Anda di halaman 1dari 41

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................... I
DAFTAR TABEL..............................................................................................III
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Penataan Ruang..............................................................................1
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................1
1.4 Isu Strategis............................................................................................1
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................1
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH KEBUPATEN CIAMIS....................................2
2.1 Tujuan dan Sasaran...................................................................................2
2.2 Dasar Teori.............................................................................................. 2
2.2.1 Dasar Teori Konsep Growth Center dan Functional Spatial Integration...................2
2.2.2 Dasar Teori Konsep Regional Cluster dan Local Economic Development..................2
2.3 Konsep Pengembangan...............................................................................2
2.3.1 Konsep Pengembangan Growth Center dan Functional Spatial Integration...............2
2.3.2 Konsep Pengembangan Regional Cluster dan Local Economic Development..............2
BAB III RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH GROWTH CENTER DAN FUNCTIONAL SPATIAL
INTEGRATION................................................................................................ 3
3.1 Asumsi dan Skenario..................................................................................3
3.1.1 Asumsi dan Implikasi..............................................................................3
3.1.2 Tahapan Pengembangan Wilayah................................................................3
3.2 Arahan Pengembangan Wilayah.....................................................................3
3.3. Strategi Pengembangan Wilayah...................................................................3
3.4 Rencana Pemanfaatan Ruang.......................................................................3
3.4.1 Rencana Struktur Ruang..........................................................................3
3.4.2 Rencana Pola Ruang...............................................................................3
3.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten...........................................................3
3.6 Indikasi Program.......................................................................................3
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH REGIONAL CLUSTER DAN LOCAL ECONOMIC
DEVELOPMENT..............................................................................................4
4.1 Asumsi dan Skenario..................................................................................4
4.1.1 Asumsi dan Implikasi..............................................................................4
4.1.2 Tahapan Pengembangan Wilayah................................................................4

4.2 Arahan Pengembangan Wilayah.....................................................................4


4.3 Strategi Pengembangan Wilayah....................................................................4
4.4 Rencana Pemanfaatan Ruang.......................................................................4
4.4.1 Rencana Struktur Ruang..........................................................................4
4.4.2 Rencana Pola Ruang...............................................................................4
4.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten...........................................................4
4.6 Indikasi Program.......................................................................................4
BAB V PERBANDINGAN KONSEP RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH............................5
3.3.1 Gambaran Umum PDRB Kabupaten Ciamis terhadap Wilayah yang Lebih Luas..........6
3.3.1.1 Gambaran Umum PDRB Kabupaten Ciamis terhadap Provinsi Jawa Barat...........6
3.3.2 Gambaran Umum PDRB Kabupaten Ciamis....................................................7

DAFTAR TABEL
Tabel xx PDRB Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012 Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000 (dalam juta rupiah).........................................................

DAFTAR GAMBAR

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perekonomian wilayah di
Kabupaten Ciamis. Pembahasan mengenai perekonomian wilayah Kabupaten Ciamis ini akan
dilihat dalam lingkup kabupaten, maupun terhadap wilayah yang lebih luas, yaitu lingkup
Priangan Timur dan Jawa Barat.

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penataan Ruang

1.3 Ruang Lingkup

1.4 Isu Strategis

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II
KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH KEBUPATEN CIAMIS

2.1 Tujuan dan Sasaran


2.2 Dasar Teori
2.2.1 Dasar Teori Konsep Growth Center dan Functional Spatial Integration
2.2.2 Dasar Teori Konsep Regional Cluster dan Local Economic Development

2.3 Konsep Pengembangan


2.3.1 Konsep Pengembangan Growth Center dan Functional Spatial Integration
2.3.2 Konsep Pengembangan Regional Cluster dan Local Economic Development

BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH GROWTH CENTER DAN
FUNCTIONAL SPATIAL INTEGRATION

3.1 Asumsi dan Skenario


3.1.1 Asumsi dan Implikasi
3.1.2 Tahapan Pengembangan Wilayah

3.2 Arahan Pengembangan Wilayah


3.3. Strategi Pengembangan Wilayah
3.4 Rencana Pemanfaatan Ruang
3.4.1 Rencana Struktur Ruang
3.4.2 Rencana Pola Ruang

3.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten


3.6 Indikasi Program

BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH REGIONAL CLUSTER DAN LOCAL
ECONOMIC DEVELOPMENT

4.1 Asumsi dan Skenario


4.1.1 Asumsi dan Implikasi
4.1.2 Tahapan Pengembangan Wilayah

4.2 Arahan Pengembangan Wilayah


4.3 Strategi Pengembangan Wilayah
4.4 Rencana Pemanfaatan Ruang
4.4.1 Rencana Struktur Ruang
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana
dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hirarki memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah merupakan kerangka tata
ruang wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhirarki
satu sama lain yang dihubungkan oleh system jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama
jaringan transportasi. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi:
1. Sebagai arahan pembentuk system pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan
layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada
dalam wilayah kabupaten;
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta
memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayahkabupaten, terutama
pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.
Rencana struktur wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
1. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten
2. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten
3. Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung
kegiatan sosial ekonomi
4. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten
5. Ketentuan perundang-undangan
6. Konsep pengembangan wilayah
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
1. Mengakomodasi rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana
struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah
kabupaten/kota yang berbatasan
2. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
3. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Terdiri atas Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL),
serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah
kabupaten
b. Memuat penetapan PPK serta PPL
c. Harus brhirarki dan tersebar secara proporsioanal di dalam ruang serta saling
terkait menjadi satu kesatuan system wilayah kabupaten
4. Dapat memuat pusat-pusat kegiatan:
a. Pusat kegiatan yang mempromosikan untuk kemudian hari ditetapkan sebagai PKL
(dengan notasi PKLp)
b. Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp hanya PPK
c. Pusat kegiatan yang ditetapkan menjadi PKLp harus ditetapkan sebagai kawasan
strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam
arahan pemanfaatan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk
memenuhi kriteria PKL.
Rencana struktur wilayah Kabupaten Ciamis terdiri atas sistem pusat kegiatan, sistem
prasarana utama dan sistem prasarana lainnya. Berikut ini merupakan penjabaran dari rencana
struktur wilayah Kabupaten Ciamis.
4.4.1.1 Sistem Pusat Kegiatan
Rencana pusat-pusat kegiatan ini dikembangkan mengacu pada konsep pengembangan
struktur ruang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Penetapan pusat kegiatan ini juga
mempertimbangkan skenario, strategi, dan arah pengembangan wilayah Kabupaten Ciamis.
Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut.
1. Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)
Pada tahun 2036, Kecamatan Ciamis direncanakan sudah menjadi Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) atau meningkat statusnya dibandingkan saat ini sebagai Pusat Kegiatan
Lokal (PKL). Sebagai PKW, tentu Kecamatan Ciamis memiliki fungsi yang berbeda yaitu
untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten. Peran yang dimiliki
oleh PKWp tersebut antara lain:
-

