PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting yang harus kita perhatikan, pentingnya
pendidikan sangat terlihat jelas, bahkan sebagian orang menganggap pendidikan
sudah menjadi kebutuhan pokok.
Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan :
Pendidikan merupakan segala bidang kehidupan, dalam memilih dan membina hidup
yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Dan tentulah dari pernyataan
tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pendidikan merupakan hal yang
sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan.
Pendidikan merupakan inti dari kehidupan manusia dan pendidikan pula merupakan
inti dari sebuah pembangunan negara. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan
cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara. Sudah menjadi suatu rahasia umum
bahwa maju atau tidaknya suatu negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan di negara
tersebut.
Seperti yang diketahui, dalam Undang-Undang Sisdiknas sudah dijelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam rangka mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam Sisdiknas pun menerangkan bahwasannya pendidikan memiliki fungsi untuk
mencerdaskan
kehidupan bangsa
melalui pengembangan
kemampuan serta
tercapainya suatu tujuan utama yang telah ditetapkan. Di dalam dunia pendidikan,
perencanaan merupakan suatu kewajiban yang benar-benar harus dilaksanakan
dengan sematang-matangnya dan sebenar-benarnya, karena pendidikan merupakan
penentu masa depan suatu Bangsa dan Negara, apalagi di suatu Negara berkembang
seperti Indonesia ini.
Menurut ahli yaitu Beeby C.E. Perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat
ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan
biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam
bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi system
pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh
system tersebut. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan pendidikan merupakan suatu
proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan
menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai
konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusankeputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang
lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta
tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.
Tujuan perencanaan itu sendiri adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang
dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan tujuan perencanaan
adalah : Penyajian rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat
tingkat nasional yang berwenang. Menyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang
bagi berbagai bidang/satuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan
kebijaksanaan.1
Peserta didik memiliki pengertian yaitu orang yang mempunyai pilihan untuk
menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. Peserta didik pun
merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.
Jadi, peserta didik adalah orang atau individu yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat serta mempunyai kepuasan dalam menerima
pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas. Maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai kondisi Peserta Didik Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas di Kecamatan Tangerang.
1 http://renggani.blogspot.com/2008/03/makalah-perencanaan-pendidikan.html (diakses
pada 20 Mei 2014)
Bagi mahasiswa
Peneliti dapat lebih memahami masalah yang ada di lapangan tentang
pendidikan terutama kesiswaan di sekolah-sekolah dasar negeri
khususnya di Kecamatan Tangerang dan dapat mengetahui cara
mengatasi masalah yang ada, dengan pengaplikasian teori-teori
perencanaan pendidikan.
Bagi lembaga/jurusan
BAB II
KONDISI DAERAH OBSERVASI
A. Kondisi Geografis Dan Topografis
1. Letak Geografis
a. Luas Wilayah Keseluruhan
Sukaasih 48
RW
RT
SUKARASA
27
SUKAASIH
17
TANAH TINGGI
16
79
BUARAN INDAH
53
CIKOKOL
13
67
KELAPA INDAH
30
SUKASARI
16
89
BABAKAN
40
78
402
JUMLAH
2. Topografis
Wilayah Kota Tangerang berada pada ketinggian antara 10-18 meter di atas
permukaan laut (m dpl). Wilayah Kota Tangerang bagian utara memiliki ratarata
ketinggian 10 m dpl, seperti Kecamatan Benda. Sedangkan wilayah Kota Tangerang
bagian selatan memiliki rata-rata ketinggian 18 m dpl, seperti Kecamatan Ciledug,
Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Karang Tengah. Kondisi Topografi Wilayah
per-Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan
Ciledug
Larangan
Karang Tengah
Cipondoh
Pinang
Tangerang
Karawaci
Jatiuwung
Cibodas
Periuk
Batuceper
Neglasari
Benda
Kondisi topografi
Kemiringan (%)
3-8
3-8
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0,3
kemiringan
Ketinggian (m dpl)
18,0
18,0
18,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
10,0
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah antara
0-3%. Hanya sebagian kecil di bagian selatan wilayah Kota Tangerang yang
kemiringan tanahnya antara 3-8%, yaitu di sebagian wilayah Kecamatan Ciledug dan
di sebagian wilayah Kecamatan Larangan.
B. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di Kecamatan Tangerang pada tahun 2014 adalah sebanyak 142.791
jiwa Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan sebesar 106,09. Ratarata tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Tangerang sebesar 86.126 orang/ Km2.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Tanah Tinggi sebesar
21.049 penduduk/ Km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kelurahan
Cikokol dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 4.953 penduduk/ Km2.
Gambar 4.1. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Tangerang
(Jiwa)
Sukarasa, 6.035
Cikokol, 20.653
Tanah Tinggi, 37.888
Kelapa Indah, 11.523
Suka asih,
6.185
Babakan, 18.196
Sukarasa, 3.038
Cikokol, 10.861
Tanah Tinggi, 17.327
Kelapa Indah, 5.864
Suka asih, 1.897
Babakan, 10.557
Buaran Indah,
6.264
Sukasari,
19.160
Sukarasa,2.996
Cikokol, 9.921
Tanah Tinggi, 20.561
Kelapa Indah, 5.703
Suka asih,1.897
Babakan, 9.967
Buaran Indah, 4.636
Sukasari,
9.104
Sukasari,
9.948
Jumlah Penduduk
Strata Umur
Lk
Pr
Jumlah
04
3,613
3,352
6,965
59
4,904
4,671
9,575
10 14
5,233
5,094
10,327
15- 19
5,385
5,103
10,488
20 24
6,967
6,814
13,781
25 29
7,667
7,620
15,287
30 34
8,930
8,941
17,871
35 39
8,281
7,962
16,243
40 44
6,936
6,651
13,587
10
45 - 49
5,833
5,253
11,086
11
50 54
4,174
4,077
8,251
12
55 59
3,426
3,355
6,781
13
60-64
2,585
1,979
4,564
14
65-69
1,338
1,226
2,564
15
70 74
927
867
1,794
16
> 74 thn
906
1,020
1,926
77,105
73,985
151,090
TOTAL JUMLAH
C.
Kondisi Ekonomi
Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat penting
dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan
pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk, serta penghasil
komoditas ekspor nonmigas untuk menarik devisa. Lebih dari itu, mata
pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor
pertanian, walaupun
1.452,6
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Di Kecamatan Tangerang sendiri, jumlah Bank yang
3. PERTOKOAN
Kelompok pertokoan adalah Sejumlah toko yang terdiri dari paling sedikit
ada 994 toko dan mengelompok. Dalam satu kelompok pertokoan
bangunan fisiknya dapat lebih dari satu.
4. JUMLAH PASAR
Pasar dalam tulisan ini diartikan sebagai prasarana fisik yang khusus
dibangun untuk tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli barang
dan jasa, yang aktivitasnya rutin dilakukan setiap hari.
Pasar di Kecamatan Tangerang ada 8 unit, yakni Pasar Lama yang
berlokasi di Kelurahan Sukasari, Pasar Anyar di Kelurahan Sukaasih,
Pasar Induk Tanah Tinggi di Kelurahan Tanah Tinggi, serta Pasar Induk
Babakan di Kelurahan Babakan, pasar modern, pasar anyar selatan yang
terletak di kelurahan sukaasih, pasar mambo dan pasar bona
dimana
umum Swasta 13 dan SMK 31. Dengan jumlah penduduk usia antara 1618 tahun tercatat 8.952. jiwa, maka dapat diketahui rasio sekolah lanjutan
tingkat atas per penduduk usia sekolah lanjutan tingkat atas adalah 56 /
8.952. SLTA/Penduduk
4. SPARAGUE MULTIPLIER
UMUR
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0.0336
0.0080
-0.0080
-0.0160
-0.0176
0.2272
0.2320
0.2160
0.1840
0.1408
-0.0752
-0.0480
-0.0080
0.0400
0.0912
0.0144
0.0080
0.0000
-0.0080
-0.0144
10
11
12
13
14
-0.0128
-0.0016
0.0064
0.0064
0.0016
0.0848
0.0144
-0.0336
-0.0416
-0.0240
0.1504
0.2224
0.2544
0.2224
0.1504
-0.0240
-0.0416
-0.0336
0.0144
0.0848
0.0016
0.0064
0.0064
-0.0016
-0.0128
-0.0128
-0.0016
0.0064
0.0064
0.0016
0.0848
0.0144
-0.0336
-0.0416
-0.0240
0.1504
0.2224
0.2544
0.2224
0.1504
-0.0240
-0.0416
-0.0336
0.0144
0.0848
15
16
17
18
19
UMUR
0
1
2
3
4
2519
1839
1282
836
490
HASIL PERHITUNGAN
UMUR
UMUR
5
2175
10 1553
6
2221
11 2297
7
2068
12 2627
8
1762
13 2297
9
1348
14 1553
0.0016
0.0064
0.0064
-0.0016
-0.0128
UMUR
15
16
17
18
19
TOTAL
66423
2519
1839
1282
836
490
6965
2175
2221
2068
1762
1348
9575
1553
2297
2627
2297
1553
10327
1577
2333
2668
2333
1577
10488
1577
2333
2668
2333
1577
JUMLA
H
6965
JUMLAH
9575
JUMLAH10327
JUMLAH
10488
11655
5427
7333
(SMA)
BAB III
ANALISIS KEBUTUHAN
Setelah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat Perencanaan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kecamatan
Tangerang, seperti data penduduk untuk dipecah menggunakan bagan Sprague
Multipliers, data siswa pertingkat dan siswa mengulang selama 3 tahun yang dimulai
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang akan digunakan untuk membuat
bagan kohort. Kohort ini dibuat yakni untuk mengetahui tingkat efisiensi suatu
sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar siswa sehingga dapat
meluluskan siswa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
A. Identifikasi Sumber Daya
Sumber daya yang dimaksud dalam konsentrasi ini yaitu siswa itu sendiri.
