Anda di halaman 1dari 54

dr. Andi Irawan Asfar, Sp.

FK
1

Infeksi
adalah proses masuknya mikroorganisme kedalam
tubuh manusia
Faktor yang menentukan manifestasi klinik :
Jumlah kuman yang masuk (penetrasi)
Virulensi (keganasan) kuman
Daya tahan tubuh manusia sendiri

Inflamasi
Suatu proses / reaksi dari tubuh untuk mengatasi infeksi
atau keadaan tertentu lain.
Dalam proses ini terjadi :
pengumpulan sel-sel lekosit
pelepasan berbagai zat ( prostaglandin, dll )
Gejala klinis : calor (panas), rubor (merah), tumor
(bengkak) , dolor (sakit) , functio laesa (gangguan
fungsi)

Antimikroba : Obat pembasmi / penghambat pertumbuhan


mikroba yg merugikan manusia (bakteri, virus, fungus)
antibakteri, antivirus, antifungal
Antibiotik : Antibakteri yg dihasilkan oleh mikroba terutama
fungi alam, semisintetik, sintetik

Sifat Toksisitas Selektif setinggi mungkin, artinya bersifat


sangat toksis bagi mikroba, tetapi relatif tidak toksik bagi
manusia
Aktivitas Bakteriostatik . KHM
Aktivitas Bakterisidal KBM
Spektrum Sempit Gr.Pos./Gr.Neg. : Penicillin
G/Streptomycin.
Spektrum Lebar Gr.Pos+Gr.Neg. : Tetracycline dan
Chloramphenicol.
5

Berdasarkan :
Rumus kimia (struktur kimia)
Mekanisme kerja antibakteri
Spektrum antibakteri
Aktivitas antibakteri

1. AB beta laktam :
Tetrasiklin,Kloramfenikol,
Penicillin,Cephalosporin
Eritromisin dan
antibakterial lain.
2. AB. -Lactam lainnya :
Gol.Sulfa, CoKarbapenem
Trimoksazol,dan obat
3. Makrolide
Inf.Sal. Kemih
4.Aminoglikosida
Antituberkulosa & lepra &
5. Kuinolon
peny.mycobacterium avium
6. Penghambat beta laktamase
kompleks

1.Menghambat metabolisme sel bakteri : sulfonamid,


trimetoprim
2.Menghambat sintesis dinding sel mikroba :
Penicillin, Cephalosporin
3.Mengganggu permeabilitas membran sel bakteri : AB
polien, polimiksin
4.Menghambat sintesis protein sel bakteri : Tetrasiklin,
Kloramfenikol, Makrolid, Aminoglikosida
5.Menghambat sintesa asam nukleat sel bakteri :
Kuinolon, Rifampisin
8

Berdasar Spektrum Antibakteri :


Spektrum lebar (Broad Spectrum)
Spektrum sempit (Narrow Spectrum)
Berdasar Aktivitas Antibiotika :

Bersifat bakteriostatik
Bersifat bakterisidal

A. Obat tidak dapat mencapai target-nya


contoh: membran sel impermeabel.
B. Obat mengalami de-aktivasi
(dibuat menjadi tidak aktif)
contoh: bakteri memproduksi enzim.
C. Target mengalami perubahan
contoh:saluran pada dinding sel tak ada,
transpor sistem yang kurang, dll.

10

Keadaan resistensi terhadap antimikroba


tertentu yang juga memperlihatkan resistensi
terhadap antimikroba yang lain.

Struktur kimia mirip , mis.:berbagai derivat tetracycline


Mekanisme kerja mirip, mis. : lincomycin dan
erythromycin

11

Termasuk antibiotik -Lactam


A.Fleming, dari jamur Penicillium
Alami: Penicillin G (benzylpenicillin)
Semisintetik (asam aminopenicillinate)
Mekanisme resistensi:
Perbedaan struktur PBP
Ketidak-mampuan obat menembus tempat kerja
Dirusak oleh enzim -lactamase

12

1.Penisilin untuk Gram-Positif


a.yang mudah dihidrolisa enzim penisilinase :
penisilin G, penisilin V
b.yang resisten terhadap enzim penisilinase :
metisilin, nafsilin, oksasilin, kloksasilin,
dikloksasilin.
2.Penisilin dengan aktivitas mencakup Gram-Negatif
Ampisilin, amoksisilin, bakampisilin.
3.Penisilin yang aktif terhadap Pseudomonas
: karbenisilin, tikarsilin, mezlosilin, piperasilin.

