PROYEK AKHIR
Nama
Oleh :
: Heri Widiantono
NIM
: 5219990016
Program Studi : Pend. Teknik Mesin S1
FAKULTAS TEKNIK
BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di masa sekarang dan masa yang akan datang, kebutuhan akan
transportasi sangat vital dalam menunjang aktivitas seharihari, seperti
mengantaranakkesekolah,kekantor,kepasardanlainlain.
Dari sekian banyak jenis alat transportasi yang ada, maka jenis
transportasidaratlahyangpalingbanyak.Mulaidarisepeda,becak,sepeda
motor,mobilsampaikeretaapi.
Dalamusahapemenuhankebutuhanalattransportasimakabukansuatu
masalahbagigolonganmasyarakatekonomimenengahkeatas.Merekadapat
memilihalattransportasisesuaidengankemampuannya.Namunmerupakan
suatu masalah bagi masyarakat ekonomi bawah. Sehingga sebagai
alternatifnyaadalahmenggunakanangkutanumum,misalnyabus.
2.
3.
Keamanandankeselamatanpenumpangkurangterjamin.
Mengingatkekurangankekuranganyangadapadakonstruksipintu
bus sistem manual, maka perlu dipertimbangkan suatu konstruksi yang
lebihbaiksehinggakekurangankekuranganyangadapadasistemtersebut
dapatdiatasi.
Salah satunya adalah dengan merancang konstruksi pintu bus
otomatisdengansistempneumatik,yaitusuatupintubusotomatisyang
dikendalikanolehsistemkontrolpneumatik.
B.
Permasalahan
Dalam merencanakan sistem kontrol pneumatik pada pintu bus
otomatisini,perludipertimbangkankemungkinanmasalahmasalahyang
dapat terjadi. Hal ini untuk menghindari suatu desain sistem kontrol
pneumatik yang kurang baik sehingga justru dapat membahayakan
keselamatanpenumpang.
Untuk itu dalam merancang sistem kontrol pneumatik ini harus
memenuhipersyaratanpersyaratansebagaiberikut:
1.
Konstruksinyasederhana.
2.
Pengoperasiannyamudah
3.
Pemeliharaandanperawatanmudah
4.
Memenuhipersyaratankeamanandankeselamatanpenumpang.
C. Tujuan
Tujuanyangingindicapaidaripembuatansistemkontrolpneumatik
pada pintu bus otomatis ini adalah untuk mengatasi permasalahan
permasalahanyangadapadapintubussistemmanual.
Sehinggadiharapkanakandiperolehsuatukonstruksipintubusyang
baik,yangmempunyaipersyaratanpersyaratansebagaiberikut:
1.
Konstruksiyangsederhana.
2.
Mudahdioperasikan.
3.
Mudahdansederhanadalampemeliharaandanperawatannya.
4.
Memenuhipersyaratankeamanandankeselamatanpenumpang.
D. Manfaat
Apabilasemuatujuandaripembuatansistemkontrolpneumatikpada
pintubustersebutdapatdicapaimakaakandidapatkanbeberapamanfaat,
antaralain:
1.
2.
Pintukendaraanlebihawet.
3.
Biayapemeliharaandanperawatanmurah
4.
Keamanandankeselamatanpenumpanglebihterjamin.
E.
Sistematika
Guna memberikan gambaran lengkap tentang sistem kontrol
pneumatikpadapintubusotomatis,makaperludisusundandituangkan
dalam rumusan yang sederhana, jelas dan mudah dipahami maknanya.
Untuk itu maka penulisan karya ilmiah ini disusun dengan tata urutan
sebagaiberikut:
1.
BagianDepan
Bagian ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang,
permasalahan, tujuan dan manfaat dari pembuatan sistem kontrol
pneumatikpadapintubusotomatis.
2.
BagianIsi
Bagian ini terdiri dari 3 (tiga) bab yaitu Bab II yang berisi
tentang landasan teori, Bab III yang berisi uraian tentang sistem
kontrolpneumatikpadapintubusotomatisdanBabIVberisianalisa
sistemkontrolpneumatik.
3.
BagianAkhir
Bagianinimerupakanbagianpenutupyangberisikesimpulan
dansaran.
BABII
LANDASANTEORI
DefinisiKontrolmenurutDeutcheInstitutfrNormung(DIN)19226:
Kontrolberartiprosesdalamsuatusistemyangdidalamnyaterdapat
beberapa input variabel mempengaruhi variabel output yang lain sebagai
akibathukumhukumyangmengenaisistem.Pengontrolandikarakteristikkan
dengan sekuensi rangkaian terbuka dari gerakangerakan melalui elemen
pemindahtunggalataurangkaiankontrol(Sugihartono,1992:4).