Berikut ini peneliti mengidentifikasi sumber daya yang terkait dengan fokus
kesiswaan berdasarkan data-data dan informasi yang telah didapat peneliti
selama observasi :
DATA JUMLAH SISWA SMP KECAMATAN TANGERANG TH 2012/2013-2014/2015
TH AJARAN
MRD BARU
2012
5425
556
1
524
3
508
4
JUMLAH
15888
USIA 13-15
LULUS
5084
2013
5425
2014
4912
616
0
606
3
549
5
589
0
519
8
540
5
16853
1619
17358
5427
5195
5398
MRD BARU
2012
6272
2013
7269
2014
6140
10
11
12
654
2
696
7
690
1
616
8
649
0
687
0
598
1
609
0
643
5
JUMLAH
USIA 16 - 18
LULUS
18691
5969
19547
7333
6089
20206
8532
6430
B. Metode Analisis
1. Brainstorming
Sebelum memasuki untuk perhitungan mencari Angka Partisipasi Campuran
(Kasar) pada tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA), peneliti harus mengetahui terlebih dahulu jumlah
penduduk usia 13-15 tahun (SMP) dan usia 16-18 tahun (SMA). Dan karena
data jumlah penduduk yang didapat oleh peneliti pada saat itu berbentuk
kelompok umur dengan rentang 5 tahun, maka peneliti harus menggunakan
table bilangan pengalih Sparague Multiplier dan didapat angka sebagai
berikut:
USIA SMP (1315)
JUMLA
UMUR
H
13
2297
14
1553
15
1577
JUMLA
H
5427
tahun,
100
APK
Jumlah Penduduk Usia 1315 Tahun
17358
100 =320
5427
8532
100 =116
7333
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa APK SMP di kecamatan
Tangerang sebesar
320
Penduduk 13
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Total
2299
2302
2304
2306
2309
2311
13830
Siswa
Baru
6086
6115
6144
6174
6203
6232
36954
7
6099
6124
6154
6183
6212
6242
37014
Kelas
8
6059
6092
6117
6146
6175
6205
36794
9
5887
6054
6087
6112
6141
6170
36452
Lulus
Total
5883
6050
6083
6108
6137
6167
36429
18045
18270
18358
18441
18529
18617
110260
Dari data proyeksi murid SMP di kecamatan Tangerang mulai dari tahun
2015-2020 didapatkan bahwa intake ratio pada tahun 2014 adalah sebesar
264% jumlah yag sangat besar dan setiap tahun intake ratio tersebut
dtambah 1 disetiap tahunnya. Tingginya angka intake ratio disebabkan
karena hampir 100% wwarga kecamatan Tangerang usia SMP yang
bersekolah di kecamatan Tangerang dan juga banyaknya pendatang dari
kecamatan lain yang bersekolah di daerah kecamatan Tangerang. Setelah
mendapatka proyeksi data 5 tahun kedepan dapat dilihat bahwa tingkat
siswa yang mengulang semakin menurun dan juga tidak adanya tinggal
kelas sampai tahun 2020.
