Laporan Linesplan
Laporan Linesplan
Laporan Linesplan
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Rancang I tentang Rencana Garis ini dibuat oleh:
Nama
NRP
: 4312100070
Nama Kapal :
Dan disetujui oleh Dosen Pembimbing:
Nama
NIP
:-
Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing
ABSTRAK
Tugas Rancang I merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. Tugas Rancang I adalah tugas perancangan bentuk dari
kapal secara garis besar yang menitik-beratkan pada rencana garis. Seorang
mahasiswa jurusan Teknik Kelautan ITS wajib memahami dan mengerti tentang
pengetahuan mengenai perencanaan pembuatan bangunan-bangunan laut dan
salah satunya adalah bangunan apung yaitu kapal.
Dalam Tugas Rancang I, garis-garis yang direncanakan dalam rencana garis
ini meliputi beberapa aspek antara lain adalah perhitungan besar station dari
diagram NSP, pembuatan curve of section area beserta hitungannya, perhitungan
garis air (waterline), perhitungan garis jari-jari bilga, merencanakan body plan,
menghitung sheer, perhitungan geladak perhitungan propeler,dan perencanaan
kemudi.
Setelah kita membuat dan menghitung segala aspek yang berkaitan tersebut,
maka kita dapat membuat gambar besarnya secara keseluruhan. Gambar besar
tersebut adalah pandangan potongan-potongan kapal dari pandangan depan,
samping, dan atas.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
mudah dan lancar, namun hambatan dan rintangan telah dapat diatasi berkat
petunjuk-Nya dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini, saya ucapkan terima-kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan bantuan
baik berupa materi maupun doa baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Soegiono selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan Tugas
Rancang I ini.
2. Kedua orang tua saya, terima kasih atas doa dan kasih sayangnya. Berkat
doa dan dukungan beliau berdua, Tugas Rancang I ini dapat
terselesaikan.
3. Agustinus Daddy Sibu, Danny Satria Wibianto, Herlan, Satrio Agi
Nugraha dan teman-teman seperjuangan angkatan 2012. Terima-kasih
atas bantuan dan dorongan semangatnya.
4. Semua pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian tugas rancang
ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita
semua. Saya menyadari dalam menyelesaikan Tugas Rancang I ini terdapat
kemungkinan terjadi kesalahan dan kekurangan. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca semua.
Surabaya, 13 Januari 2014
Benedictus Johanes Belalawe
(NRP: 4312100070)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................ 1
Abstrak................................................................................................................. 2
Kata Pengantar..................................................................................................... 3
Daftar Isi.............................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 5
1.2 Permasalahan..................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................... 5
1.4 Sistematika Laporan.......................................................................... 6
BAB II PERHITUNGAN
2.1 Ukuran Utama Kapal.......................................................................... 7
2.2 Perhitungan Awal.... 10
BAB III RENCANA GARIS
3.1 Menghitung CSA (Curve of Sectional Area)..................................... 13
3.2 A/2T dan B/2..................................................................... 20
3.3 Merencanakan Body Plan.................................................................. 25
3.4 Pembuatan Half Breadth Plan, Sheer Plan dan Bangunan Atas......... 28
3.5 Penyelesaian Gambar...... 38
3.6 Perencanaan Kemudi dan Propeler........................................................39
Lampiran... 42
Daftar Pustaka..................................................................................................... 45
Lampiran Grafik
.... 46
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana pembuatan dari sebuah sebuah konstruksi bangunan apung harus
dapat dikuasai oleh mahasiswa dari Fakultas Teknologi Kelautan, tak terkecuali
Jurusan Teknik Kelautan yang notabene mempelajari bagaimana konstruksi dari
bangunan laut termasuk juga bangunan apung, yaitu kapal.
Metode perencanaan konvensional kapal dari dulu hingga sekarang salahsatunya dapat menggunakan metode NSP. Dari perhitungan NSP ini dapat diketahui
bagaimana bentuk dari kapal yang akan dibuat.
1.2 Permasalahan
Bentuk dari berbagai aspek kapal dapat kita ketahui dari perhitungan
menggunakan metode NSP ini. Permasalahan yang akan kita bahas adalah meliputi
perhitungan besaran-besaran dalam kapal yang mana data-data utama kapal telah
ditentukan oleh Koordinator Dosen Pembimbing Tugas Rancang I, serta koreksi,
gambar, atau konversi dari perhitungan yang telah ada.
