Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1.

Paradigma Penelitian
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan
sesuai

dengan

tingkat

kepuasan

rata-rata

penduduk,

serta

yang

menyelenggarakannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan dengan menyesuaikan potensi sumber daya yang tersedia secara
wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman, dan memuaskan sesuai
dengan norma, etika, hukum, dan sosio budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen
(Morgan, Rebecca L, 2007).
Kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat
kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas.
Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan
pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari
kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Pelanggan yang
puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga dan memberi
komentar yang baik tentang perusahaan tersebut (Supranto, 2007).
Dengan demikian, mutu pelayanan yang baik akan meningkatkan
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

37

38

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian.

Variable Independen
iindependen
Mutu Pelayanan
Asuhan Keperawatan

Variable Dependen
Puas
Kepuasan
Pasien

Sumber :(Kotler, 2000 dalam Nursalam, 2007 dan (Junaidi, 2007)


3.2.

Tidak Puas

Rancangan Penelitian
Jenis/ desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional
yaitu suatu penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada
suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat
hubungan variabel yang satu dengan yang lainnya ( Notoadmodjo, 2010).
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan
terikat dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010).

3.3.

Hipotesis Penelitian
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian.
Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini, maka didalam perencanaan
penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian. Jawaban
sementara dari suatu penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian biasanya disebut hipotesis. Jadi, hipotesis di dalam suatu penelitian
berarti jawaban sementara penelitian, patokan dugaan, atau dalil sementara,
yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo,
2010).
Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan menjadi
(Notoatmodjo, 2010):

39

3.3.1

Hipotesis kerja (hipotesis alternative)


Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat
ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul,
artinya jika suatu variabel terdapat pada suatu situasi, maka ada akibat
tertentu yang dapat ditimbulkannya.
Hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini adalah ada hubungan
antara mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan
pasien rawat inap BLUD Palabuhanratu.

3.3.2

Hipotesis nol (hipotesis statistik)


Hipotesis nol dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak
adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau
lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan (Notoatmodjo, 2010).
Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah tidak ada
hubungan antara mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien rawat inap di ruang arwana kelas I dan II BLUD RS
Palabuhanratu.

3.4.

Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan menurut Sugiyono (2007)
menyatakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh variable lainnya. Variabel tersebut adalah:

3.4.1

Variabel Independen
Yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah mutu pelayanan

40

keperawatan yang meliputiTangible, Reliability, Responsiveness,


Asurance, Empathy.
3.4.2

Variabel Dependen
Yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel yang lain
atau variabel tidak bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kepuasan pasien rawat inap pada asuhan keperawatan klinik.

3.5.

Definisi Operasional
Operasional

adalah

mendefinisikan variable

secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti


untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter
yang dijadikan ukuran dalam penelitian, sedangkan cara pengukuran
merupakan cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya
(Hidayat. 2007)

41

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Mutu Pelayanan Asuhan


Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Ruang Arwana Kelas
I dan II BLUD RS Palabuhanratu.
No
Variabel
1. Variabel
Independen,

Definisi
adalah

derajat

kesempurnaan

pelayanan

Alat ukur
Hasil ukur
Kuesioner 1) Ya
2) Tidak

Skala
Oridinal

Kuisioner 1) ya, dengan

Oridinal

yaitu :
kesehatan
yang
dapat
Mutu Pelayanan
memuaskan setiap pemakai
Asuhan
jasa pelayanan kesehatan
Keperawatan
sesuai
dengan
tingkat
kepuasan

rata-rata

penduduk,

serta

yang

menyelenggarakannya
sesuai dengan standar dan
kode etik profesi yang telah
ditetapkan

dengan

menyesuaikan

potensi

sumber daya yang tersedia


secara wajar, efisien dan
efektif

serta

secara

diberikan

aman,

dan

memuaskan sesuai dengan


norma, etika, hukum, dan
sosio

budaya

dengan

memperhatikan

1)Pengkajian

keterbatasan

dan

kemampuan

pemerintah

dan masyarakat konsumen


Perawat mengumpulkan
data tentang status klien

kriteria :

secara sistematis,

perawat

42

No

Variabel

Definisi
menyeluruh, akurat,

Alat ukur

Hasil ukur
melakukan

singkat dan

pengkajian

berkesinambungan

secara

Skala

menyeluruh
2) tidak, dengan
kriteria :
perawat tidak
melakukan
pengkajian
secara
menyeluruh
Kuisioner 1) ya, dengan

2)Diagnosa

Perawat menerapkan

Keperawatan

keilmuannya dalam

kriteria :

menganalisis data

perawat

pengkajian untuk

menerapkan

merumuskan diagnosis

dan

keperawatan.

menganalisis

Oridinal

dari pengkajian
2) tidak, dengan
kriteria :
perawat tidak
menerapkan
dan tidak
menganalisis
untuk
penegakan
dignosa
keperawatan.
Kuisioner 1) ya, dengan

3)Perencanaan
Perawat membuat rencana
tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah

kriteria :
perawat

Oridinal

43

No

Variabel

Definisi
kesehatan dan
meningkatkan kesehatan
klien.

