Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN 1

Anatomi Jantung dan Denyut Nadi


A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengamati struktur

anatomi

makroskopis

jantung

Mammalia

(kambing).
2. Mengukur denyut nadi ( pulsus ) pada arteri radialis.
B. DASAR TEORI
ANATOMI JANTUNG
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling
vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata
lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya
terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi
utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke
seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan
hidup ( Abu Namzah, 2010 ).
Ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau
dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm).
Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum
diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas
jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3 dari jantung berada
disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari midline
sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya di
bawah puting susu sebelah kiri ( Abu Namzah, 2010 ).
Jantung dibungkus oleh selaput yang tersusun atas jaringan ikat padat
( fibrosa ) yang disebut pericardium. Pericardium dapat dibedakan menjadi
pericardium parietalis disebelah luar dan pericardium visceralis disebelah
dalam. Antara pericardium dan jantung terdapat rongga ( kantung )
pericardium yang berisi cairan pericardial sehingga jantung daoat bergerak
leluasa dan untuk melindungi jantung terhadap kerusakan dan gesekan.
Pericardium merupakan kantong jantung yang mempunyai dua
lapisan. Sedangkan endocardium merupakan selaput tipis berupa jaringan
putih mengkilat yang

melindungi bagian

dalam rongga jantung.

Endocardium ini juga berperan membantu darah mengalir dengan lancer dan
mencegah penempelan darah pada dinding jantung ( Anonim, 2010 ).
Jantung Mammalia dapat dibedakan menjadi 4 ruangan secara jelas
yaitu: antrium kanan dan kiri berupa 2 ruangan kecil dengan otot yang tipis,
dan ventrikel kanan dan kiri berupa 2 ruangan besar dengan otot yang tebal.
Antara atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh septum interatrioler,
sedangkan antara ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum
interventrikuler. Ventrikel merupakan bagian jantung yang memiliki
kemampuan mempompa darah, sedangkan atrium sebagai penerima darah
secara pasif. Oleh karena fungsi tersebut, maka secara structural otot
ventrikel jantung ( myocardium ) lebuh tebal ( kuat ) dibandingkan otot
atrium. Demikian juga, otot ventrikel kiri memiliki otot lebih tebal
dibandingkan yang ventrikel kanan berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh, sedangkan ventricle kanan berfungsi mempompa darah ke paru-paru.
Namun demikian, ventrikel kanan memiliki ruangan yang lebih besar
dibandingkan ventrikel kiri ( Heru Nurcahyo, 2013 ).
Sebagai pompa jantung memiliki katup ( valvula ) yang berfungsi
menjaga tekanan dan menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke tempat
semula. Antar atrium kiri terdapat katup yang disebut valvula bicuspidalis
(mitralis ) sedangkan antara atrium kanan dan ventrikel kiri terdapat katup
yang disebut valvula tricuspidalis. Antara ventrikel kiri dengan aorta
terdapat katup yang disebut valvula semilunaris aortae, sedangkan ventrikel
kanan dan dengan arteri pulmonalis terdapat katup yang disebut valvula
semilunaris pulmoner. Valvula mitralis dan tricuspidalis membuka karena
adanya darah yang masuh dari vena sistemik ( vena cava superior dan vena
cava inferior ) dan vena pulmonalis, menutup jika ventrikel berkontraksi,
tetapi valvula semilunaris membuka dan sebaliknya. Ujung valvula di
hubungkan oleh chordate tendineae ke dinding ventrikel yaitu pada m.
Papillaris ( m = musculus. otot ) ( Heru Nurcahyo, 2013 ).
Lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
Epicardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral.

Myocardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung

jawab atas kemampuan kontraksi jantung.


Endocardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau
lapisan tipis endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan
bersifat sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel
endotel pada pembuluh darah lainnya.

( Abu Namzah, 2010 ).