13

Termasuk antibiotik -Lactam


Inti aktif : asam 7-aminosefalosporanat
Klasifikasi umumnya berdasarkan generasi dan pada dasarnya
ditentukan oleh aktivitas antimikrobial-nya.

14

15

Contoh :
Imipenem, Meropenem, Aztreonam

Termasuk antibiotik -Lactam


Bukan golongan penicillin /cephalosporin

16

Mek. Kerja: berikatan pada PBP, mengganggu


sintesa dinding sel bakteri.
Spektrum luas , termasuk Ps.aeruginosa
Resisten thd hidrolisa oleh enzim -lactamase
Di-degradasi oleh enzim dipeptidase pada tubulus
ginjal, jadi dikombinasi dengan cilastatin agar
degradasi pada tubulus dihambat.
Indikasi : berbagai infeksi, termasuk infeksi
nosokomial
Efek samping : mual dan muntah.
17

Tidak didegradasi oleh enzim dipeptidase, sehingga tidak perlu


dikombinasi dengan cilastatin.
In-vitro: aktivitas sama dengan imipenem, mencakup
Pseudomonas aeruginosa yang resisten-imipenem, tetapi
kurang aktif terhadap kokus Gram-positif.

18

Aktivitas antimikroba beda dengan antibiotik -Lactam


lain , tetapi menyerupai aminoglikosida.
Gram-positif dan anaerobik umumnya resisten
Aktivitas thd Enterobacteriaceae dan Pseudomonas sangat
baik, In-vitro sangat aktif terhadap H.influenzae &
Gonokokus.

19

Mengikat enzim -Lactamase , sehingga mencegah


perusakan antibiotik -Lactam
Beberapa penghambat -Lactamase :
Asam Klavulanat (+ amoksisilin)
Sulbactam (+ ampicillin)
Tazobactam (+ piperacillin)

20

Mengandung gula amino dengan cincin heksosa /


aminosiklitol melalui ikatan glikosidik
Farmakokinetik: absorbsi oral buruk, kadar CSS tidak
memadai, ekskresi cepat.
Mengganggu sintesa protein mikroba
bakterisidal (dose-dependent)
Memiliki efek post-antibiotik
Indikasi tu. Infeksi aerobik Gram-negatif.

21

Streptomycin
Neomycin B (topikal
atau oral), Paramomisin
Kanamycin, Tobamycin,
Amikacin
Gentamicin, Netilmicin,
Sisomisin

Ototoksisitas berupa
gangguan pendengaran &
keseimbangan yang
irreversible & pada dosis
tinggi/lama.
Strep & Genta :keseimb.
Ami,Kana,Neo:pendeng
Tobra : keduanya
Nefrotoksisitas: reversible

22

Ototoksisitas : gangguan pendengaran & keseimbang-an yang


irreversible & pada dosis tinggi/lama.
Strep & Gentamisin : terutama keseimbangan
Ami,Kana,Neomisin : terutama pendengaran
Tobramisin : mempengaruhi keduanya.

Nefrotoksisitas : pada pemberian lebih dari beberapa hari dan


bersifat reversible
Penghambatan neuromuskular : Neomicin, Kana-misin ,
Amikacin , Gentamicin danTobramicin.
Disfungsi saraf optik/penglihatan : Streptomicin.
Reaksi alergi : ruam kulit, eosinofilia, demam, dll.

