Anda di halaman 1dari 58

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1
5.1.1

Kawasan Kumuh
Kecamatan Parmonangan
Kecamatan Parmonangan merupakan salah satu kecamatan
di Tapanuli Utara , Adapun kawasan kumuh di Kecamatan
Parmonangan terletak di Desa manulu dengan luas wilayah
yakni 257,35 Ha, dan jumlah penduduk 13.389 jiwa dengan
jumlah rumah yakni 3541 unit. seperti terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 5.1 Kawasan Kumuh Kecamatan Parmonangan
(Desa Manalu)

N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
V-1

Bobot

Skor

3
1
3
3
3

30
10
30
12
1

20

3
1
1
1

12
3
3
4

5
5
5
1
1

20
15
25
5
4

1
2
3
4

Legalitas pendirian bangunan


Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

4
3
3
3

20
30
15
9

56
274
Kumuh sedang

Sumber : Data Primer diolah

5.1.2 Kecamatan Sipaholon


Kecamatan Sipaholon merupakan salah satu kecamatan di
Tapanuli Utara, kawanasan kumuh di Sipaholon berada pada
Desa Sinmeang Habinsatuan dengan luas wilayah yakni 1.656
Ha, dan jumlah penduduk 2.7774 jiwa dengan jumlah rumah
yakni 639 unit. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.2 Kawasan Kumuh Kecamatan Sipaholon
(Desa/Kelurahan Sinmeang Habinsatuan)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
V-2

Bobot

Skor

10
10
10
4
3

10
10
30
12
9

1
1
3
1

4
3
9
4

3
3
3
1
1

9
9
15
5
4

B
1
2
3
4

Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

4
3
3
3

20
30
15
9

88
224
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.3 Kecamatan Siborong-borong


Kecamatan
Siborong-borong

merupakan

salah

satu

kecamatan di Tapanuli Utara , dengan kawasan kumuh


terletak di Kelurahan Pasar, Bahal Batu III, Kelurahan
Lumban Tonga dan Bahal Batu I, Pohan Tonga, Siaro, Sitabotabo.
a. Kelurahan Pasar
Kelurahan pasar memiliki luas daerah sebesar 300 Ha,
dengan jumlah penduduk 6700 jiwa dan jumlah rumah
sebanyak

11.675

unit.

Dengan

tingkat

kekumuhan

adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini :


Tabel 5.3 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Pasar)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
V-3

Bobot

Skor

10
10
5
4
3

10
10
50
4
9

9 Drainase yang tidak lancer


10 Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
10 Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
11 Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
11 Penyediaan air besih dan air minum
12 Penyediaan jaringan air minum
13 Status gizi balita
14 Angka sakit diare
15 Frekuensi kebakaran
B Non Fisik
1 Legalitas pendirian bangunan
2 Kepadatan penduduk
3 Mata pencaharian penduduk
4 Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

3
4

9
4

4
3
5
5
4

4
9
5
5
4

3
3
3
3

15
10
15
9

86
186
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

b. Kelurahan Bahal Batu III


Kelurahan pasar memiliki luas daerah sebesar 14,40 KM
dengan jumlah penduduk 2.130 jiwa dan jumlah rumah
sebanyak 426 unit. Dengan tingkat kekumuhan adalah
sebagai berikut pada tabel diabawah ini :
Tabel 5.4 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Bahal Batu III)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
V-4

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1

3
3
3

10 Kawasan tergenang banjir pada


musim hujan
10 Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
11 Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
11 Penyediaan air besih dan air minum
12 Penyediaan jaringan air minum
13 Status gizi balita
14 Angka sakit diare
15 Frekuensi kebakaran
B Non Fisik
1 Legalitas pendirian bangunan
2 Kepadatan penduduk
3 Mata pencaharian penduduk
4 Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
149
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

c. Kelurahan Lumban Tonga-tonga


Kelurahan Lumban Tonga memiliki luas daerah sebesar
890 Ha dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 833 unit. Kawasan kumuh terletak di
Dusun IV dan Dusun VI Dengan tingkat kekumuhan
adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini :
Tabel 5.5 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Lumbian Tonga)
N
o
A
1
2
3
4
5

Keterangan

Bobot

Skor

Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

V-5

6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

1
1
1
4

3
3
3
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
149
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

d. Kelurahan Bahal Batu I


Kelurahan Bahal Batu I tidak memiliki ketersediaan air
bersih dan tidak memiliki drainase. Dengan tingkat
kekumuhan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.6 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Bahal Batu I)
N
o
A
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan

V-6

Bobot

Skor

10
10
10
1

10
10
10
4

5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Jalan lingkungan tidak dilengkapi


saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
173
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

e. Pohan Tonga
Kelurahan Pohan Tonga memiliki luas wilayah 1.474 Ha,
dengan jumlah penduduk 4500 jiwa, serta jumlah rumah
yakni 800 unit. Memiliki masalah drainase yang tidak
lancar yakni sebesar 51-70% sedangkan penduduk yang
memiliki

drainase

yakni

11-30%

kekumuhan adalah sebagai berikut :

V-7

Dengan

tingkat

Tabel 5.7 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Pohan Tonga)


N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
5
5
4

3
25
25
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
193
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

f. Siaro
Kelurahan Pohan Tonga memiliki luas wilayah 267 Ha,
dengan jumlah penduduk 2.860 jiwa, serta jumlah rumah

V-8

yakni 490 unit. Memiliki masalah kondisi jalan yang rusak


yakni 51-70% Dengan tingkat kekumuhan adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.8 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Siaro)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

V-9

Bobot

Skor

10
10
10
4
1

10
10
10
20
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

12
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

81
181
Kumuh ringan

g. Sitabo-tabo
Kelurahan Sitabo-tabo memiliki luas wilayah 1,5 Km,
dengan jumlah penduduk 450 jiwa, serta jumlah rumah
yakni

120

unit.

