Anda di halaman 1dari 118

1.

JADWAL TURUNNYA LAILATUL QADAR


Imam Al-Gazali berkata bahwa turunnya lailatul qadar itu dapat
diketahu dengan awal ramadhan, yaitu jika awal ramadhan jatuh pada
hari :
Minggu atau rabu maka turunnya lailatul qadar itu pada malam yamg
ke 29 ramadhan
Senin maka turunnya lailatul qadar itu pada malam yang ke 21
ramadhan
Selasa atau jumat maka turunnya lailatul qadar itu pada malam yang
ke 27 ramadhan
Kamis maka turunnya lailatul qadar itu pada malam yang ke 25
ramadhan
Sabtu maka turunnya lailatul qadar itu pada malam yang ke 23
ramadhan
Syek Abul Hasan berkata :sejak aku baligh hingga sekarang saya
tidak pernah luput dari malam lailatul qadar dengan mengamalkan
kaidah/jadwal tersebut.
2. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT LAILATUL
QADAR

Pada rakaat pertama hingga rakaat yang ke empat membaca surat


Al-fatihah 1x, surat At-Takatsur 1x dan surat Al-ikhlas 3x.niscaya Allah
akan memudahkan keluar rohnya disaat sakaratul maut dan Allah akan
memberinya empat tempat dari nur diakhirat kelak, tiap satu nur serubu
mahligai dalam syurga untuk kesenangan bagi orang yang beramal itu.
Hal ini dikutib dari kitab Nazhatul Majalis dari hadits Nabi SaW. Setelah
shalat hendaklah membaca doa dibawah ini :
1

Setelah membaca doa diatas sebanyak-banyaknya, membaca lagi


dzikir dibawah ini 400x :

Lalu membaca lagi tasbih di bawah ini 200x :

Lalu membaca istigfar dan shalawat sebanyak-banyaknya hingga


tidak tidur pada malam itu.
Inilah istigfar yang dibaca :

Inilah shalawat yang dibaca :

3. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT TASBIH

Adapun cara melaksanakannya adalah sbb :


2

Jika pada waktu siang hendakalh dikerjakan empat rakaat


sekaligis.
Dan jika dikerjakan pada waktu malam hendaklah dikerjakan
dua-dua rakaat yakni setiap dua rakaat salam.
Pada rakaat pertama setelah membaca doa iftitah bacalah S.
Al-Fatihah dan surat At-Takatsur, kemudian sebelum ruku
hendaklah membaca tasbih dibawah ini 15x :

Kemudian ruku, setelah membaca tasbih ruku lalu membaca


lagi tasbih seperti diatas 10x, lalu duduk diantara dua sujud.
Setelah membaca doa duduk diantara dua sujud lalu membaca
lagi tasbih seperti diatas 10x kemudian sujud kedua
Pada sujud yang kedua ini setelah membaca tasbih sujud lalu
membaca lagi tasbih seperti di atas 10x, kemudian sebelum
berdiri untuk rakaat yang kedua hendaklah duduk istirahat
seperti duduk diantara dua sujud sambil membaca tasbih seperti
diatas 10x.
Demikianlah dilakukan hingga empat rakaat. Adapun yang dibaca
pada rakaat yang ke dua adalah S.Al-Fatihah dan S.Al-Ashr dan pada
rakaat yang ke tiga adalah surat Al-Fatihah dan S. Al- Kafirun, kemudian
pada rakaat yang ke empat membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash.
Setelah itu bacalah doa di bawah ini :

Kemudian baca lagi doa dibawah ini 5x :

Kemudian mengankat kedu tangan membaca doa Rijalul Ghib di


bawah ini :
3

4. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT 12 RAKAAT


PADA MALAM YANG KE 27 RAMADHAN
Nabi Muhammad SaW bersabda : barang siapa yang shalat 12
rakaat pada malam yang ke 27 ramadhan dengan membaca pada tiap-tiap
rakaat surat Al-Fatihah 1x, surat Al-qadar 1x dan surat Al-ikhlash 15x.
setelah shalat membaca istigfar 100x maka sesungguhnya ia
mendapatkan malam lailatul qadar dan Allah menerima puasa dan
shalatnya serta mendapatkan pahala seperti pahala para Nabi-Nabi dan
diterima doanya dan jika ia mati pada antara ramadhan yang akan datang
maka ia mati syahid, hal ini tersebut dalam kitab Ihya Ulumuddin.
Bersabda Nabi Muhammad Saw :
Barang siapa yang shalat sunnat dua rakaat pada malam jumat
terakhir di bulan ramahdan, pada tiap-tiap rakaat membaca S.Al-Fatihah
1x dan S.Az-Zalzalah 15x, maka ia tidak akan dimatikan oleh Allah Swt
sebelum melihat tempatnya di syurga. Inilah lafadz niatnya :

5. SHALAT QADHA
Shalat qadha ini dilaksanakan pada penghabisan malam jumat
dibilan ramadhan.
6. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT QADHAASAR

7. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT QADHA MAGRIB

8. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT QADHA ISYA

.
9. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT QADHA SUBUH

.
10. INILAH LAFADZ NIAT SHALAT QADHA DUHUR

.
11. INILAH DOA YANG DIBACA SETELAH SHALAT
QADHA

12. LAFADZ NBIAT SHALAT TAUBAT

.
13. LAFADZ NIAT SHALAT MUMIN

.
14. LAFADZ NIAT SHALAT SHALIHIN

15. LAFADZ NIAT SHALAT TAUHID


7

Keterangan :
Empat macam shalat sunnat diatas yakni shalat sunnat taubat,shalat
sunnat mumin,shalat sunnat shalihin dan shalat sunnat tauhid dikerjakan
semuanya secara berurutan sesuai dengan urutan diatas, tiap tiap shalat
tersebut dilaksanakan sebanyak dua rakaat, pada rakaat pertama setiap
shalat membaca surat al-fatiha 1x dan surat al-kafiruun 3x dan pada
rakaat yang kedua setiap shalat membaca surat al-fatiha 1x dan surat alikhlas 10x, setelah shalat hendaknya membaca istigfar di bawa ini 750x:

.
Kemudian membaca doa penutup dibawa ini :

.
16. SHALAT SUNNAT QIYAAMUL LAIL/TAHAJJUD
Inilah lafadz niatnya :

.
8

Pada rakaat pertama membaca surat Al-fatihah dan surat AlKafirun dan pada rakaat yang kedua membaca surat Al-fatihah dan surat
An-nashr. Setelah salam pada rakaat yang ke dua lalu berdiri lagi
melaksanakan shalat tahajjud dua rakaat dengan lafadz niat seperti
diatas,pada rakaat pertama membaca surat Al-fatihah dan surat An-nashr
dan pada rakaat yang ke dua membaca surat Al-fatihah dan surat Allahab, setelah salam lalu berdiri lagi untuk melaksanakan shalat tahajjud
dua rakaat (untuk rakaat yang ke 5&6).pada rakaat pertama membaca
surat Al-fatihah dan surat Al-lahab dan pada rakaat yang kedua membaca
surat Al-fatihah dan surat Al-ikhlas, setelah salam pada rakaat yang ke
dua lalu berdiri lagi untuk melaksanakan shalat tahajjud dua rakaat untuk
rakaat yang ke 7&8. Pada rakaat pwertama membaca surat Al-fatihah dan
surat Al-ikhlas dan pada rakaat yang ke dua membaca surat Al-falaq,
setelah salam lalu berdiri lagi untuk melaksanakan shalat tahajjud dua
rakaat yakni rakaat yang ke 9&10. Pada rakaat pertama membaca surat
Al-fatihah dan surat Al-fakaq, dan pada rakaat yang ke dua membaca
surat Al-fatihah dan surat An-nass.
Setelah selesai melaksanakan shalat tahajuud diatas 10 rakaat lalu
membaca doa penutup di bawah ini :

.
17. LAFADZ NIAT SHALAT DUHUR KASRAN JAMAK TAKDIM

.
18. LAFADZ NIAT SHALAT ASAR QASRAN JAMAK TAKDIM

.
19. LAFADZ NIAT SHALAT ASAR QASRAN JAMAK TAKHIR

.
20. LAFADZ NIAT SHALAT DUHUR KASRAN JAMAK TAKHIR

.
10

21. LAFADZ NIAT SHALAT MAGRIB JAMAK TAKDIM

22. LAFADZ NIAT SHALAT ISYA KASRAN JAMAK TAKHIR

.
23. LAFADZ NIAT SHALAT ISYA KASRAN JAMAK TAKDIM

.
24. LAFADZ NIAT SHALAT MAGRIB JAMAK TAKHIR

25. LAFADZ NIAT MANDI JUNUB SETELAH BERSETUBUH

.
26. LAFADZ NIAT MANDI JUNUB SETELAH BERSETUBUH
(YANG LAIN)

11

27. LAFASDZ NIAT MANDI APABILA KAFIR MASUK ISLAM

.
28. LAFADZ NIAT MANDI PEREMPUAN SETELAH HAID

.
29. LAFADZ NIAT MANDI PEREMPUAN SETELAH
MELAHIRKAN

.
30. LAFADZ NIAT MANDI PEREMPUAN SETELAH 40 HARI
SETELAH MELAHIRKAN

.
31. LAFADZ NIAT MANDI APABILA MIMPI BERSETUBUH

.
32. LAFADZ NIAT MANDI SUNNAT GERHANA MATAHARI

.
33. LAFADZ NIAT MANDI SUNNAT GERHANA BULAN

.
34. LAFADZ NIAT MANDI SUNNAT PADA HARI JUMAT
12

.
35. LAFRADZ NIAT MANDI SUNNAT PADA HARI RAYA IDUL
FITRI

.
36. LAFRADZ NIAT MANDI SUNNAT PADA HARI RAYA IDUL
ADHA

.
37. LAFADZ NIAT MEMOTONG AYAM BIASA

38. LAFADZ NIAT MEMOTONG AYAM UNTUK NAZAR

.
13

39. LAFADZ NIAT MEMOTONG KAMBING BIASA

.
40. LAFADZ NIAT MEMOTONG KAMBING UNTUK AQIQAH

.
41. LAFADZ NIAT MEMOTONG KAMBING UNTUK
BERKURBAN

.
42. LAFADZ NIAT MEMOTONG KAMBING UNTUK NAZAR

14

.
43. LAFADZ NIAT MEMOTONG SAPI BIASA

44. LAFADZ NIAT MEMOTONG SAPI UNTUK AQIQAH

.
45. LAFADZ NIAT MEMOTONG SAPI UNTUK BERKURBAN

15

.
46. LAFADZ NIAT MEMOTONG SAPI UNTUK NAZAR

.
47. LAFADZ NIAT MEMOTONG KERBAU BIASA

.
48. LAFADZ NIAT MEMOTONG KERBAU UNTUK AQIQAH

.
49. LAFADZ NIAT MEMOTONG KERBAU UNTUK
BERKURBAN

16

.
50. LAFADZ NIAT MEMOTONG KERBAU UNTUK NAZAR

.
51. DOA YANG DIBACA SETELAH MEMOTONG KAMBING,
SAPI, DAN KERBAU UNTUK AQIQAH

.
52. DOA YANG DIBACA SETELAH MEMOTONG KAMBING,
SAPI, DAN KERBAU UNTUK BERKURBAN

17

53. DOA YANG DIBACA APABILA MENGGUNTING KAIN


KAFAN

.
54. LAFADZ NIAT MEMANDIKAN JENAZAH PEREMPUAN
DEWASA

.
55. LAFADZ NIAT MEMANDIKAN JENAZAH LAKI-LAKI
DEWASA

.
56. LAFADZ NIAT MEMANDIKAN JENAZAH ANAK-ANAK
PEREMPUAN

18

57. LAFADZ NIAT MEMANDIKAN JENAZAH ANAK-ANAK


LAKI-LAKI

.
58. APABILA ANAK-ANAK LAKI-LAKI BELUM DISUNNAT
TIDAK WAJIB UNTUK DIWUDUI KECUALI
DITAYAMMUMI INILAH LAFADZ NIATNYA.

.
59. DOA YANG DIBACA SETELAH MEMANDIKAN JENAZAH

.
60. LAFADZ NIAT MEWUDUI JANAZAH SETELAH
DIMANDIKAN
19

61. INILAH DOA YANG DIBACA APABILA JENAZAH


DIBUNGKUS

.
62. LAFADZ IQAMAH SHALAT JENAZAH

.
63. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH PEREMPUAN DEWASA

.
64. LAFADZNIAT SHALAT JENAZAH LAKI-LAKI DEWASA

.
65. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH ANAK LAKI-LAKI

20

66. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH PEREMPUAN

.
67. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH TIGA ORANGSEKALI
DISEMBAHYANGI

.
68. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH DUA ORANG SEKALI
DISEMBAHYANGI

.
69. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH GHAIB

.
70. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH GHAIB
TERTENTUORANGNYA

21

.
71. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH ATAS BEBERAPA
ORANG TIADA TERTENTU ORANGNYA

.
72. LAFADZ NIAT SHALAT JENAZAH PEREMPUAN
MELAHIRKAN TIDAK KELUAR ANAKNYA

.
73. CARA MELAKSANAKAN SHALAT JENAZAH
Shalat jenazah ini dilaksanakan sebanyak empat kali takbir dengan
tidak ruku dan tiudak sujud.
Setelah berniat dan takbiratul ihram membaca S.Al-Fatihah 1x lalu
takbir lagi untuk yang kedua kalinya kemudian setelah takbir membaca
shalawat seperti di bawah ini :

.
22

setelah membaca shalawat di atas lalu takbir lagi untuk yang ketiga,
lalu membaca doa di bawah ini :

.
setelah membaca doa di atas lalu takbir lagi untuk takbir yang ke
empat, kemudian setelah takbir bacalah doa di bawah ini :

.
Setelah selesai membaca doa di atas lalu salam ke kanan dan ke
kiri kemudian membaca doa di bawah ini sebelum duduk:

Pada saat duduk bacalah zikir di bawah ini 50x atau 100x :

x  
Setelah berzikir seperti di atas lalu membaca shalawat di bawah ini:

.
kemudian membaca tasbih di bawah ini 15x:

23

kemudian membaca lagi shalawat di bawah ini :

Kemudian membaca doa penutup di bawah ini :

.
74. DOA YANG DIBACA APABILA JENAZAH DITURUNKAN
KE LIANG LAHAD

.
24

75. DOA YANG DIBACA KETIKA MENYIRAM AIR DI ATAS


KUBURAN SEBELUM TALKIM DIBACA

76. INILAH DOA HIMPUNAN ANTARA LAIN: DOA TOLAK


BALA, DOA SELAMAT, DOA ARWAH DAN DOA
HADRAT NABI

Lalu membaca surat al-fatiha 1x kemudian membaca lagi:

.
Kemudian membaca lagi suarat al-fatihah 1x, dansurat al-iklash 3x, surat
Al-falaq dan surat An-Nas masing masing 1x lalu membaca:



sampai



Kemudian membaca lagi kalimat dibawa ini:

25

Kemudian mengangkat tangan dengan membaca doa di bawa ini:

26

77. INILAH DOA SELAMAT TERMASUK DOA TOLAK BALA.

78. INILAH DOA HADRAT NABI

27

79. INILAH DOA ARWAH

28

.
80. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SEBELUM DUHUR
(QABLIYYAH DUHUR)

.
81. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SESUDAH DUHUR
(BADIYYAH DUHUR)

.
82. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SEBELUM ASAR
(QABLIYYAH ASAR)

.
83. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SETELAH MAGRIB
(BADIYYAH MAGRIB)

.
84. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SEBELUM ISYA
(QABLIYYAH ISYA)

29

.
85. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SETELAH ISYA
(BADIYYAH ISYA)

.
86. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SEBELUM SUBUH
(QABLIYYAH SUBUH)

.
87. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT GERHANA BULAN

.
88. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT GERHANA MATAHARI

.
89. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT ISTISQA MINTA HUJAN)

90. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT ISYRAQ

91. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT DUA RAKAAT


SEBAGIAN DARI WITIR

30

92. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT WITIR SATU RAKAAT

93. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT WITIR TIGA RAKAAT


SATU SALAM

.
94. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT TARWIH

95. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT QABLIYYAH JUMAT

96. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT BADIYYAH JUMAT

.
97. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT SETELAH WUDU

.
98. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT TAHIYYATUL MESJID

31

99. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT WUDU DIGABUNGKAN


DENGAN SHALAT SUNNAT TAHIYYATUL MESJID

.
.
100.

