol
Rumus : R OH
Gugus Fungsi : OH
Penamaan Alkanol menurut IUPAC
1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.
2. Gugus OH harus di nomor terkecil.
CH3 CH2
CH2
CH2 CH2
1-pentanol
OH
CH3 CH2
CH2 CH
CH3
2-pentanol
CH3
4-metil-2-pentanol
OH
CH3
CH
CH3
CH2
CH
OH
Halaman 32
33
2. ALKOKSI ALKANA
Nama Trivial ( umum ) : Eter
Rumus : R OR
Gugus Fungsi : O
Penamaan Alkoksi Alkana menurut IUPAC
1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya kecil sebagai alkoksi
2. Gugus alkoksi di nomor terkecil
CH3
CH3
metoksi metana
CH3
C2H5
metoksi etana
CH3 CH CH2 CH
CH3
C2H5
CH3
5-metil-3-metoksi heksana
3. ALKANAL
Nama Trivial ( umum ) : Aldehida
Rumus : R COH
Gugus Fungsi : COH
Penamaan Alkanal menurut IUPAC
Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1
CH3 CH2
CH2
butanal
O
CH3
CH3
CH2
CH
3-metilbutanal
O
CH3
CH3
CH2
C2H5
3,3-dimetilpentanal
4. ALKANON
Nama Trivial ( umum ) : Keton
Rumus : R COR
Gugus Fungsi : CO
Penamaan Alkanon menurut IUPAC
1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO adalah rantai utama
2. Gugus CO harus di nomor terkecil
Halaman 33
34
O
CH3
CH2
CH2
CH3
2-pentanon
CH3
4-metil-2-heksanon
O
CH3
CH
CH2
C2H5
O
CH3
CH
CH2
CH3
4-metil-3-heksanon
C2H5
5. ASAM ALKANOAT
Nama Trivial ( umum ) : Asam Karboksilat
Rumus : R COOH
Gugus Fungsi : COOH
Penamaan Asam Alkanoat menurut IUPAC
Gugus COOH selalu sebagai nomor satu
CH3 CH2
CH2
CH
asam butanoat
OH
asam 3-metilpentanoat
O
O
C2H5
CH3
OH
CH2
CH3
CH3
CH2
C3H
asam 3,3-dimetilheksanoat
OH
C
O
6. ALKIL ALKANOAT
Nama Trivial ( umum ) : Ester
Rumus : R COOR
Gugus Fungsi : COO
Penamaan Alkil Alkanoat menurut IUPAC
OR
alkanoat
alkil
O
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O
Halaman 34
35
CH3 CH2
C2H5
H
CH2
C
CH2
CH2
O
C
OC2H5
OCH3
OCH3
etil butanoat
metil pentanoat
metil metanoat
O
GUGUS FUNGSI LAIN
AMINA
Nama Trivial ( umum ) : Amina
Rumus : R NH2
Penamaan Amina menurut IUPAC dan Trivial
Amina Primer
CH3
CH2
CH2
CH2 NH2
CH3
CH2
CH
CH2 CH3
NH2
Amina Sekunder
CH3
CH2
CH2 CH3
NH
dietil amina
Amina Tersier
CH3
CH2
CH3
etil-dimetil-amina
CH3
SENYAWA SIKLIK
BENZENA
Benzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik ( seperti lingkaran ).
Strukturnya :
H
C
CH
HC
HC
CH
C
H
Simbol :
Reaksi Benzena
1. Adisi
Ciri reaksi adisi adalah adanya perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2 pada suhu dan tekanan tinggi.
Halaman 35
36
H2
C
H
C
HC
CH
HC
CH
3 H2
H2C
CH2
H2C
CH2
Siklo heksana
C
H2
C
H
2. Sustitusi
Ciri reaksi substitusi tidak ada perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal atau
sebaliknya. Sustitusi benzena di bedakan menjadi:
Monosubstitusi
Penggantian satu atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Rumus umum monosubstitusi : C6H5A
H
C
HC
CA
HC
CH
C
H
Struktur
Nama
1.
CH3
Toluena
2.
OH
Fenol
3.
CH
Benzaldehida
O
CO
4.
5.
Asam
Benzoat
NH2
Anilin
CH
6.
Stirena
CH2
Disubstitusi
Penggantian dua atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Ada tiga macam disubstitusi:
A
A
orto
A
A
meta
A
para
Halaman 36
37
NAFTALENA
Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan double siklik ( seperti 2 lingkaran ).
H
H
C
C
CH
C
HC
HC
CH
C
H
C
H
ANTRASIN
Antrasin atau antrasena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 14 atom
karbon .
H
H
H
C
C
C
CH
HC
C
C
HC
C
C
H
C
C
H
CH
C
H
ASPEK BIOKIMIA
Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang
terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup.
Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang mengandung atau
tersusun oleh unsur-unsur seperti : karbon ( C ), Hidrogen ( H ), Oksigen ( O ), Nitrogen ( N )
Belerang ( S ) Fosfor ( P ), dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil.
Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh
Nutrisi
Fungsi
1. Karbohidrat
Sumber energi,
2. Lemak
3. Protein
4. Garam
mineral
5. Vitamin
6. air
Sumber energi
Pertumbuhan dan perbaikan
jaringan, pengontrol reaksi kimia
dalam tubuh
Beraneka peran khusus
Pembentukan organ,
meningkatkan daya tahan tubuh,
memaksimalkan fungsi panca
indera
Pelarut, penghantar, reaksi
hidrolisis
Sumber
Nasi, kentang, gandum, umbiumbian
Mentega, margarine, minyak
Daging, ikan, telur, kacangkacangan, tahu, tempe, susu
Daging, sayuran
Buah-buahan, sayuran
Air minum
Halaman 37
38
Komposisi
Terdapat dalam
C6H12O6
C6H12O6
C6H12O6
Buah-buahan
Buah-buahan, Madu
Tidak ditemukan secara alami
Disakarida
Maltosa
Sukrosa
Laktosa
Glukosa + Glukosa
Glukosa + Fruktosa
Glukosa + Galaktosa
Kecambah biji-bijian
Gula tebu, gula bit
Susu
Polisakarida
Glikogen
Pati Kanji
Selulosa
Polimer Glukosa
Polimer Glukosa
Polimer Glukosa
MONOSAKARIDA
Berdasarkan jumlah atom C dibagi menjadi:
Jumlah C
2
3
Nama
Diosa
Triosa
Rumus
C2(H2O)2
C3(H2O)3
Tetrosa
C4(H2O)4
Pentosa
C5(H2O)5
Heksosa
C6(H2O)6
Contoh
Monohidroksiasetaldehida
Dihiroksiketon
Gliseraldehida
Trihidroksibutanal
Trihidroksibutanon
Ribulosa
Deoksiribosa
Ribosa
Milosa
Glukosa
Manosa
Galaktosa
Fruktosa
Halaman 38
39
Disakarida
dalam air
Maltosa
Sukrosa
Laktosa
larut
larut
koloid
Reduksi : Fehling,
Tollens, Benedict
positif
negatif
positif
Optik-aktif
dekstro
dekstro
dekstro
Maltosa
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.
H2O
C6H12O6 + C6H12O6
C12H22O11 +
Maltosa
Glukosa
Glukosa
Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling,
Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
Sukrosa
Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol
C6H12O6 + C6H12O6
H2O
C12H22O11 +
Sukrosa
Glukosa
Fruktosa
fruktosa.
Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam dengan bantuan ini sering disebut sebagai
proses inversi dan hasilnya adalah gula invert
Laktosa
Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa.
H2O
C6H12O6
C6H12O6 +
C12H22O11 +
Laktosa
Glukosa
Galaktosa
Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi
dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
POLISAKARIDA
Terbentuk dari polimerisasi senyawa-senyawa monosakarida, dengan rumus umum:
(C6H10O5)n
Reaksi pada Polisakarida:
Polisakarida
dalam air
Amilum
Glikogen
Selulosa
koloid
koloid
koloid
Reduksi : Fehling,
Tollens, Benedict
negatif
positif
negatif
Tes Iodium
biru
violet
putih
R CH COOH
NH2
Halaman 39
40
H CH COOH
NH2
CH3 CH COOH
NH2
Halaman 40
41
4. LIPIDA
Senyawa organik yang berfungsi sebagai makanan tubuh.
TIGA GOLONGAN LIPIDA TERPENTING
1. LEMAK: dari asam lemak + gliserol
Lemak Jenuh ( padat )
3 Terbentuk dari asam lemak jenuh dan gliserol
3 Berbentuk padat pada suhu kamar
3 Banyak terdapat pada hewan
Lemak tak jenuh ( minyak )
3 Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan gliserol
3 Berbentuk cair pada suhu kamar
3 Banyak terdapat pada tumbuhan
2. FOSFOLIPID: dari asam lemak + asam fosfat + gliserol
3. STEROID: merupakan Siklo hidrokarbon
5. ASAM NUKLEAT
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid ( Asam Deoksiribo Nukleat )
Basa yang terdapat dalam DNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Thimin
RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat )
Basa yang terdapat dalam RNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Urasil
POLIMER
Polimer adalah suatu senyawa besar yang terbentuk dari kumpulan monomer-monomer, atau
unit-unit satuan yang lebih kecil.
Contoh: polisakarida (karbohidrat), protein, asam nukleat ( telah dibahas pada sub bab
sebelumnya), dan sebagai contoh lain adalah plastik, karet, fiber dan lain sebagainya.
REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER
1. Kondensasi
Monomer-monomer berkaitan dengan melepas molekul air dan metanol yang merupakan
molekul-molekul kecil.
Polimerisasi kondensasi terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada ujungujungnya.
Contoh: pembentukan nilon dan dakron
2. Adisi
Monomer-monomer yang berkaitan mempunyai ikatan rangkap. Terjadi berdasarkan reaksi
adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Polimerisasi adisi umumnya
bergantung pada bantuan katalis.
Contoh: pembentukan polietilen dan poliisoprena
PENGGOLONGAN POLIMER
1. Berdasar jenis monomer
Homopolimer: terbentuk dari satu jenis monomer,
Contoh: polietilen ( etena = C2H4 ), PVC ( vinil klorida = C2H3Cl ),
Teflon ( tetrafluoretilen = C2F4), dll.
Kopolimer: terbentuk dari lebih satu jenis monomer,
Contoh: Nilon ( asam adipat dan heksametilendiamin )
Dakron ( etilen glikol dan asam tereftalat )
Kevlar / serat plastik tahan peluru ( fenilenandiamina dan asam tereftalat )
Halaman 41
42
2. Berdasar asalnnya
Polimer Alami: terdapat di alam
Contoh: proten, amilum, selulosa, karet, asam nukleat.
Polimer Sintetis: dibuat di pabrik
Contoh: PVC, teflon, polietilena
3. Berdasar ketahan terhadap panas
Termoset: jika dipanaskan akan mengeras, dan tidak dapat dibentuk ulang.
Contoh: bakelit
Termoplas: jika dipanaskan akan meliat (plastis) sehingga dapat dibentuk ulang.