Selain jantung bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh,
jantung juga dapat memberikan respon terhadap perubahan kadar oksigen
dalam darah. System peredaran darah manusia yang melibatkan aktivitas
jantung merupakan system peredaran darah lengkap. Hal ini dikarenakan
darah melewati jantung sebanyak 2 kali ( Anonim, 2010 ).
Pembuluh darah utama yang menuju jantng adalah: 2 buah venae
cavae, 4 vena pulmonalis, dan yang keluar jantung adalah: sebuah trunkus
(batang ) arteri pulminalis dan sebuah aorta. Vena cava superior berfungsi
membawa darah deoxygenated ( kurang oksigen ) dari lengan dan kepala
menuju je atrium kanan, sedangkan vena cava inferior berfungsi membawa
darah deoxygenated ( kurang oksigen ) dari badan dan kaki menuju ke
atrium kanan. Pada ventricle kanan terdapat trunkus arteri pulmonalis yang
kemudian bercabang 2 menjadi kanan dan kiri yang menuju paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Pada atrium kiri bermuara 4 buah vena pulmonalis
yang berfungsi membawa darah oxygenated ( kaya oksigen ) dari paru-paru
lewat menuju ke ventrikel kanan kemudian ke aorta, dan selanjutnya ke
arcus ( lengkung ) aorta dan seluruh tubuh. Arteri coronaria berperan
mensuplai kebutuhan zat-zat yang diperlukan oleh otot jantung ( Heru
Nurcahyo, 2013 ).
DENYUT NADI
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri.
Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut
arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas,

arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat
dilakukan dengan bantuan stetoskop ( Anonim, 2012 ).
Ada banyak cara untuk mengukur denyut nadi. Salah satu metode
yang di-anggap efektif untuk menentukan denyut nadi adalah Formula
Karvonen. Menurut metode ini, denyut nadi dapat diukur melalui pem-buluh
arteri radialis yang ada di pergelangan tangan atau pembuluh arteri carotis
yang ada di leher. Tetapi, yang umum digunakan adalah melalui pergelangan
tangan ( Anonim, 2012 ).
Pulsus merupakan manifestasi dari kontraksi jantung. Efek windkessel
yaitu aorta akan mengembang jika ventrikel berkontrkasi sehingga darah
dari ventrikel dapat terapung dalam aorta dan diteruskan ke arteri. Aorta
mempunyai daya komplians (peregangan ) yang sangat tinggi ( Heru
Nurcahyo, 2013 ).
Frekuensi denyut jantung ( heart rate, HR ) yaitu banyak denyut
jantung permenit. Stroke volume ( SV ) yaitu volume satu kali pompa yang
merupakan volume akhir diastole dikurangi volume awal systole. Volume
akhir diastole tergantung regangan ( komplians ), tekanan mendorong
(filling pressure ) vena cava. Cardiac ouput ( CO ) adalah banyak darah
yang dipompa selama satu menit. Cardiac ouput merupakan hasil kali stroke
volume dengan frekuensi denyut jantung. Cardiac ouput merupakan hasil
perkalian antara stroke volume ( volume sekuncup ) dengan frekuensi
denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa
oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa 70 ml ( Heru
Nurcahyo, 2013 ).
Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 60
80 permenit untuk orang dewasa, 80 100 permenit untuk anak-anak, dan
100 140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika
seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau sakit panas.
Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap
satu derajat celcius penderita sakit panas ( Anonim, 2012 ).

Sebagai catatan, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau
tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung. Jika jumlah denyut
nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi dan jika jumlah
denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi ( Anonim,
2012).
Starlings law ( Hukum Starling ) yaitu makin tinggi regangan pada
otot jantung, maka makin kuat kontraksinya ( Heru Nurcahyo, 2013 ).
C. METODE PRAKTIKUM
1. Mengamati Struktur Anatomi Jantung Mammalia
a) Waktu Praktikum
: Kamis, 21 Mei 2013
b) Jenis Kegiatan
: Pengamatan ( observasi )
c) Objek Pengamatan
: Jantung kambing
d) Alat dan Bahan
Skalpel
Pinset
Klem
Penusuk
Gunting
Bak parafin
Jantung kambing
e) Langkah Kerja
1) Menyiapkan jantung kambing yang akan diamati di atas
bak parafin.
2) Mengamati bagian luar jantung dan mengamati bagianbagian:

perikardium,

apeks

jantung,

atrium

kanan

(dekster), atrium kiri ( sinister ), ventrikel kanan, dan


ventrikel kiri, truncus aorta, arteri pulmonalis, vena cava
anerior, vena cava posterior, vena coronaria.
3) Melakukan pengirisan melalui median jantung dan
mengamati
valvula

bagian-bagian:

bikuspidalis,

septum

valvula

interventrikularis,

trikuspidalus,

valvula

semilunaris, muskulus papillaris, chorda tendinea.


