Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting yang harus kita perhatikan, pentingnya
pendidikan sangat terlihat jelas, bahkan sebagian orang menganggap pendidikan
sudah menjadi kebutuhan pokok.
Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan :
Pendidikan merupakan segala bidang kehidupan, dalam memilih dan membina hidup
yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Dan tentulah dari pernyataan
tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pendidikan merupakan hal yang
sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan.
Pendidikan merupakan inti dari kehidupan manusia dan pendidikan pula merupakan
inti dari sebuah pembangunan negara. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan
cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara. Sudah menjadi suatu rahasia umum
bahwa maju atau tidaknya suatu negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan di negara
tersebut.
Seperti yang diketahui, dalam Undang-Undang Sisdiknas sudah dijelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam rangka mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam Sisdiknas pun menerangkan bahwasannya pendidikan memiliki fungsi untuk
mencerdaskan

kehidupan bangsa

melalui pengembangan

kemampuan serta

pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka


mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari hal tersebut, maka begitu sangat pentingnya tahap perencanaan harus dilakukan
dengan segala pusat perhatian dan menyeluruh ke segala aspek agar kegiatan yang
akan berjalan tidak salah langkah yang berakibat tidak

tercapainya suatu tujuan utama yang telah ditetapkan. Di dalam dunia pendidikan,
perencanaan merupakan suatu kewajiban yang benar-benar harus dilaksanakan
dengan sematang-matangnya dan sebenar-benarnya, karena pendidikan merupakan

penentu masa depan suatu Bangsa dan Negara, apalagi di suatu Negara berkembang
seperti Indonesia ini.
Menurut ahli yaitu Beeby C.E. Perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat
ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan
biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam
bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi system
pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh
system tersebut. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan pendidikan merupakan suatu
proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan
menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai
konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusankeputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang
lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta
tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.
Tujuan perencanaan itu sendiri adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang
dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan tujuan perencanaan
adalah : Penyajian rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat
tingkat nasional yang berwenang. Menyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang
bagi berbagai bidang/satuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan
kebijaksanaan.1
Peserta didik memiliki pengertian yaitu orang yang mempunyai pilihan untuk
menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. Peserta didik pun
merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.

Jadi, peserta didik adalah orang atau individu yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat serta mempunyai kepuasan dalam menerima
pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas. Maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai kondisi Peserta Didik Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas di Kecamatan Tangerang.
1 http://renggani.blogspot.com/2008/03/makalah-perencanaan-pendidikan.html (diakses
pada 20 Mei 2014)

2. Fokus Kajian Observasi


Dalam laporan observasi ini peneliti mencoba menguraikan fokus masalah
pendidikan yang terkait dengan peserta didik yang merupakan factor utama dalam
pendidikan dan penentu dalam keberhasilan pendidikan yang bermutu di Sekolah
Menegah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Tangerang.
3. Tujuan Observasi
Dalam kesempatan ini, tujuan penulis membuat laporan ini selain untuk memenuhi
tugas Latihan Perencanaan Pendidikan adalah sebagai bahan informasi bagi
masyarakat dan bagi penulis sendiri mengenai perencanaan pendidikan. Dengan
adanya laporan ini penulis juga ingin melihat keterkaitan antara kondisi masyarakat di
sebuah wilayah dengan kebutuhan pendidikan yang ada di Kecamatan Tangerang ini.
Isi dari laporan ini memberikan informasi kepada pembaca mengenai proyeksi dan
prediksi pendidikan di Kecamatan Tangerang untuk kondisi pendidikan di masa
datang. Selain itu, tujuan penulis menyelesaikan laporan ini adalah untuk memperoleh
penjelasan tentang praktek merencanakan pendidikan. serta membahas masalahmasalah pendidikan yang berhubungan dengan perencanaan pendidikan yang
dihadapi oleh Kecamatan Tangerang. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
a. Mengetahui peranan peserta didik dalam upaya peningkatkan mutu pendidikan.
b. Dengan adanya rencana, maka ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk
pendidikan.
c. Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian pendidikan
4. Manfaat Observasi
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :
a. Teoritis
Sebagai acuan untuk lebih memahami konsep perencanaan pendidikan di
Kecamatan Tangerang.
b. Praktis

Bagi mahasiswa
Peneliti dapat lebih memahami masalah yang ada di lapangan tentang
pendidikan terutama kesiswaan di sekolah-sekolah dasar negeri
khususnya di Kecamatan Tangerang dan dapat mengetahui cara
mengatasi masalah yang ada, dengan pengaplikasian teori-teori
perencanaan pendidikan.