Pusat pemerintahan kabupaten


Pusat pelayanan jasa dan perdagangan regional (koleksi dan distribusi dari wilayah
di sekitarnya)
Pusat pelayanan sosial kabupaten
Simpul transportasi yang melayani regional dan antar kabupaten

Pusat pelayanan pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA atau SMK)

Dengan peran tersebut, maka fasilitas yang perlu disediakan adalah:


-

Pasar regional
Masjid kabupaten
Sarana kesehatan rumah sakit tipe B
Terminal tipe A
Sarana pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA atau SMK

Pengolahan on site

2. Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)


Pusat kegiatan lokal (PKL) merupakan kawasan yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala kabupaten atau beberapa kecamatan. Terdapat 3 (tiga) kecamatan yang akan
dikembangkan sebagai PKL yaitu Kecamatan Kawali, Rancah, dan Banjarsari. PKL Kawali
melayani Peran yang dimiliki oleh PPL tersebut antara lain:
-

Pusat pelayanan pemerintahan kecamatan


Pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa dari beberapa kecamatan dan wilayah
belakangnya
Pusat pelayanan sosial kecamatan

Simpul transportasi yang melayani antar kabupaten

Pusat pelayanan pendidikan (TK, SD, SMP dan SMK)

Dengan peran tersebut, maka fasilitas yang perlu disediakan adalah:


-

Pasar kabupaten
Masjid kecamatan
Rumah sakit tipe C
Terminal tipe B
Sarana pendidikan TK, SD, SMP, dan SMK

Pengolahan on site

3. Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)


Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) kawasan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa. Kecamatan-kecamatan yang dikembangkan sebagai PPK
adalah Kecamatan Lakbok, Pamarican, Cijeungjing, Baregbeg, Cipaku, Tambaksari,
Cikoneng, Cihaurbeuti, Panjalu, dan Panawangan. Peran yang dimiliki oleh PPK tersebut
antara lain:
-

Pusat pelayanan pemerintahan kecamatan


Pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa dari kecamatan atau beberapa desa
Pusat pelayanan sosial kecamatan
Simpul transportasi yang melayani antar kecamatan dalam kabupaten

Pusat pelayanan pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMK)


Dengan peran tersebut, maka fasilitas yang perlu disediakan adalah:
-

Pasar kabupaten
Masjid kecamatan
Rumah sakit tipe C
Terminal tipe B
Sarana pendidikan TK, SD, SMP, dan SMK
Pengolahan on site

4. Pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)


Pusat Pelayanan Lingkungan adalah pusat permukiman yang berfungsi melayani kegiatan
dengan skala antar desa. PPL ini terletak di tiap-tiap kecamatan yaitu Kecamatan
Sukamantri, Panumbangan, Lumbung, Rajadesa, Sindangkasih, Jatinagara, Sadananya,
Sukadana, Cisaga, Cimaragas, Cidolog, dan Purwadadi. Peran yang dimiliki oleh PPL
tersebut antara lain:
-

Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat

pelayanan pemerintahan kecamatan


koleksi dan distribusi barang dan jasa dari beberapa desa
pelayanan sosial kecamatan
pelayanan pendidikan (TK, SD, dan SMP)
pelayanan pelatihan dan penyuluhan

Dengan peran tersebut, maka fasilitas yang perlu disediakan adalah


-

Pasar kecamatan
Masjid kecamatan
Puskesmas pembantu, Sarana pendidikan TK, SD, dan SMP
Pusat pelatihan dan penyuluhan
Pengolahan on site

Dalam rencana sistem pusat di Kabupaten Ciamis, akan dikembangkan satu Pusat Kegiatan
Wilayah Promosi (PKWp), tiga Pusat Kegiatan Lokal (PKL), sepuluh Pusat Pelayanan Kawasan

(PPK), dan dua belas Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Selain itu, dikembangkan pula 10
klaster yang masing-masing memiliki PPK sebagai tempat pemasaran utama klaster dalam
kegiatan agribisnis. Berikut ini merupakan penjabaran rencana pengembangan klaster di
Kabupaten Ciamis.
a. Klaster pertama terdiri atas Kecamatan Sukamantri, Panumbangan, dan Panjalu yang
berpusat di Kecamatan Panjalu dengan sub sektor yang dikembangkan adalah pertanian
tanaman pangan dan peternakan.
b. Klaster kedua terdiri atas Kecamatan Panawangan dan Lumbung yang berpusat di
Kecamata Panawangan dengan sub sektor yang dikembangkan adalah pertanian
tanaman pangan.
c. Klaster ketiga terdiri atas Kecamatan Kawali, Jatinagara, dan Cipaku yang berpusat di
Kecamatan Cipaku dengan sub sektor yang dikembangkan adalah peternakan.
d. Klaster keempat terdiri atas Kecamatan Rajadesa, Rancah, dan Tambaksari yang
berpusat di Kecamatan Tambaksari dengan sub sektor yang dikembangkan adalah
perkebunan dan peternakan.
e. Klaster kelima terdiri atas Kecamatan Cihaurbeuti dan Sindangkasih yang berpusat di
Kecamatan Cihaurbeuti dengan sub sektor yang dikembangkan adalah perikanan darat.
f. Klaster keenam terdiri atas Kecamatan Cikoneng, Sadananya, dan Ciamis yang berpusat
di Kecamatan Cikoneng dengan sub sektor yang dikembangkan adalah pertanian
tanaman pangan.
g. Klaster ketujuh terdiri atas Kecamatan Baregbeg dan Sukadana yang berpusat di
Kecamatan Baregbeg dengan sub sektor yang dikembangkan adalah pertanian tanaman
pangan.
h. Klaster kedelapan terdiri atas Kecamatan Cimaragas, Cijeungjing, dan Cisaga yang
berpusat di Kecamatan Cijeungjing dengan sub sektor yang dikembangkan adalah
kehutanan.
i. Klaster kesembilan terdiri atas Kecamatan Cilodog, Pamarican, dan Banjarsari yang
berpusat di Kecamatan Pamarican dengan sub sektor yang dikembangkan adalah
pertanian tanaman pangan dan perkebunan.
j. Klaster kesepuluh terdiri atas Kecamatan Lakbok dan Purwadadi yang berpusat di
Kecamatan Lakbok dengan sub sektor yang dikembangkan adalah pertanian tanaman
pangan.