1.3 Tujuan
Mata kuliah Tugas Rancang I ini mempunyai tujuan agar mahasiswa Teknik
Kelautan mampu dalam:
1. Mengerti dan memahami Rencana Garis.
2. Merencanakan berbagai aspek berdasarkan data-data utama yang ada.
3. Menguasai cara merencanakan garis yang dipakai dalam pembuatan kapal.
4. Menyusun Laporan Tugas Rancang I
BAB II
PERHITUNGAN
DATA AWAL
2.1
: Tanker
Panjang ( Loa )
: 91,85 m
Panjang ( Lpp )
: 84 m
Lebar
(B)
: 12 m
Sarat air ( T )
:5 m
Tinggi
(H)
: 7,4 m
Kecepatan Dinas ( Vs )
: 14 knot
Penjelasan :
Loa ( Length Over All )
Panjang kapal keseluruhan diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan.
Lpp ( Length between Perpendicular )
Panjang kapal yang diukur dari garis tegak sumbu poros kemudi ( AP )
sampai dengan garis tegak haluan pada sarat penuh ( FP )
After perpendicular (AP) adalah garis tegak yang terletak pada linggi
kemudi bagian belakang atau terletak pada sumbu kemudi
Fore perpendicular (FP) adalah garis tegak yang terletak pada titik
potong antara linggi haluan dengan garis air pada sarat penuh.
B ( Breadth )
Lebar kapal yang merupakan jarak mendatar dari gading tengah yang
diukur pada bagian luar gading.
H ( Depth )
Jarak vertikal yang diukur pada bidang tengah kapal dari atas keel
sampai sisi atas geladak di sisi kapal.
T ( Draught )
Sarat air yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas sampai
pada garis air sarat muatan penuh.
Setelah kita mengetahui data-data diatas, maka dilakukan suatu perhitungan
untuk menentukan :
Length of Water Line ( Lwl )
Merupakan panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi
buritan dengan garis air muatan penuh sampai pada perpotongan linggi
haluan dengan garis air muatan penuh, yang dirumuskan :
Volume Displacement
Radius Bilga
Merupakan jari-jari lengkungan bagian yang menghubungkan antara bagian
samping dan bagian dasar kapal, yang dirumuskan :
R = [ { (B x T) Am } / ( 1 ) ]1/2
10
2.2
PERHITUNGAN AWAL
= Lpp + ( 2 - 3 )% Lpp
= 84 + ((2-3)% x 84)
= 84 + 2
=86
Length of Displacement
Ldisp = ( Lwl + Lpp ) ; 1 feet = 0,3048
= (86 + 84)
= 85 m
= 84/0,3048
= 278,871 feet
Speed Ratio
Sr
Vs
L
= 14 / 278,871
= 0,838
11
Koefisien midship - ( Cm )
= 0,85
2.
Koefisien block ( Cb )
= 0,636
3.
Koefisien Prismatik ( Cp )
= 0,649
4.
Letak LCB
= -0,25 %
Luas Midship
Am
= B x T x Cm
= 12 x 5 x 0,985 11.2 0.985
= 59,106 m2
Volume Displacement
Vdisp = Ldisp x B x T x Cb
= 85 x 12 x 5 x 0,636
= 3243,6 m3
12
Letak LCB
LCB
= -0,25 % x Ldisp
= -0,25 % x 85
= -0,2125
Jari-jari Bilga
R
= [ { (B x T) Am } / ( 1 0,25 ) ]1/2
= [ { (12 x 5 59,106 ) } / ( 1- (0,25x3.14) )]1/2
= 1,444299 m
13
BAB III
RENCANA GARIS
3.1 Menghitung CSA (Curve of Sectional Area)
A. CSA Displacement
14
Tabel 1
Statio
n
[1]
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
%Luas
[2]
0
10
25
44,5
62,85
78
88
95
98
100
100
100
98,5
95
88
76
60
42
24
9
0
Luas
[3]=[2]xAm
0,000
5,911
14,777
26,302
37,148
46,103
52,013
56,151
57,924
59,106
59,106
59,106
58,219
56,151
52,013
44,921
35,464
24,825
14,185
5,320
0,000
Simps
on
[4]
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
1
Hasil
[5]=[3]x[4]
0,000
23,642
29,553
105,209
74,296
184,411
104,027
224,603
115,848
236,424
118,212
236,424
116,439
224,603
104,027
179,682
70,927