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT AWWABIN

.
101.

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT TAAT

.
102.

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT APABILA MAU


MENGADAKAN PERJALANAN JAUH (MUSAFIR)

103.

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT ISTISKHARAH

104.

105.

32

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT DUHA

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNATASYUURA (MALAM


TGL 10 MUHARRAM)


106. LAFADZ NIAT SHALAT SUNNATPADA HARI RABU
TERAKHIR BULAN SAFAR UNTUK MEMINTA KEPADA
ALLAH MENJAUHKAN BALA

.
107.

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT PADA MALAM NISFU


SYABAN

108.

LAFADZ NIAT SHALAT FARDU JUMAT

.
109.

110.

LAFADZ NIAT SHALAT FARDU DUHUR

LAFADZ NIAT SHALAT FARDU ASAR

33

111.

112.

113.

LAFADZ NIAT SHALAT FARDU MAGRIB

LAFADZ NIAT SHALAT FARDU ISYA

LAFADZ NIAT SHALAT FARDU SUBUH

114.

DOA IFTITAH
Dengan nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang.

Allah maha besar


Lagi sempurnah kebesarannya
segala puji bagi Allah

34

Dan maha suci Allah sepanjang


pagi dan sore
Kuhadapkan muka dan hatiku
kepada zat yang menciptakan
langit dan bumi
Dengan keadaan lurus dan
menyerahkan diri dan aku
bukanlah dari golongan kaum
musyrikin
Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidup dan matiku semata hanya
untuk Allah seru sekalian alam
Tidak ada sekutu baginyadan aku
diperintahkan
untuk
tidak
menyekutukan baginya
Dan aku termasuk golongan orang
muslim

115. SURAT AL-FATIHAH

  
 
    


 ! 
"   %  &

  
 
 

Dng nama Allah yang maha


pengasih lagi maha penyayang
Segala puji bagi
sekalian alam

Allah

seru

Yang maha pengasih lagi maha


penyayang
35


'"%) '(
 *

Yang menguasai hari kemudian


!+ 
,
' % . ! ,
'

Kepadamulah kami mengabdi dan


kepadamulah
kami
meminta
pertolongan

 /+ 
 

"  , %

Tunjukkanlah kami jalan yang


lurus

1  2
3
 ! ,
'4
5

Yaitu jalannya orang-orang yang


telah engkau berikan nikmat

 1  2

(67     8


" 6
 
*'

Dan bukan jalannya orangorangyg engkau murkaidan bukan


pula jalannya orang-orang yang
sesat
Perkenankanlah aku ini ya Allah

116. SURAT AL-IKHLASH

%
(   :;
%  
  

36

Katakanlah hai Muhammad Allah


itu esa
Allah tempat meminta

%('  %' 

Tidaklah ia beranak dan tidak pula


ia diperanakkan

%
 ' ?   (

Dan tidak ada seorangpun yang


menyerupainya

117. TASBIH YANG DIBACA DALAM RUKU


Maha suci Allah maha agung serta
memujilah aku kepada-Mu
118. DOA YANG DIBACA SAAT ITIDAL
Allah mendengar orang
memujinya

yang

Ya Allah Tuhan kami bagimu


segala puji sepenuh langit dan
bumi
Dan sepenuh barang yang kau
kehendaki setelah itu

119. TASBIH YANG DIBACA DALAM SUJUD

Maha suci Allah maha tinggi serta


memijilah aku kepada-Mu

120. DOA DUDUK DIANTARA DUA SUJUD


Ya Allah ampunilah dosaku dan
belas kasihanilah aku dan
cukupkanlah segala kekuranganku
Dan angkatlah derajatku
Dan berilah aku rezkidan berilah
aku petunjuk dan hidayah dan
berilah kesehatan kepadaku dan
berilah ampunan kepadaku
37

121. BACAAN TAHIYYATUL AWAL/AKHIR


Segala kehormatan keberkahan
kebahagiaan bagi allah
Salam rahmat dan berkahnya
kupanjatkan kepadamu wahai nabi
Muhammad
Salam keselamatan semoga tetap
untukku dan seluruh hamba Allah
yang shaleh
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah
Dan
aku
bersaksi
bahwa
Muhammad itu utusan Allah
Ya allaah limpahkanlah rahmat
kepada Nabi Muhammad dan
keluarganya sebagaimana engkau
memberikan rahmat kepada nabi
Ibrahim dan keluarganya
Dan limpahkanlah berkah kepada
Nabi Muhammad dan keluarganya
sebagaimana engkau memberikan
berkah kepada nabi Ibrahim dan
keluarganya

Diseluruh
alam
semesta
engkaulah terpuji dan maha mulya
122. DOA QUNUT

38

Ya Allah berilah aku petunjuk


seperti orang-orang yang telah
engkau berikan petunjuk
Berilah aku kesehatan seperi
orang-orang yang telah engkau
berikan kesehatan
Pinpinlah aku bersama orang yang
telah engkau pinpin
Berilah berkah segala apa yang
telah engkau berikan padaku
Peliharalah aku dari kejahatan
yang telah engkau pastikan
Karena sesungguhnya engkaulah
yang menentukan dan tidak ada
yang menghukum atas engkau
Sesungguhnya tidaklah akan hina
orang-orang yang telah engkau
berikan kekuasaan
Dan tidaklah akan mulia orangorang yang engkau musuhi
Maha berkalah engkau dan maha
luhurlah engkau
Segala puji bagimu atas yang
telah engkau pastikan
Aku mohon ampun dan aku
bertaubat
39

Semoga Allah memberi rahmat


dan berkah dan salam atas Nabi
Muhammad serta keluarga dan
shabatnya.

123. SALAM
Keselamatan dan rahmat Allah
semoga tetap atas kamu sekalian
124. DOA SETELAH SHALAT
Dengan nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang
Segala puji bagi
sekalian alam

Allah

seru

Yaa Allah limpahkanlah rahmat


dan salam atas junjungan kita
Nabi
Muhammad
dan
keluarganya
Yaa Allah terimalah shalat kami,
puasa kami, ruku kami, sujud
kami duduk kami, khusyu kami,
pengabdian
kami
dan
sempurnakanlah apa yang kami
lakukan selama shalat kami ya
Allah Tuhan seru sekalian alam

40

125. SUJUD SAHWI


Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan jika di dalam shalat ada
yang kita lupa baik itu lupa mengerjakan yang fardu/rukun shalat
maupun sunnat abad shalat.
Jika yang kita lupa itu rukun shalat maka tidak cukup hanya dengan
menggatinya dengan sujud sahwi saja, namun jika rukun shalat yang kita
lupa itu kita ingat ketika masih dalam keadaan shalat maka haruslah
segera melaksanakannya atau kita ingat ketika telah selesai shalat
sedangkan jarak waktunya belum lama maka wajiblah kita laksanakan
yang kita lupa itu kemudian sujud sahwi kemudian sujud sahwi. Jika
yang kita lupa itu sunnat haiat maka tidak perlu mengulangi apa yang
kita lupa itu dan tidak perlu sujud sahwi, akan tetapi jika yang kita lupa
itu sunnat abad maka disunnatkan untuk menggantikannya dengan sujud
sahwi. Jika kita bimbangatau ragu mengenai jumlah rakaat yang kita
lakukan maka haruslah menetapkan yang yakin yaitu yang sedikit
kemudian sujud sahwi. Adapun sujud sahwi itu dilakukan pada saat
setelah membaca tahiyyat akhir (sebelum salam).
Inilah yang dibaca dalam sujud sahwi :

126. SUJUD TILAWAH


Sujud tilawah ialalah shalat yang dilakukan pada saat kita
membaca atau mendengar orang yang membaca ayat-ayat sajadah, baik
di dalam shalat maupun diluar shalat. Pada umumnya sujud tilawah ini
sering dilaksanakan pada shalat subuh di hari jumat dengan membaca
pada rakaat pertama surat yang di dalamnya terdapat ayat sajadah yakni
S.As-Sajadah (Alif Lam Mim tanzil).
Di dalam Al-Qur'an ayat sajadah bukan hanya terdapat pada surat
As-Sajadah saja namun juga banyak terdapat pada surat-surat lain dan
masing-masing ayat sajadah tersebut mempunyai doa khusus yang
41

disunnatkan untuk dibaca pada saat sujud setelah membaca atau


mendengar orang membacanya baik dalam shalat maupun di luar shalat.
Adapun surat-surat yang didalamnya terdapat ayat-ayat sajadah
adalah sebagai berikut:
1. Surat Al-Araf ayat 206 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

2. Surat Ar-Radu ayat 15 dan doa yang disunnatkan untuk dibaca


saat sujud adalah sebagai berikut :

3. Surat An-Nahl ayat 50 dan doa yang disunnatkan dibaca saat


sujud adalah sebagai berikut :

4. Surat Bani Israil ayat 109 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

.
5. Surat Maryam ayat 58 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

.
6. Surat Al-Haj ayat 18 dan ayat 77 dan doa yang disunnatkan
dibaca saat sujud adalah sebagai berikut :

42

7. Surat Al-Furqan ayat 60 dan doa yang disunnatkan dibaca saat


sujud adalah sebagai berikut :

.
8. Surat An-Naml ayat 26 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

9. Surat As-Sajadah ayat 15 dan doa yang disunnatkan dibaca saat


sujud adalah sebagai berikut :

10. Surat Shod ayat 24 dan doa yang disunnatkan dibaca saat sujud
adalah sebagai berikut :

.
11. Surat Haamiim Sajadah ayat 37 dan 38 dan doa yang disunnatkan
dibaca saat sujud adalah sebagai berikut :

12. Surat An-Najm ayat 62 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

.
13. Surat Al-Insyiqaq ayat 62 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

43

14. Surat Al-Alaq ayat 19 dan doa yang disunnatkan dibaca saat
sujud adalah sebagai berikut :

.
127. SHALAT JAMAK DAN SHALAT QASAR
A. Shalat jamak
Shalat jama adalah dua macam shalat fardu yang digabungkan dan
dilaksanakan pada satu waktu,misalnya shalat duhur dan shalat ashar
dikerjakan pada awaktu duhur, shalat magrib dan shalat isya dikerjakan
pada waktu magrib.salat jamak ada dua macam yaitu jamak taqdim dan
jamak takhir.
Jamak taqdim ialah jika shalat duhur dan shlat ashar digabungkan
dan dilaksanakan pada waktu duhur atau shalat magrib dan shalat isaya
digabungkan dan dilaksanakan padsa waktu magrib. Sedangkan jamak
takhir adalah jika shalat duhur dan shalat ashar digabungkan dan
dilaksanakan pada waktu ashar atau jika shalat magrib dan shalat isya
digabungkan dan dilaksanakan pada waktu isya.
Dapun syarat melaksanakan shalat jamak taqdim adalah sebagai
berikut:
MendahulukaN shalat yang pertama,seperti jika shalat duhur dan
shalat ashar di jamak maka shalat duhur dulu yang dilaksanakan
baru shalat ashar
Niat jamak sewaktudilaksanakan shalat yang pertama.
Harus bersambung antara shalat yang pertama dan shalat yang
kedua yakni tidak bole diselingi dengan shalat shalat sunnat
atau perbuatan yang lain.
Adanya uzur/halangan seperti musapir dan lain-lain .

44

Adapun syarat melaksanakan shalat jamak takhir adalah sebagai


berikut:
Niat jamak takhir dilakukan pada shalat yang pertama.
Masih adanya uzur hingga datang waktu shalat yang ke dua
Adapun cara pelaksanaan shalat jamak ini adalah :
1. Shalat Jamak Taqdim Duhur Dan Asar
Kerjakan dahulu shalat duhur dengan lafadz niat sebagai berikut:

Setelah selesai shalat duhur empat rakaat, berdiri lagi melaksanakan


shalat asar pada waktu duhur itu dengan lafadz niat sebagai berikut :

2. Shalat Jamak Taqdim Magrib Dan Isya


Kerjakan dahulu shalat magrib pada waktunya seperti biasa dengan
lafadz niat sebagai berikut:

Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat isya pada waktu magrib itu
dengan lafadz niat sebagai berikut:

45

3.

Shalat Jamak Takhir Duhur Dan Asar

Laksanakanlah dahulu shalat shalat asar pada waktunya empat rakaat


dengan lafadz niat sebagai berikut:

Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat duhur pada waktu asar itu
dengan lafadz niat sebagai berikut:

4.

Shalat Jamak Takhir Magrib Dan Isya

Laksanakan dahulu shalat isya pada waktunya empat rakaat dengan


lafadz niat sebagai berikut:

Lalu berdiri lagi melaksanakan shalat magrib tiga rakaat pada waktu isya
tersebut dengan lafadz niat sebagai berikut:

Atau bisa juga shalat magrib dahulu yang dilaksanakan pada waktu isya
itu baru melaksanakan shalat isya pada waktunya.

46

B. Shalat Qasar
Shalat qasar adalah shalat wajib/fardu yang jumlah rakaatnya empat
yaitu duhur, asar dan magrib diringkas menjadi masing-masing dua
rakaat.
Shalat qasar ini dapat dilaksanakan bagi mereka yang berada dalam
perjalanan (musafir) dengan syarat :
1.
2.
3.
4.

Kepergiannya bukan untuk maksiat


Jarak perjalanannya sekurang-kurangnya 16 farsakh ( + 138 km)
Niat mengqasar pada saat takbiratul ihram
Shalat yang diqasar hanya yang jumlah rakaatnya empat dan
bukan qada
5. Mengetahui hal-hal yang membolehkan mengqasar shalat
6. Tidak boleh makmum pada orang yang bukan musafir atau orang
yang menyempurnakan sebahagian dari shalatnya.
128. LAFADZ NIAT SHALAT DUHUR QASAR

.
129. LAFADZ NIAT SHALAT ASAR QASAR

.
130. LAFADZ NIAT SHALAT ISYA QASAR

.
Shalat jamak dapat juga dikerjakan dengan qasar yang juga disebut
shalat jamak qasar.
131. PENJELASAN MASALAH MANDI
A. Adapun sebab-sebab yang mewajibkan mandi ada enam perkara,
yaitu :
Karena telah bersetubuh baik keluar sperma ataupun tidak
Keluarnya sair sperma
47

Karena selesai nifas (bersalin;setelah berhentinya darah yang keluar


setelah melahirkan)
Karena telah melahirkan (wiladah)
Karena telah haid
Meninggal dunia yang bukan karena mati syahid
B. Fardu Mandi (yang wajib dilaksanakan pada saat mandi)
1. Niat bersamaan dengan mengalirkan air permulaan membasuh tubuh
2. Membasuh seluruh tubuh dengan air yakni meratakan/mengalirkan
air keseluruh tubuh, rambut dan kulit.
3. Menghilangkan najis.
C.
1.
2.
3.
4.
5.

