THAILAND
Pada kesempatan kali ini, penulis akan lebih banyak membahas mengenai
kebijakan ekonomi yang diambil antara negara Indonesia dibanding dengan
negara berkembang lainnya, yaitu Thailand. Seperti yang kita ketahui, Thailand
adalah salah satu negara di Asia Tenggara dengan sebutannya yang terkenal yaitu
negeri gajah putih. Mengingat di negara ini masih dikembangbiakan hewan gajah
sebagai salah satu ikon pariwisata sekaligus memperkenalkan kepada negara lain
tentang kepercayaan mayoritas di sana, yaitu Budha. Gajah identik sebagai hewan
yang ditunggangi oleh dewa seperti halnya dewa Indra (pada kepercayaan agama
Budha, mampu mengatur hujan, cuaca atau kesuburan di suatu daerah) sehingga
dari hewan ini cukup nampak adanya kepercayaan yang besar dari negara
Thailand atas agama Budhanya.
Sama halnya
pelunasan hutang luar negeri. Pada tulisan tersebut juga dimuat bila desakan dari
masyarakatlah yang kemudian mendorong pemerintah Thailand untuk menaikkan
kebijakan subsidi. Tidak seperti di Indonesia yang semakin mengurangi subsidi
untuk menghindari ketimpangan ekonomi akibat pelunasan hutang.
Rasanya nampak bila pemerintah Indonesia tidak mampu mengambil
resiko yang berlebih seperti Thailand. Indonesia justru lebih senang bermain aman
daripada mementingkan kebutuhan rakyatnya terutama petani yang kelamaan
tertekan dengan harga pupuk yang semakin mahal dan langka. Belum lagi,
pemerintah kita justru memikirkan kebijakan yang sifatnya tidak begitu penting,
meskipun ada kebijakan urgent seperti kebijakan subsidi terhadap produksi beras.
Orang Indonesia memang terkenal dengan konsumsi berasnya yang tinggi namun
pemerintah belum mampu melihat hal tersebut sebagai poin penting sehingga
masih saja kita perlu mengimpor beras dari negara lain.
Beberapa kali Menteri Pertanian sempat menyatakan adanya surplus beras
namun masih saja ada beras impor seperti dari Thailand yang beredar luas di
pasaran Indonesia. Lalu bagaimana peran pemerintah sebenarnya? Selain
perbandingan terbalik antara Thailand dan Indonesia, keduanya tentu masih
memiliki kesamaan terutama untuk kebijakan pariwisata dimana keduanya
menerima cukup besar devisa dari bidang pariwisata. Thailand dengan kekentalan
budaya Budhanya sekaligus wisata pantai Pattaya mampu menarik wisatawan
sedangkan Indonesia, selain menonjolkan wisata alam juga ada wisata budaya
yang tidak kalah menariknya dibanding Thailand.
Adapun akan penulis sajikan perbandingan kebijakan ekonomi secara
umum antara Thailand dan Indonesia, antara lain:
Kebijakan yang
Diambil
Kebijakan ekspor-impor
Thailand
Indonesia
berkutat
merupakan
baku
basis bahan
pada
produk
memiliki
banyak
sedangkan
untuk sumber
bahan
baku
besi,
karet,
berat
kemudian
dimanfaatkan sedangkan
impornya
daging,
beberapa
jenis
dan
bahan
Kebijakan kemitraan
dengan negara lain
Thailand
diproduksi
namun
berbeda
standar
kualitasnya
lebih banyak Indonesia lebih banyak
pada
tingkat produk
negara-negara
cukup
terkenal Seperti
halnya
dengan
bekerja
Amerika,
Kebijakan subsidi
pemerintah
Thailand
Thailand
mau
merugi
terlebih melakukan
dahulu
justru
kebijakan
rakyatnya
menderita,
lebih
baik daripada
menambah
harus
membengkak
kebijakan
penambahan
subsidi
pertanian
hingga
yaitu
perjanjian