Isi Status Ujian Psi
Isi Status Ujian Psi
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. L
Umur
: 31 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Matesih, Karanganyar
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh Tani
Status
: Menikah
Masuk Rumah Sakit
: 20 Agustus 2013
Tanggal Pemeriksaan
: 28 Agustus 2013
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien didapatkan dari anamnesis terhadap pasien
(autoanamnesis) maupun dari keluarga (alloanamnesis).
1. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Shinta RS Jiwa Daerah Surakarta
2.
A. Keluhan Utama :
Mengamuk
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
1. Alloanamnesa
Didapatkan dari Tn. K, usia 32 tahun, pendidikan terakhir SD,
pekerjaan petani padi selaku suami pasien. Tn. K menceritakan bahwa
pasien dibawa ke RS Jiwa karena mengamuk sehingga mengganggu
keluarga dan tetangga sekitar rumah. Sejak dua hari SMRS pasien
merusak barang-barang yang ada di kamar, tiba-tiba marah tanpa sebab
dan mengamuk. Menurut pengakuan Tn. K, ini merupakan kedua
kalinya pasien dirawat di RSJD Surakarta. Pasien pertama kali dirawat
pada Agustus 2012.
Tn. K pernah mencoba bertanya kepada pasien terkait sikapnya,
ternyata pasien sering mendengar bisikan-bisikan yang sifatnya
menghina dan menyalahkan pasien padahal tidak ada orangnya. Dan
karena hal itu, pasien menjadi sering mencurigai orang yang baru
dikenalnya, yakin orang tersebut akan melecehkan dan mencelakai
pasien, sekalipun terkadang keluarganya sendiri yang dicurigai. Pasien
juga pernah berkata pernah mendengar bunyi lonceng padahal disekitar
tempat tinggalnya tidak ada gereja dan klenteng. Tn. K menambahkan
bahwa dalam keluarga tidak ada yang memiliki sikap atau perilaku
serupa atau yang mengalami gangguan jiwa.
Menurut Tn. K, sebelum pasien mengalami perubahan perilaku,
pasien sehari-hari memang orang yang pendiam, semasa remaja tidak
banyak teman, sulit jika diajak berbaur dengan tetangga terutama jika
ada acara-acara di desanya. Dalam pekerjaannya sebagai seorang
petani pasien cukup telaten dalam menjalaninya.
Dalam hal pendidikan, pasien menempuh sampai tingkat SD.
Karena alasan biaya, pasien tidak meneruskan pendidikannya. Ketika
SD pasien tergolong siswa yang tidak pintar, hanya sedang-sedang
saja. Selama tumbuh kembang pasien, Tn. K mengatakan tidak ada
masalah, semua normal seperti anak sebayanya.
2. Autoanamnesa
Saat ditanya mengenai identitasnya, pasien mengaku bernama,
Ny. L, usia 31 tahun. Ketika ditanya keberadaan pasien sekarang,
pasien menjawab sedang berada di Rumah Sakit Jiwa Surakarta. Saat
pasien ditanya penyebab dirinya dibawa kesini, pasien menjawab
untuk mengobati jiwanya. Pasien diantar ke RSJD oleh suami dan
tetangganya. Ketika ditanya bagaimana perasaannya saat ini, pasien
menjawab biasa saja. Ketika ditanya tentang pekerjaannya, pasien
menjawab kalau dia menikmati pekerjaanya tetapi pasien jarang
mengajak bicara teman kerjanya. Pasien mengaku jika dirinya
termasuk pribadi yang tertutup, jarang mencurahkan isi hatinya kepada
orang lain.
Ketika ditanya apakah pernah mendengar suara aneh, pasien
mengatakan
pernah
mendengar
bisikan-bisikan
yang
sifatnya
menghina dan membuat telinga dan tubuh pasien terasa panas padahal
2
tidak ada orangnya. Dan karena hal itu, pasien menjadi sering
mencurigai orang yang baru dikenalnya, yakin orang tersebut akan
melecehkan dan mencelakai pasien, sekalipun terkadang keluarganya
sendiri yang dicurigai. Pasien juga pernah berkata pernah mendengar
bunyi lonceng padahal disekitar tempat tinggalnya tidak ada gereja dan
klenteng. Ketika ditanya apakah pernah melihat sesuatu yang tidak
dapat dilihat orang lain, pasien menjawab tidak pernah melihat. Ketika
ditanya apakah ada yang merayap atau menjalar dibawah kulitnya,
pasien menjawab tidak ada. Ketika ditanya apakah ada gangguan
dengan indra penciuman dan indra pengecapan tentang bau-bauan
yang aneh seperti bau bunga melati, bau ban dibakar dan rasa
makanan, pasien menjawab tidak ada, dirinya tidak pernah mencium
bau yang aneh-aneh dan pasien juga merasa tidak ada gangguan
dengan rasa makanan yang dimakan. Saat ditanya apakah pasien sulit
tidur, pasien menjawab sulit tidur. Saat anamnesis pasien aktif
menjawab pertanyaan.
.
C. Riwayat Penyakit dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Gangguan jiwa sebelumnya
: (+) 1 tahun yang lalu
Riwayat mondok karena gangguan jiwa : (+) 1 tahun yang lalu
2. Riwayat Gangguan Medis
a. Riwayat sakit darah tinggi
b. Riwayat sakit gula
c. Riwayat trauma kepala
d. Riwayat kejang
e. Riwayat pingsan
f. Riwayat sakit stroke
3. Riwayat Penyalahgunaan obat/zat
a. Riwayat konsumsi alkohol
b. Riwayat merokok
c. Riwayat konsumsi obat psikotropik
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Pasien anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien memiliki satu kakak
laki-laki dan satu kakak perempuan. Pasien lahir normal ditolong oleh
dukun bayi. Ibu pasien tidak pernah sakit saat mengandung pasien.
2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh ibu kandung pasien. Riwayat tumbuh kembang
sesuai dengan anak-anak sebayanya.
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Saat pasien bersekolah di SD, pasien dikenal sebagai anak yang
prestasinya biasa saja. Pasien dikenal sebagai anak yang pendiam,
punya sedikit teman, jarang bermain di luar.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien menempuh pendidikan hanya sampai tingkat SD. Karena alasan
biaya, pasien tidak meneruskan pendidikannya. Semenjak tidak
sekolah, pasien membantu orang tuanya bekerja di sawah.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai petani
b. Riwayat Perkawinan
Belum menikah
c. Riwayat Pendidikan
Pasien tamat SD
d. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam. Namun pasien kurang taat dalam beribadah
terutama jarang sholat.
e. Riwayat Psikososial
Pasien menyukai lawan jenis.
f. Riwayat Kemiliteran dan hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kemiliteran dan
masalah hukum.
g. Situasi Hidup Sekarang
Sebelum tinggal di rumah sakit jiwa, pasien tinggal di rumah
bersama keluarga terdiri dari suami dan anaknya.
E. Riwayat Keluarga
Tn. K 32 th
Ny. L 31 th
Ket.:
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki sudah meninggal
: perempuan sudah meninggal
: pasien dengan gangguan jiwa
: tinggal serumah
usia
31
tahun.
Pasien
D. Alam Perasaan
1. Mood
: eutimik
2. Afek
: tumpul
3. Kesesuaian
: tidak serasi
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
: (+) auditorik
Halusinasi auditorik (commenting) : Pasien mendengar bisikan-bisikan
yang sifatnya menghina dan menyalahkan pasien.
2. Ilusi
: (-)
3. Depersonalisasi : (-)
4. Derealisasi
: (-)
F. Proses Pikir
1. Bentuk pikir
: non realistik
2. Isi pikir
: waham kejar (+), (yakin dirinya akan dilecehkan
dan dicelakai), waham curiga (+)
3. Arus pikir
: reming
G. Sensorium dan Kognisi
1. Orientasi
a Orang : baik, pasien dapat mengenali dokter, perawat, dan orang
tua
b Tempat : baik, pasien mengetahui sedang barada di rumah sakit
jiwa.
c Waktu : baik,
pasien
mengetahui
waktu
saat
dilakukan
6.
Reflek fisiologis
Reflek patologis
+2 +2
+2 +2
Nervus cranialis
: N III, VII, XII dalam batas normal.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan perilaku dan psikologis yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya
8
2.
Masalah psikososial
E. Diagnosis Aksis V
10
Axis II
Axis III
: Tidak ada diagnosis
Axis IV
: Masalah psikososial
Axis V
: GAF 50 41
Diagnosis Banding:
F22.0 Gangguan Waham
F22.8 Gangguan Waham menetap Lainnya
F06.02 Gangguan waham organik
VIII. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : Tidak Ada
B. Psikologik
:
1. Gangguan alam perasaan (mood dan afek)
2. Gangguan persepsi (halusinasi)
3. Gangguan proses pikir (bentuk pikir, isi, dan arus pikir)
4. Gangguan penilaian realita
IX. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP
A. Medikamentosa
1. Injeksi Haloperidol : Injeksi Diphenhydramine (1:1) i.m. (k/p)
2. Risperidone
2x2 mg
3. Trihexyphenidyl 2x2 mg
4. Chlorpromazine 0 0 100 mg
B. Edukasi
1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik.
a. Penjelasan tentang penyakitnya, cara, manfaat, dan efek samping
dari pengobatan yang diterima pasien dan memotivasi pasien
supaya minum obat secara teratur serta rajin kontrol.
b. Mendorong pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas seharihari secara bertahap dan membantu pasien untuk bisa menerima
kenyataan dengan ikhlas, dan yakin bisa menghadapinya.
c. Mengembangkan potensi diri yang dimiliki pasien.
2. Terhadap keluarga :
a. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang gangguan jiwa yang
dialami pasien.
11
bagi
penyembuhan
dan
pemeliharaan
pasien,
PROGNOSIS
Good Prognosis
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keterangan
Onset lambat
Faktor pencetus jelas
Onset akut
Riwayat sosial dan, pekerjaan premorbid
yang baik
Gangguan mood
Mempunyai pasangan
Riwayat keluarga gangguan mood
Sistem pendukung yang baik
Gejala positif
Check List
X
X
X
X
X
X
Poor Prognosis
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Keterangan
Onset muda
Faktor pencetus tidak jelas
Onset tidak jelas
Riwayat sosial, seksual, pekerjaan
pramorbid jelek
Perilaku menarik diri, autistic
Tidak menikah, cerai/janda/duda
Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem pendukung yang buruk
Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Tidak ada remisi dalam 3 tahun
Banyak relaps
Riwayat trauma perinatal
Riwayat penyerangan
Kesimpulan Prognosis
1. Qua ad vitam
2. Qua ad sanam
3. Qua ad fungsionam
: dubia
: dubia
: dubia
12
Check List
X
X
X
X
X
X
X