1. PENDAHULIAN
1.1.1 Latar Belakang
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama dan dari sekumpulan jaringan akan membentuk organ.
Cabang biologi yang mempelajari jaringan disebut histology. Cabang ilmu
biologi
yang
mempelajari
jaringan
disebut
histopatologi.
Jaringan
sama
(Teddy, 2008).
1.2
Definisi Jaringan
terhadap
kehidupan
disebut
histology.
(Campbell, 1999).
Tubuh mahluk hidup terdiri dari berbagai macam jaringan, seperti
pada hewan, pada manusia juga memiliki banyak jaringan. Jaringan
penyusun organ. Jaringan penyusun tubuh hewan adalah sekumpulan selsel
pada
tempta
tertentu,
kemudian
akan
membentuk
jaringan
(daniswara, 2010).
Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa. Demikan juga pada hewan, tubuh
hewan terdiri dari banyak sel yang terdapat pada banyak tempat tertentu
dan membentuk jaringan. Contoh jaringan-jaringan yang terdpat pada
hewan yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat dan jaringan saraf.
(istaman,2007)
2.2
Definisi jaringan
Jaringan tumbuhan merupakan sekumpulan sel-sel tumbuhan yang
Jaringan Hewan
Jaringan dipelajarai dalam yang disebut dengan histology. Jaringan
kecambahan
berdiferensiasi
dengan
proses
yang
disebut
a. Epidermis
Epidermis adalah jaringan terluar yang menutupi bagian tubuh
tumbuhan seperti akar, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk
melindungi jaringan lain, maka beberapa epidermis mengalami modifikasi,
seperti rambut duri dan mulut daun. Epidermis umumnya bersifat lapisan
lilin pada daun dan zat gabus pada batang kecuali lentisel yang berfungsi
untuk pertukaran gas.
b. Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi sebagai memperkuat kedudukan
jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena terbentuk meristem
dasar yang hamper terdapat pada semua tumbuhan dan mengisi jaringan
tumbuhan baik pada akar, batang daun, biji dan buah.
Cirri-ciri jaringan dasar (jaringan parenkim) yaitu sel pada
umunya berukuran vesar dan berdinding tipis. Sel hidup mengandung
klorofil, banyak mengandung rongga antar sel, banyak mengandung
vakuola dan letak selnya tidak rapat. (Daniswara, 2010).
Macam-macam jaringan parenkim :
- Kolrenkim
: Untuk fotosintesis, karena selnya
mengandung klorofil, misalnya palisade dan spon.
- Aerenkim
: Untuk menyimpan udara hingga dapat
digunakan untuk mengapung.
- Parenkim air
: Untuk menyimpan air.
- Parenkim penimbun
: Untuk menyimpan cadangan makanan.
2. Jaringan penyokong
Merupakan jaringan untuk menunjang agara jaringan tumbuhan dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan dibedakan menjadi :
- Kolenkim
: jaringan penunjang pada
tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding selnya dibagian sudutsudutnya penebalan dan tersusun antara sel-sel yang hidup.
- Sklerenkim
: jaringan penguat yang dinding
selnya mengalami penebalan dan tersusun antar sel-sel yang hidup dari
penebalan zat kayu sehingga bersdifat lebih kuat.
Sklerenkim terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Sklerenkim skerenida (sel batu)
: pada tempurung kelapa dan
tempurung buah kenari.
b. Sklerenkim serabut (serat/fiber) pada serat rami.
3. Jaringan pengangkut
Merupakan jaringan yang berguna untuk ala transportasi hasil
fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan serta mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke daun. Jaringan pengangkut terdiri atas 2
bagian, yaitu :
-
Xylem
: sel penyusunnya berupa parenkim. Xylem terdpat pada
bagian kayu, fungsinya mengangkut air dan unsure hara dari akar ke
daun.
Floem
: terdiri dari sel hidup berdinding selulosa dan dindingnya
melintang terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping floem terdapat
jaringan pengiring.
Fungsi pengangkut fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Bagian tubuh
xylem dan floem bersaru membentuk suatu ikatan pembuluh angkut,
menurut Campbell (1999) adalah :
1. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang berasal dan telah ada pada saat keadaan
embrional
2. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat
membelah diri, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio.
3. Jaringan sekunder
Adalah jaringan yang berasal dari jaringan primer yang telah mengalami
diferensiasi. Terdapat pada cambium dan gabus.
