Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kegiatan
Solusi
:
Membutuhkan literatur tentang standart operasional dan tatacara
penelitian
Penentuan metode penelitian
Hari,Tanggal : Selasa (18 Februari 2014) sampai Jumat (22 Februari 2014)
Kegiatan
Hasil Kegiatan:
Mengetahui syarat dan tatacara penggunaan laboraturium
Laboraturium Sentral Ilmu Hayati ( LSIH ) Universitas Brawijaya
ELISA ( IFN )
: Kit membawa sendiri
Flowcytometry
: ada, tetapi belum pernah dipakai
Syarat
: -surat pengantar
-foto 3x4 , 3 lembar
-foto copy proposal dan KTM
Laboraturium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
ELISA ( IFN dan IgM )
: masing masing kit membawa
sendiri
Syarat
: -proposal
-isi formulir
Laboraturium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
Syarat
: membawa sampel dan biaya
Laboraturium Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang
Tidak ada syarat
Bisa langsung membawa bahan yang akan di ekstraksi
Biaya per 100gr : Rp. 100.000,Kendala
Solusi
bulan Maret
Kegiatan
penelitian
Hasil
:
1. Persiapan alat dan bahan
2. Pemeliharaan ayam
3. Ekstraksi lerak
4. Pemberian ekstrak lerak
5. Isolasi bakteri enteridis
6. Pemaparan bakteri pada ayam
7. Pengambila darah pada ayam
8. Nekropsi Ayam
9. Uji Flowcytometry
10. Uji Histopatologi Anatomi
PJ Semua anggota
PJ Agung
PJ Yaya
PJ Suci
PJ Fani
PJ Dewi
PJ Yaya
PJ Fani
PJ Suci
PJ Dewi
Kendala
Solusi
Dosen Pembimbing
Hari, Tanggal : Senin (24 Februari 2014) sampai selasa (25 Februari 2014)
Kegiatan
:
Teaching farm Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya sudah penuh
dan tidak dapat digunakan sampai akhir maret 2014
Kendala
: Kesulitan dalam menemui penanggung jawab teaching farm Fakultas
Peternakan, Universitas Brawijaya.
Solusi
: Menunggu dan berusaha menghubungi penanggung jawab teaching farm
Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.
:
Mengetahui syarat dan tatacara penggunaan peternakan UNISMA
( Teaching Farm)
Persyaratan yang harus dipenuhi :
1. Mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing
2. Membawa surat pengantar dari Fakultas
3. Fotocopy proposal
4. Biaya sewa Rp.300.000,-
Kendala
Solusi
maret
: Menggunakan dana pinjaman dari Program yang akan diberikan pada bulan
Hari, Tanggal
Kegiatan
: Diskusi dengan Bapak Muhaimin Rifai, S.Si .Ph.D . Med.Sc mengenai
parameter dan uji yang digunakan
Hasil kegiatan
: Setelah dilakukan diskusi dengan bapak Muhaimin Rifai, S.Si .Ph.D .
Med.Sc, diperoleh kesimpulan bahwa ELISA .... Sehingga kami putuskan untuk menggunakan
uji flowcytometry dengan parameter sel T CD4, sel T CD8 dan sel BB220.
Kendala
: Penggantian parameter
Solusi
Brawijaya
Hari, Tanggal
Kegiatan
parameter
Hasil kegiatan
: Setelah dilakukan diskusi dengan dosen pembimbing, diperoleh
parameter baru yaitu sel BB220 dan sel T. Dimana sel T terdiri dari sel T CD4 dan T CD8.
Sedangkan untuk histopatologi anatominya tetap menggunakan organ ileum.