Memiliki

masalah

belum

memiliki

drainase dan belum memiliki akses air bersih. Dengan


tingkat kekumuhan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Sitabo tabo)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
V - 10

Bobot

Skor

10
10
10
4
1

10
10
10
20
3

1
5
5
4

3
25
25
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

85

209

Kategori

Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

h. Siborong-borong I
Siborong-borong I memiliki masalah perbaikan kualitas
jalan,

dan

pengelolaan

drainase.

Dengan

tingkat

kekumuhan adalah sebagai berikut:


Tabel 5.10 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Siborong-borong I)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
V - 11

Bobot

Skor

10
10
10
4
1

10
10
10
20
3

1
5
5
4

3
25
25
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

Total
Kategori

85
209
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

i. Paniaran
Paniaran juga

memiliki

masalah

yang

sama

yakni

perbaikan kualitas jalan, dan pengelolaan drainase.


Dengan tingkat kekumuhan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.11 Kawasan Kumuh Kecamatan Siborongborong (Desa/Kelurahan Paniaran)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
V - 12

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

15

2
3
4

Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

10
3
3

1
15
9

74
173
Kumuh ringan

5.1.4 Kecamatan Tarutung


Kecamatan Tarutung merupakan kecamatan terbesar di
Tapanuli Utara, namun sangat didominasi oleh tingkat
keadaan infrastruktur yang tidak baik,

Adapun kawasan

kumuh di Kecamatan Tarutung adalah Kelurahan Huta


Toruan V, Sesunggulon, Simamora, Huta Toruan IV, Lumban
Toruan VII, Huta Huruk, Huta Toruan XI, Portali Toruan,
Parbaja Tanga, Rajaoloan, Hutatoruan VI, Hutagalung sw,
Hutatoruan IX, Hutatoruan III, Aek Siasimun, dan Desa
Parbubu I
a. Huta Toruan V
Kelurahan Huta Toruan V memiliki luas daerah sebesar 15
Ha dengan jumlah penduduk 761 jiwa dan jumlah rumah
sebanyak 152 unit. Yang paling mendominasi adalah
kondisi jalan yang rusak serta kondisi drainase yang
tidak baik sebesar 51-70%. Dengan tingkat kekumuhan
adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini:
Tabel 5.12 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Huta Toruan V)
N
o
A
1

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah

V - 13

Bobot

Skor

10

10

N
o
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

10
10
3
3

10
30
15
9

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

84
216
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

b. Sesungulon
Kelurahan jumlah penduduk 1035 jiwa dan jumlah rumah
sebanyak 200 unit. Dengan kegiatan ekonomi yakni
industri rumah tangga. Dari 5 desa, terdapat satu desa
yakni Desa Sitolu Bahal yang direkomendasikan sebagai
kawasan kumuh. Dan Desa Lumban Gaol, Lumban
Pimasa serta Lumban Holbung, tidak mempunyai saluran
sanitasi. Desa Sesunggolan memiliki tingkat kekumuhan
adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini :
V - 14

Tabel 5.13 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung


(Desa/Kelurahan Sesungulon)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
3
3

10
10
30
15
9

1
3
3
4

3
12
12
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

84
210
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

c. Simamora
Kelurahan jumlah penduduk 2.435 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 700 unit, dengan luas 15 Ha. Dengan
kegiatan ekonomi yakni pedagang eceran pasar, toko,
warung dll.

Desa Simamora memiliki masalah yakni


V - 15

kondisi drainase yang tidak lancer yakni sebesar 51-70%


dan kondisi jalan rusak >70%. Dengan memiliki tingkat
kekumuhan adalah sebagai berikut pada tabel diabawah
ini:
Tabel 5.14 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Simamora)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
4
3

10
10
30
20
9

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

85
221
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

d. Huta Toruan IV
Kelurahan jumlah penduduk 1.007 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 239 unit. Dengan kegiatan ekonomi
V - 16

yakni

pedagang

eceran

pasar,

toko,

warung

dll.