DefinisiKontrolOtomatismenurutDIN19226:
Kontrolotomatis adalah suatuprosesdimanasatuvariabelyangakandikontrol
(variabelyangdikontrol),adalahdiukursecaraterusmenerusdandibandingkandengan
variabelyanglain,variabelperintah,prosesyangdipengaruhimenuruthasilperbandingan
inidenganmemodifikasiuntukmenyesuaikanvariabelperintah.Sekuensigerakanyang
dihasilkan dari ini terjadi dalam suatu rangkaian tertutup, rangkaian kontrol. Tujuan
kontrolrangkaianuntukmenyesuaikanhargavariabelyangdikontrolterhadaphargayang
ditentukanolehvariabelperintahsekalipunekualisasitidakdicapaiberlakudalamkeadaan
ini(Sugihartono,1992:4).
PengertianPneumatik
Pneumatikmerupakanteoriataupengetahuantentangudarayang
digerakkanolehudaramampat.
Sistempneumatik(pneumaticsystem)adalahsemuasistemyang
menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan,sertadimanfaatkanuntukmenghasilkansuatukerja.
KarakteristikUdaraMampat
Dalam jangka waktu yang relatif singkat, penggunaan sistem
kontrolpneumatiksudahsedemikianluasnya.Salahsatualasannya
adalahbahwaudaramudahdiperolehdanmurah.
Karakteristikkarakteristik udara mampat berkaitan dengan
penerapanpadasistemkontrolpneumatik:
Jumlah
udaratersediadimanasajadandalamjumlah
yangtakterhingga.
Pengangkutan
udaramampatdapatdiangkutdenganmudah
melaluisaluranpipapipaatauselang.Disini
tidakdibutuhkansaluranbalik,karenaudara
bekasdapatlangsungdibuangdiudarabebas.
Penyimpanan
kompresortidakharusselaluberoperasi.
Udaramampatdapatdisimpandidalam
tangki.
Suhu
udaramampattahanterhadapperubahansuhu.
Halinimenjadikanjaminankerjayanglebih
besardarisistemkontrolpneumatik.
Tahanledakan
: udaramampattidakmenyebabkanbahaya
ledakanataukebakaran.
Kebersihan
: udaramampatbersih.Bilaterdapatkebocoran
saluranataukomponen,makatidakakan
menyebabkanpolusi.
Konstruksi
: konstruksinyasederhanasehinggakomponen
komponennyamurah.
Kecepatan
: udaramampatdapatmencapaikecepatan
aliranyangtinggi(kecepatanoperasisilinder
pneumatikadalah12m/s)
Pengaturan
: kecepatandangayadariudaramampatserta
peralatanpneumatikdapatdiatursecaratak
terbatas.
Tahanbebanlebih
:peralatanpneumatikdanperlengkapan
operasinyadapatdibebanilebihhingga
berhenti.Suatujaringanpneumatikdapat
diberibebanlebihtanpamerusak.
3.
KonstruksiSistemPneumatik
Yang dimaksud dengan konstruksi sistem pneumatik di sini
adalah konstruksi rangkaian komponenkomponen pneumatik yang
lengkap. Secara umum komponenkomponen pneumatik dapat
dikelompokkanmenjadi3(tiga)yaitu:unittenaga,unitpengaturdan
unitpenggerak.
a. UnitTenaga(powerpack)
Unit ini berfungsi untuk membangkitkan tenaga fluida yaitu
berupaaliranudaramampat.Unittenagainiterdiriataskompresor
yangdigerakkanolehmotorlistrikataumotorbakar,tangkiudara
(receiver) dan kelengkapannya, serta unit pelayanan udara yang
terdiriatasfilterudara,regulatorpengaturtekanandanlubricator.
1) Kompresor
Berfungsiuntukmembangkitkanudaramampat.Menurut
carakerjanya,kompresordibagimenjadi:
a) Kompresorpemindah.
Kompresor yang bekerja berdasarkan prinsip
pemindahan.Udaradikempaolehgerakantorakyaituudara
dimasukkankedalamruangankemudiandimampatkan.
b) Kompresoraliran.
Kompresoryangbekerjaberdasarprinsipaliranudara.
Udaradisedotmasukkedalamkompresormelaluisatusisi
danmengempanyadenganpercepatanmasa.
Gambar1:Kompresortoraklangkahtunggaldengansilinderyang
didinginkan oleh udara (Dr. Ing. Thomas Krist, Alih Bahasa Dines
Ginting,1993:179)
Gambar2 : Kompresorbalingbalingluncur(Sisjono,1999:5)
2) TangkiUdara
Berfungsiuntukmenampungdanmenstabilkanpemakaian
udara mampat serta dapat berfungsi untuk mendinginkan
udaramampatyangterdapatdidalamtangki.
3) UnitPelayananUdara(seviceunit)
Bila udara mampat di dalam tangki udara akan
didistribusikan ke seluruh sistem pneumatik harus diatur
sedemikian rupa sehingga udara yang keluar memenuhi
kriteriasebagaiberikut:
a) Udarayangmasukkedalamsistemharusbersih.Untukitu
udarayangkeluardaritangkiharusdisaringdenganfilter.
Gambar3 : UnitPelayananUdara(serviceunit)(Catalogue,hal.27)
b) Tekananudaramampatyangmasukkedalamsistemharus
sesuaidengantekananoperasi.Untukituperluadanyaalat
pengaturtekanan(pressureregulator).
c) Udara yang masuk ke dalam sistem harus mampu
melumasikomponenkomponenyangbergerak.Untukitu
udara harus dicampur dengan kabut oli. Hal ini dapat
dicapaidenganadanyalubricator.
b. UnitPengatur(controlelement)
Unit pengatur merupakan bagian pokok yang menjadikan
sistempneumatiktermasuksistemotomasi.Karenadenganunit
pengaturinihasilkerjadarisistempneumatikdapatdiatursecara
otomatis baik gerakan, kecepatan, urutan gerak, arah gerakan
maupunkekuatannya.Denganunitpengaturinisistempneumatik
dapatdidesainuntukberbagaitujuanotomatisdalamsuatumesin
industri.
Fungsi dari unit pengatur ini adalah untuk mengatur atau
mengendalikan jalannya penerusan tenaga fluida hingga
menghasilkanbentukkerja(usaha)yangberupatenagamekanik.
Bentukbentuk dari unit pengatur ini berupa katup (valve)
yangbermacammacam.Katupadalahsuatualatyangmenerima
perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau
mengarahkanfluidayangmelaluikatuptersebut.
Menurutfungsinyakatupkatuptersebutdibedakanmenjadi5
(lima)kelompokyaitu:
Katuppengarah(Directionalcontrolvalves)
Katupsatuarah(Nonreturnvalves)
Katuppengaturtekanan(Pressurecontrolvalves)
Katuppengaturaliran(Flowcontrolvalves)
Katupkombinasi
1) KatupPengarah(directionalcontrolvalves)
Katupiniberfungsiuntukmengontrolalirandalam
rangkaiandanmelangsungkanfungsifungsilogiccontrol.
Gambar4 : Katuppengarah(directionalcontrolvalve)(Catalogue,hal
15)
2) NonreturnValve/CheckValve
Check valve adalah katup satu arah, artinya katup hanya
dapatdigunakanuntuksatuarahaliransaja. Checkvalve dapat
berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure
control.
3) KatupPengaturTekanan(pressurecontrolvalve)
Gambar6 : Katuppengaturtekanan(pressurecontrolvalve)
(Catalogue,hal. 20)
Pengaturtekananudaradilakukanuntukberbagaitujuan
antaralainuntukmembatasitekananoperasionaldalamsistem
Fungsidaripemasanganflowcontrolvalvepadarangkaian
pneumatikantaralainuntukmembatasikecepatanmaksimum
gerakanpiston/motorpneumatik,untukmembatasidayayang
bekerja (daya = ratarata aliran x tekanan), serta untuk
menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabangcabang
rangkaianpneumatik.
Gambar8 : Penampangpengaturaliran(PeterP,dkk.,1985:43)
1) SilinderPneumatik
Dalamsistempneumatik,silinderpenggerakdibedakan
menjadi:
a) SilinderKerjaTunggal
Pada silinder ini udara mampat bekerja hanya pada
satusisi.Untukmengembalikanpistonkeposisisemula
digunakan pegas. Cara pemasangan pegas ada 2 (dua)
macam,yaitu:
Pegasdipasangpadasisibatangpiston.Dalamhalini
pegashanyaberfungsiuntukmengembalikanpistonke
posisisemula,sedangkanlangkahkerjadilakukanoleh
tekanan udara mampat. Silinder penggerak jenis ini
biasanyadigunakanuntukpencekaman,pengepresan,
pengungkitan,pengangkatandansebagainya.
Gambar9 : Silindersilinderpneumatik(Catalogue,hal.43dan44)
b) SilinderKerjaGanda
Silinder kerja ganda adalah apabila langkah kerja terjadi
pada kedua belah sisi piston, jadi udara mampat mendorong
padasisidepanmaupunsisibelakangsecarabergantian.
2) MotorPneumatik
Menurutbentukdankonstruksinya,motorpneumatik
dibedakanmenjadi:
Motortorak
Motorbalingbalingluncur
Motorrodagigi
Motoraliran
Gambar10 : Rotaryactuator(Catalogue,hal.51)
Karakteristikmotorpneumatik:
Bataskecepatancukuplebar.
Ukurankecilsehinggaringan.
Adapengamanbebanlebih.
Tidakpekaterhadapdebu,cairan,panasdandingin.
Tahanledakan.
Mudahdalampemeliharaan.
Arahputaranmudahdibolakbalik.
BABIII
SISTEMKONTROLPNEUMATIK
PADAPINTUBUSOTOMATIS
DefinisiPersoalanDanKondisi
Persoalan:
Guna mengatasi kekurangankekuranganyang terdapat pada pintu busmanual, maka
akandidesainsuatupintubusotomatis.Pintuiniakandikontrolsecaraotomatisdengan
menggunakan sistem kontrol pneumatik. Dengan adanya sistem kontrol ini maka
diharapkan dapat mengatasi kekurangankekurangan yang ada pada pintu bus
konvensional.
KondisikondisiBantu:
Adapun kondisikondisi yang diharapkan dari sistem kontrol pneumatik ini adalah
sebagaiberikut:
a. Padasaatbussedangmenunggupenumpangditerminal,halteatau
pada tempattempat pemberhentian bus lainnya, maka pintu bus
dalamkondisiterbuka.
b. Bilabusakanberangkatataumelanjutkanperjalanan,makapintubus
segeraditutup.
c. Apabiladitengahperjalananadapenumpangyangakanturun,maka
penumpangtersebuttinggalmenekantomboldidepanpintubus,dan
pintuakansegeramembuka.Danbilapenumpangtelahturunmaka
pintuakansegeramenutupkembalisecaraotomatis.
d. Saatakanmenaikkanpenumpangditengahperjalanan,makasopir
ataukondekturcukupmenekankatuptomboldanpintuakansegera
terbuka secara otomatis. Setelah penumpang naik maka pintu bus
akanmenutupkembalisecaraotomatis.
EnergiKerjaDanUkuranElemen
1. EnergiKerja
Operasiyangharusdilakukanolehsilinderdapatdibentukdengan
gerakangarislurus.
Gayayangdiperlukan
kecil(kurangdari50.000N)
Panjanggerakan
kecil(kurangdari2000mm)
Energiyangdipilih
pneumatik
2. UkuranElemenKerja
Ukuranelemenkerjadipilihsesuaidenganhasilanalisissehingga
gayadanlangkahcukupuntukmengoperasikansaklarbatas.
SketPosisional
Gambar11 Sketposisionalpintubusotomatisdengansistemkontrolpneumatik
SekuensiOperasi
SekuensiKronologis
SilinderAbergerakmundurdanpintubusmembuka.
SilinderAbergerakmajudanpintubusmenutup.
TabelSusunan
Tabel1 TahapanKerjaSistemKontrolPneumatik
TahapanKerja
GerakSilinder
mundur
maju
NotasiSingkatan
A
(SilinderAmundur,pintubusmembuka)
Kepastianoperasi.
Penyelesaianpalingmurahdansederhana.
Tidakmemerlukanperubahanprogram.
EnergiKontrol
Berkenaan dengan media kerja dan bidang persoalan, ada 2 (dua)
kemungkinanyaitupneumatikdanelektrik. Dalamhalinipenyelesaian
seluruh pneumatik adalah kemungkinan paling menguntungkan, dengan
pertimbangansebagaiberikut:
Umurnyapanjang.
Olehkarenaitu,untuksistemkontrolinidipilihsistemkontrolpneumatik.
DiagramRangkaianKontrolPintuBusOtomatis
Silinder 1 A
1V5
1.4 (Y)
2 1V4
1V6
1S1
1.2 (X)
1V3
1V2
1V1
Pintu bus
1S1
1S2
Sopir
1S3
Sopir
1S4
0Z1
Keterangan:
Gambar12 DiagramRangkaianKontrolPintuBusOtomatis
Silinderkerjaganda
Katupkontrolaliransatuarah
Katup5/2untukkontrolsilinder,katup
pilotganda
Katuptundawaktu
KatupbalikfungsiATAU
Katuptuas3/2denganpenahan
Unitpelayananudara
Sumberudaramampat
Salurankontrol
Salurankerja
Diagramtahapperpindahan
1S2
1S3
1S4
3=1
1S1
Gambar13 DiagramTahapPerpindahan
SimbolLogika
1S2
1S3
1
1S4
1V4
1.2 (X)
1S1
1V4
1.4 (Y)
Gambar114 Simbollogikauntukgerakanpintu
bus
Table2 TabelBinerGerakanPintuBus
1V4
KETERANGAN
0
0
tidaktentu
sil.mundur(pintumembuka)
sil.mundur(pintumembuka)
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
sil.mundur(pintumembuka)
sil.mundur(pintumembuka)
sil.mundur(pintumembuka)
sil.mundur(pintumembuka)
1S1
1S2
1S3
1S4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.2(X)
1.4(Y)
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
sil.mundur(pintumembuka)
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
*
*
sil.maju(pintumenutup)
tidaktentu
tidaktentu
tidaktentu
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
*
*
*
tidaktentu
tidaktentu
tidaktentu
tidaktentu
Keterangan:
= tidakadatekananudarapadasaluran1.2(X)dansaluran1.4(Y)
=adatekananudarapadakeduasaluran1.2(X)dan1.4(Y)
UntukSaluran1.2(X)
Persamaanmatematisnya:
X (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
X (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1
S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1
S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2
S3S4)(S1S2S3S4)
DiagramKarnought:
S2
0
S1
S4
0
S
Gambar15
X S2S3S4
DiagramKarnoughtuntuksaluran1.2(X)
Untuksaluran1.4(Y)
Persamaanmatematisnya:
Y (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
Y (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1
S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2
S3S4)(S1S2S3S4)
DiagramKarnought
S1
S4
YS1
S3
Gambar16 DiagramKarnoughtuntuksaluran1.4(Y)
CaraKerjaRangkaian
Padasaatbussedangmenunggupenumpangditerminal,halteataupuntempat
tempatpemberhentianbuslainnya,makapintudikondisikanterbukaterus.
Halinidimungkinkandenganmengoperasikankatup1S4.
Ketikakatup1S4dioperasikan,saluran1terbuka,saluran3tertutup,aliranudaradari
saluran1kesaluran2menujusaluran1.2(X)padakatup1V4melaluikatup1V3.
Aliranudarapadakatup1V4adalahudaramasuksaluran1keluarsaluran2
menujusaluransilinderbagiandepanmelaluikatup1V6.Udaramendorong
silinderkebelakang(A).Udaradalamsilinderbagianbelakangdidorongkeluar
menujusaluran4dankeluarsaluran5padakatup1V4melaluikatup1V5.Dengan
gerakanA(silindermundur)makapintubusakanterbuka.
Padasaatkondisipintubusterbukamaksimal,akanmengaktifkankatup1S1.Sehingga
aliranudarapadakatup1S1adalahsaluran1terbuka,saluran3tertutup,udaramengalir
darisaluran1kesaluran2danselanjutnyaditeruskankekatup1V1.Aliranudarainiakan
mengaktifkankatup1V1sehinggaudaradarikompresorakanmengalirkekatup1V4
melaluisaluran1.4(Y).
