Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN SESI 2


MENJELANG UJIAN TENGAH AKHIR (UAS)
Dosen : Ir. Agung Wahyudi B., MM (Asisten Ahli 150, UMB Jakarta)

BAB 13 . ANALISIS REGRESI GANDA

Persamaan REGRESI GANDA


Adalah analisis yang menghubungkan antara variabel Y dengan 2
atau lebih variabel X
Adapun bentuk hubungannya adalah sebagai berikut :

X1
X1

YY

Gambar 1. Korelasi biasa

X1
X1
X2
X2

Y1
Y1

Gambar 2. Korelasi Ganda


Keterangan : X1, X2 = variabel bebas
Y = variabel terikat

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Sebagai dasar perhitungan korelasi ganda :


1. Telah menguasai korelasi tunggal
2.

Simbol yang digunakan untuk korelasi tunggal =r, sedangkan untuk


korelasi Ganda = R

3. Hubungan dua variabel X bersama-sama bukan berarti r1 + r2 tetapi


harus dihtung dengan rumus tersendiri
Berikut adalah gambarannya :

r1

X1
X1
X2
X2

r1
R

Y1
Y1

r2

r2

Gambar 3. nilai R r 1 + r2
Keterangan : X1, X2 = variabel bebas
Y = variabel terikat

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Sebelum masuk korelasi maka review mengenai Populasi dan Sampel :

Populasi

Sampel

Gambar 1. Populasi dan Sampel


Populasi : Sekelompok data yang digunakan sebagai obyek penelitian, yang
mempunyai sifat homogen

Sampel : adalah cuplikan yang merupakan bagian dari populasi, dan mewakili
dari populasi. Sampel biasanya lebih sedikit dari populasi, ada pula populasi
yang sama dengan sample.

Sampel ada 2 bagian :


Sampel probabilitas

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Merupakan suatu sampel yang dipilih sedemikian rupa dari populasi


sehingga masing-masing anggota populasi memiliki probabilitas atau peluang
yang sama untuk dijadikan sampel.

Sampel nonprobabilitas
Merupakan suatu sampel yang dipilih sedemikian rupa dari populasi
sehingga setiap anggota tidak memiliki probabilitas atau peluang yang sama
untuk dijadikan sampel.

METODE PENARIKAN SAMPEL

Sampel Nonprobabilitas
(Nonprobability Sampling)

Sampel Probabilitas
(Probability Sampling)

1.Penarikan sampel acak sederhana (simple


random sampling)
2. Penarikan sampel acak terstruktur (stratified
random sampling)
3. Penarikan sampel cluster (cluster sampling)

1.Penarikan sampel sistematis (systematic


sampling)
2. Penarikan sampel kuota (kuota sampling)
3. Penarikan sampel purposive (purposive
sampling)

Gambar 2. Metode Penarikan sample


A. Sampel Probabilitas
Penarikan Sampel Acak Sederhana
Merupakan pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
Penarikan Sampel Acak Sederhana
1. Sistem Kocokan

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Sistem sampel acak sederhana dengan cara sama


sistem arisan.
2. Menggunakan tabel acak
Memilih sampel dengan menggunakan suatu tabel.
Dalam penggunaannya ditentukan terlebih dahulu
titik awal (starting point).
Penarikan sampel acak terstruktur:
Penarikan sampel acak terstruktur dilakukan dengan membagi anggota populasi
dalam beberapa sub kelompok yang disebut strata, lalu suatu sampel dipilih dari
masing-masing stratum
Penarikan sample Cluster
Populasi

Sampel Terstruktur

Sampel Cluster

Gambar 3. Metode Penarikan sample terstruktur

B. Sampel Non Probabilitas


Penarikan Sampel Sistematis
Penarikan dikatakan sampel sistematis apabila setiap unsur atau anggota
dalam populasi disusun dengan cara tertentu-Secara alfabetis, dari besar kecil

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

atau sebaliknya-kemudian dipilih titik awal secara acak lalu setiap anggota ke K
dari populasi dipilih sebagai sampel

Hipotesa:
Hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi
yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk pengambilan keputusan.
Pengujian hipotesa
Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang
dipakai untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang
wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan
oleh karena itu harus ditolak.

Langkah 1. Merumuskan Hipotesa


(Hipotesa nol (H0) dan Hipotesa Alternatif (H1))
Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata
(Probabilitas menolak hipotesa)
Langkah 3. Menentukan Uji statistik
(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X2 dan lain-lain)
Langkah 4. Menentukan Daerah Keputusan
(Daerah di mana hipotesa nol diterima atau
ditolak))
Langkah 5. Mengambil Keputusan

Menolak H0

Menolak H0 Menerima H1

Gambar 4. Pengujian hipotesis

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Hipotesa nol
Satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi

Hipotesa satu
Suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti
bahwa hipotesa nol adalah salah

Bentuk regresi lainnya :


Regresi Non linier :
Regresi nonlinier atau kurvilinier, adalah suatu fungsi yang menggubungkan
variabel tidak bebas Y dengan variabel bebas X yang sifatnya tidak konstan
untuk setiap perubahan nilai X.