Kelurahan Huta Toruan IV memiliki masalah drainase


yang tidak lancar Dengan memiliki tingkat kekumuhan
adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini:
Tabel 5.15 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Hutatoruan IV)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

V - 17

Bobot

Skor

10
10
10
4
3

10
10
30
12
9

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

85
213
Kumuh ringan

e. Lumban Toruan VII


Kelurahan jumlah penduduk 5.137 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 1.258 unit, luas wilayah 200 Ha.
Dengan kegiatan ekonomi yakni pedagang eceran pasar,
toko, warung dll. Kelurahan Huta Toruan VII memiliki
masalah drainase yang tidak lancar Dengan memiliki
tingkat kekumuhan adalah sebagai berikut pada tabel
diabawah ini:
Tabel 5.16 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Lumban Toruan VII)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk

V - 18

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10

15
1

N
o
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Mata pencaharian penduduk


Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

3
3

15
9

74
173
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

f. Sihar Huta Huruk


Kelurahan jumlah penduduk 5.44 jiwa dan jumlah rumah
sebanyak 126 unit, luas wilayah 219 Ha. Dengan
kegiatan

ekonomi

yakni

berdagang

ke

pasar

dan

mayoritas bertani.. Kelurahan tingkat kekumuhan adalah


sebagai berikut pada tabel diabawah ini:
Tabel 5.17 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Sihar Huta Huruk)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
V - 19

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1

20
15
5

N
o
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Angka sakit diare


Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

1
1

5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
173
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

g. Huta Toruan XI
Kelurahan jumlah penduduk 1.432 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 259 unit, luas wilayah 180 Ha. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, permasalahan yang
dihadapi oleh Huta Toruan XI ini adalah kebanyakan tidak
memiliki

jamban

dan

ketidaklancaran

drainase.

Kelurahan Huta Toruan memiliki tingkat kekumuhan


adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini:
Tabel 5.18 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Huta Toruan XI)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
V - 20

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3

3
15

N
Keterangan
o
9 Drainase yang tidak lancer
10 Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
10 Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
11 Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
11 Penyediaan air besih dan air minum
12 Penyediaan jaringan air minum
13 Status gizi balita
14 Angka sakit diare
15 Frekuensi kebakaran
B Non Fisik
1 Legalitas pendirian bangunan
2 Kepadatan penduduk
3 Mata pencaharian penduduk
4 Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

3
4

15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

78
173
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

h. Partali Toruan
Kelurahan jumlah penduduk 2.642 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 350 unit, luas wilayah 64 Ha. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, permasalahan yang
dihadapi oleh Huta Toruan XI ini adalah kebanyakan tidak
memiliki

jamban

dan

ketidaklancaran

drainase.

Kelurahan Huta Toruan memiliki tingkat kekumuhan


adalah sebagai berikut pada tabel diabawah ini:
Tabel 5.19 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Portali Toruan)
N
o
A
1
2

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
V - 21

Bobot

Skor

10
10

10
10

N
o
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Tingkat kualitas struktur bangunan


Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

10
1
1

10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
173
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

i. Parbaju Tanga
Kelurahan jumlah penduduk 1.290 jiwa dan jumlah
rumah sebanyak 230 unit, luas wilayah 200 Ha. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, permasalahan yang
dihadapi oleh Huta Toruan XI ini adalah kebanyakan tidak
memiliki

jamban

dan

ketidaklancaran

drainase.

Kelurahan Parbaja Tanga dan Dusun I, 2 dan Dusun III


direkomendasikan sebagai kumuh pinggiran. memiliki

V - 22

kekumuhan parbaja tanga adalah sebagai berikut pada


tabel diabawah ini:
Tabel 5.20 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Parbaja Tanga)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

j. Rajaoloan

V - 23

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

78
173
Kumuh ringan

Kelurahan jumlah penduduk 1.300 jiwa dan jumlah


rumah sebanyak 272 unit, luas wilayah 96 Ha. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, permasalahan yang
dihadapi oleh Huta Toruan XI ini adalah kebanyakan tidak
memiliki

jamban

dan

ketidaklancaran

drainase.

Kelurahan Rajaolan memiliki masalah sanitasi lingkunga


seperti jamban, dan deainase yang tidak lancer. Tingkat
kekumuhan Rajaolan adalah sebagai berikut pada tabel
diabawah ini:
Tabel 5.21 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Rajaoloan)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
V - 24

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

12

15

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3

15
1
15

N
o
4

Keterangan
Penghasilan
perbulan
Total
Kategori

rata-rata

keluarga

Bobot

Skor

80
193
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

k. Hutatoruan VI
Kelurahan Hutatoruan VI memiliki jumlah penduduk 642
jiwa dan jumlah rumah sebanyak 103 unit, luas wilayah
325 Ha. Dengan kegiatan ekonomi yakni berdagang,
permasalahan yang dihadapi oleh Huta Toruan VI ini
adalah

kebanyakan

membuang

limbah

sanitasi

ke

sungai, kondisi jalan yang kurang layak serta selalu


membuang sampah ke sungai dan kurangnya pasokan
air bersih.
Tabel 5.22 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Hutatoruan VI)
N
o
A
1
2
3
4
5

Keterangan

Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
6 Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
7 Frekuensi bencana alam
8 Drainase
9 Drainase yang tidak lancer
10 Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
10 Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
11 Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
V - 25

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
3
3
4

3
15
15
4

12

15

N
o
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Penyediaan air besih dan air minum


Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

80
193
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

l. Hutagalung SW
Kelurahan Hutagalung SW memiliki jumlah penduduk
1.658 jiwa dan jumlah rumah sebanyak 350 unit. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, permasalahan yang
dihadapi oleh Hutagalung SW
ini adalah kebanyakan belum terlayani air bersih, sanitasi
dialirkan kesungai dan belum memiliki parit . desa yang
direkomendasikan

untuk

ditangani

adalah

Dusun

Sihobur, Dusun Piara Hussas, Onan Soburan serta Dusun


sosor. Adapun tingkat kekumuhan kelurahan Hutagalung
SW adalah sebagai berikut :
Tabel 5.23 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Hutagalung SW)
N
o
A
1
2
3
4
5

Keterangan

Bobot

Skor

Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi

3
1
3
3
3

30
10
30
12
1

V - 26

N
o
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

20

3
1
1
1

12
3
3
4

5
5
5
1
1

20
15
25
5
4

4
3
3
3

20
30
15
9

56
274
Kumuh sedang

Sumber : Data Primer diolah

m. Hutatoruan IX
Kelurahan Hutatoruan IX memiliki jumlah penduduk 979
jiwa dan jumlah rumah sebanyak 226 unit. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, permasalahan yang
dihadapi oleh Kelurahan Huta Toruan IX ini adalah berada
pada kawasan permukiman atau zona perumahan di
kawasan pusat kota dan pernah mengalami kebakaran
hingga 1-2 kali/tahun. Dusun yang direkomendasikan
untuk ditangani adalah Bulu Godang, Dusun Hariara
Nagodang. Adapun tingkat kekumuhan kelurahan Huta
Toruan IX adalah sebagai berikut :

V - 27

Tabel 5.24 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung


(Desa/Kelurahan Huta Toruan IX)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
157
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

n. Hutatoruan III
Kelurahan Hutatoruan III memiliki jumlah penduduk 600
jiwa dan jumlah rumah sebanyak 80 unit. Dan luas
daerah

400

Ha.

Dengan

kegiatan

ekonomi

yakni

berdagang, permasalahan yang dihadapi oleh Kelurahan


Huta Toruan IX ini adalah berada pada kawasan berada

V - 28

pada

rencana

kawasan

perumahan

pengembangan

baru.. Dusun yang direkomendasikan untuk ditangani


adalah Dusun Lumban Jurjur I, Dusun Lumbar jurjur II,
dan Dusun Lumban Jurjur III. Adapun tingkat kekumuhan
kelurahan Huta Toruan IX adalah sebagai berikut :
Tabel 5..25 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Huta Toruan III)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

o. Aek Siasimun
V - 29

Bobot

Skor

10
10
10
3
1

10
10
10
12
3

1
3
1
4

3
15
5
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

78
175
Kumuh ringan

Kelurahan Aek Siasimun memiliki jumlah penduduk 1081


jiwa dan jumlah rumah sebanyak 261 unit. Dan luas
daerah

500

Ha.

Dengan

kegiatan

ekonomi

yakni

berdagang, beternak hewan dan bertani permasalahan


yang dihadapi oleh Kelurahan Aek Siasimun ini adalah
berada pada kawasan berada pada rencana kawasan
perumahan

pengembangan

baru..

Dusun

yang

direkomendasikan untuk ditangani adalah Dusun I yakni


Lumban Tonga, partumpuan lumban Batu di sekitar
Banjar Pohan, Dusun III Huta Bagasan, Lumban Nagujun,
dan

Dusun

IV

Tanjung

Maribu.

Adapun

tingkat

kekumuhan kelurahan Aek Siasimun adalah sebagai


berikut :
Tabel 5.26 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Aek Siasimun)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
V - 30

Bobot

Skor

10
10
10
3
1

10
10
10
12
3

1
3
3
4

3
15
15
4

4
3
1

20
15
5

N
o
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Angka sakit diare


Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

1
1

5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

80
185
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

p. Desa Parbubu I
Kelurahan Desa Parbubu I memiliki jumlah penduduk
1.120 jiwa dan jumlah rumah sebanyak 265 unit. Dengan
kegiatan ekonomi yakni berdagang, beternak hewan dan
bertani permasalahan yang dihadapi oleh Kelurahan
Desa Parbubu I ini adalah berada pada kawasan berada
pada

rencana

kawasan

perumahan

pengembangan

baru.. Dusun yang direkomendasikan untuk ditangani


adalah Dusun II yakni Huta Begosan, L Lobu, dan Dusun
III yakni Batu Lamak permasalahan di kelurahan ini
adalaha kondisi drainase yang tidak lancar yakni 51-70%
dan rumah yang memiliki drainase yakni 11-30%.
Adapun tingkat kekumuhan kelurahan Desa Parbubu I
adalah sebagai berikut :
Tabel 5.27 Kawasan Kumuh Kecamatan Tarutung
(Desa/Kelurahan Desa Parbubu I)
N
o
A
1
2
3
4
5
6

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
V - 31

Bobot

Skor

10
10
10
3
3

10
10
30
15
9

N
o
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

1
3
3
4

3
12
12
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

84
210
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.5 Kecamatan Siatas Barita


Kecamatan Siatas Barita, memiliki kawasan kumuh yakni di
Kelurahan/Desa

Simorangkir.