Gambar 4.x
Peta Rencana Sistem Pusat Kabupaten Ciamis

Sumber: Hasil Analisis, 2015

4.4.1.2 Sistem Prasarana Wilayah Utama


Rencana sistem prasarana wilayah utama di Kabupaten Ciamis meliputi jaringan transportasi darat yang
terdiri dari jaringan jalan, angkutan umum dan terminal, jaringan rel kereta api dan stasiun kereta api.
Sedangkan untuk transportasi laut dan transportasi udara tidak terdapat di Kabupaten Ciamis. Rencana yang
dibuat berdasarkan keadaan eksisting dan juga dipengaruhi oleh konsep pengembangan Local Economic
Development dan Regional Cluster.
Untuk pengembangan transportasi darat terdiri dari pengembangan dan
perbaikan jaringan jalan , peningkatan tipe dan kualitas terminal, peningkatan fungsi
dan pemeliharaan stasiun kereta api, yang dapat dilihat di bawah ini:
1. Jaringan Jalan
Pengembangan jaringan jalan untuk Kabupaten Ciamis ditunjukkan dengan
peningkatan aksesibilitas jalan baik dalam klaster maupun antar klaster sesuai dengan
konsep Regional Cluster. Selain itu sebagai penghubung antara pusat yang meliputi
Pusat Kegiatan Nasional Promosi (PKNp), (Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan
Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), dan Pusat Pelayan Lingkungan (PPL); serta
pengembangan jaringan jalan ditujukan untuk menunjang akses pelayanan bagi
penduduk. Pengembangan jaringan jalan ini dilakuan dengan peningkatan staus jalan.
Untuk saat ini kondisi dari jaringan jalan yang berada di Kabupaten Ciamis dapat dilihat
di bawah ini:
Jalan Arteri, meliputi :
Kecamatan Sindangkasih, Ciamis, Cikoneng, Cijeungjing, Cihaurbeuti,
Cisaga, Banjarsari, dan Pamarican.
Jalan Kolektor Primer, meliputi :
Kecamatan Panawangan, Kawali, Cipaku, Cimaragas, dan Baregbeg.
Jalan Lokal Primer yang berada di hampir semua kecamatan
Selanjutnya, untuk setiap status jalan yang rusak di seluruh kecamatan maka
akan dilakukan perbaikan jalan. Selain itu, berdasarkan kebutuhan peningkatan
aksesibilitas antar pusat-pusat kegiatan, dan untuk mendukung pengembangan
agribisnis dan pariwisata tiap klaster, maka dilakukan peningkatan fungsi jalan eksisting
seperti peningkatan jalan lokal menjadi jalan kolektor primer. Peningkatan jalan lokal
menjadi kolektor primer dimaksudkan untuk menghubungkan antara sub pusat wilayah
dan bisa meningkatkan akses terhadap kawasan agribisnis dan pariwisata.

Peningkatan jalan lokal ke kolektor primer, yang melalui kecamatan :


Kawali-Jatinegara-Rajadesa-Rancah-Cisaga
Panumbangan-Panjalu-Lumbung-Kawali
Cimaragas-Cidolog-Pamarican
Kecamatan Banjarsari
Lakbok-Purwadadi
2. Terminal dan Stasiun

Berdasarkan kondisi eksisting saat ini di Kabupaten Ciamis hanya terdapat


terminal tibe B dan C. Seharusnya terminal yang berada di Kabupaten Ciamis meliputi
Terminal tipe A, B, dan C. Terminal Ciamis sebagai satu-satunya terminal tipe B di
kabupaten ini merupakan simpul utama transportasi. Lokasi terminal sudah cukup
strategis karena tidak jauh dari pusat kegiatan di Kabupaten Ciamis. Terminal ini

menjadi tempat moda angkutan masyarakat, baik daerah maupun lintas daerah.
Pengembangan terminal akan dilakukan dengan peningkatan tipe terminal dan
penyediaan Terminal. Untuk saat ini keberadaan terminal di Kabupaten Ciamis dapat
dilihat di bawah ini:
a. Terminal Tipe A : tidak ada;
b. Terminal Tipe B : Kecamatan Ciamis; dan
c. Terminal Tipe C : Kecamatan Kawali,
Rancah dan Banjarsari
Selanjutnya berdasarkan kebutuhan peningkatan pelayanan terminal maka
dilakukan peningkatan tipe dan penyediaan terminal seperti yang dapat dilihat di
bawah ini :
d. Peningkatan tipe terminal
i. Terminal tidak aktif menjadi
Terminal Tipe C : Kecamatan
Sukamantri dan Ciahurbeuti
ii. Terminal bayangan menjadi
Terminal Tipe C : Kecamatan
Rajadesa dan Sukadana
iii. Tipe C menjadi Tipe B : Kecamatan
Kawali, Rancah dan Banjarsari
iv. Tipe B menjadi Tipe A : Kecamatan
Ciamis
Selanjutnya, untuk stasiun sendiri, Kabupaten Ciamis saat ini memiliki dua
stasiun, yaitu Stasiun Ciamis yang terletak di Kecamatan Ciamis dan Stasiun Bojong
yang terletak di Kecamatan Cijeunjing. Penumpang hanya bisa naik-turun kereta api di
Stasiun Ciamis, sedangkan Stasiun Bojong tidak digunakan untuk naik-turun penumpang.
Staiun ini hanya untuk tempat kontrol saja. Sehingga akan direncanakan peningkatan
fungsi stasiun, serta pemeliharaan dan peningkatan kualitas stasiun di dua kecamatan
tersebut.

Gambar 4.X
Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Gambar 4.X
Lokasi Rencana Peningkatan Terminal dan Stasiun

Sumber : Hasil Analisis , 2015

4.4.1.3 Sistem Prasarana Wilayah Lainnya


Rencana sistem prasarana wilayah lainnya di Kabupaten Ciamis meliputi system jaringan
energi/kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan Sumber Daya Air, sistem
jaringan persampahan. Berikut penjabaran rencana system prasarana wilayah lainnya
Kabupaten Ciamis.

A. Sistem Jaringan Energi/Kelistrikan


Rencana sistem jaringan prasarana energi di kabupaten Ciamis meliputi rencana jaringan
prasarana ketenagalistrikan dan rencana jaringan prasarana minyak dan gas.
1. Rencana sistem Jaringan Prasarana Ketenagalistrikan
Kabupaten Ciamis mendapatkan pasokan energi listrik dari Gardu Induk Tegangan Ekstra
Tinggi (GITET) Tasikmalaya 150 Kv, dan terinterkoneksi kedalam jaringan PLN Jawa-Bali. Adapun
sumber listriknya berasal dari PLTP Kamojang, PLTP Darajat dan juga PLTP Wayang Windu.
Transmisi dan Distribusinya disalurkan oleh jaringan SUTT 150 kv melalui tiga (3) buah Gardu
Induk Sekunder (GIS) yakni Gardu Induk Ciamis 150 Kv yang berada di kecamatan Ciamis, Gardu