Contoh: PVC, polipropilen, dll
Halaman 42
43
BAB 15
KIMIA UNSUR
1. Reaksi antar Halogen
Terjadi jika halogen yang bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion,
istilahnya reaksi pendesakan antar halogen.
F
Cl
Br
I
9
9
9
F2
9
9
Cl2
9
Br2
I2
Senyawa
RnF4
XeF4
XeF6
XeOF4 + 2 HF
XeO2F2 + 4 HF
XeO3 + 6 HF
NaHXeO4
Na4XeO6 + Xe + 6H2O
KrF2
KrF4
RnF2
XeF2
Bil-Oks
+2
+4
+4
+6
+6
+6
+8
+8
+2
+4
+2
+6
SENYAWA KOMPLEKS
Aturan penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC :
1. Kation selalu disebutkan terlebih dahulu daripada anion.
2. Nama ligan disebutkan secara berurut sesuai abjad.
Ligan adalah gugus molekul netral, ion atau atom yang terikat pada suatu atom logam
melalui ikatan koordinasi.
Daftar ligan sesuai abjad.
Amin
=
NH3
( bermuatan 0 )
( bermuatan 0 )
Akuo
=
H2O
( bermuatan 1 )
Bromo
=
Br
( bermuatan 1 )
Hidrokso =
OH
( bermuatan 1 )
Iodo
=
I
( bermuatan 1 )
Kloro
=
Cl
( bermuatan 1 )
Nitrito
=
NO2
( bermuatan 2 )
Oksalato =
C2O42
Siano
=
CN
( bermuatan 1 )
Tiosianato=
SCN
( bermuatan 1 )
Tiosulfato =
S2O32
( bermuatan 2 )
Halaman 43
44
Halaman 44
45
BAB 16
KIMIA LINGKUNGAN
Komposisi udara bersih secara alami:
Zat
Rumus
Nitrogen
N2
Oksigen
O2
Argon
Ar
Karbondioksida
CO2
Karbonmonoksida
CO
Neon
Ne
Helium
He
Kripton
Kr
Hidrogen
H
Belerangdioksida
SO2
Oksida Nitrogen
NO , NO2
Ozon
O3
1bpj = 104 %
%
78
21
0,93
0,0315
0,002
0,0018
0,0005
0,0001
0,00005
0,00001
0,000005
0,000001
bpj
780000
210000
9300
315
20
18
5
1
0,5
0,1
0,05
0,01
Apabila zat-zat di atas melebihi angka-angka tersebut berarti telah terjadi pencemaran udara
Warna
Hijau
Coklat-Hitam
Jingga
Kuning
merah
Jenis
sintetis
sintetis
sintetis
sintetis
sintetis
Jenis
alami
alami
alami
alami
sintetis
Pewarna untuk
selai, agar-agar
produk kalengan
minyak,keju
keju
saus, produk kalengan
Pemanis untuk
Permen
Minuman ringan
Selai, agar-agar
Permen karet
Permen karet
Halaman 45
46
5. Pengawet
Nama
Asam propanoat
Asam benzoat
Natrium nitrat
Natrium nitrit
Pengawet untuk
Roti, keju
Saos, kecap minuman ringan ( botolan )
daging olahan, keju olahan
daging kalengan , ikan kalengan
6. Antioksidan
Membantu mencegah oksidasi pada makanan, contoh:
Nama
Kegunaan
Asam askorbat
Daging kalengan, Ikan kalengan, buah kalengan
BHA ( butilhidroksianol ) lemak dan minyak
BHT ( butilhidroktoluen ) margarin dan mentega
PUPUK
Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman:
Unsur
Senyawa/ion
Kegunaan
1
karbon
CO2
Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
2
hidrogen
H2O
Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
3
oksigen
CO2 dan H2O
Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
4
nitrogen
NO3 dan NH4+ Sintesis protein, merangsang pertumbuhan vegetatif
Memacu pertumbuhan akar, memepercepat
5
fosfor
HPO42 dan
pembentukan bunga dan mempercepat buah atu biji
H2PO4
matang
+
6
kalium
K
Memperlancar proses fotosintesis, membentuk
protein, pengerasan batang, meningkatkan daya
tahan tanaman dari hama
7
kalsium
Ca2+
Mengeraskan batang dan membentuk biji
8 magnesium
Mg2+
Membentuk klorofil
9
belerang
SO42
Menyusun protein dan membantu membentuk
klorofil
1. Jenis-jenis pupuk organik :
Nama
Asal
1 Kompos Sampah-sampah organik yang sudah mengalami
pembusukan dicampur beberapa unsur sesuai
keperluan.
2 Humus Dari dedaunan umumnya dari jenis leguminose atau
polong-polongan.
3 Kandang Dari kotoran hewan ternak seperti, ayam, kuda, sapi,
dan kambing
2. Jenis-jenis pupuk anorganik :
Pupuk Kalium : ZK 90, ZK96, KCl
Pupuk Nitrogen : ZA, Urea, Amonium nitrat
Pupuk Fosfor : Superfosfat tunggal (ES), Superfosfat ganda
(DS), TSP
Pupuk majemuk
Mengandung unsur hara utama N-P-K dengan komposisi tertentu, tergantung jenis
tanaman yang membutuhkan.