4) Menggambar struktur anatomi jantung tersebut beserta
bagian-bagiannya.
2. Menghitung Denyut Nadi
5

a)
b)
c)
d)

Waktu Praktikum
: Kamis, 21 Mei 2013
Jenis Kegiatan
: Eksperimen
Objek Pengamatan
: Pulsus pada arteri radialis
Alat dan Bahan
Jam tangan/ stopwatch
e) Langkah Kerja
1) Menempelkan ketiga jari pada pergelangan tangan di atas
arteri radialis dengan sedikit menekan kemudian sedikit
dikurangi tekanan tersebut sampai denyut nadi terasa.
2) Menghitung banyaknya denyutan dalam satu menit, untuk
mempermudah cukup menghitungnya selama 15 detik
kemudian banyak denyutan di kali 4
3) Mencatat hasilnya.
4) Mengulangi langkah 1 sampai 3 setelah melakukan
aktivitas lari sebanyak 5 menit.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Mengamati Struktur Anatomi Jantung Mammalia
a) Hasil

Keterangan:

b) Pembahasan
Pada praktikum mengamati struktur anatomi makroskopis
jantung Mammalia (kambing), kita membutuhkan jantung

kambing yang segar. Kemudian kita langsung mengamati bagian


luarnya. Sebelum jantung dibelah, bagian yang dapat kita lihat,
yaitu pembuluh darahnya, yaitu berupa pembuluh darah yang
meninggalkan jantung dan pembuluh darah yang meninggalkan
jantung. Jika dilihat sekilas, antara pembuluh-pembuuh darah ini
sulit untuk dibedakan.
Jantung sendiri memiliki fungsi untuk memompa darah.
darah yang dipompa selanjutnya akan menuju ke seluruh tubuh
dan ke paru-paru. Begitu juga darah yang masuk ke jantung,
yaitu dari seluruh tubuh dan dari paru-paru.
Jantung tersusun atas 3 lapisan, yaitu dari luar ke dalam
epicardium, myocardium, dan endocardium. Epicardium,yaitu
bagian luar otot jantung atau pericardium visceral. Myocardium,
yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas
kemampuan kontraksi jantung. Endocardium, yaitu lapisan tipis
bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel yang
berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin
untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada
pembuluh darah lainnya ( Abu Namzah, 2010 ).
Jantung terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu atrium kanan,
atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Antara ventrikel
dan atrium memiliki tebal dinding yang berbeda. Dinding
ventrikel lebih tebal jika dibandingkan dengan dinding atrium.
Hal ini dikarenakan, ventrikel merupakan tempat memompa
darah ke seluruh tubuh dan paru-paru. Hal ini dikarenakan untuk
memompa darah, maka dibutuhkan otot yang tebal di
bandingkan dengan menerima darah.
Meskipun demikian, antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri juga memiliki tebal yang berbeda. Ventrikel kanan lebih
tebal karena berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan vetrikel kiri lebih tipis karena berfungsi memompa
darah ke paru-paru.

Darah dari seluruh tubuh masuk ke jantung pada bagian


atrium kanan melalui vena cava. Darah ini kekurangan oksigen.
Darah dari anggota badan bagain atas masuk melalui vena cava
superior, sedangkan darah dari anggota tubuh bagian bawah
masuk melalui vena cava inferior. Darah yang berada pada
atrium kanan ini kemudian akan dialirkan ke ventrikel kanan
melalui valvula tricuspidalis. Dan keluar dari jantung melalui
arteri pulmonalis menuju paru-paru.
Sedangkan darah dari paru-paru masuk ke jantung pada
bagian atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah ini
merupakan darah yang kaya akan oksigen. Darah ini kemudian
akan dialirkan ke ventrikel kiri melalui valvula bicuspidalis.
Darah yang berada di ventrrikel kiri ini, kemudian akan
dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
Setelah kita mengamati bagian luar jantung tersebut,
kemudian kita membelah jantung pada bagian mediannya. Dari
sini, kita dapat mengamati adanya valvula bicuspidalis yaitu
katup yang menghubungkan antrium kiri dengan ventrikel kiri.
Selain itu ada juga valvula tricuspidalis, yaitu katup yang
menghubungkan antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Antara atrium kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh
septum interarterioler, sedangkan antara ventrikel kanan dan kiri
dipisahkan oleh septum interventrikuler. Antara ujung valvula
dihubungkan oleh chorda tendineae ke dinding ventrikel yaitu
pada musculus papillaris.
2. Menghitung Denyut Nadi
a) Hasil
Jumlah
No