Ada dua macam cambium pada meristem sekunder, yaitu :
1. Cambium vaskuler
: cambium terdapat di dalam berkas
pengangkutan
2. Cambium intervaskuler : cambium yang terdapat di antara dua berkas
pengangkut.
4. PEMBAHASAN
4.1. Analisa Prosedur
(Google Image,2011)
(Google Image,2011)
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama
Jaringan tumbuhan terdiri atas meristem, ephidermis, parenkim, kolenkim,
sklerenkim, xylem, floem. Sedangkan pada jaringan hewan terdiri atas
jaringan ephitellium, jaringan syaraf, jaringan atas, jaringan tulang
Alat yang dipakai dalam praktikum adalah mikroskop, cover glass, objek
glass dan silet
5.2 Saran
Saran untuk praktikum mengenai jaringan tumbuhan dan jaringan
hewan ini adalah setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti, benar
dan seksama agae mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses
pengamatan objek/preparat dengan menggunakan mikroskop pengaturan
fokus sebaiknya dilakukan dengan hati-hati supaya hasil pengamatan
dapat diperoleh dengan maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Tambahkan komentar
fisika,,fisika,,,,
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Mar
31
Pengenalan Mikroskop
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Istilah mikroskop berasal dari bahasa yunani, yaitu kata micros
yang berarti kecil dan scopos yang artinya tujua, dari dua
pengertian tersebut mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang
dibuatr atau dipergunakan untuk melihat secara detail obyek yang
terlalu kecil apabila dilihat oleh mata telanjang dalam jarak yang
dekat (Moena, 2010).
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan
pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat
digunakan untuk mempelajari struktur struktur benda kecil.
Pelopor pembuat mikroskop adalah Antonie Van Lewenheck
( Perdana, 2010 ).
Ada 2 macam mikroskop, yaitu mikroskop optic dan mikroskop
electron. Mikroskop optik adalah mikroskop biologi dan mikroskop
stereo. Salah satu pengukur obyek mikroskop adalah makrometer,
ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer
okuler. Alat ini berfungsi apabila dipakai bersama dengan mikroskop
( Perdana, 2010 ).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum biologi dasar tentang Penggunaan
Mikroskop adalah untuk memperkenalkan mikroskop binokuler
sehingga dapat mempergunakanya dengan baik.
Tujuan dari praktikum biologi dasar tentang Penggunaan
Mikroskop adalah agar praktikan dapat menggunakan dan
memelihara serta dapat membuat preparat.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikroskop
Istilah mikroskop berasal dari bahasa yunani, yaitu kata
micros yang berarti kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua
pengertian tersebut, mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang
dibuat atau dipergunakan untuk melihat secara detail objek yang
terlalu kecil apabila dilihat oleh mata telanjang dalam jarak yang
dekat ( Sanjaya, 2010 )
Mikroskop majemuk adalah mikroskop yang menggunakan
lensa tipis, biasanya dipakai untuk melihat benda kecil yang
letaknya dekat dengan alat
2001 )
Mikroskop adalah alat untyuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dlihat dengan mata
telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskoli dan mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah terlihat oleh mata ( Fary, 2008 )
2.2
Sejarah Mikroskop
Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk
Dia
menyebut
benda
bergerak
tadi
Animacule
(Dwidjoseputro, 1989)
Untuk melihat benda berukuran dibawah 200 nanometer
diperlukan mikroskop dengan panjang gelombang pendek. Dari ide
inilah di tahun 1932 lahir mikroskop elekteron menggunakan sinar
electron yang panjang gelombangnya l;ebih pendek dari cahaya.
Oleh karena itu mikroskop electron mempunyai resolusi yang lebih
tinggi dari mikroskop cahaya.
2.3
Macam-macam Mikroskop
Menurut Wheeler (1998), macam-macam mikroskop
adalah :
a. Mikroskop cahaya : memiliki dua jenis lensa yaitu objektif dan
okuler. Mampu memperbesar bayangan hingga 1000x
b. Mikroskop binokuler : mampu memperjelas rincian permukaan
obyek. Perbesaran hingga 30x
c. Mikroskop electron : mempunyai daya resolusi sangat tinggi mampu
memperbesar bayangan hingga jutaan kali
Menurut Fany ( 2008 ), macam-macam mikroskop adalah :
4. PEMBAHASAN
4.2
Analisis Prosedur
Dalam praktikum biologi dasar tentang mikrokop, pertama
untuk
menggunting
potongan
koran,
pinset
untuk
pertama
pertama
kali
adalah
adalah
pembuatan
disiapkan
preparat
kertas
Koran
yang
lalu
telah
disiapkan
pada
percobaan
lalu
atur
fokusnya
Gambar literatur
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan
adalah:
5.2 Saran
Adapun saran yang dapt disampaikan adalah:
Dasar-Dasar
Mikrobiologi.