Berikut

ini

dijelaskan

Kecamatan Desa Siatas Barita


a. Desa Simorangkir Kecamatan Siatas Barita
Desa ini memiliki luas wilayah 92,92 Ha, dengan jumlah
penduduk yakni 13.434 jiwa, dan dengan jumlah rumah
3.358,

berada

perumahan
Dengan

pada

atau

kondisi

rencana

zona

peruntukkan

perumahan

memiliki

drainase

kawasan

pinggiran
31-50%,

kota.
Desa

simorangkir terdiri atas simorangkir julu, simorangkir


habinsaran,

dan

simorangkir

enda

portibi.

Dengan

tingkat kekumuhan dalah sebagai berikut :


Tabel 5.28 Kawasan Kumuh Kecamatan Siatas
Barita (Desa/Kelurahan Desa Simorangkir)
V - 32

N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
157
Kumuh ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.6 Kecamatan Purbatua


Kecamatan Purbatua, memiliki 11 Desa, dan Desa Parsoran
Janjian Kola merupakan salah satu kelurahan kumuh, berikut
ini akan dijelaskan lebih detail :
a. Kecamatan Purbatua
Desa Parsoran Janjian Kola ini memiliki luas wilayah
191,80 Ha, dengan jumlah penduduk yakni 7.258 jiwa,
dan dengan jumlah rumah 1800, berada pada rencana
peruntukkan kawasan perumahan atau zona perumahan
V - 33

pinggiran kota. Dengan kondisi memiliki drainase <10%,


dan kondisi drainase yang tidak lancar adalah >70%,
kondisi KK yang tidak memiliki jamban >70%, dan
kurang mendapatkan pasokan air bersih 70%. Dengan
tingkat kekumuhan dalah sebagai berikut :
Tabel 5.29 Kawasan Kumuh Kecamatan Purbatua
(Desa/Kelurahan Parsoran Janjian Kola)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

V - 34

Bobot

Skor

10
10
10
3
3

50
30
30
12
1

20

3
3
3
4

12
15
15
12

15

15

5
5
5
1
1

20
15
25
5
4

4
3
3
3

20
30
15
9

90

370
Kumuh Berat

5.1.7 Kecamatan Sipahutar


Kecamatan Sipahutar ini memiliki kawasan kumuh di
kelurahan Sipahutar II, berikut ini akan dijelaskan lebih
detail :
a. Kecamatan Sipahutar
Desa Parsoran Janjian Kola ini memiliki luas wilayah 8000
m2, dengan jumlah penduduk yakni 750 jiwa, dan dengan
jumlah rumah 125 unit, Dengan kondisi tidak memiliki
drainase dan kurang mendapatkan pasokan air bersih
70%. Dengan tingkat kekumuhan dalah sebagai berikut :
Tabel 5.30 Kawasan Kumuh Kecamatan Sipahutar
(Desa/Kelurahan Sipahutar II)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancer
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
V - 35

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

20
15
5
5
4

3
10
3

15
1
15

N
o
4

Keterangan
Penghasilan
perbulan
Total
Kategori

rata-rata

keluarga

Bobot

Skor

74
157
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.8 Kecamatan Garoga


Kecamatan Sipahutar ini memiliki 13 Desa, dan memiliki
a.

kawasan kumuh yakni Garoga Sibagot :


Kecamatan Garoga/Kelurahan Garoga Sibagot
Desa Parsoran Janjian Kola ini memiliki luas wilayah 567
km2, dengan jumlah penduduk yakni 17.810 jiwa, dan
dengan jumlah rumah 4.452 unit, Dengan kondisi jalan
rusak >70%, dan sekitar 31-50% KK tidak terlayani air
bersih, dan 31-50% tidak menggunakan jamban. Dengan
tingkat kekumuhan dalah sebagai berikut :
Tabel 5.31 Kawasan Kumuh Kecamatan Goroga
(Desa/Kelurahan Garoga Sibagot)

N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
V - 36

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

16

N
o
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Penyediaan jaringan air minum


Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

3
1
1
1

15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.9 Kecamatan Adian Koting


Kecamatan Adian Koting merupakan salah satu kecamatan
di Tapanuli Utara , Adapun kawasan kumuh di Kecamatan
Adian Koting terletak di Desa Adian Koting Jae, Dusun Sopo
Saba, Dusun Pagaran Pisang, berikut ini akan dijelaskan
kawasan kumuh di Kecamatan Adian Kotin berdasarkan
wilayah Desa yang telah terpilih :
a. Adian Koting Jae
Desa Adian Koting Jae ini memiliki luas wilayah 50290
Ha, dengan jumlah penduduk yakni 15.994 jiwa, Dengan
kondisi potensi air bersih yang cukup memadai namun
belum adanya bak penampungan untuk dialirkan kepada
warga,

kondisi

lingkungan

jumlah

KK

menggunakan jamban ada sekitar 70%,

yang

tidak

dan kondisi

jalan 51-70% rusak menuju akses ke permukiman warga


frekuensi longsor pernah terjadi di pasaran lambung I
pada tahun 2014 sebanyak 2 kali. Dengan tingkat
kekumuhan dalah sebagai berikut :
Tabel

5.32

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Koting (Desa/Kelurahan Adian Koting Jae)

