Kegiatan mudik dengan peserta yang setidaknya 20% dari jumlah rakyat Indonesia memegang peranan penting untuk menggerakkan roda perekonomian rakyat setiap tahun. Jumlah pemudik setiap tahunnya tidak pernah kurang dari 17 juta orang di 4 tahun terakhir, bahkan sampai menyentuh 20 juta jiwa pada tahun 2015, selalu naik setiap tahun. Selain dari jumlah pesertanya yang besar, efek dari mudik ini juga dirasakan di banyak sekali sektor ekonomi, terutama jika dilihat dari segi makro. Pemerintah pun dituntut untuk melancarkan kegiatan mudik ini terutama dengan perbaikan infrastruktur yang berhubungan dengan transportasi. Dari sekian banyak efek yang timbul dari kegiatan mudik, perkembangan ekonomi di sektor riil dan adanya kegiatan redistribusi redistribusi ekonomi menjadi sangat signifikan di periode ini. Bayangkan jika setiap orang yang mudik membawa 5 juta rupiah, sekurang-kurangnya 100 triliun rupiah akan mengalir ke daerah. Dari data Kemenkeu minimal 118 triliun uang mengalir ke desa pada tahun 2014, naik 14,9 % dari tahun 2013 yang hanya 103,2 triliun dan dana sebanyak ini bisa menjadi suntikan modal baru bagi warga di daerah. Berkembangnya bisnis oleh-oleh, makanan ringan, serta pakaian juga menjadi sangat pesat menjelang lebaran. Permintaan barang-barang ini naik dengan drastis dipicu oleh budaya rakyat Indonesia khususnya umat Islam yang merayakan lebaran dengan berkumpul bersama keluarga memakai baju baru sambil makan-makan. Namun jika dilihat dari segi ekonomi yang lain, peningkatan jumlah uang beredar dapat memicu inflasi. Setiap tahunnya BI selalu menyiapkan uang tunai sebagai respon dari permintaan uang tunai yang naik oleh para pemudik yang akan dibawa ke daerah masing-masing baik sebagai modal maupun angpao untuk dibagi ke sanak saudara. Inflasi menjadi sangat tinggi menjelang lebaran karena ditambah dengan permintaan barang yang tinggi (excess demand). Kegiatan rakyat yang lebih konsumtif di Bulan Ramadhan dan menjelang idul fitri ini juga bisa menambah parah inflasi. Pada akhirnya ritual mudik memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pengurangan ketimpangan ekonomi antara kota dan daerah dan peningkatan usaha ekonomi makro di masayarakat menjadi sangat terlihat signifikan di periode ini. Tetapi, kita bersama pemerintah juga harus mewaspadai efek buruk yang ditimbulkan terutama dari segi ekonomi. Sumber: Jamila Lestyowati. 2014. JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN FENOMENA MUDIK. www.bppk.kemenkeu.go.id http://rri.co.id/post/editorial/141/editorial/berkah_ekonomi_mudik_lebaran.html http://www.dephub.go.id/berita/baca/diprediksi-tahun-ini-ada-20-juta-orang-pemudik/