23

Tetrasiklin
Spektrum luas : Gr +, Gr -, Aerob, Anaerob , Rickettsia,
Mikoplasma, dan Chlamydia.
Hambat sintesa protein bakteri, bakteriostatik
Penggunaan klinis dibatasi resistensi
Efek samping :
iritasi saluran cerna
fotosensitivitas
toksisitas hati/ginjal
perubahan warna gigi
Contoh:
kecoklatan
doksisiklin,
minosiklin,
Oksitetrasiklin, tetrasiklin, menjadi
demeklosiklin,
(pemberian pada anak2

wanita hamil)

24

Chloramphenicol
Hambat sintesa protein . bakteriostatik , tetapi
bakterisidal pada H.influenzae,N.meningitidis dan Strep.
pneumoniae.
Penggunaan : typhoid , meningitis bakterial , dan infeksi anaerob
tertentu.
Efek samping :
Toksisitas sumsum tulang :
Dosis berlebih : anemia, lekopenia, trombositopenia.
Idiosinkrasi : anemia aplastik

Efek toksik penglihatan kabur, parestesi jari-jari


Sindroma Gray : neonatus/prematur Dosis > 200 mg/KgBB
Iritasi saluran cerna dan reaksi hipersensitif
25

Makrolid
Mengandung cincin lakton dengan gula deoksi
Prototipe : Erythromycin
Aktif terhadap Gram positif, dan bakteri atipik
(mikoplasma dan legionella spp.)
Baru : azitromisin, klaritromisin, roksitromisin. Seperti
eritromisin, ditambah H.influenzae dan Mycobacteriumavium intracellulare.
Hambat sintesa protein ... Bakteriostatik, tetapi dapat
bakterisidal terhadap yang sangat sensitif
Efek samping : alergi, kolestatik hepatitis, irita-si saluran
cerna (terutama erithromycin peroral)
Interaksi : dengan obat lain yang di-metab. hati.

26

Clindamycin
linkosamid
bakteriostatik : streptococcus, staphylococcus, dan anaerob (termasuk
B.fragilis)
infeksi pnemosistis carinii & toksoplasma gondii
diare, colitis pseudomembranosa, ruam kulit

27

Spectinomycin
aminosiklitol , bakteriostatik
gram negatif, hanya untuk Th/ Neiseria gonorrhea
Efek samping jarang; gatal, demam, pusing

Bacitracin
Gram positif aerob
hanya topikal, karena nefrotoksik.
28

Vancomycin dan Teikoplanin

Antibiotik glikopeptid
Gram positif : staphylococcus, streptococcus, enterococcus.
Bakterisidal : hambat sintesa dinding sel
Efek samping :reaksi hipersensitif, kemerahan kulit , ototoksik, dan
nefrotoksik
Sebaiknya untuk infeksi serius oleh organisme yang resisten
terhadap obat2 pilihan pertama atau alergi terhadap antibiotik Lactam .

29

Polymyxin B dan Colistin


Gram negatif : Enterobakter, E.coli, Klebsiella, Salmonella, Pasteurella,
Bordetella & Shigella.
Topikal dan cairan irigasi karena nefrotoksik
Mekanisme kerja : merusak struktur membran sel.

30

Sulfonamid :
kemoterapi pertama
der.sulfanilamid (paraaminobenzen sulfonamid)
gram positif dan negatif, bakteriostatik.
Mencegah sintesa asam folat bakteri
Kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim : efek sinergis
ES : kristaluria, anemia hemolitik, rx.alergi, dll.
Interaksi : antikoagulan, sulfonilurea, dan antikonvulsan
(hidantoin)

31

Berbagai macam obat golongan sulfa :


a. Absorbsi dan ekskresi cepat : sulfisoksazol,
sulfadiazin
b. Absorbsi per-oral minimal : sulfasalazin
c. Penggunaan topikal : sulfasetamid, mafenid,
sulfadiazin-Ag
d. Masa kerja lama : sulfadoksin.

