Mata kuliah
: Perekonomian Indonesia
Tahun akademik
: 2015-A
Kelas
Soal
1. Jelaskan Indikator-indikator terukur dari kerentanan ekonomi pada tingkat
makro dan tingkat mikro. Buat matriksnya, dan jelaskan secara akademis
dan ilmiah.
2. Perubahan distribusi pendapatan di pedesaan di Indonesia disebabkan
oleh : a. Arus penduduk dari desa ke kota, b. Struktur pasar & besarnya
distorsi desa-kota, c. Dampak positif dari proses pembangunan ekonomi
nasional. Jelaskan.
3. Apa yang membuat Indonesia tidak terlalu berhasil dalam mencapai
beberapa sasaran dari MDGs, dan apa yang sebenarnya harus dilakukan
agar sasaran tersebut bisa tercapai pada waktunya. Carilah data
pencapaian MDGs Indonesia dan buat analisis anda.
Aturan main ujian
1. Waktu pengerjaan ujian ini adalah 24 jam sejak email ini dikirim
2. Berusahalah untuk bekerja semaksimal mungkin, jujur, dan berperilaku
menjunjung nilai-nilai akademis dan kejujuran yang luhur
3. Peserta ujian bebas memakai berbagai sumber literatur
4. Ujian dikumpulkan ke setiap Ketua Tingkat/koordinator kelas. Koordinator
kelas berhak menolak peserta ujian yang mengumpulkan lebih dari batas
waktu yang telah ditentukan.
5. Selamat mengerjakan. Tuhan senantiasa bersama kita semua.
: F0313044
Jawab
SOAL 1
Indikator Pada Tingkat Makro
1.
Luas ekonomi/pasar
Suatu Negara atau wilayah kecil dalam arti jumlah populasinya sedikit
membatasi kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan dari sekala
ekonomis dan menjadi penghambat bagi kemungkinan produksi. Oleh kerena itu,
luas ekonomi atau pasar harus dianggap sebagai salah satu indikator ketahanan
ekonomi terhadap goncangan-goncangan (Guillaumont 2007).
2.
Seperti telah dibahas butir 1 bahwa, total populasi adalah positif bagi ekonomi
perihal sekala ekonomis dan kemungkinan produksi. Semakin banyak jumlah
produk, semakin besar luas pasar domestic atau local. Semakin banyak unit dari
suatu jenis produk yang bisa dibuat, semakin penuh pemakaian kapasitas
produksi yang terpasang dan semakin rendah biaya produksi per satu unit dari
produk tersebut ( sekala ekonomis). Demikian juga, semakin besar populasi, dan
semakin banyak angkatan kerja, atau semakin besar SDM yang tersedia, maka
semakin banyak produksi yang bisa dilakukan. Namundemikian, ada suatu
hambatan terhadap sisi positif dari populasi yang besar.
3.
Lokasi Geograf
Lokasi yang terisolasi seperti pulau-pulau kecil di perbatasan (sering disebut
sebagai pulau-pulau terluar) atau desa-desa diatas pegunungan di papua
membuat biaya transfortasi menjadi sangat mahal dan marjinalisasi dalam
semua aspek (ekonomi, sosisl dan politik) kehidupan dari masyarakatnya.
Derajat keterbukaan ekonomi suatu wilayah juga sangat ditentukan, diantara
factor-faktor lainnya oleh lokasi geografinya. menurut banyak penelitian,
terpencil dari pusat pasar (untuk barang jadi/autfut maupun bahan baku/infut)
merupakan suatu hendikap structural tidak saja Karen hal itu, merupakan juga
Keterbukaan ekonomi
Deversifkasi ekonomi
Semakin tinggi pangsa output (persentase) dari, industry manufaktur atau sector
pertanian dalam pembentukan PDB (PDRB dalam kasus provinsi), semakin tinggi
tingkat konsentrasi atau semakin rendah tingkat deversifikasi ekonomi,
selanjutnya untuk setiaptingkat permintaan pasar domestic yang ada
(ditentukan oleh besarnya populasi dan pendapatan rill per kapita)tingginya
tingkat konsentrasi ekonomi juga berarti tingginya tingkat ketergantungan impor
untuk barang dan jasa lain yang tidak dibuat di dalam negri atau domestiknya
sedikit (direfleksikan oleh kecilnya sumbangan PDB/PDRB dari industri atau
sektor yang membuat barang dan jasa itu).