Sunnat Mandi
Membaca BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
Lenih dahulu membasuh segala kotoran dan najis dari badan.
Menghadap kiblat dan mendahulukan yang kanan dari yang kiri.
Membasuh badan sampai tiga kali.
Berwudu sebelum mandi.
132. SHALAT DUA GERHANA (GERHANA MATAHARI
DAN BULAN)
Cara melaksanakan shalat gerhana matagari:

Shalat gerhana matahari dilakukan pada waktu mulai terjadinya


gerhana itu sampai matahari kembali seperti biasa atau sampai matahari
tenggelam.
Shalat dua rakaat dengan empat ka;li ruku dan empat kali sujud.
Yaitu pada rakaat yang pertama setelah berniat dalam takbiratul ihram
membaca doa iftitah seperti dalam shalat biasa kemudian membaca
S.Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah, jika tidak dapat membaca semuanya
dengan baik maka membaca sekedarnya saja lalu ruku dan disunnatkan
memanjangkan membaca tasbihyg lamanya seperti membaca sekitar
seratus ayat surat Al-Baqarah, dalam ruku tersebut setelah itu bangkit
dari ruku (berdiri) lalu membaca lagi surat Al-fatihah dan surat Al48

Bqarah seperti diatas setelah itu ruku lagi dengan memanjangkan bacaan
tasbih kira-kiara sepanjang membaca delapan puluh ayat lau bangkit dari
ruku(Itidal) lalu membaca doa seperti doa yang dibaca dalam shalat
biasa, lalu setelah itu sujud lalu membaca tasbih seperti dalam shalat
biasa kemudian bangkit dari sujud ( duduk diantara dua sujud ) lalu sujud
lagi kenudian bangkit sujud terus berdiri kemudian membaca surath alfatiha. Demikianlah dilakukan hingga dua rakaatm,dalam tiap satu rakaat
dua kali ruku berarti dua rakaat empat kali ruku dan empat kali
membaca surah al-fatiha dan empat kali sujud.
Pada saat berdiri pada rakaat yang keduamembaca surah alfatiha(untuk yang ketiga kalinya) dan membaca ayat kiara-kiara seratus
lima puluh dan setelah berdiri dari ruku membaca S.Al-Fatihah (untukyg
empat kalinya ) dan membaca kira-kira seratus ayat. Dan katika ruku
untuk yang ketiga kalinya hendaknya memanjamgkam tasbihnya kirakira membaca sepanjang tujuh puluh ayat dan pada ruku yang ke mepat
kalinya membaca lagi tasbih sepanjang kira-kira membaca lima puluh
ayat.
Disunnatkan shalat gerhana ini dilakukan dengan berjamaah dan
hendaknya dikomandangkan panggilan untuk menunaikan shalat dengan
seruan sebagai berikut :

&*@A! BC5
Disinnatkan pula membaca dua khutbah setelah shalat seperti pada
shalat jumat, jika kita melaksanakan shalat gerhana ini sendirian maka
tidak disunnatkan untuk berkhutbah.
Sebaiknya isi khutbah pertama itu khati mengajak para hadirin
bersedekah dan memperingatkan mereka agar jangan sampai lupa dan
tertipu, pada khutbah gerhana matahari hendaknya khatib membacanya
dengan suara lemah dan pada khutbah gerhana bulan dikeraskan suaranya
begitupun bacaan surat Al-fatihah hendaknya dilemahkan pada shalat
gerhana matahari dan mengeraskannya pada gerhana bulan.

49

133. SHALAT ISTISQA


Shalat istisqa adalah shalat untuk memohon kepada Allah Swt
agar diturunkan hujan dan disunnatkan bagi orang yang bermukin atau
musafir untuk melaksanakannya disaat sangat diharapkan hujan (karena
kemarau panjang atau putusnya sumber air).
Adapun syarat-syarat melaksanakan shalat istisqa adalah sebagai
berikut :

Dalam tiga hari sebelum melaksanakan shalat istisqa imam atau


ulama hendaknya memerintahkan kepada kaumnya untuk
berpuasa tiga hari lamanya dan menganjurkan untuk beramal
baik seperti bersedekah, bertaubat dari segala dosa,
mengusahakan perdamaian kepada mereka yang dianggap lawan
dan melepaskan diri dari kezoliman.
Pada hari yang ke empat semua penduduk/kaum dianjurkan
untuk keluar rumah bahkan ternak sekalipun untuk ketanah
lapang mengerjakan shalat istisqa. Waktu keluar ketanah lapang
hendaknya berpakaian sederhana, tidak memakai wangiwangian dan tidak perlu memakai pakaian yang bagus.
Dianjurkan kepada semua orang untuk memperbanyak
beristigfar dan memohon hujan.
Setelah selesai shalat membaca salam khatib membacakan
khutbah. Pada khutbah yang pertama khatib membaca pada
permulaan khutbah itu istigfar 9x dan pada khutbah yang kedua
khatib membaca istigfar 7x.

Sebaiknya shalat istisqa ini dilaksanakan bersama dengan orangorang yang lemah, orang-orang yang dalam keadaan susah, orang-orang
yang masih kecil (anak-anak) karena doa mereka itu lebih dekat untuk
dikabulkan oleh Allah Swt;dan hendaknya berhati-hati/ waspada terhadap
orang-orang yang zalim,orang-orang yang menerima suap, orang-orang
yang memakan harta dengan aniaya, orang-orang kafir yang takabbur dan
orang-orang yang fasik jangan sampai melaksanakan shalat istisqa
beserta mereka itu
Adapun cara melasanakannya adalah dilaksanakan seperti pada
shalat hari raya. Pada rakaat pertama hendaknya membaca istigfar
sebanyak 7x dan pada rakaat yang ke dua membaca istigfar sebenyak 5x,
50

dan hendaknya mengeraskan suara bacaan ayat. Pada rakaat pertama dan
ke dua disunnatkan membaca surat Nuh atau seperti surat yang dibaca
pada shalat raya yakni pada rakaat pertama membaca surat Al-fatihah
dan surat Al-ala dan pada rakaat yang kedua membaca surat Al-fatihah
dan surat Al-ghosyiah setelah salam pada rakaat yang kedua disunnatkan
u/ berkhutbah.
Adapun cara melaksanakan khutbah istisqa ialah :
Hendaknya membaca istigfar pada pembukaan khutbah pertama
sebanyak 9x dan pada khutbah yang kedua membaca istigfar
sebanyak 7x.
Ketika khatib berkhutbah disunnatkan memakai selendang
Khutbahnya hendaknya berisi tentang anjuran supaya
memperbanyak membaca istigfar dan merendahkan diri kepada
Allah Swt, serta berkeyakinan bahwa Allah mebgabulkan
permohanannya
Waktu berdo a hendaknya mengankat tangan setinggi-tingginya
hingga lengan dan badan terbuka.
Pada waktu khutbah yang kedua disaat berdoa hendaknya
khatib menghadap kekiblat membelakangi makmun dengan
berdoa bersama-sama. Dalam berdoa hendaknya khati dengan
suara yang lemah seirama dengan permohanannya dan ketika
khatib mengeraskan suaranya maka makmum hendaknya
mereka pada membaca amiin dengan keras.
Ketika
menghadap
kiblat\hendaknya
khatib
merubah/memindahkan selendangnya yang kanan pindah ke kiri
dan yang atas pindah ke bawah lalu memperbanyak doa dan
istigfar begitupun para jamaah hendaknya melakukan
pemindahan selendang tadi seperti yang dilakukan oleh sang
khatib dan hal ini menunjukkan satu isyarat yaitu pindah dari
keadaan yang sempit menuju kekeadaan yang menggembirakan,
dari kesukaran menuju kemudahan dan dari kemurkaan menuju
kje belasa kasihan.
Inilah lafadz doa yang dibaca di dalam maupun di luar khutbah
pada shalat istisqa:
51

134.

SHALAT SUNNAT TARWIH

Shalat tarwih adalah shalat yang dilaksankan pada waktu setelah shalat
isya di bulan suci ramadhan. Shalat tarwih ini bisa dilaksanakan sendirian
maupun dilaksanakan secara berjamaah. Jumlah rakaatnya ada yang
melaksanakan sebanyak delapan rakaat adapula yang melaksanakannya
dua puluh rakaat.
Adapun cara melaksanakannya adalah sbb:
1. Shalat tarwih ini dilaksanakan sebanyak dua-dua rakaat yakni setiap
dua rakaat salam ke kanan dan ke kiri.
2. Setelah shalat isya sebelum berdiri untuk melaksanakan shalat tarwih
ini hendaknya imam atau bilal (salah seorang diantara jamaah)
mengucapkan kalimat serta shalawat di bawah ini :
52

Lalu para jamaah menjawab dengan serentak:

Kemudian bilal berseru lagi dengan kalimat :

.
Lalu para jamaah menjawab dengan :

3. Setelah itu berdiri melaksanakn shalat tarwih, pada rakaat pertama


membaca S.Al-Fatihah dan surat at-Takaatsur dan pada rakaat yang
kedua membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash.
4. Setelah salam pada rakaat yang kedua ini bilal membaca lagi kalimat
di bawah ini:

Lalu makmum/jamaah menjawab dengan serentak :

.
Lalu bilal membaca lagi shalawat :

Kemudian para jamaah menjawab:

53

5. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 3 & 4). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ashr dan pada rakaat yang kedua membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ikhash.
6. setelah salam pada rakaat yang ke empat bilal membaca lagi kalimat
dan shalawat di bawah ini :

lalu makmum menjawab dengan:

lalu bilal membaca lagi kalimat :

lalu para jamaah menjawab lagi dengan:

7. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (yakni
rakaat yang ke 5 & 6). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-Humazah dan pada rakaat yang ke dua membaca
S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash.
8. Setelah salam pada rakaat yang ke enam ini bilal membaca lagi
kalimat dan shalawat seperti yang di baca pada setelah salam dirakaat
yang ke dua begitupun jawaban para jamaah (lihat nomor 4
halaman).
9. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 7 & 8). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-Fiil dan pada rakaat yang kedua membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ikhash.
54

10. Setelah salam pada rakaat yang ke delapan ini bilal membaca lagi
kalimat dan shalawat serta dijawab oleh para jamaah secara serentak
seperti pada setelah salam di rakaat yang ke 3 & 4 kecuali pada
kalimat AL-BADRU MUHAMMAD SHALLUU ALAIH..
(lihat nomor 6 hal..), kalimat tersebut di ganti dengan kalimat di
bawah ini:

Kemudian makmum menjawab dengan :

11. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 9 & 10). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-quraisy dan pada rakaat yang kedua membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ikhash.
12. Setelah salam pada rakaat yang ke sepuluh ini bilal membaca lagi
kalimat dan shalawat seperti yang di baca pada setelah salam dirakaat
yang ke dua begitupun jawaban para jamaah (lihat nomor 4
halaman).
13. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 11 & 12). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-Mauun dan pada rakaat yang kedua membaca
S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhash.
14. Setelah salam pada rakaat yang ke dua belas ini bilal membaca lagi
kalimat dan shalawat serta dijawab oleh para jamaah secara serentak
seperti pada setelah salam di rakaat yang ke 3 & 4 kecuali pada
kalimat AL-BADRU MUHAMMAD SHALLUU ALAIH..
(lihat nomor 6 hal..), kalimat tersebut di ganti dengan kalimat di
bawah ini:

.
55

Kemudian makmum menjawab dengan :

.
15. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 13 & 14). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-Kautsar dan pada rakaat yang kedua membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ikhash.
16. Setelah salam pada rakaat yang ke 14 ini bilal membaca lagi kalimat
dan shalawat seperti yang di baca pada setelah salam dirakaat yang ke
dua begitupun jawaban para jamaah (lihat nomor 4 halaman).
17. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 15& 16). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.Al-Kafirun dan pada rakaat yang kedua membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ikhash.
18. Setelah salam pada rakaat yang ke 16 ini bilal membaca lagi kalimat
dan shalawat serta dijawab oleh para jamaah secara serentak seperti
pada setelah salam di rakaat yang ke 3 & 4 kecuali pada kalimat ALBADRU MUHAMMAD SHALLUU ALAIH.. (lihat nomor 6
hal..), kalimat tersebut di ganti dengan kalimat di bawah ini:

Kemudian makmum menjawab dengan :

19. Setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua rakaat (untuk
rakaat yang ke 17 & 18). Pada rakaat yang pertama membaca S.AlFatihah dan S.An-Nashr dan pada rakaat yang kedua membaca S.AlFatihah dan S.Al-Ikhash.
20. Setelah salam pada rakaat yang ke 18 ini bilal membaca lagi kalimat
dan shalawat seperti yang di baca pada setelah salam dirakaat yang ke
dua begitupun jawaban para jamaah (lihat nomor 4 halaman).
21. Kemudian setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat tarwih dua
rakaat (untuk rakaat yang ke 19 & 20). Pada rakaat yang pertama
56

membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Lahab dan pada rakaat yang kedua


membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhash.
22. Setelah salam pada rakaat yang ke 20 ini bilal membaca lagi kalimat
dan shalawat serta dijawab oleh para jamaah secara serentak seperti
pada setelah salam di rakaat yang ke 3 & 4 kecuali pada kalimat ALBADRU MUHAMMAD SHALLUU ALAIH.. (lihat nomor 6
hal..), kalimat tersebut di ganti dengan kalimat di bawah ini:

Kemudian makmum menjawab dengan :

23. Setelah itu imam atau bilal membaca doa setelah shalat tarwih di
bawah ini :

57

24. Kemudian apabila dilanjutkan dengan shalat witir maka setelah


selesai membaca doa di atas, bilal kemudian membaca kalimat
seruan di bawah ini :

Lalu para jamaah menjawab dengan :

25. Setelah itu berdiri melaksanakan shalat sebahagian dari witir dua
rakaat. Pada rakaat pertama membaca S.Al-Fatihah dan surat apa saja
yang dikehendaki begitupun pada rakaat yang ke dua.
26. setelah itu bilal membaca lagi kalimat seruan di bawah ini:

Lalu para jamaah menjawab dengan :

27. setelah itu berdiri lagi melaksanakan shalat witir satu rakaat, adapun
yang dibaca pada rakaat ini yakni S.Al-Fatihah, S.Al-Ikhlash, S.AlFalaq dan S.An-Nass masing-masing satu kali, lalu setelah salam ke
kanan dan ke kiri imam atau bilal bersama-sama dengan para jamaah
membaca wiri di bawah ini :

58

28. setelah selesai membaca wirid di atas maka imam atau bilal membaca
doa setelah shalat witir seperti di bawah ini :

Keterangan:
Jika pada malam yang pertama sampai pada malam yang ke 15 ramadhan
maka pada tiap-tiap rakaat yang ke dua shalat tarwih, surat yang dibaca
setelah S.Al-Fatihah adalah S.Al-Ikhlash (surat Al-Ikhlash dibaca setiap
rakaat yang ke dua setelah membaca S.Al-Fatihah).
Jika pada malam yang ke 16 sampai selesai ramadhan maka setiap rakaat
yang pertama membaca S.Al-Qadr setelah membaca S.Al-Fatihah (S.AlQadr dibaca pada setiap rakaat yang pertama setelah S.Al-Fatihah
59

Untuk lebih jelasnya perhatikanlah urutan/susunan surat yang dibaca


setelah membaca S.Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat shalat tarwih
(lihat halaman depan.)