Kendala
dan sel T
Solusi
Hari, Tanggal
Kegiatan
yang diamati
Hasil Kegiatan
: Diperbolehkan mengganti parameter asalkan subyek penelitian
sepertiekstrak lerak dan ayam tidak diganti. Dan harus memiliki alasan yang jelas mengapa
mengganti parameternya
Kendala
yang baru
Solusi
Hasil
Kendala
Solusi
:
Mencari informasi mengenai laboraturium yang digunakan sebagai tempat
penelitian dengan parameter yang sudah diganti
Survey laboraturium Fisiologi Hewan Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
:
Mengetahui informasi mengenai Laboraturium yaitu menggunakan
flowcytometry untuk menguji sel B dan sel T
Dijelaskan prinsip umum mengenai flowcytometry oleh pak Muhaimin Rifai, S.Si
.Ph.D . Med.Sc. selaku kepala laboraturium Fisiologi Hewan
Tidak ada syarat, langsung membawa sampel yang akan diamati
: Dana PKM-P belum cair
: Menggunakan dana pinjaman dari program
Kendala
Solusi
Kendala
Solusi
Solusi
Solusi
Kendala
Solusi
Hasil
Kendala
Solusi
Kegiatan
Hasil
Hasil
pada ayam beserta pengencerannya. Dengan berat badan ayam pada hari keembilan adalah 0,213
kg. penghitungannya adlah sebagai berikut :
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,213 kg = 1,065 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 1,065 mg x jumlah ayam T1
1,065 mg x 6 = 6,39mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,213 kg = 2,13 mg
Hasil
pada ayam beseryta pengencerannya dengan berat bdan ayam pada hari kesepuluh adalah
0,244kg. penghitungannya adalah sebgai berikut :
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,244 kg = 1,22 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 1,22 mg x jumlah ayam T1
1,22 mg x 6 = 7,32mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,244 kg = 2,44 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 2,44 mg x 6 = 14,64 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,244 kg = 3,66 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 3,66 mg x 6 = 21,96 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
7,32 mg + 14,64 mg +21,96 mg = 43,92 mg =0,04392 gram
Konsentrasi : 0,04392 gram / 10 ml = 4,392 mg / ml
Hasil
yang diberikan pada setiap perlakuan terlebih dahulu. Ekstrak diberikan secara peroral dengan
menggunakan sonde. Penghitungan volume ekstraknya adalah sebagai berikut:
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,278 kg = 1,39 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 1,39 mg x jumlah ayam T1
1,39 mg x 6 = 8,34 mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,278 kg = 2.78 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 2,78 mg x 6 = 16,68 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,278 kg = 4,17 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 4,17 mg x 6 = 25,02 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
8,34 mg + 16,68 mg + 25,02 mg = 50,04 mg = 0,05004 gram
Konsentrasi : 0,05004 gram / 10 ml = 5,004 mg / ml
Volume ekstrak perlakuan 1 setelah pengenceran pada setiap ayam
1,39 mg / (5,004 mg/ml) = 0,2 ml
Volume ekstrak perlakuan 2 setelah pengenceran pada setiap ayam
2,78 mg / (5,004 mg/ml) = 0,5 ml
Volume ekstrak perlakuan 3 setelah pengenceran pada setiap ayam
4,17 mg / (5,004 mg/ml) = 0,8 ml
Kendala :
Solusi :
Hasil
: pada hari kedua belas berat badan ayam adalah 0,314 kg penghitungan volume
Hasil
: pada hari ketigabelas berat badan ayam adalah 0,354kg. penghitungan volume
Hasil
: pada hari kempat belas berat badan ayam adalah 0,396 kg. penghitungan volume
1,98 mg x 6 = 11,88 mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,396 kg = 3,96 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 3,96 mg x 6 = 23,76 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,396 kg = 5,94 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 5,94 mg x 6 = 35,64 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