99,298
28,371
21,278
0,000
2297,273
Lever
[6]
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
Hasil
[7]=[5]x[6]
0,000
-212,782
-236,424
-736,461
-445,777
-922,054
-416,106
-673,808
-231,696
-236,424
0,000
236,424
232,878
673,808
416,106
898,411
425,563
695,087
226,967
191,503
0,000
-114,784
Data dari kolom 3 diatas tersebut digunakan untuk membuat gambar awal
dari luasan lambung kapal dengan panjang L displacement dan dibagi 20 bagian
sama panjang untuk jarak station, dimana sumbu horizontal merupakan skala
panjang dan sumbu vertikal merupakan skala luas. Untuk menghinadri kekeliruan
dalam membaca diagram NSP maka dilakukan koreksi. Adapun koreksi untuk
CSA displacement adalah sebagai berikut:
15
Vrumus
= L.disp x
B x T x Cb
= 85 x 12 x 5 x 0,636
= 3243,6m3
Koreksi Vdisp
Nilai koreksi memenuhi nilai koreksi volume displacement yaitu 0,335% lebih
kecil dari 0,5 %
Nilai koreksi LCB displacement
LCB
= Ldisp / 20 x 2 / 1
= 85 / 20 x (-114,784/2297,273)
= -0,21235 (0,21235 m di belakang midship)
Koreksi LCB
0,1 %
Nilai koreksi memenuhi nilai koreksi LCB yaitu 0,06947 % lebih kecil dari 0,1%
16
17
18
Tabel 2
Main part
Statio
n
[1]
AP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
FP
Luas
[2]
3,570
10,039
17,591
26,591
34,905
43,595
51,398
57,035
59,106
59,106
59,106
59,106
57,500
55,026
51,060
45,136
36,505
27,028
16,967
7,937
Simps
on
[3]
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
1
Hasil
[4]=[2]x[3]
3,570
40,154
35,182
106,362
69,810
174,380
102,796
228,140
118,212
236,424
118,212
236,424
115,000
220,104
102,120
180,544
73,010
108,112
33,934
31,748
0,000
2334,238
Lever
[5]
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
Hasil
[6]=[4]x[5]
-35,700
-361,386
-281,459
-744,537
-418,860
-871,900
-411,184
-684,420
-236,424
-236,424
0,000
236,424
230,000
660,312
408,480
902,720
438,060
756,781
271,472
285,732
0,000
-92,313
Lever
[5]
0
-1
-2
cii
Hasil
[6]=[4]x[5]
0
-7,7204
0
-7,7204
Cant Part
Statio
n
[1]
AP
B
A
Luas
[2]
3,570
1,9301
0
Simps
on
[3]
1
4
1
ci
Hasil
[4]=[2]x[3]
3,57
7,7204
0
11,2904
19
Main part
`
1 Lpp
Mp x
x 1
3 20
= 1/3 x (84/20) x2334,238
LCB M
Lpp 2
20 1
= (84/20) x (-92,313/2334,238)
= 3267,934 m3
= -0.1661 m
Cant Part
CP
1 Lwl Lpp
Ci
3
2
LCBcp
2
ci
= 86 84 x -7,7204
2
= 3,763 m3
11,2904
TOTAL
Vdisp
= Vmp + Vcp
= 3267,934 m3 + 3,763 m3
= 3271,697 m3
Vrumus = Lwl x B x T x Cb
= 86 x 12 x 5 x 0,636
= 3281,76 m3
Koreksi
Rumus Disp
Vrumus
100%
LCB
( LCBM MP ) ( LCBCP CP )
V DISP
20
Koreksi
LCBNSP LCB
100%
LCBNSP
= -0,215-(-0,21500716) x 100%
-0,215
= 0,0033 %
0,1 %
21
Sudut masuk garis air dapat ditentukan dengan cara membaca grafik.
Sebelumnya kita harus menghitung koefisisen prismatik pada haluan (f ) untuk
mencari sudut masuk yaitu :
e
= LCB / Ldisp
= -0,2125 / 85
= -0,0025
= - ( 1,40 + ) x e
= 0,649 + (1.40 + 0,649) x -0,0025
= 0,654323
Setelah diperoleh harga f kita tentukan besarnya sudut masuk dengan
menggunakan diagram sudut masuk, pada posisi absis merupakan harga f dan
ordinat merupakan nilai sudut masuk, karena kita menggunakan metode NSP
maka kurva yang digunakan adalah kurva penuh (bukan putus-putus), kita
proyeksikan harga f = 0,654323 dan diperoleh sudut sebesar 150 yang nantinya
kita gambar pada A/2T dan B/2.