9. Pendapatan rill per kapita
Pendapatan rill per kapita sering digunakan sebagai sebuah indicator
kesejahteraan, yang menandakan daya beli dari sebuah ekonomi. Namun
demikian, indicator ini tidak menunjukan total kesejahteraan dari sebuah Negara
atau wilayah sejak data nasional mengenai pendapatan hanya mencakup
pendapatan-pendapatan actual yang diterima oleh pekerja-pekerja dan hasil dari
mengkomersialisasikan asat-aset fisik (tidak termasuk SDM), misalnya, rumah
pendapatan rill per kapita di suatu provinsi tinggi, maka tingkat kemiskinan di
provinsi itu juga bisa tinggi karena kesenjangan pendapatan sangat besar.
11. Kemiskinan
Tingkat kemiskinan di suatu wilayah umumnya diukur dengan proporsi dari
jumlah penduduk di wilayah yang hidup dibawah garis kemiskinan yang berlaku.
Tingkat kemiskinan adalah suatu indikasi untuk tingkat sensitivitas maupun
tingkat ketahanan suatu wilayah terhadap goncangan. Dasar pemikirannya
mengungkapkan bahwa hanya orang atau RT yang tidak miskin (yang memiliki
uang cukup atau aset bernilai tinggi) yang lebih mampu menghadapi suaatu
krisis ekonomi dibandingkan mereka yang miskin. Jadi suatu hipotesisnya
wilayah miskin ( dimana sebagian besar penduduknya hidup dibawah garis
kemiskinan yang berlaku) lebih rentan terhadap suatu krisis ekonomi, atau
wilayah tersebut lebih banyak kesulitan dibandingkan wilayah kaya (dimana
sebagian besar wilayah penduduknya hidup di atas garis kemiskinan yang
berlaku) dalam menghadapi atau menanggulangi efek negative dari sebuah
goncangan ekonomi (baik yang berasal dari sumber-sumber internal maupun
internal), ceteris paribus.
12.
Kemajuan pendidikan
Kemajuan pendidikan biasanya diukur dengan dua indicator modal manusia,
yakni jumlah anak-anak yang bisa membaca dan menulis dan rasio-rasio
mengikuti pendidikan atau pendaftaran sekolah. Alternatifnya, juga di ukur
dengan sebuah indeks yaitu indeks pengembangan manusia (Human
Development Index HDI) dari United Nations Development Program (UNDP).
Kemajuan pendidikan umumnya dianggap sebagai suatu determinan penting dari
kemampuan suatu wilayah/komunitas dalam menghadapi dan menanggulangi
suatu krisis atau bencana. Jadi, dengan asumsi orang berpendidikan biasanya
lebih terbuka dan juga lebih tahan terhadap goncangan.
13. Kondisi kesehatan
Kesehatan merupakan Suatu indikator modal manusia yang krusial,
kemajuan dalam pendidikan atau keberhasilan mencapai pendidikan tinggi tidak
akan pernah tercapai dalam suatu komunitas yang tidak sehat. Dengan kata lain
pendidikan dan kesehatan punya peran yang sama mereka adalah dua faktor
yang bersifat komplementer satu dengan yang lainnya.
14.
Kemampuan teknologi
Teknologi adalah determinan paling penting selain SDM bagi
pembangunan dan kemajuan atau kesejahteraan ekonomi. Jadi wilayah dengan
kemampuan teknologi tinggi memiliki ketahanan lebih besar terhadap
Pada saat suatu krisis ekonomi terjadi, semakin efisien sebuah ekonomi, semakin
lebih cepat proses penyesuaian pasar untuk mencapai suatu keseimbangan yang
baru, dan semakin sedikit biaya kerugian yang harus dibayar dalam peroses
pemulihan.
b.