Penerbit
Djambatan.Surabaya.
Orear,J.2001. Physics. Penerbit Mc-graw Hill. New York.
Serna, 2008. The science of living things. Harcourd bract. Jakarta
Naupli
dan
Pertumbuhan
Nepopoda,
Tambahkan komentar
2.
Mar
31
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karbon
Diatmosfer terdapat kandungan O2, sebanyak 0,03% sumber
CO2 diudara berasal dari respirasi manusia dan hewan Emsifulkanik,
pembakaran batu bara dan asap pabrik, (Iqbal ali,2008).
seperti
ini
biasanya
menunjukan
timbal
balik
antara
(google image,2011)
2.3 Siklus Karbon Dalam Hubungan Dengan Produsen dan
Konsumen Diperairan
Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi
banyak jumlah karbon dari atmosfir lautan melalui proses fiksi. Laut
mengandung sekitar 36.000 gigitan karbon dimana sebagian besar
dalam bentuk ion karbonat yang dilepaskan atmosfir oleh
pembakaran bahan bakar tosil dan penebaran hutan diserap untuk
4. PEMBAHASAN
4.1
Analisa Prosedur
Sebelum melakukan praktikum biologi dasar tentang
alat
dan
bahan.
Tabung
reaksi
sebagai
tempat
CO2. Air kolam sebagai medium hidup siput dan hydrilla. Parafin cair
untuk menutup kapas dengan tabung reaksi.
bagian
4.2.
Tabun
Perubaha
Kondisi
Kondisi
ke
1.
g
A1
n warna
Berwarna
siput
Hidup
sagitaria
Hidup
Hidup
Keterangan
Tabung berisi siput
biru
A2
Biru
kehijauan
A3
Biru jernih
hidup
Tabung berisi
sagitaria
A4
Biru
B1
bening
Biru
B2
Mati
Mati
kehijauan
hidup
siput
Seperti air
hidup
Hidup
berwarna
dan sagitaria
mineral
hijau muda
B3
Bening
kehijauan
Hydrilla
Tabung berisi
berwarna
sagitaria
Tabung berisi air
Keterangan
B4
Biru muda
hijau
-
Hari
Tabun
Perubaha
Kondisi
Kondisi
ke
g
A1
n warna
Berwarna
siput
Mati
sagitaria
A2
Hijau
Biru
Mati
Terdapat
gelembung
dan sagitaria
sagitaria
Sagitaria
Tabung berisi
segar
sagitaria
A3
Air jernih,
Air
A4
berkurang
Biru muda
bening
B1
Biru
Mati
B2
kehijauan
Air Bening
Mati
Segar
B3
Air
layu
dan sagitaria
Tabung berisi
2.
Kehijauan
B4
Biru muda
bening
sagitaria
Hari
Tabun
Perubaha
Kondisi
Kondisi
Keterangan
ke
3
g
A1
n warna
Bromotimo
siput
Mati
sagitaria
_
Tabung berisi
A2
l biru
Air jernih
Mati
Saritaria
Siput
Tabung berisi siput
A3
Air
segar
dan sagitaria
Hidup segar Tabung berisi
A4
B1
berkurang
Biru
sagitaria
Tabung berisi air
mudah
bening
Hijau
Mati
kekuninga
n
(berkurang
B2
)
Air keruh
Mati
Rontok
dan
B3
berkurang
Air
B4
berkurang
Biru muda
bening
Kekuningan
Tabung berisi
sagitaria
Tabung berisi air
3 Analisa hasil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama tiga
hari secara berturut-turut terhadap tabung reaksi A 1, A2, A3, A4, dan B1,
B2, B3, B4 yang berisi tentang kondisi siput, siput dengan sagitaria,
sagitaria dan air aquarium maka setiap hari dilakukan pengamatan
maka bahan-bahan yang digunakan mengalami berbagai perubahan
dimana warna, bentuk, keadaan, kondisi wadah, kondisi bahan pun
berubah bentuk secara bertahap selama tiga hari dilakukan
pengamatan dimana dari hasil pengamatan tersebut terdapat:
Pada tabung reaksi A (yang ditempatkan di tempat terang)
yaitu pada tabung reaksi A1 berisi siput, dan pada tabung reaksi A 2
kondisi siput dan sagitaria pada hari pertama masih hidup, pada
hari kedua siput mati sedangkan sagitaria tetap segar dan pada hari
ketiga kondisi air jernih, siput mati dan sagitaria masih segar. Pada
tabung A3 hari pertama air tampak jernih dan sagitaria tampak segar
dan hari ketiga air berkurang air berkurang dan sagitaria segar dan
keadaan
terdapat
siput
mati
tidak
sagitaria,
tidak
terjadi
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum biologi dasar yang
penulus sampaikan adalah :
dasar
yaitu
untuk
kegiatan
pengamatan
yang
harus
bahan
tersebut
secara
bertahap
setiap
hari
agar
Tambahkan komentar
3.