Bagi lembaga/jurusan

Manfaat observasi yang dilakukan mahasiswa bagi jurusan adalah


sebagai tolak ukur bagi jurusan tentang sejauh mana pemahaman
mahasiswa mengenai ilmu Manajemen Pendidikan khususnya dibidang
perencanaan pendidikan selama menjadi mahasiswa jurusan Manajemen
Pendidikan, sehingga setelah lulus nanti mahasiswanya siap untuk
langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat di dalam kondisi nyata
khususnya ilmu dibidang perencanaan pendidikan tersebut.

Bagi daerah khususnya lokasi observasi


Observasi yang dilaksanakan bermanfaat untuk mengetahui bagaimana
lembaga pendidikan mengelola pendataan akan kesiswaannya. Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bukti nyata
bagi dinas terkait untuk lebih meningkatkan kepedulian mereka terhadap
kesiswaan. Selain itu sebagai suatu cerminan mengenai sejauh mana
perencanaan pendidikan dilaksanakan di wilayah tersebut.

BAB II
KONDISI DAERAH OBSERVASI
A. Kondisi Geografis Dan Topografis
1. Letak Geografis
a. Luas Wilayah Keseluruhan

Kecamatan Tangerang, merupakan Kecamatan yang terdapat di Kota Tangerang,


yang terdiri dari 8 Kelurahan yaitu yaitu kelurahan Cikokol, Kelapa Indah,
Babakan, Sukasari, Buaran Indah, Tanah Tinggi, Sukaasih, dan Sukarasa. Di
bawah ini adalah peta pembagian wilayah Kecamatan Tangerang.
Peta Pembagian Wilayah Kecamatan Tangerang

Secara geografis, Kecamatan Tangerang mempunyai batas wilayah :

Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Neglasari.


Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Pinang dan
Cipondoh.

Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Batu Ceper.


Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Karawaci.
Luas wilayah Kecamatan Tangerang sebesar 1.422,6 Ha, yang terdiri dari 8
Kelurahan yaitu Kelurahan Cikokol (417 Ha), Kelapa Indah (180 Ha), Babakan
(185 Ha), Sukasari (187 Ha), Buaran Indah (160 Ha), Tanah Tinggi (180 Ha),
Sukaasih (48 Ha), dan Sukarasa (95,6 Ha).

Gambar 4.4. Luas Wilayah Kecamatan Tangerang Per Kelurahan


Tahun 2012
Sukarasa 95.6
Tanah Tinggi 180
Cikokol 417

Sukaasih 48

Buaran Indah 160


Kelapa Indah 180
Sukasari 187
Babakan

Dari delapan Kelurahan, wilayah Kecamatan tangerang terdiri


185 dari beberapa Rukun tetangga
(RT) dan Rukun Warga (RW) yaitu sebagai berikut :
DATA RW DAN RT KECAMATAN TANGERANG
KELURAHAN

RW

RT

SUKARASA

27

SUKAASIH

17

TANAH TINGGI

16

79

BUARAN INDAH

53

CIKOKOL

13

67

KELAPA INDAH

30

SUKASARI

16

89

BABAKAN

40

78

402

JUMLAH

2. Topografis
Wilayah Kota Tangerang berada pada ketinggian antara 10-18 meter di atas
permukaan laut (m dpl). Wilayah Kota Tangerang bagian utara memiliki ratarata
ketinggian 10 m dpl, seperti Kecamatan Benda. Sedangkan wilayah Kota Tangerang
bagian selatan memiliki rata-rata ketinggian 18 m dpl, seperti Kecamatan Ciledug,
Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Karang Tengah. Kondisi Topografi Wilayah
per-Kecamatan Tahun 2013

Kecamatan
Ciledug
Larangan
Karang Tengah
Cipondoh
Pinang
Tangerang
Karawaci
Jatiuwung
Cibodas
Periuk
Batuceper
Neglasari
Benda

Kondisi topografi
Kemiringan (%)
3-8
3-8
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0-3
0,3

kemiringan
Ketinggian (m dpl)
18,0
18,0
18,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
14,0
10,0

Sebagian besar wilayah Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah antara
0-3%. Hanya sebagian kecil di bagian selatan wilayah Kota Tangerang yang
kemiringan tanahnya antara 3-8%, yaitu di sebagian wilayah Kecamatan Ciledug dan
di sebagian wilayah Kecamatan Larangan.

B. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di Kecamatan Tangerang pada tahun 2014 adalah sebanyak 142.791
jiwa Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan sebesar 106,09. Ratarata tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Tangerang sebesar 86.126 orang/ Km2.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Tanah Tinggi sebesar
21.049 penduduk/ Km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kelurahan
Cikokol dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 4.953 penduduk/ Km2.
Gambar 4.1. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Tangerang
(Jiwa)

Sukarasa, 6.035
Cikokol, 20.653
Tanah Tinggi, 37.888
Kelapa Indah, 11.523
Suka asih,

6.185
Babakan, 18.196

Buaran Indah, 23.151

Gambar 4.2. Jumlah Penduduk Laki-laki Di Kecamatan Tangerang


(Jiwa)

Sukarasa, 3.038
Cikokol, 10.861
Tanah Tinggi, 17.327
Kelapa Indah, 5.864
Suka asih, 1.897
Babakan, 10.557
Buaran Indah,

6.264

Sukasari,
19.160

Gambar 4.3. Jumlah Penduduk Perempuan Di Kecamatan Tangerang


(Jiwa)

Sukarasa,2.996
Cikokol, 9.921
Tanah Tinggi, 20.561
Kelapa Indah, 5.703
Suka asih,1.897
Babakan, 9.967
Buaran Indah, 4.636

Sukasari,
9.104

SUMBER : BPS KOTA TANGERANG, 2009

Sukasari,
9.948

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN STRUKTUR UMUR


KECAMATAN TANGERANG
Bulan : Agustus 2014
No

Jumlah Penduduk

Strata Umur
Lk

Pr

Jumlah

04

3,613

3,352

6,965

59

4,904

4,671

9,575

10 14

5,233

5,094

10,327

15- 19

5,385

5,103

10,488

20 24

6,967

6,814

13,781

25 29

7,667

7,620

15,287

30 34

8,930

8,941

17,871

35 39

8,281

7,962

16,243

40 44

6,936

6,651

13,587

10

45 - 49

5,833

5,253

11,086

11

50 54

4,174

4,077

8,251

12

55 59

3,426

3,355

6,781

13

60-64

2,585

1,979

4,564

14

65-69

1,338

1,226

2,564

15

70 74

927

867

1,794

16

> 74 thn

906

1,020

1,926

77,105

73,985

151,090

TOTAL JUMLAH

C.

Kondisi Ekonomi
Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat penting
dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan
pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk, serta penghasil

komoditas ekspor nonmigas untuk menarik devisa. Lebih dari itu, mata
pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor
pertanian, walaupun

lebih dari separuh pendapatan Kota Tangerang

dihasilkan dari sektor industri manufaktur. Di wilayah Kota Tangerang pada


tahun 2011 wilayah yang dapat dimanfaatkan sekitar 13.773.9 ha dari luas
wilayah tersebut sekitar 11.209,90 ha (81,39%) merupakan lahan kering dan
1.282 ha (8,28%) merupakan lahan sawah. Sedangkan di Kecamatan
Tangerang wilayah yang dapat dimanfaatkan terutama untuk produksi padi
sawah relatif kecil, dimana berdasarkan data BPS Kota Tangerang memiliki
luas sawah sekitar 56 Ha yang berupa jenis sawah tidak berpengairan.
1. BANK

1.452,6

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Di Kecamatan Tangerang sendiri, jumlah Bank yang

tersedia baru 68 bank.

3.10. Jumlah Bank (buah)

2. LEMBAGA KEUANGAN NON BANK


Lembaga keuangan non bank adalah badan usaha selain bank, meliputi
asuransi, pegadaian, dan koperasi. Jumlah lembaga keuangan non bank di
Kecamatan Tangerang sebanyak 142 yang terdiri dari Koperasi : 17 dan
Asuransi : 4 buah, UKM sebanyak 117 buah Lembaga Keuangan : 4
buah.

3.11. Lembaga Keuangan Non Bank (buah)

3. PERTOKOAN
Kelompok pertokoan adalah Sejumlah toko yang terdiri dari paling sedikit
ada 994 toko dan mengelompok. Dalam satu kelompok pertokoan
bangunan fisiknya dapat lebih dari satu.