11,88 mg + 23,76 mg + 35,64 mg = 71,28 mg = 0,07128 gram
Konsentrasi : 0,07128 gram / 10 ml = 7,128 mg / ml
Volume ekstrak perlakuan 1 setelah pengenceran pada setiap ayam
1,98 mg / (7,128 mg/ml) = 0,2 ml
Volume ekstrak perlakuan 2 setelah pengenceran pada setiap ayam
3,96 mg / (7,128 mg/ml) = 0,5 ml
Volume ekstrak perlakuan 3 setelah pengenceran pada setiap ayam
5,94 mg / (7,128 mg/ml) = 0,8 ml
Kendala :
Solusi :
Hasil
: pada hari kelima belas berat badan ayam adalah 0,441 kg. penghitungan volume
Hasil
: pada hari keenam belas berat badan ayam adalah 0,489 kg. penghitungan
volume ekstrak yang diberikan pada setiap perlakuan adalah sebagai berikut :
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,489 kg = 2,445 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 2,445 mg x jumlah ayam T1
2,445 mg x 6 = 14,67 mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,489 kg = 4,89 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 4,89 mg x 6 = 29,34 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,489 kg = 7,335 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 7,335 mg x 6 = 44,01 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
14,67 mg + 29, 34 mg + 44,01 mg = 88,02 mg = 0,08802 gram
Konsentrasi : 0,08802 gram / 10 ml = 8,802 mg / ml
Volume ekstrak perlakuan 1 setelah pengenceran pada setiap ayam
2,445 mg / (8,802 mg/ml) = 0,2 ml
Hasil
: pada hari ketujuhbelas berat badan ayam adalah 0,54 kg. penghitungan volume
Hasil
: pada hari kedelapan belas berat badan ayam adalah 0,595 kg. penghitungan
volume ekstrak yang diberikan pada setiap perlakuan adalah sebagai berikut :
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,595 kg = 2,975 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 2,975 mg x jumlah ayam T1
2,975 mg x 6 = 17,85 mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,595 kg = 5,95 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 5,95 mg x 6 = 35,7 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,595 kg = 8,925 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 8,925 mg x 6 = 53,55 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
17,85 mg + 35,7 mg + 53,55 mg = 107,1 mg = 0,1071gram
Konsentrasi : 0,1071 gram / 10 ml = 10,71 mg / ml
Volume ekstrak perlakuan 1 setelah pengenceran pada setiap ayam
2,975
2,975 mg / (10,71 mg/ml) = 0,2 ml
Volume ekstrak perlakuan 2 setelah pengenceran pada setiap ayam
5,95 mg / (10,71 mg/ml) = 0,5 ml
Volume ekstrak perlakuan 3 setelah pengenceran pada setiap ayam
8,925 mg / (10,71 mg/ml) = 0,8 ml
Kendala :
Solusi :
Hasil
: pada hari kesembilan belas berat badan ayam adalah 0,652 kg. penghitungan
volume ekstrak yang diberikan pada setiap perlakuan adalah sebagai berikut :
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,652 kg = 3,26 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 3,26 mg x jumlah ayam T1
3,26 mg x 6 = 19,56 mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,652 kg = 6,52 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 6,52 mg x 6 = 39,12 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,652 kg = 9,78 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 9,78 mg x 6 = 58,68 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
19,56 mg + 339,12 mg + 58,68 mg = 17,36 mg = 0,11736 gram
Konsentrasi : 0,11736 gram / 10 ml = 11,736 mg / ml
Volume ekstrak perlakuan 1 setelah pengenceran pada setiap ayam
3,26 mg / (11,736 mg/ml) = 0,2 ml
Volume ekstrak perlakuan 2 setelah pengenceran pada setiap ayam
6,52 mg / (11,736 mg/ml) = 0,5 ml
Volume ekstrak perlakuan 3 setelah pengenceran pada setiap ayam
9,78 mg / (11,736 mg/ml) = 0,8 ml