V - 37

Adian

N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

1
1
3
3
3

10
10
30
12
1

20

3
1
1
1

12
3
3
4

5
5
5
1
1

20
15
25
5
4

4
3
3
3

20
30
15
9

56
254
Kumuh Sedang

b. Sopo Saba
Desa Sopo Saba ini memiliki jumlah penduduk yakni 140
jiwa, dan jumlah unit rumah adalah 25 unit. Dengan
kondisi potensi air bersih yang cukup memadai namun
belum dialirkan secara baik

kepada warga, masih

langsung dari sungai, dan permasalahan listrik yang


belum ada. Dengan tingkat kekumuhan dalah sebagai
berikut :

V - 38

Tabel

5.33

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Adian

Koting (Desa/Kelurahan Sopo Saba)


N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

c. Pagaran Pisang
Desa Pagaran Pisang ini memiliki jumlah penduduk yakni
663

jiwa, dan jumlah unit rumah adalah 144 unit.

Dengan kondisi 30 KK memiliki jamban dan sisanya 84

V - 39

rumah dari 144 unit belum memiliki jamban. Dengan


tingkat kekumuhan dalah sebagai berikut :
Tabel

5.34

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Adian

Koting (Desa/Kelurahan Pagaran Pisang)


N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

d. Pagaran Pisang Dusun Adian Koting Jae


Desa Pagaran Pisang Dusun Adian Koting Jae ini memiliki
jumlah penduduk yakni 680 jiwa, dan jumlah unit rumah

V - 40

adalah 150 unit. Dengan kondisi >70% tidak terlayani air


bersih dan 31-50% KK tidak menggunakan jamban.
Dengan tingkat kekumuhan dalah sebagai berikut :
Tabel

5.35

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Koting (Desa/Kelurahan Pagaran Pisang)


N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

5.1.10

Kecamatan Pangaribuan

V - 41

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Adian

Kecamatan Pangaribuan merupakan salah satu kecamatan


di Tapanuli Utara , Adapun kawasan kumuh di Kecamatan
Pangaribuan

memiliki luas wilayah 459.25 km2, dengan

jumlah penduduk 27.496 jiwa dan 6.391 unit perumahan


yakni berada di Desa Pakpahan. Dengan kondisi 51-70%
drainase yang tidak lancar. Untuk lebih jelas dapat dilihat
dari tabel dibawah ini :
Tabel

5.36

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Pangaribuan (Desa/Kelurahan Pakpahan


N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan

V - 42

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

N
o

Keterangan

Bobot

Total
Kategori

Skor

74
153
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.11

Kecamatan Simangumban

Kecamatan Pangaribuan merupakan salah satu kecamatan


di Tapanuli Utara , Adapun kawasan kumuh di Kecamatan
Simangumban, Desa Aek Nabara. Memiliki luas wilayah 13
km2, dengan jumlah penduduk 1080

jiwa dan 270

unit

perumahan yakni. . Dengan kondisi 70% drainase yang


tidak lancar. Tingkat ketersediaa KK yang tidak terlayani air
bersih yakni 70%, dan 51-70% tidak memiliki jamban. Untuk
lebih jelas dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.37 Kawasan Kumuh Kecamatan Simangumban
(Desa/Kelurahan Aek Nabara)
N
o
A
1
2
3
4
5

Keterangan

Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
6 Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
7 Frekuensi bencana alam
8 Drainase
9 Drainase yang tidak lancar
10 Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
10 Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
11 Tidak
memiliki
jamban
dan

V - 43

Bobot

Skor

10
10
10
3
3

50
30
30
12
1

20

3
3
3
4

12
15
15
12

15

15

N
o
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

5
5
5
1
1

20
15
25
5
4

4
3
3
3

20
30
15
9

septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

90

370
Kumuh Berat

Sumber : Data Primer diolah

5.1.12 Kecamatan Pahae Julu


Kecamatan Pahae Julu merupakan salah satu kecamatan di
Tapanuli Utara , Adapun kawasan kumuh di Kecamatan Pahae
Julu, Desa Onan Hasang. Memiliki luas wilayah 793 Ha,
dengan jumlah penduduk 564 jiwa dan 150 unit perumahan.
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.38 Kawasan Kumuh Kecamatan Pahae Julu
(Desa/Kelurahan Onan Hasang)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase

V - 44

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1

3
5

N
Keterangan
o
9 Drainase yang tidak lancar
10 Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
10 Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
11 Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
11 Penyediaan air besih dan air minum
12 Penyediaan jaringan air minum
13 Status gizi balita
14 Angka sakit diare
15 Frekuensi kebakaran
B Non Fisik
1 Legalitas pendirian bangunan
2 Kepadatan penduduk
3 Mata pencaharian penduduk
4 Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Bobot

Skor

1
4

5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.13 Kecamatan Pagaran


Adapun kawasan kumuh di Kecamatan Pagaran, terletak di
desa/kelurahan
drainase

Pagaran,

dengan

masaah

pengelolaan

Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel dibawah

ini :
Tabel

5.39

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Pagaran

(Desa/Kelurahan Pagaran)
N
o
A
1
2
3

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
V - 45

Bobot

Skor

10
10
10

10
10
10

N
o
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan

Bobot

Skor

Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

1
1

4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Sumber : Data Primer diolah

