Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1
PENDAHULUAN
dilalui
mengatasi
kemacetan
dan
kesembrautan
lalu-lintas
BAB II
ISI
secara
keseluruhan.
2.1.1.
Arus
Volume
Kecepatan
Kerapatan
Arus
Membedakan lajur
Diukur pada waktu yang pendek
Membedakan arah
Volume :
Tidak
ada
factor
eksternal
yang
secara
periodic
tetapi
juga
factor
eksternal
yang
secara
periodic
lalulitas.
Persimpangan bersinyal
Persimpangan tak bersinyal
Bundaran
LRT di stasiun
2.1.2.
Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa
membedakan arah dan lajur.segmen jalan selama selang waktu tertentu
yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub
jam. Volume lalu-lintas yang diekspresikan dibawah satu jam (sub jam)
seperti, 15 menitan dikenal dengan istilah rate of flow atau nilai arus.
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari
banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus
Tipe
jalan
terbagi
Dua
lajur
lalu-lintas
>
< 6m
6m
tak-
terbagi
(2/2 UD)
Empat lajur
terbagi
(4/2 UD)
jalur
1.3
1800
1.2
0
3700
1.3
1.2
tak-
0.5
0.35
0.4
0.2
5
0.4
0.25
(emp)
ditabulasi
pada Tabel 1.
Untuk
analisis
operasional,
apakah
itu
terkait
dengan
: PHF
: faktor k
Lajur
Waktu
Arah
Arus
Membedakan
Singkat
Membedakan
Volume
Tidak Membedakan
Lama
Tidak Membedakan
Tabel 1.1
Volume harian
Di dalam pengukuran volume harian dibedakan menjadi:
Average
Average
Average
Average
2.
Volume perjam
Dapat
dirumuskan
sebagai
berikut :
DDHV = AADT x K x D
Dimana:
AADT
K
puncak.
3.
2.1.3.
puncak
Kecepatan
V=
dimana,
V
: kecepatan (km/jam)
: jarak (km)
: waktu (jam)
tertentu.
b.
Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yang
menempati suatu segmen atau bagian jalan pada interval waktu
tertentu.
Terdapat 3 jenis klasifikasi utama kecepatan yang digunakan
yaitu :
a.
untuk
menyelesaikan
perjalanan
antara
dua
tempat
tersebut, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu berhenti yang
ditimbulkan oleh hambatan lalu lintas.
Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di
atas adalah bahwa TMS adalah pengukuran titik, sementara SMS
pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.
2.1.4.
Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu
panjang jalan atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per
km per lajur. Nilai kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan
arus, karena sulit diukur dilapangan.
dirumuskan,
D=
dimana,
q
: arus (smp/jam)
menurun
walaupun
kerapatan
bertambah
2.2.1.
Kapasitas Jalan
Pengertian Kapasitas Jalan :
sampai
terjadi
1.
2.
3.
4.
5.
Uninterupted flow
Kendaraan yang lewat sejenis (kendaraan penumpang)
Lebar lajur minimum :3,50 m
Kebebasan samping
: 1.80 m
Mempunyai desain alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal yang
bagus (datar, v=120 km/jam)
6.
rencana
adalah
jumlah
kendaraan
atau
orang
2.2.2.
a.
Ada atau tidaknya pembatas jalan (median)
Jika terdapat median maka kapasitas dihitung terpisah untuk setiap
arah.
Jika tanpa pembatas jalan maka kapasitas dihitung untuk kedua arah.
b.
Lokasi ruas jalan
Urban (perkotaan) memperhitungkan FCcs yaitu faktor koreksi akibat
ukuran kota (jumlah penduduk).
Interurban (rural) tidak memperhitungkan FCcs.
menurut
Co
bagi
(rural)
dirumuskan :
persimpanganya (baik yang diatur oleh lampu lalu lintas maupun tidak ).
Bagaimanapun baiknya kinerja ruas jalan dari suatu sistem jaringan
jalan, jika kinerja persimpangannya sangat rendah maka kinerja seluruh
sistem jaringan jalan tersebut akan menjadi rendah pula (Ofzar Z.
Tamin, 2000).
Kapasitas lengan persimpangan lalu lintas dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu :
1.
2.
3.
Dirumuskan,
C=
2.2.3.
Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan atau Level of Seervice adalah tingkat
1.
Tingkat
V/C
Pelayanan
RASIO
Keterangan
Jalan
Arus
< 0.60
2.
0.60
0.70
0.70
0.80
0.80
0.90
0.90
1.00
lancar,
volume
rendah,
kecepatan
Tinggi
Arus stabil, kecepatan terbatas,
volume
sesuai untuk jalan luar kota
Arus
stabil,
kecepatan
dipengaruhi oleh
lalu lintas, volume sesuai untuk
jalan kota
mendekati
D
arus
kecepatan
Rendah
Arus tidak
rendah,
volume padat
tidak
stabil,
stabil,
kecepatan
atau
mendekati
kapasitas
Arus yang terhambat, kecepatan
> 1.00
rendah,
volume diatas kapasitas, banyak
berhenti
Tingkat pelayanan tergantung fasilitas.
2.2.4.
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan adalah perbandingan antara arus total
sesungguhnya (Qtot) dengan kapasitas sesungguhnya (C). Nilai derajat
kejenuhan suatu ruas jalan bervariasi dari 0-1.
Derajat
kejenuhan
merupakan
pencerminan
kenyamanan
dilalui.
Ada 3 kondisi v/c yaitu,
1.
2.
3.
2.3.1.
Metode akcelik
2.3.2.
Metode Sidra
yang
menggunakan
jalur-by-jalur
dan
model
kendaraan
alternatif
yang
melibatkan
persimpangan
bersinyal,
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam upaya mengatasi masalah lalu lintas dengan melakukan
tindakan dalam usaha untuk menambah kapasitas ruang jalan ataupun
memaksimalkan lebar efektif yang sesuai dengan kapasitas arus lalu
lintas dengan melakukan pelebaran jalan serta pengaturan simpang agar
tingkat kecelakaan dan tundaan bias di minimumkan secara maksimal
dan efektif. Terkadang hal itu tidak bisa dilakukan melihat keadaan
lingkungan yang tidak memungkinkan ataupun bila dipaksakan akan
sangat mahal biaya dan tingginya dampak social yang akan timbul.
v id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_lalu_lintas
v rekayasalalulintas.blogspot.com/
v id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas
v
http://ebookbrowse.com/5-bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii-pdfd348787371
v Kumpulan referensi
v http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection
v
http://hapusketidakadilan.blogspot.com/2011/06/rekayasa-lalulintas.html