Mar
31
Latar Belakang
Ikan termasuk hewan yang bertulang belakang (vertebrata),
ekor.
Ikan
memiliki
sirip
untuk
mempermudah
dan
.2
berikut :
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Kelas
: Osteichtyes
Sub kelas
: Acanthoptherigii
Ordo
: Perchomophi
Sub ordo
: Percoidea
Family
: Chicildae
Spesies
: Oreochromis. Sp
Menurut
sucipto
dan
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Kelas
: Pisces
Sub Kelas
: Teleostei
Ordo
: pernoprophi
Sub Ordo
: Perchoidae
Famili
: Chicildidae
Genus
: Oreochromis
prihartono
(2005)
ikan
nila
Spesies
2.3
: Oreochromis Niloticus
dan relative pipih. Sisinya besar dan kasar, bentuknya ctenoid, gurat
sisi terputus-putus di bagian tengah badan ikan. Warna sisik abuabu kecoklatan (nila hitam) dan putih atau merah (nila merah).
Posisi mulut terletak di ujung mulut dan terminal. Pada sirip
punggung terdapat jari-jari sirip punggung yang keras dan garisgaris vertical yang bulat dan berwarna kemerahan. (Suyanto, 1993).
Ikan
nila
memiliki
ciri
pada
tubuh
secara
fisik
: kulit
2. Sistem otot
: penggerak otot
3. System ranka
4. System pernafasan
: sirkulasi
6. System pencernaan
: Metabolisme
7. System saraf
: Penyusun
8. Sistem Hormon
: Pengendali
9. Sistem Reproduksi
: Perkembangbiakan
2.5
Dalam
beberapa
hal
dengan
eksresi.
Lubang
urogenital
adalah
tempat
pada
ikan
berlangsung
secara
fisik
dan
secara
mekanik
juga
berlangsung
dalam
segmen
lambung dan usus, yaitu melalui gerakan kontraksi otot dan segmen
selanjutnya adalah pencernaan secara mekanik di lambung dan
2.6
Djuanda
(1982),
ekor
pada
ikan
merupakan
Bentuk
Bentuk
Bentuk
Bentuk
cagak
segitiga
bundar
setangah lingkaran
4. PEMBAHASAN
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bagian tubuh ikan mas nila terdiri dari caput, trunchus, caudal,
caput (kepala), trunchus (badan), caudal (ekor).
Ginjal
Uro genital
Insang
Kulit
5.2 Saran
Pada saat pembedahan ikan nila menggunakan sectioset
juga harus hati-hati dan seksama supaya tidak menyebabkan
organ-organ dakam tubuh ikan tidak pecah,sehingga mudah
diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Google Image, 2011
Satyani, 2001. Sciences.Surabaya : Gramedia
Boya, 1990. Anatomi. Yogyakarta : Kanisius
Effendie,2002. Biologi Dasar. Jakarta : Media Press
Hasni, 2008. Biologi Umum. Surabaya : Gramedia
Ainun Hikmah 2009. Biologi Anatomi. Surabaya : Gramedia
Lennew (1990). Molecular and cell Biology. Jakarta : P.T.Gelora
Akasara
Djuanda 1989. Jaringan. Jakarta : AMPI
Tambahkan komentar
4.
Mar
31
fungsi
yang
sama
dan
dari
sekumpulan
jaringan
akan
hewan.