32

Kuinolon :
asam karboksilat pada posisi 3 di- cincin inti , substitusi
florin di-posisi 6, piperasin diposisi 7.
pengembangan dari asam nalidiksat (dahulu untuk
pengobatan infeksi saluran kemih).
efektif per-oral , bakterisidal , spektrum luas (Gr +
dan Gr - ,termasuk kuman intraselular)
dengan mempengaruhi proses pemisahan DNA.
ES : mual, gangguan perut, pusing/sakit kepala.
Tidak u/ anak pre-pubertas atau wanita hamil ( nyeri /
bengkak sendi pada anak-anak)
33

Kuinolon :
contoh :
. cinoksazin
. norfloksazin, siprofloksazin, pefloksazin,
lomefloksazin, fleroksazin,
amifloksazin
. sparfloksazin, levofloksazin, moxifloksazin.

ofloksazin,

34

Isoniasid
Rifampin
Ethambutol
Streptomycin
Pirasinamid
PAS(para amino
salisilat)
Sikloserin

Rifabutin (der.rifamisin -S)


Makrolid
Kinolon
Klofasimin
Amikacin

Golongan sulfon :
dapson & sulfokson
Rifampin
Klofasimin
35

Isoniasid :

Obat utama, hidrasid dari asam nikotinat


Bakteriostatik untuk kuman istirahat
Bakterisidal untuk kuman sedang membelah diri
Aktif untuk kuman intra-maupun ekstra-sel
Mek.kerja belum diketahui pasti
E.S.: ikterus, neuritis perifer ( dikurangi oleh vitamin pidoksin )

36

Rifampin :
antibiotik makrosiklik, bakterisid.
Hambat polimerase RNA yang tergantung -DNA, sehingga menghambat
formasi rantai sintesa RNA.
Efek samping jarang. Problem utama ikterus / hepatitis.
Ada interaksi dengan beberapa obat lain.

37

Ethambutol
mek.kerja belum diketahui, tetapi menghambat penyatuan asam
mikolat kedalam dinding sel
E.S.: gangguan penglihatan (neuritis optik).

Streptomisin : lihat aminoglikosida


Pirasinamid
analog pirasin dari nikotinamid
efek bakterisidal in-vitro hanya pada pH asam
mek.kerja belum dik.
Unsur penting untuk terapi jangka pendek
efek samping utama : kerusakan hati.
38

Infeksi fungi (jamur) :


sistemik (meliputi organ-organ tubuh)
superfisial (mengenai permukaan tubuh)

Anti fungal sistemik


Amphoterisin B
Flucytosine
Golongan Azole :
Imidazol
Triazol
Griseofulvin

Anti fungal topikal

golongan azole
siklopiroksolamin
haloprogin
tolnaftat , naftifin
terbinafin

Antifungal antibiotik polien: Nystatin, Amphotericin B


39

Ditemukan Gold dkk.,1956


Mengganggu keutuhan membran sel dan kerusakan
oksidatif terhadap sel jamur.
Intra-Vena , absorpsi per-oral terbatas.
ES: . reaksi akut (demam dan menggigil)
. azotemia (80%) yang tergantung dosis dan
meningkat bila bersama obat nefrotoksik lain

40

Aktivitas / spektrum antimikroba:


Aktivitas antifungal meliputi jamur-jamur pe-nyebab mikosis
sistemik (Candida spp., Crypto coccus neoformans, Blastomyces
dermatidis, Histoplasma capsulatum , Candida glabrata ,
Coccidioides immitis, Paracoccidioides brazili-ensis, Aspergilus spp. ,
Penicillium marneffei , & penyebab Mucormycosis , kecuali
beberapa isolat dari Candida lusitaniae.
Protozoa Leishmania braziliensis & Naegleria fowleri : aktivitas
terbatas
Tidak memiliki aktivitas antibakterial

41

Bermanfaat klinis terhadap : Cryptococcus neofor-mans ,


Candida spp. , C.glabrata , dan penyebab Chromomycosis.
Mek.kerja : flusitosin..5-fluorourasil (anti meta- bolit
yang poten) . Asam 5-fluorode-oksiuridilat (peng-hambat
sintetase timidilat) . Meng-hambat sintesa
DNA.
Per-oral , absorbsi cepat dan baik.
ES : depresi sumsum tulang (lekopeni dan trombo- sitopeni),
rash, mual/muntah, diare, enterokolitis be rat , peningkatan
enzim hati yang reversible (5%)

