Pembagiannya
Ilmu sharaf adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang harus diketahui pertama
kali oleh para pelajar agama, terutama para pelajar yang ingin mendalami ilmu bahasa
arab,karena ilmu sharaf merupakan salah satu syarat untuk mempelajari berbagai
cabang ilmu agama bahkan juga salah satu syarat untuk mengkaji kandungan al quran
dan alhadits.
Dalam pembahasan ilmu sharaf kali ini penulis mencoba mengkaji tentang berbagai
keterangan meliputi, fiil mujarrod dan fiil mazid beserta wazan-wazannya dengan
menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh para pembaca.
1. :
ain fiil dibaca fathah pada fiil madzi dan dibaca dlomah pada fiil
2. : ain
( bab satu)
fiil dibaca fathah pada fiil madzi dan dibaca kasroh pada fiil
( bab dua)
3. : ain fiil dibaca fathah pada fiil madzi dan pada fiil mudlori, wazannya
adalah ( bab tiga)
4. : ain fiil dibaca kasroh pada fiil madzi dan dibaca fathah pada fiil
mudlori, wazannya adalah ( bab empat)
5. : ain fiil dibaca dlomah pada fiil madzi dan pada fiil mudlori. Wazannya
adalah ( bab lima)
6. : ain fiil dibaca kasroh pada fiil madzi dan pada fiil mudlori. Wazannya
adalah ( bab enam)1[1]
1
(BAB I :
Bab satu ditandai dengan ain fiil yang dibaca fathah pada fiil madzi dan dibaca dlomah
pada fiil mudlorinya. Wazannya adalah : .
Adapun lafadz-lafadz yang masuk pada bab satu kebanyakan berupa fiil mutaadi dan
terkadang berupa fiil lazdim namun sedikit. Fiil mutadi ialah kalimat yang
membutuhkan maful bih (sasaran pekerjaan/objek). Contoh :
= Zaid telah menolong Amar
Dan fi;il lazim ialah kalimat yang tidak membutuhkan maful bih. Contoh :
Bab dua ini ditandai dengan ain fiil yang dibaca fathah pada fiil madzi dan dibaca
kasroh pada fiil mudlorinya. Dan wazannya adalah . adapun lafadz-lafadz
yang masuk bab dua kebanyakan berupa fiil mutadi.
Contoh :
Bab tiga ditandai dengan ain fiil yang dibaca fathah padafiil madzi dan pada fiil
mudlori. Wazannya adalah
Adapun lafadz-lafadzyang masuk pada bab tiga kebanyakan berupa fiil mutadi.
Contoh :
= Zaid membuka pintu
Dan terkadang berupa fiil lazim.
Contoh :
, [2]2 , , , ,
Contoh :
, , ,
(BAB IV : )
Bab empat ditandai dengan ain fiil yang dibaca kasroh pada fiil madzi dan dibaca
fathah pada fiil mudlori.
Wazannya adalah
Lafadz-lafadz yang ikut bab empat kebanyakan berupa fiil mutaadi.
2
Contoh :
= Sakit
= Sakit
= Kelabu3[3]
( BAB V :
Bab lima ditandai dengan ain fiil yang dibaca dlomah pada fiil madzi dan fiil mudlori.
Wazannya adalah :
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab lima semuanya berupa fiil lazim karena bab
lima ini khusus diikuti fiil-fiil yang menunjukkan arti watak atau tabiat dan sifat-sifat
pembawaan yang melekat (tidak mudah luntur) seperti : pemberani, penakut, bagus,
jelek, kuning, hitam dan sebagainya. Sedangkan lafadz-lafadz yang menunjukkan arti
demikian ini tidak membutuhkan maful (tidak berhubungan dengan maful) namun
hanya membutuhkan / berhubungan dengan fail saja, maka dari itu hukkumnya lazim
yang akhirnya bab lima tidak ada isim maful.
(BAB VI :
Bab enam ditandai dengan ain fiil yang dibaca kasroh pada fiil madzi dan fiil
mudlorinya. Wazannya adalah
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab enam kebanyakan berupa fiil mutaadi.
Contoh :
= zaid menyangka Amr orang yang utama
Dan terkadang berupa fiil lazim namun sedikit.
Contoh :
= zaid telah mabuk cinta4[4]
(FIIL RUBAI MUJARROD)
3
4
Fiil Rubai Mujarrod ialah kalimat yang fiil madzinya memuat empat hurufasal dan
bebas dari huruf tambahan.
Contoh :
Fiil rubai mujarrod hanya terdiri dari satu bab saja.
Lafadz-lafadz yang termasuk bab rubaI mujarrod kebanyakan berupa fiil mutaadi.
Contoh :
= Zaid menggelindingkan batu
Dan terkadang berupa fiil lazim namun sedikit
Contoh :
= Zaid lari ketakutan
(FIIL TSULATSI MAZID)
Fiil tsulatsi mazid ialah kalimat yang fiil madzinya memuat lebihdari tiga huruf dengan
perincian yang tiga berupa huruf asal dan yang lain berupa huruf tambahan, contoh :
dan lain lain. Secara garis besarnya fiil tsulatsi mazid terbagi menjadi tiga
macam :
1. Rubai
2. Khumasi
3. Sudasi5[5]
1. FIIL TSULATSI MAZID RUBAI
Fiil tsulatsi mazid rubaI ialah kalimat yang fiil madzinya terdiri dari empat huruf, yang
tiga berupa huruf asal dan yang satu berupa huruf tambahan. Sedangkan huruf
tambahan disini adakalanya berupa huruf yang sejenis dengan ain fiil (tasydid), hal ini
terdapat pada bab yang berwazan atau berupa alif yang ada diantara fa dan
ain fiil, hal ini terdapat pada bab
yang berwazankan
dan adakalanya
berupa hamzah Qotho yang ada dipermulaan, hal ini terdapat pada bab
berwazankan
yang
(menggembirakan) [6]
c. wazan seperti
5
6
untuk tadiyah
(gembira),
Asalnya
asalnya :
seprti :
kaca, maka pecahlah kaca itu), dan
sebagainya.
b. Wazan , ditambahkan ta dan alif antara fa dan ain fiilnya, seperti : .
Asalnya ( jauh) , ( saling menjauh)
c. Yang dimulai dengan hamzahdan ditambah nun, seperti :
wazan : , seumpama lafadz : .
Asalnya: ( putus), ( menjadi putus).
Contohnya:
artinya keluar.
Contoh :
Saya mengeluarkan baju, maka keluarlah baju itu.
b. wazan , daitambah hamzah alif dan takrar lam fiil serta diidghamkan. Seperti :
c. wazan
KESIMPULAN
Fiil tsulatsi mujarrod ialah kalimat fiil madzinya yang terdiri dari tiga huruf dan bebas
dari huruf tambahan. Adapun fiil tsulatsi mujarrod itu seluruhnya ada 6 (enam) bab. Fiil
tsulatsi mazid ialah kalimat yang fiil madzinya memuat lebihdari tiga huruf dengan
perincian yang tiga berupa huruf asal dan yang lain berupa huruf tambahan. Secara
garis besarnya fiil tsulatsi mazid terbagi menjadi tiga macam : rubaI, khumasi, sudasi.