3.11. Jumlah Toko/ Per Kelura

4. JUMLAH PASAR
Pasar dalam tulisan ini diartikan sebagai prasarana fisik yang khusus
dibangun untuk tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli barang
dan jasa, yang aktivitasnya rutin dilakukan setiap hari.
Pasar di Kecamatan Tangerang ada 8 unit, yakni Pasar Lama yang
berlokasi di Kelurahan Sukasari, Pasar Anyar di Kelurahan Sukaasih,
Pasar Induk Tanah Tinggi di Kelurahan Tanah Tinggi, serta Pasar Induk
Babakan di Kelurahan Babakan, pasar modern, pasar anyar selatan yang
terletak di kelurahan sukaasih, pasar mambo dan pasar bona

dimana

yang memanfaatkan keberadaan pasar ini selain warga Kecamatan


Tangerang sendiri juga berasal dari sejumlah kecamatan lain di wilayah
Kota Tangerang maupun dari luar kota seperti Jakarta, Kabupaten
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
D. Kondisi Pendidikan Pada Umumnya
1. Rasio sekolah dasar per penduduk usia sekolah dasar
Pada jenjang pendidikan dasar terdapat 59 Sekolah Dasar (SD) dan 3
Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terdiri dari 33 SD Negeri dan 26 SD
Swasta. Sementara jumlah penduduk di Kecamatan Tangerang yang
berusia antara 7 12 tahun tercatat berjumlah 10.109 jiwa, yang terdiri
atas 5.043 jiwa penduduk laki-laki dan 5.066 perempuan. Artinya rasio
sekolah dasar per penduduk usia sekolah dasar adalah .57/10.109.
sekolah/penduduk.
2. Rasio sekolah lanjutan tingkat pertama per penduduk usia sekolah
lanjutan tingkat pertama
Adapun pada jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kecamatan
Tangerang terdapat 55 SMP yang terdiri dari SMP Negeri 29 dan SMP
Swasta 26. Sementara itu jumlah penduduk Kecamatan Tangerang yang
berusia antara 13 15 tahun tercatat sejumlah 7.843 jiwa terdiri atas
4.008 laki-laki dan 3.835 perempuan. Sehingga rasio sekolah lanjutan
tingkat pertama per penduduk usia sekolah lanjutan tingkat pertama
adalah 55/ 7.843 SLTP/penduduk
3. Rasio sekolah lanjutan tingkat atas per penduduk usia sekolah lanjutan
tingkat atas
Diwilayah Kecamatan Tangerang terdapat 56 sekolah menengah tingkat
atas terdiri atas Sekolah menengah umum Negeri 12, Sekolah menengah

umum Swasta 13 dan SMK 31. Dengan jumlah penduduk usia antara 1618 tahun tercatat 8.952. jiwa, maka dapat diketahui rasio sekolah lanjutan
tingkat atas per penduduk usia sekolah lanjutan tingkat atas adalah 56 /
8.952. SLTA/Penduduk
4. SPARAGUE MULTIPLIER

UMUR

0
1
2
3
4

Perhitungan Pemecah Kelompok Umur Model Sparague


(JUMLAH PENDUDUK USIA SD-SMA)
0 - 4
5 - 9
10 - 14 15 - 19
20 - 24
25 - 29
6,965
9,575
10,327
10,488
13,781
15,287
0.3616
-0.2768
0.1488
-0.0336
0.2640
-0.0960
0.0400
-0.0080
0.1840
0.0400
-0.0320
0.0080
0.1200
0.1360
-0.0720
0.0160
0.0704
0.1968
-0.0848
0.0176