Kendala :
Solusi :
Hasil
: pada hari duapuluh belas berat badan ayam adalah 0,711 kg. penghitungan
volume ekstrak yang diberikan pada setiap perlakuan adalah sebagai berikut :
Ayam perlakuan 1 : dosis ekstrak x berat badan ayam
5 mg/kg BB x 0,711 kg = 3,555 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 3,555 mg x jumlah ayam T1
3,555 mg x 6 = 21,33 mg
Ayam perlakuan 2 : dosis ekstrak x berat badan ayam
10 mg/kg BB x 0,711 kg = 7,11 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 7,11 mg x 6 = 42,66 mg
Ayam perlakuan 3 : dosis ekstrak x berat badan ayam
15 mg/kg BB x 0,711 kg = 10,665 mg
Volume ekstrak 6 ayam : 10,665 mg x 6 = 63,99 mg
Jumlah volume ekstrak yang diberikan pada ketiga perlakuan
21,33 mg + 42,66 mg + 63,99 mg = 127,98 mg = 0,12798 gram
Konsentrasi : 0,12798 gram / 10 ml = 12,798 mg / ml
Volume ekstrak perlakuan 1 setelah pengenceran pada setiap ayam
3,555 mg / (12,798 mg/ml) = 0,2 ml
Volume ekstrak perlakuan 2 setelah pengenceran pada setiap ayam
7,11 mg / (12,798 mg/ml) = 0,5 ml
Volume ekstrak perlakuan 3 setelah pengenceran pada setiap ayam
Hari, Tanggal
: 26 Maret 2014
Kegiatan
Hasil Kegiatan
:
Persiapan Alat dan Bahan
Alat
: cawan petri
gelas erlenmeyer
batang pengaduk
kapas
aluminium foil
alat pemanas (kompor)
autoclave
ose
bunsen
glove
masker
incubator
kulkas
timbangan
tabung reaksi
waterbath
rak tabung reaksi
label
pipet
gelas ukur
Bahan : aquades
BSA
LB
Mc. Conkey
Langkah Kerja
1
BSA
Penimbangan BSA dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau volume yang
akan dibuat pedoman pada cara pembuatan yang tertera pada botol reagent.
20 gr/500 ml = x/100 ml
20 gr
= 5x
4 gr
=x
Jadi kita membutuhkan BSA sebanyak 4 gram. Kemudian disiapkan
aquadest sebanyak 100 ml, lalu bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke
dalam erlenmeyer, lalu sisa bahan yang masih menempel di cawan
Hasil
:
Bakteri yang sudah disiapkan sebelumnya dilakukan isolasi dengan media
Persiapan alat dan bahan :
Alat:
1. Ose
2. Bunsen
3. Media BSA, LB, Mc-conkey
4. Masker
5. Glove
6. Kertas Label
7. Rak Tabung Reaksi
8. Inkubator
9. Kulkas
Bahan:
1. Media BSA, LB, Mc-Conkey
: Penanaman Bakteri
:
Lactose Broth yang ditanami bakteri terlihat keruh, lalu diisolasikan ke dalam
media BSA, BSA, dan Mc-Conkey
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bunsen
Ose
Glove
Masker
Lemari es
Incubator
Bahan:
1. Media LB yang sebelumnya ditanami bakteri Salmonella enteridis
2. Media BSA, SSA, Mc-Conkey
Langkah Kerja :
Diambil bakteri yang sudah tumbuh pada Lactose Broth diatas api
Bunsen dengan menggunakan ose, lalu dilakukan penyetrikan ke dalam media BSA,
SSA, dan Mc-Conkey diatas api Bunsen untuk meminimalkan kontaminasi yang
terjadi. Lalu untuk media LB dimasukkan ke dalam Kulkas dan media BSA, SSA,
Mc-Conkey dimasukkan ke dalam incubator selama 4 jam, dan setelah di inkubasi
dimasukkan ke dalam kulkas
Hasil
:
Alat :
1.
2.
3.
4.
Ose
Bunsen
Glove
Masker
Bahan :
1. Media Lactose Broth
2. Media BSA, SSA, Mc-Conkey yang sudah di strik
Langkah Kerja :
Api Bunsen dan dan ose dipersiapkan terlebih dahulu.Kemudian ose
dipanaskan diatas Bunsen untuk meminimalkan keontaminasi lalu diambil bakteri
dari salah satu media saja (SSA), kemudian dicampurkan ke dalam media Lactose
Broth.Semua Perlakuan dilakukan diatas Bunsen, setelah itu media Lactose Broth
yang telah ditanami bakteri diinkubasi selama 4 kam. Setelah 4 jam diinkubasi,
maka dilakukan standartisasi dengan standart Mc-Farland dengan cara
Membandingkan kekeruhan dengan background berwana hitam. Apabila terlalu
keruh maka dapat ditambahkan dengan PBS, apabila terlalu cair maka
ditambahkan dengan bakteri lalu dilakukan vortex dan dilihat dengan background
hitam.