5.1.14 Kecamatan Muara


Adapun kawasan kumuh di Kecamatan Muara

terletak di

desa/kelurahan Muara, dengan masaah yang sama adalah


pengelolaan drainase Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
dibawah ini :

V - 46

Tabel

5.40

Kawasan

Kumuh

Kecamatan

Muara

(Desa/Kelurahan Muara)
N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

5.1.15 Kecamatan Pahae Jae

V - 47

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

Adapun kawasan kumuh di Kecamatan Muara

terletak di

desa/kelurahan Muara, dengan masalah yang sama adalah


pengelolaan drainase dan pengelolaan sampah. Untuk lebih
jelas dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.41

Kawasan Kumuh Kecamatan Pahae Jae

(Desa/Kelurahan Pasar Sarulla)


N
o
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
11
12
13
14
15
B
1
2
3
4

Keterangan
Fisik
Tingkat kerusakan rumah
Kepadatan bangunan
Tingkat kualitas struktur bangunan
Jalan lingkungan
Jalan lingkungan tidak dilengkapi
saluran
Saluran
air
hujan
(drainase
lingkungan)
Frekuensi bencana alam
Drainase
Drainase yang tidak lancar
Kawasan tergenang banjir pada
musim hujan
Pembuangan limbah (pengunaan
jamban)
Tidak
memiliki
jamban
dan
septintank
Penyediaan air besih dan air minum
Penyediaan jaringan air minum
Status gizi balita
Angka sakit diare
Frekuensi kebakaran
Non Fisik
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencaharian penduduk
Penghasilan
rata-rata
keluarga
perbulan
Total
Kategori

Sumber : Data Primer diolah

V - 48

Bobot

Skor

10
10
10
1
1

10
10
10
4
3

1
1
1
4

3
5
5
4

4
3
1
1
1

16
15
5
5
4

3
10
3
3

15
1
15
9

74
153
Kumuh Ringan

5.2
Karakteristik Responden
5.2.1 Usia
Usia responden yang disurvey di Tapanuli Utara yang
paling banyak adalah >51 tahun da 41-50 tahun hal ini
deisebabkan

karena

biasanya

mereka

yang

paling

mengerti mengenai lingkungan di tapanuli utara, dan


mereka biasanya adalah kepala keluarga dari sebuah
rumah tangga. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel
dibawah ini :
Tabel 5.42 Usia Responden di Tarutung
Usia
15 tahun-20tahun

21-30

Total

31-40

41-50

>51

Des

Tarutung

21

35

43

57

157

Siborong-

12

38

24

32

107

Siatas barita

Pahae julu

10

10

Simangumban

10

10

Sipaholon

12

12

Pangaribuan

36

36

Purbatua

10

10

Adian koting

13

13

Parmonagan

10

10

Garoga

10

Sipahutar

14

Pagaran

Muara

Pahae julu

12

36

96

82

212

428

borong

Total

Sumber : Data Primer diolah

V - 49

5.2.2

Pekerjaan
Pekerjaan responden yang disurvei di Tapanuli Utara
memiliki pekerjaan sebagai sektor informal, dan hanya
sedikit responden yang memiliki pekerjaan di sektor
formal mereka biasanya

melakukan pekerjaan bertani

dan berdagang. Untuk lebih jelas dapat dilihat ari tabel


dibawah ini :
Tabel 5.43 Pekerjaan Responden
Pekerjaan
sektor formal
Desa

sektor informal

Tarutung

145

151

Siborong-borong

97

103

Siatas barita

Pahae julu

10

Simangumban

10

10

Sipaholon

12

12

Pangaribuan

35

36

Purbatua

10

10

Adian koting

11

13

Parmonagan

10

Garoga

10

Sipahutar

14

14

Pagaran

Muara

Pahae julu

11

12

21

396

417

Total

Sumber : Data Primer diolah

5.2.3

Total

Penghasilan

V - 50

Penghasilan rata-rata responden dari hasil wawancara


dengan para penduduk di Tapanuli Utara yakni memiliki
penghasilan di bawah UMR dan hanya sedikit yang
memiliki penghasilan diatas UMR. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.44 Penghasilan
Penghasilan
di atas umr
Desa

Tarutung

di bawah umr

lainnya

145

152

12

95

107

Siatas barita

Pahae julu

10

Simangumban

10

10

Sipaholon

11

12

Pangaribuan

33

36

Purbatua

10

10

Adian koting

11

13

Parmonagan

10

Garoga

10

Sipahutar

14

Pagaran

Muara

Pahae julu

12

45

369

423

Siborong-borong

Total

Total

Sumber : Data Primer diolah

5.2.4

Sumber Air
Permasalahan di Tapanuli Utara adalah sumber air,
sumber air disini adalah walaupun rata-rata dari
V - 51

mereka mengambil air disungai, namun pengaliran air


bersih

hingga

kerumah-rumah

penduduk

belum

memadai, sehingga masih ada yang menggunakan air


huja, air parit untuk kebutuhan air bersih mereka.
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.45 Sumber Air
Su.Air
pdam
Desa