Induk Banjar 70 Kv yang berada di Kota Banjar dan Gardu Induk Malangbong 70 Kv yang berada
di Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan arahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Persero 20152025, di Kabupaten Ciamis akan dibangun PLTA Matenggeng, di daerah perbatasan CiamisCilacap dengan daya 4 x 225 MW pada tahun 2023 (Tahap II), sedangkan PLTP Gunung Sawal
akan dikembangkan pada Tahap IV. Untuk transmisi dan distribusi daerah Ciamis bagian utara,
akan dibangun Gardu Induk Sekunder (GIS) Ciamis II (Kawali) pada tahun 2023 (Tahap II) dan
untuk merespon peningkatan kebutuhan di Ciamis bagian Selatan, akan dibagung Gardu Induk
Sekunder Ciamis III (Banjarsari) pada Tahap III.
Kondisi eksisting, seluruh kecamatan telah mendapatkan elektrifikasi sebesar 100%, namun
belum semua desa dan belum semua rumah tangga teraliri oleh listrik PLN. Maka dari itu sesuai
dengan konsep pengembangan serta arahan pengembangan wilayah, pada beberapa klaster
yang memiliki potensi serta karakteristik spesifik akan dikembangkan Energi Alternatif dengan
model pengembangan DME atau Desa Mandiri Energi.
a. Desa Mandiri Energi berbasis PLTM/PLTMh
Untuk kecamatan yang berada pada klaster yang memiliki hulu sungai (upstream river)
akan dikembangkan Desa Mandiri Energi berbasis Pembangkit Listrik tenaga Mikrohidro
(PLTMh) atau Minihidro (PLTM). Lokasi yang diprioritaskan diantaranya kecamatan
Panawangan, Sukamantri, Panjalu, Panumbangan dan Cihaurbeuti.
b. Desa Mandiri Energi berbasis PLTBm
Untuk kecamatan yang berada pada klaster yang memiliki produksi tanaman pangan
padi yang melimpah, akan dikembangkan Desa Mandiri Energi berbasis Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm). Lokasi yang diprioritaskan diantaranya kecamatan
Banjarsari, Pamarican, Purwadadi dan Lakbok.
c. Desa Mandiri Energi berbasis PLTBg
Untuk kecamatan yang berada pada klaster yang memiliki produksi peternakan besar,
akan dikembangkan Desa Mandiri Energi berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
(PLTBg). Lokasi yang diprioritaskan diantaranya kecamatan Rancah, Rajadesa dan
Tambaksari
Adapun pengelolaan Desa Mandiri Energi ini dilakukan oleh swadaya komunal yang
terintegrasi dengan pengembangan sentra produksi di masing-masing klaster pada mulanya, dan
jika telah berkembang, serta memiliki surplus produksi, listrik yang dihasilkan dapat kemudian
dijual ke PLN sebagai upaya perluasan cakupan pelayanan kelistrikan di Kabupaten Ciamis.

Gambar 4.X
Peta Rencana Sistem Jaringan Energi/Kelistrikan Kabupaten Ciamis

Sumber: Hasil Analisis, 2015

2. Rencana sistem Jaringan Prasarana Minyak dan Gas Bumi


Untuk rencana sistem jaringan prasarana migas di Kabupaten Ciamis, menurut Keputusan
Mentri ESDM tidak ditemukan jalur jaringan pipa transmisi gas bumi di Kabupaten Ciamis
sehingga untuk kategori gas bumi belum direncanakan untuk dikembangkan di Kabupaten
Ciamis. Sedangkan jaringan transmisi distribusi minyak bumi/BBM melewati Kabupaten Ciamis
dari Kilang di Cilacap menuju Depo Tasikmalaya yang diteruskan ke daerah PKN Bandung Raya.
Adapun Kecamatan-kecamatan yang dilalui oleh Pipa transmisi distribusi Minyak Bumi/BBM
adalah Kecamatan Banjarsari, Pamarican, Purwadadi, Cimaragas, Cijeungjing, Ciamis,
Cikoneng, Sindangkasih, Cihaurbeuti. Tidak ada rencana penambahan jaringan baru, sehingga
rencana kedepannya ialah pemeliharaan dan perawatan jaringan yang sudah ada pada saat ini.
a. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Keadaan jaringan telekomunikasi sekarang ini sangat berpusat di Kecamatan Ciamis. Kondisi
jaringan telepon seluler dan internet di Kecamatan Ciamis sudah bisa diandalkan performanya
untuk mendukung kegiatan di Kecamatan Ciamis. Namun begitu keluar dari Kecamatan Ciamis
keadaan jaringan telekomunikasi memburuk. Yang dimaksud buruk ini adalah sulitnya untuk
mencari sinyal telepon seluler sehingga fungsi utama telepon seluler sebagai alat komunikasi
terasa lenyap. Jaringan telekomunikasi sangat sulit didapatkan terutama di daerah utara. Hal
ini dikarenakan pada daerah tengah masih ada bantuan sinyal dari Kecamatan Ciamis dan pada
daerah selatan dari Kota Banjar.

Rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Ciamis akan difokuskan


pada pembangunan Menara BTS oleh penyedia layanan seluler. Arahan pembangunannya adalah
menambah BTS di daerah yang mulai berkembang seperti Kecamatan Kawali dan daerah yang
sangat sulit sinyal seperti Kecamatan Rancah. Untuk daerah lainnya hanya butuh peningkatan
kualitas jaringan internet karena untuk jaringan telepon sudah memadai. Tujuan pengembangan
sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Ciamis ini adalah agar bisa mendukung pemasaran
produk-produk Kabupaten Ciamis serta menarik investasi dari luar Kabupaten Ciamis karena
fasilitas telekomunikasi yang memadai adalah salah satu faktor penarik investasi.
Gambar 4.X
Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi Kabupaten Ciamis

Sumber: Hasil Analisis, 2015

Gambar 4.X
Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi Kabupaten Ciamis

Sumber: Hasil Analisis, 2015

b. Sistem Jaringan Sumber Daya Air


Rencana sistem jaringan sumber daya air Kabupaten Ciamis terdiri dari sistem jaringan air bersih
dan system irigasi.
1. Sistem Jaringan Air Bersih
Semakin tingginya aktivitas penduduk dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Ciamis
berimplikasi pada peningkatan kebutuhan air bersih. Terlebih dengan pengembangan kegiatan
industry rumahan dan pemasaran dengan menggunakan tempat-tempat pariwisata dan peningkatan
skala ekonomi sentra produksi lokal, menambah total kebutuhan air bersih hingga tahun 2036.
Pelayanan air bersih untuk setiap rumah tangga dibedakan menurut tipe rumah dan sumber air baku
yang memungkinkan dikembangkan jaringan perpipaan. Proyeksi kebutuhan air bersih dan potensi
pelayanan dengan jaringan perpipaan dapat dilihat dalam tabel 4.x
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di masa yang akan datang dalam
penyediaan air bersih di Kabupaten Ciamis diarahkan untuk :

rencana

1. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih oleh PDAM yang sudah ada.
2. Membuat PDAM baru untuk meningkatkan kuantitas penyediaan air bersih.
3. Membuat sumber air baku di Kabupaten Ciamis melalui pembangunan bendungan dan kolam
retensi.
4. Membuat sistem penanggulangan banjir di kecamatan Lakbok dan Banjarsari melalui:

Pengaturan pintu air sungai-sungai.

Pembuatan bendungan-bendungan.

Pembuatan saluran drainase dan sawage pada tempat-tempat yang kemungkinan besar
melalui banjir.