5
6
7
8
9

0.0336
0.0080
-0.0080
-0.0160
-0.0176

0.2272
0.2320
0.2160
0.1840
0.1408

-0.0752
-0.0480
-0.0080
0.0400
0.0912

0.0144
0.0080
0.0000
-0.0080
-0.0144

10
11
12
13
14

-0.0128
-0.0016
0.0064
0.0064
0.0016

0.0848
0.0144
-0.0336
-0.0416
-0.0240

0.1504
0.2224
0.2544
0.2224
0.1504

-0.0240
-0.0416
-0.0336
0.0144
0.0848

0.0016
0.0064
0.0064
-0.0016
-0.0128

-0.0128
-0.0016
0.0064
0.0064
0.0016

0.0848
0.0144
-0.0336
-0.0416
-0.0240

0.1504
0.2224
0.2544
0.2224
0.1504

-0.0240
-0.0416
-0.0336
0.0144
0.0848

15
16
17
18
19

UMUR
0
1
2
3
4

2519
1839
1282
836
490

HASIL PERHITUNGAN
UMUR

UMUR
5
2175
10 1553
6
2221
11 2297
7
2068
12 2627
8
1762
13 2297
9
1348
14 1553

0.0016
0.0064
0.0064
-0.0016
-0.0128

UMUR
15
16
17
18
19

TOTAL
66423
2519
1839
1282
836
490
6965
2175
2221
2068
1762
1348
9575
1553
2297
2627
2297
1553
10327
1577
2333
2668
2333
1577
10488

1577
2333
2668
2333
1577

JUMLA
H

6965

JUMLAH

9575

JUMLAH10327

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:


Jumlah penduduk umur 7-12 tahun (SD)
Jumlah penduduk umur 13-15 tahun
(SMP)
Jumlah penduduk umur 16-18 tahun

JUMLAH

10488

11655
5427
7333

(SMA)

BAB III
ANALISIS KEBUTUHAN
Setelah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat Perencanaan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kecamatan
Tangerang, seperti data penduduk untuk dipecah menggunakan bagan Sprague
Multipliers, data siswa pertingkat dan siswa mengulang selama 3 tahun yang dimulai
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang akan digunakan untuk membuat
bagan kohort. Kohort ini dibuat yakni untuk mengetahui tingkat efisiensi suatu
sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar siswa sehingga dapat
meluluskan siswa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
A. Identifikasi Sumber Daya
Sumber daya yang dimaksud dalam konsentrasi ini yaitu siswa itu sendiri.
Berikut ini peneliti mengidentifikasi sumber daya yang terkait dengan fokus
kesiswaan berdasarkan data-data dan informasi yang telah didapat peneliti
selama observasi :
DATA JUMLAH SISWA SMP KECAMATAN TANGERANG TH 2012/2013-2014/2015

TH AJARAN

MRD BARU

2012

5425

556
1

524
3

508
4

JUMLAH

15888

USIA 13-15

LULUS

5084

2013

5425

2014

4912

616
0
606
3

549
5
589
0

519
8
540
5

16853

1619

17358

5427

5195
5398

DATA JUMLAH SMA KECAMATAN TANGERANG TH 2012/2013-2014/2015


KECAMATAN TANGERANG
TH AJARAN

MRD BARU

2012

6272

2013

7269

2014

6140

10

11

12

654
2
696
7
690
1

616
8
649
0
687
0

598
1
609
0
643
5

JUMLAH

USIA 16 - 18

LULUS

18691

5969

19547

7333

6089

20206

8532

6430

B. Metode Analisis
1. Brainstorming
Sebelum memasuki untuk perhitungan mencari Angka Partisipasi Campuran
(Kasar) pada tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA), peneliti harus mengetahui terlebih dahulu jumlah
penduduk usia 13-15 tahun (SMP) dan usia 16-18 tahun (SMA). Dan karena
data jumlah penduduk yang didapat oleh peneliti pada saat itu berbentuk
kelompok umur dengan rentang 5 tahun, maka peneliti harus menggunakan
table bilangan pengalih Sparague Multiplier dan didapat angka sebagai
berikut:
USIA SMP (1315)
JUMLA
UMUR
H
13
2297
14
1553
15
1577
JUMLA
H
5427

USIA SMA (1618)


JUMLA
UMUR
H
16
2333
17
2668
18
2333
JUMLA
H
7333

Setelah mengetahui dan mendapati jumlah penduduk usia 13-15

tahun,

(SMP) dan usia 16-18 (SMA) maka selanjutnya peneliti menggunakan


metode:
a. Metode analisis yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan Angka
Partisipasi Campuran (Kasar) tahun 2014 dengan menghitung:
Jumlah Murid SMP ( 2014 )

100
APK
Jumlah Penduduk Usia 1315 Tahun

17358
100 =320
5427

Jumlah Murid SMA ( 2014 )


APK Jumlah Penduduk Usia 1618Tahun 100

8532
100 =116
7333
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa APK SMP di kecamatan
Tangerang sebesar

320

dikarenakan banyak warga usia SMP dari

kecamatan lain yang bersekolah di SMP yang ada di kecamatan Tangerang.