Jika shalat witir dilaksanakan pada malam pertama hingga malam


yang ke 16 ramadhan maka setelah membaca doa shalat tarwih bilal
membaca kalimat seruan seperti yang telah di jelaskan di atas (lihat
penjelasannya pada nomor 24 halaman )

60

Jika shalat witir dilaksanakan pada malam ke 17 sampai selesai


ramadhan maka imam atau bilal membaca kalimat seruan seperti di
bawah ini :

135.

INILAH TABEL SUSUNAN/URUTAN SURAT YANG DI


DIBACA SETELAH MEMBACA S.Al-FATIHAH
TIAP-TIAP RAKAAT SHALAT TARWIH

MALAM PERTAMA HINGGA MALAM YANG KE LIMA


BELAS RAMADHAN
RAKAAT YANG
UNTUK RAKAAT
YANG KE
KE
(TIAP DUA RAKAAT) ( 1 HINGGA 20 )

PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA
PERTAMA
KEDUA

KE 1
KE 2
KE 3
KE 4
KE 5
KE 6
KE 7
KE 8
KE 9
KE 10
KE 11
KE 12
KE 13
KE 14
KE 15
KE 16
KE 17
KE 18
KE 19
KE 20

SURAT YANG DIBACA


SETELAH S.ALFATIHAH

S.AT-TAKATSUR
S.AL-IKHLASH
S.AL-ASHR
S.AL-IKHLASH
AL-HUMAZAH
S.AL-IKHLASH
S. AL-FIIL
S.AL-IKHLASH
S.AL-QURAISY
S.AL-IKHLASH
S. AL-MAUUN
S.AL-IKHLASH
S. AL- KAUTSAR
S.AL-IKHLASH
S. AL-KAFIRUN
S.AL-IKHLASH
S. AN-NASHR
S.AL-IKHLASH
S. AL-LAHAB
S.AL-IKHLASH

MALAM YANG KE
16 HINGGA
MALAM YANG 30
RAMADHAN
SURAT YANG
DIBACA SETELAH
S.AL-FATIHAH

S. AL-QADR
S.AT-TAKATSUR
S. AL-QADR
S.AL-ASHR
S. AL-QADR
AL-HUMAZAH
S. AL-QADR
S. AL-FIIL
S. AL-QADR
S.AL-QURAISY
S. AL-QADR
S. AL-MAUUN
S. AL-QADR
S. AL- KAUTSAR
S. AL-QADR
S. AL-KAFIRUN
S. AL-QADR
S. AN-NASHR
S. AL-QADR
S. AL-LAHAB

136. SHALAT SUNNAT AWWABIIN


Shalat sunnat awwabin adalah shalat sunnat yang dikerjakan
setelah mengerjakan shalat sunnat badal magribi jumlah rakaatnya
sebanyak enam rakaat, tiap-tiap dua rakaat satu salam.
Adapun cara melak sanakannya adalah sebagai berikut:
61

Pada rakaat pertama membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash 6x,


S.Al-Falaq 1x dan S.An-Nas 1x begitupun pada rakaat yang ke dua.
Setelah salam hendaknya berdurulagi melaksanakan shalat sunnat
awwabin dua rakaat (untuk rakaat yang ke 3 & 4). Pada rakaat
pertama dan rakaat ke dua membaca S.Al-Fatihah dan surat apa saja
yang dikehendaki.
Setelah salam berdiri lagi melaksanakan shalat sunnat awwabin dua
rakaat (untuk rakaat yang ke 5 & 6). Pada rakaat pertama membaca
S.Al-Fatihah dan S.Al-Kafirun dan pada rakaat yang ke dua membaca
S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash.
137. SHALAT SUNNAT ISTISKHARAH
Shalat sunnat istiskharah adalah shalat sunnat yang dikerjakan
untuk memohon petunjuk kepada Allah Swt. agar dapat menentukan
pilihan atau mengambil suatu keputusan tentang perkara yang sedang kita
hadapi, dimana perkara tersebut dapat menimbulkan akibat yang tidak
dapat di duga sebelumnya serta merasa bimbang apkah yang kita
putuskan itu benar/baik ataukah tidak.
Dengan melaksanakan shalat istiskharah berarti kita telah
menyerahkan urusan yang telah kita hadapi kepada pengetahuan dan
kekuasaan Allah Swt pemegang kendali dan pengatur segala liku
kehidupan kita dengan harapan semoga Allah Swt menetapkan kita atas
jalan yang baik dan menyingkirkan kita dari jalan yang merugikan.
Adapun waktu melaksanakan shalat istiskharah ini boleh malam
ataupun siang hari, namun yang lebih utama jika dilaksanakan pada
malam hari seperti shalat tahajjud.
Adapun cara melaksanakannya adalah sebagai berikut:
Shalat sunnat istiskharah ini dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Pada
rakaat pertama membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Kafirun dan pada
rakaat yang kedua membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash.

62

Setelah salam bacalah tahmid dan shalawat kepada Nabi serta doa di
bawah ini :

Keterangan :
Ketika sedang membaca doa hendaknya menyebutkan hal/perkara
yang dimaksud, perkara/urusan yang dimaksud haruslah bersifat mubah
karena urusan yang sunnat dan wajib kita disuruh untuk melakukannya
sedangkan yang makruh dan yang haram kita diduruh untuk
meninggalkannya.
Setelah berdoa mintalah apa-apa yang baik dikerjakan menurut
cita-cita dan maksud kita itu. Apa yang kuat dan cenderung di dalam hati
serta mantap di dalam fikiran kita diantara ke dua hal tersebut maka
itulah yang kita laksanakan.
138. SHALAT SUNNAT HAJAT
Shalat sunnat hajat adalah shalat sunnat yang dikerjakan dengan
maksud agar maksud kita diperekenankan oleh Allah Swt. Shalat hajat ini
banyak sekali corak dan ragam cara melaksanakannya, dalam hal ini
bukan syarat dan rukunnya yang berubah namun yang berubah hanya
pada bacaan dan tata tertibnya. Adapun jumlah rakaatnya yaitu bisa
dikerjakan dua rakaat atau lebih hingga 12 rakaat dengan salam pada
tiap-tiap rakaat.
63

Adapun lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

Pada rakaat pertama membaca S.Al-Fatihah dan surat apa saja yang
dikehendaki begitupun pada rakaat yang ke dua namun menurut
sebahagian para ulama bahwa pada tiap-tiap rakaat hendaknya membaca
S.Al-fatihah, ayat kursi dan S.Al-Ikhlash masing-masing satu kali.
Setelah shalat duduklah dengan khusyu lalau membaca Istigfar di bawah
ini 100x :

Setelah selesai membaca istigfar di atas 100x, bacalah shalawat


atas Nabi Saw sebagai berikut :

Lalu membaca doa di bawah ini :

64

Menurut riwayat Ubaid Bin Al-Ward bahwa apabila shalat hajat itu
dikerjakan hingga 12 rakaat maka doanya adalah sebagai berikut:

Lalu setelah membaca doa di atas mohonlah kepada Allah apa saja yang
dihajatkan sambil sujud serta memperbanyak membaca kalimat di bawah
ini :

Keterangan :
Shalat hajat iniu dilaksanakan semalam atau tiga malam sampai
tujuh malam, tergantung dari penting dan tidaknya atau sulitnya yang kita
maksud itu hingga insya Allah akhirnya Allah akan mengabulkannya.
Hendaknya hajat kita itu tidak mengandung dosa di dalamnya.
Waktu mengerjakannya boleh siang ataupun malam hari akan tetapi
lebih afdal pada sepertiga malam yang akhir.
139.

SHALAT SUNNAT DUHA

Shalat duha adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada saat


matahari sedang naik kitra-kira setinggi satu tombak (kira-kira jam 07.00
sampai masuk waktu duhur).
65

Jumlah rakaat shalat duha sekurang-kurangnya dua rakaat. Boleh


empat rakaat, enam rakaat dan sebanyak-banyaknya delapan rakaat. Jika
dilaksanakan lebih dari dua rakaat maka setiap dua rakaat satu salam.
Adapun yang dibaca pada setiap rakaat pertama yakni S.Al-fatihah dan
S.Asy-Syams dan pada rakaat yang kedua membaca S.Al-Fatihah dan
S.Ad-Duha. Setelah selesai shalat duha bacalah doa di bawah ini:

140.

SHALAT SUNNAT MUTLAQ

Shalat sunnat mutlaq adalah shalat sunnat yang tidak tersebab,


bukan karena masuk mesjid dan bukan karena shalat qabliyyah atau
badiyyah dan bukan pula shalat fardu. Shalat ini semata-mata mutlaq
dilaksanakan, kapan saja dan di mana saja asal tidak di kerjakan pada
waktu haram untuk shalat (akan diterangkan pada halaman berikutnya).
Jumlah rakaatnya tidak terbatas berapa saja yang sanggup kita kerjakan
dan tiap-tiap dua rakaat satu salam.
Adapun lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

66

141.

SHALAT IDAIN (DUA HARI RAYA) IDUL FITRI DAN


IDUL ADHA

shalat id hukumnya sunnat muakkad bagi laki-laki dan perempuan,


yang bermukum maupun orang yang dalam perjalanan.
Shalat id (hari raya) ini ada dua yakni :
Idul Fitri yang dilaksanakan pada tanggal 1 syawal.
Idul Adha yang dilaksanakan pada tanggal l0 Dzul Hijjah.
Waktu melaksanakan shalat id ini mulai dari terbitnya matahari
sampai matahari condong. Adapun cara melaksanakannya adalah sebagai
berikut:
Pada pagi hari tgl satu syawal (untuk shalat Idul Fitri) atau tanggal
10 Dzul Hijjah (untuk shalat Idul Adha) setelah shalat subuh dan
setelah mandi sunnat hari raya kemudian kita berangkat menuju ke
mesjid atau lapangan dengan memperbanyak takbir.
Setelah sampai di mesjid sebelum duduk disunnatkan
melaksanakan shalat sunnat tahiyyatul mesjid, akan tetapi jika di
lapangan maka tidak ada shalat sunnat tahiyyatul mesjid, hanya jika
kita telah sampai di langan maka kita terus duduk dan ikut
mengulang-ulang bacaan takbir sampai dimulainya shalat Id
tersebut.
Adapun lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

Jika shalat Idul adha lafadz niatnya adalah sebagai berikut.

Setelah berniat pada saat takbiratul ihram pada rakaat yang pertama
ini lalu membaca doa iftitah, kemudian setelah itu lalu takbir
67

mengangkat tangan seperti pada takbiratul ihram, lalu bacalah


tasbih, tahmid, tahlil dan takbir satu kali seperti di bawah ini :

Setelah membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir di atas lalu takbir
lagi sambil mengangkat tangan seperti pada saat takbiratul ihram
kemudian membaca lagi tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.
Demikianlah dilakukan hingga tujuh kali takbir dengan membaca
tasbih, tahmid, tahlil dan takbir setiap selesai takbir dengan
mengangkat tangan seperti pada takbiratul ihram, kecuali pada
takbir yang ke tujuh/takbir terakhir maka tidak perlu membaca
tasbih, tahmid, tahlil dan takbir melainkan langsung saja membaca
S.Al-Fatihah dan S.Qaf atau S.Al-Ala.
Setelah membaca S.Al-fatihah dan S.Qaf atau S.Al-Ala lalu ruku
dengan membaca seperti yang di baca dalam shalat fardu begitupun
pada saat bangkit dari ruku, kemudian sujud dan bangkit dari
sujud, lalu sujud yang ke dua setelah duduk di antara dua sujud.
Kemudian terus berdiri untuk rakaat yang ke dua sambil membaca
takbir, takbir ini disebut takbiratul qiyam yakni takbir berdiri dari
sujud. Setelah itu bertakbir lagi sambil mengangkat tangan seperti
pada takbiratul ihram lalu membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir
seperti di atas kemudian bertakbir lagi hingga lima kali bertakbir
dengan membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir pada tiap-tiap
selesai bertakbir kecuali pada saat bertakbir yang ke lima/takbir
yang terakhir maka tidak usah lagi membaca tasbih, tahmid, tahlil
dan takbir melainkan langsunbg saja membaca S.Al-Fatihah dan
S.Al-Gasyiyah.
Setelah shalat Id ini dilaksanakan lalu khatib membaca khutbah
dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya dimulai dengan takbir
sembilan kali dan pada khutbah yang kedua hendaknya dimulai
dengan takbir tujuh kali dan membacanya berturut-turut.

68

Keteraangan:
Pada rakaat yang pertama setelah takbiratul ihram membaca doa
iftitah lalu bartakbir 7x dengan membaca kalimat tasbih, tahmid,
tahlil dan takbir pada setiap selesai bertakbir kecuali pada saat
setelah takbir yang terakhir/ke tuju.
Pada rakaat yang kedua bertakbir sebanyak 5x selain takbir pada
saat berdiri dari sujud . setiap selesai bertakbir hendaknya
membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir kecuali pada saat takbir
yang terakhir/kelima.
Jadi pada rakaat pertama bertakbir 7x selain takbiratul ihram dan
membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 6x, sedangkan pada
rakaat yang kedua bertakbir sebanyak 5x selai takbiratul qiyam dan
membaca dan takbir 4x.
Keterangan :
Pada hari raya idul fitri dan idul adha disunnatkan mandi sebelum
shalat serta berpakaian bagus dan memaki wewangian.
Disunnatkan makan sebelum berangkat shjalat pada hari raya idul
fitri dan disunnatkan tidak makan sebelum shalat pada hari raya
idul adha.
Waktu kembali dari shalat id (hari raya) disunnatkan mengambil
jalan yang dilalui saat berangkat.
Jika mesjid mampu menampung jamaah yang ada maka shalat id
lebih utama dilaksanakandi mesjid jika mesjid tidak mampu
menampung seluruh jamaah maka shalat id lebih utama
dilaksanakan di lapangan.
142.

SHALAT SUNNAT/NAFILAH

Salat sunnat/nafilah ialah shalat sunnat yang dikerjakan dalam tiaptiap hari siang dan malam dalam satu minggu dimulai pada malam
minggunya sampai pada hari sabtunya. Hal ini juga dikerjakan oleh Nabi
kita Muhammmad saw dan oleh para sahabat-sahabatnya.