1. Bentuk Double Log, Y = Xb


Bentuk double log: perubahan X menyebabkan perubahan Y yang tidak sama

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

2. Bentuk Semi Log Y = ebX

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Bentuk semilog: perubahan X secara absolut menyebabkan perubahan Y


secara proporsional

4. Bentuk Kuadratik Y= a + b X2
Bentuk Kuadratik: fungsi mempunyai titik minimum dan maksimum

11

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

10

Contoh bentuk grafik yang sesuai :


Fungsi Double Log, Y = Xb
Hubungan kredit dengan Laba :
Y
X
LnY
LnX
Y
0,1
5
-2,3
1,6
-1,3
0,2
10
-1,6
2,3
-0,6
0,5
5
-0,7
1,6
-1,3
0,8
8
-0,2
2,1
-0,8
0,9
18
-0,1
2,9
0,0
1,1
10
0,1
2,3
-0,6
1,5
39
0,4
3,7
0,8
2,5
37
0,9
3,6
0,8
2,5
21
0,9
3,0
0,2
3,6
65
1,3
4,2
1,4
Y = -2,97364 + 1,0414 X, R2 = 0,81

Bagian I Statistik Induktif


Bagian I Statistik Induktif
9. Metode dan Distribusi Sampling
9. Metode dan Distribusi Sampling

Pengertian regresi Sederhana


Pengertian regresi Sederhana

Pengujian Hipotesa Sampel Besar


Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Uji Signifikansi Koefisien


Uji Signifikansi Koefisien

Analisis korelasi Pearson


Analisis korelasi Pearson

Analisis Regresi: Metode Kuadrat


Analisis Regresi:
Metode Kuadrat
Terkecil
Terkecil

10. Analisis Regresi Korelasi Spearman


10. Analisis Regresi Korelasi Spearman

Kesalahan Baku Pendugaan


Kesalahan Baku Pendugaan
Asumsi-asumsi Metode
Asumsi-asumsi Metode

11. Analisis Regresi


11. Analisis Regresi

Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa


Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesa
12. Analisis Regresi Ganda
12. Analisis Regresi Ganda

Uji Signifikansi dan Latihan


Uji Signifikansi dan Latihan

13. Korelasi Ganda


13. Korelasi Ganda

Contoh pembuatan dalam regresi :


Responden

11

10

Minyak (Lt/bl)

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Harga (000/lt)

Kesadaran
Kolesterol

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

11

1
2
3
4
5
6
7
8
9

7
6
4
10
7
7
5
5
9

7
5
8
5
7
8
7
8
6

0
1
1
0
1
0
1
1
0

Analisis dengan menggunakan Excel :

Regression Statistics
Multiple R
0,906
R Square
0,821
Adjusted R
Square
0,761
Standard Error 0,947
Observations
9
ANOVA
df
Regression
2
Residual
6
Total
8
Intercept
X Variable 1
X Variable 2

11

11

SS
24,618
5,382
30,000
Standard
Coefficients Error
15,736
2,003
-0,773
0,286
-2,464
0,651

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

MS
F
12,309 13,723
0,897
t Stat
7,857
-2,706
-3,783

P-value
0,001
0,035
0,009

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

12

Analisis dengan menggunakan cara manual :

LANGKAH-LANGKAH MANUAL DALAM MENGHITUNG KOEFISIEN


REGRESI GANDA
1. Tulis hipotesis dalam bentuk kalimat
2. Tulis hipotesis dalam bentuk statistik
3. Buatlah tabel penolong untuk regresi ganda

No

X1

X2

YX1

YX2

X1X2

X21

X22

Y2

resp
1
2
3
4
n
n=

..

..

..

..

..

..

..

4. Masukkan nilai-nilai tersebut dalam bentuk persamaan


5. Carilah nilai a, dan b1 dan b2
6. Tuliskan persamaan regresi gandanya

11

12

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

13

7. Uji signifikansinya bila diperlukan : Tolak H0 bila F hit > F tabel


8. Buatlah kesimpulannya

Sebaiknya menggunakan excel atau SPSS dalam analisis regresi ganda

Dalam Regresi ganda kadang dapat pula menggunakan variabel Dummy, yaitu
variabel yang menggunakan skala nominal. Contoh variabel yang
menggunakan variabel Dummy adalah :
1. Gender : Laki-laki dan Perempuan
2. Jenis shift para pekerja : Shift pagi dan malam
3. Jenis perusahaan di BEJ : Saham makanan minuman dan non makanan
minuman
Rumus Regresei ganda dengan menggunakan variabel Dummy adalah :

Y = a + b1X1 + b2 D +
Di mana:

11

Variabel tidak bebas

X1

Variabel bebas kuantitatif

Variabel bebas kualitaif (Dummy), nilai 0 dan 1

Error

13

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

14

Contoh Soal :
Carilah persamaan regresinya dari tabel dibawah ini !
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Minyak (Lt/bl)

Harga (000/lt)

Kesadaran Kolesterol

10

Persamaan regresinya adalah Y = a + b1X1 + b2 D + ,


PENGGUNAAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KOEFISIEN REGRESI BERGANDA

Regression Statistics
Multiple R
R Square
Adjusted R Square
Standard Error
Observations

11

14

0,906
0,821
0,761
0,947
9

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

15

ANOVA
Regression
Residual
Total
Intercept
X Variable 1
X Variable 2

df
2
6
8
Coefficients
15,736
-0,773
-2,464

SS
24,618
5,382
30,000
Standard Error
2,003
0,286
0,651

MS
12,309
0,897

F
13,723

t Stat
7,857
-2,706
-3,783

P-value
0,001
0,035
0,009

Maka rumus regresinya adalah :


Y = 15,736 0,773 X1 2,464 D

11

15

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

16

TERIMA KASIH

11

16

Statistik Industri
Ir. Agung Wahyudi B. MM.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai