Anda di halaman 1dari 53

SISTEM KONTROL PNEUMATIK

PADA PINTU BUS OTOMATIS

PROYEK AKHIR

Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi


Sarjana Strata Satu di Universitas Negeri
Semarang Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Nama

Oleh :
: Heri Widiantono

NIM
: 5219990016
Program Studi : Pend. Teknik Mesin S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2004

BABI

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di masa sekarang dan masa yang akan datang, kebutuhan akan
transportasi sangat vital dalam menunjang aktivitas seharihari, seperti
mengantaranakkesekolah,kekantor,kepasardanlainlain.
Dari sekian banyak jenis alat transportasi yang ada, maka jenis
transportasidaratlahyangpalingbanyak.Mulaidarisepeda,becak,sepeda
motor,mobilsampaikeretaapi.
Dalamusahapemenuhankebutuhanalattransportasimakabukansuatu
masalahbagigolonganmasyarakatekonomimenengahkeatas.Merekadapat
memilihalattransportasisesuaidengankemampuannya.Namunmerupakan
suatu masalah bagi masyarakat ekonomi bawah. Sehingga sebagai
alternatifnyaadalahmenggunakanangkutanumum,misalnyabus.

Seiring dengan tuntutan kebutuhan masyarakat sekarang ini, maka


penggunaanangkutanumumsepertibustidakterbataspadamasyarakat
ekonomibawahsajatetapijugamasyarakatekonomimenengahkeatas.
Denganberagamnyapenggunaangkutanumumtersebut,makaberagam
pulatuntutanpelayanannya.Bagigolonganmenengahkeatas,merekalebih
mengutamakanpelayanandanfasilitasyangbaik.Merekaakanmerasapuas
biladapatmelakukanperjalandengancepat,selamat,sertaamandannyaman
meskipuntarifyangharusdibayarlebihmahal.Tetapi

bagi golongan ekonomi bawah lebih memilih angkutan umum yang


tarifnyamurahsesuaidengankemampuannyameskipundenganfasilitasdi
bawahstandar.
Salah satu usaha dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
khususnya bagi keamanan dan keselamatan penumpang adalah dengan
mengkajiulangmasalahkonstruksikendaraan.Konstruksikendaraanyang
baikdapatmeminimalkanterjadinyakecelakaanpenumpang.
Sebagai salah satu contoh adalah pintu bus. Banyak orang
beranggapanbahwapintubusmerupakanbagiandaribusyangberfungsi
sebagaipelengkapsaja.Halinibisadilihatdaritidakdifungsikannyapintu
bus dengan baik.Padahal tujuan dari dibuatnya pintu busadalahuntuk
keamanandankeselamatanpenumpangnya.
Agarpintubusdapatberfungsidenganbaiksesuaidengantujuannya
makaperludibuatsuatukonstruksipintubusyangbaik.Sebagianbesar
konstruksipintubusyangadasaatsekaranginimasihmenggunakansistem
manual, sehingga masih banyak dijumpai kekurangankekurangannya,
antaralain:
1.

Sistem manual memerlukan tenaga manusia untuk membuka dan


menutupnya.

2.

Konstruksi pintu sistem manual cepat rusak apabila pada saat


membukadanmenutupnyaterlalukeras.

3.

Keamanandankeselamatanpenumpangkurangterjamin.

Mengingatkekurangankekuranganyangadapadakonstruksipintu
bus sistem manual, maka perlu dipertimbangkan suatu konstruksi yang
lebihbaiksehinggakekurangankekuranganyangadapadasistemtersebut
dapatdiatasi.
Salah satunya adalah dengan merancang konstruksi pintu bus
otomatisdengansistempneumatik,yaitusuatupintubusotomatisyang
dikendalikanolehsistemkontrolpneumatik.

B.

Permasalahan
Dalam merencanakan sistem kontrol pneumatik pada pintu bus
otomatisini,perludipertimbangkankemungkinanmasalahmasalahyang
dapat terjadi. Hal ini untuk menghindari suatu desain sistem kontrol
pneumatik yang kurang baik sehingga justru dapat membahayakan
keselamatanpenumpang.
Untuk itu dalam merancang sistem kontrol pneumatik ini harus
memenuhipersyaratanpersyaratansebagaiberikut:
1.

Konstruksinyasederhana.

2.

Pengoperasiannyamudah

3.

Pemeliharaandanperawatanmudah

4.

Memenuhipersyaratankeamanandankeselamatanpenumpang.

Mengingat keterbatasanketerbatasan yang ada, maka dalam


pembuatansistemkontrolpneumatikpadapintubusotomatishanyaberupa
desain. Meskipun demikian diharapkan dapat dipergunakan sebagai
pedomandalampembuatanpintubusotomatisyangsebenarnya.

C. Tujuan
Tujuanyangingindicapaidaripembuatansistemkontrolpneumatik
pada pintu bus otomatis ini adalah untuk mengatasi permasalahan
permasalahanyangadapadapintubussistemmanual.
Sehinggadiharapkanakandiperolehsuatukonstruksipintubusyang
baik,yangmempunyaipersyaratanpersyaratansebagaiberikut:
1.

Konstruksiyangsederhana.

2.

Mudahdioperasikan.

3.

Mudahdansederhanadalampemeliharaandanperawatannya.

4.

Memenuhipersyaratankeamanandankeselamatanpenumpang.

D. Manfaat
Apabilasemuatujuandaripembuatansistemkontrolpneumatikpada
pintubustersebutdapatdicapaimakaakandidapatkanbeberapamanfaat,
antaralain:
1.

Penumpang merasa nyaman karena dapat keluar dan masuk bus


denganmudah.

2.

Pintukendaraanlebihawet.

3.

Biayapemeliharaandanperawatanmurah

4.

Keamanandankeselamatanpenumpanglebihterjamin.

E.

Sistematika
Guna memberikan gambaran lengkap tentang sistem kontrol
pneumatikpadapintubusotomatis,makaperludisusundandituangkan
dalam rumusan yang sederhana, jelas dan mudah dipahami maknanya.
Untuk itu maka penulisan karya ilmiah ini disusun dengan tata urutan
sebagaiberikut:
1.

BagianDepan
Bagian ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang,
permasalahan, tujuan dan manfaat dari pembuatan sistem kontrol
pneumatikpadapintubusotomatis.

2.

BagianIsi
Bagian ini terdiri dari 3 (tiga) bab yaitu Bab II yang berisi
tentang landasan teori, Bab III yang berisi uraian tentang sistem
kontrolpneumatikpadapintubusotomatisdanBabIVberisianalisa
sistemkontrolpneumatik.

3.

BagianAkhir
Bagianinimerupakanbagianpenutupyangberisikesimpulan
dansaran.

BABII
LANDASANTEORI

Pengertian Teknik Otomasi


Berawaldarikeinginanmanusiauntukmemperolehsesuatuyangbanyak
dengantenagayangsedikitataumengerjakanpekerjaanyangberatdengan
menggunakan tenaga yang ringan. Maka secara bertahap manusia
berinovasi memanfaatkan sumber daya alam untuk mendapatkan
kemudahankemudahandanmanfaatmanfaattersebut.
Hinggakinimanusiamengembangkaninovasiuntukmenggunakanalat
alatataupesawatpesawatyangdapatbekerjasecaraotomatis,sebagaicontoh:
pintubusyangdapatmembukadanmenutupsecaraotomatis,karenapintubus
dikontrolsecaraotomatisolehsuatusistemkontrolotomatis.

Otomatisasi suatu alat atau mesin diperoleh dari suatu masukan


(input)kemudianmelaluisuatuprosesdidapatsuatukeluaran(output)yang
berbedayanglebihbaikdanlebihmenguntungkan.
Otomatisasi adalah suatu pengubahan input menjadi output yang
lebih baik. Proses pengubahan input menjadi output ini menggunakan
teknikkontrol,sehinggauntukmendapatkansistemkontrolyangotomatis
makadigunakansistemkontrolyangotomatisjuga.

DefinisiKontrolmenurutDeutcheInstitutfrNormung(DIN)19226:
Kontrolberartiprosesdalamsuatusistemyangdidalamnyaterdapat
beberapa input variabel mempengaruhi variabel output yang lain sebagai
akibathukumhukumyangmengenaisistem.Pengontrolandikarakteristikkan
dengan sekuensi rangkaian terbuka dari gerakangerakan melalui elemen
pemindahtunggalataurangkaiankontrol(Sugihartono,1992:4).

DefinisiKontrolOtomatismenurutDIN19226:
Kontrolotomatis adalah suatuprosesdimanasatuvariabelyangakandikontrol
(variabelyangdikontrol),adalahdiukursecaraterusmenerusdandibandingkandengan
variabelyanglain,variabelperintah,prosesyangdipengaruhimenuruthasilperbandingan
inidenganmemodifikasiuntukmenyesuaikanvariabelperintah.Sekuensigerakanyang
dihasilkan dari ini terjadi dalam suatu rangkaian tertutup, rangkaian kontrol. Tujuan
kontrolrangkaianuntukmenyesuaikanhargavariabelyangdikontrolterhadaphargayang
ditentukanolehvariabelperintahsekalipunekualisasitidakdicapaiberlakudalamkeadaan
ini(Sugihartono,1992:4).

Dasar Dasar Pneumatik


1.

PengertianPneumatik
Pneumatikmerupakanteoriataupengetahuantentangudarayang

bergerak, keadaankeadaan keseimbangan udara dan syaratsyarat


keseimbangan.PneumatikberasaldaribahasaYunanipneumayang
berartinafasatauudara.Jadipneumatikberartiterisiudaraatau

digerakkanolehudaramampat.
Sistempneumatik(pneumaticsystem)adalahsemuasistemyang
menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan,sertadimanfaatkanuntukmenghasilkansuatukerja.

Udara mampat adalah udara atmosfer yang diisap oleh


kompresordandimampatkandaritekanannormal(0,98bar)sampai
tekananyanglebihtinggi(antara48bar).
Padamulanyapemakaianudaramampatterbatasuntukalatalat
kerja dengan peralatan tumbuk atau putar. Namun dengan
perkembanganteknologi,mekanisasidanotomatisasi,makasetelah
PerangDuniaIIbanyakdigunakanpadaprosesproduksi.
2.

KarakteristikUdaraMampat
Dalam jangka waktu yang relatif singkat, penggunaan sistem
kontrolpneumatiksudahsedemikianluasnya.Salahsatualasannya
adalahbahwaudaramudahdiperolehdanmurah.
Karakteristikkarakteristik udara mampat berkaitan dengan
penerapanpadasistemkontrolpneumatik:
Jumlah

udaratersediadimanasajadandalamjumlah

yangtakterhingga.
Pengangkutan

udaramampatdapatdiangkutdenganmudah
melaluisaluranpipapipaatauselang.Disini

tidakdibutuhkansaluranbalik,karenaudara
bekasdapatlangsungdibuangdiudarabebas.

Penyimpanan

kompresortidakharusselaluberoperasi.

Udaramampatdapatdisimpandidalam
tangki.
Suhu

udaramampattahanterhadapperubahansuhu.

Halinimenjadikanjaminankerjayanglebih
besardarisistemkontrolpneumatik.
Tahanledakan

: udaramampattidakmenyebabkanbahaya
ledakanataukebakaran.

Kebersihan

: udaramampatbersih.Bilaterdapatkebocoran
saluranataukomponen,makatidakakan
menyebabkanpolusi.

Konstruksi

: konstruksinyasederhanasehinggakomponen
komponennyamurah.

Kecepatan

: udaramampatdapatmencapaikecepatan
aliranyangtinggi(kecepatanoperasisilinder
pneumatikadalah12m/s)

Pengaturan

: kecepatandangayadariudaramampatserta
peralatanpneumatikdapatdiatursecaratak
terbatas.

Tahanbebanlebih

:peralatanpneumatikdanperlengkapan
operasinyadapatdibebanilebihhingga
berhenti.Suatujaringanpneumatikdapat
diberibebanlebihtanpamerusak.

3.

KonstruksiSistemPneumatik
Yang dimaksud dengan konstruksi sistem pneumatik di sini
adalah konstruksi rangkaian komponenkomponen pneumatik yang
lengkap. Secara umum komponenkomponen pneumatik dapat
dikelompokkanmenjadi3(tiga)yaitu:unittenaga,unitpengaturdan
unitpenggerak.
a. UnitTenaga(powerpack)
Unit ini berfungsi untuk membangkitkan tenaga fluida yaitu
berupaaliranudaramampat.Unittenagainiterdiriataskompresor
yangdigerakkanolehmotorlistrikataumotorbakar,tangkiudara
(receiver) dan kelengkapannya, serta unit pelayanan udara yang
terdiriatasfilterudara,regulatorpengaturtekanandanlubricator.

1) Kompresor
Berfungsiuntukmembangkitkanudaramampat.Menurut
carakerjanya,kompresordibagimenjadi:
a) Kompresorpemindah.
Kompresor yang bekerja berdasarkan prinsip
pemindahan.Udaradikempaolehgerakantorakyaituudara
dimasukkankedalamruangankemudiandimampatkan.

b) Kompresoraliran.
Kompresoryangbekerjaberdasarprinsipaliranudara.
Udaradisedotmasukkedalamkompresormelaluisatusisi
danmengempanyadenganpercepatanmasa.

Gambar1:Kompresortoraklangkahtunggaldengansilinderyang
didinginkan oleh udara (Dr. Ing. Thomas Krist, Alih Bahasa Dines
Ginting,1993:179)

Gambar2 : Kompresorbalingbalingluncur(Sisjono,1999:5)

2) TangkiUdara
Berfungsiuntukmenampungdanmenstabilkanpemakaian
udara mampat serta dapat berfungsi untuk mendinginkan
udaramampatyangterdapatdidalamtangki.
3) UnitPelayananUdara(seviceunit)
Bila udara mampat di dalam tangki udara akan
didistribusikan ke seluruh sistem pneumatik harus diatur
sedemikian rupa sehingga udara yang keluar memenuhi
kriteriasebagaiberikut:
a) Udarayangmasukkedalamsistemharusbersih.Untukitu
udarayangkeluardaritangkiharusdisaringdenganfilter.

Gambar3 : UnitPelayananUdara(serviceunit)(Catalogue,hal.27)

b) Tekananudaramampatyangmasukkedalamsistemharus
sesuaidengantekananoperasi.Untukituperluadanyaalat
pengaturtekanan(pressureregulator).
c) Udara yang masuk ke dalam sistem harus mampu
melumasikomponenkomponenyangbergerak.Untukitu
udara harus dicampur dengan kabut oli. Hal ini dapat
dicapaidenganadanyalubricator.
b. UnitPengatur(controlelement)
Unit pengatur merupakan bagian pokok yang menjadikan
sistempneumatiktermasuksistemotomasi.Karenadenganunit
pengaturinihasilkerjadarisistempneumatikdapatdiatursecara
otomatis baik gerakan, kecepatan, urutan gerak, arah gerakan
maupunkekuatannya.Denganunitpengaturinisistempneumatik
dapatdidesainuntukberbagaitujuanotomatisdalamsuatumesin
industri.
Fungsi dari unit pengatur ini adalah untuk mengatur atau
mengendalikan jalannya penerusan tenaga fluida hingga
menghasilkanbentukkerja(usaha)yangberupatenagamekanik.
Bentukbentuk dari unit pengatur ini berupa katup (valve)
yangbermacammacam.Katupadalahsuatualatyangmenerima
perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau
mengarahkanfluidayangmelaluikatuptersebut.

Menurutfungsinyakatupkatuptersebutdibedakanmenjadi5
(lima)kelompokyaitu:
Katuppengarah(Directionalcontrolvalves)
Katupsatuarah(Nonreturnvalves)
Katuppengaturtekanan(Pressurecontrolvalves)
Katuppengaturaliran(Flowcontrolvalves)
Katupkombinasi
1) KatupPengarah(directionalcontrolvalves)
Katupiniberfungsiuntukmengontrolalirandalam
rangkaiandanmelangsungkanfungsifungsilogiccontrol.

Gambar4 : Katuppengarah(directionalcontrolvalve)(Catalogue,hal
15)

2) NonreturnValve/CheckValve
Check valve adalah katup satu arah, artinya katup hanya
dapatdigunakanuntuksatuarahaliransaja. Checkvalve dapat
berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure
control.

Gambar5 : Katupsatuarah(checkvalve)(Catalogue,hal. 65)

3) KatupPengaturTekanan(pressurecontrolvalve)

Gambar6 : Katuppengaturtekanan(pressurecontrolvalve)
(Catalogue,hal. 20)

Pengaturtekananudaradilakukanuntukberbagaitujuan
antaralainuntukmembatasitekananoperasionaldalamsistem

pneumatik, untuk mengatur tekanan agar penggerak


pneumatikdapatbekerjasecaraberurutan,untukmengurangi
tekananyangmengalirdalamsalurantertentumenjadikecil.
Sehinggasesuaidengantujuanpenggunaantersebutmaka
katuppengaturtekanandibedakanmenjadibeberapamacam
antaralain:reliefvalve,sequencevalve,danlainlain.
4) KatupPengaturAliran(flowcontrolvalve)
Katupinidigunakanuntukmengaturvolumealiranyang
berartimengaturkecepatangerakpiston(actuator).

Gambar7 :Katuppengaturaliran(flowcontrolvalve)(Catalogue,hal. 56)

Fungsidaripemasanganflowcontrolvalvepadarangkaian
pneumatikantaralainuntukmembatasikecepatanmaksimum
gerakanpiston/motorpneumatik,untukmembatasidayayang
bekerja (daya = ratarata aliran x tekanan), serta untuk
menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabangcabang
rangkaianpneumatik.

Gambar8 : Penampangpengaturaliran(PeterP,dkk.,1985:43)

Sehingga untuk memenuhi fungsifungsi tersebut di atas


makaflowcontrolvalvedibedakanmenjadibeberapajenis,antara
lainfixedflowcontrol,variableflowcontrol,flowcontroldengan
checkvalvedanflowcontroldenganreliefvalve.
c. UnitPenggerak(actuator)
Unitiniberfungsiuntukmewujudkanhasiltransferdayadari
tenagafluida,berupagerakanlurusataugerakanputar.Penggerak
yang menghasilkan gerakan lurus adalah silinder penggerak,
sedangkan yang menghasilkan gerakan putar adalah motor
pneumatik.

1) SilinderPneumatik
Dalamsistempneumatik,silinderpenggerakdibedakan
menjadi:
a) SilinderKerjaTunggal
Pada silinder ini udara mampat bekerja hanya pada
satusisi.Untukmengembalikanpistonkeposisisemula
digunakan pegas. Cara pemasangan pegas ada 2 (dua)
macam,yaitu:

Pegasdipasangpadasisibatangpiston.Dalamhalini
pegashanyaberfungsiuntukmengembalikanpistonke
posisisemula,sedangkanlangkahkerjadilakukanoleh
tekanan udara mampat. Silinder penggerak jenis ini
biasanyadigunakanuntukpencekaman,pengepresan,
pengungkitan,pengangkatandansebagainya.

Pegas dipasang pada sisi yang tanpa batang piston.


Dalamhalinipegasberfungsisebagaipelakulangkah
kerja, sedangkan udara mampat dari sebelah sisinya
berfungsiuntukmengembalikankeposisisemulayaitu
posisitidakkerja.

Gambar9 : Silindersilinderpneumatik(Catalogue,hal.43dan44)

b) SilinderKerjaGanda
Silinder kerja ganda adalah apabila langkah kerja terjadi
pada kedua belah sisi piston, jadi udara mampat mendorong
padasisidepanmaupunsisibelakangsecarabergantian.

2) MotorPneumatik
Menurutbentukdankonstruksinya,motorpneumatik
dibedakanmenjadi:

Motortorak

Motorbalingbalingluncur

Motorrodagigi

Motoraliran

Gambar10 : Rotaryactuator(Catalogue,hal.51)

Karakteristikmotorpneumatik:

Kecepatan putaran dan tenaga dapat diatur secara tak


terbatas.

Bataskecepatancukuplebar.

Ukurankecilsehinggaringan.

Adapengamanbebanlebih.

Tidakpekaterhadapdebu,cairan,panasdandingin.

Tahanledakan.

Mudahdalampemeliharaan.

Arahputaranmudahdibolakbalik.

BABIII
SISTEMKONTROLPNEUMATIK
PADAPINTUBUSOTOMATIS

DefinisiPersoalanDanKondisi
Persoalan:
Guna mengatasi kekurangankekuranganyang terdapat pada pintu busmanual, maka
akandidesainsuatupintubusotomatis.Pintuiniakandikontrolsecaraotomatisdengan
menggunakan sistem kontrol pneumatik. Dengan adanya sistem kontrol ini maka
diharapkan dapat mengatasi kekurangankekurangan yang ada pada pintu bus
konvensional.
KondisikondisiBantu:
Adapun kondisikondisi yang diharapkan dari sistem kontrol pneumatik ini adalah
sebagaiberikut:

a. Padasaatbussedangmenunggupenumpangditerminal,halteatau
pada tempattempat pemberhentian bus lainnya, maka pintu bus
dalamkondisiterbuka.
b. Bilabusakanberangkatataumelanjutkanperjalanan,makapintubus
segeraditutup.
c. Apabiladitengahperjalananadapenumpangyangakanturun,maka
penumpangtersebuttinggalmenekantomboldidepanpintubus,dan
pintuakansegeramembuka.Danbilapenumpangtelahturunmaka
pintuakansegeramenutupkembalisecaraotomatis.
d. Saatakanmenaikkanpenumpangditengahperjalanan,makasopir
ataukondekturcukupmenekankatuptomboldanpintuakansegera
terbuka secara otomatis. Setelah penumpang naik maka pintu bus
akanmenutupkembalisecaraotomatis.

EnergiKerjaDanUkuranElemen
1. EnergiKerja
Operasiyangharusdilakukanolehsilinderdapatdibentukdengan
gerakangarislurus.
Gayayangdiperlukan

kecil(kurangdari50.000N)

Panjanggerakan

kecil(kurangdari2000mm)

Energiyangdipilih

pneumatik

2. UkuranElemenKerja
Ukuranelemenkerjadipilihsesuaidenganhasilanalisissehingga
gayadanlangkahcukupuntukmengoperasikansaklarbatas.
SketPosisional

Gambar11 Sketposisionalpintubusotomatisdengansistemkontrolpneumatik

SekuensiOperasi

SekuensiKronologis
SilinderAbergerakmundurdanpintubusmembuka.
SilinderAbergerakmajudanpintubusmenutup.

TabelSusunan
Tabel1 TahapanKerjaSistemKontrolPneumatik

TahapanKerja

GerakSilinder

mundur

maju

NotasiSingkatan
A

(SilinderAmundur,pintubusmembuka)

A + (Silinder A maju, pintu bus menutup)


JenisKontrol
Identifikasikelompokutama:
Iniadalahsuatukontrolprogram(kontroldengansuatuprogramkerjayangdilakukansecaraotomatis
sesuaidengankaidahkaidahtertentu).
Jeniskontrolprogramnyaadalahkontrolgerakanyangdikoordinasikan,denganpertimbangansebagai
berikut:

Kepastianoperasi.

Penyelesaianpalingmurahdansederhana.

Tidakmemerlukanperubahanprogram.

EnergiKontrol
Berkenaan dengan media kerja dan bidang persoalan, ada 2 (dua)
kemungkinanyaitupneumatikdanelektrik. Dalamhalinipenyelesaian
seluruh pneumatik adalah kemungkinan paling menguntungkan, dengan
pertimbangansebagaiberikut:

Hanya 1(satu) bentuk energiuntuk kerja dan kontrol,sehingga tidak


membutuhkankonverter.

Tingkat reliabilitas atau keandalan tinggi, karena tidak peka terhadap


lingkunganyangmempengaruhi.

Umurnyapanjang.

Olehkarenaitu,untuksistemkontrolinidipilihsistemkontrolpneumatik.
DiagramRangkaianKontrolPintuBusOtomatis
Silinder 1 A
1V5

1.4 (Y)

2 1V4

1V6

1S1

1.2 (X)

1V3
1V2

1V1
Pintu bus

1S1

1S2

Sopir

1S3

Sopir

1S4

0Z1

Keterangan:

Gambar12 DiagramRangkaianKontrolPintuBusOtomatis

Silinderkerjaganda

Katupkontrolaliransatuarah

Katup5/2untukkontrolsilinder,katup
pilotganda

Katuptundawaktu

KatupbalikfungsiATAU

Katup batas 3/2 dengan pegas


pembalik

Katup tombol 3/2 dengan pegas


pembalik

Katuptuas3/2denganpenahan

Unitpelayananudara

Sumberudaramampat

Salurankontrol

Salurankerja

Diagramtahapperpindahan
1S2

1S3

1S4

3=1

1S1
Gambar13 DiagramTahapPerpindahan

SimbolLogika
1S2
1S3

1
1S4

1V4
1.2 (X)

(a) Gerakan pintu bus


membuka (silinder mundur)

1S1

1V4
1.4 (Y)

(b) Gerakan pintu


menutup (silinder maju)

Gambar114 Simbollogikauntukgerakanpintu
bus

Table2 TabelBinerGerakanPintuBus
1V4

KETERANGAN

0
0

tidaktentu
sil.mundur(pintumembuka)

sil.mundur(pintumembuka)

1
0
1

1
1
1

0
0
0

0
0
0

sil.mundur(pintumembuka)
sil.mundur(pintumembuka)
sil.mundur(pintumembuka)

sil.mundur(pintumembuka)

1S1

1S2

1S3

1S4

0
0

0
0

0
0

0
0
0
0

1.2(X)

1.4(Y)

0
1

0
1

0
1
1

1
0
0

sil.mundur(pintumembuka)

1
1
1

0
0
0

0
0
1

0
1
0

0
1
1

1
1
1

1
*
*

sil.maju(pintumenutup)
tidaktentu
tidaktentu

tidaktentu

1
1
1

1
1
1

0
0
1

0
1
0

1
1
1

1
1
1

*
*
*

tidaktentu
tidaktentu
tidaktentu

tidaktentu

Keterangan:

= tidakadatekananudarapadasaluran1.2(X)dansaluran1.4(Y)
=adatekananudarapadakeduasaluran1.2(X)dan1.4(Y)

UntukSaluran1.2(X)
Persamaanmatematisnya:
X (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)

X (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1
S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1
S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2
S3S4)(S1S2S3S4)

DiagramKarnought:

S2

0
S1

S4

0
S
Gambar15

X S2S3S4

DiagramKarnoughtuntuksaluran1.2(X)

Untuksaluran1.4(Y)
Persamaanmatematisnya:
Y (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)
(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)

Y (S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1
S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2S3S4)(S1S2
S3S4)(S1S2S3S4)

DiagramKarnought

S1
S4

YS1

S3
Gambar16 DiagramKarnoughtuntuksaluran1.4(Y)

CaraKerjaRangkaian
Padasaatbussedangmenunggupenumpangditerminal,halteataupuntempat
tempatpemberhentianbuslainnya,makapintudikondisikanterbukaterus.

Halinidimungkinkandenganmengoperasikankatup1S4.
Ketikakatup1S4dioperasikan,saluran1terbuka,saluran3tertutup,aliranudaradari
saluran1kesaluran2menujusaluran1.2(X)padakatup1V4melaluikatup1V3.

Aliranudarapadakatup1V4adalahudaramasuksaluran1keluarsaluran2
menujusaluransilinderbagiandepanmelaluikatup1V6.Udaramendorong
silinderkebelakang(A).Udaradalamsilinderbagianbelakangdidorongkeluar
menujusaluran4dankeluarsaluran5padakatup1V4melaluikatup1V5.Dengan
gerakanA(silindermundur)makapintubusakanterbuka.

Padasaatkondisipintubusterbukamaksimal,akanmengaktifkankatup1S1.Sehingga
aliranudarapadakatup1S1adalahsaluran1terbuka,saluran3tertutup,udaramengalir
darisaluran1kesaluran2danselanjutnyaditeruskankekatup1V1.Aliranudarainiakan
mengaktifkankatup1V1sehinggaudaradarikompresorakanmengalirkekatup1V4
melaluisaluran1.4(Y).
Padasaatyangbersamaan,padasaluran1.2(X)masihterdapatudaramampatsehingga
kondisiinitidakakanmempengaruhiposisikatup1V4.Posisisilindermasihdalamkondisi
awaldanposisipintubusmasihdalamkeadaanterbukaterus.(lihatgambar17)
Silinder 1 A

1V5
1V4

1.4 (Y)

1S1

3
1

1V6

1.2 (Y)

1V3

1V1

1S1
1

1S4
2

Sopir
1

Gambar17 Membukapintubusdenganmenggunakankatup1S4

Padasaatbusakanberangkat,sopir/kondekturbusharusmenutuppintubus
terlebihdahulu.Untukitumakakatup1S4harusdikembalikankeposisi
semula.Saluran1tertutupdansaluran3terbuka.Udaramampatpada
saluran1.2(X)akanmengalirkekatup1V3menujusaluran2dandibuang

melaluisaluran3padakatup1S4.Akibatnyaudarapadasaluran1.4(Y)
akanmendorongkatup1V4sehinggaaliranudarapadakatup1V4adalah

udaradarikompresormasuksaluran1diteruskankesaluran4menuju
katup1V5dankemudianmasukkesaluransilinderbagianbelakang.Udara

padabagiandepanakandidorongkeluarmelewatikatup1V6menuju

saluran2dandibuangmelaluisaluran3padakatup1V4.Dengangerakan

majuini(A+),pintubusakansegeratertutup(lihatgambar18)
Silinder 1 A

1V5

1S1

1V6

2 1V4

1.4 (Y)

1.2 (X)
5

3
1

1V3

1V1

1S1
1

1S4
3

2
1

Sopir
3

Gambar18 Menutuppintubusdenganmenggunakankatup1S4

Apabiladitengahperjalananadapenumpangyangakanturun,makauntuk
membukapintu,penumpangtinggalmenekankatup1S2.Padawaktukatup
1S2ditekanmakasaluran1terbukadansaluran3tertutup.Aliranudara
darisaluran1menujusaluran2untukselanjutnyaditeruskanke1V2dan
1V3,kemudianmenujukekatup1V4melaluisaluran1.2(X).Aliranudara

padakatup1V4udaramasuksaluran1menujusaluran2kemudian
diteruskankekatup1V6.Selanjutnyaditeruskankesilindermelalui
saluranbagiandepan.Udaramendorongsilinderkebelakang.Udarapada
bagianbelakangsilinderakandidorongkeluarmelaluikatup1V5menuju

saluran4dandibuangmelaluisaluran5.Silinderbergerakmundur(A)
danpintubusterbuka(lihatgambar19).
Silinder 1 A

1S1

1V5

1V6
1V4

1.4 (Y)

1.2 (X)
5

3
1V3

1V2
1V1

1S1
1

2
3

Pintu bus
1S2
3

Gambar19 Membukapintubusdenganmenggunakankatup1S2

Padawaktupintuterbukamaksimalmakaakanmengaktifkankatup1S1.

Denganterbukanyakatup1S1,makakatup1V1akanmengalirkanudara
darikompresormenujukatup1V4melaluisaluran1.4(Y).
Padasaatudaramasukkesaluran1.4(Y),padasaluran1.2(X)tidakada
udaramampatkarenapadasaatkatup1S2dilepasmakaposisiakankembalike
posisiawal.Sehinggaudarapadasaluran1.2(X)akansegeradibuangkeudara
bebasmelaluisaluran3padakatup1S2.Akibatnyasilinderakanbergerakmaju
(A+)danpintubusakansegeramenutupkembali(lihatgambar20).

Silinder 1 A

1V5

1.4 (Y)

1V6

1V4

1S1

1.2 (X)

1V3
1V2

1V1

2
1

1S1
3

2
1

Pintu bus
1S2
3

Gambar20 Menutuppintubusdenganmenggunakankatup1S2

Apabilaakanmenaikkanpenumpangditengahperjalanan,makauntuk
membukapintubus,dilakukanolehsopirataukondekturbustersebut
yaitudengancaramenekankatup1S3.Ketikakatupditekan,makasaluran

1terbuka,saluran3tertutup,udaramengalirdarisaluran1kesaluran2
untukselanjutnyaditeruskankesaluran1.2(X)padakatup1V4melalui
katup1V2dankatup1V3.Aliranudarainiakanmengubaharahaliranpada

katup1V4yaituudaramasukdarisaluran1kesaluran2menujukatup
1V6.Selanjutnyamasukkesilindermelaluisaluranbagiandepan.Silinder

bergerakmundur(A)danpintubusakanterbuka(lihatgambar21)

Silinder 1 A

1S1

1V5
1V4

1.4 (Y)

1V6

1.2 (X)
3

5
1

1V3
1V2

1V1

1S1
1

2
3

1S3

Sopir

Gambar21 Membukapintubusdenganmenggunakankatup1S3

Pada saat pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup 1S1
sehinggaudaradarikompresorakanmengalirdarisaluran1kesaluran2
menujukatup1V1.Denganterbukanyakatup1V1,makaudaradari
kompresorakanmasukkekatup1V4melaluisaluran1.4(Y).Akibatnya
udaradarikompresorakanmengalirdarisaluran1kesaluran4menuju
katup1V5menujusilinderbagianbelakang.Makasilinderakanbergerak

maju(A+)danpintuakantertutupkembali(lihatgambar22).

Silinder 1 A

1S1

1V5

1.4 (Y)
5

1V6

2 1V4

1.2 (X)

3
1V3

1V2
1V1

1S1

1S3
1

2 Sopir
3

Gambar122 Menutuppintubusdenganmenggunakankatup1S3

Fungsifungsikatup1V5dan1V6adalahuntukmengaturkecepatangerak

pintubuspadasaatmembukadanmenutup.
Katup 1V1 merupakan katup tunda waktu. Katup ini berfungsi untuk
memberikanselangwaktupintubusmenutupkembalisetelahpintubus
terbuka.
Sedangkankatup1V2dan1V3merupakankatupbalikfungsiATAUyang
memungkinkanpintubusdapatdioperasikandenganmenggunakanbeberapa

jeniskatuppneumatikmenurutsituasidankondisipadasaatpintubustersebut

dioperasikan.

BABIV
ANALISASISTEMKONTROLPNEUMATIK
PADAPINTUBUSOTOMATIS

Kompresor
Kompresoryangdipilihadalahkompresorjenistorakdenganpertimbangansebagai
berikut:

1. Kompresor torak hampir tidak memerlukan perbaikan dibandingkan


dengankompresorberputar.
2. Untuk instalasi mobil maka untuk untuk jenis torak dengan kapasitas
3
yang kecil masih menguntungkan (kurang dari 200 kg per m udara
mampatefektif).
3

3. Sampai ukuran besar tertentu (kurang dari 10 m /menit) merupakan


mesinlangkahgandayangterbaik.
Tangkiudaramampat

Kesistemkontrol
Kompresor

pneumatik
Gambar23PenggerakInstalasiKompresor

UkuranTangkiUdara
Diket:

Kapasitaskompresor

= 145l/min
=

145.103m3/min.

Banyaknyakontak/h= 20

Kerugiantekanan

= 0,1bar(10kPa)

Tabungyangdigunakanmempunyaivolume0,12m3dengantekanan10
bar.Makakapasitastabungtersebutadalah:

volumetabungxtekananabsolut

=
0,12x((10+1)/1)
= 1,32m3

Besarnyatangkipenyimpanan(berdasarkandiagram):
VB

=1,2m

(lihatlampiran5,DiagramVolumSimpanTangkiUdara)

PerhitunganSilinder
Data:
Diameterdalampiston

d1

50mm

Diameterbatangpiston

d2

25mm

Panjanglangkahpiston

300mm

Tekananpengukuran:
Efisiensi

pe

=
=

8bar
0,8(asumsi)

Apabila suhu udara setelah pemampatan adalah 40 C (asumsi), maka


3
kandunganuapairjenuhnya=51g/m (lihatlampiran3,DewPointCurve)
:

1.Gayagerak piston(F)
Fp

.A......(VolkervonderHeide/FranzJosef
e

Gambar24Penampangsilinderkerjaganda

Hlken,2000:44)

Dimana:
F
=gayagerakpiston(N)
pe
A

a. LangkahMaju

=
tekananpengukuran(N/cm )
2
=luaspenampangpiston(cm )

efisiensi

F1pe.A1.

Dimana:

A1

.d1

0,785.5

19,625cm

8bar

8.10N/cm

pe
F1=

(8.10).19,625.0,8
1256N

b. LangkahMundur

F2pe.A2.

Dimana:

A2

=
=

d12d22

=
F2=

0,785.(5 2,5 )

14,719cm

(8.10).14,719.0,8

942N

2. KebutuhanUdaraMampat(qv)
Kebutuhanudaramampatuntuksilinderkerjagandadigunakanpersamaansebagaiberikut

p pamb

qvA.s.n. e
p

.2(VolkervonderHeide/FranzJosef

amb

Hlken,2000:46)

Dimana:
qv
s

=kebutuhanudaramapat(l/min)
=panjanglangkahpiston(dm)

=jumlahlangkahtiapmenit

pamb= tekananudaraluar(bar)
= 1bar

8 1
qv0,19625.3.1. .21
qv10,598

l/min

3. KecepatanGerakPiston
(v)

qvv.A(VolkervonderHeide/FranzJosefHlken,2000:40)Dimana:
v =kecepatangerakpiston(m/min)
a. Langkahmaju

q 10,598.100
A1
v1 v19,625

v154,003dm/min=5,4m/minb.
Langkahmundur

q 10,598.100
A2
v2 v14,719

272,002dm/min=7,2m/min

4. Waktuyangdibutuhkan(t)

s
v

t..(VolkervonderHeide/FranzJosefHlken,2000:228)Dimana:
t =waktuyangdibutuhkan

a. Langkahmaju
s 0,3
t1 v15,4

10,056menit=3,36detik

b. Langkahmundur

t 2s0,3v27,2
t20,042menit=2,52detik
KebutuhanKomponenKomponenPneumatik
Dalampembuatansistemkontrolpneumatikpadapintubusotomatisdibutuhkankomponenkomponen
pneumatiksebagaiberikut:

Tabel3 Daftarkebutuhankomponenkomponenpneumatik

NO
NAMAKOMPONEN
1 Silinderkerjaganda
2 Katupkontrolaliransatuarah
3 Katup5/2untukkontrolsilinder,katup
kontrolganda
4 Katupbalikfungsi"ATAU"
5 Katuptundawaktu
6 Katupbatas3/2denganpegaspembalik

JUMLAH
1 buah
2 buah

1 buah
2 buah
1 buah
1 buah

Katuptombol3/2denganpegaspembalik

Katuptuas3/2denganpenahan

1 buah

9 Unitpelayananudara
10 Kompresordanperlengkapannya

1 unit
1 unit

11 SambunganTee
12 Nipel/adaptor

13 Peredam/silencer
14 Selangpneumatik

2 buah

5 buah
37 buah

7 buah
secukupnya

KET.

BAB V
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Sistemkontrolpneumatikpadapintubusotomatisadalahsuatujenis
sistemkontrolyangdigunakanuntukmengendalikangerakpintubus
secaraotomatisdenganmenggunakanjenisfluidaudaramampat.Sistem
kontrolinimerupakansalahsatualternatifpemecahanmasalahuntuk
mengatasikekurangankekuranganyangadapadapintubussistemmanual
yangadasaatsekarang.
Dengandibuatnyasistemkontrolpneumatikinimakaakan
diperolehbeberapakeuntunganantaralain:
1.

Pintu bus otomatis dengan konstruksi yang sederhana karena


komponenkomponenyangdibutuhkansedikitdanmurah.

2.

Pintu bus yang mudah dioperasikan karena untuk membuka dan


menutuppintutersebutselaindapatdilakukanolehsopirbustersebut
dengancaramenekantombolkatup,dapatdikontrolsecaraotomatis
padasaatpenumpangakanturundanmenginjaklantaididepanpintu
bus,sehinggatidakmerepotkanpenumpangyangakannaikmaupun
turunbustersebutkarenatidakperlumembukadanmenutuppintu
bussecaramanual.

3.

Mudahdalamhalperawatandanpemeliharaansistemkontrolpintu
bustersebutkarenakonstruksipneumatiksederhana.

4.

Memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penumpangnya


karenapintubustertutupdenganbaiksehinggakecelakaanseperti
terjatuhatauterlempardarikendaraandapatdihindari.

B.Saran
1.

Bagiduniapendidikan:
Pembuatansistemkontrolpneumatikpadapintubus
otomatismerupakansalahsatucontohpenggunaanudaramampat.
Denganadanyacontohinidiharapkanbagiduniapendidikanlebih
giatlagidalampenelitiantentangkemungkinankemungkinan
penggunaanudaramampat.

2.

Bagiduniausaha/industri:
Agardapatmemanfaatkansebaikmungkinteknologi
teknologiyangadakhususnyatentangpenggunaanudaramampat.
Selainitujugabagiduniausaha/industridiharapkanpartisipasinya
dalamhalpenelitiandanpengembanganteknologiyang
dilaksanakanolehduniapendidikanmengingatketerbatasan
keterbatasanyangadapadaduniapendidikan.

DAFTARPUSTAKA

H.Meixner,E.Saver,1989,IntroductiontoElectroPneumatic,Esslingen:FestoDidactic
KG.

JosephJSullivan,HadiPodo,1996,KamusUngkapanInggrisIndonesiaDictionaryof
IdiomsandIdiomaticExpressions,Jakarta:GramediaPustakaUtama.

PeterPatient,RoyPickup,NormanPowell,1985,PengantarIlmuTeknikPneumatika,AlihBahasa
AlexTriKantjonoWidodo,Jakarta:Gramedia.

Sisjono,1997,SistemKontrolNyumatik,Bandung:DepartemenPendidikandanKebudayaan
DirektoratJenderalPendidikanDasardanMenengahPusatPengembanganPenataran
GuruTeknologiBandung.

______,1999,PneumatikdanHidrolikLanjut,Bandung:DepartemenPendidikan
NasionalDirektoratPendidikanDasardanMenengahPusatPengembangan
PenataranGuruTeknologiBandung.

______,PetrusUty,2001,DasardasarTeknikOtomasi,Bandung:DepartemenPendidikan
NasionalDirektoratPendidikanDasardanMenegahPusatPengembanganPenataran
GuruTeknologiBandung.

Sugihartono,1992,DasardasarTeknikKontrolPneumatik,Bandung:DivisiPengembangan
BahanBelajarPPPGTeknologiBandung.

__________,1995,DiagramRangkaianPneumatik,Bandung:MediaCetakPPPGTeknologi
Bandung.

S.Wojowasito,TitoWasitoW,1980,KamusLengkapInggrisIndonesiaIndonesia
Inggris,Bandung:PenerbitHasta.

Suyanto,2002,KumpulanModulLatihanLewatSimulatorPneumatikTingkatDasar,Yogyakarta
:UniversitasNegeriYogyakarta.

ThomasKrist,1993,DasardasarPneumatik,AlihBahasaDinesGinting,Jakarta:Erlangga.

TimPenulis,Pneumatik,Jakarta:FestoDidactic
VolkervonderHeide,FranzJosefHlken,ArbeitsbuchSteuerungstechnikMetallLehrerhandbuch,
Kln:Dmler

Lampiran1

MECHANICALVALVE1

(Catalogue,hal.16)

Lampiran 2
MECHANICALVALVE2

(Catalogue,hal.17)

Lampiran3
DEWPOINTCURVE

(IntroductiontoElectroPneumatic,hal.139)

Lampiran4

BATAS-BATAS EKONOMIS PNEUMATIK DAN HIDROLIK

(DasardasarPneumatik,hal.13)

Lampiran5
DIAGRAMVOLUMSIMPANTANGKIUDARA

(Pneumatik,hal.122)

Lampiran

BATAS-BATAS EKONOMIS PNEUMATIK DAN HIDROLIK

(DasardasarPneumatik,hal.13)

Anda mungkin juga menyukai