Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI2221

ELEKTRODA SELEKTIF ION KALSIUM

Nama : Prisanti Uni Arta


NIM : 10510016
Kelompok : 2
Tanggal Percobaan : 16 April 2013
Tanggal Laporan : 23 April 2013
Asisten :

LABORATORIUM KIMIA ANALTIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ELEKTRODA SELEKTIF ION KALSIUM


I.

Tujuan Percobaan
Menentukan konsentrasi ion kalsium di dalam sampel dengan elektroda ion
selektif kalsium

II.

Teori Dasar
Pengukuran dengan elektroda selektif ion didasarkan pada prinsip
potensiometri. Pada pengukuran potensiometri digunakan dua buah elektroda
yakni elektroda kerja dan elektroda pembanding.
Esel = Ekerja + Epembanding + Eam
Dengan : Esel = beda potensial antara kedua elektroda, Ekerja = potensial
elektroda kerja, Epembanding merupakan potensial elektroda pembanding,
dan Eam merupakan potensial antarmuka.
Potensial antarmuka timbul pada antarmuka larutan dalam elektroda
pembanding dan larutan analit. Nilai potensial ini kecil dan praktis tetap
selama pengukuran. Sehingga,
Esel = K + Ekerja
Kinerja ESI dapat dinyatakan dalam beberapa parameter. Parameter yang
paling umum adalah daerah linear dan kemiringan kurva kalibrasi. Sebuah ESI
yang baik diharapkan memiliki daerah linear yang lebar.

III.

Cara Kerja
Pembuatan Elektroda Selektif Ion Kalsium
Dipotong kawat tembaga yang telah disediakan sepanjang 5 cm. Dikupas
pembungkus kawat tersebut pada bagian bawah dan atas masing-masing
sepanjang 0,5 cm. Dimasukan kawat tembaga ini ke dalam badan elektroda.
Ditimbang 0,9 gram serbuk antimoni, 0,05 gram grafit dan o,05 gram parafin
padat lalu dicampurkan ketiga zat ini di atas kaca arloji. Dipanaskan
campuran ini pada suhu 60C untuk melelehkan parafin dan diaduk campuran
hingga homogen. Dimasukan campuran panas ini ke dalam badan elektroda
yang dibuat.
Dibuat juga elektroda dari campuran 0,9 gram serbuk antimoni dan 0,1 gram

parafin.
Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Analisis Kuantitatif
Diukur ph larutan buffer yang telah disiapkan dengan elektroda gelas.
Dihubungkan elektroda pembanding dan elektroda selektif ion hidrogen yang
dibuat pada milivoltmeter yang disediakan lalu dibilas kedua elektroda
tersebut dengan aqua DM.
Ditempatkan larutan buffer di atas pengaduk magnet dan kemudian
dicelupkan kedua elektroda tersebut ke dalamnya. Diaduk perlahan larutan
tersebut dengan pengaduk magnet kemudian dibaca potensial sel ketika nilai

potensial tidak berubah lagi. diulangi pengukuran untuk larutan-larutan


buffer yang lain.
Dilakukan pengukuran ini dengan kedua elektroda selektif ion kalsium yang
dibuat. Dibuat kalibrasi dengan mengalurkan nilai potensial sel terhadap ph
laruta. Ditentukan kemiringan kurva.
IV.

Hasil Pengamatan
Konsentr

Potensi

asi Ca

al

2+

Terukur
10-4
5. 10

252,9
-

268,3
10-3

281,3

5. 103

299,7
10

-2

sampel
V.

312,4
291,4

Pengolahan Data
350
300
f(x) = 29.68x + 369.59
R = 0.99
250
200
Potensial

150
100

Linear ()

50
-4.5

-4

-3.5

-3

-2.5

-2

0
-1.5

Log konsentrasi

y = 29,683x + 369,59
nilai potensial sampel percobaan = 291,4 maka:
dari kurva kalibrasi potensial terhadap konsentrasi, kita dapat menentukan
konsentrasi sampel;
y-369,59 = 29,683x

x = -2,634
x = log [Ca2+] sehingga [Ca2+] = 0,0023 M
VI.

Pembahasan
Potensiometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada
perbedaan potensial yang terjadi pada suatu sel kimia. Terdapat dua macam
elektroda yang digunakan, yakni elektroda selektif ion kalsium dan
pembanding. Uji dilakukan pada larutan sampel dengan konsentrasi standar
bervariasi dan dilakukan uji terhadap potensialnya. Dari sini, dialurkan kurva
kalibrasi antara potensial dan konsentrasi hingga pada larutan sampel yang
diketahui potensialnya melalui pengukuran dengan alat, konsentrasinya
dapat diketahui. Sebelum dilakukan pengukuran, baik terhadap standar
maupun sampel, ditambahkan KCl terlebih dahulu. KCl berfungsi sebagai
penjenuh, karena KCl bersifat inert dan mengion sempurna.

Elektroda selektif ion adalah elektroda yang dapat digunakan untuk


menentukan besar potensial suatu larutan dengan menggunakan membran
yang selektif terhadap ion tertentu. Membran inilah yang dapat selektif dalam
membaca larutan tersebut, sehingga dapat diketahui pula konsentrasi
larutannya. Membran ini membiarkan ion tertentu untuk dapat melewatinya.
Saat elektroda berinteraksi dengan sampel, bahan aktif pada membran akan
mengalami disosiasi pada permukaannya. Hal yang sama terjadi pada
elektroda pembanding pula, disebut dengan potensial antar muka. Yakni
potensial yang muncul akibat interaksi antara elektroda pembanding dan
analit, akan tetapi nilainya sangat kecil dan praktis tetap pada saat
pengukuran. Maka hubungan potensial dan konsentrasi pada sistem dapat
dinyatakan dengan persamaan Nerst berikut:

Dari persamaan di atas, dapat dikatakan bahwa Esel bergantung pada


banyaknya [Ca2+] yang ada dalam sampel.
Elektroda selektif ion juga berkaitan dengan selektivitas membran.
Selektivitas elektroda untuk suatu ion tertentu (pada percobaan ini Ca2+)
dapat ditentukan melalui mekanisme perpindahan ion yang ada pada larutan

melalui membran elektroda. Elektroda ion yang seharusnya adalah yang


hanya dapat dilewati oleh satu ion saja. Membran yang ada pada elektroda
lah yang akan berfungsi sebagai sensor pada satu ion tadi. Nilai selektivas
tersebut dapat diperoleh sebagai berikut:

[A]E dan [I]E adalah konsentrasi analit dan


pengganggu yang memberikan nilai potensial sel yang sama. Nilai tetapan
selektivitas dapat ditentukan melalaui grafik berikut;

Dari data yang diperoleh, diamati bahwa semakin besar konsentrasi Ca2+
dalam larutan maka makin besar pula nilai potensial yang terbaca. Hal itu
sesuai dengan persamaan Nernst di atas, dimana saat konsentrasi besar,
maka log konsentrasi juga turut besar, sehingga Esel akan semakin besar
pula.
Sampel yang diuji sebenarnya telah diketahui konsentrasinya karena
diencerkan sendiri dari NaCl 3 M. Dan konsentrasi yang dibuat tersebut
adalah 0,003 M. Akan tetapi melalui percobaan, didapat bahwa nilai
konsentrasi tersebut tak sesuai dengan hasil akhir yaitu 0,0023 M. Penyebab
dari hal ini kemungkinan adalah intensitas interaksi permukaan elektroda dan
analit yang digunakan. Hal lain yakni pada saat pembuatan larutan 0,003 M
ini, baik karena proses pengenceran yang kurang benar ataupun faktor lain.

VII.

Kesimpulan
Konsentrasi ion kalsium dalam sampel dengan elektroda ion selektif kalsium
adalah 0,0023 M

VIII.

Daftar Pustaka
Harvey, David. 2000.Modren Analytical Chemistry 7th Ed. New York:Mc GrawHill. Page 476.
http://kimia.upi.edu tanggal akses : 22 April 2013 (22:00)
http://eprints.undip.ac.id tanggal akses : 22 April 2013 (22:00)

Anda mungkin juga menyukai