Jaringan
tumbuhan
adalah
sekumpulan
sel-sel
hewan
merupakan
jaringan
yang
terdiri
atas
membantu
kontraksi
sel-sel
dalam
satu
koordinasi
(ilham,2010).
Jaringan pada tumbuhan terdiri atas 2 bagian, yaitu jaringan
meristem dan permanen. Jaringan hewan merupakan jaringan
tersusun dari sel-sel hewan yang memiliki asal, fungsi dan struktur
yang
1.2
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Jaringan
Dalam ilmu biologi jaringan merupakan sekumpulan sel-sel
suatu
kehidupan.
mempelajari
mengenai
jaringan
kehidupan disebut
Cabang
dan
ilmu
biologi
hubungannya
yang
terhadap
sel-sel
pada
tempta
tertentu,
kemudian
akan
2.2
Definisi jaringan
Jaringan
tumbuhan
merupakan
sekumpulan
sel-sel
Jaringan
permanen
adalah
jaringan
yang
tidak
jaringan
penyokong
dan
jaringan
pengangkut
(Campbell,1991).
Jaringan hewan adalah sekumpulan sel yang mempunyai
bentuk,
asal
dan
fungsi
yang
sama.
Jaringan
pada
hewan
2.3.
Jaringan Hewan
c. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot-otot berasal dari lapisan
mesoderm yang sel-selnya memanjang dan berbentuk serabut yang
daoat berkontraksi karena adanya molekul myofibril. Pada
vertebrate secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot
rangka, otot jantung dan otot polos.
Otot rangka berstruktur, bergaris melintang. Berfungsi untuk
menggerakkan rangka, otot ini bersifat sadar karena mampu diatur
oleh kemampuan kita. Serabut ototnya benyak nucleus yang
terletak pada tepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang
gelap dan garis terang (Istamar, 2007).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang,
sifat otot ini tidak sadar, karena kontraksinya tida bias diatur oleh
kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nucleus yang
terletak di tengah sel. Pada bagian ujung sel terdapat sambungan
rapat yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi
dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung (Campbell, 1999).
Otot plos berbentuk sperti garis spindle. Kontraksi otot polos
lebih disbanding otot rangka. Namun meeka mampu berkontraksi
dalam waktu lama. Otot polos bersifat tidak sadar. (Daniswara,
2010).
2.4
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan
2. Jaringan penyokong
Merupakan jaringan untuk menunjang agara jaringan tumbuhan
dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan dibedakan menjadi :
- Kolenkim
: jaringan
penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang
dinding selnya dibagian sudut-sudutnya penebalan dan
tersusun antara sel-sel yang hidup.
- Sklerenkim
: jaringan
penguat yang dinding selnya mengalami penebalan dan
tersusun antar sel-sel yang hidup dari penebalan zat kayu
sehingga bersdifat lebih kuat.
Sklerenkim terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Sklerenkim skerenida (sel batu)
: pada tempurung
kelapa dan tempurung buah kenari.
b. Sklerenkim serabut (serat/fiber) pada serat rami.
3. Jaringan pengangkut
Xylem
: sel penyusunnya berupa parenkim. Xylem
terdpat pada bagian kayu, fungsinya mengangkut air dan
unsure hara dari akar ke daun.
Floem
: terdiri dari sel hidup berdinding selulosa dan
dindingnya melintang terdapat pada bagian kulit kayu.
Pada samping floem terdapat jaringan pengiring.
Langkah
berikutnya
adalah
diambil
awetan
jaringan
dalam
paku-pakuan,
mengamati
pertama
awetan
diambil
jaringan
awetan
pada
jaringan
(Google Image,
(Google Image,
2011)
2011)
(Google Image,2011)
(Google Image,2011)
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama
Jaringan
tumbuhan
terdiri
atas
meristem,
ephidermis,
jaringan
hewan
terdiri
atas
jaringan
ephitellium,
5.2 Saran
Saran untuk praktikum mengenai jaringan tumbuhan dan
jaringan hewan ini adalah setiap pengamatan harus dilakukan
dengan teliti, benar dan seksama agae mendapatkan hasil yang
maksimal. Dalam proses pengamatan objek/preparat dengan
menggunakan mikroskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan
dengan hati-hati supaya hasil pengamatan dapat diperoleh dengan
maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Tambahkan komentar
5.