Indikator-indikator pada tingkat mikro
Sebelumnya telah dibahas indikator-indikator kerentanan ekonomipada
tingkat makro pengan fokus pada tingkat provinsi, tetapi tentu yang menjadi
masalah adalah kerentanan individu atau RT, terutama dari kelompok miskin. Hal
ini sangat jelas bahwa kerentanan ekonomi dari suatu Negara dari tingkat makro
berasosiasi dengan kerentanan pada tingkat mikro, tergantung pada bagaimana
suatu krisis mempengaruhi ekonomi tersebut dan kehidupan masyarakat secara
individu maupun kelompok, misalnya RT. Kerentanan suatu RT mempunyai tiga
komponen utama :
1.
2.
3.
SOAL 2
Distribusi pendapatan adalah bagaimana tingkat penyebaran pendapatan
disuatu wilayah atau daerah. Permasalahan ekonomi yang umum dalam ekonomi
adalah kemiskinan, pengangguran dan penyediaan kesempatan kerja, serta
inflasi dan lain-lainnya. Di indonesia, kemiskinan merupakan salah satu masalah
yang paling sulit dibenahi, bahkan dari tahun ke tahun angka nominal
kesmiskinan di Indonesia cendrung meningkat. Ada banyak hal yang dapat
menyebabkan terjadinya kemiskinan, salah satunya adalah tidak meratanya
distribusi pendapatan.
Ketidakmerataan distribusi pendapatan juga bisa disebabkan berbagai hal,
salahsatunya dapat disebabkan oleh sistem ekonomi yang di anut oleh suatu
wilayah, atau negara. Suatu negara yang menganut sistem kapitalis murni,
berkemungkinan besar akan bisa mengalami ketimpangan pendapatan. Karena
sifat atau ciri sistem ekonomi kapitalis adalah mengakui adanya private goods.
Setiap orang berhak memiliki apapun sebagai milik pribadi jika ia memiliki
kemampuan untuk mendapatkanny atau memperolehnya. Hal ini lah yang dapat
menyebabkan ketimpangan atau tidak meratanya distribusi pendapatan.
ketidakmerataan
(ketimpangan
pendapatan)
dapat
disebabkan
oleh
keberagaman faktor faktor produksi yang dimiliki oleh setiap orang dalam suatu
daerah/wilayah. Semakin banyak faktor produksi yang dimiliki oleh seseorang,
maka berkemungkinan besar ia akan memiliki pendapatan yang juga semakin
besar. Apabila suatu daerah memiliki ketidakmerataan pendapatan atau
ketimpangan yang besar, maka akan menyebabkan meningkatnya angka
kriminalitas , kesenjangan sosial.
Di Indonesia distribusi pendapatannya tidak merata. Di kota mudah untuk
mendapatkan sesuatu sedangkan berbeda dengan di desa. Sehingga
menyebabkan urbanisasi, Urbanisasi merupakan proses dimana adanya
peningkatan proporsi penduduk yang tinggal diperkotaan.Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa kekota. Urbanisasi merupakan masalah yang
cukup serius bagi kita semua.persebaran penduduk yang tidak merata antara
desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan.
Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan
diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan dan lain sebagainya tentu adalah
sesuatu masalah yang harus segera dicari jalan keluarnya. Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk
yang tinggal didaerah perkotaan.
Faktor penyebab adanya urbanisasi adalah karena adanya faktor utama yang
klasik yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua
faktor penyebab adanya urbanisasi yaitu:
1. Faktor Penarik (Pull Factors)
Alasan orang desa melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas
beberapa alasan, yaitu:
Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya. Rasa jenuh atau
merasa tertekan dengan peraturan-peraturan budaya di daerah membuat
imigran memutuskan pindah ke jakarta mengharapkan adanya
keleluasaan dalam menjalani kehidupannya.
Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan. Diusir dari desa hal
ini biasanya jarang terjadi, walaupun ada tapi hanya sedikit yang
menjadikan alasan urbanisasi karena diusir dari asalnya. Apabila
seseorang/ keluarga di usir biasanya seseorang/keluarge tersebut
melakukan kesalahan yang menyeabkan kerugian terhadap penduduk
desa.
Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota
lebih tinggi. Penduduk pedesaan selalu dibombardir dengan kehidupan
serba wah yang ada di kota besar sehingga semakin mendorong mereka
meninggalkan kampungnya Ketimpangan pembangunan daerah
perdesaan dengan daerah perkotaan sangat tidak berimbang yang
mengakitbatkan kurangnya peralatan dan perkembangan teknologi di
desa.
Pengaruh cerita orang atau keluarga bahwa hidup di kota Jakarta mudah
untuk mencari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.
lapangan kerja yang hampir tidak ada karena sebagian besar hidup
penduduknya hanya bergantung dari hasil pertanian pendapatan yang
rendah yang di desa
dibutuhkan
oleh
masyarakat,
dengan
demikian
akan
mengurangi
pengangguran.
3) Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara
langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
4) Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri,
sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin
beragam dan dinamis.
5) Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam
hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan
pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
SOAL 3
Hal yang membuat Indonesia tidak terlalu berhasil dalam mencapai beberapa
sasaran dari MDGs, dan apa yang sebenarnya harus dilakukan agar sasaran
tersebut bisa tercapai pada waktunya. Disertai data pencapaian MDGs Indonesia
dan analisis nya.
Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau
disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa
delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini
merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai
dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani
oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut. Tujuan
Pembangunan Milenium adalah berupa 8 butir tujuan untuk dicapai pada tahun
2015. Ini adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala Negara dan
perwakilan dari 189 negara PBB yang mulai dijalankan pada bulan September
2000.
Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat pada tahun 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam
pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium dan
diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan
dan kepala negara pada saat KTT Milenium di New York pada bulan September
2000.
Pemerintah Indonesia turut menandatangani Deklarasi Milenium tersebut
yang berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk
mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam MDGs itu sebagai satu paket
tujuan.
8 TUJUAN DEKLARASI MILENIUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bappenas
dibantu
dengan
Kelompok
Kerja
PBB
dan
telah
Saat
ini
Indonesia
sudah
dikategorikan
sebagai
negara
berpenghasilan
Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, indikator nya US$ 1,00
per kapita perhari menjadi setengahnya. Kemajuan ini telah dicapai untuk
menurunkan tingkat kemiskinan, garis kemiskinan nasional sebesar 13,33%
(2010) menuju target 8-10% pada tahun 2014. Pravalensi kekurangan gizi pada
balita menurun dari 31% pada tahun 1989 menjadi 18,4% pada tahun 2007,
diperkirakan indonesia mencapai target MDGs 15,5% pada tahun 2015.
MDG 2 & 3 - Indonesia dalam mencapai target MDGs mengenai pendidikan dasar
dan melek huruf sudah menuju pencapaian target 2015. Indonesia menetapkan
pendidikan
dasar
melebihi
target
MDGs
dengan
menambahkan
sekolah
beban
pembayaran
utang
yang
sangat
besar.
Program-
cukup
besar.
Merujuk
data Direktorat
Jenderal
Pengelolaan
Utang
Menanggapi
pendapat
tentang
kemungkinan
Indonesia
gagal
bisa
membantu
mengembangkan
Negara
kemampuan
kita
ini
dan
dengan
menyiapkan
keterampilan
mental,
pribadi
serta
mempersiapkannya untuk menghadapi pasar bebas yang sebentar lagi akan kita
hadapi,
agar
kita
bisa
bersaing
dengan
pesaing
luar.
Jika
kita
tidak
mempersiapkan itu semua, kita akan tertinggal dibelakang dan bisa kalah dalam
bersaing karena ketidaktahuan akan keterampilan dari diri sendiri. Dengan
begitu Negara Indonesia pasti akan bisa setara dalam menghadapi pesaing dari
Negara berkembang dan Negara maju lainnya.
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium
http://kforkindly.blogspot.co.id/2014/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2014/06/dampak-positif-dan-negatifpembangunan-ekonomi.html
http://perencanaankota.blogspot.co.id/2013/11/dampak-dampakpembangunan.html