Halaman 46
47
PESTISIDA
1. Jenis-jenis pestisida:
digunakan untuk
nama
memberantas
1. bakterisida bakteri atau virus
2. fungisida jamur
3. herbisida gulma
4. insektisida serangga
5. nematisida cacing (nematoda)
6. rodentisida pengerat ( tikus )
contoh
tetramycin
carbendazim
basudin
warangan
Numpang: http://olimpiade.kasmui.com
contoh
As2O5
wartarin
karbaril
DDT, aldrin, dieldrin
diaziton
Halaman 47
48
= 2,18 10
1
= 1,10 10
Jari-jari:
= =
1
. 0,529
Tetapan Rydberg:
7
-1
1,10 x 10 m
Orbital hibrida
sp
2
sp
3
sp
2
dsp
3
sp d
3 2
sp d
2 3
d sp
m. c. Dt
DG = DH TDS
DH = DT
DH =
ln
) ; ln
=
=
Na
-2,71
Pergeseran kesetimbangan:
Ba
-1,57
=
=
=
=
=
=
Reaksi orde 1:
. (1/2)
[ ]
= [ ]
[ ] = [ ]
=
[ ]
= [ ]
1
+
[ ]
1
=
[ ]
= (2) ;
Pengenceran:
Pencampuran:
=
=
=
[
[
Arrhenius:
asam HA H+ + A-; basa MOH M+ + OH-
Bronsted-Lowry:
] = . =
] = . =
IIA
IIIB
IVB
VB
VIB
VIIB
Sn
-0.137
Cu
0,341
Ag
0,799
Hg
0,851
Pt
1,18
Au
1,498
DIAGRAM PASUG-THV
ln
,
[
]
[
log [
, (25 C)
] =
.[
] =
=
.[
] =
.[
]=
.[
IIB
[ ]
; = derajat disosiasi
[ ]
]
]
]
1 Pa = 1 N/m = 1 kg/m.s
1 atm = 760 mmHg = 760 torr
= 101325 Pa = 1,01325 bar
5
1 bar = 10 Pa
3
3
1 L = 1 dm = 1000 cm
3
1 L = 1/1000 m
-19
1 eV = 1,602178 x 10 J
1 cal = 4,418 J
1 inch = 0,0254 m
o
-10
1 A = 1 x 10 m
1 m = 0,1 deci = 0,01 centi
-3
-6
= 10 mili = 10 micro
-9
-10 o
= 10 nano = 10 A
-12
-15
= 10 pico = 10 femto
-18
= 10 atto
[ .
] = .
[ .
[ .
] = .
[ .
Lewis:
IA
= (1/2) ;
Sel Elektrolisis
Energi listrik
KRAO
KNAP
. .
.
=
= . ; =
96500 96500
R = 8,314 J/K.mol
7
R = 8,314 x 10 erg/K.mol
R = 1,987 cal/K.mol
R = 0,082054 L.atm/K.mol
-23
KB = 1,38066 x 10 J/K
-34
h = 6,62608 x 10 J.s
-31
me = 9,10939 x 10 kg
-27
mp = 1,67262171 x 10 kg
-27
mn = 1,67492728 x 10 kg
-9
e = 1,602177 x 10 C
F = 96485,3 C/mol = 96500 C/mol
c = 299.792.458 m/s
1 H = 27,2113845 eV
-27
1 a.m.u = 1,66053886 x 10 kg
2
1 g = 9,80665 m/s
Koligatif:
= .
=
= .
= .
= MRT
Reaksi orde 2:
ln ;
Sudut
o
180
o
120
o
109,5
o
90
o
o
120 ,90
o
90
o
90
Konsentrasi:
=
.
Fe
-0,45
Contoh
BeCl2
BF3
CH4
2[Ni(CN)4]
PCl5
SF6
2+
[Co(NH3)6]
=
; k = tetapan laju
=
= +
ln
Waktu paruh :
Zn
-0.76
( )=
Sel Volta/Galvani
Energi kimia
KRAO
KAPAN
; ln
)=
Orientasi
Linear
Trigonal datar
Tetrahedral
Segi 4 datar
Bipiramidal trigonal
Oktahedral
Oktahedral
C = c.Dt
q = m. c.Dt = C.Dt
o
C = Kapasitas kalor (J/ C)
o
c = Kalor jenis (J/g C)
Konsep Mol:
o
23
STP (O C, 1 atm), 1 mol = 22,4 L = 6,022 x 10 partikel/mol
Gas Ideal: pV = nRT -> pV = (m/Ar)RT -> p = MRT -> = MRT
Gas VDW:
=
=
Ksp:
n = 2;
n = 3;
n = 4;
=[
=[
=[
][ ] =
][2 ] = 4
][3 ] = 27
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
5B
6C
7N
8O
9F
10 Ne
1H
2 He
3 Li
4 Be
11 Na
12 Mg
13 Al
14 Si
15 P
16 S
17 Cl
18 Ar
19 K
20 Ca
21 Sc
22 Ti
23 V
24 Cr
25 Mn
26 Fe
27 Co
28 Ni
29 Cu
30 Zn
31 Ga
32 Ge
33 As
34 Se
35 Br
36 Kr
37 Rb
38 Sr
39 Y
40 Zr
41 Nb
42 Mo
43 Tc
44 Ru
45 Rh
46 Pd
47 Ag
48 Cd
49 In
50 Sn
51 Sb
52 Te
53 I
54 Xe
55 Cs
56 Ba
72 Hf
73 Ta
74 W
75 Re
76 Os
77 Ir
78 Pt
79 Au
80 Hg
81 Tl
82 Pb
83 Bi
84 Po
85 At
86 Rn
87 Fr
88 Ra
104 Rf
105 Db
106 Sg
107 Bh
108 Hs
109 Mt
110 Ds
111 Rg
112 Cn
113 Uut
114 Fl
115 Uup
116 Lv
117 Uus
118 Uuo
alkali
Alkali tanah
transisi
metaloid
non-logam
Lantanida
57 La
58 Ce
59 Pr
60 Nd
61 Pm
62 Sm
63 Eu
64 Gd
65 Tb
66 Dy
67 Ho
68 Er
69 Tm
70 Yb
71 Lu
Aktinida
89 Ac
90 Th
91 Pa
92 U
93 Np
94 Pu
95 Am
96 Cm
97 Bk
98 Cf
99 Es
100 Fm
101 Md
102 No
103 Lr
Kasmui http://kasmui.com
2015
SCIENT-PUBS EDUCATION
Kwarakan, RT 73, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah
Kabupaten Kulon Progo, 55663, Yogyakarta
Kata Pengantar
Buku ini disusun untuk membantu siswa-siswi SMA/MA yang
dipersiapkan untuk mengikuti lomba ilmiah/eksakta bidang kimia
seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), baik di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan bahkan hingga level
Internasional (IChO). Selain itu, buku ini juga cocok dipelajari sebagai
persiapan menghadapi kompetisi kimia yang digelar beberapa
perguruan tinggi seperti OKINES Olimpiade Kimia Unnes
(Universitas Negeri Semarang), Chemistry Fair (Universitas Indonesia),
Olimpiade Kimia Nasional (UGM), NCC National Chemistry
Challenge (ITS Surabaya) dan OKTAN (Kimia ITB).