Alat ukur

Hasil ukur
membuat

Skala

rencana
tindakan untuk
meningkatkan
kesehatan klien
2) tidak, dengan
kriteria:
perawat tidak
membuat
rencana
tindakan untuk
meningkatkan
kesehatan klien.
Kuesioner 1) Ya, dengan

4)Implementasi
Perawat
mengimplementasikan
tindakan yang telah
dideifinisikan dalam
rencana asuhan
keperawatan

kriteria:
perawat
melakukan
tindakan yang
sesuai dengan
rencana asuhan
keperawatan
dan kebutuhan
klien .
2) Tidak, dengan
kriteria:
perawat tidak
melakukan
tindakan yang
sesuai dengan
rencana asuhan
keperawatandan

Oridinal

44

No

Variabel

Definisi

Alat ukur

Hasil ukur
kebutuhan

klien.
Kuesioner 1) ya, dengan

5)Evaluasi
Perawat mengevaluasi
perkembangan kesehatan
klien terhadap tindakan
dalam pencapaian tujuan,
sesuai rencana yang telah
ditetapkan, merevisi data
dasar dan perencanaan

Skala

Oridinal

kriteria :
perawat
mengevaluasi
perkembangan
kesehatan klien
selama
dilakukan
perawatan
2) tidak, dengan
kriteria :
perawat tidak
melakukan
evaluasi
terhadap
perkembangan
klien selama
dilakukan

2 Variabel
dependen :
Kepuasan
pasien

Kepuasan pasien yaitu


memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen dalam
hal ini pasien
membutuhkan kepuasan
dalam pelayanan
kesehatan, kebutuhan dasar
yang dimaksud adalah
kebtutuhan dasar manusia

perawatan.
Kuesioner 1) Puas
2) Tidak puas

Nominal

45

No

Variabel

Definisi

Alat ukur

Hasil ukur

berdasarkan hierarki
maslow
Sumber : Hidayat 2007
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2004).
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien atau pasien yang
menjalani rawat inap di ruang arwana RS BLUD Palabuhanratu pada
periode bulan Oktober 2015 Desember 2015 yang berjumlah 180
pasien.
3.6.2

Sampel
3.6.2.1 Pengertian
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
dari populasi penelitian.

3.6.2.2 Kriteria Sampel


Kriteria Inklusi
1.
2.
3.
4.

Pasien rawat inap yang bisa mengisi kuisioner


Pasien rawat inap yang bisa baca tulis
Pasien-pasien usia lebih dari 12 tahun
Pasien yang dirawat di ruang arwana RS BLUD
Palabuhanratu minimal 3 hari dan dinyatakan boleh pulang

Kriteria eklusi

Skala

46

1. Pasien rawat inap yang tidak sadar dan pasien manula


2. Pasien rawat inap yang tidak bisa baca tulis
3. Pasien rawat inap bayi dan anak yang belum mengerti
dalam pengisian kuisioner (12 tahun kebawah)
4. Pasien rawat jalan
3.6.2.3 Besarnya Sampel
Jumlah sampel diambil dengan rumus proporsi menurut
Arikunto yaitu jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. (24)
n=

N
1+ N ( d )

Dimana :
n : Besar Sampel
N : Besar Populasi
d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (15%)
Populasi (N): 180 orang, nilai presisi (d) : 15%, maka hasil
penghitungan sampelnya adalah sebagai berikut :
n=

180
180
180
=
=
1+180(1 5 ) 1+ 180(0,1 5) 1+180(0,0225)

n=

180
180
=
=35,6 dibulatkan jadi 36 responden
1+ 4,05 5,05

3.7. Pengumpulan data


3.7.1 Teknik pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
3.7.1.1 Mutu Pelayanan
Instrumen yang digunakan untuk mutu pelayanan dalam
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner pernyataan. Jenis
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan
menggunakan suatu skala. Jenis skala yang digunakan adalah
skala likert yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal member tanda check list () pada kolom
yang dianggap paling sesuai.

47

3.7.1.2 Kepuasan Pasien


Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan
pasien adalah dengan memberikan kuesioner pada pasien yang
menjalani rawat inap minimal 3 hari dan dinyatakan boleh
pulang.
3.7.2

Uji Instrumen
Sebelum instrument atau alat ukur digunakan, maka dilakukan uji
coba terlebih dahulu yaitu dengan pengujian validitas dan reliabilitas.
Uji instrument dalam penelitian ini telah dilakukan di RSUD
Sekarwangi karena RSUD Sekarwangi rumah sakit daerah yang ada di
Kabupaten Sukabumi dengan tipe yang sama dengan BLUD
Palabuhanratu yaitu tipe C dengan populasi 20 responden dan hasil
semuanya valid.
3.7.2.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat
ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk
mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu
mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan
uji korelasi antar skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan)
dengan skors total kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010:
164).
Menurut Sugiyono (2006: 137) instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Uji validitas dibagi menjadi beberapa macam. Macammacam validitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu validitas
internal dan validitas ekternal. Lalu, validitas internal dibagi
lagi menjadi validitas isi dan validitas konstuk.

48

Validitas isi (content) menguji ketepatan isi intrumen,


yaitu apakah isinya sudah relevan dan tidak keluar dari batasan
tujuan pengukuran.
Validitas konstruk merujuk pada kemampuan instrument
dalam mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang akan
diukurnya. Instrumen mempunyai validitas konstruksi jika
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan definisi.
Untuk mengetahui validitas suatu instrument (dalam hal
ini kuesioner) dilakukan dengan cara menguji korelasi-korelasi
antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya
(Corrected

Item

Total

Correlation).

Suatu

variabel

(pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut


berkorelasi secara signifikan dengan total skornya.
Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi
pearson product moment yang dirumuskan sebagai berikut :
rxy

n xy x y

n x x n y y
2

Keterangan :
r hitung
n
X
Y

= Koefisien Korelasi
= Jumlah Responden uji coba
= Jumlah skor item
= Skor total seluruh item
Menurut Arikunto (2006) untuk menentukan tingkat

korelasi dari setiap item atau butir soal yang diperoleh harus
membandingkan dengan angka r tabel. Maka keputusan ujinya
adalah:
1) r hitung > r tabel : Ha diterima, artinya item variable valid
2) r hitung < r tabel : Ha ditolak, artinya item variable tidak valid
Kriteria validitas setiap butir pernyataan selanjutnya diuji
signifikasinya dengan kriteria pengujian dimana koefisien
dianggap signifikan jika harga r hitung t tabel pada = 0,05,
Pengolahan uji validitas dengan program SPSS. Jika r positif,

49

serta r > 0,444 maka item pertanyaan tersebut valid. Jika r


negatif, serta r < 0,444 maka item pertanyaan tersebut tidak
valid.
3.7.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan

(Notoatmodjo,

2010:

168).

Reliabilitas

menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran


atau sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak
menyebabkan beda interpretasi dan pemahaman pertanyaan
tersebut.
Mengukur reliabilitas secara statistic digunakan koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut:

[ ][

a=

k
S i2
1
k1
S x2

Keterangan :
= Reliabilitas instrument
k
= Jumlah instrument pertanyaan
Si2
= Jumlah varians dari tiap instrument
2
Sx = Varians skor total
Item soal dalam kuesioner dikatakan reliable apabila r hitung
() > r tabel (Hastono, 2004: 55).
3.8. Pengolahan Data dan Analisis Data
3.8.1 Tekhnik Pengolahan Data
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu
langkah yang penting, Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh
langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi
apa-apa, dan belum siap disajikan. Untuk memperoleh penyajian data
sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, maka diperlukan
pengolahan data (Notoatmodjo, 2010).

50

Menurut Notoatmodjo (2010) langkah-langkah dalam pengolahan


data adalah sebagai berikut :
3.8.1.1 Coding
Jawaban responden menurut macamnya dengan cara
menandai masing-masing jawaban dengan tanda kode tertentu.
Data yang dilakukan koding adalah data berdasar jawaban
responden tentang karakteristik pasien, mutu pelaksanaan
asuhan keperawatan dan kepuasan pasien rawat inap terhadap
pelayanan keperawatan.
3.8.1.2 Editing
Meneliti kembali kelengkapan pengisian, keterbacaan
tulisan kejelasan makna jawaban, keajegan dan kesesuaian
jawaban

satu

dengan

lainnya,

relevansi

jawaban

dan

keseragaman satuan data. Data yang dilakukan editing adalah


data berdasar jawaban responden tentang karakteristik pasien,
mutu pelaksanaan asuhan keperawatan dan kepuasan pasien
rawat inap.
3.8.1.3 Tabulasi
Mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian
kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap
pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan
diberi kategori sesuai dengan jumlah pernyataan pada kuesioner.
Langkah yang termasuk dalam kegiatan tabulasi antara lain:
1) Memberikan skor pada pernyataan yang perlu diberikan
Skor
2) Memberikan kode terhadap pernyataan yang tidak diberikan
skor
3) Mengubah jenis data, disesuaikan dengan tehnik analisa
yang akan digunakan
3.8.1.4 Penetapan skor
Penilaian data dengan memberikan skor untuk pertanyaan
yang

menyangkut

variabel

mutu

pelaksanaan

asuhan

51

keperawatan rawat inap yang terdiri dari kehandalan perawat,


daya tanggap perawat, jaminan pelayanan perawat, empati
perawat dan wujud nyata asuhan keperawatan serta variable
kepuasan pasien rawat inap di ruang arwana kelas I dan I BLUD
RS Palabuhan Ratu. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif
maupun analitik.
3.8.2

Analisa Data
Analisa data merupakan proses penyederhanaan data kedalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan interpretasikan dengan
menggunakan

statistik,

kemudian

diberikan

interpretasi

dan

membandingkan hasil penelitian dengan teori yang ada. Analisa data


yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.8.2.1 Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk melihat distribusi
frekuensi dan proporsi dari variabel-variabel penelitian guna
mendapatkan gambaran data variabel bebas (independen), yaitu
mutu

pelayanan

asuhan

keperawatan,

variabel

terikat

(dependen) yaitu kepuasan pasien, serta data disajikan dalam


bentuk tabel dan narasi.
Untuk menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan
dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dengan
menggunakan skala likert. Sedangkan untuk menilai kepuasan
pasien dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan
dengan menggunakan skala guttmen. Rumus yang akan di pakai
untuk mengukur mutu pelayanan asuhan keperawatan dan
kepuasan pasien adalah sebagai berikut:
p=

X
x 100
Ns

Keterangan:
P = Presentasi
X = Jumlah pernyataan yang di jawab benar
Ns = jumlah seluruh pertanyaan

52

Hasil dari pengolahan data ditampilkan dalam bentuk


tabel dan narasi, setelah didapatkan hasil akhir dari pengolahan
data, setiap responden akan memperoleh nilai sesuai dengan
kategori (Arikunto, 2000). Selanjutnya data di interpretasikan
berdasarkan persentase sebagai berikut :
0%
1-25%
26%-49%
50 %
51%-75%
76%-99%
100%

:
:
:
:
:
:
:

Tidak satupun responden


Sebagaian kecil responden
Hampir setengah responden
Setengah responden
Sebagian besar responden
Hampir seluruh responden
Seluruh responden

3.8.2.2 Analisa Bivariat


Analisa Bivariat dilakukan uji hipotesis variabel bebas
dan variabel terikat untuk melihat hubungan antara 2 variabel
yaitu variabel bebas mutu pelayanan asuhan keperawatan
variabel terikat kepuasan pasien (Sumartiningsih, 2007). Uji
statistik yang digunakan adalah uji chi-square (x2) dengan
menggunakan tingkat signifikansi nilai alpha 0,05 (5%). Rumus
yang digunakan untuk menghitung X2 yaitu :
x 2=

( fofe
fe )

Keterangan :
X2 = Nilai chi-kuadrat
fo = Frekuensi yang di observasi (Frekuensi empiris)
fe = Frekuensi yang di harapkan (Frekuensi teoritis)
3.9.

Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian yang berjudul hubungan antara mutu
pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di
ruang arwana kelas I dan II BLUD

RS Palabuhan Ratu, peneliti harus

memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi:


3.9.1 Informed Consent

53

Lembar persetujuan responden diberikan sebelum penelitian


dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan
tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin
terjadi selama dan sesudah mengumpulkan data.
Jika responden penelitian bersedia diteliti, maka responden harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut, tetapi jika menolak untuk
diteliti maka tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak
responden. Selama penelitian responden ada sejumlah yang tidak
bersedia untuk mengisi kuesioner dan menandatangani lembar
persetujuan.
3.9.2

Anonimity
Untuk tetap menjaga kerahasian responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode
tertentu untuk masing-masing responden.

3.9.3

Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden
dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan/dilaporkan
pada pihak yang terkait dengan penelitian.

3.10. Jadwal dan Lokasi Penelitian


Penelitian di lakukan pada bulan november 2015, Lokasi penelitian
ini berada di ruang rawat inap arwana kelas I dan II BLUD RS
Palabuhanratu 2015.

Anda mungkin juga menyukai