5. Pengembangan jaringan perpipaan yang dilayani oleh PDAM pada kawasan perkotaan
terutama pada PKW di Kecamatan, PKL di Kecamatan :
Peningkatan kapasitas produksi dan distribusi, yaitu dengan meningkatkan diameter
pipa, penambahan jaringan pipa transmisi, distribusi, dan tersier.
Memperbaiki jaringan distribusi yang rusak serta memelihara dengan baik jaringan
tersebut guna meminimalisasi kebocoran yang terjadi selama distribusi
Menyediakan pompa-pompa cadangan pada tiap-tiap unit PDAM sehingga apabila terjadi
kerusakan, produksi dan distribusi air bersih oleh PDAM tidak terganggu

Tabel 4.X Kebutuhan Air Kabupaten Ciamis

No

Keterangan

Satuan

2016

2017

2016

2019

2020

1,483,
175

1,521,
888

1,483,
175

1,602,
371

1,644,
195

2021

2026

2031

2036

1,687,
111

1,687,
111

2,182,
961

2,548,
998

1,012,
267

1,012,
267

1,309,
776

152939
8.588

120

120

120

120

85,030
,392

85,030
,392

110,02
1,222

128,46
9,481

36,441
,597

36,441
,597

47,151
,952

55,058
,349

121,47
1,989

157,17
3,174

183,52
7,831

24,294
,398

31,434
,635

36,705
,566

145,76
6,387

188,60
7,809

220,23
3,397

21,864
,958

28,291
,171

33,035
,010

167,6

216,8

253,26

I. Kebutuhan Domestik
1

Jumlah Penduduk

Jiwa

Jumlah Penduduk Yang Dilayani

Asumsi
60%
(Jiwa)

889,90
5

913,13
3

889,90
5

961,42
3

986,51
7

Standar Kebutuhan Air Bersih

Liter/or
ang/hari

120

120

120

120

120

Sambungan Rumah (70 %)

Liter//h
ari

74,752
,039

76,703
,163

74,752
,039

80,759
,520

82,867
,446

Hidran Umum (30 %)

Liter/ha
ri

32,036
,588

32,872
,784

32,036
,588

34,611
,223

35,514
,620

106,78
8,627

109,57
5,947

106,78
8,627

115,37
0,742

118,38
2,066

21,357
,725

21,915
,189

21,357
,725

23,074
,148

23,676
,413

128,14
6,353

131,49
1,136

128,14
6,353

138,44
4,891

142,05
8,479

19,221
,953

19,723
,670

19,221
,953

20,766
,734

21,308
,772

147,3
68,30

151,2
14,80

147,36

159,2
11,62

163,36

Total Kebutuhan Domestik

II. Kebutuhan Non Domestik (20 %


dari Kebutuhan Domestik)

III. Total Keb.Domestik + Non


Domestik

IV. Tingkat Kebocoran

Total Kebutuhan Air Penduduk

Liter/ha
ri

106,78
8,627

Liter/ha
ri

21,357
,725

Liter/ha
ri

128,14
6,353

Asumsi
15%
(Liter/h
ari)

19,221
,953

Liter/ha

147,3

No

Keterangan

Satuan

2016

ri

68,30
5

Total Kebutuhan Air Industri

Liter/Ha
ri

36,84
2,076

Total Kebutuhan Air

Liter/Ha
ri

184,2
10,38
2

Total Ketersediaan Air

Liter/Ha
ri

88,98
1,525

Total Penyediaan yang harus


ditambah

Liter/Ha
ri

95,228
,857

2017

2016

2019

2020

2021

2026

2031

2036

31,34
5

98,98
0

8,406

41,90
7,836

54,22
4,745

63,317
,102

209,5
39,18
1

271,1
23,72
5

316,58
5,508

88,98
1,525

88,98
1,525

88,981
,525

120,55
7,656

182,14
2,200

227,60
3,983

8,305

7,251

36,84
2,076

37,80
3,702

36,842
,076

39,80
2,906

40,841
,813

184,2
10,38
2

189,0
18,50
8

184,21
0,382

199,0
14,53
1

204,20
9,064

88,98
1,525

88,98
1,525

88,981
,525

88,98
1,525

88,981
,525

95,228
,857

100,03
6,983

95,228
,857

110,03
3,006

115,22
7,539

Sumber: Hasil Analisis Studio, 2015

Gambar 4.X Peta Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih

Sumber: Hasil Analisis Studio, 2015

2. Sistem Irigasi
Jaringan irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani. Terdiri atas bangunan,
bangunan pelengkapnya, dan saluran yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi. Jaringan irigasi dibedakan
menjadi Teknis, Semi Teknis dan Sederhana. Menggunakan konsep pengembangan wilayah LED
dan Regional Cluster, Kabupaten Ciamis direncanakan memiliki cluster pertanian tanaman
pangan serta sawah-sawah yang merupakan salah satu komoditasnya. Untuk mendukung
kegiatannya, maka sistem jaringan irigasi sangat berpengaruh dalam pengembangannya.
Rencana sistem jaringan irigasi di Kabupaten Ciamis yaitu pengelolaan dan pengembangan
sistem jaringan irigasi. Rencana pengembangan jaringan irigasi ini yaitu mendukung kegiatan
produksi sektor pertanian khususnya di cluster pertanian tanaman pangan.

Gambar xx
Peta Eksisting Jaringan Irigasi Kabupaten Ciamis

Sumber : Hasil Observasi,2015

Keterangan :
: irigasi teknis
: irigasi semiteknis
: irigasi sederhana

Dari peta diatas, sawah dengan irigasi teknis berada di bagian selatan Kabupaten
Ciamis, sawah irigasi semi teknis berada di bagian tengah Kabupaten Ciamis dan sawah dengan
irigasi sederhana berada di Kabupaten Ciamis bagian utara. Dari kondisi eksisting tersebut,
direncanakan pengembangan jaringan irigasi Kabupaten Ciamis seperti peta dibawah ini.