69

1. Shalat Sunnat Nafila Pada Malam Minggu


Adapun shalat sunnat pada malam minggu adalah empat rakaat
diriwayatkan dari Anas Ra ia berkata: telah bersabda rasulullah saw
barang siapa yang shalat sunnat di malam minggu empat rakaat,
membaca pada tiap-tiap rakaat surat Al-fatiha 1x dan surat al-ikhlas 3x.
setelah shalat membaca istigfar 70x niscaya Allah bangkitkan
kepadanya 1000 malaikat lalu mendoakan dia dan memintakan ampun
dosanya sampai ditiup sangkakala hari kiamat dan dituliskan dia
mendapat pahala syahid dan dihapuskan dosa-dosanya meskipun
dosanya itu sebanyak bintang di langit atau buih di laut.
Adapun shalat sunnat pada siang harinya (hari minggu) yakni
empat rakaat juga diriwayatkan dari Abi Huraira Ra. Dibaca pada tiaptiap rakaat surat Al-fatiha 1x dan ayat AAMANARRASUULU dst
1x dan setelah shalat membaca surat al-ikhlash 10x.
Inilah ayat AAMANARRASUUL ..dst.

(E* F     * " 
H ,  
(I 
*

 
"  ,   I
 . +  + ? K *   
* :
L
E  )
, 8
E ! N
E !  I
  ; (I
* % 

   )
 
1  2
3. 
* 1  1 ! I
 
 ,   P
"? ' 
E  , QR
S
E , , 4S
FT  E  3. 
+ *
E . ; *
'4 2
 +   
  5
E  2
: &
T 
 8
E 2
P
2
  E  A ; N
 * E  " &
T  E 

'U ?  ( /   2
, 
, U , (* 3
, E  
E 

70

2. Shalat Sunnat/Nafilah Pada Malam Dan Hari Senin


Adapun shalat nafilah pada ma\lam senin adalah dua rakaat. Dibaca pada
tiap-tiap rakaat surat Al-fatihah 1x, ayat kursi 15x S.Al-Ikhlash 15x, dan
S.Al-Falaq serta S.An-Nas masing-masing 15x maka pahalanya tidak
terhingga (Riwayat dari Abu Umamah).
Adapun shalat nafilah pada siang harinya dua rakaat juga. Diriwayatkan
dari Umar Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat S.Al-Fatihah 1x , ayat
kursi 1x, S.Al-Falaq dan S.An-Nass masing-masing 1x. setelah salam
lalu mengucapkan istigfar 10x dan membaca Shalawat 10x maka Allah
akan mengampuni segala dosanya.
3. Shalat Nafilah Pada Malam dan Hari Selasa.
Adapun shalat nafilah pada malam selasa ada enam rakaat yang
diriwayatkan dari Zumrah Bin Jundub Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat
S.Al-fatihah 1x, S.Al-falaq dan S.An-Nass masing-masing 1x setelah
shalat bacalah kalimat di bawah ini 70x :

Dan adapun shalat nafilah pada siang harinya yakni 10 rakaat,


diriwayatkan dari Anas Ra. Dilaksanakan ketika naik matahari pada tiaptiap rakaat membaca Surat Al-fatihah 1x, ayat kursi 1x dan surat alIkhlash 3x.
4. Shalat Nafilah Pada Malam Dan Hari Rabu
Adapun shalat nafilah pada malam rabu adalah empat rakaat,
riwayat dari Anas Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat S.Al-Fatihah 1x
dan S.Al-Ikhlash 40x, setelah shalat membaca istigfar 70x.
Adapun shalat Nafilah pada siang harinya adalah 12 rakaat ketika
matahari naik, riwayat dari Ibnu Jabal Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat
S.Al-fatihah 1x, ayat kursi 1x, S.Al-Ikhlash 3x, S.Al-Falaq dan S.An-nas
1x.
71

5. Shalat Nafilah Pada Malam Dan Hari Kamis


Adapun shalat nafilah pada malam kamis adalah delapan Rakaat
Riwayat dari Anas Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat surat Al-fatihah 1x
dan S.Al-Ikhlash 10x kemudian setelah shalat membaca kalimat di
bawah ini 100x.:

Adapun shalat nafilah pada siang harinya yaitu empat rakaat


riwayat dari Muaz Ibnu Jabal Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat S.Alfatihah dan Surat An-nashr (Idzaa jaa-a Nashrullaahdst) dan S.AlKautsar (Innaa atoinaa kalkautsar.dst) 50x. setelah shalat membaca
istigfar 70x.
6. Shalat Nafilah Pada Malam Dan Hari Jumat.
Adapun shalat sunnat pada malam Jumat yakni dua rakaat riwayat
dari Anas Ra. Membaca pada tiap-tiap rakaat S.Al-fatihah 1x dan S. AzZalzalah 15x.
Adapun shalat nafilah pada siang harinya ialah dilaksanakan
diantara waktu duhur dan asar dua rakaat, Riwayat dari Ibnu Abbas Ra.
Pada rakaat yang pertama membaca S.Al-fatihah 1x, ayat kursi 1x, S.AlFalaq 25x. Pada rakaat yang kedua membaca S.Al-Fatihah 1x, S.AlIkhlash 1x, dan S.An-Nas 25x, setelah shalat membaca Hauqalah di
bawah ini 50x:

7. Inilah Shalat Nafilah Pada Malam dan Hari Sabtu.


72

Adapun shalat nafilah pada malam sabtu ialah enam rakaat


Riwayat dari Muaz Ibnu Jabal Ra. Pada tiap-tiap rakaat membaca S.Alfatihah dan Surat Al-Ikhlash 3x.
Adapun shalat nafilah pada siang harinya yakni empat rakaat
Riwayat dari Abu Hurairah Ra. Pada tiap-tiap rakaat membaca S.Alfatihah 1x, dan S.Al-Kafirun 3x setelah shalat membaca ayat kursi satu
kali saja.
Demikianlah shalat nafilahyg dilakukan oleh Rasulullah Saw setiap
malam dan siang hari dari minggu ke minggu hingga akhir. Karena shalat
ini merupakan amal ibadah yang sangat disukai oleh Allah Swt. Oleh
sebab itu jika anda ingin mendapatkan Rido Allah Swt di dunia dan di
akhirat dan jika anda ingin mendapatkan kasih sayang Allah selama
hidup anda di dunia ini, cobalah anda melakukan shalat yang sunnatsunnat ini di mana dan kapan saja ada waktunya siang ataupun malam.
Memang pertama melakukan shalat sunnat/ nafilah ini akan terasa
berat, akan tetapi jika kita sering membiasakan diri lamakelamaan akan
kita cicipi dan rasakan nikmat dan manisnya melakukan ibadah shalat
yang sunnat-sunnat ini bahkan kita akan merasa rugi jika sampai tiba
suatu waktu karena ada halangan sampai meninggalkannya. Karena
dengan
sebab
melakukan
shalat
yang
sunnat-sunnat
ini
dapatmendekatkan diri kepada Allah Swt (taqarrub ilallah). Maka barang
siapa yang senantiasa mendekatkan dirinya kepoada Allah maka insya
Allah dirinya akan senantiasa terpelihara dari noda dan dosa dan barang
siapa yang terpelihara dirinya dari noda dan dosa maka terpelihara pula ia
dari bencana sebab ia senantiasa berada dalam lindungan Allah Swt. Dan
Allah pun senantiasa memberikan pertolongan bila mana orang itu
memerlukan pertolongan sebab Allah sendiri telah memberikan
jaminannya dengan firmannya :

Artinya :
73

jika kamu menolong agama Allah


menolongmu dan nmenetapkan pendirianmu.
143.

niscaya

Allah

akan

INILAH WAKTU-WAKTU YANG TIDAK DIBOLEHKAN


(HARAM HUKUMNYA) UNTUK MENGERJAKAN
SHALAT

Ada lima waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat pada


waktu tersebut kecuali mempunyai sebab tertentu, yaitu :
1. Setelah shalat subuh hingga terbitnya matahari
2. Ketika terbitnya matahari hingga naik sekurang-kurangnya 10 derajat
dari permukaan bumi.
3. Ketika matahari rembang (tepat di atas kepala) hingga miring sedikit
ke barat.
4. Setelah shalat asar hingga terbenamnya matahari.
5. Ketika mulai terbenamnya matahari hingga sempurnah.
144.

HUKUM-HUKUM ISLAM

Hukum islam juga disebut hukum syara. Hukum islam ini ada lima
bahagian, yaitu :
1. Wajib
Wajib biasa juga disebut fardu ialah suatu pekerjaan yang apabila
dilaksanakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat dosa,
misalnya shalat lima waktu dan lain-lain.
Wajib atau fardu terbagi dua yaitu :
1. Fardu ain
: ialah perbuatan yang harus dikerjakan oleh tiaptiap orang mukallaf. Contohnya : shalat lima waktu, mengeluarkan
zakat dan lain-lain.
2. Fardu Kifayah : ialah suatu kewajiban yang apabila yang apabila
dikerjakan oleh sebagian orang mukallaf maka yang lain sudah tidak
wajib lagi melakukannya akan tetapi jika tidak ada satu orangpun
74

yang melakukannya maka semuanya mendapat dosa. Contohnya


menyelenggarakan jenazah.
2. Sunnat
Ialah suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika
ditinggalkan tidak apa-apa (tidak berdosa)
Sunnat ada dua macam yaitu :
1. Sunnat Muakkad : ialah sunnat yang sangat dianjurkan untuk
dilaksanakan. Contohnya: shalat tarwih, shalat idul fitri dan idul
adha dan lain-lain.
2. Sunnat Gairu Muakkad : ialah sunnat biasa
3. Makruh
Ialah suatu perkara yang apabila dilaksanakan tidak berdosa namun
kurang baik dan jika ditinggalkan mendapat pahala. Contohnya merokok
dan lain-lain.
4. Haram
Ialah suatu perkara yang apabila dilaksanakan mendapat dosa dan
jika ditinggalkan mendapat pahala. Contohnya: mencuri, berzina dan
lain-lain.
5. Mubah
Ialah suatu perkara yang apabila dilaksanakan tidak mendapat doasa
dan tidak mendapat pahala begitupun jika ditinggalkan.
Tambahan :
Sah : ialah cukup rukun dan syaratnya
Batal : ialah ada yang kurang salah satu diantara rukun dan
syaratnya.

75

Mukallaf ialah orang muslim yang dikenai kewajiban atau


perintah dan menjauhi larangan agama, karena telah dewasa dan berakal
atau akil baligh dan telah mendengar seruan agama.
145.

146.

147.

LAFADZ NIAT SHALAT SUNNAT PADA MALAM


NISYFU SYABAN.

LAFADZ NIAT PUASA SUNNAT PADA HARI NISYFU


SYABAN.

INILAH AMALAN/DOA YANG DIBACA PADA MALAM


NISYFU SYABAN.

Malam nisyfu syaban ialah malam yag ke 15 (tgl 15) bulan


syaban tahun hijriyyah. Setelah shalat magrib pada malam nisyfu
syaban hendaklah melaksanakan shalat sunnat nisyfu syaban dua
rakaat. Pada rakaat pertama membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Kafirun dan
pada rakaat yang kedua membaca S.Al-Fatihah dan S.Al-Ikhlash. Setelah
shalat hendaklah membaca S. Yasin 3x dengan niat sebagai berikut:
Pada bacaan pertama kita berniat agar kita diberi oleh Allah
Swt umur yang panjang untuk beribadah kepada-Nya.
Pada bacaan kedua kita berniat agar kita diberi oleh Allah
Swtrezki yang banyak untuk bekal beribadah kepada-Nya.
Pada bacaan yang ketiga kita berniat agar kita diberi oleh Allah
Swt ketetapan iman (ditetapkan iman kita)
Setelah itu membaca doa di bawah ini 1x, atau setiap selesai
membaca S. yasin membaca lagi doa di bawah ini 1x.
76

148.

LAFADZ NIAT PUASA PADA BULAN RAMADHAN

149.

LAFADZ NIAT PUASA SATU BULAN RAMADHAN


77

150.

DOA PADA SAAT BUKA PUASA

151.

LAFADZ NIAT MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH

152.

LAFADZ NIAT MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH


SENDIRIAN

153.

LAFADZ NIAT MENERIMA ZAKAT MAL/HARTA

154.

DOA YANG DIAMALKAN PADA MALAM/HARI


ASYURA (TGL 10 MUHARRAM)
Sayyid Muhammad Gautsullah
dalam kitabnya bernama
Jawahir berkata : barang siapa yang mengamalkan doa di bawah ini
pada malam/hari asyura (tgl 10 Muharram) maka Allah akan
memanjangkan umurnya dalam tahun ini yakni tidak akan mati pada
tahun itu, kalau memang ajalnya sudah dekat maka tidak akan dapat
membaca doa tersebut yakn pasti ada suatu hal yang menyebabkan ia
tidak dapat membaca doa tersebut.
Adapun yang di baca ialah :
78

Bacalah kalimat di bawah ini 70x :

Setelah itu bacalah doa di bawah ini 7x :

155. THAHARAH (BERSUCI)


Thaharah artinya bersuci, munurut hukum syara thaharah ialah
suci dari hadats dan najis.
Suci dari hadats ialah berlaku kepada badan yakni mengerjakan
wudu, mandi dan tayammum.
Suci dari najis ialah menghilangkan najis pada badan, tempat
dan pakaian.
156.

MACAM-MACAM AIR

Air yang dapat digunakan bersuci ada tujuh yaitu :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Air embun
Air hujan
Air sumur
Air salju
Air sungai
Air laut
Air telaga/mata air
79

157.

PEMABAGIAN AIR.

Ditinjau dari segi hukumnya air terbagi atas empat bahagian :


1. Air Suci dan Mensucikan
Ialah air mutlaq, artinya air yang masih murni, dapat digunakan
untuk bersuci dan tidak makruh memakainya.
2. Air Suci dan Mensucikan tetapi Makruh Memakainya.
Yaitu air musyammas (air yang panas karena terjemur matahari)
ditempat logam yang bukan emas.
3. Air Suci Namun Tak Dapat Dipakai Untuk Bersuci.
Yaitu air mustamal (air yang telah digunakan bersuci
menghilangkan hadats dan najis tetapi tidak berubah rupa, rasa dan
baunya) dan air yang telah bersyarat contohnya air kopi, air kelapa
dll.
4. Air Mutanajjis
Yaitu air yang kena najis (kemasukan najis) sedangkan jumlah air
itu tidak cukup dua kullah, atau air itu lebih dari dua kullah namun
berubah warna, bau dan rasanya.
158.

MACAM-MACAM NAJIS.

Najis ialah tiap-tiap benda yang kotor menurut syara seperti:

80

Darah
Nanah
Bangkai. Kecuali bangkai manusia, ikan dan belalang
Anjing dan babi
Segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur kecuali air mani
Minuman keras seperti arak dan sebagainya
Bagian anggota binatang yang terpisah dari tubuhnya karena
dipotong dan sebagainya selagi masih hidup

159.

PEMBAGIAN NAJIS.

Najis itu terbagi atas tiga bagian yaitu:


1. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Yaitu air kencing bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun
dan belum makan selain air susu ibu. Cara mencucinya cukup dengan
menyiramkan air hingga basah.
2. Najis Mutawassitoh (Najis Sedang)
Yaitu segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur manusia
dan binatang selain anjing dan babi atau dari keturunan keduanya,
misalnya air kencing, tahi, darah, ananah, arak, muntah-muntahan,
bangkai binatang yang mati tidak disembelih, susu binatang yang
haram dimakan dan sebagainya. Membasuhnya/mencucinya
cukuplah sekali basuh dengan air bersih hingga hilang warna, bau
dan rasanya. Najis Mutawassitoh terbagi dua yakni :

Najis Hukmiyyah : yaitu najis yang berwujud (nampak dan


dapat di lihat).
Najis Hukmiyyah : yaitu najis yang tidak kelihatan bendanya,
seperti bekas kencing atau arak dan sebagainya yang sudah
kering.