Menggambar A/2T
Sebelum menggambar A/2T kita harus menghitung nilai dari A/2T itu
sendiri dari tiap-tiap station. Setelah diperoleh kemudian digambar.luasan yang
digunakan adalah luasan tiap station mulai dari station A sampai 20.
Adapun data A/2T tersaji dalam tabel 3 dibawah.
Menggambar B/2
Penggambaran B/2 dilakukan dengan memperhatikan tabel luas station.
Station yang luasnya 100% dari Amidship ditambahkan satu sampai dua station
ke belakang maupun kedepan. Station-station ini dikenal dengan nama Paralel
Middle Body.
22
23
Tabel 3
Main Part
Statio
n
[1]
AP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
FP
B/2
[2]
2,121
3,6
4,26
4,8
5,25
5,6
5,84
5,95
6
6
6
6
5,895
5,695
5,385
4,814
4,025
3,125
2,115
1,125
0
simps
on
[3]
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
1
fungsi luas
[4]=[2]x[3]
2,121
14,4
8,52
19,2
10,5
22,4
11,68
23,8
12
24
12
24
11,79
22,78
10,77
19,256
8,05
12,5
4,23
4,5
0
278,497
Cant Part
Statio
n
[1]
AP
B
A
B/2
[2]
2,121
1,44
0
simps
on
[3]
1
4
1
2
fungsi luas
[4]=[2]x[3]
2,121
5,76
0
7,881
24
adalah koreksi antara Awl hitungan dan Awl dari tabel hasil penggambaran garis
air.
Sebelumnya kita terlebih dahulu mencari koefisien water line dengan perhitungan
sebagai berikut:
Cb wl = Cb x (Lwl / Lwl)
= 0,636 x ( 86 / 86 )
= 0,636
Cw
= 1/3 + ( 2/3 x Cb wl )
= 1/3 + ( 2/3 x 0,636)
= 0,757333
Awl
= Lwl x B x Cw
= 86 x 12 x 0,757333
= 781,568 m2
Koreksi Awl
Awl Main Part
= 2/3 x 1 x (Lpp/20)
= x 278,497 x ( 84 / 20 )
= 779,7916 m2
= Ldisp / 20
= 85 / 20
= 4,25 m
Cant Part
= Lwl Lpp
= 86 84
= 2m
d Cant Part
= Lcant part / 2
=2/2
=1m
Awl total
Koreksi
25
Body plan merupakan bentuk potongan kapal tiap stationnya pada arah
melintang vertikal. Sebelum kita membuat body plan kita gambar terlebih dahulu
lengkungan bilga dengan radius R.
Sekarang kita dapat membuat bentuk tiap station dengan pertolongan
planimeter bila dikerjakan dengan manual. Untuk pengerjaan menggunakan
autocad kita cukup menggunakan bantuan perintah hatch yang menutupi daerah
26
yang akan dicari luasnya dan dengan melihat data pada properties sudah
diketahui luas daerah tersebut. Dengan melihat dahulu data-data, yaitu A/2T dan
B/2 pada tabel 3, data tersebut digunakan untuk merencanakan body plan.
Pertama kita buat persegi panjang dengan B sebagai sisi panjang dan T
sebagai sisi lebar. Kemudian bagi 2 bagian dengan sebuah garis yang mana
inilah yang dinamakan Centre Line . Sehingga ada dua bagian persegi
panjang, untuk bagian kanan adalah untuk body plan bagian haluan,
sedangkan untuk bagian kiri adalah body plan bagian buritan.
b)
Dari data A/2T dan B/2, pada garis air T dari centre line diukurkan garis
yang besarnya A/2T sehingga berbentuk persegi panjang ABCD. Kemudian
dari centre line kita ukur B/2 kemudian kita buat bentuk body plan. Hal ini
berlaku untuk setiap station. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
27
B/2
A / 2T
R
28
Buritan
29
D = (0,7) xT
= (0,7) x5
= 3,5 m
a
= (0,33)x T
= (0,33) x5
= 1,65m
= (0,12) xT
= (0,12)x 5
= 0,6 m
= (0,35)x T
= (0,35) x5
= 1,75 m
Membuat Chamber
30
31
32
Setelah diketahui dimension (jarak) garis sent line antara center line
dengan masing masing station, langkah selanjutnya adalah mentransformasi
jarak (dimensi) tersebut ke proyeksi Half Breadth.