Gambar 4.x
Peta Rencana Pengembangan Jaringan Irigasi Kabupaten Ciamis

Sumber: Hasil pengolahan, 2015

Sawah dengan irigasi teknis tetap berada di bagian selatan, namun pengelolaannya akan
lebih dioptimalkan, melihat potensi pengairannya dapat berasal dari Sungai Citanduy serta
bagian selatan ini sebagai lumbung padi dan cluster pertanian tanaman pangan di Kabupaten
Ciamis. Untuk sawah yang berada di bagian tengah dan utara, direncanakan dikembangkan
menjadi sawah irigasi semi teknis, dengan pengairannya memperhatikan sungai-sungai kecil
yang berada di sekitarnya.
c. Sistem Jaringan Persampahan
Seiring bertambahnya penduduk dan kegiatan yang akan direncanakan di Kabupaten
Ciamis, semakin tinggi timbulan sampah yang dihasilkan. Oleh sebab itu, perlunya rencana
sistem persampahan untuk mengelola sampah yang dihasilkan. Tingkat pelayanan infrastruktur
persampahan di Kabupaten Ciamis pada saat ini rata-rata di setiap kecamatan hanya 2% saja
dari standar pelayanan minimum persampahan 80%. Berdasarkan hal tersebut, sistem
persampahan di Kabupaten Ciamis tidak merata di seluruh kecamatan, hanya melayani
beberapa kecamatan di Kabupaten Ciamis. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat pelayanan
persampahan berbanding lurus dengan lokasi UPTD kebersihan dan lokasi Tempat Pembuangan
Akhir Sampah (TPA), semakin dekat kecamatan dengan lokasi UPTD dan TPA maka semakin besar
pula tingkat pelayanan persampahan. Jumlah TPA di Kabupaten Ciamis saat ini yaitu sebanyak 4
TPA yaitu 2 TPA di Kecamatan Banjarsari, TPA di Kecamatan Cijeungjing dan TPA di Kecamatan
Cisaga. Selain itu juga, hasil analisis menunjukan bahwa masih kurangnya sarana persampahan
di Kabupaten Ciamis. Jumlah UPTD kebersihan di Kabupaten Ciamis yang melayani pengelolaan

persampahan pada saat ini sebanyak 4 yaitu UPTD Ciamis melayani 8 kecamatan, UPTD
Banjarsari melayani 4 kecamatan, UPTD Panumbangan melayani 4 kecamatan dan UPTD Kawali
melayani 10 kecamatan. Rencana sistem persampahan di Kabupaten Ciamis mempertimbangkan
kondisi eksisting tersebut, timbulan sampah yang dihasilkan, kondisi fisik dan lingkungan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka sistem persampahan yang akan
direncanakan adalah sebagai berikut:
1. Membangun UPTD Kebersihan baru dan merubah wilayah pelayanan dari UPTD eksisting,
rencana tersebut yaitu:
a. UPTD Ciamis melayani: Cikoneng, Sindangkasih, Sadananya, Baregbeg, Cijeungjing
b. UPTD Cidolog melayani: Cimaragas, Cidolog, Pamarican
c. UPTD Banjarsari melayani: Banjarsari, Purwadadi, Lakbok
d. UPTD Panumbangan: Panjalu, Panumbangan, Cihaurbeuti, Sukamantri
e. UPTD Kawali melayani: Kawali, Lumbung, Panawangan, Jatinagara, Cipaku,
f. UPTD Sukadana melayani: Sukadana, Rancah, Tambaksari, Cisaga, Rajadesa
2. Sistem Pemilahan dan Pewadahan
Pemilahan adalah kegiatan mengelompokan dan memisahkan sampah sesuai dengan
jenis. Sedangkan pewadahan adalah kegiatan menampung sampah sementara dalam suatu
wadah individual dan komunal di tempat sumber sampah dengan mempertimbangkan jenisjenis sampah, renacan dari sistem pemilahan dan pewadahan yaitu:
a. Pemilahan sampah dilakukan dari mulai rumah tangga, industri pengolahan, fasilitas
umum dan sosial, setiap klaster sampai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Gambar 4.x
Rencana Sistem Pemilahan Sampah di Kabupaten Ciamis

Rumah
Tangga,
klaster
dll

TPS 3R

TPST

Sumber: Hasil Analisis Studio, 2015.

b. Disediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampah (sampah yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan
berbahaya dan beracun, sampah yang mudah terurai, sampah yang dapat digunakan
kembali, sampah yang dapat diadaur ulang) di setiap desa, industri pengolahan, Tempat
Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R, TPST, fasilitas umum, fasilitas sosial dan
setiap pusat kegiatan.
Gambar 4.x
Tempat Sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS 3R)

Sumber: www.kapuas.info, 2014.

Gambar 4.x
Tempat Sampah di setiap pusat kegiatan

Sumber: o2indonesia.wordpress.com, 2015.

Gambar 4.x
Tempat Sampah di Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

Sumber: billyshare99.blogspot.co.id, 2013.

3. Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan


Pengumpulan adalah kegiatan mengambil dan memindahkan sampah dari sumber
sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah dengan
prinsip 3R. sedangkan pengangkutan adalah kegiatan membawa sampah dari sumber
atau tempat pemrosesan akhir dengan menggunakan kendaraan bermotor yang didesain
untuk mengangkut sampah.
a. Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
Dalam menentukan pengumpulan sampah mempertimbangkan topografi, kondisi
jalan, jumlah timbulan sampah, lahan yang dapat dimanfaatkan dan peran serta
msyarakat.
-

Individual Tidak Langsung langsung


Pola individual tidak langsung merupakan pola pengangkutan sampah dari
masing-masing sumber sampah di bawah lokasi pemindahan dan menggunakan
gerobak kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses
pemindahan. Pola Individual tidak langsung ini dilakukan di Ciamis bagian
tengah.
Komunal langsung
Pola komunal langsung merupakan pola pengangkutan sampah dari masingmasing titik wadah komunal dan diangkut ke TPA. Pola komunal langsung ini
dilakukan di Ciamis bagian utara dan selatan.

Gambar 4.x
Sistem Pengangkutan Sampah

Sumber: depokbebassampah.wordpress.com, 2013.

b. Jadwal Pengangkutan sampah


Rencana jadwal pengangkutan sampah yang akan dilakukan di Kabupaten Ciamis
dilakukan berdasarkan jenis sampah, jadwal pengangkutan sampah adalah sebagai
berikut:
-

Pengangkutan sampah dilakukan satu minggu dua kali untuk sampah yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun
Pengangkutan sampah dilakukan 2 kali dalam sehari untuk sampah yang mudah
terurai
Pengukuran sampah dilakukan 1 kali dalam satu hari untuk sampah yang dapat
digunakan kembali
Pengangkutan sampah dilakukan 1 kali dalam satu hari untuk sampah yang
dapat didaur ulang

c. Jenis Sarana Pengangkutan Sampah


Pemilihan sarana pengangkutan sampah mempertimbangkan umur teknis peralatan,
kondisi jalan daerah operasi, jarak tempuh, karakteristik sampah, dan daya dukung
fasilitas pemeliharaan. Sarana pengagkutan sampah yang akan digunakan yaitu
compactor truck yaitu truk yang dilengkapi dengan alat pemadat sampah, cocok untuk
pengumpulan sampah secara komunal. Selain itu, menggunakan Truck with crane yaitu
truk yang dilengkapi dengan alat pengengkat sampah, gerobak pengengkut sampah dan
truck biasa.