Banyak warga diluar kecamatan Tangerang yang bersekolah di daerah
kecamatan Tangerang karena di kecamatan tangerang banyak sekali sekolah
negeri favorite dan juga banyak sekolah swasta yang memiliki kualitas baik
di Kota Tangerang. Sama halya dengan SMA, dengan perhitungan diatas
dapat disimpulkan bahwa APK SMA sebesar 116%. Nilai APK SMA juga
lumayan besar karena banyak warga usia SMA dari kecamatan lain yang
berseola di daerah kecamatan Tangerang.
b. Setelah itu kita menghitung proyeksinya. Untuk mendapatkan
proyeksinya maka diperlukan data dari tahun tahun sebelumnya,
peneliti mendapatkan data tiga tahun terkahir yaitu tahun 2012 sampai
2014. Berikut proyeksinya:

PROYEKSI DATA SISWA SMP DI KECAMATAN TANGERANG


Hasil Proyeksi Siswa SMP berdasarkan perhitungan Trand 2012-2014
Tahun

Penduduk 13
Tahun

2015
2016
2017
2018
2019
2020
Total

2299
2302
2304
2306
2309
2311
13830

Siswa
Baru
6086
6115
6144
6174
6203
6232
36954

7
6099
6124
6154
6183
6212
6242
37014

Kelas
8
6059
6092
6117
6146
6175
6205
36794

9
5887
6054
6087
6112
6141
6170
36452

Lulus

Total

5883
6050
6083
6108
6137
6167
36429

18045
18270
18358
18441
18529
18617
110260

Dari data proyeksi murid SMP di kecamatan Tangerang mulai dari tahun
2015-2020 didapatkan bahwa intake ratio pada tahun 2014 adalah sebesar
264% jumlah yag sangat besar dan setiap tahun intake ratio tersebut
dtambah 1 disetiap tahunnya. Tingginya angka intake ratio disebabkan
karena hampir 100% wwarga kecamatan Tangerang usia SMP yang
bersekolah di kecamatan Tangerang dan juga banyaknya pendatang dari
kecamatan lain yang bersekolah di daerah kecamatan Tangerang. Setelah
mendapatka proyeksi data 5 tahun kedepan dapat dilihat bahwa tingkat
siswa yang mengulang semakin menurun dan juga tidak adanya tinggal
kelas sampai tahun 2020.

PROYEKSI DATA SISWA SMA DI KECAMATAN TANGERANG

Hasil Proyeksi Siswa SMA berdasarkan perhitungan Trade


2012-2014

2015
2016
2017
2018
2019
2020

Pendudu
k 13
Tahun
2335
2338
2340
2342
2345
2347

Siswa
Baru
6925
6956
6986
7016
7047
7077

Total

14047

42007

Tahu
n

Kelas
7
6936
6996
7027
7057
7088
7119
4222
2

8
6876
6834
6893
6923
6953
6983
4146
2

9
6852
6779
6738
6795
6825
6855
4084
6

Dari data proyeksi murid SMA di kecamatan

Lulu
s

Total

6832
6759
6718
6775
6805
6835
4072
5

20664
20610
20657
20776
20866
20957
12453
0

Tangerang

mulai

dari

tahun

2015-2020

didapatkan bahwa intake ratio pada tahun 2014


adalah sebesar 296% jumlah yag sangat besar
dibandingkan dengan jumla intake ratio SMP di
tahun 2014 dan setiap tahun intake ratio
tersebut

dtambah

disetiap

tahunnya.

Tingginya angka intake ratio disebabkan karena

hampir 100% warga kecamatan Tangerang usia SMA yang bersekolah di kecamatan Tangerang dan juga banyaknya pendatang dari
kecamatan lain yang bersekolah di daerah kecamatan Tangerang. Setelah mendapatkan proyeksi data 5 tahun kedepan dapat dilihat
bahwa tingkat siswa yang mengulang semakin meningkat berbeda dengan siswa yang mengulang di SMP yang rata-rata mengalami
penurunan. Sama halnya dengan SMP dapat dikatakan juga bahwa tingkat DO di SMA sebesar 0%.
Dari data proyeksi diatas, terlihat bahwa jumlah siswa SMP dan SMA dikecamatan Tangerang mengalami peningkatan sampai
kurang lebih 3000 siswa pada akhir tahun 2020 untuk siswa SMP sedangkan untuk SMA mengalami peningkatan kurang lebih 1000
siswa pada akhir tahun 2020 . sehingga dapat disimpulkan bahwa angka partisipan sekolah di kecamatan Tangerang jenjang SMP
dan SMA mengalami kenaikan setiap tahunnya.
2. Analisis SWOT