Nama

kelom
pok

Cardiac Output

pulsus/menit
(HR X SV)
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
aktifitas olahraga aktifitas

olahraga

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Martdentri
R.
Rusmiasih

Ika
Widayanti
Nurul
anissa
Mega
Cahaya LT
Nur Siti

K.
Elpebriany
Tria
Novita
Setiyawati
Trisnani

Alif
Miratun
Suroya
Ulil
Kususiyah
Siti

Sofiyati
Uslifatul
Jannah
Fitriana

Endang
Susilowati
Rizka
Qory
Dio Nardo

75

99

5250

6930

99

110

6930

7700

77

102

5390

7140

80

116

5600

8120

104

132

7280

9240

84

132

5880

9240

82

161

5740

11270

78

110

5460

7700

96

128

6650

8960

96

136

6720

9520

92

148

6440

10360

100

152

7000

10640

96

108

6720

7560

68

100

4760

7000

76

104

5320

7280

104

144

7280

10080

80

176

5600

12320

Wijaya

10

18
19

20

21
22
23
24
25
26
27
28

29

30
31
32

Futhicha
S.
Arellea
Revina
Dian
Rahmawat

i
Ramsi
Widya P.
Fatimah
Umi U.
Listya
Wulandari

Nita
Valentina
Siti
Eviyati
Ratna
Yunitasari

Siti
Ismawati
Aris
Satriyo N.
Nila
Puspita

10

Sari
Nanik
Ismiyani
Imerda
Yuan P.
Dhita

11

92

132

6440

9240

96

140

6720

9800

84

148

5880

10360

100

152

7000

10640

85

93

5950

6510

90

100

6300

7000

80

90

5600

6300

88

124

6160

8680

100

132

7000

9240

102

136

7140

9520

88

120

6160

8400

98

112

6860

7840

87

129

6090

9030

100

96

7000

6720

73

103

5110

7210

Dewinta

11

33
34
35
36

Miscahun
Aji S
Heni
puspitasari
Annisah
Awwali
Ika

Purwanti
Rata-rata

12

80

105

5600

7350

100

136

7000

9520

88

140

6160

9800

96

120

6720

8400

124.06

6247.5

8683.89

89.28

b) Pembahasan
Pada praktikum denyut nadi atau pulsus yang memiliki
tujuan, yaitu untuk mengukur denyut nadi ( pulsus ) pada arteri
radialis kita tidak memerlukan alat yang banyak, kita hanya
menggunakan jam tangan/ stopwatch. Denyut nadi adalah
banyak denyut jantung permenit. Alat ini digunakan untuk
menghitung waktu saat kita melakukan perhitungan denyut nadi.
Denyut nadi tersebut dengan cara menempelkan tiga jari
pada pergelangan tangan dengan sedikit menekan kemudian
sedikit dikurangi tekanan tersebut sampai denyut nadi terasa.
Cara ini disebut dengan Formula Karvonen. Setelah kita dapat
merasakan denyut nadi tersebut, kemudian kita menghitungnya.
Seharusnya kita menghitung selama 1 menit, akan tetapi untuk
menghemat waktu kita hanya menghitung banyaknya denyut
nadi selama 15 detik saja. Denyut jantung yang terhitung
kemudian dikalikan 4.
Untuk denyut nadi saya ( Ramsi Widya Pujiarti ) sebelum
melakukan aktivitas atau dalam keadaan istirahat yaitu sebanyak
100 kali. Berdasarkan teori, denyut nadi saya adalah normal.
Begitu juga dengan rata-rata denyut jantung kelas, yaitu sebesar
89,28 kali. Hal ini menandakan bahwa rata-rata kelas Bio
Sub11 memiliki denyut nadi yang normal.

12

Kemudian kita melakukan suatu aktivitas, yaitu berlari.


Setelah berlari, kita mengukur kembali denyut jantung dengan
cara yang sama, yaitu dengan menggunakan Formula Karvonen.
Setelah dihitung menunjukkan bahwa denyut jantung saya yang
semula hanya 100 kali meningkat menjadi 152 kali. Sedangkan
rata-rata kelas setelah melakukan aktivitas menjadi 124,06 kali.
Meskipun mengalami peningkatan, hal tersebut masih dianggap
normal. Hal ini disebabkan karena setelah melakukan aktivitas
suhu tubuh akan meningkat. Peningkatan suhu tubuh ini juga
akan meningkatkan denyut jantung.
Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah
sekita 60 80 permenit untuk orang dewasa, 80 100 permenit
untuk anak-anak, dan 100 140 permenit pada bayi. Namun
denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan
ketakutan, habis berolah raga, atau sakit panas. Umumnya
denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk
setiap satu derajat celcius penderita sakit panas.
Setelah kita mengetahui denyut jantung sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas kita kemudian mencari CO
(Cardiac output ), yaitu banyak darah yang dipompa selama satu
menit. Untuk menghitung CO ini, dilakukan dengan mengalikan
banyaknya denyut ( HR: Heart Rate ) jantung dengan SV
(Stroke Volume ), yaitu volume satu kali pompa yang
merupakan volume akhir diastole dikurangi volume awal
systole, yaitu sebesar 70.
CO = HR X SV
Sehingga dihasilkan, CO saya sebelum melakukan
aktivitas, yaitu sebesar 7000, kemudian setelah melakukan
aktivitas, yaitu sebesar 10640. Sedangkan untuk rata-rata kelas
yaitu sebesar 6247,5 sebelum melakukan aktivitas, dan 8683,89
setelah melakukan aktivitas.
E. KESIMPULAN

13

Berdasarkan praktikum tentang Anatomi mikroskopis jantung dan


denyut nadi, maka dapat diambil suatu kesimpulan, yaitu pada saat kita
mengamati anatomi jantung, kita akan menemukan bahwa jantung memiliki
bagian-bagian antara lain: atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan,
ventrikel kiri, arteri pulmonalis, aorta, vena cava superior, vena cava
inferior, vavula bicuspidalis, valvula tricuspidalis, septum interventrikuler,
septum interarterioler, serta chorda tendineae. Jantung juga terdiri atas 3
lapisan, yaitu dari dalam keluar: endocardium, myocardium, dan
epicardium.
Sedangakan untuk perhitungan denyut nadi dilakukan dengan cara
mengamati pada pergelangan tangan, yaitu pada arteri renalis. Sata
seseorang melakukan aktivitas, maka akan meningkatkan kerja jantung
dalam memompa darah. Hal ini dikarenakan saat kita melakukan aktivitas,
oksigen yang dalam darah akan mensuplai kebutuhan untuk metabolisme
sehingga oksigen semakin berkurang. Hal ini menyebabkan kerja jantung
memompa darah dan mengakibatkan meningkatkan denyut nadi. Semakin
banyak frekuensi denyut nadi yang dilakukan, maka semakin banyak pula
cardiac ouput atau jumlah darah yang dipompa oleh jantung selama satu
menit.

14

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,

2012.

Perhitungan

Denyut

Nadi,

Jantung.

http://www.sarjanaku.com/2011/06/perhitungan-denyut-nadi-jantung.html.
Diakses pada hari Selasa, 14 Mei 2013, pukul 20.34 WIB.
Anonim.

2010.

Mempelajari

Anatomi

dan

Fisiologi

Jantung.

http://www.anneahira.com/anatomi-dan-fisiologi-jantung.htm. Diakses pada


hari Selasa, 14 Mei 2013, pukul 20.34 WIB.
Namzah,

Abu.

2010.

Anatomi

&

Fisiologi

Jantung.

i.blogspot.com/2009/02/i2-anatomi-fisiologi-jantung.html.

http://kursusekgDiakses

pada

hari Selasa, 14 Mei 2013, pukul 20.34 WIB.


Nurcahyo, Heru. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Yogyakarta: FMIPA
UNY.

15

16

17

Anda mungkin juga menyukai