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Pendudu
k 13
Tahun
2335
2338
2340
2342
2345
2347
Siswa
Baru
6925
6956
6986
7016
7047
7077
Total
14047
42007
Tahu
n
Kelas
7
6936
6996
7027
7057
7088
7119
4222
2
8
6876
6834
6893
6923
6953
6983
4146
2
9
6852
6779
6738
6795
6825
6855
4084
6
Lulu
s
Total
6832
6759
6718
6775
6805
6835
4072
5
20664
20610
20657
20776
20866
20957
12453
0
Tangerang
mulai
dari
tahun
2015-2020
dtambah
disetiap
tahunnya.
hampir 100% warga kecamatan Tangerang usia SMA yang bersekolah di kecamatan Tangerang dan juga banyaknya pendatang dari
kecamatan lain yang bersekolah di daerah kecamatan Tangerang. Setelah mendapatkan proyeksi data 5 tahun kedepan dapat dilihat
bahwa tingkat siswa yang mengulang semakin meningkat berbeda dengan siswa yang mengulang di SMP yang rata-rata mengalami
penurunan. Sama halnya dengan SMP dapat dikatakan juga bahwa tingkat DO di SMA sebesar 0%.
Dari data proyeksi diatas, terlihat bahwa jumlah siswa SMP dan SMA dikecamatan Tangerang mengalami peningkatan sampai
kurang lebih 3000 siswa pada akhir tahun 2020 untuk siswa SMP sedangkan untuk SMA mengalami peningkatan kurang lebih 1000
siswa pada akhir tahun 2020 . sehingga dapat disimpulkan bahwa angka partisipan sekolah di kecamatan Tangerang jenjang SMP
dan SMA mengalami kenaikan setiap tahunnya.
2. Analisis SWOT
Selain menggunakan metode analisis di atas, peneliti juga menggunakan metode analisis lainnya agar analisis yang di dapat bisa lebih
kuat dan akurat. Metode analisis yang dimaksud adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats).
a. Strenghts (Kekuatan)
Beberapa kelebihan yang dimiliki sekolah-sekolah khususnya SMP dan SMA yang terdapat di Kecamatan Tangerang yaitu terdapat
55 SMP yang terdiri dari SMP Negeri 29 dan SMP Swasta 26. Sedangkan untuk SMA Diwilayah Kecamatan Tangerang terdapat 56
sekolah menengah tingkat atas terdiri atas Sekolah menengah umum Negeri 12, Sekolah menengah umum Swasta 13 dan SMK 31.
Menurut saya kelebihan lainnya adalah jumlah sekolah yang ada di kecamatan Tangerang ini sudah sangat banyak sehingga dapat
menampung siswa usia SMP dan usia SMA yang berada di kecamatan lain yang ingin bersekolah di kecamatan Tangerang. Sekolah
yang terdapat di daerah kecamata Tangerang juga merupakan sekolah yang memiliki kualitas baik dan favorite
b. Weakness (Kelemahan)
Kekurangan sekolah yang ada di kecamatan Tangerang adalah terkadang ada beberapa sekolah yang lupa untuk menyetor data siswa
ke Sudin sehingga datanya tidak komplit.
c. Opportunities (Peluang)
Peluang yang ada di sekolah kecamatan Tangerang adalah banyaknya sekolah sekolah favorite di daerah ini sehingga warga yang
bukan tinggal di kecamatan Tangerang masih bisa bersekolah di daerah kecamatan Tangerang.
d. Threats (Ancaman/Tantangan)
Perlu dana yang sangat besar untuk pembuatan sekolah dan perizinan yang memakan waktu yang cukup lama.
3. Peta indikator kritis (kuantitatif dan kualitatif)
No
Indikat
Standar
Kenyataan
Keterangan
1.
or
Siswa
Tidak lebih
DO
SMP: 0%-
dari
1% (menurut
SPM)
0,08
SMA: 0%-
1,32
melebihi angka 1%
sehingga perlu
ditindaklanjuti lebih lanjut
apa saja faktor
2.
Siswa
Mengu
Siswa
lang
penyebabnya.
Dari hasil tersebut sangat
0,06
%-
0,15
SMA:
pendiidkan setempat.
3.
APK
Diatas 100%
SMP:
SMA:
dikarenakan banyak
116
mengumpulkan data. Banyaknya jumlah sekolah yang ada di daerah kecamatan Tangerang sangat membantu warga lain yang tinggal di
luar kecamatan Tangerang, karena biasanya disetiap kecamatan hanya tersedia 1 sekolah Negeri saja beda halnya dengan di kecamatan
Tangerang karena disana tersedia banyak sekolah negeri yang bagus dan juga favorite bagi warga kota Tangerang.