42

Spektrum antimikroba :
Bermanfaat klinis terhadap:
Jamur-jamur penyebab infeksi jamur sistemik
Jamur-jamur penyebab dermatofit
Tidak punya efek antibakterial
Tidak punya efek anti parasitik, kecuali efek antiprotozoa terhadap
Leishmania major

Efek samping : mual/muntah, kelainan endokrin dan


gangguan fungsi hati (ketokonazol), sakit kepala
(flukonazol), dll.
43

Mekanisme kerja :
penghambatan sistem enzym sterol 14-alfa-demetilase
biosintesa ergosterol terganggu penumpukan 14-alfametilsterol mengganggu fosfolipid, fungsi sistem enzim di
membran dan sistem enzym transport elektron pertumbuhan
jamur dihambat

Cara pemberian :
per-oral untuk penyakit sistemik
topikal untuk mikosis superfisial
44

1. Imidazol :
> Klotrimazol
> Ekonazol
> Sulkonazol
2. Triazol :
> Terkonazol
> Flukonazol

> Butokonazol
> Ketokonazol
> Oksikonazol
> Mikonazol
>

Itrakonazol

45

Fungistatik terhadap dermatofit (mikrosporum,


epidermofiton, trikhofiton)
Menghambat mitosis fungi
Per-oral
ES: sakit kepala, mual / muntah, dll.

46

Nistatin
Hanya u/ kandidiasis
topikal, per-vagina, dan oral
Mengganggu keutuhan
membran sel dan kerusakan
oksidatif terhadap sel jamur.

Amfotericin B
topikal
u/ kandidiasis kulit dan
mukokutan

> Mekanisme kerja : Mengganggu keutuhan


membran sel dan kerusakan oksidatif terhadap sel
jamur.
47

Virus :
- Terdiri dari single atau double stranded DNA
atau RNA
- Terbungkus oleh selubung protein (capsid)
- Beberapa virus memiliki sampul lipoprotein
yang mengandung protein
antigenik.
- Mengandung enzim untuk proses replikasi
didalam sel penjamu
- Tidak punya sistem metabolik tersendiri, jadi
menggunakan mekanisme sel penjamu

48

Obat anti virus yang efektif :


harus dapat menghambat replikasi virus secara spesifik (pada virus,
bukan penjamu)
biasanya memiliki spektrum antivirus terbatas
bekerja terhadap protein spesifik dari virus , paling sering suatu enzim
(polimerase atau transkriptase) yang terlibat dalam sintesa asam nukleat
virus.

49

Oleh DNA virus :

Cacar air (smallpox)


Herpes simplex
Herpes zoster
Hepatitis B

Oleh RNA virus :


Rubella (German measles)
Rabies
Polio
Influenza
Measles (campak)
Mumps (gondongan)
AIDS (HIV)*

* oleh retrovirus yang mengandung enz.reverse-transcriptase


yang berperan dalam proses replikasi virus.

50

Anti Herpesvirus:
Menghambat sintesa DNA virus via enz.polimerase contoh : acyclovir,
famcyclovir, pencyclovir,
gancyclovir, valacyclovir,
vidarabine.
contoh : idoxuridine,
Menghambat sintesa DNA virus
sorivudine.
Menghambat sintesa asam nukleat virus : foscarnet.

51

Anti Retrovirus:
Menghambat DNA polimerase yang RNA dependent (reverse
transcriptase) .
contoh : didanosine, stavudine, zalcitabine,
zidovudine.

52

Obat Antivirus Lain :

Amantadine dan Rimantadine :


menghambat tahapan dini dari replikasi virus, pada beberapa strain
virus pada tahap lanjut.
Interferon alfa
menghambat penetrasi virus / uncoating, sintesa m-RNA, pengalihan
protein virus, penyatuan / pelepasan virus.
Penghambatan sintesa protein merupakan efek utama bagi berbagai
virus.
Ribavirin
perubahan cadangan nucleotide sel dan peng - hambatan sintesa mRNA virus

53

54

Anda mungkin juga menyukai