33
Buttock Line
Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk irisan kapal jika
dibuat dari samping. Pembuatannya adalah berdasarkan data pada half breadth
plan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini:
34
Tiap-tiap garis baik pada water line maupun pada buttock line harus
mempunyai bentuk yang fair dan stream line. Jika tidak, maka harus dirubah
supaya bisa fair dan stream line. Tentu saja perubahan ini akan berpengaruh pada
bagian-bagian sebelumnya, misalnya merubah body plan.
Membuat Sheer
Dalam membuat sheer untuk tipe tanker tidak harus mengikuti aturan
standar. Tetapi saya membuat sesuai aturan sheer standar. Jika menggunakan
aturan perhitungan sheer standar, maka LPP dibagi menjadi 6 bagian. Pembagian
tersebut meliputi 3 bagian di depan Midship dan 3 di belakang midship. Masingmasing digaris dan dibuat sesuai dengan ukuran peraturan sheer standar untuk
kapal sebagai berikut :
35
= 50 (LPP/3 + 10)
= 50 (84/3 + 10)
= 1900 mm = 1,9 m
Di belakang Midship
x
= 25 (LPP/3 + 10)
= 25 (184/3 + 10)
= 950 mm = 0,95 m
36
Forecastle deck
Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck
pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak
utama (upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini
ditentukan panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% LPP sampai dengan
8% dari FP. Serta diletakkan tepat pada frame/gading.
37
Bulwark
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada
geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi
sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan
setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.
Poop Deck
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada
bagian buritan yang memilki ketinggian 2.5 meter diukur dari geladak utama
(upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini tidak
ditentukan besarnya sehingga direncanakan sepanjang jarak antara ujung kapal
pada bagian buritan sampai pada sekat depan kamar mesin dan ditempatkan tepat
pada frame/gading. Panjang kamar mesin 15%Lpp.
Poop
deck
berfungsi
sebagai
tempat
peralatan
tambat,
ruang
penyimpanan. Di atas poopdeck terdapat plat dengan tinggi 200 mm, yang
berfungsi untuk mempermudah didalam pengelasan dan sebagai pelindung
supaya benda yang jatuh di deck tidak langsung jatuh ke air.
38
39
= T x LPP { 1 + 25 ( B / LPP )2 }
[m2 ]
100
= 5 . 84 { 1 + 25 ( 12 / 84 )2 } [m2 ]
100
= 6,343 [m2 ]
b = A / H
= (6,343 /1.8)
= 1,46 / 3,38
= 1,88 m
= 0,43 m
= 1,8 x b
a = 5 % x H
= 1,8 x 1,88
= 5 % x 3,38
= 3,38 m
A
= 0,17 m
= 23 % x A
= 23 % x 6,343
= 1,46 m2
b. Perhitungan Propeler
Menurut aturan BKI, perhitungan propeler sebagai berikut :
a) Diameter propeler (Dp)
= 0,7 x T
= 0,7 x 5
= 3,5 m
= 0,12 x T
= 0,12 x 5
= 0,6 m
40
c) Jarak e
= 0,035 x Dp
= 0,035 x 3,5
= 0,105 m
d) Jarak b
= 0,08 x Dp
= 0,08 x 3,5
= 0,24 m
e) Jarak f
= 0,05 x Dp
= 0,05 x 3,5
= 0,15 m
41
42
LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH YANG DIPAKAI
Loa
Lwl
Ldisp
= Length of Displacement
Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena
adanya perpindahan fluida sebagai akibat dari tercelupnya
badan kapal
Lpp
Lwl
Loa
43
Bm
= Breadth moulded
Yaitu lebar kapal tanpa memperhitungkan kulit.
AP
FP
Hm
= Depth Moulded
Yaitu jarak vertikal dari moulded base ke geladak terus
menerus keatas diukur pada sisi tengah kapal.
Tm
= Draught Moulded.
Yaitu tinggi air diukur pada AP dan FP terhadap moulded
base line sebagai dasar ukur.
Vs
Midship
Base Line
Center Line
Station
Body Plan
Water Line
Buttock Line
Sent
= Garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang
terletak di garis tengah ( centre line ) dan membuat sudut
dengan garis tengah.
Bulwark
44
Upper deck
Poop-Deck
Chamber
Sheer
kata
lain
perbandingan
antara
volum
45
DAFTAR PUSTAKA
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), 1968
Diktat Rencana Garis, FTK ITS, 1968
Resistance, Propulsion and Steering of Ship, DR. Ir. WBA. Von Lammeren
46
DIAGRAM NSP
Lampiran Grafik
47
48
Body Plan
Gambar Akhir
49