Buku ini berisi soal-soal latihan dan penyelesaiannya yang
disajikan secara terstruktur perkelompok topik. Tidak seperti buku
lainnya, di sini akan dibahas lebih detail dan mendalam mengenai
persoalan yang ada. Soal-soal yang disajikan diambil dari pengalaman
mengajar penulis sebagai asisten dosen di Departemen Kimia FMIPA
UI, hasil modifikasi soal OSN dan IChO serta soal-soal OSN dari
tahun-tahun sebelumnya. Buku ini juga dilengkapi dengan prediksi soal
OSN Kimia dari berbagai tingkatan, mulai dari Kabupaten/Kota hingga
tingkat Nasional.
Semoga buku ini bermanfaat dan berguna bagi siswa-siswi SMA/MA
serta guru pengajar olimpiade kimia. Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis hargai.
Penulis
DAFTAR ISI
merumuskan
sejumlah
generalisasi
Penyelesaian : D
Inti dari teori kinetik gas mencakup asumsi-asumsi pada opsi a,
b, c dan e. Namun yang perlu dipahami adalah tumbukan antar
molekul gas bersifat sempurna. Dengan kata lain, akibat
tumbukan itu, energi dapat dipindahkan dari satu molekul ke
molekul lainnya, dan energi total dari semua molekul dalam
system itu tetap sama. Sehingga opsi d bukan merupakan satu
dari postulat yang diusulkan.
3) Gambar di bawah ini merepresentasikan keadaan untuk
membuktikan salah satu hukum gas ideal, berdasarkan
penjabaran dari rumus utama PV = nRT.
dikurangi
dari
sistem,
maka
volume
gas
akan
RT
P Mr = RT
P Mr = dRT
Mr = dRT/P
Dalam kasus di atas, Mr = (2,53 g/L x 0,082 L atm K-1 mol-1 x
328 K) / 0,947 atm = 71,86 g/mol.
II.
III.
IV.
Pernyataan benar ;
A. Hanya I
B. Hanya II dan III
C. Hanya I dan IV
D. Hanya II dan IV
E. Hanya I, II, dan III
Penyelesaian : A
Kenaikan temperatur menyebabkan meningkatnya energi
kinetik rata-rata molekul gas. Dengan meningkatnya nilai
tersebut, maka kecepatan rata-rata molekul juga akan semakin
besar karena kecepatan sebanding dengan akar besarnya energi
kinetik (EK = mv2). Naikya nilai EK tersebut memberikan
makna bahwa molekul gas akan semakin sering bertumbukan
antara satu dengan yang lainnya. Pada kondisi volume tetap
10
menjadi
Kelvin,
selanjutnya
dapat
dilakukan
CO2
O2
N2
12
14
16
PAKET A
17
Petunjuk :
-
18
B. Mg2+ < Ca2+ < K+ < Cl- < S2C. S2- < Cl- < K+ < Mg2+ < Ca2+
D. S2- < Mg2+ < Ca2+ < Cl- < K+
E. Ca2+ < Cl- < K+ < Mg2+ < S23) Wadah A dengan volume 1 L dihubungkan dengan wadah B
dengan volume 2 L, dimana diantaranya diberi katup
pengontrol. Wadah A berisi gas argon dengan tekanan 100
kPa sedangkan wadah B berisi gas neon dengan tekanan 150
kPa.
19
20
A. HBr/peroksida
B. K2Cr2O7
C. PCC
D. H2SO4 pekat
E. NaOCH3 dalam CH3OH
7) Reaksi multitahapan sintesis senyawa turunan benzena:
21
Bagian 2: Essay
Jenis
gaya
antarmolekul
dalam
CO2
dan
gambarkan ilustrasinya
ii)
BaF2 (s)
Ksp = 1,5 x
0,10 M Ba(NO3)2
ii)
0,10 M HNO3
c. Di
lain
pihak,
dalam
sebuah
eksperimen
untuk
dicampurkan.
Seandainya
seorang
siswa
23
ii)
temperatur
kesetimbangan
akan
atmosfer
berubah
naik
menjadi
sampai
430C,
terbentuk
24
merupakan
insektisida
yang
bersifat
Penggunaannya
meningkat
untuk
geometri.
Ada
berapa
C=C
yang
dapat
C)
apabila
dioksidasi
menggunakan
ozonolisis
terhadap
senyawa
C,
yaitu
26
Waktu/Periode
8 14 Juni 2015
15 21 Juni 2015
22 30 Juni 2015
Informasi Buku:
Judul Buku
Penulis
28
Ukuran buku/kertas
: B5
Tebal buku
: 305 halaman
29
SOAL UJIAN
SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015
TINGKAT PROVINSI
1
OSP-2015
Petunjuk :
1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban)
Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!