Gambar 4.x
Compactor Truck

Sumber: www.ceectrucks.com, 2015

Gambar 4.x
Truck With Crane

Sumber: fleetspechire.com.au, 2015

4. Pengolahan Sampah
Rencana pengolahan sampah yang akan dilakukan di Kabupaten Ciamis yaitu mulai dari
pemilahan sampah dengan prinsip 3R yang terdiri atas reduce, reuse dan recycle.
- Reduce, mengupayakan agar limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin. Upaya
reduce yang dilakukan yaitu dengan menggunakan eco-labeling pada produkproduk yang dihasilkan dari industri pengolahan di setiap klaster dan rancangan
produk yang mengarah pada penggunaan bahan atau proses yang lebih sedikit
menghasilkan sampah/sampah dapat didaur ulang.
- Reuse, apabila limbah akhirnya terbentuk maka upayakan limbah tersebut
dimanfaatkan secara langsung. Reuse yang direncanakan yaitu melalui
menhasilkan kemasan produk yang dapat digunakan kembali di setiap industri
pengolahan.
- Recycle, residu tau limbah yang tersisa /tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung kemudian diproses atau diolah untuk dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku maupun sebagai sumber energi. Recycle yang direncanakan melalui
memanfaatkan produk daur ulang untuk digunakan sebagai input produksi di
industry pengolahan setiap klaster.

Pengolahan sampah lainnya yaitu dengan cara pengomposan sederhana, pengomposan


merupakan salah satu teknik pengolahan limbah organik yang mudah membusuk. Apabila
memungkinkan, untuk mengurangi penumpukan sampah diakhir dan bercampurnya sampah
dapur dengan sampah lainnya maka dilakukan aktivitas daur ulang sampah dari rumahrumah dengan menggunakan komposter individual.
Untuk menunjang sistem pengelolaan persampahan yang direncanakan di Kabupaten
Ciamis, direncanakan untuk dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di 4
Kecamatan yaitu di Kecamatan Kawali, Kecamatan Rancah, Kecamatan Cijeungjing dan
Kecamatan Banjarsari. TPST adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Penempatan TPST direncanakan akan di dekat TPA, apabila tidak terdapat lahan yang dapat
dikembangkan untuk pembangunan TPST di dekat TPA maka mencari lahan lain yang
mempunyai jarak dari permukiman terdekat paling sedikit 500 meter. Pengolahan sampah di
TPST menggunakan teknologi dengan fasilitas di TPST dilengkapi dengan ruang pemilah,
instalasi pengolahan sampah, penanganan residu, dan pengendalian pencemaran
lingkungan.

5. Pemrosesan Akhir Sampah


Pemrosesan akhir sampah dilakukan di TPA, sampah yang boleh masuk ke TPA adalah
sampah rumah tangga, sejenis sampah rumah tangga, dan residu. Tempat Pembuangan Akhir
sampah yang direncanakan akan dibangung dan dioptimalkan di Kabupaten Ciamis sampai
akhir perencanaan 2036 yaitu sebanyak 4 TPA. Pemrosesan akhir sampah yang dilakukan di
setiap TPA di Kabupaten Ciamis yaitu menggunakan sanitary landfill. Sanitary landfill
merupakan metode pengurugan sampah ke dalam tanah, dengan menyebarkan sampah
secara berlapis-lapis pada sebuah lahan yang telah disiapkan, kemudian dilakukan
pemadatan dengan alat berat, dan pada akhir hari operasi, urugan sampah tersebut
kemudian ditutup dengan tanah penutup. Rencana Tempat Pembuangan Akhir Sampah di
Kabupaten Ciamis yaitu sebagai berikut:
a. Mengoptimlkan TPA yang sudah ada di Kabupaten Ciamis yaitu TPA di Kecamatan
Cijeungjing dan Kecamatan Banjarsari
b. Membuat 2 TPA baru yaitu di Kecamatan Kawali dan Kecamatan Rancah dengan
mempertimbangkan curah hujan, produktivitas air tanah, kelerengan, kawasan
lindung/cagar alam, dan rawan banjir.
c. Menonaktifkan salah satu TPA (TPA lama) di Kecamatan Banjarsari
d. Memindahkan TPA di Kecamatan Cisaga ke Kecamatan Rancah

Gambar xx
Peta Rencana Sistem Persampahan Kabupaten Ciamis

Sumber: Hasil pengolahan, 2015

Tabel 4.1
PDRB Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
(dalam juta rupiah)
No

Kabupaten/Kota
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut

2012

1
2
3
4
5

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

36,530,743.49
9,383,272.03
9,134,765.41
24,443,222.17
12,284,542.66

Kab. Tasikmalaya

5,995,402.69

7
8
9
10
11

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang

5,943,834.82
4,380,046.25
8,949,929.14
4,855,364.56
6,154,587.87

12
13
14
15
16

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi

15,815,462.90
8,049,444.79
8,194,699.49
25,339,037.33
62,021,948.77

17

Kab. Bandung Barat

18
19
20
21
22
23
24
25

Kab. Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi

2,255,066.89
5,394,303.88
2,149,891.49
37,558,319.51
5,867,349.58
17,706,401.97
7,445,661.89
7,231,384.37

26

Kota Tasikmalaya

4,345,851.46

27

Kota Banjar

9,016,250.41

831,482.04

Sumber: Jawa Barat Dalam Angka, 2014

4.4.2 Rencana Pola Ruang


Gambar xx
Grafik PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2012

Sumber: Jawa Barat Dalam Angka, 2014

4.5 Rencana Kawasan Strategis Kabupaten

4.6 Indikasi Program

BAB V
PERBANDINGAN KONSEP RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH

Tabel xx.
Produk Domestik Regional Bruto Kab. Ciamis Tahun 20052014 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah)
2005

2006

2,020,655.97

2,027,824.79

1,309,610.58

1,311,192.90

252,123.23

246,216.65

346,176.83

d. Kehutanan
e. Perikanan

Pertanian
a. Tanaman Bahan
Makanan
b. Tanaman
Perkebunan
c. Peternakan dan
Hasil-hasilnya

Pertambangan dan
Penggalian
a. Minyak dan Gas
Bumi
b. Pertambangan
Tanpa Migas
c. Penggalian
Industri Pengolahan
a. Industri migas
1. Pengilangan
minyak bumi
2. Gas alam cair
b. Industri tanpa
migas
1. Makanan,
Minuman dan
Tembakau
2. Tekstil, Barang
Kulit dan Alas kaki
3. Barang Kayu dan
Hasil Hutan Lainnya
4. Kertas dan Barang
Cetakan
5. Pupuk, Kimia dan
Barang dari Karet
6. Semen dan Barang

2007

2008

2,063,609.04

2009

2010

2011

2012

2013

2014 *)