Mar
31
dibagi
dibagi
menjadi
dua
yaitu
adalah
perairan
ini
agar
para
praktikan
dapat
dapat
meneliti
jumlah
nisbi
mikroorganisme
yang
Ilmu-ilmu
Perairan
dan
laboratorium
mikrobiologi
yang
13.00
WIB.
Fakultas
Perikanan
Dan
Ilmu
Kelautan,
Prokariotek
uniseluler
pada
media
buatan
laboratoris reproduksi
aseksual, pembelahan sederhana
Penyebab
menambah
Tanaman,
kesuburan
untuk
tanah,
industri
dan
penyakit,
merusak
mampu
Air
Sumber energy
Mineral
Faktor Ekstrinsik
1. Suhu
Berdasarkan suhu kisaran mikroba digolongkan menjadi 3
golongan yakni: psikriffilik (mikroba yang suhu terdapat suhu dingin)
mesofilk (mikroba yang suhu terdapat suhu sedang) dan termofiik
(mikroba suka suhu tinggi) (Schiat,2009).
2. Ketersediaan dan konsentrasi gas dilingkungan
Peningkatan konsentrasi CO2 menjadi kira-kira 10
menghambat
pertumbuhan
mikroba
hal
ini
dikenal
dapat
dengan
artinya
bebas
dari
mikroorganisme
hidup
(William,2008)
Sterilisasi (Sterilization) adalah proses pemusnahan total
semua mikroskop dan organisme lain yang dapat hidup dari
lingkungan adalah material dengan cara-cara fisik atau kimia
(Rafia,2004).
Sterilisasi, proses yang menghancurkan semua bentuk
kehidupan.
Suatu
benda
yang
steril,
dipandang
dari
sudut
hidup
dan
seterusnya
karakteristik
persyaratan
Klasifikasi
Nama
Contoh
o
1.
2.
3.
Sumber nutrient
Keaadan fisik
Komponen
Alamia
Buatan/antifiel
Padat/irefensibel
Susu,kaldu
Campuran zat kimia
Serumdarah
4.
5.
kimiawi
Pengusun
Persyaratan
Padat/peversibel
Setengah padat
berkoagoasi
Agor nutrient
Agar lunak kaldu
nutribakteri
Cair
nutrient amanium
Kompleks
sulfat
Kimiawi
medium,garam,gluk
Endrichmen media
Diferensial media
Selected media
Test media
deoksilat medium
ujivid BL2
Analisikonsumsinutrien
(Karbon,
Hidrogen,Oksida,
Asam
gorengan,
dan
penyaringan.
Metode
tuangan
4. PEMBAHASAN
9 gram agar
5 gram pepton
2,5 gram ekstra yes
1 gram glukosa
autoclave
dilihat
airnya
apabila
kurang
249,8
F.
Ditunggu
sampai
15
menit
kemudian
tingal
dimedia
dan
ditutup
untuk
mengetahui
air
yang
terbentuk
setelah
itu
dibungkus
koran
koloni
counter
dan
terlihat
jelas
bentuk
dari
Pada
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan yaitu:
PCA adalah (plate count agar) dan komposisinya yaitu, 9 gram agar,
5 gram pepton, 2,5 gram ekstrak yest dan satu gram glokosa.
cawan.
5.2 Saran
(menanam)
usahakan
agar
jangan
terkena/bersentuhan
Ambomas,
2009.
Mikroorganisme
perairan.From
http://ambonas/Mikroorganisme
Perairan/htm/08 Oktober pukul 03.30 PM
Emest yurdosoe, 2001. Biologi volume 3, stale united, Amerika
Iqbal Ali, 2008. Biologi dasar dunia ilmu, Jakarta
Placsar, 1986. Biologi nomen. Ferden waller spaind.
Radin yasim, 2010. Biologi.Trakta ilmu. Bandung
Ratna,
2008.
Mikroorganimedan
contohnya
from:http//Ratna.Worpres.Com/
Mikroorganisme dan contohnya/html/08 oktober
04.00 PM
Rafia, 2004. Pengertian sterilisasi.Dunia pustaka. Bogor.
Schiat Edier, 2009. Mikroorganisme of biologi Yubaren tarki
Sumarwoto, 2008. Mikroorganisme peraidin. Stelimiler Pustaka,
Jakarta
William, 2008. Media Of organisme franstion gyel Amerika
Yanti,
rizky,
2009.
Mikroorganisme
http://risay.yanti.
Blogspot.com/2009/02/
pertumbuhan-
Tambahkan komentar
6.