2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian:
A. 30 soal pilihan Ganda @ 3 poin = 90 poin
jawaban benar
= 3 poin
jawaban salah
= -1 poin
tidak menjawab
= 0 poin
B. 6 soal essay= 110 poin
TOTAL Poin = 200 poin
3. Tidak ada ralat soal
4. Waktu yang disediakan : 180 menit
5. Semua jawaban harus ditulis di lembar jawaban yang tersedia
6. Jawaban soal essay harus dikerjakan dalam kotak yang tersedia (jawaban tidak boleh tersebar)
7. Diberikan Tabel Periodik Unsur, Rumus, dan Tetapan yang diperlukan
8. Diperkenankan menggunakan kalkulator
9. Tidak diperbolehkan membawa Hand Phone (HP) atau peralatan Komunikasi lainnya
10. Anda dapat mulai bekerja bila sudah ada tanda mulai dari Pengawas
11. Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda berhenti dari Pengawas
12. Letakkan jawaban anda di meja sebelah kanan dan segera meninggalkan ruangan
13. Anda dapat membawa pulang soal ujian!!
2
OSP-2015
3
OSP-2015
4
OSP-2015
5
OSP-2015
6
OSP-2015
6. Suatu zat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100oC. Zat padat tersebut
tidak dapat menghantarkan listrik bahkan dalam keadaan lelehan. Zat padat tersebut larut
dalam pelarut hidrokarbon. Struktur yang paling tepat mengenai zat padat tersebut adalah
A. Kristal atom
B. Kristal ion
C. Kristal molekul raksasa
D. Kristal molekul
E. Logam
7. Suatu sampel dari senyawa X, bila dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida akan
menghasilkan gas A. Bila X dipanaskan dalam asam sulfat pekat, akan dihasilkan gas B. Bila gas
A dan B direaksikan, maka akan dihasilkan kembali senyawa X. Berdasarkan informasi tersebut
maka senyawa X adalah
A. CH3CO2C2H5
B. NH2CH2CO2CH3
C. NH4CI
D. NH4I
E. (NH4)2SO4
8. Pernyataan paling tepat yang dapat menjelaskan bahwa endapan magnesium hidroksida
dapat larut dalam larutan NH4Cl(aq), tetapi tidak larut dalam larutan NaCl(aq) adalah
A. Dalam air, larutan NH4Cl menghasilkan NH4OH, dan ion OH- yang terbentuk kemudian
memberikan efek ion sejenis
B. Ion NH4+ dalam larutan NH4Cl akan menurunkan nilai hasil kali kelarutan Mg(OH)2
C. Larutan garam NH4Cl kurang berdisosiasi sempurna dibandingkan larutan NaCl
D. Ion Na+ dan ion Mg2+ adalah isoelektron (mempunyai jumlah elektron sama)
E. Ion NH4+ dalam air akan menghasilkan sejumlah H3O+
9. Alanin. H2NCH(CH3)CO2H adalah suatu asam amino dengan nilai Ka = 4,5 x 10-3 dan nilai Kb =
7,4 x 10-5. Di dalam air, spesi yang mempunyai konsentrasi paling tinggi pada pH 7 adalah
A. H2NCH(CH3)CO2H
B. +H3NCH(CH3)CO2H
C. H2NCH(CH3)CO2D. +H3NCH(CH3)CO2E. Semua jawaban, A, B, C dan D benar
10. Pada molekul berikut ini.
E. 4
11. Perhatikan reaksi pembentukan glukosa (C6H12O6) berikut ini:
CO2(g) + 2C2H5OH(l) + energi panas C6H12O6(aq)
Di antara pernyataan berikut yang paling tepat mengenai persen hasil C6H12O6 adalah
A. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika tekanan parsial CO2 diturunkan
B. Persen hasil C6H12O6 naik dua kali lipat jika tekanan parsial CO2 diduakalikan
C. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika suhu dinaikkan
D. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika suhu diturunkan
E. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika bila tekanan total sistem reaksi dinaikkan
12. Di dalam reaksi kimia perubahan senyawa X menjadi senyawa Z, melalui mekanisme reaksinya
ditemukan bahwa tahap reaksinya berlangsung melalui pembentukan senyawa Y, yang dapat
diisolasi. Tahap yang dilalui adalah:
X --> Y , H = positif
Y --> Z , H = negatif
Berdasarkan informasi tersebut, profil reaksi yang sesuai dengan data tersebut adalah
13. Perhatikan reaksi gas pencemar NO2 dan ozon berikut ini:
2NO2(g) + O3(g) N2O5(g) + O2(g)
Reaksi tersebut diamati lajunya dan diperoleh data berikut ini:
Percobaan
NO2(g), M
O3(g), M
Laju awal, Ms-1
1
0,0015
0,0025
4,8 x 10-8
2
0,0022
0,0025
7,2 x 10-8
3
0,0022
0,0050
1,4 x 10-7
Dari percobaan tersebut, penyataan paling tepat mengenai hukum laju reaksi (r) adalah
A. r = k[NO2]2[O3]
B. r = k[NO2][O3]2
8
OSP-2015
C. r = k[NO2][O3]
D. r = k[NO2]
E. r = k[O3]