Padasaatyangbersamaan,padasaluran1.2(X)masihterdapatudaramampatsehingga
kondisiinitidakakanmempengaruhiposisikatup1V4.Posisisilindermasihdalamkondisi
awaldanposisipintubusmasihdalamkeadaanterbukaterus.(lihatgambar17)
Silinder 1 A
1V5
1V4
1.4 (Y)
1S1
3
1
1V6
1.2 (Y)
1V3
1V1
1S1
1
1S4
2
Sopir
1
Gambar17 Membukapintubusdenganmenggunakankatup1S4
Padasaatbusakanberangkat,sopir/kondekturbusharusmenutuppintubus
terlebihdahulu.Untukitumakakatup1S4harusdikembalikankeposisi
semula.Saluran1tertutupdansaluran3terbuka.Udaramampatpada
saluran1.2(X)akanmengalirkekatup1V3menujusaluran2dandibuang
melaluisaluran3padakatup1S4.Akibatnyaudarapadasaluran1.4(Y)
akanmendorongkatup1V4sehinggaaliranudarapadakatup1V4adalah
udaradarikompresormasuksaluran1diteruskankesaluran4menuju
katup1V5dankemudianmasukkesaluransilinderbagianbelakang.Udara
padabagiandepanakandidorongkeluarmelewatikatup1V6menuju
saluran2dandibuangmelaluisaluran3padakatup1V4.Dengangerakan
majuini(A+),pintubusakansegeratertutup(lihatgambar18)
Silinder 1 A
1V5
1S1
1V6
2 1V4
1.4 (Y)
1.2 (X)
5
3
1
1V3
1V1
1S1
1
1S4
3
2
1
Sopir
3
Gambar18 Menutuppintubusdenganmenggunakankatup1S4
Apabiladitengahperjalananadapenumpangyangakanturun,makauntuk
membukapintu,penumpangtinggalmenekankatup1S2.Padawaktukatup
1S2ditekanmakasaluran1terbukadansaluran3tertutup.Aliranudara
darisaluran1menujusaluran2untukselanjutnyaditeruskanke1V2dan
1V3,kemudianmenujukekatup1V4melaluisaluran1.2(X).Aliranudara
padakatup1V4udaramasuksaluran1menujusaluran2kemudian
diteruskankekatup1V6.Selanjutnyaditeruskankesilindermelalui
saluranbagiandepan.Udaramendorongsilinderkebelakang.Udarapada
bagianbelakangsilinderakandidorongkeluarmelaluikatup1V5menuju
saluran4dandibuangmelaluisaluran5.Silinderbergerakmundur(A)
danpintubusterbuka(lihatgambar19).
Silinder 1 A
1S1
1V5
1V6
1V4
1.4 (Y)
1.2 (X)
5
3
1V3
1V2
1V1
1S1
1
2
3
Pintu bus
1S2
3
Gambar19 Membukapintubusdenganmenggunakankatup1S2
Padawaktupintuterbukamaksimalmakaakanmengaktifkankatup1S1.
Denganterbukanyakatup1S1,makakatup1V1akanmengalirkanudara
darikompresormenujukatup1V4melaluisaluran1.4(Y).
Padasaatudaramasukkesaluran1.4(Y),padasaluran1.2(X)tidakada
udaramampatkarenapadasaatkatup1S2dilepasmakaposisiakankembalike
posisiawal.Sehinggaudarapadasaluran1.2(X)akansegeradibuangkeudara
bebasmelaluisaluran3padakatup1S2.Akibatnyasilinderakanbergerakmaju
(A+)danpintubusakansegeramenutupkembali(lihatgambar20).
Silinder 1 A
1V5
1.4 (Y)
1V6
1V4
1S1
1.2 (X)
1V3
1V2
1V1
2
1
1S1
3
2
1
Pintu bus
1S2
3
Gambar20 Menutuppintubusdenganmenggunakankatup1S2
Apabilaakanmenaikkanpenumpangditengahperjalanan,makauntuk
membukapintubus,dilakukanolehsopirataukondekturbustersebut
yaitudengancaramenekankatup1S3.Ketikakatupditekan,makasaluran
1terbuka,saluran3tertutup,udaramengalirdarisaluran1kesaluran2
untukselanjutnyaditeruskankesaluran1.2(X)padakatup1V4melalui
katup1V2dankatup1V3.Aliranudarainiakanmengubaharahaliranpada
katup1V4yaituudaramasukdarisaluran1kesaluran2menujukatup
1V6.Selanjutnyamasukkesilindermelaluisaluranbagiandepan.Silinder
bergerakmundur(A)danpintubusakanterbuka(lihatgambar21)
Silinder 1 A
1S1
1V5
1V4
1.4 (Y)
1V6
1.2 (X)
3
5
1
1V3
1V2
1V1
1S1
1
2
3
1S3
Sopir
Gambar21 Membukapintubusdenganmenggunakankatup1S3
Pada saat pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup 1S1
sehinggaudaradarikompresorakanmengalirdarisaluran1kesaluran2
menujukatup1V1.Denganterbukanyakatup1V1,makaudaradari
kompresorakanmasukkekatup1V4melaluisaluran1.4(Y).Akibatnya
udaradarikompresorakanmengalirdarisaluran1kesaluran4menuju
katup1V5menujusilinderbagianbelakang.Makasilinderakanbergerak
maju(A+)danpintuakantertutupkembali(lihatgambar22).
Silinder 1 A
1S1
1V5
1.4 (Y)
5
1V6
2 1V4
1.2 (X)
3
1V3
1V2
1V1
1S1
1S3
1
2 Sopir
3
Gambar122 Menutuppintubusdenganmenggunakankatup1S3
Fungsifungsikatup1V5dan1V6adalahuntukmengaturkecepatangerak
pintubuspadasaatmembukadanmenutup.