Mar
31
Transport Membran
1.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sel hidup merupakan
struktur
yang
sangat
rumit.
Dengan
salah
satu
diantara
beberapa
struktur
membran
yang
memisahkan sel menjadi aneka bagian dan membentuk kerangka kerja yang
memungkinkan semua proses kehidupan berlangsung(Ackerman et all,
1979).
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang
diperlukan
dan
membuang
sisa-sisa
metabolismenya.
Untuk
dan
mengeluarkan
ion-ion
tertentu.
Pengaturan
keluar
masuknya meteri dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh
permeabilitas membran(bima,2009a).
TINJAUAN PUSTAKA
besar(glukosa),
ion
dan
substansi
hidrofobik
membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Ada dua macam sel yaitu
sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak
memiliki nukleus dan sel eukariotik punya nukleus. Banyaknya molekul yang
masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor
pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme
khusus(wikipedia, 2009b).
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni
gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis
dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi
sederhana(simple
diffusion),
difusi
dipermudah
atau
beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu,
dapat menembus membran melalui saluran atau channel. Saluran ini
terbentuk dari protein tansmembran, semacam pori dengan diameter tertentu
yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter
tersebut dapat melaluinya. Untuk difusi difasilitasi diterangkan dalam hal ini.
Difusi difasilitasi merupakan pelarutan zat melalui membran plasma yang
melibatkan protein pembawa(transfoter). Protein ini tergolong protein trans
membran yang memiliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang
akan ditransfer ke dalam sel(bima, 2009a).
Difusi adalah suatu proses yang amat cepat apabila terjadi dalaam suatu sel
biologi. Tetapi, dalam skala mikroskopik proses itu dapat menjadi amat lambat
jika tidak dibantu dengan pengadukan atau konveksi. Misalnya, jika
seseorang memasukkan beberapa sendok gula ke dalam secangkir kopi, gula
akan tenggelam di alas. Sesudah itu terjadilah suatu lapisan tipis kopi yang
jenuh dengan gula. Tanpa pengadukan molekul-molekul gula itu akan
menyebar perlahan-lahan yaitu mendifusi dalam kopi(Ackerman et all, 1979).
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah. Contoh
yang paling sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat
laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika berbentuk perpindahan dari sebuah
lapisan(layer) molekul yang diam dari solid atau fluida(wikipedia, 2009 b).
Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi
ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya
sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis(crayonpedia, 2009 f).
2.1.3. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semi
permeable harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan
suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Osmosis ini sendiri
adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
Chordata
Vertebrata
Cetoichtyas
Acanthoptarigii
Parcomorphi
Parcoidea
Cichlidan
Orochromis
Niloticus sp
adalah Oreochromis niloticus. Nama
Indonesianya
3.1.
3.
Data Hasil Pengamatan
PEMBAHASAN
tataan sebagai wadah alat dan bahan serta tempat untuk membedah ikan,
sectio set yaitu seperangkat alat bedah, washing bottle untuk tempat
aquadest, timbangan digital mettler dengan ketelitian 10 -4 yang berfungsi
untuk mendapatkan massa dari NaCl. Sendok tanduk untuk mengambil
larutan NaCl pada saat akan pembuatan larutan. Jaring untuk mengambil ikan
dari air dan tiga buah beaker glass 100mL untuk tempat larutan NaCl 0,3M;
NaCl 0,5M dan aquadest. Sedangkan bahan bahannya antara lain ikan nila
sebagai objek yang akan diamati sel darahnya, kertas label untuk memberi
nama larutan larutan pada beaker glass. Aquadest fungsinya sebagai
indikator pembanding. Larutan NaCl 0,3M dan NaCl 0,5M sama sama
berfungsi
sebagai
indikator
pembanding.
Tissue
berfungsi
untuk
Kemudian sel eritrositnya untuk tiap tiap menitnya, pada menit 1, 5 dan
10.
Dalam pembuatan larutan dihitung lalu massa garamnya yaitu:
Mr NaCl= 23 + 35,5 = 58,5
1.
NaCl 0,3M
2.
NaCl 0,5M
M
= gr x 1000
M
= gr x 1000
Mr
V
Mr
V
0,3
= gr x 1000
0,5
= gr x 1000
58,5 25
58,5 25
gr
= 0,44 gram
gr
= 0,73 gram
Setelah itu ditimbang sesuai dengan perhitungan. Kemudian NaCl tersebut
dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisikan aquadest sebanyak 25mL.