14. Reaksi berikut ini, 3ClO- (aq) ClO3-(aq) + 2Cl-(aq) telah disusulkan berlangsung melalui
mekanisme berikut ini:
ClO-(aq) + ClO-(aq) ClO2-(aq) + Cl-(aq)
(lambat)
ClO2-(aq) + ClO-(aq) ClO3-(aq) + Cl-(aq)
(cepat)
Hukum laju yang konsisten dengan mekanisme tersebut adalah:
A. Laju = k[ClO-]2
B. Laju = k[ClO-]
C. Laju = k[ClO-][ClO-]
D. Laju = k[ClO-][Cl-]
E. Hukum laju harus ditentukan secara eksperimen, bukan dari stoikiometri
15. Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat
pekat:
HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) NO2+(aq) + 2HSO4-(aq) + H3O+(aq)
Pernyataan yang paling tepat mengenai reaksi kesetimbangan ini adalah
A. Penambahan H2O akan mengurangi konsentrasi NO2+
B. HNO3 dan NO2+ adalah pasangan asam-basa konjugasi
C. Asam nitrat bertindak sebagai suatu oksidator
D. Asam sulfat bertindak sebagai dehidratator
E. Asam sulfat bertindak sebagai suatu basa
16. Tetapan kesetimbangan reaksi berikut ini masing-masing adalah K1, K2, dan K3
HNO2(aq) + H2O(l)
NO2-(aq) + H3O+(aq)
2 H2O(l)
H3O+(aq) + OH-(aq)
NH3(aq) + H2O(l)
NH4+(aq) + OH-(aq)
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi di bawah ini adalah
HNO2(aq) + NH3(aq)
NO2-(aq) + NH4+(aq)
A. K1 K2 + K3
B. K1K3
C. K1K3/K2
D. K1K2K3
E. K2/(K1K3)
K1
K2
K3
17. Setengah reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi setara di bawah ini
3MnO4-(aq) + 24H+(aq) + 5Fe(s) 3Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 12H2O(l)
Adalah
A. 2MnO4-(aq) + 12H+(aq) + 6e- 2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
B. MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e- Mn2+(aq) + 4H2O(l)
C. Fe(s) Fe3+(aq) + 3eD. Fe2+(aq) Fe3+(aq) + eE. Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-
9
OSP-2015
Eo = 0,340 V
19. Bentuk geometri, bilangan oksidasi, bilangan koordinasi tembaga, untuk ion kompleks.
[Cu(NH3)4(OH2)2]2+ adalah
A. Tetrahedral ; +2 ; 6
B. Square planar ; -2 ; 4
C. Oktahedral ; +2 ; 6
D. Linier ; +3 ; 2
E. Trigonal Planar ; +1 ; 4
20. Mengenai garam kompleks [Co(NH3)5Cl]Cl2, pernyataan yang tidak tepat adalah
A. Larut dalam air
B. Dapat menghantarkan listrik
C. Larutan 1 mol [Co(NH3)5Cl]Cl2 menghasilkan 1 mol kation dan 3 mol anion
D. Dalam air, kation kompleks yang terbentuk adalah [Co(NH3)5Cl]+2
E. Mengandung ligan NH3 DAN Cl21. Berikut ini adalah asam-asam karboksilat
I.
CHF2CH2CH2CO2H
II. CH3CF2CH2CO2H
III. CH3CH2CF2CO2H
IV. CH3CH2CH2CO2H
Dari keempat asam karboksilat tersebut, urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan
keasaman, mulai dari yang paling asam hingga yang paling lemah asamnya, adalah
A. I > II > III > IV
B. I > IV > III > II
C. III > II > I > IV
D. III > IV > I > II
E. IV > I > II > III
10
OSP-2015
22. Di antara pernyataan mengenai senyawa berikut yang sesuai dengan aturan Huckle adalah
Naftalen
A.
B.
C.
D.
E.
Pirol
Sikloheptatriena
Piridin
Stirena
Naftalen bukan senyawa monosiklik, oleh karena itu bukan suatu senyawa aromatik
Pirol bukan senyawa hidrokarbon, dan bukan termasuk senyawa aromatik
Sikloheptatriena bukan senyawa konjugasi sempurna, yang bukan senyawa aromatik
Piridin merupakan basa lemah, dan juga bukan senyawa aromatik
Stirena mempunyai 8 elektron, dan juga bukan senyawa aromatik
HBr berlebih
C
CH
Br
A.
CH3
Br
Br
Br
D.
B.
C
CH2
CHBr
Br
CHBr2
C.
E.
CH
CH2
CH2Br
24. Senyawa 2-bromobutana jika direaksikan dengan metanol, seperti pada persamaan reaksi
berikut
H2
C
CH3
CH3OH
CH
CH3
Br
A.
CH3
CH
H3C
H2
C
D.
CH2
C
H
H3C
Br
H2
C
B.
CH3
CH
H3C
E.
C
H3C
CH3
OCH3
C.
H2
C
H3C
OCH3
CH3
C
OCH3
11
OSP-2015
25. Urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan kereaktifan senyawa alkohol di bawah ini
terhadap reaksi dehidrasi dalam suasana asam adalah:
HO
CH3
H3C
OH
CH
H3C
CH
II
A.
B.
C.
D.
E.
OH
CH
C
H2
C
H2
CH3
C
H2
CH3
H3C
H3C
CH3
III
26. Senyawa yang terbentuk dari reaksi kesetimbangan antara siklopentanon dengan HCN berikut
O
HCN
Adalah
H
CN
CN
A.
E.
C.
CN
OH
NC
CN
CN
D.
B.
H3C
C
C
H2
H2
C
O
1. NaOCH2CH3 etanol
CH3
CH2Cl
KOH, H2O
panas
H30+
panas
12
OSP-2015
A.
C
H2
CH3
C
H2
H2
C
D.