Katup 1V1 merupakan katup tunda waktu. Katup ini berfungsi untuk
memberikanselangwaktupintubusmenutupkembalisetelahpintubus
terbuka.
Sedangkankatup1V2dan1V3merupakankatupbalikfungsiATAUyang
memungkinkanpintubusdapatdioperasikandenganmenggunakanbeberapa
jeniskatuppneumatikmenurutsituasidankondisipadasaatpintubustersebut
dioperasikan.
BABIV
ANALISASISTEMKONTROLPNEUMATIK
PADAPINTUBUSOTOMATIS
Kompresor
Kompresoryangdipilihadalahkompresorjenistorakdenganpertimbangansebagai
berikut:
Kesistemkontrol
Kompresor
pneumatik
Gambar23PenggerakInstalasiKompresor
UkuranTangkiUdara
Diket:
Kapasitaskompresor
= 145l/min
=
145.103m3/min.
Banyaknyakontak/h= 20
Kerugiantekanan
= 0,1bar(10kPa)
Tabungyangdigunakanmempunyaivolume0,12m3dengantekanan10
bar.Makakapasitastabungtersebutadalah:
volumetabungxtekananabsolut
=
0,12x((10+1)/1)
= 1,32m3
Besarnyatangkipenyimpanan(berdasarkandiagram):
VB
=1,2m
(lihatlampiran5,DiagramVolumSimpanTangkiUdara)
PerhitunganSilinder
Data:
Diameterdalampiston
d1
50mm
Diameterbatangpiston
d2
25mm
Panjanglangkahpiston
300mm
Tekananpengukuran:
Efisiensi
pe
=
=
8bar
0,8(asumsi)
1.Gayagerak piston(F)
Fp
.A......(VolkervonderHeide/FranzJosef
e
Gambar24Penampangsilinderkerjaganda
Hlken,2000:44)
Dimana:
F
=gayagerakpiston(N)
pe
A
a. LangkahMaju
=
tekananpengukuran(N/cm )
2
=luaspenampangpiston(cm )
efisiensi
F1pe.A1.
Dimana:
A1
.d1
0,785.5
19,625cm
8bar
8.10N/cm
pe
F1=
(8.10).19,625.0,8
1256N
b. LangkahMundur
F2pe.A2.
Dimana:
A2
=
=
d12d22
=
F2=
0,785.(5 2,5 )
14,719cm
(8.10).14,719.0,8
942N
2. KebutuhanUdaraMampat(qv)
Kebutuhanudaramampatuntuksilinderkerjagandadigunakanpersamaansebagaiberikut
p pamb
qvA.s.n. e
p
.2(VolkervonderHeide/FranzJosef
amb
Hlken,2000:46)
Dimana:
qv
s
=kebutuhanudaramapat(l/min)
=panjanglangkahpiston(dm)
=jumlahlangkahtiapmenit
pamb= tekananudaraluar(bar)
= 1bar
8 1
qv0,19625.3.1. .21
qv10,598
l/min
3. KecepatanGerakPiston
(v)
qvv.A(VolkervonderHeide/FranzJosefHlken,2000:40)Dimana:
v =kecepatangerakpiston(m/min)
a. Langkahmaju
q 10,598.100
A1
v1 v19,625
v154,003dm/min=5,4m/minb.
Langkahmundur
q 10,598.100
A2
v2 v14,719
272,002dm/min=7,2m/min
4. Waktuyangdibutuhkan(t)
s
v
t..(VolkervonderHeide/FranzJosefHlken,2000:228)Dimana:
t =waktuyangdibutuhkan
a. Langkahmaju
s 0,3
t1 v15,4
10,056menit=3,36detik
b. Langkahmundur
t 2s0,3v27,2
t20,042menit=2,52detik
KebutuhanKomponenKomponenPneumatik
Dalampembuatansistemkontrolpneumatikpadapintubusotomatisdibutuhkankomponenkomponen
pneumatiksebagaiberikut:
Tabel3 Daftarkebutuhankomponenkomponenpneumatik
NO
NAMAKOMPONEN
1 Silinderkerjaganda
2 Katupkontrolaliransatuarah
3 Katup5/2untukkontrolsilinder,katup
kontrolganda
4 Katupbalikfungsi"ATAU"
5 Katuptundawaktu
6 Katupbatas3/2denganpegaspembalik
JUMLAH
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
Katuptombol3/2denganpegaspembalik
Katuptuas3/2denganpenahan
1 buah
9 Unitpelayananudara
10 Kompresordanperlengkapannya
1 unit
1 unit
11 SambunganTee
12 Nipel/adaptor
13 Peredam/silencer
14 Selangpneumatik
2 buah
5 buah
37 buah
7 buah
secukupnya
KET.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistemkontrolpneumatikpadapintubusotomatisadalahsuatujenis
sistemkontrolyangdigunakanuntukmengendalikangerakpintubus
secaraotomatisdenganmenggunakanjenisfluidaudaramampat.Sistem
kontrolinimerupakansalahsatualternatifpemecahanmasalahuntuk
mengatasikekurangankekuranganyangadapadapintubussistemmanual
yangadasaatsekarang.