Kemudian dihomogenkan sehingga sudah menjadi larutan.
3.3. Analisa Hasil
Larutan aquadest + eritrosit
Berdasarkan hasil pengamatan yang diamati dengan menggunakan
mikroskop pada menit ke-1 pengamatan sel darah merah berbentuk bulat,
warna inti merah, kondisi air normal dan jumlah air tetap. Selanjutnya pada
menit ke-5 bentuk sel darah merah bertambah besar, warna inti dan warna
membran menipis, sedangkan jumlah air berkurang karena terserap. Lalu
menit ke-10 bentuk sel menjadi besar, membran tipis, sedangkan air
bertambah, karena molekul air semakin memasuki molekul larutan sehingga
terjadilah osmosis sebab konsentrasi pada dalam membran lebih pekat dari
pada dalam air lebih rendah dan konsentrasi dari yang tinggi menuju ke
rendah, selain itu aquadest berperan sebagai hipotonik, dibandingkan sel
darah merahnya.
Larutan NaCl 0,3M + eritrosit
Berdasarkan hasil pengamatan yang diamati dengan menggunakan
mikroskop pada menit ke-1 pengamatan sel darah merah berbentuk bulat,
warna inti merah dan membran hitam tipis. Kondisi air bertambah dan
jumlahnya tetap. Pada menit ke-5, membran sel mengalami penebalan.
Jumlah air bertambah dan kondisi air tetap. Pada menit ke-10 bentuk sel
semakin kecil, membran mengalami penebalan yang agak tebal. Jumlah air
bertambah dan kondisi air tetap karena membran semakin menebal. Proses
yang terjadi adalah difusi sebab konsentrasi air pada konsentrasi dalam
membran lebih rendah dan konsentrasi dalam membran lebih pekat dari pada
konsentrasi air. Difusi adalah perpindahan konsentrasi dari yang tinggi
menuju ke rendah. Selain itu sel yang berperan sebagai larutan hipertonik
mengalami krenasi karena cairan yang berada dalam sel keluar atau sel
kehilangan air yang berpindah ke larutan NaCl yang berperan sebagai larutan
hipertonik.
Larutan NaCl 0,5M + eritrosit
Berdasarkan hasil pengamatan yang diamati dengan menggunakan
mikroskop, pada menit ke-1 bentuk sel agak mengkerut, membran mengalami
penebalan. Jumlah airnya bertambah dan kondisi air pekat. Pada menit ke-5
membran mengalami penebalan agak tebal. Sedangkan jumlah air bertambah
dan kondisi air pekat. Pada menit ke-10 membran mengalami penebalan
yang tebal. Jumlah air bertambah dan kondisi air pekat, karena membran
semakin menebal yang sama saja molekul air semakin keluar dari membran.
Proses yang terjadi adalah difusi. Sebuah konsentrasi air dari pada
konsentrasinya dalam membran lebih rendah dan konsentrasinya dalam
membran lebih pekat dari pada konsentrasi airdan difusi adalah perpindahan
air dari yang tinggi menuju ke konsentrasi yang rendah.
Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan
kemudian pecah/lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan hilang tekanan turgor dan
mengalami plasmolisis(lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan
sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput
karena kehilangan air(crayonpedia,2000 f).
4.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dimbil dari praktikum membran sel adalah: Nama latin ikan
nila adalah Oreochromis niloticus Darah ikan nila banyak mengandung
trombosit sehingga darahnya cepat membekuDifusi adalah perpindahan
molekul dari konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah Osmosis adalah
perpindahan molekul dari konsentrasi rendah menuju ke konsentrasi tinggi
Semakin pekat larutan maka semakin kecil sel darah ikan Hasil pengamatan
dari menit 1, 5 dan 10 adalah: Kondisi air bertambah Bentuk sel semakin
besar tapi menipis Sel mengalami difusi
4.2. Saran
Para praktikan harus lebih berhati hati dan teliti dalam melakukan
percobaan agar praktikum dapat berjalan lancar dan praktikan seharusnya
lebih teliti dalam pengamatan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Ackerman, Eugene Dkk. 1979. Ilmu Biofisika. Jakarta: EGG
Bima, 2009. http://bima.ipb.ac.id/materi/osmosis/html
Diakses pada tanggal 21 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB
Crayonpedia,
melalui
2009.
http://www.crayonpedia.org/mw/6.
transportasi
Tambahkan komentar
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.