Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kegiatan

: Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga


Miskin

Pekerjaan

: Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga


Miskin Secara Swakelola

Lokasi

: Kec. Sumalata Timur Kab. Gorontalo utara

Tahun Anggaran : 2014


I.

Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai tempat
membangun dan membina rumah tangga, tetapi di satu sisi membangun suatu
rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bagi masyarakat yang mempunyai
pendapatan tetap tentu tidak menjadi masalah. Di Kecamatan Sumalata Timur
jumlah masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan masih banyak dan
belum memiliki rumah layak huni.
Pembangunan rumah layak huni pada dasarnya merupakan tanggung jawab dari
masyarakat itu sendiri, tetapi melihat kondisi sosial masyarakat yang tidak
memiliki kemampuan atau tidak berdaya maka mau tidak mau pemerintah harus
bergerak

untuk

menyediakan

tempat

yang

layak

bagi

mesyarakat

yang

berpendapatan rendah dan hal ini sejalan dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2010
tentang Pembangunan yang berkeadilan.
Upaya pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara untuk menyediakan rumah
murah dan sehat sangat luar biasa melalui berbagai program baik yang dibiayai
dari Dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi Gorontalo maupun program dari
Kementrian Negara Perumahan Rakyat RI, berupa bantuan stimulan perumahan
swadaya (BPSP). Untuk tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara
mengalokasikan anggaran pembangunan rumah sehat disetiap kecamatan, yang
pelaksanaannya di alokasikan melalui DPA Kantor Camat dengan harapan
pelaksanaan lebih efektif.
Dalam rangka pelaksanaan program peningkatan

pemberdayaan masyarakat

pedesaan dengan kegiatan Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga
Miskin secara Swakelola pada tahun 2014, maka tentunya harus dilaksanakan
dengan proses yang benar, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai
pada pengawasan dan evaluasi.
II.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud dari pengadaan pekerjaan swakelola Pembangunan Rumah Layak Huni
Bagi Rumah Tangga Miskin untuk tersediannya tempat tinggal yang layak dari
sisi kesehatan, dan juga sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk pengentasan
kemiskinan di Kecamatan Sumalata Timur.
b. Tujuan

Tujuan dari pengadaan pekerjaan swakelola Pembangunan Rumah Layak Huni


Bagi Rumah Tangga Miskin adalah terpenuhinnya kebutuhan rumah tinggal
yang layak dan sehat bagi keluarga miskin di Kecamatan Sumalata Timur.
III. Target / Sasaran
Target / Sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan Pembangunan
Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin yaitu di khususkan bagi keluarga
yang tidak mampu (KK Miskin) dengan indikator sebagai berikut :

a. Status sebagai KK Miskin yang belum mempunyai Rumah atau minimal KK


Miskin yang mempunyai Rumah tapi tidak layak untuk dihuni.
b. Status kepemilikan tanah / lahan milik sendiri, dengan ukuran luas minimal 30
M2 dan mempunyai bukti legalitas tanah berupa : Sertifikat atas nama Calon
Penerima, SPPHAT atau minimal Surat Keterangan Kepala Desa.
c. Aksebilitas ke lokasi pembangunan rumah layak huni sehat dan rumah
swadaya (mudah dijangkau).

d. Tidak tumpang tindih dengan program Mahyani dari SKPD lain, dan program
mahyani tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.
e. Terdaftar sebagai warga masyarakat Desa setempat yang dibuktikan dengan
KTP/Kartu Keluarga (KK).
IV.

Nama Organisasi Pelaksana


Nama organisasi yang melaksanakan pengadaan pekerjaan Pembangunan Rumah
Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin adalah :
Pemerintah Daerah
: Kabupaten Gorontalo Utara
SKPD
: Kantor Camata Sumalata Timur
Pengguna Anggaran
: SOFYAN DJAIDJUN, S.Pd

V.