2,104,346.01

2,146,691.76

2,206,873.80

2,250,368.47

1,521,834.87

1,562,050.79

1,589,623.90

1,359,539.96

1,391,872.34

1,426,423.79

1,447,562.30

1,006,047.96

1,040,389.59

1,058,473.58

245,875.67

249 153,895

251 990.412

259,295.41

263,449.29

187,314.59

190,762.50

192,950.70

353.687.404

363,933.80

376 864,986

383 648.013

398,962.39

414,955.72

247,938.35

247,883.78

251,611.32

47,893.79

48,730.99

46,350.62

47 291,547

47 346.530

48,563.81

49,594.59

28,601.87

27,780.61

28,013.02

64,851.55

67,996.85

68,792.05

71 495,623

71 834.464

73,628.40

74,806.57

51,932.09

55,234.30

58,575.28

21,815.20

22,699.03

23,434.81

23,794.27

23,818.10

24,258.16

24,758.26

11,366.16

11,595.68

11,831.07

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

21,815.20

22,699.03

23,434.81

23,794.27

23 818.103

24,258.16

24,758.26

11,366.16

11,595.68

11,831.07

399,950.80

420,028.33

440,989.26

463,398.22

496,904.52

529,482.65

564,922.41

496,027.46

533,242.46

574,152.19

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0.000

0.000

0.000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0.000

0.000

0.000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0.000

0.000

0.000

399,950.80

420,028.33

440,989.26

463,398.22

496,904.52

529,482.65

564,922.41

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

1,338,656.91

496,027.46

533,242.46

574,152.19

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014 *)

Galian Bukan Logam


7. Logam Dasar Besi
& Baja
8. Alat Angkutan,
Mesin &
Peralatannya
9. Barang Lainnya
Listrik, gas dan air
bersih
a. Listrik

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

35.9965.200

37,125.67

38,384.50

40,725.68

44,658.54

49,955.56

54,631.74

43,584.73

46,453.34

49,538.41

34,729.32

35,825.76

37,053.94

39,367.19

43,246.45

48,517.60

53,217.59

42,153.64

45,005.17

48,072.51

b. Gas Kota

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0.000

0.000

0.000

c. Air Bersih

1,235.88

1,299.90

1,330.56

1,358.49

1,412.10

1,437.96

1,414.16

474,081.35

359,540.45

366,803.17

377,455.42

388,422.84

394,451.63

406,265.60

Bangunan
Perdagangan, hotel
dan restoran
a. Perdagangan
Besar dan Eceran
b. Hotel
c. Restoran
Pengangkutan dan
komunikasi
a. Pengangkutan
1. Angkutan Rel
2. Angkutan Jalan
Raya
3. Angkutan Laut
4. Angkutan Sungai,
Danau &
Penyebrangan
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang
Angkutan
b. Komunikasi
1.Pos dan
Telekomunikasi

1,431.10
315,680.27
1,531,530.2
9

1,448.17

1,465.90

327,535.76

340,039.45
1,751,934.6
4

1,406,654.81

1,498,816.27

1,606,531.81

1,714,220.57

1,840,447.54

1,970,731.95

2,116,439.83

1,636,084.21

1,020,422.18

1,100,525.32

1,192,927.38

1,259,592.22

1,348,746.83

1,430,160.53

1,519,720.07

1,171,933.13

125,208.57

1,341,580.11

29,598.04

30,779.00

36,527.45

47,311.51

59,941.80

66,104.37

73,308.58

11,007.76

11,588.04

12,196.57

356,634.59

367,511.94

377,076.98

407,316.84

431,758.91

474,467.05

523,411.18

348,589.41

371,409.60

398,157.96

475,929.49

513,710.26

546,487.88

568,210.24

590,034.99

610,690.74

634,148.26

618,206.02

640,784.43

664,820.05

441,147.08

472,649.64

500,403.31

518,417.74

536,413.88

552,368.68

570,628.22

559,447.98

576,388.84

594,209.60

64,288.00

78.86

120.08

124.35

167.81

178.35

187.24

194.20

198.35

202.59

408,353.19

437,550.44

463,216.21

478,170.98

494,687.17

508,261.26

523,971.67

510,230.60

524,273.24

538,964.04

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

30,895.00

174.24

162.95

159.90

151.41

146.49

141.14

0,000

0,000

0,000

6,357.00

4.38

2.14

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

32,692.36

34,841.73

36,901.94

39,962.50

41,407.48

43,782.58

46,328.17

49,023.19

51,917.26

55,042.97

34,782.41

41,060.63

46,084.57

49,792.50

53,621.11

58,322.06

63,520.04

58,758.04

64,395.58

70,610.44

34,782.41

41,060.63

46,084.57

49,792.50

53,621.11

58,322.06

63,520.04

58,758.04

64,395.58

70,610.44

2005
2. Jasa Penunjang
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014 *)

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,001

0,002

322,793.63

327,668.65

343,690.56

366,445.99

384,009.54

407,603.03

435,447.95

362,017.76

386,114.58

412,384.08

97,613.49

91,854.30

98,006.56

104,776.95

112,495.48

120,938.83

131,400.52

129,657.76

140,419.36

152,141.33

6,720.89

7,173.71

7,699.45

8,262.82

8,661.55

9,103.06

9,640.40

7,120.76

7,495.42

7,902.32

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,001

0,002

d. Sewa Bangunan

182,710.35

191,115.02

198,702.73

211,572.75

219,016.98

230,896.25

244,155.17

186,274.43

196,097.12

206,698.68

e. Jasa Perusahaan

35,748.91

37,525.63

39,281.82

41,833.46

43,835.53

46,664.90

50,251.86

38,964.82

42,102.69

45,641.75

608,598.72

908,419.18

992,218.98

1,081,199.02

1,156,205.28

1,235,809.84

1,322,180.42

1,043,587.26

1,102,270.37

1,165,267.55

304,658.58

621,487.56

683,076.98

749,849.82

811,157.19

875,993.65

946,498.90

785,974.63

832,530.92

882,546.58

304,658.58

422,611.54

464,492.34

509,897.88

551,586.88

595,675.68

643,619.25

534,237.61

565,882.56

599,878.89

0,000

198,876.02

218,584.63

239,951.95

259,570.31

280,317.97

302,879.65

251,737.02

266,648.37

282,667.70

303,940.14

286,931.63

309,142.00

331,349.20

345,048.09

359,816.19

375,681.52

257,612.63

269,739.45

282,720.96

44,135,554.00

47,628.73

51,215.32

55,893.75

57,621.14

59,574.21

61,778.81

43,632.16

45,359.99

47,211.23

4,952.50

5,202.60

5,449.51

6,089.99

6,256.26

6,400.36

6,567.19

2,790.05

2,946.29

3,114.91

254,852.09

234,100.30

252,477.17

269,365.46

281,170.69

293,841.62

307,335.52

211,190.43

221,433.16

232,394.83

6,739,795.41

7,071,193.11

7,429,857.37

7,809,162.94

a. Bank
b. Lembaga
Keuangan Tanpa
Bank
c. Jasa penunjang
Keuangan

Jasa-jasa
a. Pemerintahan
Umum
1. Adm.
Pemerintahan dan
Pertahanan
2. Jasa
Pemerintahan
Lainnya
b. Sosial
1. Sosial
Kemasyarakatan
2. Hiburan dan
Rekreasi
3. Perorangan dan
Rumah Tangga
PDRB

60,90,445.163

6,115,832.64

6,422,150.01

5,943,834.82

6,246,131.61

6,559,591.34

Sumber: Ciamis Dalam Angka, 2005-2014

Anda mungkin juga menyukai