Anda di halaman 1dari 2

1.

Gangguan suasana hati (mood disorders)


Sering pada anak-anak dan remaja. Gangguan tersebut antara lain adalah
major depression yang di tandai dengan disforia, kehilangan minat, sukar
tidur, sukar konsentrasi, dan nafsu makan yang terganggu. Pada dysthymic
disorder, kelainan disforia lebih intermiten dari major depression, dengan
periode suasana hati yang normal dapat berlangsung beberapa minggu,
kelainan ini lebih kronis. Bipolar disorder, adalah ditandai dengan suasana
hati yang cepat berubah.
2. Bunuh diri dan percobaan bunuh diri
Merupakan penyebab kematian nomor dua pada remaja di negara barat.
Bunuh diri sering merupakan penyelesaian masalah psikologis dan
lingkungan bagi remaja.
3. Gangguan keprobadian yang terpecah (Disruptive behavioural disorder)
Kelainan ini mungkin sebagai akibat dari frustasi dan kemarahan. Contohnya
adalah berbohong, membangkakang, temper tantrum, dan agresif.
4. Gangguan perilaku seksual
Gangguan perilaku seksual antara lain transexualism, transvestism dan
homoseksual.
5. Gangguan perkembangan pervasive dan psikosis pada anak
Gangguan perkembangan pervasive meliputi autisme (gangguan sosial),
kelainan Asperger (gangguan interaksi sosial, perilaku yang terbatas dan
siulng-ulang, obsesif), childhood disintegrative disorder (dimensia Heller),
dan kelahiran Rett (kelainan x-linked dominan pada anak perempuan).
6. Disfungsi neurodevelopmental pada anak usia sekolah
Disfungsi susunan saraf pusat sering disertai dengan kemampuan akademik
yang dibawah normal, kelainan perikalu dan masalah dalam interaksi soaila.
Kelainan ini antara lain adalah ADHD (Attention Defisit Hyperactivity
Disorder), dan disleksia.
7. Kelainan saraf dan psikiatrik akibat dari trauma otak
Trauma otak meningkatkan resiko gangguan intelektual maupun psikiatris,
teutama bila trauma berat. Kelainan yang di dapat pada waktu prenatal akibat
ibu yang kecanduan obat terlarang, peminum alcohol, dan perokok berat juga

salah satu penyebabnya. Selain itu dapat sebagai akibat dari infeksi (esefalitis
dan meningitis), kecelakaan, intoksikasi, genetik, penyakit metabolik, dan
penyakit idiopatik yang menyerang otak.
8. Penyakit psikomatik
Konflik psikologik dapat memberikan gejala somatik yang disebut sebagai
psikomatik.

Contoh

penyakit

psikomatik

adalah

kelainan

konversi,

hipokondriasis, sindrom Munchausen by proxy, reflex sympathetic disthropy.


Sebagai tenaga yang berkecimpung dalam perkembangan anak, hal-hal yang
telah disampaikan di atas harus mendapt perhatian yang sevaik-baiknya.
Berbagai masalah tumbuh kembang anak dapat timbul pada setiap tahapan
perkembangan anak. Oleh karena itu pematauan yang berkesinambungan dan
kerjasama multidisiplin sangat diperlukan. Demikian pula keterlibatan orang
tua atau pengasuh anak dalam membina tumbuh kembang anak sangat
diperlikan, agar tumbuh kembang anak yang optimal. Juga peran masyarakat
dan pemerintah dalam penyediann anggaran dan fasilitas sangat diharapkan,
demi masa depan bangsa yang sangat tergantung pada generasi penerusnya

Anda mungkin juga menyukai