C
H2
CH3
C
H2
O
H2
C
B.
C
H2
E.
CH3
H2
C
CH3
C
H2
C.
CH3
C
H2
C
H2
28. Persamaan reaksi berikut ini adalah perubahan dari suatu alkena menjadi alkohol
H2
C
3HC
CH2
H2
C
pereaksi ??
3HC
C
H
H2
C
C
H2
OH
3(C6H5)P
CHCH2C6H5 +
A.
H3C
H
C6H5
D.
P(C6H5)3
OH
H
B.
OH
E.
C6H5
O
H
C.
O
P
(C6H5)3
13
OSP-2015
NH2
NaNO2 , H2SO4
CuCN
H2O , 0 celcius
Br
A.
B.
C.
D.
E.
p-cyano aniline
p-cyano nitro benzene
p-bromo cyano benzene
2-nitro-4-bromo cyanobenzene
2-cyano-4-bromo aniline
14
OSP-2015
B. Essay
1. Mineral dan Senyawa Mangan (20 poin)
Pyrolusite adalah suatu mineral mangan dioksida yang berwarna kehitaman atau coklat yang
merupakan sumber utama bijih mangan
(3 poin)
(3 poin)
(5 poin)
Mangan dioksida yang terkandung dalam mineral pyrolusite dapat digunakan sebagai sumber untuk
pembuatan KMnO4 berdasarkan reaksi:
2MnO2 + 2KOH + O2 2KMnO4 + H2
15
OSP-2015
Untuk membuat KMnO4 ke dalam 1 kg bubuk pyrolusite ditambahkan sejumlah larutan pekat KOH
berlebih dan kemudian ke dalamnya dialirkan gas O2 yang juga berlebih. Setelah reaksi berakhir, dan
kemudian produk KMnO4 diisolasi, ternyata diperoleh sebanyak 1,185 kg KMnO4 murni. Bila dianggap
dalam proses tersebut hanya MnO2 dalam pyrolusite yang bereaksi, maka:
e. Hitunglah persen berat MnO2 dalam pyrolusite
(3 poin)
f.
Hitunglah berapa liter volume gas H2 yang dapat dihasilkan reaksi tersebut (diketahui volume
gas pada STP = 22,4 L/mol)
(2 poin)
16
OSP-2015
a. Gambarkan satu sel satuan vanadium kemudian jelaskan posisi atom-atom vanadium dalam
sel satuan tersebut,
dan hitung jumlah atom Vanadium dalam satu sel satuan
(6 poin)
b. Hitung jari-jari atom Vanadium (dalam pm)
(4 poin)
Natrium vanadat, Na3VO4 adalah salah satu senyawa yang mengandung ion vanadium.
c. Tuliskan konfigurasi elektron spesi vanadium pada senyawa natrium vanadat dan tentukan
bilangan oksidasi spesi vanadium tersebut.
(3 poin)
Ion vanadat dapat direduksi dengan penambahan logam Zn dalam suasana basa menjadi ion V3+
d. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk proses tersebut
(3 poin)
e. Tuliskan orbital atom manakah pada vanadium yang menerima elektron pada reaksi reduksi
tersebut
(2 poin)
f.
Jika sebanyak 100 mL larutan natrium vanadat 0,2 M direaksikan dengan 6,54 g Zn, tentukan
konsentrasi V3+(aq) dalam larutan setelah reaksi (dalam Molar)
(2 poin)
17
OSP-2015
COOH
CO2CH3
Aspirin
OCOCH3
II
OH
OCOCH3
Minyak Winter
(4 poin)
b. Tentukan struktur produk melalui hasil reaksi jika senyawa A direaksikan dengan:
i.)
Larutan natrium karbonat, Na2CO3
(2 poin)
ii.)
Larutan NaOH
(2 poin)
iii.)
Asam nitrat encer
(2 poin)
Bila sebuah tablet Aspirin dihaluskan, ditambahkan air (dipanaskan sampai larut), kemudian dititrasi
dengan 0,1 mol L-1 NaOH, maka dibutuhkan sebanyak 13,9 mL larutan alkali untuk menetralkan
aspirin.
c. Hitung berapa gram Aspirin yang ada dalam satu tablet Aspirin
(4 poin)
d. Aspirin yang mudah larut biasanya sebagai garam kalsium aspirin
i.)
Tuliskan reagen apa yang dipakai untuk mengubah Aspirin menjadi garam kalsium,
dan tuliskan reaksinya.
(3 poin)
ii.)
Jelaskan mengapa Aspirin kurang larut dalam air
(2 poin)
H2
C
CH2
18
OSP-2015
a. PET dibuat dari monomer etilen glikol (1,2-etanadiol) dan monomer lainnya. Gambarkan
struktur etilen glikol dan struktur monomer lainnya tersebut.
(4 poin)
b. Tuliskan nama senyawa monomer penyusun PET selain etilen glikol pada soal (a)
di atas
(2 poin)
c. Apabila senyawa monomer PET selain etilen glikol pada jawaban soal (b) di atas direaksikan
dengan 1,2-etanadiamina (etilen diamina), maka akan terbentuk polimer lain. Gambarkan
struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)!
(3 poin)
d. Apabila etilen glikol direaksikan dengan asam 1,4-butanadioat, maka akan terbentuk polimer
lain. Gambarkan struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)
(3 poin)
e. Etilen glikol dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi senyawa turunan aldehidnya dan kemudian
mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi turunan asam karboksilatnya. Gambarkan struktur
aldehid dan asam karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol. Tuliskan nama senyawa asam
karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol tersebut
(5 poin)
SEMOGA BERHASIL
19
OSP-2015