3. Najis mugalladzoh (najis berat)


Yaitu najis yang berasal dari anjing dan babi atau dari keturunan
keduanya. Adapun cara membasuhnya/mencucinya yaitu hilangkan
dulu rupa najisnya lalau basuhlah dengan air tujuh kali kemudian
dengan campuran tanah satu kali.

160.

NAJIS YANG DIMAAFKAN (MAFU ANHU

Najis yang dimaafkan adalah najis najis yang tak perlu


dibasuh/dicuci misalnya: bangkai yang tidak mengalir darahnya atau
nanah yang hanya sedikit, debu dan air lorong-lorong yang terpercik
sedikit dan sukar menghindarkannya.
81

161.

ISTINJA.

Istinja ialah menghilangkan najis kencing dan berak dari tempat


keluarnya dengan air atau batu hingga bersih (hilang najisnya).
a.

Adab Buang Air


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jangan membawa atau membaca Al-Quran


Jangan di tempat yang terbuka
Jangan di tempat yang dapat mengganggu orang lain
Jangan buang air di atas air yang tidak mengalir
Jangan berkata-kata kecuali terpaksa
Kalau terpaksa buang air di tempat yang terbuka jangan
menghadap ke kiblat.

b. Syarat Istinja
1. Menghilangkan rasanya.
2. Menghilangkan baunya.
3. Menghilangkan baunya.
c.

Rukun Istinja
1.
2.
3.
4.

Orang yang beristinja


Yang di istinja adalah kubul dan dubur
Yang diistinjakkan sesuatu yang keluar dari dua jalan yang kotor.
Yang diistinjakkan itu dengan air atau batu

Jika buang air di WC maka ketika masuk dahulukan kaki kiri


dengan membaca doa di baewah ini :

Setelah selesai buang air maka basuhlah tempat keluarnya dengan


tangan kiri hingga bersih. Jika telah selesai bacalah doa di bawah ini :

82

Ketika keluar dari WC dahulukanlah kaki kanan dengan membaca


doa di bawah ini :

162.

MASALAH BERWUDU.

Wudu ialah membersihkan anggota wudu untuk menghilangkan


hadats kecil. Orang yang ingin melaksanakan shalat diwajibkan berwudu
dahulu karena wudu adalah salah satu syarat sahnya shalat.
Adapun fardu wudu ada enam perkara :
1. Berniat ketika membasuh muka
2. Membasuh seluruh muka (mulai dari tumbuhnya rambut kepala
hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri).
3. Membasuh tangan kanan dan tangan kiri hingga siku.
4. Mengusap sebahagian kepala
5. Membasuh kedua belah kaki hingga mata kaki
6. Tertib (berturut-turut) artinya mendahulukan mana yang harus
didahulukan dan mengakhirkan mana yang diakhirkan.
Adapun syarat-syarat wudu ada enam perkara :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Islam
Tidak berhadats besar
Dengan air suci dan mensucikan
Tamyiz yakni dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk
Mengetahui mana yang wajib dan mana yang sunnat dalam berwudu
Tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi air sampai ke anggota
wudu seperti getah, cet, dan sebagainya.
Adapun sunnat-sunnat wudu adalah :

1.
2.
3.
4.

Membaca basmalah (Bismillahir rahmanir rahim)


Membasuh kedua telapak tangan hingga ke pergelangan
Berkumur-kumur
Membasuh lobang hidung sebelum berniat
83

5. Menyapu seluruh kepala dengan air


6. Mendahulukan yang kanan dari yang kiri
7. Menyapu telinga luar dalam
8. Tiga kali dalam membasuh
9. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki
10. Membaca doa setelah berwudu
Adapun yang membatalkan wudu adalah :
1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan yakni kubul dan dubur seperti
keluar angin, buang air besar dan kecil (berak dan kencing) dan
sebagainya kecuali air mani.
2. Hilang akal disebabkan karena gila, pingsan dan mabuk
3. Tidur dengan tidak tetap tempat duduknya
4. Bersentuhan kulit laki-laki dengan perempuan yang bukan
muhrimnnya (muhrim artinya keluarga yang haram dinikahi)
5. Menyentuh kemaluan dengan tapak tangan atau perut jari. Kemaluan
yang dimaksud adalah kubul dan dubur.
Adapun yang makruh dialakukan dalam berwudu adalah:
1.
2.
3.
4.

Menggunakan air lebih dari semestinya.


Membasuh lebih dari tiga kali
Minta kepada orang lain untuk menuangkan air saat berwudu.
Mendahulukan yang kiri dari yang kanan.
Adapun cara berwudu adalah sebagai berikut :

Sebelum berwudu hendaknya terlebih dahulu membersihkan najis


di badan kalau ada setelah itu mulailah berwudu dengan cara sebagai
berikut:

Ketika akan mengambil air untuk digunakan berwudu bacalah doa


di bawah ini :

Kemudian basuhlah kedua tangan hingga pergelangan tangan dengan


membaca doa :

84

Kemudian berkumur-kumur sambil membersihkan gigi dengan


membaca doa:

Kemudian mencuci lobang hidung, pada saat memasukkan/


menghirup air ke lobang hidung bacalah doa :

Ketika mengeluarkan air dari lobang hidung bacalah doa:

Kemudian mencuci muka tiga kali sambil berniat, inilah lafadz


niatnya :

Pada saat membasuh muka bacalah doa ini:

Kemudian mencuci kedua tangan hingga siku. Ketika membasuh


tangan kanan bacalah doa ini :

Pada saat membasuh tangan kiri bacalah doa ini:


85

Kemudian membasahi sebahagian kepala dengan membaca doa di


bawah ini:

Kemudian membasuh kedua telinga dengan membaca doa :

Kemudian yang terakhir membasuh kedua kaki. Ketika mencuci kaki


kanan bacalah doa ini:

Dan ketika mencuci kaki kiri bacalah doa ini:

Setelah selesai berwudu bacalah doa setelah wudu di bawah ini:

86

163.

TAYAMMUM

Tayammum adalah pengganti wudu atau mandi dengan memakai


debu yang suci. Adapun syarat-syarat tayammum adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Tidak adanya air dan sudah berusaha mencarinya namun tidak ada.
Berhalangan menggunakan air, misalnya sedang sakit yang tidak
bisa kena air
Telah masuk waktu shalat
Dengan debu yang suci
Adapun fardu tayammum ada lima perkara :

1.

2.
3.
4.
5.

Niat tayammum untuk dibolehkan shalat. Inilah lafadz niatnya:

Memindahkan debu ke kedua belah tangan dengan meratakan


Mengusap muka ke kedua belah tangan (seperti dalam wudu)
Menyapu kedua belah tangan hingga ke siku
Tertib
Adapun sunnat-sunnat tayammum adalah :

1.
2.
3.
4.
5.

Membaca Bismillaahir rahmaanir rahiim


Menghadap ke kiblat
Mendahulukan yang kanan dari yang kiri
Menepiskan debu yang ada di kedua telapak tangan
Melakukannya dengan berturut-turut.
Adapun yang membatalkan tayammum adalah sebagai berikut :

1.
2.
3.

Segala yang membatalkan wudu juga membatalkan tayammum


Melihat air sebelum shalat bagi orang yang bisa menggunakan air
Murtad (keluar dari Islam).

Keterangan:

87

1.

Sekali bertayammum hanya bisa digunakan untuk satu shalat fardu


meskipun tayammumnya belum batal, jika hendak menunaikan
shalat fardu lagi hendaknya bertayammum lagi. Akan tetapi jika
shalat sunnat maka boleh berkali-kali shalat sunnat dengan satu kali
tayammum.

2.

Bagi orang yang anggota wudunya terbalut karena penyakit cukup


pembalut itu saja yang diusap air atau bertayammum kemudian
shalat.
164.

HAL-HAL YANG HARAM HUKUMNYA DILAKUKAN


BAGI ORANG YANG BATAL WUDUNYA.

Bagi orang yang batal wudunya haram melakukan empat perkara


yaitu :
1. Shalat
2. Tawwaf

3. Memegang Mushaf Al-Quran


4. Membawa Mushaf Al-Quran

165.

HAL-HAL YANG HARAM DILAKUKAN BAGI ORANG


YANG JANABAT (JUNUB)
Bagi orang yang sedang junub atau berhadats besar tidak boleh
melakukan hal-hal berikut:
1. Shalat
2. Tawwaf
3. Memegang/menyentuh mushaf
4. Membawa Mushaf
5. Berdiam di mesjid
6. Membaca Al-Quran
166.

HAL-HAL YANG HARAM DILAKUKAN BAGI ORANG


YANG SEDANG HAID.
Bagi orang yang sedang haid haram melakukan sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.
88

Shalat
Tawwaf
Memegang Mushaf
Membawa Mushaf

5. Membaca Al-Quran
6. Berdiam di Mesjid
7. Berpuasa
8. Dijatuhi talaq
9. Berjalan di dalam mesjid
10. Bersenang-senag dengan menggunakan anggota antara pusat dan
lutut
167. SHALAT
Shalat ialah menyembah Allah yakni dengan beberapa perkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
A. Syarat-syarat Shalat
Adapun syarat-syarat shalat adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.

Islam.
Tamyiz atau balig dan berakal
Suci dari hadats (hadats besar dan hadats kecil)
Suci dari najis baik badan, pakaian, tempat shalat dan sebagainya.
Menutup aurat, bagi laki-laki dari pusat sampai lutut dan bagi
perempuan seleruh anggota badan kecuali muka dan kedua telapak
tangan
Menghadap ke kiblat
Masuk waktu shalat
Mengetahui segala sembahyang yang fardu dan sembahyang yang
sunnat
Mengetahui mana yang rukun shalat dan mana yang sunnat shalat
Mengetahui segala yang membatalkan shalat.

A. Rukun / Fardu Shalat.


Adapun rukun/fardu shalat yakni yang wajib dilakukan dalam
shalat yaitu :
1. Niat
2. Takbiratul ihram
89

3. Berdiri bagi yang kuasa, dibolehkan duduk dan terlentang bagi orang
yang sakit
4. Membaca S.Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat
5. Ruku dengan tumaninah (berhenti sejenak)
6. Itidal (bangkit dari ruku) dengan tumaninah
7. Sujud dua kali dengan tumaninah
8. Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah
9. Duduk tasyahhud akhir dengan tumaninah
10. Tasyahhud akhir/tahiyyat akhir
11. Membaca shalawat atas Nabi pada tasyahhud akhir
12. Salam yang pertama yakni ke kanan
13. Tertib
B. Sunnat-Sunnat Shalat
Adapun sunnat shalat (yang sunnat dilakukan dalam shalat) adalah
sebagai berikut:
I.

Sunnat Hai-at

1. Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram, ketika ruku


dan ketika berdiri dari ruku.
2. Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas pergelangan tangan
yang kiri ketika bersedakep
3. Membaca doa iftitah ketika sehabis takbiratul ihram
4. Membaca taawwuz (auuzu billaahi minasy syaitoonir rajiim)
ketika akan membaca S.Al-Fatihah
5. Membaca Amiin setelah membaca S.Al-Fatihah
6. Membaca salah satu ayat atau surat dalam Al-Qur'an setelah
membaca S.Al-Fatihah di dua rakaat permulaan.
7. Mengeraskan bacaan Surat Al-Fatihah dan Surat dalam Al-Qur'an
pada dua rakaat permulaan pada shalat magrib, isya dan subuh
kecuali makmum.
8. Membaca takbir Allaahu Akbar pada saat bergerak naik turun.
9. Membaca tasbih pada saat ruku dan sujud.
10. Membaca Sami Allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku
dan membaca doa Itidal saat Itidal.
90

11. Meletakkan telapak tangan di atas paha pada saat duduk tasyahhud
awal dan akhiri dengan membentangkan yang kiri dan menggenggam
yang kanan kecuali jari telunjuk yakni pada saat membaca Illallah
hendaklah menunjuk dengannya.
12. Duduk iftirasy pada sekalian duduk (seperti duduk tasyahhud awal)
13. Duduk tawarruk (simpuh) pada waktu duduk tasyahhud akhir.
14. Salam yang kedua dan berpaling ke kanan dan ke kiri.

I.

Sunnat Abad.

1.
2.
3.
4.

Membaca tasyahhud awal dan duduknya.


Membaca salawat pada tasayahhud awal.
Membaca salawat atas keluarga nabi pada tasyahhud akhir.
Membaca doa qunut pada shalat subuh, dan shalat witir dalam
pertengahan bulan ramadhan hinggah akhir ramadhan.
5. Shalawat atas Nabi dan keluarga serta sahabat dalam penghabisan
qunut.

C. Makruh Shalat.
Adapun hal-hal yang makruh hukumnya dilakukan pada saat shalat
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Menaruh telapak tangan didalam lengan baju ketika takbiratul ihram,


ruku dan sujud.
Memejamkan mata.
Menutup mulut rapat-rapat.
Memalingkan muka kekiri dan kekanan.
Menengadah kelangit.
Kepala terbuka (tidak memakai kopiah dan lain-lain ).
Bertolak pinggang.
Menahan hadars.
Meludah.
Melaksanakan shalat diats kuburan.
Melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyuan shalat.

91

D. Yang Membatalkan
Adapun yang membatalkan shalat adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Berhadats yakni keluarnya sesuatu dari qubul dan dubur


Berkata-kata sesuatu yang bukan bacaan shalat
Terbuka aurat kecuali kalau segera ditutup
Bergerak tiga kali berturut turut yang bukan gerakan shalat
Makan, minim sedikit dengan sengaja atau banyak meskipun tidak
sengaja
Terkena najis
Membelakangi kiblat
Melangkah atau memukul yang keras
Tertawa terbahak-bahak
Menambah rukun fili dengan disengaja misalnya menambah
rakaatnya
Makmum mendahului imam
Berobah niat misalnya berniat memutuskan shalat
Murtad/keluar dari islam

E. Shalat Jamaah
Shalat jamaah ialah shalat yang dikerjakan bersama-sama
sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang yaitu imam dan makmum.
Imam berdiri didepan dan makmum berdiri dibelakang imam dengan
mengikutinya setiap gerakan dan tidak boleh mendahuluinya.
Adapun syarat-syarat shalat jamaah adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Berniat mengikuti imam


Mengetahui segala yang dikerjakan imam
Jangan lebih depan dari imam
Jarak antara imam dan makmum yang terakhir tidak boleh lebih dari
300 hasta
5. Jangan ada dinding yang memisahkan antara imam dan makmum
kecuali bagi wanita di mesjid hendaklah dibatasi dengan kain asal
ada yang mengetahui gerakan imam
6. Jangan mendahului imama dalam takbir dan jangan mendahului
dalam dua rukun fili atau melambatkannya
92

7. Shalat makmum harus sama dengan imam


F. Yang Boleh Dijadikan Imam
1.
2.
3.
4.
5.

Laki-laki makmum kepada laki-laki


Wanita makmum kepada laki-laki
Wanita makmum kepada wanita
Banci makmum kepda laki-laki
Wanita makmum kepada banci

G. Makmum Yang Masbuq


Makmum yang masbuq artinya makmum yang terlambat.
Bila seorang makmum mengetahui imam sedang ruku kemudian
makmum hendaknya cepat-sepat mengikutinya maka shalatnya
sempurnah meskipun tidak sempat membaca S.Al-Fatihah.
Jika seorang masbuq kemudian mendapati imam sesudah ruku maka
ia harus mengulangi rakaat itu nanti, karena rakaat ini tidak
sempurnah dan tidak masuk hitungan.
Bila imam sedang tasyahhud akhir lalu makmum yang masbuq
mengikutinya maka tasyahhud yang dilakukan makmum itu tidak
termasuk hitungan dan ia harus menyempurnakan shalatnya shalat
sendirian setelah imam salam.
168.

