LINGKUNGAN SEKITAR
Disusun oleh :
XII MIA 1
SMA NEGERI 4
TANGERANG
Gunung yang erupsi mengekuarkan abu vulkanik yang luar biasa banyaknya.
Ukuran abu vulkanik sangat kecil berkisar 0,001 mm 2 mm sehingga mudah
terbawa oleh angina ke segala tempat dan berakibat fatal pada paru-paru. Abu
tersebut juga dapat menghaangi masuknya sinar matahari ke bumi. Selain abu
vulkanik, terdapat juga gas-gas toksik seperti CO2, CO, NO2, H2S, SO2, dan HF.
SO2 merupakan penyebab hujan asam. CO2 lebih ringan disbanding O2 sehingga
turun ke dataran di mana makhluk hidup penghirup O2 ada.
b. Kebakaran Hutan.
Kebakaran hutan menghasilkan volume gas racun yang sangat banyak dan
mengandung CO yang sangat berbahaya saat berikatan dengan darah manusia
dapat menurunkan fungsi darah sebagai pengedar O2 ke seluruh tubuh.
2) Manusia.
a. Pembangkit Listrik.
b. Pabrik/ Industri.
Dari cerobong asap pabrik keluar berbagai macam gas-gas perusak beserta gas
hidrokarbon dan gas karbon monoksida juga gas H2S (yang menimbulkan bau
busuk).
c. Pertanian.
4. Hidrokarbon (HC).
5. Khlorin (Cl2).
6. Dll.
7.
8. d. Atom atau nuklir.
9.
10.Pada proses percobaan atom dan nuklir polutan yang dihasilkan terutama
adalah gas dan debu radioaktif yg sangat berbahaya bagi manusia.
11.
12.
3. Dampak pencemaran udara.
13. 1. Dampak kesehatan.
14.Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
15.Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran
napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
16.
17. 2. Dampak terhadap tanaman.
18.Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
20.
21.pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
22.a) Mempengaruhi kualitas air permukaan,
23.b) Merusak tanaman,
24.c) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan,
25.d) Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
26.
4. Efek rumah kaca.
27.
28.Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan
troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari
pemanasan global adalah:
29.a. Pencairan es di kutub,
30.b. Perubahan iklim regional dan global,
31.c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
5. Kerusakan lapisan ozon.
39.Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat
dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon
40.Parameter Pencemaran Udara :
41.
42.
43.
44.
45.
46.Cara mencegah pencemaran udara.
47.
48.
49.
50.Dalam hal ini, Pemerintah dan Masyarakat diharuskan berperan aktif mencegah
pencemaran udara diantaranya bisa dilakukan dengan hal berikut.
-
1. Pemerintah :
Memperbanyak dasar hukum yg ketat dalam hal pencemaran udara.
Lebih ketat menerapkan pengawasn terhadap hal hal yg bisa memicu
pencemaran udara yg massive seperti limbah asap pabrik industri dan lainnya.
Melaksanakan kegiatan kegiatan skala besar yg bisa memperbaiki alam dengan
harapan tumbuhan bisa lebih banyak menghasilkan oksigen.
51.
2. Masyarakat :
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.
Menggunakan transportasi umum atau kendaraan yang ramah lingkungan.
Menggunakan energi alternative.
Penyaringan limbah asap sebelum di buang ke udara.
55.
56.Polusi udara di Jakarta adalah yang terparah di seluruh Indonesia, sampaisampai sebagian warga Jakarta memberikan julukan "kota polusi" kepadanya.
Munculnya julukan tersebut tentu bukan tanpa alasan sama sekali. Data-data di
bawah ini bisa memberikan gambaran tentang parahnya polusi udara di Jakarta.
57.Pertama, dalam skala global, Jakarta adalah kota dengan tingkat polusi terburuk
nomor 3 di dunia (setelah kota di Meksiko dan Thailand). Kedua, masih dalam
skala global, kadar partikel debu (particulate matter) yang terkandung dalam
udara Jakarta adalah yang tertinggi nomor 9 (yaitu 104 mikrogram per meter
kubik) dari 111 kota dunia yang disurvei oleh Bank Dunia pada tahun 2004.
58.Penyebab paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan
bermotor yang menyumbang andil sebesar 70 persen. Hal ini berkorelasi
langsung dengan perbandingan antara jumlah kendaraan bermotor, jumlah
penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta.Dengan kondisi yang tidak ideal
tersebut, dapat dengan mudah dipahami apabila kemacetan makin sulit diatasi
dan pencemaran udara semakin meningkat.
59.Penyebab lain dari meningkatnya laju polusi di Jakarta adalah kurangnya ruang
terbuka hijau (RTH) kota. RTH kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka
(open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan
vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau
tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan,
kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan. RTH kota
memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah sebagai bagian dari sistem
sirkulasi udara (paru-paru kota), pengatur iklim mikro, peneduh, produsen
oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat satwa, penyerap polutan media
udara, air dan tanah, serta penahan angin. Kurangnya RTH kota akan
mengakibatkan kurangnya kemampuan ekosistem kota untuk menyerap polusi.
60.
- Kebakaran Hutan Riau.
61.Menurut berita pada tanggal 20 Maret 2014, satuan tugas penegakan hukum dan
polda Riau akhirnya menangkap 71 tersangka yang merupakan masyarakat,
aparat desa, pemilik modal, ketua adat suku, kelompok tani, dan korporasi.
Motif pembakaran hutan tersebut ternyata adalah masalah ekonomi. Alasan
yang sangat egois mengingat dampak yang dihasilkan merugikan orang banyak.
62.Akibat pembakaran hutan ilegal ini salah satunya adalah terganggunya
penerbangan di Bandara Pekanbaru sehingga menghasilkan kerugian mencapai
ratusan juta rupiah. Sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara lain
atau kembali ke rute asal. Namun masalah kerugian yang dialami akibat
penerbangan yang terganggu ini belum seberapa jika melihat dampak yang
dihasilkan bagi kesehatan warga. Menurut data Indeks Standar Pencemaran
Udara (ISPU), kualitas udara di sebagian daerah di Riau sudah termasuk ke
dalam kategori berbahaya (Hazardous) yang berdampak buruk bagi kesehatan
pernapasan manusia. Lebih dari 20.000 orang menderita infeksi saluran
pernapasan akut dan sekitar 40.000 orang didata menderita penyakit lain seperti
pnemonia, asma, iritasi mata, dan kulit.
63.Bukan hanya dampak jangka pendek saja yang dapat merugikan masyarakat,
namun juga dampak panjangnya yang ternyata lebih parah lagi. Para ahli
memperkirakan dalam 10 tahun ke depan akan terjadi ledakan kasus pennyakit
paru berat di Riau dan sekitarnya, yang diakibatkan kabut asap yang terjadi
setiap tahun. Selain itu, penyakit yang kemungkinan besar muncul adalah
bronkitis akut serta Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang dapat