Pinion
suspensi independen
Power steering
Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat
mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila
kendaraan bererak mulai kecepatan
sedang sampai kecepatan tinggi. Pada sistem power steering terdapat
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.
Power steering model integral
Roda
Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil
memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan
kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).
Pelek roda
Pada ban biasa, udara ditampung pada ban dalam. Katup atau pentilnya bersatu
dengan ban dalam. Bila ban
biasa tertusuk benda tajam maka akan langsung kempes. Pada ban
tubles tidak terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan ban dalam
yang kedap udara. Katup atau pentilnya langsung
terpasang pada pelek. Bila ban tubles tertusuk benda tajam, tidak langsung menjadi
.
Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya
ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif
karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik
kemudi setelah membelok lebih baik.
King pin inclination
Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint bawah disebut steering axis (sumbu kemudi). Sumbu ini dimiringkan ke arah dalam sekitar 5-7. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. '
" Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak (offset)
akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat
pengereman dan percepatan dapat berkurang. Di samping itu, dengan adanya king pin
inclination dapat dihasilkan daya balik kemudi
Toe-in
Bila dilihat dari atas, roda-roda depan terlihat menyudut ke arah
dalam di bagian depan.
Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A).
Biasanya selisih ini diatur
2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang (B)
disebut toe-out
Bila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda
mlring mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada
saat mobil berjalan lurus dan akan terjadi
side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya
toe-in.
SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi terletak di antara bodi atau rangka dan roda-roda
dan berfungsi menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga
memberikan kenyamanan pengendara.
1. Komponen suspensi
Pegas
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda
agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya cengkeram ban
terhadap permukaan jalan.
Shock Absorber
Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama
dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas
akan bergetar naik turun lbih lama. Shock absorber mampu meredam
getaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas.
Ball joint
Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima beban vertikal
maupun lateral. di dalam ball joint
terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap
periode tertentu gemuk harus diganti
Stabilizer bar
Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya
sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk menambah daya jejak ban.
Pada suspensi depan,
stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi
Strut bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak
rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.
Model-model suspensi
Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu
suspensi poros kaku dan suspensi bebas
Poros gardan dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga putar dari
transmisi ke diferensial (gardan) dengan lembut tanpa dipengaruhi perubahan-perubahan
sudut(naik-turun) diferencial akibat ketidak rataan permukaan jalan dan besarnya beban.
Bagian poros gardan yang menyerap perubahan-perubahan sudut tersebut
adalah universal joint
D. DIFERENSIAL
Diferensial (gardan) berfungsi membagi dan memindahkan
Casis mobil tcrdiri atas sistem suspensi, sistem kemudi, roda, dan
rem. Bagian-bagian dari casis tersebut diperlihatkan pada
TRANSMISI (PERSNELING)
transmisi atau persneling berfungsi mengatur besar-kecilnya
tenaga mesin sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan; Misalnya,
kendaraan memerlukan tenaga yang besar (memerlukan momen roda
yang besar) ketika kendaraan mulai berjalan atau ketika mendaki
tanjakan.
Sebaliknya momen besar tidak diperlukan pada saat roda
membutuhkan putaran yang cepat atau pada saat kendaraan berkecepatan tinggi. Kemudian pada
waktu kendaraan mundur, transmisi
mengubah arah putaran mesin sebelum dipindahkan ke rodaroda,
dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi) pada transmisi, keperluan mengubahubah tenaga dorong atau kecepatan kendaraan dapat dilaksanakan dengan mudah.
2. Mekenisme pemindah gigi
Ada dua tipe mekanisme pemindah gigi yang digunakan pada
mobil, yajtu pemindah gigi tidak langsung dan pindah gigi langsung.
pada pemindah gigi yidak langsung, tuas pemindah umumnya ditempatkan di bawah roda
kemudi (terpisah dari transmisi) dan dihubungkan dengan garpu pengatur (shift fork) yang
terdapat di dalam transmisi. Garpu pengatur terdiri atas batang-batang dan tuas-tuas penghubung
belakang
Transmisi otomatis
Transmisi otamatis merupakan perpaduan kopling dengan transmisi yang dapat
melakukan pemindahan gigi secara otomatis. Fungsi kopling pada transmisi ini dilakukan
oleh torque conventer Torque converter juga berfungsi memperbesar momen mesin.
Kopling
Kopling (clutch) berfungsi menghubungkan dan melepaskan tenaga (putaran) dari mesin ke
bagian pemindah tenaga berikutnya. pada saat gerak awal kendaraan, kopling dapat
mmindahkan tenaga secara perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda, sehingga jalannya
kendaraan menjadi lembut, demikian juga setiap kali pemindahan gigi transmisi.
Dilihat dari jenis pegas penekan yang digunakan, kopling dibagi menjadi dua tipe,
yaitu
tipe kopling dengan pegas koil
Dilihat dari mekanisme penggeraknya, ada dua tipe kopling yaitu kopling
mekanis (penggeraknya menggunakan kabel),
Pemindah daya
pemindah daya (power train) adalah suatu mekanisme yang memindahkan tenaga
dari mesin ke roda-roda. Berdasarkan penempatan mesinnya, sistem pemindah tenaga
dapat dibedakan menjadi empat macam
1) mesin di depan sistem penggerak roda belakang,
4) mesin di belakang sistem penggerak roda belakang. Mesin di tengah sistem penggerak
roda belakang,
Dari keempat macam sistem pemindah daya tersebut, yang lebih banyak dipakai
pada mobil adalah mesin di depan dan sistem penggerak roda belakang front engine rear
drive).
Sistem bahan bakar