SHALAT JUMAT

Shalat jumat adalah shalat yang dilaksanakan pada hari jumat.


Adapun hukumnya melaksanakan shalat jumat adalah farduain bagi:
Ummat islam
Laki-laki
Merdeka (bukan hamba)
Baligh (cukup umur)
Aqil (berakal)
Sehat (tidak sakit)
Bermukim (bukan orang musafir)
93

Adapun syarat-syarat melaksanakan shalat jumat adalah :


Tempat shalat jumat sudah tertentu
Dilaksanakan dengan berjamaah sekurang-kurangnya 40 orang
penduduk
Dilaksanakan pada waktu duhur
Didahului dengan dua khutbah sebelum shalat jumat
Adapun rukun dua khutbah adalah :
Memuji kapada Allah dipermulaan dua khutbah. Misalnya
alhamdulillah
Membaca salawat kepada nabi Muhammad Saw dalam kedua
khutbah, misalnya: Allaahumma solli alaa sayyidinaa
Muhammad.
Berwasiat dengan menyuruh kepada orang-orang untuk takut kepada
alaah misalnya membaca : Ayyuhannas ittaqullah dan sebagainya
Membaca ayat Al-Qur'an di salah satu khutbah misalnya : Aqiinus
sholahdsb
Mendoakan atau memohon ampun bagi sekalian orang muslim lakilaki dan perempuan dan orang-orang mukmin pada khutbah yang ke
dua, misalnya : Alluhummagfirlil muslimiina walmuslimaat
walmuminiina walmuminaat
Adapun syarat-syarat khutbah jumat adalah :
Isi rukun khutbah dapat didengar olea para jamaah
Antara khutbah pertama dan kadua harus berturut-turut
Menutup auratnya
Badan, tempat dan pakaian harus suci dari hadats dan najis
Duduk diantara dua khutbah sekedar membaca S.Al-ikhlash.
Bagi orang yang akan melaksanakan shalat jumat disunnatkan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
Mandi dan membersihkan tubuh
94

Memakai pakaian bersih


Memakai wangi-wangian
Memotong kuku dan mencukur kumis
Memperbanyak membaca doa, salawat dan dzikir
Segera datang ke mesjid
Membaca Al quran
Memperhatikan segala maksud khutbah yang dibaca oleh khatib
169.

TANDA-TANDA ORAMG YANG SUDAH BALIGH

Adapun tanda-tanda seseorang baligh/dewasa (cukup umur) ada tiga:


1.
2.
3.

Berumur lima belas tahun keatas bagi laki-laki danperempuan


Bermimpi bersetubuh bagi laki-laki dan perempuan pada umur
sembilan tahun
Haid bagi perempuan pada umur 9 tahun

170.

TENTANG HAID, NIFAS DAN ISTIHADAH

Haid adalah darah yang keluar dari kubul perempuan yang sehat
tanpa ada sebab, dan sekurang-kurangnya umur perempuan tersebut 9
tahun baru mengalami haid.
Adapun lamanya haid itu sekurang-kurangnya sehari semalam (24
jam) dan sebanyak-banyaknya (paling lama) 15 hari, akan tetapi biasanya
hanya enam atau tujuh hari dan malamnya, jika lebih dari lima belas hari
masih juga ada darah yang keluar maka itu bukan darah haid tapi darah
istihadah (darah penyakit yang bukan darah haid dan bukan darah nipas
).sekurang-kurangnya suci diantara dua haid itu 15 hari dan sebanyakbanyaknya (paling lama) tidak terbatas.
Nifas adalah darah yang keluar dari qubul/rahim perempuan setelah
melahirkan. Adapun lamanya nifas sekurang-kurangnya satu lahtzoh atau
securatan dan sebanyak-banyaknya (paling lama) 60 hari dengan
malamnya. Tetapi yang paling masyhur (kebiasaan) 40 hari saja dengan
95

malamnya, jika lebih dari 60 hari masih ada juga darah yang keluar maka
hukumnya adalah darah istihadah.
Istihadah adalah darah penyakit (bukan darah haid dan nifas ) yang
keluar dari kubul perempuan dengan ada sesuatu sebab, misalnya karena
sakit dan lain-lain.
171.

MASALAH PUASA.

Puasa secara bahasa artinya imsak (menahan )dan secara syari


bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalakan
mulai dari terbitnya fajar subuh hinggah terbenamnya matahari disertai
niat.
A. Syarat-syarat Orang Yang Diwajibkan Berpuasa
Adapun syarat-syarat orang yang diwajibkan berpuasa adalah
sebagai berikut :
1. Beragama islam
2. Baligh (cukup umur/dewasa)
3. Aqil/berakal
4. Mampu melaksanakannya
5. Sucidari haid dan nifas
B. Rukun puasa
Adapun rukun/fardu puasa (yang wajib dilakukan dalam berpuasa)
adalah sebagai berikut :
1. Berniat akan melakukan puasa pada tiap-tiap malam untuk puasa
pada esok harinya.
2. Menahan diri dari makan, minum dan menjauhi segala apa-apa yang
membatalkan puasa.
C. Sunnat Puasa
Adapun yang sunnat hukumnya dilakukan dalam berpuasa adalah
sebagai berikut:
96

1.
2.
3.
4.

Menyegerakan berbuka setelah tiba waktunya berbuka


Melambatkan makan sahur selama fajar shadiq belum timbul
Membaca doa pada saat berbuka
Memperbanyak ibadah misalnya membaca Al-Qur'an, berzikir dan
lain-lain.
5. Memperbanyak sedekah atau memberi makan orang yang berpuasa
D. Yang Membatalkan Puasa
Adapun yang membatalkan puasa ada 10 perkara:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Berkata dusta/bohong
Bersumpah palsu
Mengumpat atau mencela orang
Memasukkan dengan sengaja suatu benda kedalam rongga/lobang
badan misalnya makan, minum dan sebagainya
Menyengaja muntah dengan memasukkan apa saja ke dalam
kerongkongan
Hilang akanl, gila dan sebagainya.
Bersetubuh diwaktu siang hari puasa (hal ini ada hukumannya)
Mengeluarkan air mani dengan sengaja
Datang haid atau nifas
Murtad (berpaling dari Islam) meskipun dengan perbuatan atau
perkataan atau dengan kepercayaan (itiqad)
E. Orang Yang dibolehkan Tidak Berpuasa.
Adapun orang yang dibolehkan tidak berpuasa adalah:

Orang yang sedang sakit (wajib mengganti puasanya di bulan lain


setelah sembuh)
Orang yang musafir (bepergian jauh) yang harus mengqasar shalat,
namun wajib mengqada (mengganti) puasanya dibulan/hari lain
Orang yang sedang hamil dan orang yang masih menyusui anak yang
masih kecil (wajib mengqada juga)
Orang yang sangat lemah tidak kuasa lagi berpuasa,atau orang yang
sakit yang tidak diharap lagi sembuhnya akan tetapi wajib bagi
mereka itu membayar fidya/denda yaitu: tiap-tiap hari dalam bulan
97

ramadhan memberi sedkah ( memberi makan ) kepada fakir miskin


sebanyak satumud beras yaitu kira kira 575 gram atau jika ditakar
maka 2,5 kaleng susu cap nona dan tidak diwajibkan lagi mengangti
puasanya.
F. Hari-Hari Yang Tidak Boleh
Adapun hari yang mana pada hari itu diharamkan berpuasa adalah;
1.
2.
3.
4.

Hari raya idul fitri


Hari raya idul adha
Hari raya tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12. Dan 13 dzul hijjah
Puasa setiap hari (terus menerus sepanjang masa)
G. Puasa sunnat

Adapun saat-saat tertentu dimana pada saat/hari tersebut


dianjurkan kepada kita untuk berpuasa (disunatkan ) adalah
1. puasa setiap minggu dua hari yaitu hari senin dan kamis, sebab
menurut hadis Nabi bahwa pada hari senin dan kamis itu
dipersembahkan amal kita
2. Berpusa stiap bulan tiga hari yakni setiap tanggal 13, 14 dan 15
tahun hijriah. Menrut hadis nabi bhawa barang siapa yang berpuasa
tiga hari dalam setiap bulan pada tanggal tersebut maka pahalanya
sama dengan berpuiasa selama sepanjang masa.
3. Puasa enam hari dibulan syawal. Menurut hadis nabi bahwa barang
siapa yuang berpuasa enam hari di bulan syawal maka seolah-olah
ia berpuasa selama sepanjang masa
4. Puasa pada hari arafah (tanggal 9 dzul hijjah) bagi selain jamah haji.
Rasulullah Saw bersada bahwa barang siapa yang berpuasa pada hari
tersebut maka dihapuskan dosanya selama dua tahun, satu tahun
yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang (HR Muslim).
5. Puasa pada hari asyura (tgl 10 muharram) Rasululah saw bersada
berpuasa pada bulan asyura itu dapat menghapus dosa satu tahun
yang lalu (HR Muslim).
6. puisa pada bulan syaban menurut hadits nabi bahwa ketika usman
bin zaid bertanya kepada Nabi mengapa beliau bepuasa paling
banyak di bulan syaban selain bulan ramadan di bandingkan dengan
98

bulan bulan lainnya beliau bersapda bahwa bulan itu adalah bulan
yang sering dilupakan orang karna letaknya antara bulan rajab dan
ramadan sedangkan pada bulan itu adalah bulan di angkatnya amal
amal kepada Tuhan Rabbul Alamin maka beliau ingin agar amalnya
dibawa naik selagi dalam berpuasa.
H. Puasa makruh
Adapun puasa makruh adalah :
1. Puasa wisol (puasa yang dilakukan tampa berbuka atau sahur).
2. Puasa yang menghususkan hari sabtu saja
3. Puasa yang menghususkan hari jumat saja yakni jika kita berpuasa
pada hari jumat saja maka puasa tersebut makru hukumnya kecuali
jika berpuasa sebelumnya atau sesudahnya (kamis dan jumat atau
jumat dan sabtu).
172.

ZAKAT FITRA H DAN ZAKAT MAL.

Zakat fitrah adalah zakat makanan yang dimakan setiap hari dalam
negri tempat tinggal misalnya beras atau gandum, dan megeluarkan
zakat fitrah ini yakni setiap tahun dibulan ramadhan sebelum shalat hari
rayaidul fitri.
Zakat fitrah ini dikeluiarkan untuk mensucikan diri kita(jiwa kita)
dari perbuatan keji dan kosong adapun syarat-syarat wajibnya zakat
fitrah adalah:
1.
2.

Beragama islam
Kaya/cukup artinya mempunyai kelebihan harta makanan atau
keperluan dirinya sendiri dan untuk orang yang wajib dinapkahinya
seperti istirinya, anaknya yang masih kecil, ibu bapak yang sudah tua
yang menjadi tanggungannya dan lain lain.

Sedangkan zakat Mal/harta dalah zakat yang dikeluarkan untuk


mensucikan/mebersikan harta yang kita miliki jika harta benda itu telah
mencapai haul dan nisabnya.

99

Dapun harta benda yang wajib dizakati dalah :


Harta berharga seperti : uang,emas,dan sebagainya
Binatan piaraan seperti : sapi, kerbau, kambing, unta dan lain-lain.
Tanam-tanaman (buah-buahan) ialah seperti : padi, gandum, jagung,
kurma dan lain-lain.
Harta perniagaan (dagangan)
Harta rikaz (galian)yakni harta orang zaman dahulu yang terpendam
dalam tanah

100

173.

No.

Jenis Harta

1
I

TABEL JENIS HARTA DAN KETENTUAN WAJIB


ZAKAT

Ketentuan wajib zakat


Nisab

Kadar

Waktu

Keterangan

Tumbuh-tumbuhan
1. P a d i

750 kg
5%-10% Tiap panen 5% jika
beras/1350
airnya susah
kg gabah

2. Biji-bijian; jagung,
kacang,kedelai dan
sebagainya

5%-10% Tiap panen


senilai
10% jika
nisab padi

3. tanaman hias, angrek dan


segala jenis bunga-bungaan

5%-10% Tiap panen


senilai
nisab padi

4. rumput-rumputan, rumput
hias, tebu, bambu dsb.

5%-10% Tiap panen


senilai
nisab padi

5. buah-buahan, mangga,
jeruk, pisang, kelapa,
rambutan, durian dsb

5%-10% Tiap panen


senilai
nisab padi

6. sayur-sayuran, bawang,
wortel, cabe dsb.

5%-10% Tiap panen


senilai
nisab padi

7. segala jenis tumbuhtumbuhan yang bernilai


ekonomis.

5%-10% Tiap panen


senilai
nisab padi

airnya
mudah

101

1
II.

1. Emas murni

94 gram
emas murni

2%

Satu tahun

2. perhiasan
wanita,perabotan,
perlengkapan
rumahtangga dari
emas.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

3. perak

672 perak
murni

2%

Satu tahun

4. perhiasan wanita,
perabotan,
perlengkapan rumah
tangga dari perak

senilai 672
perak murni

2%

Satu tahun

5. Logam mulia selain


perak seperti platina
dsb.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

6. Batu permata seperti


intan, berlian dsb

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

1. Industri seperti
semen, pupuk, textil
dsb.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

2. Usaha perhotelan,
hiburan, restoran
dsb

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

Emas dan perak


Harta
simpanan
untuk
perhiasan
sehari-hari
tidak
diwajibkan
zakat

III. Perusahaan
perdagangan,
pendapatan dan jasa

102

Seluruh
kekayaan
setelah
dikurangi
kewajibankewajiban
yang harus
dibayar

IV.

3. Perdagangan,
export/import,
kontraktor, real
estate,
percetakan/penerbit
an, swalayan,
spermarket dsb.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

seperti pajak
dan lai-lain
(harta
kekayaan
bersih)

4. Jasa, konsultan,
notaris,
kommissioner,
travel biro, salon,
transportasi,
perdagangan,
perbengkelan,
angkuntansi dokter
dsb.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

5. pendapatan, gaji,
honorarium, jasa
produksi, lembur
dsb.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

6. Usaha perkebunan,
perikanan dan
peternakan.

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

7. Uang simpanan,
doposito, tabanas,
taska, simpedes,
simaskot, tahapan,
giro, dsb

senilai 94
gram emas
murni

2%

Satu tahun

40 s/d 120
ekor
121 s/d 200
ekor

1 ekor

Satu tahun

Binatang Ternak
1. Kambing, biri-biri,
domba

2 ekor

Setiap
tambahan
100 ekor
kadar
zakatnya 1
ekor

103

30 ekor

1 ekor
umur 1
tahun

Satu tahun

Setiap
tambahan 30
ekor kadar
zakatnya
satu ekor
umur satu
tahun.

