2. Unexpectedness
• Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak
diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya
ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-
tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang
mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi
keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah
tidak diharapkan terjadi.
3. Violation of norms
• Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial
dimana perilaku tersebut terjadi.
• Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya
jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal.
• Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung
pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika
pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi
sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
• Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas
definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup
untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan
yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian
dalam psikologi abnormal.
4. Personal distress
• Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan
kesengsaraan bagi individu.
• Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat
yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa
bersalah atau kecemasan.
• Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal.
Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik.
• Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar
tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
5. Disability
• Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan
karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba
1
dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan
mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial
atau pekerjaan.
• Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami
disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual
voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang
lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga
apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk
didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat
membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria
tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan
adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah
sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu.
MITOS FAKTA
• Perilaku abnormal sangat aneh • Penderita gangguan sukar
dan sangat berbeda dengan orang dibedakan dengan orang normal
normal • Setiap orang punya potensi dan
• Gangguan mental akibat adanya kesempatan sama untuk
kekurangan dalam diri yang tidak terganggu dan bertingkah laku
teratasi abnormal
• Banyak orang-orang yang percaya
• Gangguan mental dipengaruhi Tuhan terkena gangguan mental
sihir atau magic dan masyarakat kurang
mengetahui pengetahuan ilmiah.
SEJARAH PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan
gangguan mental
Demonology Awal
• Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku
abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan.
Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk
ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
• Demonology ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
• Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk
mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka
menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa
binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
2
• Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori
yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam otak). Ia yang lebih
percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya
bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan
tubuh.
• Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan
penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades
dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih
manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan
mental.
3
suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung
dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka
dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
• Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of
Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit
pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan
dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian
Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan
menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian
menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
4
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
• Sejak 2 abad terakhir, konsep gangguan mental sebagai penyakit yang
disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah merupakan
pandangan yang cukup dominan.
• Para dokter berusaha menjelaskan bentuk dan jenis penyakit mental,
menemukan penyebabnya, ciri-cirinya dan mengembangkan metode
treatment yang tepat.
• Anggapan dokter adalah bahwa setiap terjadi perilaku yang patologis
merupakan penyakit susunan saraf. Penelitian dalam hal ini sudah banyak
dilakukan.
• Tradisi psikiatri medis paling terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926).
Ia mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental,
kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan
mengidentifikasi serta mengklasifikasikan penyakit mental.
• Kraepelin melabel 2 penyakit mental parah yang paling umum yakni
dementia praecox (sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari
istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive psychosis.