Sumber Dana dan Perkiraan Biaya


a. Sumber Dana yang membiayai pengadaan pekerjaan Pembangunan Rumah
Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin yakni APBD Kab. Gorontalo Utara
Melalui DPA-SKPD Kantor Camat Sumalata Timur.
b. Total biaya yang diperlukan untuk membangun 45 Unit Rumah Layak Huni
sebesar

Rp 900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah), dengan

anggaran setiap unit sebesar

Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah).

VI. Ruang Lingkup dan Lokasi Pembangunan


a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan Swakelola Mahyani yakni mekanisme
pelaksanaan Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin
dilaksanakan secara Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain dalam hal ini
Pemerintah Desa

sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

tentang Pengadaan Barang dan Jasa dengan tahapan :


- Pengguna Anggaran (PA) Kantor Camat Sumalata Timur menawarkan
secara tertulis kegiatan swakelola kepada Instansi Pemerintah Lain dalam
hal ini adalah Kepala Desa seKecamatan Sumalata Timur yang diyakini
sanggup melaksanakan dengan melampirkan Gambar dan RAB serta Jadwal
-

Pelaksanaan Kegiatan.
Kepala Desa mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), Gambar dan RAB

serta Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.


Pengguna Anggaran (PA) dan Kepala Desa sepakat, membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama Swakelola (MOU).

PPTK

mengadakan

Surat

Perjanjian

Kontrak

dengan

Kepala

Desa

bedasarkan Naskah Kesepakatan Kerjasama Swakelola (MOU).


b. Lokasi pekerjaan Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin
secara Swakelola akan dilaksanakan di 10 (sepuluh) Desa di Kecamatan
Sumalata Timur.
VII. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi
Rumah Tangga Miskin sampai selesai 100 % (seratus persen) ditetapkan selama
90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal dikeluarkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
VIII.Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin secara Swakelola di utamakan
memberdayakan masyarakat Desa setempat terutama para laki-laki dewasa yang
temasuk dalam keluarga Penerima Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah
Tangga Miskin.
IX. Bahan Material dan Peralatan
Bahan / Material dan peralatan yang diperlukan dalam pengadaan pekerjaan
Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin secara Swakelola
diutamakan menggunakan Bahan/Material dan peralatan yang terdapat di Desa
setempat.
X.

Keluaran/Produk yang Dihasilkan


Keluaran/produk yang dihasilakan dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin secara Swakelola ini adalah :
Terbagunnya rumah layak huni yang siap ditempati sebanyak 45 unit
Dari 10 (sepuluh) Desa yang ada di Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten
Gorontalo Utara mendapat Alokasi Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi
Rumah Tangga Miskin secara Swakelola sesuai dengan Keputusan Camat
Sumalata Timur yang menetapkan tentang hal tersebut.

XI. Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Pekerjaan


a. Uraian Umum
- Pekerjaan Swakelola yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan
-

Rumah Layak Huni Bagi Rumah Tangga Miskin secara Swakelola.


Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada :
Rencana Kerja dan syarat-syarat
RAB dan detail Gambar Kerja

Penjelasan Pekerjaan
Surat Keputusan PA
Apabila terjadi perbedaan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan maka

diharuskan berkonsultasi dengan Ketua Tim Perencana, PPTK dan PA.


Palaksana diharuskan menyerahkan data-data Calon Penerima Mahyani
yang akan diverifikasi oleh Tim Teknis dari Kecamatan sebelum dibuatkan
SK CAMAT tentang Penerima Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Rumah

Tangga miskin Secara Swakelola.


RAB dan desain Gambar konstruksi yang akan digunakan adalah dari pihak
Kecamatan.

b. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Pendahuluan
a. Pembersihan Lapangan
Pembersihan lokasi pekerjaan dimaksud untuk menghilangkan akar
akar pohon dan lain lain agar dalam pengukuran nanti patok patok
kelihatan dan tidak mudah hilang.
b. Pengukuran
Pengukuran dan Pematokan dilaksanakan untuk menetapkan referensi
lokasi tiap bagian pekerjaan sebagai dasar pengambilan elevasi titik
titik tetap dan pengecekan secara teliti keadaan lapangan sebenarnya
guna perhitungan volume Mutual Chek Awal.
c. Pemasangan Bouwplank
Pasangan bouwplank dibuat untuk membantu menetukan as as/ sumbusumbu dalam peletakan bangunan, baik mengenai kesikuannya atau
ukuran-ukuran lainnya.
d. Penggunaan Air
Penggunaan air kerja menggunakan sumber air pada lokasi pekerjaan.
Apabila tidak terdapat sumber air pada lokasi pekerjaan maka penerima
mahyani harus bertanggungjawab menyediakan air baku dilokasi
pekerjaan.
2. Pekerjaan Pondasi
a. Galian Tanah Pondasi
- Galian tanah dilaksanakan untuk pembuatan lubang pondasi, lubang
saluran dan pekerjaan pekerjaan lain yang menurut kondisinya
-

memerlukan adanya galian tanah.


Galian tanah dilaksanakan setelah pelaksana swakelola bersamasama pengawas lapangan menetapkan as-as + elevasi yang akan

dilakukan galian pada papan Bouwplank.


b. Urugan Pasir Bawah Pondasi
- Urugan pasir harus dilaksanakan pada bagian-bagian dasar/bawah
-

pasangan pondasi batu kali atau pondasi lainnya sesuai gambar.


Ketebalan urugan pasir sesuai dengan gambar dan pasir harus bersih

dari kotoran-kotoran / humus-humus.


c. Aanstamping
- Dilaksanakan pada dasar pondasi batu kali setelah lapisan urugan
-

pasir dibawahnya rata dan padat.


Pemasangan batu kosong harus disusun tegak bersilang saling
menggigit dan pada rongga-rongga pertemuan batu harus diisi
dengan pasir hingga padat. Dalam hal ini bisa dibantu dengan

disiram air hingga merata.


d. Batu Kali
Harus menggunakan batu kali yang keras, bersih, tidak keropos dan
mempunyai permukaan yang rata.
e. Urugan Tanah Kembali
- Urugan tanah dilaksanakan pada

lubang-lubang

sisa

pondasi,

peninggian tanah untuk nol lantai dan pada bagian-bagian pekerjaan


-

yang kondisinya mangharuskan adanya pekerjaan urugan tanah.


Tanah urugan harus berbutir, bersih dari humus, sampah atau
kotoran lainnya, bila terlalu basah harus dihamparkan dahulu hingga

kering, dan bila terlalu kering harus disiram dengan air sesuai
persyaratan.
3. Pekerjaan Beton Bertulang
- Pekerjaan beton bertulang harus sesuai dengan gambar dan tidak
diperkenankan adanya toleransi untuk merubah bentuk ukuran.
4. Pasangan Dinding
- Batako padat bermutu baik dengan menggunakan mesin pres atau pun
manual dan merata, bebas dari cacat dan retak minimum telah menjadi
-

dua bagian, produk local dan memenuhi standar.


Pasangan dinding batako dipasang dengan campuran 1:4 terisi penuh
dengan jarak yang rapat dan neut diisi dengan semen, pasangan harus

mempunyai jarak yang sama dan tekstur bentuk yang rapih.


Untuk plesteran dinding hanya di lakukan dibagian luar depan bangunan
dengan campuran Plesteran 1:4 + Acian (disesuaikan dengan gambar).

5. Pasangan Kusen Pintu Jendela dan Kaca


- Kusen Pintu dan Jendela harus terbuat dari kayu yang memenuhi
satndar, kayu yang di gunakan tidak boleh lapuk harus kering terhindar
-

dari rayap.
Pekerjaan pintu menggunakan doble Tripleks 3mm, Bahan kayu dan
tripleks harus memenuhi persyaratan baik tebal dan lebar yang

disyaratkan sesuai dengan gambar.


Pemasangan Daun jendela ditambah dengan Kaca 100/600cm harus
memenuhi persyaratan baik tebal dan lebar yang disyaratkan dan

jumlah daun jendela harus sesuai dengan gambar.


Penggantungan daun pintu dan jendela serta pemasangan pengunci
dilaksanakan setelah bangunan tertutup dengan atap.

6. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung


Meliputi pemasangan Kunci Pintu 2 Slaag, Engsel Pintu, Engsel Jendela, Hak
Angin, Hendel Jendela, Grendel Jendela dan harus menggunakan kualitas
baik (SII).
7. Pekerjaan Atap
- Pekerjaan atap harus sesuai dengan gambar dan tidak diperkenankan
-

adanya toleransi untuk merubah bentuk ukuran.


Semua bahan Rangka atap harus menggunakan kayu yang berkualitas

baik
Setiap sambungan kayu harus kuat.
Penutup atap menggunakan seng gelombang dengan kualitas baik.
Bumbungan atap menggunakan bumbungan seng.

8. Pekerjaan Lantai
Tanah urug
sebagai lapisan dasar harus mencapai kepadatan yang
disyaratkan dan rata waterpass, kemudian dipasang urugan pasir padat
tebal 5 cm setelah itu dilakukan pengecoran lantai.
9. Pekerjaan WC/KM
- Pekerjaan alat sanitair Pemasangan Kloset Jongkok yang digunakan
adalah sekualitas merk INA.

Septiktank dibuat dari pasangan bata/beton dengan adukan 1pc : 3 psr


bagian dalam Septiktank diplester, kemudian diaci dengan adukan
semen. Septiktank ditutup dengan plat beton

bertulang adukan

1pc:2pc:3kr dan dilengkapi dengan pelepas bau dari bahan galvanis 1


dengan ketinggian 2.5m.
10.Pekerjaan Cat
- Permukaan yang akan dicat harus dikeringkan dahulu bebas dari
minyak, kotoran, kapur dan kontaminasi - kontaminasi lainnya yang
-

tidak diinginkan.
Semua kayu yang terpasang baik yang termasuk kayu halus seperti
Kusen, Pintu, Jendela, dan Lisplank seperti tercantum dalam gambar

XII.

kerja.
Untuk pengecetan dinding hanya di lakukan dibagian luar depan

bangunan.
Warna Cat di sesuaikan.

Pembayaran
Pembiayaan pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta) per
unit ditranfer langsung ke Rekening Bendahara Mahyani Desa, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1.

Tahap I 40% sebesar Rp 8.000.000 (delapan juta rupiah) dapat dilakukan


penagihannya apabila dokumen tagihannya sudah dilengkapi antara lain :
a. Bukti Kepemilikan Tanah
b. SK Penetapan Penerima Pembangunan Mahyani
c. SK Penetapan Alokasi Pembangunan Mahyani
d. Daftar Rincian Pemanfaatan Dana 40% Tahap I
e. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
f.

Perjanjian Kerjasama (MOU) antara Camat dan Kepala Desa

g. Data data yang dianggap penting untuk dilampirkan


2.

Tahap II 40% sebesar Rp 8.000.000 (delapan juta rupiah) dapat dilakukan


setelah memasukan SPJ Tahap I disertai dengan Daftar Rincian pemanfaatan
40% Tahap II.

3.

Tahap III 20% sebesar Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) dapat dilakukan
setelah

memasukan

SPJ

Tahap

II

disertai

dengan

Daftar

Rincian

pemanfaatan 20% Tahap III.


XIII.

Ketentuan Lainnya
Apabila dalam pelaksanaan swakelola terjadi perbedaan persepsi antara
Pelaksana Swakelola dengan Pihak Perencana dan Pengawasan, maka dalam
penyelesaiannya harus mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan
sebelumnya serta dengan sepengetahuan PA dan PPTK.

XIV.

Penutup
Kerangka

Acuan

pelaksanaannya.

Kerja

ini

dibuat

untuk

menjadi

pedoman

dalam

Sumalata Timur, 19 Mei 2014


PPTK

AYIS YUSUF, S.Pd MM


NIP. 197105101993021001
Mengetahui dan Menyetujui,
PENGGUNA ANGGARAN

SOFYAN DJAIDJUN, S.Pd


NIP. 195908161980091003

Anda mungkin juga menyukai