40 ekor

Satu
ekor
umur
dua
tahun

Satu tahun

Setiap
tambahan 40
ekor kadar
zakatnya satu
ekor umur
dua tahun

60 ekor

2 ekor
umur
satu
tahun

Satu tahun

70 ekor

2 ekor
umur 2
tahun

Satu tahun

3. Kerbau dan Kuda

kadarnya
nisabnya
sama
sama
dengan sapi dengan
sapi

Satu tahun

V.

Penghasilan Tetap

senilai 94
gram emas
murni

VI.

Zakat Fitrah

Mempunyai 2 %
kelebihan
bahan
makanan
untuk
keluarga pada
hari raya
idul Fitri

2. Sapi

104

2%

Satu tahun

Jika belum
mencapai
nisab dan
waktunya,
dianjurkan
untuk berinfaq

Dapat dibayar
dengan uang
seharga
dengan
barangnya

174.

AL FARA ID.

Fara id ialah pembagian harta warisan (harta pusaka) kepada


yang bberhak menerimanya. Jika seorang telah meninggal dunia maka
ada beberapa hak simayit tersebut yang harus dipenuhi sebelum
dilaksanakan pembagian harta warisan.
Adapun hak-hak simayit itu adalah :
1. Mengeluarkan hak simayit dari harta peninggalan tersebut untuk
memenuhi kewajiban simayit yang belum terpenuhi misalnya
membayar zakat, sewa dan lain-lain.
2. Mengeluarkan biaya dari harta yang ditinggalkan untuk keperluan
dalam mengurus kematiannya, misalnya membeli kain kapan, ongkos
penggalian kubur dan lain-lain.
3. Membayar hutang simayit jika simayit tersebut punya hutang.
4. Jika simayit tersebut perna berwasiat untuk memberikan hartanya
kepada seseorang sebelum meninggal, hendaknya w2asiat tersebut
dilaksanakan selama wasiat tersebut tidak lebih dari 1/3 dari seluruh
harta yang ditinggalkan kecuali kalau seluruh ahli warisnya
menyetujui.
Jika semua hak-hak simayit tersebut diatas sudah terpenuhi dan
masih ada sisanya maka itulah yang akan dibagikan kepada ahli warisnya
masing-masing dengan berpedoman kepada hukum waris islam (al-faraid).
a. Sebab-Sebab Seseorang Bisa Mendapatkan Harta Warisan
Adapun sebab-sebab seseorang bisa berhakmendapatkan harta warisan
adalah sebagai berikut:
Nasab,hubungan keluarga dengan simayit.
Nikah,atau perkawinan yakni sebagai suami atau istri simyit.
Wala,karena memerdekakan budak atau hamba
Hubungan islam yakni jika seseorang meninggal dunia dan tidak ahli
waris tertentu maka seluruh harta peninggalannya diserahkan ke baitul
mal
105

A. Sebab-Sebab Seseorang Tidak Bisa Mendapatkan Harta


Warisan.
Adapun sebab-sebab orang tidak bisa mendapatkan harta warisan
meskipun ada hubungan keluarga dengan simayit badalah :
1. Berlainan agama,yakni seorang muslim tidak boleh mendapatka harta
warisan dari orang yang berlainan agama dengannya begitupun
sebaliknya.
2. Pembunuh ,orang yang telah membunuh keluarganya tidak berhak
mendapat harta warisan dari keluarganya yang dibunuh tersebut.
3. Hamba, seorang hamba tidak berhak mendapatkan harta warisan dari
keluarganya selama ia bersetatus sebagai hamba.
4. Murtad, yakni orang yang telah dari agama islam tidak berhak
mendapatkan harta warisan dari keluarganya yang meninggal dalam
keadaan beragama islam,begitupun sebaliknya.
B. Ahli Waris (Yang Berhak Mendapatkan Harta Warisan)
Adapun ahli waris dari pihak laki-laki simayit adalah :
1. Anak laki-laki dari yang meninggal
2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya sampai kebawa
3. Bapak dari yang meninggal
4. Kakek dari pihak bapak dan seterusnya ke atas
5. Saudara laki-laki seibu sebapak
6. Saudara laki-laki sebapak saja
7. Saudara laki-laki seibu saja
8. Anaka laki-laki dari saudara laki-laki seibu sebapak
9. Anaka laki-laki dari saudara laki-laki sebapak saja
10. Saudara laki-laki dari bapak yang seibu sebapak
11. Saudara laki-laki dari bapak yang sebapak
12. Anak laki-laki dari saudara bapak yang laki-laki (paman) yang seibu
sebapak
13. Anak laki-laki dari saudara bapak yang laki-laki (paman) yang
sebapak
14. Suami
106

15. Laki-laki yang memerdekakan mayit


Jika orang-orang yang disebutkan diatas ada semua maka yang
mendapat warisan diantara mereka hanya tiga orang yaitu:
1. Bapak
2. Anak laki-laki
3. Suami
Adapun ahli waris dari pihak perempuan adalah:
1. Anak perempuan
2. Anak perempuan dari anak laki-laki danseterusnya kebawah asalkan
hubungannya dengan simayit masih terus laki-laki
3. Ibu dari yang meninggal
4. Ibu dari bapak
5. Ibu dari ibu terus keatas
6. Saudara perempuan seibu sebapak
7. Saudara perempuan yang sebapak saja
8. Saudara perempuan yang seibu saja
9. Istri
10. Perempuan yang memerdekakan simayit jika simayit pernah jadi
hamba
Jika orang-orang tersebut di atas semuanya ada maka yang
mendapat harta warisan hanya :
1.
2.
3.
4.
5.

Istri
Anak perempuan
Anak perempuan dari anak laki-laki
Ibu
Dan saudara perempuan seibu sebapak.

Akan tetapi jika ahli waris dari pihak laki-laki dan ahli waris dari
pihak perempuan semua ada maka yang berhak mendapat harta warisan
adalah:
1. Suami atau istri
2. Ibu dan bapak
107

3. Anak laki-laki dari si mayat


4. Anak perempuan dari si mayat
C. Ketentuan Besarnya Masing-masing Ahli Waris
Di dalam Al-Quran dan Hadits telah menetapkan bahagian
masing-masing ahli waris sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1/8 (seper delapan)


1/6 (seper enama)
(seper empat)
1/3 (seper tiga)
(seper dua)
2/3 (dua pertiga)

1. Adapun yang mendapat 1/8 (seper delapan) adalah :


Istri seorang atau lebih jika swimayit meninggalakan:
Anaka
Cucu (anak dari anak laki-laki)(lihat al-quran S. an-nisa ayat 12)
2. Adapun yang mendapat 1/6 (seper enam) bagian adalah:
a. Bapak jika simayit meninggalkan :
Anak
Cucu (anak dari anak laki-laki)(lihat quran s. an-nisa ayat11)
b. Ibu jika simayit meninggalkan:
Anak
Cucu
Saudara lebih dari seorang
c. Kakek(bapak dari bapak) jika simayit meninggalkan:
Anak
Cucu (anak dari anak laki-laki) dan tidak meninggalkan bapak
d. Nenek dari pihak ibu (ibunya ibu)jika simayit tidak meninggalkan
ibu
e. Nenek dari pihak bapak (ibunya bapak) jika simayit tidak
meninggalkanbapak dan tidak meninggalkan ibu
f. Cucu perempuan dari pihak anak laki-laki, sendirian atau beberapa
orang mendapat 1/6 dari harta warisan, jika si mati meninggalkan
108

seorang anak perempuan dan tidak meninggalkan anak laki-laki,


tetapi jika si mati meninggalkan beberapa anak perempuan maka
cucu perempuan tidak mendapat bahagian harta warisan.
g. Saudara perempuan sebapak saja, seorang atau lebih jika si mati
meninggalkan seorang saudara perempuan seibu sebapak (tidak
lebih) dan tidak meninggalkan :
Anak laki-laki
Cucu laki-laki
Bapak
Saudara laki-laki seibu sebapak
Atau saudara laki-laki sebapak
h. Seorang saudara yang seibu baik laki-laki maupun perempuan, jika si
mayit tidak meninggalkan :
Anak
Cucu
Bapak
Kakek
3. Adapun yang mendapat bahagian 1/4 (seper empat) adalah:
a. Suami, jika si mayit meninggalkan :
Anak
Cucu
b. Istri seorang atau lebih jika si mati tidak meninggalkan :
Anak
cucu
4. Adapun yang mendapat 1/3 (seper tiga) adalah:
a. Saudara seibu yang lebih dari seorang, jika si mayit tidak
meninggalkan :
Anak
Cucu
Bapak
Kakek
b. Ibu jika simati tidak meninggalkan :
Anak
Cucu
Saudara lebih dari seorang
109

5. Adapun yang mendapat bahagian (seper dua) adalah:


a. Seorang anak perempuan (tidak lebih) jika si mati tidak
meninggalkan anak laki-laki
b. Seorang cucu perempuan (tuidak lebih) jika si mayit tidak
meninggalkan :
Anak
Cucu laki-laki
a. Seorang saudara perempuan (tidak lebih) seibu sebapak jika si
mayit tidak meninggalkan :
Anak laki-laki
Cucu laki-laki
Anak perempuan lebih dari seorang
Cucu perempuan lebih dari seorang
Saudara laki-laki seibu sebapak
Bapak
Kakek
a. Seorang saudara perempuan sebapak (tidak lebih) jika simayit
tidak meninggalkan :
Anak laki-laki
Cucu laki-laki
Anak perempuan lebih dari seorang
Cucu perempuan lebih dari seorang
Bapak
Kakek
Saudara laki-laki seibu sebapak
Saudara perempuan seibu sebapak
Saudara laki-laki sebapak
b. Suami jika simati tidak meninggalkan :
Anak
Cucu
6. Adapun yang mendapat 2/3 (dua pertiga) adalah:
a. Dua anak perempuan atau lebih jika si mati tidak meninggalkan
anak laki-laki
b. Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki jika si mayyit
tidak meninggalkan :
Anak
110

Cucu laki-laki
c. Dua saudara perempuan atau lebih yang seibu sebapak jika si
mayyit tidak meninggalkan :
Anak
Cucu
Bapak
Kakek
Saudara laki-laki seibu sebapak
d. Dua saudara perempuan sebapak atau lebih jika si mati tidak
meninggalkan :
Anak
Cucu
Bapak
Kakek
Saudara laki-laki sebapak
Saudara perempuan seibu sebapak
D. Ahli Waris Yang Mendapat Semua Sisa Harta Dari Harta
Warisan (Ashobah)
Setelah ketentuan pembagian di atas dan persyaratan terpenuhi
telah dilaksanakan maka ada diantara ahli waris yang kedudukannya
sebagai asobah, yaitu mereka (laki-laki) yang dekat kekeluargaannya
dengan orang yang meninggal.
Adapun mereka yang termasuk asobah adalah:
Anak laki-laki
Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan terus ke bawah selama
pertaliannya masih terus laki-laki
Bapak
Kakek dari pihak bapak dan terus ke atas selama pertaliannya
masih dari pihak bapak
Saudara laki-laki sekandung
Saudara laki-laki sebapak saja
Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
Paman yang sekandung dengan bapak
111

Paman yang sebapak dengan bapak


Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak
Anak laki-laki paman yang sebapak dengan bapak
Orang yang memerdekakan si mayit.

Apabila mereka itu ada semua maka tidak semuanya mendapatkan


bagian ashobah akan tetapi yang mendapatkan asobah hanya mereka
yang paling dekat hubungannya (hubungan kekeluargaannya) dengan si
mayit. Adapun yang paling dekat kekeluargaannya sebagaimana urutan
nomor di atas.
Selain ashobah tersebut di atas masih ada orang lain yang berhak
menghabiskan semua sisa harta warisan bersama-sama dengan saudara
laki-laki mereka, mereka itu adalah saudara perempuan dari empat orang
laki-laki diantara 13 orang ashobah yang telah disebutkan di atas yaitu :
Anak laki-laki (saudara perempuannya)
Anak laki-laki dari anak laki-laki (saudara perempuannya)
Saudara laki-laki sekandung (saudara perempuannya)
Saudara laki-laki sebapak (saudara perempuannya)
Orang-orang tersebut di atas berhak mengajak saudara perempuan
mereka untuk bersama-sama menghabiskan semua harta warisan yang
masih tersisa. Bagian saudara perempuan mereka adalah separuh/seper
dua dari bagian untuk mereka (lihat dalam S.An-Nisa ayat 11)
E. Hijab (Dinding/Penghalang) Mendapat Harta Warisan
Besarnya bahagian yang didapat oleh masing-masing ahli waris
telah ditentukan sebagaimana ketentuan di atas, namun ada ketentuan
alain (hijab yang membuat bahagian mereka kurang dari ketentuan
tersebut bahkan tidak mendapat sama sekali hal ini disebabkan karena
adanya ahli waris yang hubungan kekeluargaannya sama si mayat lebih
dekat darinya sehingga keberadaan keluarga yang lebih dekat ini menjadi
hijab/dinding/penghalang
bagi
ahli
waris
yang
hubungan
kekeluargaannya lebih jauh.
Berikut ini akan disebutkan mereka yang terhalang dan yang
menghalangi dalam hal pembagian harta warisan :
112

a. Nenek (ibu dari ibu atau ibu dari bapak) terhalang mendapatkan harta
warisan karena adanya ibu.
b. Kakek tidak mendapatkan harta warisan selama ada bapak
c. Saudara seibu terhalang mendapatkan harta warisan karena adanya:
Anak baik laki-laki atau perempuan
Anak dari anak laki-laki (cucu) baik laki-laki ataupun perempuan
Bapak
kakek
d. Saudara sebapak tidak mendapatkan harta warisan disebabkan karena
adanya:
Bapak
Anak laki-laki
Anak laki-laki dari anak laki-laki (cucu)
Saudara laki-laki yang seibu sebapak
e. Saudara seibu sebapak tidak mendapatkan harta warisan karena
adanya :
Anak laki-laki
Anak laki-laki dari anak laki-laki
Bapak
Catatan :
Seorang yang lahir diluar perkawinan tidak boleh saling mewarisi
dengan bapaknya dan keluarga dari pihak bapaknya dan hanya boleh
saling mewarisi.

113

175.

DOA AWAL TAHUN

Doa awal tahun ini di baca pada setiap tanggal 1 muharram (tahun
baru islam) yakni dibaca sebanyak 3x setelah shalat magrib
Adapun fadilahnya ialah barang siapa yang membacanya maka
setan berkata : telah amanlah anak cucu Adam dariku pada sisa umurnya
di tahun ini karena Allah telah mewakilkan dua malaikat untuk
memeliharanya dari fitnahku. Inilah doanya:

114

176.

DOA AKHIR TAHUN.

Doa akhir tahun ini di baca 3x setelah shalat asar pada setiap
tanggal 29 atau 30 dzulhijjah. Adapun fadilahnya adalah jika doa ini di
amalkan pada saat tersebut maka setan akan berkata; kesusahanlah
bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda anak cucu Adam pada
tahun ini. Maka amalkanlah doa ini sebab orang yang mengamalkannya
akan diampuni oleh Allah dosa-dosanya setahun ini.
Inilah doanya :

115

177.

116

DOA PENGGANTI TALQIN BAGI MAYYIT ANAKANAK

178.

INILAH TALQIN MAYYIT

117

118

Anda mungkin juga menyukai