Tingginya APK siswa SMP dan SMA di Kecamatan Tangerang dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah :
1. Banyaknya warga kecamatan lain yang bersekolah di Kecamatan Tangerang
2. Di Kecamatan Tangerang yaitu terdapat 55 SMP yang terdiri dari SMP Negeri 29 dan SMP Swasta 26. Sedangkan untuk SMA
Diwilayah Kecamatan Tangerang terdapat 56 sekolah menengah tingkat atas terdiri atas Sekolah menengah umum Negeri 12,
Sekolah menengah umum Swasta 13 dan SMK. Jumlah yang sangat banyak karena dengan jumlah sekolah yang banyak dapat
menampung warga lain yang ingin bersekolah di kecamatan Tangerang.
E. Penentuan Skala Prioritas
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti pada sub bab diatas, maka prioritas yang dipilih antara lain:
1. Memperketat penjadwalan laporan administratif bulanan sekolah di Dikdas, Kecamatan Tangerang
2. Meningkatkan lagi partisipasi masyarakat akan pentingnya pendidikan
BAB IV
ACTION PLAN
Sesuai dengan skala prioritas yang telah dibuat pada bab sebelumnya, maka pada
bagian ini peneliti akan berkonsentrasi pada bagaimana membuat rencana-rencana
yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan terhadap
masalah yang dialami sekolah terkait kesiswaan yang ada di Kecamatan Tangerang.
Berikut ini beberapa action plan (rencana tindakan) yang telah dibuat
A. Prioritas 1
Memperketat laporan administratif kesiswaan ataupun data lainnya bulanan di Dikdas, Kecamatan Tangerang.
Action Plan
Memperketat penjadwalan laporan bulanan sekolah sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan tiap bulannya. hal ini sangat
penting, karena laporan sekolah yang ada di Dikdas menjadi acuan utama untuk perencanaan sekolah yang akan di buat di
Kecamatan tersebut kedepannya. Oleh karena itu Dikdas perlu melakukan pengecekkan bila ada sekolah yang telat atau bahkan
tidak membuat laporan atau malah mengabaikan laporan yang seharusnya di serahkan ke Dikdas.
B. Prioritas 2
Meningkatkan lagi partisipasi masyarakat akan pentingnya pendidikan di Kecamatan Tangerang.
Action Plan
Pada tabel proyeksi di bab sebelumnya terlihat bahwa tingkat partisipiasi atau kesadaran masyarakat sudah sangat baik untuk
menyekolahkan anaknya ketingkat yang lebih tinggi (SMP/SMA) karena mereka mengerti akan pentingnya pendidikan. Dalam
hal ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang harus lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
pendidikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari perencanaan pendidikan di Kecamatan Pulogadung yaitu, kurangnya Angka Partisipasi masyarakat di
wilayah Kecamatan Pulogadung yang hanya 30.40%. Ada beberapa alasan dalam jumlah APK yang didapat, diantaranya adalah, banyak
nya Sekolah Menengah Pertama yang berstatus Swasta di wilayah Kecamatan Pulogadung, adanya siswa yang bertempat tinggal di wilayah
Kecamatan Pulogadung tetapi tidak bersekolah di lingkungan ini, selain itu juga hasil dari APK tersebut di dapat karena peneliti kurang
mendapatkan data yang lengkap.
A. Rekomendasi
Rekomendasi untuk pendisiplinan waktu pengumpulan jadwal laporan bulanan sekolah ke Dikdas, agar dibuat sebuah pengecekan
untuk sekolah yang telat dalam mengumpulkan laporan bulanannya, karena kurangnya data akan banyak berpengaruh dalam hasil
pengolahan data dan akan berpengaruh untuk data perencanaan sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Pulogadung, selain itu juga
perbaikan kualitas serta pelayanan sekolah sangat berpengaruh untuk menarik minat calon peserta didik baru agar tidak perlu mendaftar di
luar lingkungan tempat tinggalnya (Kecamatan Pulogadung).
DAFTAR PUSTAKA
Matin. 2013. Perencanaan Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
http://renggani.blogspot.com/2008/03/makalah-perencanaan-pendidikan.html (diakses pada 20 Mei 2014)
LAMPIRAN