Dengandibuatnyasistemkontrolpneumatikinimakaakan
diperolehbeberapakeuntunganantaralain:
1.
2.
3.
Mudahdalamhalperawatandanpemeliharaansistemkontrolpintu
bustersebutkarenakonstruksipneumatiksederhana.
4.
B.Saran
1.
Bagiduniapendidikan:
Pembuatansistemkontrolpneumatikpadapintubus
otomatismerupakansalahsatucontohpenggunaanudaramampat.
Denganadanyacontohinidiharapkanbagiduniapendidikanlebih
giatlagidalampenelitiantentangkemungkinankemungkinan
penggunaanudaramampat.
2.
Bagiduniausaha/industri:
Agardapatmemanfaatkansebaikmungkinteknologi
teknologiyangadakhususnyatentangpenggunaanudaramampat.
Selainitujugabagiduniausaha/industridiharapkanpartisipasinya
dalamhalpenelitiandanpengembanganteknologiyang
dilaksanakanolehduniapendidikanmengingatketerbatasan
keterbatasanyangadapadaduniapendidikan.
DAFTARPUSTAKA
H.Meixner,E.Saver,1989,IntroductiontoElectroPneumatic,Esslingen:FestoDidactic
KG.
JosephJSullivan,HadiPodo,1996,KamusUngkapanInggrisIndonesiaDictionaryof
IdiomsandIdiomaticExpressions,Jakarta:GramediaPustakaUtama.
PeterPatient,RoyPickup,NormanPowell,1985,PengantarIlmuTeknikPneumatika,AlihBahasa
AlexTriKantjonoWidodo,Jakarta:Gramedia.
Sisjono,1997,SistemKontrolNyumatik,Bandung:DepartemenPendidikandanKebudayaan
DirektoratJenderalPendidikanDasardanMenengahPusatPengembanganPenataran
GuruTeknologiBandung.
______,1999,PneumatikdanHidrolikLanjut,Bandung:DepartemenPendidikan
NasionalDirektoratPendidikanDasardanMenengahPusatPengembangan
PenataranGuruTeknologiBandung.
______,PetrusUty,2001,DasardasarTeknikOtomasi,Bandung:DepartemenPendidikan
NasionalDirektoratPendidikanDasardanMenegahPusatPengembanganPenataran
GuruTeknologiBandung.
Sugihartono,1992,DasardasarTeknikKontrolPneumatik,Bandung:DivisiPengembangan
BahanBelajarPPPGTeknologiBandung.
__________,1995,DiagramRangkaianPneumatik,Bandung:MediaCetakPPPGTeknologi
Bandung.
S.Wojowasito,TitoWasitoW,1980,KamusLengkapInggrisIndonesiaIndonesia
Inggris,Bandung:PenerbitHasta.
Suyanto,2002,KumpulanModulLatihanLewatSimulatorPneumatikTingkatDasar,Yogyakarta
:UniversitasNegeriYogyakarta.
ThomasKrist,1993,DasardasarPneumatik,AlihBahasaDinesGinting,Jakarta:Erlangga.
TimPenulis,Pneumatik,Jakarta:FestoDidactic
VolkervonderHeide,FranzJosefHlken,ArbeitsbuchSteuerungstechnikMetallLehrerhandbuch,
Kln:Dmler
Lampiran1
MECHANICALVALVE1
(Catalogue,hal.16)
Lampiran 2
MECHANICALVALVE2
(Catalogue,hal.17)
Lampiran3
DEWPOINTCURVE
(IntroductiontoElectroPneumatic,hal.139)
Lampiran4
(DasardasarPneumatik,hal.13)
Lampiran5
DIAGRAMVOLUMSIMPANTANGKIUDARA
(Pneumatik,hal.122)
Lampiran
(DasardasarPneumatik,hal.13)