Selain menggunakan metode analisis di atas, peneliti juga menggunakan metode analisis lainnya agar analisis yang di dapat bisa lebih
kuat dan akurat. Metode analisis yang dimaksud adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats).
a. Strenghts (Kekuatan)
Beberapa kelebihan yang dimiliki sekolah-sekolah khususnya SMP dan SMA yang terdapat di Kecamatan Tangerang yaitu terdapat
55 SMP yang terdiri dari SMP Negeri 29 dan SMP Swasta 26. Sedangkan untuk SMA Diwilayah Kecamatan Tangerang terdapat 56
sekolah menengah tingkat atas terdiri atas Sekolah menengah umum Negeri 12, Sekolah menengah umum Swasta 13 dan SMK 31.
Menurut saya kelebihan lainnya adalah jumlah sekolah yang ada di kecamatan Tangerang ini sudah sangat banyak sehingga dapat
menampung siswa usia SMP dan usia SMA yang berada di kecamatan lain yang ingin bersekolah di kecamatan Tangerang. Sekolah
yang terdapat di daerah kecamata Tangerang juga merupakan sekolah yang memiliki kualitas baik dan favorite
b. Weakness (Kelemahan)
Kekurangan sekolah yang ada di kecamatan Tangerang adalah terkadang ada beberapa sekolah yang lupa untuk menyetor data siswa
ke Sudin sehingga datanya tidak komplit.
c. Opportunities (Peluang)
Peluang yang ada di sekolah kecamatan Tangerang adalah banyaknya sekolah sekolah favorite di daerah ini sehingga warga yang
bukan tinggal di kecamatan Tangerang masih bisa bersekolah di daerah kecamatan Tangerang.
d. Threats (Ancaman/Tantangan)
Perlu dana yang sangat besar untuk pembuatan sekolah dan perizinan yang memakan waktu yang cukup lama.
3. Peta indikator kritis (kuantitatif dan kualitatif)
No

Indikat

Standar

Kenyataan

Keterangan

1.

or
Siswa

Tidak lebih

DO

SMP: 0%-

dari
1% (menurut
SPM)

Untuk siswa drop out SMP

0,08

masih dapat dikatak ideal

karena tidak melebihi 1%

SMA: 0%-

sedangkan untuk DO SMA

1,32

melebihi angka 1%

sehingga perlu
ditindaklanjuti lebih lanjut
apa saja faktor

2.

Siswa

0% dari seluruh SMP:

Mengu

Siswa

lang

penyebabnya.
Dari hasil tersebut sangat
0,06

terlihat bahwa pendidikan

%-

di tingkat SMP dan SMA

0,15

masih belum cukup ideal.

Hal ini perlu menjadi

SMA:

perhatian khusus dinas


0,29
%0,58
%

pendiidkan setempat.

3.

APK

Diatas 100%

SMP:

Angka partisipasi kasar


320

untuk siswa SMP dan SMA

sangat besar itu semua

SMA:

dikarenakan banyak
116

warga usia SMP dan SMA

yang tinggal di kecamatan


lain yang bersekolah di
daerah kecamatan
Tangerang

C. Dasar Hukum (Kebijakan yang Relevan)


Berikut ini merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dapat dijadikan dasar hukum dalam manajemen peserta didik di sekolah.
1. UU No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah UU No. 19 tahun 2005,Sistem Pendidikan Nasional
2. UU No. 97 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/
Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional.
D. Hasil Analisis Kebutuhan
Setelah peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan metode analisis SWOT dan peta indikator kritis, maka dapat
disimpulkan bahwa Manajemen Peserta Didik yang dimiliki oleh Kecamatan Tangerang sudah baik hanya saja pengumpulan data
siswa dari masing masing sekolah belum menyeluruh didata oleh Sudin dikarenakan terkadang terjadinya keterlambatan saat