: Pemaparan Bakteri
:
Persiapan bakteri terlebih dahulu, dilakukanpengukuran dosis 0,2ml x 108 cfu/ml.
kemudian bakteri dimasukkan kedalam box untuk menjaga bakteri agar tidak mati dan
tidak terkontaminasi selama perjalanan ke kandang.Selanjutnya bakteri diberikan kepada
ayam sebanyak dosis yang ditentukan dengan menggunakan sonde.Bakteri diberikan pada
ayam control (+), yang diberi terapi lerak 5mg/kg BB, 15 mg/kg BB. Untuk ayam control
negative tidak diberikan pemaparan bakteri
: Pemaparan Bakteri
Hasil
:
Langkah kerja sama seperti awal, pemaparan bakteri yang pertama
sebelum dilakukan pemaparan bakteri yang kedua tlihat gejala klinis akibat
pemaparan bakteri yang pertama yaitu:
Kontrol (+) tanpa diberi lerak
Kontrol negative
Kontrol (+)1 dengan diberi lerak
Kontrol (+)2 dengan diberi lerak
Kontrol (+)3 dengan diberi lerak
:
:
:
:
:
: Pemaparan Bakteri
Hasil
:
Langkah kerja sama seperti awal pemaparan bakteri yang pertama.
Sebelum dilakukan pemaparan bakteri yang ketiga, terlihat gejala klinis akibat
pemaparan bakteri yang pertama dan kedua yaitu :
Kontrol (+) tanpa diberi lerak
Kontrol negative
Kontrol (+)1 dengan diberi lerak
Kontrol (+)2 dengan diberi lerak
Kontrol (+)3 dengan diberi lerak
:
:
Pembelian alat dan peminjaman alat untuk pengambilan darah dan organ
Peminjaman :
1. Eppendove 40 buah
2. Tempat Eppedndove 1 buah
3. Botol plastic 50 plastik
Pembelian :
1. Botol kuning/ pull 10 buah
2. Botol semprot 2 buah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hasil
:
Pembayaran analisa flowcytometry dilakukan di FMIPA Universitas
Brawijaya yang dibayarkan kepada bapak Muhaimin Rifai, S.Si sebagai kepala
Laboratorium Fisiologi Hewan, FMIPA, Universitas Brawijaya, Malang.
Kendala
Solusi
Hasil
:
Pembayaran preparat histologi dilakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya yang dibayarkan kepada salah satu staff sebagai kepala
Laboratorium Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya,
Malang.
Kendala
Solusi
1.
2.
3.
4.
Diskusi kelompok mengenai parameter dan uji yang digunakan untuk PKM-P ini 2014-03-04
Diskusi kelompok mengenai evaluasi kegiatan yang telah dilakukan 2014-03-16
Diskusi bersama dosen pembimbing mengenai evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan pengarahan terhadap
kegiatan yang akan dilakukan 2014-03-17
5.
Diskusi bersama dekan Fakultas Peternakan UNISMA, Malang mengenai peraturan di teaching farm dan
manajemen kandang. 2014-03-20
6.
Diskusi tentang hasil flowcytometry bersama bapak Muhaimin Rifai, S.Si .Ph.D . Med.Sc selaku kepala
laboratorium fisiologi hewan dan diskusi tentang kemajuan penelitian bersama dengan dosen pembimbing 201404-24
7.
Mengerjakan analisis flowcytometry bersama asisten bapak Muhaimin Rifai, S.Si .Ph.D . Med.Sc di Laboratorium
Fisiologi Hewan Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang 2014-04-25
14. Pengamatan hasil histopatologi dan diskusi bersama dengan dosen pembimbing 2014-06-28