Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Plasenta adalah organ endokrin terbesar pada manusia yang menghasilkan berbagai hormone
steroid, peptide, factor-faktor pertumbuhan dan sitokin.
Hormon-hormon yang dihasilkan pleh plasenta :
1. Sintesis hormone polypeptide:
a. Human chorionic gonadotropin (hCG)
Plasenta merupakan tempat utama sintesis dan sekresi hCG. hCG adalah suatu
glikoprotein yang terdiri atas 2 subunit alpha dan beta. Regulasi produksi hCG
plasenta melibatkan interaksi antara system autokrin dan parakrin. Sinsisiotrofoblas
diumpamakan sebagai hipofisis yang menyekresi hCG, hPL, dan ACTH, sedangkan
sitotrofoblas bertindak sebagai hipotalamus yang menyekresi GnRH dan CRH
(corticotropin releasing hormone).
meningkatkan pelepasan hCG pada kultur plasenta. hCG dapat dideteksi 1 hari
setelah implantasi.
Fungsi hormone hCG
- Memperpanjang hidup corpus luteum dan menstimulasi produksi progesterone
-
2. Hormon-hormon protein:
a. Chorionic adrenocorticotropin (CACTH)
CACTH merupakan protein pada plasenta yang mirip dengan ACTH. ACTH dalam
kehamilan kadarnya lebih rendah dari pada laki-laki atau perempuan tidak hamil, dan
kadarnya meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
b. Chorionic thyrotropin (CT)
c. Relaksin
Relaksin terdapat pada korpus luteum, desidua, dan plasenta. Hormon ini bekerja
pada myometrium untuk merangsang adenyl cyclase dan menyebabkan relaksasi
uterus.
d. Parathyroid Hormone Related Protein (PTH rP)
PTH rP dapat diidentifikasi pada jaringan normal orang dewasa khususnya pada
organ reproduksi laki-laki dan perempuan (uterus, korpus luteum dan payudara). Pada
janin PTH rP dihasilkan kelenjar paratiroid, ginjal, dan plasenta.
e. Growth Hormone Variant (hGH-V)
hGH-V disintesis oleh plasenta. Kadar hGH-V dapat diukur dalam sirkulasi maternal
mulai usia kehamilan 21-26 minggu dan terus meningkat sampai usia kehamilan 36
minggu.
3. Hormon-hormon peptide:
a. Neuropeptide-Y (NPY)
NPY dapat ditemukan pada plasenta khususnya sitotrofoblas. Pemberian NPY pada
sel-sel plasenta akan menyebabkan pengeluaran corticotropin releasing hormone
(CRH)
b. Inhibin dan Aktivin
Produksi Inhibin plasenta selama kehamilan untuk menghambat sekresi FSH dan
menghilangkan ovulasi selama kehamilan. Aktivin berhubungan dengan inhibin.
Aktivin tidak terdeteksi dalam darah tali pusat setelah persalinan dimulai.
4. Hypothalamus-like Releasing hormone (GnRHP)
a. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
GnRH ditemukan pada plasenta dan imunoreaktivitas terhadap sitotrofoblas. GnRH
berperan sebagai hCG-releasing hormone.
P450cc sinsisiotrofoblas
Vasodilatasi sirkulasi uteroplasenta
Stimulasi system renin-angiotensin-aldosteron dan neovaskuler plasenta
Efek mitogenik terhadap pertumbuhan dan perkembangan glandula mamae