Sungai

Total

hujan

parit

lain-lain

Tarutung

82

50

23

157

Siborong-

16

53

29

105

Siatas barita

Pahae julu

10

Simangumban

10

Sipaholon

12

Pangaribuan

14

14

36

Purbatua

10

Adian koting

13

Parmonagan

10

Goroga

10

Sipahutar

14

Pagaran

Muara

Pahae julu

12

Total
141
Sumber : Data Primer diolah

190

86

426

borong

5.2.5

Jamban
Permasalahan yang lainnya di tapanuli utara yakni sanita
(jamban), walaupun sebagian besar penduduk di Tapanuli

V - 52

Utara memiliki jamban namun jamban yang mereka


meiliki biasanya tidak sesuai dengan sanitasi yang baik
Tabel 5.46 Jamban
Jamban
ya
Desa

Tarutung

tidak
137

21

158

94

13

107

Siatas barita

Pahae julu

10

Simangumban

10

Sipaholon

11

12

Pangaribuan

35

36

Purbatua

10

10

Adian koting

13

13

Parmonagan

10

10

Garoga

10

10

Sipahutar

14

14

Pagaran

Muara

12

12

386

43

429

Siborong-borong

Pahae julu
Total

Total

Sumber : Data Primer diolah

5.2.6

Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah di Tapanuli Utara rata-rata dibakar
sendiri, dan ada yang dikubur sendiri, dan hanya
didaerah kecamatan tarutung yang telah dikumpul dan
diambil oleh petugas. Maka dari itu permasalahan di
V - 53

Tapanuli Utara yakni masalah persampahan, untuk lebih


jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.47 Pengelolaan Sampah
P.sampah
dibakar sendiri

di kubur sendiri

Total
dikumpulkan

lainnya

dan diambil
petugas
Desa

Tarutung

84

58

153

Siborong-borong

84

12

103

Siatas barita

Pahae julu

10

10

10

12

Pangaribuan

31

36

Purbatua

10

10

Adian koting

12

13

Parmonagan

10

Garoga

10

Sipahutar

13

Pagaran

Muara

Pahae julu

11

295

26

87

417

Simangumban
Sipaholon

Total

Sumber : Data Primer diolah

5.2.7

Kepemilikan Lahan
Status kepemilikan lahan di Kabupaten Tapanuli Utara
adalah tanah milik masyarakat atau tanah adat, dan
hanya sedikit yang merupakan tanah Negara, untuk itu
ada baiknya pemerintah dari Kabupaten Tapanuli Utara
V - 54

memikirkan

cara

pemebebasan

lahan

agar

dapat

direlokasi dengan baik.


Tabel 5.48 Kepemilikan Lahan
S.LAhan
tanah negara

Total

tanah milik

milik

masyarakat

swasta/tanah
adat/tanah
sengketa

Desa

Tarutung

94

57

153

12

40

50

102

Siatas barita

Pahae julu

10

Simangumban

10

Sipaholon

12

Pangaribuan

14

17

36

Purbatua

10

Adian koting

13

Parmonagan

10

Garoga

10

Sipahutar

14

Pagaran

Muara

Pahae julu

12

43

211

164

418

Siborong-borong

Total

Sumber : Data Primer diolah

5.2.8

Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan

lingkungan di Tapanuli Utara ini sudah

memiliki gerakan pengelolaan lingkungan dari berbagai


kelompok dan komunitas namun pengelolaan lingkungan
tersebut masih banyak yang tidak aktif dan tidak ada.
V - 55

Untuk itu perlu diadakan pengelolaan lingkungan dengan


mengaktifkan

kembali

komunitas

atau

kelompok

lingkungan khusunya pengelolaan sampah, untuk lebih


jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5.49 Pengelolaan Lingkungan
KPL
ada
Desa

Total

ada,tidak aktif

tidak ada

Tarutung

99

10

48

157

Siborong-borong

62

36

104

Siatas barita

Pahae julu

10

Simangumban

10

Sipaholon

12

17

13

36

Purbatua

10

Adian koting

13

Parmonagan

10

Garoga

10

Sipahutar

14

Pagaran

Muara

Pahae julu

12

242

52

131

425

Pangaribuan

Total

Sumber : Data Primer diolah

5.2.9 Perbaikan lingkungan Permukiman Tapanuli Utara


Perbaikan lingkungan permukiman di Tapanuli Utara rata-rata
memiliki

harapan

pemenuhan

air

untuk
bersih,

ditingkatkan,
pengelolaan

misalnya
drainase,

saja
serta

pengelolaan sampah yang lebih baik. Dan hanya sedikityang

V - 56

mau dipindahkan, untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel


dibawah ini :
Tabel 5.50 Perbaikan Lingkungan Permukiman Tapanuli Utara
HPLP
ditingkatkan
Desa

Total
dipindahkan

Tarutung

156

157

Siborong-borong

100

101

Pahae julu

10

10

Simangumban

10

10

Sipaholon

12

12

Pangaribuan

36

36

Purbatua

10

10

Adian koting

13

13

Parmonagan

10

10

Garoga

10

10

Sipahutar

Pagaran

11

11

401

403

Siatas barita

Pahae julu
Total

Sumber : Data Primer diolah

V - 57

V - 58

Anda mungkin juga menyukai