Poli
p
Epidemiologi
Prevalensi polip nasi di Amerika
Serikat sekitar 1-4% pada orang
dewasa dan 0,1% pada anak-anak
Polip nasi lebih banyak terjadi pada
laki-laki dengan perbandingan 2-4:1
Insidennya meningkat seiring usia
(>50 tahun)
Etiologi
Terdapat 3 faktor penting
yang berperan di dalam
terjadinya polip, yaitu
Peradangan lama dan berulang
pada selaput permukaan
hidung dan sinus
Gangguan keseimbangan
Vasomotor
Peningkatan tekanan cairan
antar ruang sel dan bengkak
selaput permukaan hidung
Rhinitis Alergi
Asma
Riwayat atopi
lainnya
Sinusitis kronik
Patofisiologi
teori Brenstein, terjadi
perubahan mukosa hidung akibat peradangan
atau turbulensi udara terutama di daerah
sempit di kompleks ostiomeatal
prolaps submukosa yang diikuti oleh
reepitelisasi dan pembentukan kelenjar baru
peningkatan penyerapan natrium oleh
permukaan sel epitel yang berakibat retensi air
POLIP NASI
Patofisiologi
Teori ketidakseimbangan saraf
vasomotor
peningkatan permeabilitas kapiler
dan gangguan regulasi vascular
edema polip.
Bila proses terus berlanjut, mukosa
yang sembab semakin membesar
turun ke rongga hidung dengan
membentuk tangkai
Diagnosis
Anamnesis
Gejala sekunder
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Polip nasi yang massif dapat
menyebabkan deformitas hidung luar
sehingga hidung tampak mekar karena
pelebaran batang hidung. Dapat
dijumpai pelebaran kavum nasi
terutama polip yang berasal dari sel-sel
etmoid
Endoskopi nasal
Polip stadium 1 dan 2 kadang-kadang tidak
terlihat
pada
pemeriksaan
rinoskopi
anterior
tetapi
tampak
dengan
pemeriksaan nasoendoskopi.
Pemeriksaan radiologi
Foto polos sinus paranasal (posisi
waters, AP, aldwell dan lateral) dapat
memperlihatkan penebalan mukosa dan
adanya batas udara cairan didalam sinus,
tetapi kurang bermanfaat pada kasus polip.
Karena dapat memberikan kesan positif
palsu atau negative palsu dan tidak dapat
memberikan informasi mengenai keadaan
dinding lateral hidung dan variasi anatomis
didaerah kompleks osteomeatal.
Tindakan operasi
meliputi :
yang
dapat
dilakukan
Polipektomi intranasal
merupakan tindakan pengangkatan polip
menggunakan senar polip dengan bantuan
anestesi lokal. Kategori polip yang diangkat adalah
polip yang besar namun belum memadati rongga
hidung.
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF)
merupakan tindakan pengangkatan polip sekaligus
operasi sinus. Kriteria polip yang diangkat adalah
polip yang sangat besar, berulang, dan jelas
terdapat kelainan di kompleks osteomeatal
Rhinoskopi posterior
Tujuan: untuk melihat apakah polip sudah
masuk ke koana atau nasofaring
Pada pemeriksaan rhinoskopi posterior bila
ukurannya besar akan tampak massa
berwarna putih keabu-abuan mengkilat
yang terlihat mengggantung di nasofaring
Tata laksana
Tujuan utama pengobatan pada kasus
polip nasi ialah menghilangkan keluhankeluhan yang dirasakan oleh pasien.
kortikosteroid pada polip yang masih kecil
dan belum memasuki rongga hidung.
Caranya bisa sistemik, intranasal atau
kombinasi keduanya. Berikan antibiotik
jika ada tanda infeksi. Berikan anti alergi
jika pemicunya dianggap alergi.
Leukotrin inhibitor
PROGNOSIS
Polip nasi dapat muncul kembali
selama iritasi alergi masih tetap
berlanjut.
Rekurensi dari polip umumnya terjadi
bila adanya polip yang multipel.