Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi tata kerja alat angkat angkut di
Konstruksi Gedung Fakultas pertanian UNS.
2. Untuk mengetahui potensi bahaya yang ada saat bekerja dengan
alat angkat angkut yang ada di Konstruksi gedung Fakultas
Pertanian UNS.
3. Untuk membuat safety Induction berdasarkan hasil observasi di
Konstruksi Gedung Fakultas Pertanian UNS.
B. Topik
Tata kerja alat angkat angkut di Konstruksi Gedung Fakultas pertanian UNS.
C. Hasil observasi di konstruksi fakultas pertanian UNS
Tata kerja angkat angkut yang ada di konstruksi pembangunan gedung fakultas
Pertanian UNS antara lain :
1. manual handling
Manual Handling yang ada di konstruksi bangunan Di fakultas Pertanian
UNS adalah
a. penangkatan barang dengan menggunakan gerobak soronng
gerobak sorong digunakan untuk pengangkatan material seperti semen,
pasir, batu bata. Alat ini dapat memudahkan perkerja untuk melakukan
pemindahan barang ketempat lain.
Tata kerja yang kurang tepat saat menggunakan gerobak sorong adalah
1) pekerja saat menggunakan gerobak sorong tidak menggunakan helm,
sarung tangan serta hanya menggunakan sandal.
Potensi bahaya :
a) pekerja dapat kejatuhan benda dari crane saat melakukan
penagngkatan dengan gerobak sorong karena pekerja bekerja
tepat dibawah crane yang sedang beroperasi.
b) Pekerja dapat terkena paku , kawat dan benda tajam lainnya
saat melakukan pengangkatan dengan gerobak sorong karena
hanya menggunakan sandal bukan safety shoes.
2) Pembebanan pada gerobak sorong yang berlebihan dapat dilihat saat
pengangkatan, material ditumpuk pada gerobak hingga roda pada
gerobak bengkok, maskipun masih bisa digunakan.
Potensi bahaya :

a) Material yang diangkat

secara bertumpuk dapat terjatuh,

menyebabkan kerugian material dan dapat menimpa kaki


pekerja.
b) Menyebabkan kelaianan muskuloskeletal karena penagnkatan
beban

yang

berlebihan

membuat

postur

pekerja

membungkuk ketika mendorong gerobak, jika hal itu


dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan kelaiann
muskuloskeletal
3) Tidak terdapat jalur khusus untuk pengopersian gerobak dorong.
2. Pengoperasian Mobile Crane
1) Operator mobile crane tidak menggunakan APD berupa helm dan
safety shoes.
Potensi bahaya :
Operator crane dapat terjatuh dari crane sehingga diperlukan
menggunakan APD.
2) Penempatan mobile crane belum sesuai karena dekat dengan
pohon besar dan kabel listrik bertegangan tinggi serta jaraknya
terlalu dekat dengan pekerjan lainnya.
Potensi bahaya :
Pengoperasian crane terganggu, ruang gerak crane kurang luas
serta crane dapat mengenai kabel listrik yang dapat menyebabkan
konsleting atau terputusnya kabel.
3) Boom mobile crane dipasang secara maksimal, tetapi diberikan
beban yang samkin berat.
Potensi bahaya :
Boom patah dapat mengenai pekerja yang bekerja dibawah crane,
menyebabkan cedera bahkan fatality. Merusak bangunan ,
menimbulkan kerugian material bagi perusahaan.
4) Mobile crane dilengkapi dengan outriggers untuk menjaga
kestabilan dan keseimbangan mobile crane.
3. Katrol barang
1) Katrol dikaitkan ke benda yang tidak stabil
Potensi bahaya :
Katrol dapat lepas dan menjatuhi pekerja yang bekerja di
bawahnya.
2) Pembabanan katrol yang berlebihan dapat dilihat tali katrol yang
merengang dengan kuat.

3) Tidak dilakukan pengujian kekuatan pada tali katrol


Potensi bahaya :
Tali katrol dapat putus apabila tidak dilakukan pemeriksaan secara
rutin.
4. Pengangkatan pallet dan material konstruksi lainnya
1) Kondisi pallet sudah tidak layak untuk digunakan sehingga saat
mengangkat semen dangan pallet berpotensi jatuh.
2) Pemebabanan pada pallet tidak memperhitungkan kekuatannya
dapat dilihat saat penangkatan pallet hampir jebol.
3) Pengangkatan bambu tidak dilakukan pengikatan dengan baik,
sehingga bambu dalam kondisi yang berantakan saat di angkat.
Hal ini dapat membahayakan pekerja yang bekerja di bawah crane
karena dapat kejatuhan bambuu.
D. Safety Induction
Selamat pagi , saat ini anda berada di area konstruksi gedung Fakultas
pertanian UNS. Sebelum melakukan aktivitas, kita harus berkomitmen untuk
menjalankan kebijakan keselamatan kerja di area ini. Potensi bahaya yang
dapat terjadi pada pekerjaan menggunakan alat angkat angkut berupa
kejatuhan material yang dimuat dalam gerobak serta dari bahan yang diangkat
oleh mobile crane, peregangan otot yang berlebihan saat mendorong gerobak
menyebabkan kelaianan muskuloskeletal. potensi patahnya boom yang dapat
menimpa pekerja dibawahnya, Jatuhnya katrol saat proses pengangkatan yang
dapat menimpa pekerja yang bekerja dibawahnya, runtuhnya pallet akibat
pembebanan yang berlebihan dan dapat mengenai pekerja yang bekerja
dibawahnya. Untuk mengendalikan potensi bahaya yang ada diharapkan
semua pekerja wajib menggunakan APD yang disediakan, tidak bekerja di
bawah crane yang beroperasi, memuat barang secukupnya dan semampunya.
jika terjadi kecelakaan kerja segera lapor kepada kepala unit terkait. jika
terjadi keadaan darurat segera berkumpul di titik assembely point. Demikian
safety induction pada area konstruksi Gedung Fakultas Pertanian UNS
patuhilah, taatilah dan lakukanlah. Safety is my choice!
E. Anggota
1. Aji Dwijayanto W (R0013004)
2. Anggi Mayang S
(R0013012)
3. Fitria NurAini
(R0013052)

4.
5.
6.
7.

Luluk Oktavia R
Pangesti Sri U
Priska Indah K
Sefi Chrisnadya

Safety Induction

(R0013070)
(R0013080)
(R0013082)
(R0013094)

Anda mungkin juga menyukai