mengumpulkan data. Banyaknya jumlah sekolah yang ada di daerah kecamatan Tangerang sangat membantu warga lain yang tinggal di
luar kecamatan Tangerang, karena biasanya disetiap kecamatan hanya tersedia 1 sekolah Negeri saja beda halnya dengan di kecamatan
Tangerang karena disana tersedia banyak sekolah negeri yang bagus dan juga favorite bagi warga kota Tangerang.
Tingginya APK siswa SMP dan SMA di Kecamatan Tangerang dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah :
1. Banyaknya warga kecamatan lain yang bersekolah di Kecamatan Tangerang
2. Di Kecamatan Tangerang yaitu terdapat 55 SMP yang terdiri dari SMP Negeri 29 dan SMP Swasta 26. Sedangkan untuk SMA
Diwilayah Kecamatan Tangerang terdapat 56 sekolah menengah tingkat atas terdiri atas Sekolah menengah umum Negeri 12,
Sekolah menengah umum Swasta 13 dan SMK. Jumlah yang sangat banyak karena dengan jumlah sekolah yang banyak dapat
menampung warga lain yang ingin bersekolah di kecamatan Tangerang.
E. Penentuan Skala Prioritas
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti pada sub bab diatas, maka prioritas yang dipilih antara lain:
1. Memperketat penjadwalan laporan administratif bulanan sekolah di Dikdas, Kecamatan Tangerang
2. Meningkatkan lagi partisipasi masyarakat akan pentingnya pendidikan

BAB IV
ACTION PLAN
Sesuai dengan skala prioritas yang telah dibuat pada bab sebelumnya, maka pada
bagian ini peneliti akan berkonsentrasi pada bagaimana membuat rencana-rencana
yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan terhadap
masalah yang dialami sekolah terkait kesiswaan yang ada di Kecamatan Tangerang.
Berikut ini beberapa action plan (rencana tindakan) yang telah dibuat
A. Prioritas 1
Memperketat laporan administratif kesiswaan ataupun data lainnya bulanan di Dikdas, Kecamatan Tangerang.
Action Plan
Memperketat penjadwalan laporan bulanan sekolah sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan tiap bulannya. hal ini sangat
penting, karena laporan sekolah yang ada di Dikdas menjadi acuan utama untuk perencanaan sekolah yang akan di buat di
Kecamatan tersebut kedepannya. Oleh karena itu Dikdas perlu melakukan pengecekkan bila ada sekolah yang telat atau bahkan
tidak membuat laporan atau malah mengabaikan laporan yang seharusnya di serahkan ke Dikdas.
B. Prioritas 2
Meningkatkan lagi partisipasi masyarakat akan pentingnya pendidikan di Kecamatan Tangerang.
Action Plan
Pada tabel proyeksi di bab sebelumnya terlihat bahwa tingkat partisipiasi atau kesadaran masyarakat sudah sangat baik untuk
menyekolahkan anaknya ketingkat yang lebih tinggi (SMP/SMA) karena mereka mengerti akan pentingnya pendidikan. Dalam
hal ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang harus lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
pendidikan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari perencanaan pendidikan di Kecamatan Pulogadung yaitu, kurangnya Angka Partisipasi masyarakat di
wilayah Kecamatan Pulogadung yang hanya 30.40%. Ada beberapa alasan dalam jumlah APK yang didapat, diantaranya adalah, banyak
nya Sekolah Menengah Pertama yang berstatus Swasta di wilayah Kecamatan Pulogadung, adanya siswa yang bertempat tinggal di wilayah
Kecamatan Pulogadung tetapi tidak bersekolah di lingkungan ini, selain itu juga hasil dari APK tersebut di dapat karena peneliti kurang
mendapatkan data yang lengkap.
A. Rekomendasi
Rekomendasi untuk pendisiplinan waktu pengumpulan jadwal laporan bulanan sekolah ke Dikdas, agar dibuat sebuah pengecekan
untuk sekolah yang telat dalam mengumpulkan laporan bulanannya, karena kurangnya data akan banyak berpengaruh dalam hasil
pengolahan data dan akan berpengaruh untuk data perencanaan sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Pulogadung, selain itu juga
perbaikan kualitas serta pelayanan sekolah sangat berpengaruh untuk menarik minat calon peserta didik baru agar tidak perlu mendaftar di
luar lingkungan tempat tinggalnya (Kecamatan Pulogadung).

DAFTAR PUSTAKA
Matin. 2013. Perencanaan Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
http://renggani.blogspot.com/2008/03/makalah-perencanaan-pendidikan.html (diakses pada 20 Mei 2014)

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai