Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelompok
Kelas
Dosen
ABSTRAK
Pancasila sebagai dasar falsafah dan pandangan hidup serta sumber dari semua
sumber hukum adalah warisan hukum yang digali dari nilai budaya, adat serta
kepribadian bangsa. tidak ada yang salah dalam pancasila hanya saja penjabaran
pelaksanaan pada masa pemerintahan sebelumnya hanya menjadi topeng dan kedok
pembenaran kekuasaan saja. seiring dengan semangat reformasi dalam perubahan
menuju tatanan masyarakat yang madani adalah menjadi tonggak sejarah dimana
keberhasilan reformasi justru pada keberhasilan mengembalikan kemurnian dan
keutuhan serta kekuatan pancasilaisme disetiap warga negara indonesia
Pada masa reformasi ini sesuai dengan maknanya maka tidak salah dan tepat
bila kita harus kembali pada nlai-nilai pancasila yang telah sekian lama menjadi asing
dan jauh dari kehidupan kita sebagai bangsa untuk meningkatkan Wawasan
Kebangsaan yang mempunyai komitmen untuk selalu mengutamakan bangsa dan
negara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Eksistensi Pancasila Dalam Konteks
Globalisasi dan Modern Pasca Reformasi ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah
Pancasila bapak Junaidi S.Ag, M.Hum
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan sejarah mulai dari orde lama sampai orde
baru tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis mengharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang ditinjau
dari aspek perumusan bagi kehidupan, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
BAB I
PANCASILA MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
1. LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang arah tujuan reformasi secara birokratis, rezim orde baru
telah tumbang namun, mentalitas orde baru masih nampak disana-sini. Sedangkan
pancasila adalah sebagai ideologi bangsa Indonesia yang merupakan hasil dari
penggabungan dari nilai-nilai luhur yang berasal dari akar budaya masyarakat
Indonesia. Sebagai sebuah ideologi politik, Pancasila bisa bertahan dalam
menghadapi perubahan masyarakat, tetapi bisa pula pudar dan ditinggalkan oleh
pendukungnya.
Maka dari itu pancasila sebagai ideologi haruslah mempunyai dimensibilitas
agar substansi-substansi pokok yang dikandungnya tidak lekang dimakan waktu. Pada
masa reformasi yang dimulai dari tahun 1998 hingga masa sekarang, orang-orang
mulai menanyakan revelansi dari pancasila untuk menjawab segala tantangan zaman
terlebih lagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Maka Pancaila menurut saya
mutlak masih diperlukan.
2. RUMUSAN MASALAH
Sejauh mana relevansi untuk pengamalan nilai-nilai pancasila di era Reformasi ini,
apakah bisa menjadi tolak ukur untuk kita kembali atau bahkan meninggalkan nilai
luhur bangsa Indonesia.
3. LANDASAN TEORI
Tampaknya kita perlu bercermin pada kehidupan bangsa-bangsa yang taat
dan konsisten terhadap ideologi yang diciptakannya. Bagaimana masyarakat Jepang
masih menjunjung tinggi semangat dan nilai-nilai restorasi Meiji, sehingga mereka
selalu bekerja keras dalam membangun harga diri bangsanya. Rakyat AS
mengaplikasikan ideologi kebebasan sebagai spirit masyarakat, sehingga terwujud
kompetisi yang sehat dalam membangun bangsanya.
BAB II
PENDEKATAN
Kondisi objektif negeri besar yang bernama Indonesia ini, sesungguhnya amat
rentan. Ini perlu dicamkan, bukan untuk menggalang rasa chauvinistis atau
kesombongan, tetapi justru untuk membangun kesadaran bertanggungjawab yang
rendah hati bagi seluruh rakyatnya. Indonesia besar bukan hanya dalam angka-angka
statistik, seperti jumlah penduduk. Atau luas negara yang meliputi hampir seluruh
Eropa, atau pantai terpanjang di dunia, dan seterusnya. Artinya, sewaktu-waktu bisa
muncul, bahkan meletup dalam besaran yang sulit diduga, yang mengancam
persatuan-kesatuan bangsa. Indonesia, terutama para elitenya, sangat peka terhadap
masalah ideologi sehingga seringkali terpenjara dalam polemik tak berkesudahan.
Namun, meski permasalahan elementer itu begitu besarnya, sejarah telah
membuktikan bangsa ini mampu mengatasinya dengan tangan sendiri. Falsafah kita
Pancasila
dan
selalu
ingin
memelihara
semangat
gotong-
royong
serta
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Reformasi bergulir di Indonesia dengan di motori oleh mahasiswa dan tokohtokoh bangsa ini yang merasa bahwa krisis yang melanda negara ini di awali dari
krisis ekonomi ternyata telah membawa kita pada krisis yang lebih besar seperti krisis
politik, kepemimpinan dan akhirnya pada suksesi atau pergantian kepemimpinan
secara nasional. Semangat dan jiwa reformasi yang digulirkan menjadi kacau dan
tidak tentu arah dan justru malah menodai nilai dan tujuannya sendiri. Salah satu
tujuan reformasi dibidang politik dan hukum adalah mengembalikan UUD 1945 dan
pancasila sebagai falsafah dasar kehidupan bangsa dan negara. Kita dapat mengetahui
dengan seksama bahwa dalam pelaksanaan UUD 1945 dan pancasila dalam masa
orma dan orba terjadi deviasia/ penyimpangan oleh oknum-oknum penyelenggara
pemerintah. Sehingga dalam pelaksanaan berpolitik dan berpemerintahan hanya
menjadi senjata dan dalil pembenaran dari semua tujuan penguasa untuk
melanggengkan dan menikmati kekuasaan sehingga muncul pemerintahan yang lalu
seperti otoliter obsolud, terpimpin dan kolusi untuk korupsi dan nepotisme dalam
kekuasaan.
Butuh waktu dan sebuah generasi yang solid untuk dapat menempatkan
kembali roh dan semangat pancasilaisme terutama pada generasi yang sekarang ini.
Lebih lagi jumlah materi dan pedoman tentang pancasila sudah sangat jauh terkurang
baik dimasyarakat umum maupun lembaga lembaga pendidikan yang sebenarnya
mempunyai peranan penting dan vital dalam menanamkan doktrin ideologi pancasila
serta nilai nilai yang terkandung untuk dapat di amalkan dalam kehidupan sehari
hari. Hanya saja satu materi dan doktrinisasi yang harus dibuat lagi seperti yang dulu
yang hanya untuk tujuan dan kapentingan penguasa negara dengan single mayority
atau stabilitas nasional dalam arti semu.
kenyataannya
tidak
dilaksanakan
berdasarkan
suasana
kerokhanian
BAB IV
KESIMPULAN
1. bahwa pancasila sebagai dasar falsafah dan pandangan hidup serta sumber
dari semua sumber hukum adalah warisan hukum yang digali dari nilai
budaya, adat serta kepribadian bangsa.
2. tidak ada yang salah dalam pancasila hanya saja penjabaran pelaksanaan
pada masa reformasi ini sesuai dengan maknanya maka tidak salah dan
tepat bila kita harus kembali pada nlai-nilai pancasila yang telah sekian
lama menjadi asing dan jauh dari kehidupan kita sebagai bangsa.
4.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang dapat diberikan
guna mewujudkan upaya pembinaan masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila yang meliputi paham kebangsaan, rasa kebangsaan dan semangat
kebangsaan, antara lain:
Untuk meningkatkan Wawasan Kebangsaan bagi segenap komponen bangsa
diperlukan perhatian dan penanganan pihak-pihak terkait secara integratif.
Untuk itu, perlu diwujudkan adanya suatu wadah atau lembaga yang akan
menangani masalah Wawasan Kebangsaan serta perlunya buku pedoman
nasional yang dapat digunakan baik melalui pendidikan formal maupun
nonformal.
Peran para elit pemerintah, elit politik dan tokoh masyarakat LSM serta media
massa sangat diperlukan untuk meningkatkan Wawasan Kebangsaan. Untuk
itu para tokoh tersebut harus mempunyai komitmen untuk selalu
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan dengan mengeyampingkan pemikiran
sempit yang
menguntungkan hanya sekelompok orang
Perlunya pengamalan Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
melalui penataran atau sertifikasi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4), di seluruh lembaga pendidikan, baik formal maupun
nonformal, agar lebih tertanam rasa cinta tanah air, bangsa dan negara bahkan
selalu siap dalam usaha bela negara.
Perlunya penyelengaran di seluruh elemen masyarakat tentang pembinaan
dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang meliputi
paham kebangsaan, rasa kebangsaan dan semangat kebangsaan, di setiap
Kabupaten atau Kota dengan melibatkan instansi terkait secara bertahap dan
berlanjut.
REFERENSI